Transcript for:
Kiat Efektif Menyajikan Data dalam Teks

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Halo semuanya, bertemu lagi di kelas bahasa bersama Ibu Raisya. Kali ini kita akan membahas mengenai kiat menyajikan data di dalam teks.

Nah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu dengan narasi, tabel, grafik atau diagram, dan infografis. Bagaimana? Sudah siap untuk belajar?

Bismillahirrahmanirrahim, mari kita mulai. Tujuan pembelajaran kita pada kali ini adalah menggunakan format penyajian data yang efektif untuk mendukung ide pokok di dalam teks. Nah, mungkin Ananda sudah pernah yang mendengar tentang penyajian data. Apalagi Ananda yang duduk sekarang di kelas 12, tentu sebelumnya sudah pernah duduk di kelas 11. Dan di kelas 11 Ananda sudah belajar mengenai karya tulis ilmiah.

Di sana, Ananda sudah melakukan penelitian dan sudah menyajikan sebuah data. Kali ini, kita akan membahas bagaimana sih kiat yang bisa dilakukan dalam penyajian data. Sebelumnya, kita akan bahas kembali apa sih itu penyajian data. Penyajian data adalah bentuk pengemasan suatu data secara visual, sedemikian sehingga data lebih mudah dipahami. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk tabel, diagram, maupun grafik.

narasi ataupun infografis. Lalu tujuan penyajian data ini untuk apa sih? Nah, pertama penyajian data itu bertujuan untuk memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil penelitian atau observasi.

Dalam konteks ini kita akan melihat ide pokok dalam paragraf. Lalu selanjutnya data lebih cepat ditangkap dan dimengerti apabila disajikan dengan penyajian data. data yang lebih efisien dan efektif. Selanjutnya, akan memudahkan dalam membuat analisis data. Dan yang terakhir, akan membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, akurat, dan tersusun dengan rapi.

Lalu fungsi penyajian itu ada dua. Yang pertama adalah menunjukkan perkembangan suatu keadaan. Dan yang kedua, mengadakan perbandingan pada suatu waktu. Ada empat cara yang akan kita bahas kali ini dalam penyajian data.

Yang pertama yaitu melalui dengan narasi, yang kedua dengan cara tabel, yang ketiga grafik atau diagram, dan yang keempat infografis. Sebelumnya disclaimer dulu, yang diambil di sini nanti adalah cara-cara yang paling umum biasanya digunakan dalam penyajian data. Nah, kita akan bahas dari yang pertama yaitu cara penyajian data dengan narasi. Penyajian secara narasi atau teks ini adalah penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat.

Nah contohnya sebagai berikut, Jakarta Petrominer, Kementerian Perindustrian Kemenperin melalui Direktural Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka atau IGMA terus memacu jumlah wira usaha muda di sektor industri kreatif. Tentunya upaya ini untuk mendukung kontribusi positif terhadap perekonomian nasional, dan sekaligus membawa efek ganda multiplikasi. player effect bagi pertumbuhan ekonomi kreatif di tanah air. Langkah tersebut terkait dengan penelitian yang dilaksanakan oleh IDN Research Institute Indonesia Millennial Report 2019 di mana disebutkan bahwa 94,4% generasi milenial Indonesia telah terkoneksi dengan internet.

Selain itu, 69,1% generasi milenial berminat untuk membuka usaha. Artinya, 7 dari 10 milenial memiliki jiwa antar... Entrepreneurship atau kewirausahaan.

Nah, di sini data milenial yang suka atau terkoneksi dari internet dan juga milenial yang berminat membuka usaha disajikan dalam bentuk narasi, yaitu sebanyak 94,4% dan 69,1% yang artinya 7 dari 10 milenial bersiwa wirausaha. Nah, yang kedua penyajian data. Data dalam bentuk tabel. Penyajian data dalam bentuk tabel ini ada beberapa jenis.

Kita akan bahas satu per satu. Ada tiga yang akan dijelaskan di sini. Yang pertama adalah tabel baris kolom.

Apa itu tabel baris kolom? Tabel baris kolom adalah tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok. Singkat. Ternyata tabel baris kolom ini hanya memiliki satu data yang sederhana saja.

Contoh, misalnya kita ingin mengambil nilai kita atau mendata nilai kita dari semester 1 sampai semester 7. Nah, maka kita tulis di sini. Semester 1 IPK-nya ada berapa? 2,5. Semester 2, 2,8. Dan seterusnya sampai semester 7, seperti itu.

Jadi, tabel baris kolom ini hanya memuas satu data saja. Jadi, bisa disebut dengan tabel sederhana. Yang kedua, ada tabel kontingensi.

Apa itu tabel kontingensi? Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom. Akan tetapi, tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data. Data yang terdiri atas dua faktor atau dua variable. Nah, kalau yang tadi hanya satu saja datanya, yaitu data nilai, kalau di sini lebih dari satu.

Contohnya, kita ingin menuliskan tinggi dan banyak siswa kelas 12A menurut jenis kelamin. Nah, maka di sini kita buat di tabel tingginya, lalu siswa perempuannya ada berapa, siswa laki-lakinya. Misalnya di sini tinggi 161 cm.

Nah, yang memiliki tinggi 161 cm, pada siswa perempuan ada 2 siswa perempuan, lalu pada siswa laki-laki ada 3 orang. Lalu pada 160 cm, siswa perempuannya ada 1 orang, siswa laki-laki ada 1, dan seterusnya. Seperti itu.

Jadi, ada lebih dari 2. Nah, kalau misalnya ini tabel baris kolom saja, maka mungkin yang diambil siswa secara keseluruhan. Nah, selanjutnya, ini juga merupakan contoh tabel kontingensi. Nah, ada nama lengkap, medali kategori, provinsi, dan asal sekolah. Seperti itu.

Jadi, ada beberapa kolom, lebih dari satu. Nah, selanjutnya ada tabel distribusi frekuensi. Apa itu?

Nah, tabel distribusi frekuensi ini adalah menyusun data dengan cara ini. Data pertimbangannya adalah kondivisi fisik atau banyaknya kejadian pada suatu tempat dalam waktu tertentu. Nah, kalau tadi misalnya yang kita ambil cuma misalnya di 165 cm, ada berapa banyak siswa yang ada di tinggi tersebut misalnya.

Nah, tapi kalau sekarang distribusi frekuensi, maka kita akan distribusikan pada frekuensi 165 sampai 169 cm, ada berapa banyak siswa seperti itu pada rentang tersebut. Lalu pada 160 sampai 164 ada berapa banyak siswa. Nah, itulah mengenai tabel yang bisa kita jadikan penyajian data dalam bentuk tabelnya.

Nah, selanjutnya kita juga bisa menyajikan data dalam bentuk grafik atau diagram. Nah, yang pertama bisa menggunakan grafik histogram atau grafik batang. Nah, histogram ini merupakan grafik dengan tampilan histogram berupa petak-petak 4. persegi panjang.

Contohnya seperti berikut. Nah, lalu yang kedua kita bisa menggunakan grafik poligon. Nah, poligon merupakan grafik dengan tampilan poligon berupa garis-garis patah yang diperoleh dengan cara menghubungkan puncak dari masing-masing nilai tengah kelas. Nah, contohnya adalah sebagai gambar berikut.

Selanjutnya, diagram. Diagram batang ini bentuk penyajian datanya dapat dikategorikan atau dikelompokkan bisa menurut nilai ulangan, jenis pekerjaan, dan lain sebagainya, atau data tahunan seperti harga barang, dan lain sebagainya. Sebenarnya diagram batang ini hampir mirip dengan grafik histogram. Contohnya seperti pada gambar berikut.

Selanjutnya, kita juga bisa menggunakan diagram garis. Cara menyajikan data dalam bentuk diagram garis ini hampir sama juga dengan diagram batang, bedanya terletak pada langkah akhirnya. Kalau pada diagram batang, hasilnya akhirnya adalah menggambar batangnya, sedangkan pada diagram garis hanya perlu menarik garis dari titik-titik yang telah disesuaikan dengan data yang diketahui.

Dan selanjutnya yang terakhir adalah diagram lingkaran. Diagram lingkaran biasanya digunakan untuk menyajikan data yang dapat diketahui. dikategorikan atau dikelompokkan. Biasanya penggunaan diagram lingkaran ini pada umumnya ditujukan untuk mengetahui proporsi suatu data terhadap keseluruhan data.

Apakah dominan atau tidak. Nah, misalnya kita mau melihat proporsi tinggi badan siswa. Nah, yang tingginya 170 cm, kira-kira ada berapa anak atau ada berapa persen dari total seluruhannya.

Lalu, yang 165 ada berapa. Nah, biasanya dengan diagram batang ini kita bisa melihat berapa... perbandingan dari total yang kita butuhkan dengan total keseluruhan yang ingin kita ketahui. Dan yang terakhir adalah cara penyajian data melalui infografis.

Infografis ini sudah kita bahas di awal pembelajaran di kelas 12 dan perlu diulangi bahwasannya infografis adalah media informasi yang dapat berbentuk teks dengan perpaduan gambar, grafik, ilustrasi, dan tipografi. Nah, infografis ini juga banyak digunakan dengan cara penyajian data. Biasanya akan terlebih jelas terlihat ya.

Seperti berikut, misalnya milenial di dunia kerja, yang pekerja keras 43%. Nah, di sini akan ada tambahan data berupa teksnya atau informasi singkat, atau misalnya berupa penghasilan 54% dan lain sebagainya. Nah, cukup menarik ya tentang penyajian data ini. Nah, penyajian data ini selain memudahkan kita dalam menambah...

menerima atau menangkap informasi, ini juga akan berguna untuk ananda yang nantinya pasti akan melakukan sebuah penelitian. Dengan adanya penyajian data ini, data akan lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh si pembaca. Nah, itulah pembelajaran kita pada kali ini. Mudah-mudahan bisa dipahami. Sampai berjumpa pada pembelajaran selanjutnya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.