Kaidah Identifikasi Bid'ah dalam Islam

Aug 12, 2024

Kuliah tentang Kaidah Identifikasi Bid'ah

Pembukaan

  • Pembicara mengucapkan puji-pujian kepada Allah dan selawat kepada Nabi Muhammad SAW.
  • Subjek: lanjutan kajian tentang "Qawaid Ma’rifattil Bida'" karya Syaikh Muhammad Husain al-Jizani.
  • Fokus kajian: kaedah ke-16 dari 23 kaidah identifikasi bid’ah.

Kaidah Ke-16: Musyabahatul Kafirin

  • Definisi Bid'ah: Menyerupai orang kafir dalam hal yang merupakan ciri khas mereka, baik ibadah atau tradisi.
  • Contoh:
    • Tidak makan daging berlemak atau unta karena dianggap bagian dari ajaran agama, padahal dihalalkan oleh Islam.
    • Tradisi tahlil (hari kematian ke-1, ke-3, ke-7, dst.), yang asalnya dari tradisi Hindu.

Penjelasan Kaidah

  • Menyerupai dalam dua aspek:
    1. Ciri Khas Agama: Tindakan yang menjadi ciri khas agama lain.
    2. Perkara yang Diada-adakan: Hal-hal baru yang bukan bagian dari agama asli mereka.
  • Hadis dari Abdullah bin Umar: "Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka."

Contoh-contoh Praktik Bid'ah

  • Tahlilan:
    • Asal usul dari tradisi Hindu.
    • Menentukan hari-hari khusus untuk kematian bukan dari ajaran Islam.
  • Tradisi Lain:
    • Puasa di hari yang dianggap khusus namun tidak diajarkan oleh Islam.
    • Merayakan hari-hari bersejarah atau hari besar dari agama lain.

Kesempurnaan Syariat Islam

  • Islam sebagai Agama Sempurna: Tidak perlu mengadopsi dari ajaran lain.
  • Imam Malik: Menganggap baik sesuatu yang bukan dari syariat adalah menuduh Nabi tidak menyampaikan ajaran dengan lengkap.

Peringatan terhadap Bid'ah

  • Bid'ah dalam Praktik dan Tradisi:
    • Mengikuti tradisi agama lain dianggap menyimpang dari ajaran Islam.
    • Kebiasaan-kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang dipandang berasal dari agama lain harus dihindari.

Penutup

  • Harus bangga dengan syariat Islam dan menjauhi semua bentuk bid’ah.
  • Mengerjakan perintah dan menjauhi larangan sesuai ajaran yang lengkap dalam Al-Qur’an dan Hadis.
  • Pesan: Melakukan dan mengamalkan Syariat Islam dengan benar adalah jalan satu-satunya menuju surga.