Halo, Assalamualaikum Wr. Wb. Berjumpa lagi di channel Youtube Guru Online. Baik, kali ini kita akan belajar tentang teks anekdot di bab mengungkapkan kritik lewat senyuman. Kelas 10, SMA, SMK, Sederhajat, Kurikulum Merdeka, FASE.
Baik, pada bab ini kita akan belajar memahami teks anekdot sebagai salah satu cara dalam menyampaikan kritik. akah kalian membaca sebuah cerita lucu sekaligus mengandung kritik atas fenomena sosial yang terjadi di masyarakat? Tekst seperti itu disebut dengan anekdot. Di balik humor atau lelucon yang ditampilkan, anekdot memiliki pesan yang diharapkan dapat memberikan pelajaran kepada hal layak.
Oleh karena itu, isi cerita sebuah anekdot harus mengangkat tema atau masalah. yang benar-benar terjadi dan dirasakan oleh masyarakat. Anekdot dapat berupa teks tertulis, audio, maupun grafik.
Dalam bentuk grafik, teks anekdot salah satunya dapat diungkapkan berupa komik. Nah, kita akan bahas tentang pengertian anekdot terlebih dahulu yuk. Anekdot adalah bentuk teks cerita pendek yang memuat kritikan dan sindiran. yang menarik, mengandung elemen kejadian lucu dan mengesankan dan seringkali melibatkan orang terkenal ataupun peristiwa nyata bentuk-bentuk teks anekdot selain dalam bentuk tulisan atau lisan anekdot juga dapat disampaikan melalui grafis atau gambar, salah satunya melalui komik komik menggabungkan gambar dan tulisan yang disusun secara berurutan untuk membentuk sebuah cerita.
Komponen utama dalam komik adalah gambar dan teks dan penting bagi keduanya untuk saling berhubungan secara harmonis. Hal ini mencakup kesesuaian antara gambar dengan teks, ekspresi karakter yang digambarkan, pemilihan huruf yang jelas, dan juga kecocokan ukuran huruf yang digunakan. Nah, Ada berbagai jenis komik Salah satu yang sering digunakan dalam teks anekdot Adalah komik potongan atau komik strip Komik ini biasanya terdiri atas 4 panel Dapat kurang atau lebih Bukan berbentuk buku Sekali lagi ya, bukan berbentuk buku Panel adalah satu bingkai Atau kotak pada komik yang berisi satu adegan saja Di dalam komik Terdapat beberapa elemen utama yang sering ditemukan.
Pertama, panel gambar. Panel gambar merupakan bingkai atau kotak dalam komik yang menampilkan satu adegan atau momen tertentu. Panel-panel ini disusun berurutan untuk membentuk jalinan cerita. Selain itu, terdapat parit, yaitu ruang kosong antara panel-panel yang memberikan tata letak visual yang jelas pada komik. Lalu ada balon kata atau balon teks.
Nah ini digunakan untuk menampilkan dialog karakter-karakter dalam cerita. Sementara ilustrasi digunakan untuk menggambarkan adegan dan detail visual lainnya. Nah ini contohnya.
Kotak-kotak ini adalah panel. Dan garis atau ruang antara panel ini yang kecil ini adalah parit. Seperti itu ada parit-paritnya.
Untuk menyusun tata letaknya supaya lebih bagus Nah, dan itu adalah balon teks ya Bisa kita lihat yang berisi teks Itu namanya balon teks Oke, ini contohnya ya Nah, sekarang kita masuk ke pembelajaran ciri-ciri anekdot Suatu teks dapat dianggap sebagai teks anekdot Apabila ciri-ciri anekdot tersebut terdapat dalam teks itu Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri anekdot yang perlu diperhatikan. Yang pertama, terinspirasi dari peristiwa nyata yang kemudian diubah menjadi humor dalam bentuk cerita atau percakapan. Yang kedua, pada mulanya melibatkan tokoh-tokoh terkenal, tetapi seiring berjalannya waktu, penggambarannya berubah menjadi hayalan dan menampilkan karakter-karakter yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Yang ketiga, meskipun bertujuan menghibur, fokus utamanya adalah untuk mengungkapkan kebenaran yang lebih umum.
Keempat, terkadang bersifat sindiran atau ejekan secara spontan. Dan yang kelima, sebagai sarana untuk mengungkapkan kritik, pandangan, serta aspirasi yang memiliki dampak positif kepada publik atau masyarakat. Nah, setelah mempelajari ciri-ciri anekdot, kita sekarang harus mengetahui struktur teks anekdot itu sendiri.
Anekdot dibentuk oleh orientasi Komplikasi dan evaluasi Yang pertama, orientasi Orientasi adalah bagian anekdot yang berisi pengenalan kondisi atau karakter tokoh Penggambaran hal-hal terkait dengan apa, kapan, di mana, siapa, mengapa, bagaimana, dan gambaran tentang masalah yang akan dihadapi tokoh Contoh, perkenalkan, saya Didi Di sini ada kuli bangunan? Wah, berarti saya satu-satunya ya di sini. Ngomong-ngomong soal liburan, buat kebanyakan orang, liburan itu obat stres. Tapi buat saya, malah bikin stres. Datang liburan, orang-orang sibuk nyiapin rencana mau liburan kemana.
Saya malah sibuk nyari alasan. Nah, kita lihat contoh struktur teks anekdot yang kedua, komplikasi. Komplikasi berisi masalah yang dihadapi tokoh.
Pada bagian ini, penulis menyampaikan puncak cerita yang mengundang tawa sekaligus kritikan terhadap topik yang diangkat. Bagian ini disebut juga dengan krisis dan reaksi. Krisis atau komplikasi merupakan bagian yang berisi kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa. Tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya Disebut sebagai reaksi Reaksi dapat berupa sikap mencela atau mentertawakan Contoh, anak saya minta liburan Pak, ingin ke duvan?
Nah, Jakarta banjir Yaudah pak, ke tangkuban perahu Nah, perahunya bocor Ah, bilang aja bapak nggak punya uang Cerdas Nah, itu adalah contoh komplikasi Lalu kita lihat struktur teks anekdot yang ketiga, evaluasi. Evaluasi berisi komentar terhadap isi atau pesan dari fenomena yang telah diceritakan. Bagian ini disebut juga sebagai koda.
Namun, bagian ini bersifat pilihan, dapat ada ataupun tidak ada. Contoh, anak saya itu memang jarang liburan. Anekdot tergolong ke dalam...
teks berjenre cerita. Oleh karena itu, di dalamnya menggunakan beberapa kaedah bahasa yang digunakan dalam cerita pada umumnya. Kaedah kebahasaan yang digunakan seperti kalimat langsung dan tidak langsung, kata hubung kronologis, dan petunjuk waktu lampau.
Namun, ada beberapa kaedah bahasa yang khas digunakan dalam teks anekdot. Di antaranya, yang pertama ada pertanyaan retoris. Apakah kalian pernah mendapatkan pertanyaan yang sudah jelas jawabannya?
Nah, itulah yang dinamakan pertanyaan retoris. Pertanyaan ini diberikan untuk menyindir, memberi nasihat, dukungan, atau pesan terhadap orang lain secara halus. Contohnya, siapa yang tidak ingin bahagia?
Menurutmu, kamu tak pernah berdosa? Apa cukup membeli pakai daun? Siapa sih yang mau miskin selamanya? Memangnya kita bisa hidup tanpa makan dan minum selamanya? Kamu mau tersesat?
Nah, itu tadi adalah contoh-contoh dari pertanyaan retoris. Yang kedua, kaedah kebahasaannya adalah majas sindiran. Majas sindiran merupakan kelompok majas yang mengungkapkan maksud atau gagasan dengan cara menyindir, guna meningkatkan kesan dan makna kata terhadap pembaca. Maja sindiran terdiri dari tiga macam, yaitu ironi, sinisme, dan sarkasme.
Kita bahas satu per satu. Ironi. Ironi adalah gaya bahasa yang melukiskan suatu maksud dengan mengatakan kebalikan dari keadaan yang sebenarnya dengan tujuan menyindir.
Contohnya, harga kedelai murah sekali, sampai pabrik tahu dan tempe tutup semua karenanya. Kita lihat yang kedua, Maja Sindiran Sinisme. Sinisme adalah gaya bahasa berupa ejekan atau sindiran menggunakan kata-kata kasar yang disampaikan secara langsung dengan setulus hati.
Contohnya, untuk apa punya banyak uang jika makan saja harus diatur timbangannya. Contoh kedua, biar sewa yang penting keren. Nah, kita lihat lagi contoh sindiran sarkasme.
Majas sarkasme merupakan gaya sindiran yang paling keras di antara tiga majas sindiran yang ada. Majas ini secara terang-terangan menyinggung, menyindir, atau menyerang seseorang, atau sesuatu secara langsung, bahkan menggunakan kata-kata yang kasar. Contohnya, sudah tahu tidak punya uang, masih saja ingin pergi liburan, jangan mimpi.
Nah, dari ketiga majas sindiran di atas, Majas ironi dan sinisme lebih diterima untuk digunakan dalam teks anekdot Hal tersebut terjadi karena kritik sosial yang disampaikan dalam teks anekdot bersifat santun Nah, kita lihat kaedah kebahasan selanjutnya adalah kata kerja material Teks anekdot banyak menggunakan kata kerja material Yaitu kata kerja yang menunjukkan suatu aktivitas Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun kegiatan di dalamnya. Contohnya, menyapu, menulis, menyanyi, dan lain-lain yang berhubungan dengan kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Nah, setelah kita mempelajari tentang anekdot secara keseluruhan, sekarang kita lihat tentang lawakan tunggal. Kita mulai dari pengertian lawakan tunggal terlebih dahulu atau stand-up komedi. Lawakan tunggal atau komedi tunggal merupakan penyajian lawakan yang dilakukan oleh seorang diri di atas panggung.
Komika, orang yang melakukan lawakan tunggal, menyampaikan sebuah topik dengan cara bermonolog. Melalui lawakan tunggal, seseorang komika berusaha mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap sesuatu. Baik berupa kritik sosial yang berdasarkan penelitian maupun kegelisahan diri. Oleh karena itu, lawakan tunggal disebut juga sebagai komedi cerdas yang menyampaikan pesan bagi para pendengarnya.
Nah, ini ada beberapa istilah yang terdapat dalam naskah lawakan tunggal yang harus kita ketahui. Yang pertama, set up. Set up merupakan bagian tidak lucu.
yang berperan sebagai pengantar lelucon yang disampaikan. Bagian ini biasanya berisi informasi. Pada teks anekdot, setup berfungsi sama dengan krisis.
Contohnya, anak saya itu memang jarang liburan. Kedua, punch atau punchline. Merupakan bagian yang mengandung unsur humor dan seharusnya mengundang tawa penonton. Pada bagian ini, komika menyajikan kejutan.
atau reaksi terhadap setup yang diberikan. Punch disebut juga sebagai pembelok pikiran penonton karena berisi sesuatu yang diluar kewajaran atas setup yang diberikan. Pada teks anekdot, Punch berfungsi sama dengan reaksi.
Contoh, saya bawa ke tempat kerja saja. Menurut dia, itu tamasya. Dari pagi sampai sore dia anteng nyusun Lego pakai batu bata. Kalau orang lain nyusun Lego. Anak-anak jadi robot, anak saya jadi pos ronda.
Ketiga, bid. Sepasang kesatuan setup dan punch yang membahas suatu subtema disebut dengan bid. Sebuah naskah terdiri dari beberapa bid yang saling berkaitan.
Bid merupakan bagian kecil dari naskah lawakan tunggal. Contoh, anak saya itu memang jarang liburan. Saya bawa ke tempat kerja saja, menurut dia itu tamas ya. Dari pagi sampai sore dia anteng nyusun Lego pakai batu bata. Kalau orang lain nyusun Lego, anak-anak ya jadi robot, anak saya jadi pos ronda.
Nah, yang keempat, rule of three. Rule of three merupakan sebuah cara untuk mengundang tawa penonton. Rule of three digunakan melalui penyampaian tiga hal atau contoh sesuatu.
Tetapi contoh yang ketiga berupa hal yang lucu atau punch. Contoh ketiga berisi hal yang tidak terduga, tetapi tetap masih berkaitan dengan contoh sebelumnya. Contohnya, dia bilang gini, Bapak curang, tidur di hotel, makan nasi kota. Tiap hari naik lift. Ada pun hal yang perlu diperhatikan saat menampilkan lawakan tunggal adalah kesantunan dalam berbahasa.
Meskipun mengandung unsur kritik, kritik yang disampaikan harus santun tanpa menggunakan kata-kata kasar. Penggunaan kata maaf atau permisi tidak dilarang dalam menyampaikan lawakan tunggal. Terlebih saat akan mengkritik orang yang ada di depan kita.
Selain itu, kritik yang disampaikan harus berdasarkan fakta. fakta yang valid agar kritik dapat lebih diterima oleh pihak yang dikritik ataupun audiensi kesantunan dalam berpakaian dan bersikap pun harus diperhatikan saat ingin menampilkan lawakan tunggal gunakan pakaian yang sopan tetapi tetap nyaman gunakan juga gestur atau gerak tubuh yang tidak membuat orang lain memikirkan sesuatu yang kurang baik Terima kasih telah mempelajari materi anekdot dan juga lawakan tunggal semoga bermanfaat Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh