Pragmatism dan Agama: Pandangan James

Sep 5, 2024

Catatan Kuliah: Perspektif Pragmatism William James

Pengantar

  • Kita sering merasa panik dan buruk, namun malas untuk melakukan perubahan.
  • Dorongan untuk bertindak jika merasa buruk atau khawatir.
  • Pengenalan William James sebagai filosof pragmatisme.

Aspek Pragmatik Agama

  • Fungsi dan Manfaat Agama: Dilihat dari perspektif pragmatisme, agama memiliki fungsi dan manfaat dalam kehidupan.
  • Peran Filsafat: Filsafat memberikan rasionalisasi terhadap pengalaman keagamaan.
    • Rasionalisasi membantu menjelaskan sulitnya pengalaman keagamaan.
    • Akal tidak bisa membantah pengalaman, hanya memberikan justifikasi.

Orientasi dalam Beragama

  • Ada dua orientasi: kontrol dan pasrah.
    • Orientasi Kontrol: Menekankan pada kepatuhan terhadap norma-norma agama.
    • Orientasi Pasrah: Menyerahkan segalanya kepada Tuhan.

Perspektif Pragmatik William James

  1. Aspek Pengalaman: Pengalaman keagamaan adalah kunci.
  2. Aspek Hipotesis: Kepercayaan kepada Tuhan dianggap benar jika ada dampak nyata.
  3. Aspek Filsafat: Hasil dari rasionalisasi agama memberi kepuasan dan dampak positif.
  4. Aspek Tujuan: Agama sebagai jaminan masa depan yang lebih baik.

Kriteria Kebenaran Agama (Pragmatis)

  1. Ketercerahan: Agama memberikan pencerahan makna hidup.
  2. Kemasuk Akalan: Agama harus sesuai dengan kebenaran yang sudah kita ketahui.
  3. Kemanusiaan: Agama harus menjadikan hidup lebih manusiawi.

Kutipan Inspiratif dari William James

  • Sindiran tentang Manusia: Manusia seperti 'anjing dan kucing di perpustakaan' yang tidak memahami makna dari informasi.
  • Pandangan tentang Dunia: Keputusan kita menentukan pandangan dunia kita.
  • Perubahan: Hanya merasa buruk tidak cukup, harus bertindak.
  • Feeling Good: Tidak boleh hanya bergantung pada perasaan baik.
  • Penolakan terhadap Kebenaran Baru: Manusia cenderung menolak gagasan baru.
  • Bijaksana: Tahu mana yang harus diabaikan.
  • Mengubah Hidup: Untuk mengubah hidup, mulailah segera, lakukan dengan gembira, dan jangan buat pengecualian.

Kesimpulan

  • William James menawarkan perspektif pragmatis tentang agama dan kehidupan.
  • Pentingnya tindakan nyata dalam mencapai perubahan dan kebenaran dalam beragama.