Catatan Kuliah Pengangguran dan Ketenagakerjaan Pemuda di Indonesia

Jul 25, 2024

Catatan Kuliah: Pengangguran dan Ketenagakerjaan Muda di Indonesia

Statistik Ketenagakerjaan Pemuda

  • Laporan BPS menyatakan terdapat 9,9 juta penduduk usia 15-24 tahun di Indonesia yang tidak beraktivitas produktif (NEET).
  • Dari total 44,47 juta anak muda berusia 15-24 tahun, NEET mencapai 22,25% (data Agustus 2023).
  • Definisi NEET: Penduduk 15-24 tahun di luar pendidikan, tidak bekerja, dan tidak berpartisipasi dalam pelatihan.

Pembagian Berdasarkan Jenis Kelamin

  • Laki-laki: 4,1 juta (42,14% dari NEET).
  • Perempuan: 5,7 juta (57,86% dari NEET).

Pembagian Berdasarkan Usia

  • 15-19 tahun: 3,4 juta NEET.
  • 20-24 tahun: 6,4 juta NEET.

Masalah Ketenagakerjaan Menurut Ahli

  • Muhammad Faisal (Direktur Eksekutif CORE Indonesia) menyatakan bahwa data NEET menunjukkan masalah kompleks dalam ketenagakerjaan domestik.
  • Terdapat penurunan pengangguran di hampir semua kategori usia setelah pandemi, kecuali pada usia 15-24 tahun, yang meningkat sebesar 25%.
  • Banyak di antara pemuda yang terdidik (educated) namun belum mendapatkan pekerjaan.

Kondisi Sektor Pekerjaan

  • Sektor yang berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja: manufaktur, perdagangan, dan pertanian.
  • Sektor jasa tertentu menunjukkan pertumbuhan.
  • Pertumbuhan industri: di bawah 5%, sektor pertanian bahkan mengalami penurunan.

Kondisi Dunia Usaha

  • Menurut Sarman Sanjorang (Kadin Indonesia), dunia usaha tumbuh positif, namun ada sektor tertentu seperti manufaktur yang masih lemah.
  • Kondisi nilai rupiah: Lemah berpengaruh pada ketergantungan bahan baku.
  • Perusahaan cenderung menyesuaikan produk agar tetap kompetitif dalam penjualan tanpa menaikkan harga.

Tren NEET dari Tahun ke Tahun

  • Pada tahun 2019, jumlah NEET mencapai 9,5 juta (21,77%).
  • Jumlah NEET berfluktuasi dan meningkat kembali hingga 9,9 juta pada tahun 2023 (22,25%).

Dampak Kecerdasan Buatan (AI) menurut IMF

  • 60% pekerjaan di negara maju diprediksi akan terdampak oleh AI dalam 2 tahun ke depan.
  • 40% pekerjaan di negara berkembang juga diprediksi terdampak.
  • IMF menyarankan negara untuk membentuk regulasi dan menawarkan program pelatihan ulang untuk menyikapi dampak AI.
  • AI bisa berpotensi meningkatkan produktivitas namun juga dapat menyebarkan informasi yang salah dan memperlebar kesenjangan sosial.

Kesan Umum: Pentingnya perhatian pemerintah terhadap data NEET dan penciptaan lapangan kerja serta perlunya program pelatihan untuk menanggapi perkembangan teknologi.