Dalam video ini, saya akan membagikan praktek baik pembelajaran berdiferensiasi PCOK permainan invasi sepak bola menggunakan model Teaching Game for Understanding. Assalamualaikum Wr. Wb. Waalaikumsalam Wr.
Wb. Bagaimana kabar kalian? Sehat! Baikkan anak-anak, hari ini kita akan belajar bermain sepak bola.
Jadi nanti kalian belajar bagaimana cara pasik dan bagaimana cara membedikan bola. Pada kegiatan awal, guru melakukan asesmen diagnostik. Pada penilaian awal, jadi kalian kerjakan ada lima soal yang harus kalian kerjakan.
Asesmen diagnostik ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengalaman belajar, kesiapan belajar, dan gaya belajar peserta didik. Dalam asesmen diagnostik ini dibagi menjadi dua, yaitu asesmen kognitif dan asesmen non-kognitif. Asesmen kognitif berisi tentang pertanyaan pengetahuan gerak dasar atau teknik dasar, apa saja yang digunakan agar dapat bermain sepak bola dengan baik.
Sedangkan dalam asesmen non-kognitif berisi tentang pertanyaan, apakah mereka pernah bermain dalam pertandingan sepak bola, apakah sedang berlatih sepak bola secara rutin. Pertanyaan ini dilakukan untuk mengetahui pengalaman belajar siswa. dan mengetahui kesiapan belajar peserta didik.
Setelah asesmen diagnostik, peserta didik melakukan warming up. Warming up dalam pembelajaran ini dibagi menjadi dua, yaitu dinamis warming up dan game mengambil telur. Warming up dilaksanakan dengan tujuan menyiapkan kondisi fisiologi siswa sebelum melakukan kegiatan inti. Berdasarkan asesmen diagnostik yang telah dilaksanakan, peserta didik dibagi menjadi empat tim, yaitu tim A, tim B, tim C, dan tim D. Dalam pembagian tim ini, selain didasarkan pada asesmen diagnostik, juga didasarkan pada pertimbangan guru agar kondisi tim berjalan dinamis.
Dalam games mengambil telur, masing-masing tim akan dilatih untuk bekerjasama untuk mencapai satu tujuan, yaitu mengumpulkan telur atau bola sebanyak-banyaknya. dari segi gerak akan berlari kencang dan melompat dengan riang dan gembira. Pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi konten dan proses dilaksanakan dengan membagi area lapangan menjadi empat, yaitu untuk tim A, tim B, tim C, dan tim D.
Masing-masing tim melakukan games, konten, dan proses yang berbeda sesuai dengan pengalaman belajar masing-masing, namun dengan tujuan dan kompetensi pembelajaran yang sama. yaitu mempraktekan gerak spesifik mengoper dan menghentikan bola. Di tim A, mempraktekan passing dan menghentikan bola cara berpasangan.
Terus, terus, jalan nyapil, lari Di tim B, memperantekan game kerjasama passing dan menghentikan bola Di tim C Mempraktekan game kucing-kucingan bola Dan di tim D mempraktekan small side game 4 lawan 4 Model pembelajaran Teaching Game for Understanding memberikan keleluasaan untuk peserta didik bermain dan menemukan makna, serta menganalisis gerak mereka masing-masing, sehingga menemukan pemahaman bermakna dari permainan tersebut. Pemahaman berpusat pada siswa dengan bermain. Kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat menemukan sendiri strategi gerak dasar esensial dalam hal ini mengoper dan menghentikan bola. Apakah strategi? Setelah peserta DED melakukan permainan di timnya masing-masing, berikutnya presentasi sederhana dan diskusi strategi dilaksanakan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menggali penemuan terbimbing. Siswa menemukan sendiri apa yang harus mereka lakukan untuk memperbaiki geraknya, agar dapat menjalankan game sepak bola dengan baik. Untuk main lagi dengan timnya masing-masing. Setelah peserta DED berdiskusi, Dilanjutkan melaksanakan kembali games tersebut di timnya masing-masing Harapannya terjadi perbaikan gerak siswa Di akhir sesi, siswa menuliskan daftar kegiatan dan menuliskan refleksi serta saran pembelajaran di lembar kerja peserta didik Hai ya terima kasih anak-anak kalian sudah melakukan aktivitas pembelajaran sepak bola ini menutupkan tante kasih juga sesuai dengan kelompoknya terima kasih sampai selamat menikmati