Permasalahan Serius: Kampung kumuh di Jakarta menghadapi ketidaklayakan tempat tinggal, sanitasi buruk, dan infrastruktur jalan yang tidak memadai.
Contoh Kasus: Kawasan Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat, memiliki permukiman tanpa septic tank, mengalirkan kotoran ke kali.
Kesenjangan di Jakarta
Jurang Kesenjangan: Jakarta terlihat memiliki gedung pencakar langit dan perumahan elit, namun juga terdapat perkampungan padat kumuh.
Gang Sekretaris 1 RT15 RW7: Kondisi rumah sebagian besar semi-permanen, terbuat dari papan tripleks dan kayu, dengan atap seng.
Masalah Sanitasi
Statistik: Dari sekitar 300 orang, hanya 21 rumah yang memiliki kamar mandi dengan pembuangan langsung ke kali.
Keterbatasan Lahan: Tidak memungkinkan untuk membuat septic tank di lahan yang ada, rumah terlalu kecil.
Kamar Mandi Bersama
Kondisi Kamar Mandi: Lebar hanya 1 x 2 meter, digunakan secara bersama oleh beberapa keluarga.
Solusi Sementara: Masyarakat membuang kotoran ke saluran karena tidak memiliki septic tank.
Usulan Solusi
Safety Tank: Lurah Tanjung Duren Utara menyarankan pembuatan septic tank sebagai solusi permanen.
Septic Tank Komunal: Yayat Supriyatna merekomendasikan pembuatan septic tank komunal sebagai solusi mudah, karena lahan terbatas dan sulit untuk membangun secara individu.
Mendorong budaya kerjasama di antara warga.
Pentingnya pemeliharaan dan tarif yang wajar untuk fasilitas.
Rencana Pemasangan Septic Tank
Ukuran: 21 septic tank berukuran 0,8 x 1 meter akan dipasang.
Daya Tampung: Masing-masing tangki mampu menampung kotoran untuk 1 hingga 1,5 tahun.
Tantangan yang Dihadapi
Sanitasi Rendah: Fasilitas yang tidak memadai serta bangunan semi-permanen masih menjadi masalah besar.
Pembangunan Septic Tank: Penting dilakukan di lokasi yang tepat dan harus disertai penyediaan air bersih.
Harapan dan Tindakan Selanjutnya
Tindakan Gubernur: Menunggu solusi dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk menata kampung kumuh.