Kuliah: Membangun Pendidikan yang Berdaya Saing dan Manusiawi

Jul 16, 2024

Kuliah: Membangun Pendidikan yang Berdaya Saing dan Manusiawi

Pembicara: Ibu Karlina Supelli

Pendahuluan oleh Gita Wirjawan

  • Seri spesial melibatkan berbagai sosok dari kampus ternama termasuk Stanford University
  • Tujuan: Mendatangkan ide-ide yang menggugah pikiran bagi audiens
  • Pembicara kali ini: Ibu Karlina Supelli, pengajar di STF Driyarkara

Masa Kecil Bu Karlina Supelli

  • Lahir di Jakarta, besar di Sukabumi
  • Kedekatan dengan alam, didorong oleh kondisi alam yang indah dan malam penuh bintang
  • Pindah ke Bandung dan kuliah di jurusan Astronomi ITB

Alasan Memilih Astronomi

  • Inspirasi dari buku biografi Madame Curie dan novel Don Quixote saat SD
  • Dipengaruhi oleh saran kakak yang kuliah di ITB jurusan Teknik Mesin
  • Pilihan pertama, kedua: Astronomi; ketiga: Geologi
  • Hanya tiga mahasiswa di angkatan (dua pria, satu wanita)

Perjalanan Pendidikan Lanjutan

  • S2 di Inggris jurusan Space Science
  • PhD dalam Astrofisika Energi Tinggi/kosmologi, tetapi terganggu oleh penyakit
  • Pulang ke Indonesia, mendalami Filsafat.
  • Pengaruh kuliah Prof. Toety Heraty dalam Filsafat Ilmu

Pengalaman Inspiratif dari Guru-Guru

  • Ibu Lis (SD), memberi kepercayaan, kebebasan berekspresi
  • Guru SMP ilmu alam dan kosmografi
  • Pak Sinaga (guru ilmu ukur), mengharuskan baca sastra

Peran Guru yang Ideal dan Tantangan Pendidikan di Indonesia

  • Guru lebih penting daripada kurikulum
  • Kebutuhan untuk guru yang bisa memancing anak berpikir kritis dan kreatif
  • Masalah di Indonesia: ketidakmerataan kualitas dan dukungan untuk guru

Filosofi Pendidikan dan Masa Depan Indonesia

  • Pendidikan: Menumbuhkan daya kritis, imajinasi, kreatifitas
  • Pentingnya guru yang berkualitas dan sistem pendidikan yang mendukung
  • Perlu keterbukaan, mendatangkan pengajar berkualitas dari luar

Studi Kasus dan Kerja Sama Internasional

  • Contoh negara lain seperti Singapura yang berani terbuka dan mengundang ahli luar
  • Pentingnya kerja sama dan penelitian bersama
  • Tantangan pendanaan dan birokrasi

Konsep Nasionalisme dan Keterbukaan

  • Nasionalisme perlu dipahami lebih luas
  • Brain drain vs. Brain circulation
  • Dorong rasa ingin tahu dan terus belajar

Pentingnya Kombinasi Emosi dan Kognisi dalam Pendidikan

  • Mengajarkan seni, sastra untuk membangun EQ bersama IQ
  • Sistem pendidikan yang menunjang tumbuhnya rasa ingin tahu dan keberanian berpikir kritis

Kesan Terhadap Pemimpin dan Kemajuan Pendidikan

  • Pentingnya integritas dan civic responsibility bagi pemimpin
  • Guru sebagai agen perubahan yang melatih keberanian dan integritas

Kearifan Lokal dan Belajar dari Negara Lain

  • Setiap daerah perlu mengembangkan potensinya sendiri
  • Contoh dari Yogyakarta soal pengurangan angka kematian ibu
  • Mengadopsi kebaikan dari negara tetangga seperti Singapura

Isu Astronomi dan Kecerdasan Buatan

  • Tantangan hidup di planet lain seperti Mars
  • Pengembangan teknologi antariksa dan pesan untuk merawat bumi
  • Pentingnya mengembangkan humanisme di era AI

Kesimpulan: Pendidikan untuk Masa Depan

  • Perlu pendidikan holistic yang menyeimbangkan nalar, emosi, dan kepedulian sosial
  • Tantangan besar mempersiapkan generasi yang berdaya saing, kritis, dan humanis.