Catatan Kuliah: Pengangguran dan Ketenagakerjaan Muda di Indonesia
Statistik Ketenagakerjaan Pemuda
- Laporan BPS menyatakan terdapat 9,9 juta penduduk usia 15-24 tahun di Indonesia yang tidak beraktivitas produktif (NEET).
- Dari total 44,47 juta anak muda berusia 15-24 tahun, NEET mencapai 22,25% (data Agustus 2023).
- Definisi NEET: Penduduk 15-24 tahun di luar pendidikan, tidak bekerja, dan tidak berpartisipasi dalam pelatihan.
Pembagian Berdasarkan Jenis Kelamin
- Laki-laki: 4,1 juta (42,14% dari NEET).
- Perempuan: 5,7 juta (57,86% dari NEET).
Pembagian Berdasarkan Usia
- 15-19 tahun: 3,4 juta NEET.
- 20-24 tahun: 6,4 juta NEET.
Masalah Ketenagakerjaan Menurut Ahli
- Muhammad Faisal (Direktur Eksekutif CORE Indonesia) menyatakan bahwa data NEET menunjukkan masalah kompleks dalam ketenagakerjaan domestik.
- Terdapat penurunan pengangguran di hampir semua kategori usia setelah pandemi, kecuali pada usia 15-24 tahun, yang meningkat sebesar 25%.
- Banyak di antara pemuda yang terdidik (educated) namun belum mendapatkan pekerjaan.
Kondisi Sektor Pekerjaan
- Sektor yang berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja: manufaktur, perdagangan, dan pertanian.
- Sektor jasa tertentu menunjukkan pertumbuhan.
- Pertumbuhan industri: di bawah 5%, sektor pertanian bahkan mengalami penurunan.
Kondisi Dunia Usaha
- Menurut Sarman Sanjorang (Kadin Indonesia), dunia usaha tumbuh positif, namun ada sektor tertentu seperti manufaktur yang masih lemah.
- Kondisi nilai rupiah: Lemah berpengaruh pada ketergantungan bahan baku.
- Perusahaan cenderung menyesuaikan produk agar tetap kompetitif dalam penjualan tanpa menaikkan harga.
Tren NEET dari Tahun ke Tahun
- Pada tahun 2019, jumlah NEET mencapai 9,5 juta (21,77%).
- Jumlah NEET berfluktuasi dan meningkat kembali hingga 9,9 juta pada tahun 2023 (22,25%).
Dampak Kecerdasan Buatan (AI) menurut IMF
- 60% pekerjaan di negara maju diprediksi akan terdampak oleh AI dalam 2 tahun ke depan.
- 40% pekerjaan di negara berkembang juga diprediksi terdampak.
- IMF menyarankan negara untuk membentuk regulasi dan menawarkan program pelatihan ulang untuk menyikapi dampak AI.
- AI bisa berpotensi meningkatkan produktivitas namun juga dapat menyebarkan informasi yang salah dan memperlebar kesenjangan sosial.
Kesan Umum: Pentingnya perhatian pemerintah terhadap data NEET dan penciptaan lapangan kerja serta perlunya program pelatihan untuk menanggapi perkembangan teknologi.