Tidak ada orang bisa menyakitimu, tidak ada orang bisa mencurangimu, tidak ada orang bisa menaklukkanmu kalau kamu sendiri tidak mau. Saat fajar terbit, saat engkau males bangun, katakan pada dirimu, aku harus bekerja sebagai manusia. Aku harus menawar apa lagi untuk bekerja, sebagaimana tugas kelahiranku.
Tanyakan pada dirimu, kalau masih tidak mau bangun, apakah tujuanku diciptakan itu untuk ini, meringkuk di bawah selimut dan mereguk kehangatan? Teruskan kamu tetap bisa jawab, tapi kan nikmat, namun betapa nikmat seperti ini. Ditanya lagi sama Markus, jadi engkau lahir untuk mencari kenikmatan, bukan untuk bertindak dan mencari pengalaman. Tidakkah engkau lihat?
Tanaman, burung, semut, laba-laba, lebah, semua menjalankan tugasnya. Membuat harmoni dunia terjaga, sekuat mereka bisa. Mengapa engkau tidak segera menjalankan tuntutan alamiahmu?
Terus kamu jawab lagi, tapi kan bukankah orang itu harus istirahat, ada tidurnya juga? Jawabnya Markus setuju. Namun alam memberi batas untuk itu.
Setagai mana dengan makan dan minum dan engkau telah melampaui batas. Ini sudah jam 9. Ya, ya, enggak ono jam 9. Engkau telah berlebih dalam istirahat namun kurang dalam bekerja. Engkau tidak cukup mencintai dirimu.
Engkau tidak mencintai sifat alamimu dan tugasmu. Orang yang mencintai tugasnya, mengabdikan diri dan menjalankannya bahkan kadang sampai lupa makan dan mandi. Sementara kamu lupa tugasmu gara-gara tidur. Apakah engkau tidak menghormati dirimu sendiri sebagaimana pelukis mencintai lukisan, penari mencintai tarian, orang pelit mencintai uangnya, atau pemburu jabatan mencintai statusnya?
Saat mereka benar-benar dipengaruhi oleh yang mereka kerjakan, mereka bahkan tidak makan dan minum karena menjalankan kecintaan mereka. Ini filsafat bangun tidur, biar kamu tidak males-malesan. Karena kadang-kadang kalau sudah males kan meskipun bolak-balik HP-nya kamu tambah. 10 menit, 10 menit, sudah bunyi, 10 menit lagi, bunyi lagi, 10 menit lagi ini ya orang tangi-tangi oke, kalau ini rumus hidup sama orang lain kapanpun kau menemukan kesalahan pada diri orang lain, tanyakan pada dirimu apa kesalahan yang pernah kulakukan yang mirip dengan kesalahan yang akan aku kritik ini Kalau ada orang lain salah, tanya pada dirimu pernah gak kamu melakukan salah yang sama atau mirip. Itu nanti akan mengurangi kadar agresifmu terhadap kesalahan orang lain.
Saya ingin balas dendam, Pak. Ada orang menyalahi saya. Katanya, Markus, balas dendam terbaik adalah dengan tidak menjadi seperti musuhmu.
Balaslah musuh yang mencacimakimu dengan tidak mencacimaki. Itu balas mendam terbaik. Balaslah musuh yang menyakitimu dengan tidak menyakitinya.
Manusia ada dengan saling membutuhkan kepada sesama, kamu akui atau tidak. Kamu harus hidup bareng orang lain mau atau tidak. Maka kalau kamu tidak mampu mengajari mereka, belajarlah untuk tahan hidup bersama mereka. Sudah kamu nasihati, kok tidak boleh-boleh jadi baik, ya bagaimana lagi?
Sekarang kamu latih dirimu untuk kuat bareng mereka. Misalnya kamu punya teman kos-kosan berdua, kok malas mandi? Sudah kamu nasihati, tetap malas mandi.
Solusinya apa? Kamu latihanlah untuk bisa tahan dekat orang yang malas mandi. Jadi rumusnya simpel.
Jadi, kalau kamu tidak tahan terus, sementara dia tidak berubah-berubah, kamu akan hidupmu tersiksa terus. Lupa kok dia tidak berubah. Kamu tidak menguasai perubahan dia yang bisa kamu kuasai kan perubahan dirimu. Lebih gampang melatih dirimu untuk tahan bersama dia.
Dibandingkan kamu mengubah dia. Ya doakan saja dia bisa berubah. Tapi kalau tidak, kamu kuat hidup bersamanya.
Kemudian lagi, lakukan apapun yang kamu inginkan. Bahkan jika engkau memecah belah dirimu, sebagian besar orang akan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Ini maksudnya, kamu jangan terlalu pusing dengan kelakuan orang lain, tindakan orang lain. Kayak tadi, orang Indonesia ini kok tambah tak toleran orang Indonesia.
Kamu kan sumpah sendiri. Sudahlah, kamu lakukan yang menurutmu baik. Kalau kamu ingin mengubah mereka, bahkan sampai kamu mecah-mecah dirimu, kamu katanya... Markus, mereka akan balik lagi seperti adanya.
Itulah karakternya manusia. Terus, merasa sayang pada orang lain meskipun mereka melakukan banyak kesalahan adalah sifat uniknya manusia. Engkau dapat melakukannya. Cukup dengan mengakui bahwa mereka juga manusia. Mereka melakukan itu karena tidak sadar.
Berlawanan dengan kata hati mereka Dan kita semua akhirnya akan sama-sama mati tidak lama lagi Kita ini hidup bareng-bareng Ada orang yang salah Ada orang yang bisa diingatkan Ada orang yang tidak bisa diingatkan Pada akhirnya sebentar lagi semuanya mati Maka kamu tidak usah terlalu sibuk, terlalu bingung dengan itu Tidak masalah Ingatlah Mereka tidak benar-benar menyakitimu dan mereka tidak melenyapkan atau mengubahmu, melenyapkan kemampuanmu untuk milih. Hidupmu tetap bebas tanpa harus terikat oleh mereka meskipun kamu hidup bersama mereka. If any man despise me, kalau ada orang menjahatiku, itu urusannya dia.
Urusan ku adalah tidak melakukan atau mengatakan sesuatu yang layak dicelah Jadi kalau ada orang jahat padamu, kalau ada orang menyakitimu Itu sebenarnya tidak ada urusan denganmu, urusannya dia Pak nanti kalau saya dibohongi orang, bohong itu urusannya dia Urusanmu adalah jangan melakukan tindakan tercelah, itu saja Nah Kalau ini pendidikan diri. Rumusnya pendidikan diri itu be tolerant with others and strict with yourself. Saya tulis ini besar-besar karena hari ini banyak orang yang dibalik. Banyak orang yang toleran dengan dirinya sendiri, kemudian strict dengan orang lain.
Kalau sama dirinya sendiri, dimaafkan terus. Dicarikan alasan, dicarikan dalih. Tapi begitu sama orang lain, kakunya luar biasa. Orang lain tidak boleh keliru, tidak boleh minta maaf, tidak boleh. Itu yang kita lakukan hari ini dan terjadi di mana-mana saling balas-membalas.
Terbalik, harusnya kita toleran terhadap orang lain dan strik terhadap diri kita sendiri. Jangan dibalik. Nah ini rumusnya, aku sering heran kenapa orang mencintai dirinya lebih dari semua orang yang lain namun ia kurang menghargai pandangannya sendiri tentang dirinya dibandingkan pandangan orang lain. Ini nasihat sebenarnya untuk kamu jangan mudah terpengaruh oleh orang lain, jangan mudah terpengaruh oleh komentarnya orang, pandangannya orang terhadap dirimu.
Kamu punya jati diri sendiri, tidak apa-apa. Orang ngomong apa saja, tidak usah terpengaruh. Logikanya orang itu lebih mencintai dirinya sendiri.
Berarti apa? Lebih dengarkanlah pandanganmu sendiri. Jangan mudah tertipu oleh orang lain. Apapun yang dilakukan atau dikatakan orang, aku harus tetap menjadi zamrut dan mempertahankan warna aku. Ini urusannya jati diri.
Hidup sama orang lain, ya, toleran, ya, tapi jati diri jangan hilang. Kamu punya identitas sendiri. Terus nasihatnya, Markus ya, awas ya kamu jangan merendahkan dirimu sendiri.
Teruslah rendahkan dirimu, wahai jiwa, maka segera peluangmu untuk mendapat kehormatan akan lenyap. Lama-lama identitasmu hilang dan kamu tidak akan dihargai orang. Setiap orang punya satu kehidupan. Milikmu sudah hampir habis gara-gara kamu singkirkan terus, kamu sisihkan terus identitasmu.
Dan engkau tidak memperlakukan dirimu sendiri secara hormat, engkau malah mempercayakan kebahagiaanmu pada jiwa-jiwa yang lain. Jadi hidup ini yang pertama rumusnya katanya, Markus carilah apa tugasmu. Katanya Markus segala sesuatu. Apakah itu kuda atau anggur diciptakan untuk tugas tertentu, untuk peran tertentu, maka carilah tugasmu sebagai manusia.
Sering kan saya singgung ayat, Afahasibdum anamaholaknakum abasa, itu kan Allah lo yang ngomong. Apakah kami ciptakan engkau itu hanya untuk iseng? Pasti enggak. Ada tujuannya.
Karena sayangnya Allah sama kita, kan kita sama Allah langsung ditunjukkan ini loh tugasmu. Maksudnya Markus, ya kamu jalan di tugasmu itu. Setiap hal di muka bumi ini ada perannya, ada tugasnya, jangan dikacaukan, kamu sendiri juga jangan kacau.
Nanti kamu susah sendiri. Jadi, rumusnya hidup pertama, tugasmu apa? Yang harus kamu lakukan apa?
Begitu kamu tahu identitasmu, sebenarnya kamu tahu apa yang harus kamu lakukan. Fokuslah pada apa yang kamu lakukan, karena tugasmu di situ. Ingatkan dirimu bahwa tugasmu adalah menjadi manusia yang baik.
Ingatkan dirimu apa tuntutan alam pada manusia. Jadi alam ini kayak mesin besar, ada sistemnya, kamu punya peran. Itu yang dimaksud tuntutan alam. Kalau kamu tidak memainkan peranmu, alam ini akan kacau ritmennya. Dan ketika alam ini ritmenya kacau, efeknya ke kalian lagi, ke manusia lagi.
Rumusnya orang hidup itu ini. Kita ingat-ingat coba ya, ini perdoman hidup kita katanya Markus. Hidup kita itu secara durasi itu sementara pasti ya, limited. Tidak lama kok hidup kita itu. Sudah tidak ada lagi orang yang usianya mungkin 150 ke atas.
Atau 200 lah enggak ada. Orang sudah 70, 80 itu sudah luar biasa. Malah kasihan orangnya kalau enggak meninggal-meninggal. Oh iya, malah kasihan.
Sifatnya berubah. Hidup kita ini karakternya alam di antara yang kita sebut sunnatullah tadi berubah. Maka kalau kamu kaku, ritmemu akan kacau.
Jangan kaku. Kamu harus luwes. Ketika kamu kaku, sementara lingkungan alam sekelilingmu berubah, maka yang terjadi ritmemu kacau, jangan-jangan kamu juga mengacaukan ritmenya orang lain. Jadi karakternya hidup ini berubah.
Durasinya sementara. Persepsi kita, pemahaman kita, sifatnya abu-abu kalau bahasanya. Abu-abu itu apa? Kita ini manusia yang terbatas dan pemahaman kita juga terbatas.
Kebenaran, kebaikan yang kita pahami itu sebatas kemampuan kita. Berarti apa? Kebenaran yang kita tahu sebagai benar juga limited, terbatas.
Bukan karena kebenarannya yang terbatas, tapi kapasitas kita yang terbatas. Kalau ditarik lebih jauh lagi, tidak ada orang yang pantas sombong. Sering saya bilang bahwa manusia itu diciptakan sebagai sosok yang tidak pantas untuk sombong. Karena lemah. Dalam segala aspeknya Oke, nah Kalau hidup begitu Kebahagiaan terus Nah kalau gitu apa harus sumpah?
Enggak, katanya Markus Meskipun hidup itu selemah itu Tapi kita tetap bisa bahagia Rumusnya bahagia simple. Yang pertama, pikiran. Kebahagiaan hidupmu tergantung kualitas dari pikiranmu. Hari ini, detik ini, kamu bisa langsung bahagia meskipun sedang sumpah.
Urusan apa? Tinggal kamu detailkan urusanmu apa. Uang habis, makalah belum selesai, dosen ngamuk-ngamuk, bapak kosnage misalnya. Itu kan sumpukmu kan kamu bawa di sini.
Itu detik ini juga bisa selesai itu semua tinggal kamu geser caramu berpikir. Jadi kebahagiaanmu itu tidak tergantung apa-apa di luar dirimu, tapi pikiranmu. Makanya sangat sedikit hal yang dibutuhkan untuk hidup bahagia dan semuanya ada dalam dirimu. Dimana itu caramu berpikir. Nggak usah pakai semboyan.
Pokoknya pak, saya nggak akan kawin sebelum kaya itu bikin sumpah sendiri. Ya kalau memang ada calonnya cukup segalanya, ya nikah saja. Saya pak, sebelum 29 misalnya, itu kan banyak yang begitu. Nggak usah lah, bikin rumit sendiri. Pokoknya kalau cocok sesuai apa-apanya jalan, ya nikah saja nggak masalah.
Itu hidupmu akan utuh. Sekarang menghadapi kesulitan, yang kita sebut rasa sakit. Katanya Markus, Saat engkau tersiksa oleh sesuatu dari luar dirimu, rasa sakit itu sebenarnya bukan dari sesuatu yang menyakitimu, namun dari anggapanmu terhadapnya. Dan engkau memiliki kekuatan untuk mencabutnya kapanpun kau mau. Kalau kamu disakiti orang, Sebenarnya orang itu tidak bisa menyakitimu kalau kamu tidak mau sakit.
Orang itu bikin aku mau manggel. Salahmu sendiri mau manggel. Kamu tidak usah mau jengkel, tidak usah mau manggel. Tidak jadi dia membuat kamu jengkel. Dia membuatmu jengkel karena kamu mau jengkel.
Tolaklah rasa sakitmu dan rasa sakit itu akan lenyap Tidak ada orang bisa menyakitimu Tidak ada orang bisa mencurangimu Tidak ada orang bisa menaklukkanmu Kalau kamu sendiri tidak mau Jadi katanya Markus Raih kembali kesadaranmu Panggil kembali dirimu Dan bangunlah sekali lagi Kini akan kau sadari bahwa yang mengganggumu hanyalah mimpi. Pandanglah kenyataan ini sebagaimana engkau memahami mimpimu. Yus, silahkan sekarang didaftar apa yang membuatmu sumpah, membuatmu sakit, membuatmu merasa tak berdaya, membuatmu merasa lemah. Semuanya pasti tidak real. Semuanya bukan sesuatu yang nyata.
Hanya... Permainan pikiranmu dalam tanda petik. Kamu harus punya daya tahan terhadap rasa sakit.
Kamu harus kuat mendengarkan, kuat melihat, kuat membaca, kuat memahami. Tanpa harus reaktif karena rasa sakit. Itu rumus selanjutnya dalam hidup. Jadi tadi ada kehidupan, kemudian caranya untuk bahagia. dan cara untuk menghindari rasa sakit ah sekarang tentang kebenaran ini makhluk idolanya para pengkaji filsafat katanya Marcus Aurelius kebenaran itu sifatnya perspektif segala yang kita dengar adalah opini bukan fakta Segala yang kita lihat adalah perspektif, bukan kebenaran.
Ini nanti belakangan dikembangkan teorinya oleh Emanuel Kahn, jadi Dasding Ansih namanya. Sesuatu apa adanya dan sesuatu yang sudah dipersepsi, dipahami oleh manusia. Ketika orang ngomong tentang sesuatu yang namanya kebenaran, begitu kebenaran itu diomongkan, dia jadi opini. Opini itu kebenaran versi yang ngomong.
Kalian ikut ngaji, terus keluar cerita tentang ngaji ini, itu yang keluar dari penjelasanmu, dari mulutmu, itu adalah opini mu tentang ngaji ini. Kalau opini, yaitu pendapatmu sendiri. Persepsi juga begitu, kalau engkau melihat sesuatu kebenaran, begitu engkau melihat dan kamu pahami itu, Hasil penglihatan dan pemahamanmu itu namanya persepsi sudah.
Bukan lagi kebenaran itu sendiri, tapi kebenaran menurutmu. Jadi segala yang kau dengar adalah opini, segala yang kau lihat adalah perspektif. Sebenar apapun, sebaik apapun yang disampaikan orang atau yang kau lihat, sifatnya sama. Sifatnya opini atau perspektif.
Perspektif itu selalu sesuai sudut pandang siapa yang melihat. Itu maunya Markus. Selanjutnya, biar jiwamu bersih, jangan kotori jiwamu dengan kesalahannya orang lain.
Ini ada rumus bagus dari Markus. Kalau ketemu orang jahat, orang rusak, orang keliru. Saat engkau sedang melawan orang yang tidak tahu malu ini misalnya, tanyakan pada dirimu sendiri, apakah mungkin di dunia ini bersih dari tindakan tidak tahu malu?
Jawabannya kan pasti ya, tidak akan selalu ada orang jahat, tidak akan selalu ada orang yang tidak tahu malu. Maka jangan mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin. Selalu ada orang yang tidak punya malu di dunia ini.
Dan yang kamu hadapi sekarang adalah salah satunya Hal yang sama berlaku untuk orang yang jahat Orang yang tidak dapat dipercaya dan kerendahan moral lainnya Jadi ini menyuruh kita untuk jangan mengotori jiwa dengan kemarahan, kebencian, ketidaksukaan, intoleransi pada orang lain yang kamu anggap keliru atau kamu anggap jahat Pertanyaannya gampang Apa mungkin di dunia ini orangnya baik semua, soleh semua? Kan tidak mungkin. Kalau kamu marah berarti kamu tidak terima kalau di dunia ini ada orang jelek, ada orang tidak baik.
Kalau kamu tidak terima berarti kamu sedang melakukan sesuatu yang tidak masuk akal. Karena kamu menuntut sesuatu yang tidak mungkin terpenuhi. Akan selalu ada orang jelek, orang jahat. Maka ngapain kamu mengotori dirimu gara-gara itu? Ada orang jahat, ya omong gue memang hidup ini ada yang baik, ada yang jahat.
Tapi jangan kejahatannya dia membuatmu juga jadi jahat. Kejelekannya dia membuatmu juga jadi jelek. Hari ini banyak begitu, karena grup sana maki-maki, kamu juga maki-maki.
Karena grup sana kemarin menggoreng isu, sekarang ada isu baru saatnya kita bales menggoreng isu. Sama saja itu berarti jiwa kita sama-sama kotor. Kalau kamu mimpi orang itu harus baik, semua sesuai idealmu. Mimpimu itu mimpi yang tidak realistis.
Tidak mungkin orang itu akan jadi baik semua. Kalau kamu tidak terima ada orang jahat, kamu menyusahkan dirimu sendiri. Akan ada selalu orang yang tidak baik Maka bersihkan dirimu Oke Setelah semua tadi yang di atas Tugas kita sekarang apa?
Ayo merayakan hidup Senanglah, bahagialah dalam hidupmu Ojo kokean sumpuk Tadi rumusnya sudah banyak Hidup kita kan sesuai yang kita pikirkan Saat engkau bangun pagi katanya Markus, pikirkanlah betapa istimewanya kamu masih bisa hidup, masih bisa berpikir, bisa mengaji filsafat, bisa sarapan, merokok, ngopi, dan masih bisa mencintai. lo iya kan lo istimewa kamu masih bisa mencintai ada orang yang bangun pagi mikir menyerang orang yang dibenci kamu masih bisa cinta sama siapa masih bisa say hello masih bisa bilang miss you masih bisa bilang sudah tidur apa belum masih bisa bilang bersyukurlah ya kan setiap kali bangun tidur bersyukurlah Kenapa? Masih diberi kesempatan hidup lagi. Tidak ada jaminan loh, begitu kamu tidur terus bisa bangun. Kamu sendiri kan tidak bisa mengatur dirimu, biar pokoknya besok saya harus bangun, tidak bisa.
Ternyata bangun atau tidak tidak tergantung dirimu, maka bersyukurlah. Begitu bangun, kamu masih bisa sadar, masih bisa mikir, itu kenikmatan luar biasa, bersyukurlah. Masih bisa menikmati hidup, masih bisa minum, makan. Yang lain mungkin sudah dilarang makan ini, dilarang makan itu, kamu masih bebas, bersyukurlah. Paling tidak kamu masih bisa mencintai seseorang.
Rayakanlah hidupmu. Wajahmu jangan kayak wajah orang susah terus. Ya, hidup kita ini menyenangkan kok.
Terimalah segala sesuatu yang diikat oleh takdirmu. Cintailah orang-orang yang ditakdirkan bersamamu dan lakukan dengan sepenuh hatimu. Hidupmu akan nyaman. Dapat apa saja diterima dinikmati. Makan diangkringan dinikmati ya enak.
Ada yang ngeraktir di restoran Alhamdulillah ya lumayan enak. Semuanya enak, mana sih yang enak apalagi kalau ditraktir. Jadi bersama siapapun dinikmati. Tidak usah milih-milih teman. Yo, setiap orang punya karakter, punya gayanya sendiri.
Tapi kan ada yang jahat, Pak. Jahat silahkan jahat, tapi kan tidak mengotori jiwamu. Karena kalau kamu ingin, saya ingin teman itu baik semua, Pak.
Sama saya peduli semua. Itu mimpi, tidak mungkin. Kalau dihitung teman yang peduli sama kamu, sama yang cuek, insya Allah lebih banyak yang cuek.
Tapi kalau ketemu senyum itu bahasa bahasi Setiap orang disibukkan nomor satu dengan hidupnya sendiri masing-masing Jadi rayakanlah hidupmu, jangan terlalu sumpah Jangan memimpikan apa yang tidak engkau miliki Namun akuilah anugerah atas apa yang engkau miliki, lalu bersyukurlah sambil mengingat betapa engkau akan sangat memimpikan apa yang engkau miliki sekarang, kalau engkau tidak memilikinya. Kamu pegang HP, syukurilah, tidak usah mimpi pegang HP yang lebih mahal dengan... Kualitas lebih baik, kamu punya HP ini, mikirnya dibalik.
Seandainya HP kayak gini saja aku tidak punya, aku mesti mati-matian ingin beli HP yang kayak gini. Punya pacar kok tidak terlalu cakep. Mikirnya juga begitu, kalau kamu mikir, ah kok nyari yang lebih cakep lah, kamu mimpi.
Mikirnya dibalik. Seandainya yang kayak gini saja aku tidak dapat Mesti aku mengejar-ngejar yang kayak gini juga Nanti kamu jadi bersyukur Ya, mikirnya dibalik Itu membuat kamu bersyukur Kuliah dapat nilai C misalnya C kan batas minimal kamu lulus Waduh, kok tidak dapat A ya? Wah, itu kamu akan sumpah Kenapa? Kamu mimpi yang kamu tidak punya Mimpinya itu seandainya aku dapat E aku mesti akan mengejar-ngejar seandainya dapat C pun cukup nah itu kamu lebih bahagia makan kok cuma dengan tempe saja tidak ada yang lain nah itu mikirnya kamu jangan ayam tapi mikirnya seandainya adanya cuma nasi mungkin ada tempe satu saja aku sudah senang jadinya kamu bersyukur punya tempe itu Itu caranya merayakan hidup Kalau tidak begitu kamu akan sumpah terus Dan ingatlah bahwa Engkau memiliki kuasa untuk mengistirahatkan dirimu kapanpun Engkau inginkan.
Kamu supirnya, kamu penguasanya hidupmu. Mau jalan, ayo jalan. Mau istirahat, istirahat.
Nggak usah terkejar, nggak usah dikejar-kejar oleh ambisi, dunia, keterikatan dengan yang lain, yang macam-macam yang bikin repot. Menghabiskan energi, menghabiskan waktu. Engkau yang menguasai hidupmu, kapanpun ingin berhenti, saat ini juga kamu bisa. Ingin tidur sekarang, boleh.
Istirahat sekarang, boleh. Terus jangan pernah khawatir tentang masa depan Apalagi di usia-usia teman-teman ini kan biasanya pikirannya masa depan Besok kawin sama siapa, kerja di mana Kamu kan khawatir itu Engkau akan bertemu dengannya kalau memang harus Dengan senjata yang sama yang hari ini menjadi bekalmu menghadapi masa kini Dulu waktu kamu SMA atau SMP Mikir kuliah Bisa nggak ya aku kuliah, kuliah hari pertama kamu takut Begitu dijalani kan kamu bisa Besok juga begitu, nggak usah khawatir Bisa nggak ya aku dapat kerja, bisa nggak ya aku kawin, bisa nggak ya punya anak, iso-iso Nggak usah khawatir, pasti bisa Kekhawatiran-kekhawatiranmu dulu, sekarang kamu jalani kan ya ternyata juga bisa mati-matian sumpah receive without concern, release without struggle, biasa saja hidup kehilangan sesuatu biasa, orang dulu juga tidak punya terus punya, sekarang hilang kalau dapat sesuatu, Alhamdulillah, tapi tidak harus sombong, kalau kamu bisa seperti ini, hidupmu nyaman Ini saya ambil agak panjang, nanti kamu baca lagi ya. Kalau pagi hari engkau bangun, biar cara mikir positif, kamu kan biasanya masalahmu itu kan berhubungan dengan orang lain. Katanya Markus, pagi hari engkau bangun, bilanglah pada dirimu, Orang-orang yang berhubungan denganku hari ini ada yang usil, tidak sopan, arogan, curang, iri hati, dengki.
Mereka seperti itu karena mereka belum bisa membedakan yang baik dan buruk. Sementara aku telah mengerti indahnya kebajikan, kotornya kejahatan, dan tahu bahwa para pendosa tersebut memiliki sifat sepertiku. Bukan sama dalam hal darah dan kelahiran, namun sama-sama memiliki akal dan unsur ketuhanan. Tidak seorang pun dari mereka dapat menyakitiku, tidak seorang pun dapat membuatku kotor.
Aku pun tidak pantas marah pada mereka atau membenci mereka. Kami dilahirkan untuk bekerja sama, seperti kaki, tangan, dan mata. sebagaimana dua baris gigi atas dan bawah saling menghalangi itu tidak alami dengan demikian pula saling marah dan saling membelakangi itu nanti hidupmu nyaman akan ketemu orang yang bikin kamu manggel bikin kamu jengkel, bikin kamu benci pasti, tapi ingatlah bahwa mungkin kejelekan yang mereka lakukan itu karena mereka tidak sadar sementara kamu sekarang sadar Dan diingat juga bahwa orang lain itu punya kualifikasi sama persis kayak dirimu Yang tidak pantas untuk kamu benci Dan jangan takut mereka tidak akan bisa membuatmu kotor Kalau kamu sendiri tidak mengotori jiwamu Nah ini nanti kamu jadi mantep Kalau ini nanti panjang kamu baca lagi Kalau kamu pagi hari bangun kok males Kamu baca ini Ini tuntunan untuk kita tegas pada diri sendiri Oke, saya bawa quote terakhir Engkau selalu memiliki pilihan untuk tidak berpendapat Ini nasihat untuk kita hari ini ya Tidak ada yang nyuruh kamu tiap hari posting, tiap hari bikin status, tiap hari komentari statusnya orang lain Engkau selalu memiliki pilihan untuk tidak berpendapat Tidak berpendapat itu sah Tidak perlu selalu susah payah atau membebani jiwamu dengan segala sesuatu yang tak dapat engkau kuasai. Hal-hal tersebut tidak membutuhkanmu untuk menilainya. Tidak usah gaya dikit-dikit.
Menurut saya, tokoh itu ngapain? Emangnya komentarmu yang mendengar siapa? Hal tersebut tidak butuh penilaianmu. Ngapain kamu capek-capek? Engkau punya pilihan untuk tidak usah berpendapat.
Leave them alone. Mereka punya penanggung jawabnya sendiri-sendiri. Terkecuali suaramu berpengaruh didengar baru ngomonglah. Tapi kalau tidak, cari yang lebih esensial untuk hidupmu untuk dikomentari dan dibahas.
Itu nasihatnya Markus. Hari ini banyak orang yang bukan wilayahnya, tidak seharusnya dia menilai, mengomentari. Ikut menilai, ikut mengomentari sehingga pacau semuanya. Ina wusi dal amru ila huwiri ahlihi fanta dirisa.
Leave them alone. Biarkan yang bertanggung jawab yang ngurusi. Oke ya.
Oh masih ada Stop whatever you are doing for a moment and ask yourself Ini nasihat panjang Am I afraid of death because I won't be able to do this anymore Biasanya yang membuat kita banyak terhenti untuk melakukan kebaikan adalah takut mati Was-was takut mati ini sering mengganggu kita. Katanya Markus sekali-sekali gini dari rumusnya. Saat kamu melakukan apapun yang membuat kamu senang, coba berhenti sebentar. Apa gara-gara ini ya? Gara-gara kuatir tidak punya ini atau tidak melakukan ini, aku takut mati.
Seberapa pentingnya sih yang saya lakukan ini? Seberapa baiknya sih yang aku miliki ini? Setiap kali melakukan itu, coba berhenti sebentar. Nah ini untuk meminimalisir rasa takut mati.
Kira-kira kalau tidak ada ngaji filsafat ini kan tidak apa-apa. Ngapain sih harus tak kendali sampai takut mati misalnya. Nanti kalau saya tidak ada yang mimpin ngaji sopoh, ngapain sampai mikir ke sana.
Uang ini tidak ada juga tidak apa-apa. Kalian kalau tidak ada ngaji kan malah santai. Tidak ada beban untuk datang ke sini, bisa diganti yang lain. Tapi kadang-kadang yang harus mengendoli, mengikat hidup kita jadi mengikat. Kuliah misalnya, kamu kan diikat sedemikian rupa oleh dunia yang namanya kampus dan kuliah.
Apa iya sih hidupmu wajib ada, kuliahnya wajib di kampus? Simba-simbamu dulu sekolahnya cuma sampai SD, SR, ya sukses, sawahnya luas. bisa nguliahkan anak cucunya, apa wajib harus ada itu?
Apa wajib sih harus punya rumah, punya mobil, punya itu? Itu caranya untuk menenteramkan hati dari rasa takut akan mati. Karena nasihat terbaik itu kan mati.
Begitu orang ingat mati, bukan takut mati, maka... Kemungkinan besar dia akan mudah untuk mempersiapkan diri menghadapi hidup sesudah mati Mempersiapkan diri melakukan kebaikan-kebaikan Oke itu nasihat terakhir yang saya bawa dari Marcus Aurelius Bayangkan raja besar wilayahnya sangat luas, cara hidup, cara berpikirnya semacam ini Maka dia jadi raja yang sangat tangguh, terkenal kesabaran dan ketabahannya, dan dia sukses. Meskipun banyak pemberontakan, banyak bencana, mengalami kepahitan hidup-kepahitan hidup yang luar biasa. Dengan filsafatnya dia bisa sukses. Itu contohnya cara berpikir seorang king, philosopher, philosopher king.
Raja Filosof, Filosof yang Raja