Mengerjakannya di dalam diri kami Kami siap menerima firman Tuhan Dan siap kita yang percaya Dalam nama Yes berkata Amin Saya siapkan bahan buat saudara Karena saya pikir yang saya akan bagikan cukup panjang Jadi kalau saudara tidak ada bullpen, saudara bisa pinjam ke tetangganya, kasih dia senim yang terbaik, saya percaya dia akan dengan rela hati memberikan bullpennya, tapi tolong jangan dibawa pulang, dikembalikan setelah dipakai. Oke, mari kita mulai. Saya kasih judul sharing saya siang hari ini judulnya The Art of Leadership, Senim dalam Kepemimpinan.
Nah, 2 Samuel 18, ayat yang ke-18, ini ayat yang menjadi dasar buat saya sharing siang hari ini. So, waktu hidupnya Absalom telah mendirikan baginya sendiri Tugu yang sekarang ada di lembah raja sebab katanya aku tidak ada anak laki-laki untuk melanjutkan ingatan kepada namaku dan ia telah menamai Tugu itu menurut namanya sendiri, sebab itu sampai hari ini Tugu itu dinamai orang Tugu Tugu peringatan Absalon Absalon Gak ada lagi orang yang meneruskan Warisan yang dia punya Sampai-sampai Waktu dia membangun Tugu Dia membangun Tugunya sendiri Dengan namanya sendiri Bukan karena Absalon tidak punya anak Absalon punya Tiga anak, dua anak laki-laki Satu anak perempuan Tapi hari ini kita belajar Kegagalan Absalon Memberikan warisan Nilai Nilai kepemimpinan membuat dia mati dengan cara yang menyedihkan. Mari coba kita pikir baik-baik. Apa yang ingin kita wariskan setelah kepemimpinan kita selesai?
Jika kita ingin benar-benar menjadi pemimpin yang memiliki makna, dengar, engkau harus tahu warisan apa yang sedang engkau hidupi. Engkau harus tahu warisan apa yang akan engkau bagikan. Engkau harus tahu kepada siapa warisan akan berhasil. kau berikan. Karena seorang pemimpin diukur dari siapa yang menjadi suksesinya.
So that's why dalam kepemimpinan sangat penting. Bukan apa yang kau bangun, tetapi siapa yang kau bangun. Itu yang menentukan nilai kepemimpinan. Tapi saya mengerti sekali sebagai gereja yang bertumbuh, kita mengalami tiga masalah.
Ada di teks, bisa catat. Yang pertama, seringkali gembala kelelahan. Yang kedua, kebutuhan seringkali tidak terpenuhi Yang ketiga, gembala mengabaikan tugas rohani yang paling penting Yaitu berdoa dan mempelajari firman Tuhan Setiap gereja yang sedang bertumbuh selalu kelelahan Bahkan banyak kebutuhan yang tidak terpenuhi Bahkan mereka mengabaikan tugas rohani So that's why mereka tidak punya orang siapa yang akan mewariskan nilai hidup mereka hidup di dalam kepemimpinan mereka.
Dan hari ini kau perlu tahu bahwa era kepemimpinan sekarang berbeda. Dari tahun 80-an, 90-an, bahkan tahun 2000-an. Era kepemimpinan hari ini adalah seperti ini.
Engkau perlu mengembangkan setiap orang menjadi pemimpin. Coba perhatikan. Pada tahap mana proses pengembangan kehidupan pelayanan kita? Yang pertama, apakah pada tahap pengembangan diri kita?
Dari kita sendiri. Orang seperti ini ikut conference sendirian dan tidak bawa anak-anak rohaninya. Yang kedua, apakah pada tahap pengembangan tim kita sendiri?
Ini yang saya mau dorong. Mari belajar ke pengembangan para pemimpin. Nanti di rumah, apakah jawabannya tidak pernah, jarang, atau sering?
Saya mau encourage, setiap pemimpin harus berfokus pada kepemimpinan tim. Karena seberapa cepat... cepat, kau akan bergerak tergantung dari seberapa banyak pemimpin bersama dengan engkau.
So that's why, mengapa kepemimpinan penting? Yang pertama, karena akan ada pelipat gandaan waktu. Yang kedua, akan ada percepatan hasil. Yang ketiga, akan ada kecepatan hasil.
Akan ada perpanjangan waktu. Hari ini saya ada di Jakarta. Tapi bukan berarti pergerakan di Bandung berhenti. Di Bandung tetap bergerak. Semua cell group tetap berjalan.
Semua hal tetap berjalan. Kenapa? Karena saya punya banyak pemimpin di kota Bandung.
Pemimpin sangat penting Akan terjadi pelipat gandaan waktu Waktu saya hanya 24 jam Tapi kalau saya bisa menghasilkan 5 orang kayak saya Waktu saya 5 kali 24 jam Bahkan hasilnya Akan menghasilkan mengalami percepatan. Kalau satu orang saya menghasilkan 20, 5 orang akan menjadi 100 orang. Bahkan akan ada perpanjangan waktu.
So that's why saya ngomong gini, gas movement itu seperti perlombaan lari estafet. Bukan lari maraton. So that's why kamu harus tahu siapa pelari keduamu, ketigamu, dan keempatmu. Pertanyaan yang diperlukan, jangan di sini, di rumah. Warisan seperti apa yang kita ingin berikan.
diberikan renungkan jawabnya di rumah yang kedua kepada siapa kita akan berinvestasi agar mereka meneruskan warisan kita sebenarnya bukan warisan apa yang sedang hidupi, yang kedua kepada siapa engkau akan wariskan nilai-nilai hidupmu, karena seperti ini, yang membuat pelipat gandaan bukanlah ketika kita meningkatkan kinerja dan produktivitas Yang meningkatkan atau membuat pelipat gandaan adalah ketika kita berhasil mengembangkan orang lain menjadi seorang pemimpin. Itu akan membuat kerjamu berlipat kali ganda. Kuatnya Chris Durso The greatest contribution to the kingdom Will not be the sermon you preach But the discipleship you raise Itu sebabnya Distribusi terbesar dalam kerjaan sorga Bukan seberapa Berapa bagus khutbah yang kita persiapkan. Tetapi berapa banyak, seberapa kualitas anak-anak rohani yang kita bangkitkan.
Yang percaya katakan, amin. So that's why ada enam hal yang bertahun-tahun saya hidupi. Seperti setiap saudara, membuat pelipat gandaan karena membangkitkan seorang pemimpin.
Yang pertama adalah teaching, pengajaran. Saya percaya bahwa equipping believer to minister. Yang menarik, saya catat semua murid-muridnya Yesus. Matinya hampir sama kayak Yesus Semua mati Jadi korban Buat sebuah movement Dari Matius, Markus, bahkan sampai Paulus Semua matinya gak ada yang gak enak Nah tenang, pasti matinya enak Tapi saya percaya karena ini yang Yesus Ajarkan, nilai yang Yesus Ajarkan buat mereka, itu sebabnya Berapa waktu yang lalu saya dapat informasi ada satu orang anak masih kecil, dia meninggal. Karena setiap hari makan indomie dan minuman tidak sehat.
Mati dalam usia muda. Jadi apa yang kita berikan pada anak-anak rohani akan menentukan mereka jadi apa. Akan menentukan mereka seperti apa. So that's why, coba cek.
Jadi tema apakah yang selama ini sering kita ajarkan kepada anak-anak rohani kita ketika proses. proses pemuridan sebutkan tiga tema yang paling sering diajarkan jawabnya nanti jabat di rumah aja karena jawaban saudara akan menentukan Seperti apa anak saudara jadi anak saudara akan persis seperti apa yang saudara kasih makan buat dia kalau kesempatan kradikalan dia pasti jadi orang radikal tapi kalau kasih makan yang suam-suam dia kan jadi orang yang suam-suam karena Seperti apa anak Nihmu, perti seperti apa yang kau berikan dia makan. Kalau salah satu, ayat yang ke-28 sampai yang ke-29. Dia lah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati, dan tiap-tiap orang kami ajar dalam segala hikmah.
Untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus Itulah yang kusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga Sesuai dengan kuasanya yang bekerja dengan kuat di dalam aku Mari ajarkan Yesus dengan kepenuhan Dengan holistik Ada banyak kali kita mengajarkan Yesus Setengah Yesus baik Yesus membuatmu jijat Yesus mengasihimu Ajarkan pada anak rohani bahwa Yesus matinya di disalib. Yesus mati jadi korban. Yesus menyerahkan nyawanya. Menyempurnakan pengajaran kita.
Supaya jangan sampai pengajaran kita menjadi sugar pengajaran. Salah yang bagus-bagus. Bicara soal korban Nah, di dalam pemuridan Terdapat pengajaran yang kuat Dan saya percaya gini, pengajaran yang kuat Yang pertama, akan menambahkan nilai hidup Yang kedua, pengajaran yang kuat Pasti mengubah sikap hidup Yang ketiga, pengajaran yang kuat Mengembangkan karakter hidup Setiap pemimpin, engkau perlu kuatkan karakter Supaya ketika sesuatu yang besar besar Tuhan percayakan dia enggak roboh kenapa ada banyak pemimpin yang baru goncang dalam uang dalam seks dalam kuasa biasanya karena karakter mereka enggak kuat pengajaran yang kuat akan membentuk Karakter yang kuat So that's what I suka Quote dari R. Bernard We study the Bible to build in our heart The character of God So it might be expressed In our wisdom And choices Kita belajar Alkitab untuk membangun dalam hati kita gaya hidup dan karakter Tuhan Sehingga terpancar dalam hikmat dan pilihan-pilihan yang kita buat Perang pertama, coba ingat-ingat Sama setahun ini Pengajaran apa yang paling kita sering berikan kepada anak rohani kita. Yang kedua praying, establishing spiritual foundation.
Ini menarik, sebelum Yesus memilih murid-muridnya, yang Yesus lakukan adalah berdoa. Bahkan di Lukas 6 ayat 12 katakan pada waktu itu Pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa Dan semalam malaman ia berdoa kepada Allah Markus 1 ayat 35 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap Ia bangun dan pergi keluar, ia pergi Ketepan yang sekunyi berdoa Di sana Kita perlu revelation Injilnya tetap sama Gak berubah Cuma packaging akan selalu berubah Kita harus bisa inline dengan generasi suka seruannya Musa, keluaran 33 anak 15, berkatlah Musa kepadanya, jika engkau sendiri tidak memimpin kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini. Para pemimpin, coba evaluasi.
Mana waktu yang lebih banyak kita pakai buat rapat program, atau kita pakai buat berdoa? Mana waktu yang lebih banyak kita pakai untuk berdoa untuk anak-anak rohani kita atau kita pakai buat rapat-rapat yang lain? Kita perlu meyakini bahwa rahasia kegagalan pertumbuhan gereja ada karena kegagalan di dalam berdoa.
Seorang pemimpin, berapa banyak waktu yang kita pakai untuk mendoakan anak-anak rohani yang Tuhan percayakan ke dalam kita dalam satu hari? Karena waktu gereja semakin membesar Ya saya katakan seperti ini Pancangkanlah kuat patok-patok Kayak mahamu Mungkin yang biasa patoknya seperti ini Karena membesar akan semakin luas Karena semakin luas Wajar saya dan anak-anak saya Jadi jarang bertemu Karena jemaat makin besar Tapi apa yang membuat tetap terikat Satu dan yang lain di dalam doa Doa membuat saya dengan anak-anak saya tetap kuat dalam suatu hubungan. Gak terpecahkan oleh banyak hal yang terjadi.
Karena kayak emang zaman dulu, kalau waktu talinya panjang, kadang kuda lewat, kadang orang lewat. aku udah lewat, ikatannya gak kuat reboh, roboh tendanya, so that's why bangun ikatan yang kuat di dalam roh kalau kau kuat di dalam roh pasti kuat di dalam jasmani yang percaya katakan amin Hal yang ketiga, building relationship. Making a bridge into the heart.
Membuat jembatan masuk ke dalam hati mereka. Saya temukan bahwa hubungan adalah sifat bapak. Bahkan hubungan akan menyatakan bapak. Bahkan seorang tumbuh dan dewasa dilihat dari kemampuannya, kemahirannya membangun sebuah hubungan.
Bahkan ini yang saya percaya. Alat impartasi yang paling hebat di jagad raya ini adalah hubungan. Sudah lihat, kalau sudah pergi ke salon yang tukang salonnya agak gemulai.
Agak gemulai, agak gemulai, gemulai. Itu yang dipotong rambutnya, kalau sering ke situ, lama-lama diubahkan. Karena sering bertemu, mungkin yang pertama yang dipotongnya saya tampang kayak begini Sering kesana, bergaul dengan mereka, ingat hubungan alat impartasi yang paling hebat di jagad raya ini Tampang boleh begini, karena sering bergaul dengan mereka, bisa, halo apa kabar Iya ide ya Why?
Karena hubungan Dan ini yang saya temukan Segala sesuatu yang hidup Pasti karena ada hubungan Pembapain yang hidup Pasti karena ada hubungan Selgrif yang hidup Pasti karena ada hubungan Kehidupan dibangun Atas dasar atmosfer hubungan Saya buat quote, nanti baca di rumah. Quotenya bagus banget. Saya mau baca, malu.
Tapi ini bagus banget. Tolong di Twitter, tolong masuk ke Instagram. Pakai muka saya.
Tapi ini yang saya tahu. Pemimpin yang memberikan hidupnya membangun hubungan. Anak-anak rohani yang Tuhan percayakan. Saya tebak gini, dia akan taruh hidupnya buat visi yang Tuhan taruhkan. Selama engkau memberikan hidupmu buat mereka, mereka akan sangat, bukan karena takut, mereka akan willing to follow your vision.
So that's why saya buat tiga hal, paradigma hubungan. Where there is no pain in relationship, there will be no power in relationship. Karena di gereja powernya bukan uang. Bukan karena saudara tiap minggu ke gereja dan gembala saudara setiap hari minggu berdiri di depan pintu gereja, di luarnya, dan ngasih ampau. Terima kasih sudah datang.
Di depan datang lagi ya. Oh kamu empat kali gereja, lebih banyak uangnya ya. No, no, no.
Di gereja powernya bukan uang. Di gereja, powernya hubungan. Antara Bapak Rohani dengan anak Rohani, yang memimpin dan yang dipimpin, hubungannya bukan uang.
Karena mereka volunteer. Mereka tidak dibayar. Sebabnya hubungannya, harganya harus karena hubungan. Where there is no pain in relationship, there will be no power in relationship.
Desember kemarin, saya sudah nabung dengan siri saya, saya mulai berbicara. kembali ke Singapura sekeluarga. Kemudian nabung.
Tepat dua minggu sebelum kami berangkat, salah seorang anak-anak saya telah menelepon begini, Pastor, Papa saya meninggal. Oh ya, it's okay, sudah meninggal. Sudah waktu pinjang, tidak apa-apa. Kan udah meninggal. Saya tanya, mau dibangkitkan?
Oh, gak perlu, Bester. Siapa tau kalau dibangkitkan, saya turun. Tapi gak perlu? Ya udah, oke. Tapi Bester ada kendala.
Oh, ya kendalanya apa? Bester, ini bapak saya udah mati. Udah tau, kan tadi dia bilang. Tapi dia gak bisa keluar dari rumah sakit. Ya jelas dong, udah mati.
Dia maksudnya, dia gak bisa keluar dari kamar mayat, karena pihak rumah sakit gak mengizinkan, karena kami belum bayar. Oh iya dibayar dong, saya bilang. Itu dia, pester, gak ada uang.
Karena tagian cukup besar. Nah, saya wakil gembala. Saya sangat dengan mudah, telepon ke bendahara saya, untuk keluarkan uang. Kerasa wang ke Gembala, dan ini kan Jumaat Jampai ke uang saya dong Ini memang buat liburan soalnya Jadi saya off to the telepon, saya mau telepon ke benara saya Rokudus ngomong gini Where there is no pain in relationship, there will be no power in relationship Jadi saya bilang gini, pakai uang kabungan kamu.
Ini pasti suara bukan dari roh kudus. Ini pasti dari setan. Yang aneh, semakin saya tengking, semakin kuat suaranya. Saya bilang ke istri saya, Tuhan ngomong gini. Iya, Tuhan pun ngomong hal yang sama.
Saya berharap ada perbedaan. Jadi ada alasan roh kudus, itu kan gak sepakat kan? Ini sepakat lagi. Enggak banget. Jadi saya ambil uang tabungan saya yang buat liburan, saya transfer ke rumah sakit.
Akhirnya dibawa ke rumah duka dan telepon saya. Pastor, terima kasih banyak. Saya seneng banget akhirnya papa saya keluar.
Dia seneng banget, saya sedih banget. Tapi hari ini orang itu komit sama saya. Dia kayak taruh leher buat saya. Karena dia ingat, gak ada saya, papanya tetap di kamar mayat.
But where there is no pain in relationship, there will be no power in relationship. Berikutnya, hubungan yang sejati tidak pernah dilahirkan secara profesional. Melainkan lahir dari hati. Jadi kita tidak dapat dan mampu pendekatan hubungan karena status.
Gue pendeta, you-you-you ikut gue. Ketua Yud, yu yu yu ikut gua, gak bisa, siapa lu? Karena hubungan gak pernah dapat diprofesionalkan Tapi hubungan harus lahir dari hati, bukan karena dari status Yang ketiga, otoritas yang sejati tidak lahir melalui pendekatan status, kata di.
Tetapi melalui pendekatan hubungan. That's why your decency precedes your authority. Hubunganmu akan mendahului otoritas. That's why saya mohon, para pemimpin harus terlebih dahulu menyentuh hati sebelum menyampaikan visi. Sebelum memberikan order.
Sebelum minta tolong. Sentuh dulu hati mereka Sometimes Orang-orang yang kita pimpin Tegar tengkuk kayak orang Israel Gak pernah gini, gini terus Mungkin-mungkin Karena kita belum mampu Menyentuh hati mereka Kita menyentuh hati mereka dengan otoritas Gak bisa Kau harus sentuh hati mereka Dengan apa? Dengan uangmu, waktumu, tenagamu Sebaranungkan berapa banyak waktu yang kita pakai dalam rapat-rapat organisasi gereja, rapat-rapat acara dibandingkan waktu yang kita pakai untuk membangun hubungan. Mari buat balance. Yang keempat, being example.
Empowering discipleship to make discipleship. Menjadi contoh sangatlah penting. Karena people do what people see.
Dulu kalau saudara ke tempat kami di Bandung, kami ibadah yud tapi gak beda kayak kuburan. Sepi banget. Jadi saudara ke kuburan sama tempat kami gak ada beda. Mirip kuburan, cuma yang ini orangnya hidup semua. Waktu ibadah semua dia, Wael udah teriak-teriak.
Garo-garo, garo-garo pantat, kurang ajar banget. Saya pulang sekolah Alkitab, saya lihat bahwa gak bisa seperti ini. Memuji Tuhan harus antusias dan excited. Jadi saya berdiri di depan, saya lompat paling tinggi.
Hari pertama, hari kedua. Saya ke orang gila. Yang nyalahin ngeliatin saya, ini peser gue kenapa ya? Keserupan apa ya?
But, saya lakuan every week. Amal sebulan, saya kumpul semua leaders. Saya kasih pengajaran nih.
Mau jadi Tuhan, harus antusias. Jangan kayak di kuburan. Semua masih muda.
Buat pester, ini gimana tau udah make up cantik-cantik. Nanti luntur, gak apa-apa. Mau kayak ondel-ondel, gak apa-apa.
Itu dalam hadirat Tuhan. Make up, mau makin jelek, makin cantik. It's okay, it's okay, saya bilang.
Pakai hias, isoknya taruhnya di bawah Hampir dua bulan kemudian Setiap kali puji Tuhan Saya lihat kiri kanan Saya lihat siapa Leader saya yang kelompat Saya cek, saya di depan pakai acting, sambil nyanyi, oh lo oke, Tadi kenapa waktu penyimpan kok cuma begini? Kenapa gak begini? Saya train mereka one by one. Sekarang kalau sedekat tempat kami, gak ada yang gak lompat.
Kenapa? Karena orang-orang melakukan apa yang orang lihat. Nah, keteladanan pemimpin yang efektif tentang visinya, membuat gambaran tentang visi tersebut menjadi jelas dan hidup.
Jadi jemaat melihat visi gerejanya di dalam keteladanan pemimpin. Itu yang harus jemaat lihat. Apa visimu? Jemaat harus lihat di dalam hidupmu. Kalau jemaat gak lihat dalam hidupmu tentang visimu, orang bilang kita hanya om do, ngomong doang.
orang gak ada yang mau ikut kalau kita omdo. Orang harus lihat bahwa visi gereja mu di dalam hidup. Visi gereja saya ada di dalam diri saya. Dan orang lihat saya.
Nah, pemberian yang paling berharga, ini menarik, yang dapat diberikan seorang pemimpin adalah menjadi teladan yang baik. Ada sebuah survei dari Oponion Research Corporation, dia ngomong gini, karakter yang paling penting dari berbagai macam karakter adalah memimpin melalui keteladanan. Jumlahnya 26 persen. Pertanyaan buat dirindungkan. Sebutkan lima hal yang kita harapkan ada pada orang-orang yang kita pimpin.
Sebutkan kira-kira, nanti di rumah. Oke? Nah, kalau enggak udah punya lima hal itu.
Sekarang nilai ketelanian hidup kita untuk setiap bidang tersebut. Dalam skala 1-10. Let's say, saya ingin jemaah saya antusias buat jiwa-jiwa. Itu yang saya pengen. Level 1-10, kira-kira kita udah menjadi sejauh mana dalam keteladanan.
Saya pengen jemaah saya haluskan jiwa-jiwa. Ya, lo cek dong. Sekala 1-10, kita di level mana nih?
Kalau kita masih di level 5, what do you expect? Karena jemaat melihat visi hidupmu di dalam kekeladanan hidupmu Nah kalau saya lihat, saya kasih bocoran 5 aja 5 hal aja Penyembahan Penginjilan Persekutuan, pelayanan, persekutubungan, lima aja. Penyembahan, penginjilan, persekutuan, pelayanan, pembapaan, lima aja. Coba cek lima hal ini, sekira-kira berapa skala kita 0-10.
Yang kelima. Giving Discipline Training for the future Kelemahan orang Indonesia Apalagi yang maaf Latar belakang Jawa Kalau saya kurang balance Saya terlalu otoriter Kurang kasih Tapi ada beberapa saudara yang lembut banget Anak-anaknya nakal, gak apa-apa It's okay, I love you It's okay It's okay, mungkin lagi jatuh Gak apa-apa Engkau gak bisa Mengambil keputusan Kepemimpinan Dalam hati pengembalaan Karena hati gembala Everything is okay Buat dalam disiplin, engkau harus mengambil hati seorang pemimpin. Engkau nggak boleh mengambil keputusan kepemimpinan dengan hati gembala. Semuanya oke, nggak apa-apa.
Gimana peserta saya cinta banget, tapi pacar saya beda agama. It's okay. Lama-lama dia dimuridkan kan? Nggak bisa. Ya gelap-gelap, terang-terang.
Nggak bisa, kecuali warna kulit nggak apa-apa. Soalnya istri saya orang Cainis. Warna kulit nggak apa-apa, tapi hal yang lain nggak boleh, harus disiplin.
Nah, begini, engkau harus memberikan mereka disiplin. Saya temukan gini, waktu pertama kali memuridkan, kalau kita nggak pernah berani mendisiplin, one day waktu dia besar, dia akan kurang ajar sama kita. Nah, dulu waktu saya masih muda, saya jadi pembicara keliling.
Kayaknya bangga banget. Full book, wah kayaknya bangga banget, prestasi banget tuh. Jadi saya di gereja cuma sekali, tinggal minggu dari gereja ke gereja lain.
Wah kayaknya wow banget ya. Datang disampung, oh mister, wah gue datang ya. Terus tiba-tiba bapak ronel saya mendisiplin saya 6 bulan.
Nggak boleh khutbah diam di Bandung. seperti mau mati rasanya. Karena menyangkut banyak hal.
Ketenaran. Yang kedua, keuangan. Karena kan setiap kali keliling puji Tuhan ada amplop.
Jadi wah cukup mengganggu saya bahan hari itu And then saya 6 bulan Saya gak kemana-mana Saya hormati keputusan peperonnya saya 6 bulan saya tinggal di Bandung Tiap minggu ibadah Tapi selama 6 bulan Saya tanya Tuhan, Tuhan itu maunya apa? Tuhan ngomong gini Victor, kamu harus tahu Siapa yang kamu bangun Bukan apa yang kamu bangun Amin, buat petang buat Tuhan kita Amin So, saya encourage, kau harus tahu siapa yang sedang kau bangun. Nah, Dr. William Harley menciptakan konsep love bank.
Jadi, setiap kita memiliki love bank dengan berbagai rekening yang berbeda bagi setiap orang-orang yang kita kenal. Jadi, jangan pernah menegur anak rohani, orang-orang leaders kita, sebelum kita menaruhkan Loft bank kita buat mereka Jadi anak-anak keren saya udah tau tuh Kalo saya mereka beliin hadiah Mereka ajak makan enak Udah ngomong gini, kak mau diapain kita kak? Kak mau diapain kak? Oh engga engga engga, makan dulu aja makan dulu oke Buffet oke oke, udah makan baru oke kita kan buat One two three Kak, tapi kita gak makan katanya But, engkau harus menaruhkan kasti terlebih dahulu Loh, baiknya banyakin Baru ambil Karena waktu engkau memberikan order Engkau sudah mengambil uangmu dalam diri mereka Tanda kutip Waktu engkau memberikan order Engkau sudah mengambil sesuatu dalam hidup mereka Nah, kalau kita gak pernah punya tabungan Anak tersebut akan luka. Nah, apalagi dalam mendisiplin.
Nah, kalau disiplinnya semakin keras, pastikan baik-baik bahwa engkau punya tabungan yang cukup. Ada banyak anak rohani luka dengan bapak rohaninya, karena bapak rohaninya lupa, dia enggak punya love bank yang cukup untuk menegur. Jadi saya enggak pernah menegur keras kalau itu bukan orang terdekat saya. Karena kalau saya negor, gak kaya orang.
Ya orang, saya suka keras banget. Dan saya temukan banyak orang terluka karena perlakuan saya. Saya ngerti, oh iya, love bank saya gak cukup banyak. Dan saya mengambilnya minus.
So no wonder mereka kecewa. Sekarang tabungan saya sudah cukup banyak. Saya bahagia banget.
Saya bahagia banget. Nah yang ke-6, terakhir, time. Lingkaran dalam yang hebat gak tercipta begitu saja.
Para pemimpin harus terus-menerus menggembangkan orang-orang yang ada di lingkaran dalamnya, baik untuk hari ini maupun untuk masa depan. Nah bagaimana kita melakukannya? Luangkan waktu bersama mereka untuk menambah nilai hidup dalam mereka. Kemarin saya berangkat dari Bandung jam 10 malam, karena saya masih ada beromiting.
Saya bawa anak-anak rohani saya, mereka nyetir, mereka bawa mobil saya nyetir. Mereka melakukannya dengan suka cita. Mereka ngomong gini, aduh kak seneng banget kantorin kapital.
ke Jakarta, pasti di jalan bisa ngobrol. Jadi, bertiga kita jalan, sampai di kelamat 65, saya ngobrol sama mereka, banyak hal soal hidup, banyak hal saya ngobrolkan, saya baru nyampe di hotel jam 3 pagi. Tapi saya harus meluangkan waktu bersama mereka. Gampang banget naik travel, gampang banget naik kereta, gampang banget.
Tapi saya mau meluangkan waktu bersama mereka untuk menambah nilai-nilai hidup mereka. Ini penting. Kita dapat mengasihi semua orang. tapi kita gak mampu mengekspresikan kasih kepada semua orang bener gak? saya mengasihi semua saudara disini tapi saya gak mampu mengekspresikan kasih saya kepada semua dari saudara saya harus mengambil kurang lebih 10 sampai 12 orang saya mampu mengasihi dan saya mampu mengekspresikan kasih saya untuk mereka jadi itu adalah mengapa saya menjadi pemimpin Tahu kepada siapa engkau mengekspresikan kasihmu.
Saya punya beberapa pemimpin kunci. Saya tulis nih, ada yang sebulan sekali ketemu dengan saya. Ada yang dua minggu sekali ketemu dengan saya.
Ada yang seminggu sekali bertemu dengan saya. Saya tulis. Sebabnya, lihat agenda kerja kita.
Berapa banyak yang dalam satu bulan kita bertemu dengan orang-orang kunci kita. Berapa banyak waktu yang kita berikan Saya suka quote-nya Pesat Kang Hi The best expression of love is time Give quality time to the people you love Kasih waktu, karena uang bisa dicari, tapi waktu gak dapat dicari. Waktu engkau memberikan waktumu, artinya orang itu berharga buat hidupmu. Nah, untuk menciptakan lingkaran dalam yang hebat, para pemimpin...
harus bersedia untuk meluangkan waktu bersama waktu dan mengembangkan hubungan yang lebih dalam. Hal ini penting karena potensi seorang pemimpin ditentukan oleh orang-orang yang paling dekat dengannya. Orang-orang terdekat kita akan membantu kita memunculkan potensi terbaik. Hati-hati dengan siapa kita pilih yang menjadi orang terdekat Even Yesus berdoa semalaman bertemu dengan 12 muridnya apalagi kita that's why hari ini saya mau mendorong setiap kita bergerak dalam kapasitas kepemimpinan kita listen up pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang melakukan hal-hal besar Dengan kekuatan mereka sendiri Pemimpinnya disebut berhasil Pemimpin yang signifikan Adalah pemimpin yang mengembangkan Pemimpin yang mengembangkan Para pemimpin di bawahnya Untuk melakukan hal-hal besar bersama mereka Signifikan Saya membawa ke level yang terakhir Pemimpin yang memberikan warisan Adalah pemimpin yang menempatkan para pemimpin di bawahnya Pada posisi untuk melakukan hal-hal besar tanpa dirinya Keberhasilan Youth Movement diberi haranya di tempat kami, bukan waktu saya ada.
Karena every leader selalu membawa atmosfer. Tapi apakah waktu saya tidak ada di gereja, atmosfernya tetap sama? Itulah keberhasilan. keberhasilan pemimpin. Keberhasilan tidak diukur dari apa yang kita capai, melainkan dari apa yang kita wariskan.
Chris Masgrou. Bagian yang terpenting dalam lari estafet adalah yang namanya tempat pertukaran. Waktu saya hand over tongkat ini, apakah dia bisa menangkap atau enggak?
Karena mau secepat apapun saya lari. Kalau tongkat ini, anak-anak saya nggak bisa pegang, dia akan jatuh. Maka saya namanya didiskualifikasi. Event peladik pertamanya paling cepat larinya, paling bagus larinya Waktu engkau gagal pass over tongkat estafetmu, engkau gagal So that's why tempat pertukaran sangat penting Tempat pertukaran adalah waktu Engkau membangun hubungan dengan anak rohanimu Saya lagi bisa ngomong Pelipat gandaan terjadi Bukan karena meningkatkan kinerja dan produktivitas Melainkan Ketika kita berhasil Mengembangkan orang lain Menjadi seorang pemimpin The art of leadership Ini yang saya tawarkan Mari menjadi pemimpin yang menjadi bapak bagi generasi.
Karena pembapaan adalah seni kehidupan dalam kepemimpinan. Untuk mengubahkan seseorang dari nothing menjadi something. Saya nothing, saya bertobat tahun 1987 di Bapak Rone saya, Bapak Nala Widia. Saya nothing, saya lama di jalanan, hidup di jalanan, tinggal di jalanan.
Itu saya, tapi karena saya memberikan diri saya untuk dibapai. Bapak ronin saya gak sempurna, saya pun gak sempurna. Sejauh-jauh pembapak adalah seni kehidupan yang luar biasa. Karena dua pribadi yang gak sempurna. sempurna, mengkomitmenkan diri untuk pembapaan.
Jadi kalau ada konflik, it's okay. It's okay. Tapi saya ngomong gini, engkau boleh punya banyak pengajar, tapi engkau hanya boleh punya satu, satu bapak. Karena pembapaan seni kehidupan dan kepemimpinan untuk mengubahkan seorang dari nothing menjadi something.
Katakan, amin. Bapak Tuhan, amin. Saya mau terakhir dengan ini.
Let's say, seseorang lahir 1975 sampai tahun 2090. Kelamaan emang, apa-apa. Nah, 19, bayangin ya, 1975. Ada strip, 2090. Nah, denger-denger ya. Strip ini, usia hidup.
Usia hidup saudara Komak Titik-titik ini Usia dampak kehidupan saudara Titik-titik ini Adalah dampak dari Strip tadi Strip ini Akan terlihat ketika Komak Titik-titik ini Adalah dampak dari kehidupan Dampak dari Kepemimpinan saudara Bukan di strip Di street kita masih ada, tapi di koma udah meninggal. Titik-titiknya, waktu orang lihat selama kita hidup itu, apa? Ada kawarisat yang kita berikan buat generasi.
Selamat siang Tuhan memberkati. Ya, Bapak Ibu, luar biasa kita akan buka sesi untuk tanya-jawab Sesuatu yang membekas di saya, tadi Pastor Victor bilang Seperti lomba estafet Jadi, kadang saya juga berpikir bahwa pemimpin harus seorang yang paling hebat, paling cepat, paling kuat Dan paling berpengaruh Tapi hal yang penting tadi Pastor Victor bilang adalah Bagaimana seseorang lagi menangkap tongkat itu Ya, itu sesuatu yang luar biasa yang saya tangkap Mungkin Bapak Ibu ada pertanyaan bisa langsung angkatkan Angkat tangan dari pihak kami akan coba berikan mic untuk Bapak Ibu bertanya untuk Pastor Victor. Tolong jangan yang susah-susah, yang biasa-biasa aja.
Boleh dari sebelah sana, sebelah kiri saya. Ya Ibu minta tolong mic-nya. Sebentar Ibu ya, biar kita semua bisa dengarkan sama-sama. Boleh namanya dulu Ibu, biar kita kenal sama-sama. Selamat siang, Pastor Vector.
Saya Ibu Elia, saya seorang Ibu Gembala. Tetapi dalam satu tahun ini, saya doa dan passion saya juga ke situ. Saya mendirikan sebuah komunitas pelajar. Dan sebentar lagi ini 19 November, kami satu tahun SOGG Community. Dan itu sudah berjumlah hampir 150. Setiap bulannya itu bisa bertambah.
Kami adakan sebulan dua kali. Yang menjadi pertanyaan saya dalam satu tahun itu, saya belum menemukan, baru satu bulan yang ini saja, tapi dalam hampir satu tahun saya belum bisa menemukan ada bibit-bibit unggul, tapi untuk dipercayakan menjadi ketua YUD-nya sendiri saya masih belum bisa dapat. Karena menurut saya itu juga tanggung jawab yang besar. Nah tetapi kira-kira hampir...
satu bulanan ini, saya sudah mulai menemukan, tetapi saya gak bisa menyerahkan penuh jadi masih dalam pantauan saya nah yang jadi pertanyaan saya adalah Pastor Victor kan punya pengalaman di bidang youth ini kira-kira adakah jeda waktu untuk kita bisa melihat bibit-bibit unggul yang terpendam dalam diri anak-anak youth ini terima kasih yang pasti untuk mencari bibit unggul yang pertama ibu jenis Bu jangan buat standart yang terlalu tinggi bu standartnya jangan tinggi banget sampai hanya monyet yang bisa naik bu ya karena tinggi banget standartnya betul betul ya jangan bu, jangan bu, jangan ibu jangan liat saya bu, saya bukan monyet bu ibu liatnya seneng banget sama saya bu bu saya Victor bu si ibu eh nah bu standart bu jangan terlalu tinggi bu jangan tetep buas standart Cuma jangan terlalu tinggi, sampai hanya orang kudus yang 40 hari 40 malam doa puasa baru dapat. Ibu tetap buatkan beberapa standar, tapi tetap harus buat make a room buat mereka. Karena sama, waktu pertama kali kita mimpin, kita gak bisa sempurna.
Jadi make a room buat kesalahan mereka. Justru waktu kita lihat mereka salah, kita bisa kasih mereka masukan. Tapi it's okay bu, kasih kesempatan memimpin. Misalnya dia memimpin puji-puji.
memimpin ibadah raya sebagai youth leader is okay soalnya kemarin saya bilang kita berikan mereka otoritas tapi tanggung jawab tetap ada di kita seperti itu jadi is okay bu, kalau salah is okay kasih tau aja karena orang salah ada dua yang pertama dia tau tapi dia gak kerjakan yang kedua emang dia gak tau apa-apa dia dimarahin dong Jadi equipping dulu bu punya standar make a room buat mereka buat ruang salah buat mereka, it's okay oke bu ya ya bagus sekali kalo katanya ga ada noda ga belajar ya kalo kata iklan oke mungkin bapak ibu ada lagi tadi dari sebelah situ dulu, angkat tangan Ya silahkan Ibu Ya makasih, shalom Pastor Saya akan menanyakan dua Yang pertama Satu aja Bu Bercanda Bu Ibu serius banget Yang pertama Ya Bu Lebih efektif Pemuritan itu Kelompok homogen Atau heterogen Maksudnya cowok sama cowok Atau cowok sama cowok cewek Terus yang kedua Apakah pemuritan ini Juga efektif jika diterapkan kepada kelompok yang lebih dewasa seperti dewasa muda begitu terima kasih ya saya lihat yang pertama bu ya saya jawab dulu yang kedua pemuridan untuk saling gampang bu mana bu? Pemuridan untuk segala usia bu Opa-oma juga bisa dimuridkan Semua mampu bu Jadi pemuridan gak ada batas usia Bahkan rekoran katakan Gereja yang kuat Kalau dapat meng-caring jemaatnya secara pribadi So that's why pemuridan gak ada batas usia Nah terus pertanyaan pertama Lupa saya apa tuh? Jadi apa? Oh oke Saya sangat menyarankan, sangat menyarankan, pemuridan sebaiknya jangan heterogen, tapi homogen.
Pria dengan pria, wanita dengan wanita. Kalau heterogen, selalu terjadi hal-hal yang diinginkan. Selalu terjadi.
Saya pernah mengalami, Bu, yang heterogen. Pasti at the end, ada percintaan terjadi. Entahkah anak Rohani mencintai bapak Rohaninya, bapak Rohani mencintai anak Rohaninya karena heterogen, karena perasaan kan kebentuk ya bu, sering ketemu. Misalnya yang perempuan, oh koko aku pusing.
Aku pusing. Dia doain. Sentuhan pertama gak apa-apa. Kedua, jatuh hati.
Jatuh. Contohnya saya. Saya nikah sama anak rani saya.
Anak rani saya. Jadi biarlah ini yang mengalami hanya saya Yang lain saya gak mau Saya murni Gak juga lah Tapi saya sangat menjarankan bu Jangan bu, jangan bu Jangan heterogen Karena nanti kayak saya Sebaiknya homogen Karena laki-laki lebih pakai pikiran Perempuan lebih pakai perasaan Jadi saya percaya Kalau homogen Bapak Rohan ini bisa sangat menjawab Kebenaran kebutuhan mereka dibandingkan heterogen follow me ya, bukan follow Jesus oke bapak yang sebelah sana tadi di belakang ya, ada ya yang mau tanya, oke silahkan shalom, pastor Victor saya Yanto dari GBI, saya sebagai youth pastor saya mau tanya bagaimana cara kita pada waktu kita mau menghadapi ketua dari youth yang maaf kata standar kutip itu pasif. Thank you. Gak ada sambungannya, Pak.
Oke. Bagaimana? Apa tadi, Pak? Bapak menghadapi ketoyut yang pasif.
Bapak gembalanya? Dipesternya. Punya ketoyut pasif.
Bapak pasif enggak? Apa? Kenapa?
Enggak pasif? Masa? Bawah.
Bilang pasif, Pak. Gampang jawabnya. Bilang aja pasif. Ya?
Oke, udah. Nah, kalau pasif, karena Bapak juga pasif. Itu jawabannya, Pak. Ya, udah. Jawab.
Bapak sih? Oh, enggak, Pak. Bercanda, bercanda. pulang dia pak jangan pulang pak seperti teman saya tadi pak ibadah kami gak ada bedanya kekuburan jadi waktu saya belajar satu bulan pertama saya kasih teladan Saya melompat dengan antusias, etc.
Saya bilang amin, saya bilang yes. Sebelum mereka lihat saya kayak orang gila, gak ada kerjaan. Pada bulan kedua, saya mulai trending mereka.
Bapak harus menjelaskan why-nya. Ketika orang tau why, the how become easy. Jadi harus tau dulu why-nya.
How-nya gampang banget. Nah mungkin bapak harus punya waktu yang berdiasara personal, pribadi. Jelaskan why-nya apa.
Kenapa dia harus aktif. Apalagi dia ketuayut ya Berat tuh pak ketuayut kalau pasif Nanti yang lain pasif juga pak Nah kalau gak kedua Tumpang tangan pak Enggak enggak juga tumpang kaki Pasti pak Sesuatu terjadi Pasti Pasti ya Pulang ke Bapak kemana pak? Jakarta pulang ke Jakarta Eh sini juga jangan jauh-jauh Tumpang tangan Tumpang kaki Kaki pasti berubah Menjawab pak, menjawab Tapi yang tumbang kaki jangan pak, bercanda Kita serius lagi Oke, boleh tadi sebelah sini ya Ada yang mau tanya, oke boleh silahkan Shalom, saya Lucy.
Saya mau nanya, kalau untuk kepemimpinan itu ada jarak rentan usia antara kakak mentornya sama adik yang dimuridkan ini enggak? Soalnya kalau misalnya di usia 12-13 usia-usia yang labio. Nah kalau dia dimentorin sama kakak Rohani yang umurnya mungkin rentannya cuma 2-3 tahun itu kan perbedaan usia yang sangat gak banyak ya.
Jadi kalau menurut... Vester Seharusnya Usia berapa Berapa jarak usianya Terus kalau untuk Apa ya Mentorin anak-anak yang umur 12-13an itu Sebaiknya dari Kakak mentor yang usia berapa Tiga Gak terlalu jauh juga Jadi sampai gini Ibu memberikan kepada seorang opah Anak-anak umur 12 Sehingga 12 tahun ya terlalu jauh ya opo demikian peti mati sih anak lagi masih memikir mulia dimana segala macem ya jadi Bu jangan terjauh jaraknya Bu tapi buat usia 12 13 tahun sangat menyarankan mahasiswa karena kalau masih SMP SMA itu masih usia labil saya jarang menemukan SMP SMA udah labil ya mereka masih labil kadang hari ini bisa lompat dua meter Muji Tuhan eksetif Minggu depannya gak gereja, kenapa lagi pucing? Jadi emang usia SMP SMA, labil bu, jangan kalau saya Kalau saya boleh kasih saran mungkin yang mahasiswa itu lebih dewasa, lebih mature Cuma jangan terlalu jauh juga bu ya, yang usia 12-13 tahun, dipegang sama dewasa muda, saya pikirnya terlalu jauh Nanti om ke cafe gak, om capek susah tuh Ya, kasihan banget tuh.
Ya, jangan terlalu jauh sih, Bu, ya. Tapi mungkin yang kuliah oke sih, Bu. Menjawab, Bu, ya.
Oke. Iya. Oke, silakan. Selanjutnya. Waktu habis, Loi, Pak.
Oke oke, tarik-tarik Nama saya Awafil dari DBA Eksia Saya dari DAKAMI mau memuntulkan pemimpin generasi muda Bagaimana caranya untuk menjadi pemimpin baru? Udah Pertanyaannya bagus banget Semua dibahan saya bagus banget, tapi tinggal baca di rumah semua udah ada? ya tadi, yang 6 tuh nanti pulang ke gereja diskusiin yang 6 tadi yang pertama kasih pengajaran yang kuat yang kedua kasih apa tadi? lupa saya juga Ah ya benar-benar, teaching, praying, building a relationship, being an example, giving discipline, and then time.
Nah diskusi nanti dengan rekan-rekan di sana. One by one di breakdown, pengajaran seperti apa yang harus kita kasih. Terus, udah belum kita jadi contoh dengan pengajaran yang kita berikan. Terus, sedalam mana kita membangun hubungan dengan mereka. And then, mulai ada gak kita kasih.
Disiplin Dan terakhir, berapa banyak waktu yang kita berikan Fokus ke enam aja Harusnya sih Generasi baru akan muncul Ini mungkin juga Akan menemukan poin yang ke tujuh Poin yang ke delapan, pasti amazing But at least, fokus ke enam yang tadi Pasti garjamu akan bertumbuh Amin Oke, masih ada waktu kita... Ya, pertanyaan terakhir! Pastor Victor lapar.
Saya jadi takut tanya. Oke, oke. Ya, maaf. Halo, saya Ken dari GBI Sungai Yordan. Saya mau nanya, jadi kan kalau misalkan kita suka ngomong relevansi...
Awas, baiknya kena pester lu tuh. Ini pester, punggung rapanya tinggi banget. Tumpang aja banget. Ya, saya nanya kan, jadi sekarang church talks about relevansi dan lain sebagainya.
Jadi, kalau di tempat saya, kami mengalami kendala di mana it's hard to... Bawa relevansi dalam rohani, dimana Jadi banyak aktivitas-aktivitas yang orang-orang excited waktu ikut kayak hangout, retret dan lain sebagainya. Tapi when we talk about prayer meeting atau tantangan buat terima Yesus dan lain sebagainya itu kayak dua hal berbeda gitu. Jadi orang tuh kayak gak dapet jadi susah buat ini.
Ada langkah-langkah gak karena banyak anak-anak tempat kami yang kita utus ke ISISI dan youth leader kami juga utus. dari ECC, jadi kita juga pengen belajar. Thank you.
Oke, jadi harus pilih-pilih event dan aliennya siapa? Saya waktu lahir baru pertama kali, saya gak mau doa doaan. Apalagi denger doa semalam ceria Emang judulnya semalam ceria Yang tadinya semalam suntuk ngantuk tuh ya Emang kadang judul bagus banget ya Iklannya bohong banget Semalam ceria Doa semalam Gak ada ceria-ceria Ngantuk yang ada Jadi setiap programnya kita Harus tau siapa audiensnya Kalo prayer meeting Jangan suruh jiwa baru Dengan berdoa Dijauhkanlah kiranya daripada aku Di WBAUDU gak mungkin, tapi buat PR meeting mungkin buat leaders is oke.
Buat set group leader, general supervisor is oke buat PR meeting. Cuma buat acara-acara kayak hangout segala macem keliatannya gak rohani. Tapi itu rohani. Waktu kita bawa hadirat Tuhan ke sana, even tempatnya di kafe, itu rohani. Jadi yang rohani, bukannya di gereja aja.
Dimanapun tempatnya rohani. Asalkan membawa atmosfer hadirat Tuhan. Jadi beda antara rohani dan rohana.
Ya kan? Gak nyambung sih emang. Menjawab ya Oke oke Ada SMS masuk nih Pastor Kita tutup jam berapa? Habis habis terakhir terakhir Terakhir ya Puji Tuhan Dia mau bertanya begini Pastor Saya mau bertanya tentang art leadership Bagaimana teknik dan seni dalam membangun hubungan Ah kan tadi tinggal dibaca Saudara, kalau saya ngajar jangan lihat saya Saya emang ganteng dari sananya Lihat bahannya Terbalik Udah, gue pulang lah. Gak didengar ini, ma.
Udah, oke. Yuk, kita bab diri sekali lagi. Kita doa. Ini doa ya, gak bertanya. Doa, doa.
Kita doa. Kami bersama Syukur buat siang hari ini, hamba berdoa dari kiri ke kanan, depan ke belakang. Berdoa di dalam nama Yesus. Tuhan, kami perlu kasih karunia Tuhan untuk menghasilkan pemimpin yang baru.
Kami tahu apa yang kami pelajari ini bukan teori. Tapi ini kehidupan yang harus diberikan. Sementara kami tahu kami juga punya kehidupan.
Tuhan tolong kami supaya kami menjadi, mau menjadi roti yang terpecah-pecah. Untuk generasi ini. Karena setiap kali ada roti terpecah, kehidupan akan terjadi. Memberkati semua para pemimpin, engkau boleh pulang memultiplikasikan hidupmu.
Supaya akan ada percepatan di tempat yang Tuhan percayakan. Terima kasih. kasih Bapak dalam nama Yesus kita berdoa dan setiap kita yang percaya berkata amin