Catatan Kuliah: Situasi di Korea Utara Pasca Banjir Besar
Kondisi Umum
Kondisi Berbahaya: Berada di satu perahu dengan Kim Jong Un di tengah banjir besar.
Banjir Besar Juli 2024: Hujan deras menghancurkan lebih dari 4.000 rumah, menggenangi jalan, dan merendam 3.000 hektar lahan pertanian di Sinuiju.
Korban Jiwa: Diperkirakan lebih dari 1.000 orang tewas, terutama di provinsi Jagang.
Eksekusi Pejabat
Perintah Eksekusi: Kim Jong Un memerintahkan eksekusi mati terhadap 20-30 pejabat setelah bencana banjir.
Alasan Eksekusi: Eksekusi dilakukan untuk tindakan pelanggaran berat termasuk:
Kejahatan narkoba
Penyebaran video terkait Korea Selatan
Aktivitas keagamaan
Pembelotan
Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Tindakan Ekstrem: Eksekusi mati warga karena menyebar film Korea Selatan dan kegiatan keagamaan.
Ketegangan Sosial: Korut mendeklarasikan diri sebagai negara ateis namun mengizinkan praktik keagamaan yang tidak merugikan negara.
Eksekusi yang Terjadi:
Perempuan hamil dieksekusi karena menunjukkan foto Kim Il-sung.
Menteri Pendidikan dieksekusi karena gagal menerapkan program pendidikan jarak jauh.
Menteri Pertahanan dieksekusi karena tidak bertepuk tangan pada Kim Jong Un.
Lima pejabat dieksekusi pada 2017 karena memberi informasi palsu.
Eksekusi pamannya sendiri pada 2013 dan menteri pertahanan pada 2015.
Kesimpulan
Mentalitas Diktator: Kim Jong Un menunjukkan kekejaman dalam pemerintahannya, tidak segan-segan mengeksekusi siapa saja yang dianggap tidak sesuai.
Penguasan Melalui Ketakutan: Langkah-langkah ekstrem ini diambil untuk menegaskan kepemimpinannya dan menanggapi keraguan pejabat lain tentang kemampuannya.
Refleksi Tentang Diktator Modern: Contoh nyata dari pemerintahan diktator di era modern.