Catatan Kuliah tentang Akses Paru dan Bronchiectasis

Akses Paru

• Definisi: Suatu keadaan di mana ada area di paru-paru yang berisi cairan dalam suatu kavitas.
• Penyebab:
  • Primer: Aspirasi dari dekreasi atau infeksi.
  • Sekunder: Terkait dengan penyakit paru sebelumnya (mis. pneumonia, cystic fibrosis).

Etiologi

• Umumnya disebabkan oleh bakteri aerobik dan anaerob.
• Bakteri gram positif dan negatif juga terlibat.

Gejala

• Batuk berdahak, sesak napas, nyeri dada, dan demam.
• Cairan di dalam kavitas dapat diamati melalui radiologi.

Diagnosis

• Diagnosis radiologis menggunakan X-ray.
• Memungkinkan untuk membedakannya dari pneumonia.

Penyebaran

• Bromogenik: Melalui sekresi dari jaringan paru.
• Hematogenik: Melalui sepsis atau emboli.

Pengobatan

• Antibiotik adalah pengobatan utama.
• Jenis antibiotik tergantung pada resistensi bakteri.
• Tindakan pembedahan mungkin diperlukan untuk abses yang besar.

Bronchiectasis

• Definisi: Dilatasi abnormal pada bronkus yang dapat menyebabkan infeksi kronis.
• Penyebab: Seringkali akibat infeksi sebelumnya seperti tuberkulosis.

Klasifikasi

• Dapat dibedakan menjadi:
  • Cystic fibrosis (jarang di Indonesia)
  • Non-cystic fibrosis (lebih umum)

Gejala

• Batuk berdahak, sesak napas, dan infeksi berkepanjangan.

Pengobatan

• Pemberian antibiotik dan terapi inhalasi.
• Fokus utama adalah mengontrol infeksi dan memperbaiki fungsi paru.

Tuberkulosis

• Sejarah: Ditemukan oleh Robert Koch pada tahun 1882.
• Definisi: Infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.

Proses Infeksi

• Granuloma: Bentuk pertahanan tubuh melawan infeksi, dapat berstatus aktif atau tidak aktif.
• Spektrum Tuberkulosis: Termasuk kasus insipien, subklinis, dan aktif.

Diagnosis dan Terapi

• Penggunaan metode seperti IGRA, Mantoux, dan pemeriksaan radiologi.
• OAT (Obat Anti Tuberkulosis) diberikan sesuai tipe infeksi.

Kesimpulan

• Pentingnya memahami berbagai kondisi paru untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
• Penyakit paru seperti akses paru dan bronchiectasis memiliki keterkaitan dengan infeksi sebelumnya seperti tuberkulosis.