Transcript for:
Pemberontakan DI TII di Aceh

Halo Halo teman-teman selamat datang di kelas Sejarah Indonesia kelas 12 bersama saya tidak persiapkan diri kalian karena kita akan kembali ke masa lalu maka dari itu Yuk kita mulai [Musik] dalam video ini kita akan membahas mengenai pemberontakan DI TII Aceh semenjak Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya they Jawa Barat di bulan Agustus cita-cita untuk mendirikan Negara Islam Kian meluas dan menyentuh ke seluruh daerah di Indonesia hingga kepentingan tersebut bermuara juga di wilayah Aceh Daud beureuh tokoh kharismatik yang memiliki kemampuan orasi yang mampu menarik simpati masyarakat Aceh Iya merupakan pimpinan sipil agama dan militer dalam masa-masa mempertahankan kemerdekaan atom yang teguh dalam menegakkan seret di Aceh menjadi seorang tokoh Sentral dari kemunculan DI TII Aceh Nah untuk oleh dalam memahami materi maka dari itu perhatikan peta konsep berikut ini pertama kita akan melihat latar belakang dari lahirnya dti Aceh ke-2 kita akan melihat bagaimana jalannya pemberontakan dan terakhir kita akan melihat bagaimana akhir pemberontakan maka dari itu Yuk kita bahas konsep kita yang pertama latar belakang dari lahirnya dei Aceh diawali dari faktor kekecewaan Daud beureuh terhadap turunnya status Provinsi Aceh menjadi daerah karisidenan provinsi Sumatera Utara bagaimana hal itu bisa terjadi sjafruddin prawiranegara yang kala itu menjabat sebagai Wakil perdana menteri di masa kabinet Hatta dua menetapkan Aceh sebagai sebuah provinsi yang lepas dari Sumatera Utara serta mengangkat Daud beureuh sebagai gubernur militer Aceh namun penetapan Aceh sebagai provinsi sesungguhnya dilakukan tanpa persetujuan dari pemerintah pusat tindakan tersebut dilakukan oleh Safrudin dengan tujuan untuk mengantisipasi kemungkinan gagalnya perundingan KMB Namun nyatanya Indonesia dan Belanda bersepakat untuk menetapkan di Konferensi Meja Bundar maka akhirnya bentuk negara Indonesia berubah ke bentuk negara serikat pemerintahan Ris yang tidak mengetahui status Aceh sebagai provinsi akhirnya meleburkan Aceh ke dalam provinsi Sumatera Utara dan menetapkan Aceh sebagai daerah karisidenan kekecewaan Daud beureuh bertambah setelah apa yang sempat dijanjikan oleh Presiden kepada Aceh tidak terealisasikan ketika kunjungan Soekarno ke Aceh Tahun 1948 Soekarno mencoba untuk meminta dukungan kepada rakyat Aceh untuk bersama-sama menghadapi Perang melawan Belanda Daud beureuh bersedia untuk membantu dengan dua persyaratan yaitu pertama perang melawan Belanda merupakan Perang Sabil demi menegakkan agama Islam dan kedua Aceh dibebaskan untuk menegakkan syariat Islam bahkan demi membuktikan kesungguhannya rakyat Aceh mengumpulkan sumbangan berupa emas sebesar 20 kg dan 12000 stres dolar untuk membeli pesawat kepresidenan pertama yaitu ri-001 Seulawah mendapatkan respon positif dari rakyat Aceh presiden akhirnya menjanjikan akan merealisasikan permintaan tersebut setelah permasalahan indonesia-belanda berakhir Namun nyatanya permintaan Aceh tidak menjadi kenyataan kekecewaan double semakin memuncak setelah di tahun 1953 terdapat sebuah rumor mengenai beredarnya dokumen rahasia dokumen tersebut diterbitkan oleh Perdana Menteri Ali yang memerintahkan pembunuhan terhadap 300 tokoh masyarakat Aceh termasuk para ulama rumah tersebut menimbulkan kemarahan dari double Nah itulah latar belakang dari lahirnya DI TII Aceh selanjutnya kita akan melihat bagaimana jalannya pemberontakan yang dilakukan oleh DI TII Aceh setelah pelaksanaan konversi bundar maka pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai status Provinsi Aceh menjadi daerah karesidenan diawal tahun 1950 mendengar peraturan tersebut maka Daud Beureueh melalui persatuan ulama seluruh Aceh Mengadakan kongres untuk menuntut otonomi khusus kepada pemerintah pusat mendengar tuntutan dari Aceh pemerintah kala itu berupaya untuk mengatasi ketegangan dengan mengutus atas Natsir sjafruddin prawiranegara dan Mr assaat untuk berdiplomasi namun semuanya ditolak Aceh tetap berpegang teguh agar statusnya tidak dilebur kedalam Provinsi Sumatera Utara Daud Beureueh meminta kepada pemerintah pusat untuk mempertimbangkan kembali mengenai peleburan tersebut karena identitas wilayah Aceh sebagai daerah Islam yang tidak mungkin bisa tekan dengan wilayah yang tidak saliran namun permintaan tersebut sia-sia karena Muhammad Natsir selaku peremen Tri malah melakukan pembubaran terhadap Provinsi Aceh yang secara di pada tanggal 23 Jan tahun 1951 Hai kekesalan Daud beureuh bertambah setelah ia merasa dibohongi karena janji presiden tidak terealisasikan hingga akhirnya ia mulai menghimpun kekuatan untuk menentang pemerintah melalui kongres ulama dan pelajar Islam seluruh Indonesia yang dilaksanakan di Medan Daud beureuh berbicara mengenai pembentukan negara Islam dan menginginkan terjadinya perubahan Republik Indonesia menjadi negara Islam sebagai bentuk tindak lanjut dalam Kongres pulsa yang dilaksanakan di Langsa Aceh Timur dihasilkan kesepakatan untuk membentuk suatu kesatuan pejuang dan memilih partai islam dalam pemilu selanjutnya Daud beureuh sendiri mulai melatih para pemuda pusat dalam hal kemiliteran membangun sentimen kedaerahan dan keagamaan sekaligus menjalin kontak dengan Kartosuwiryo setelah segala persiapan telah matang maka di tanggal 20 Desember tahun 1953 Daud beureuh memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia dan pernyataan bergabungnya dei AC sebagai bagian dari gerakan Kartosuwiryo di Jawa Barat setelah mengadakan proklamasi deite Aceh mulai bergerak secara serentak untuk menguasai kota-kota di Aceh sekaligus menyebar propaganda menanggapi aksi double glitter dari Sumatera Utara mulai bergerak dan di bulan November tahun 1953 militer berhasil untuk menekan detail keluar dari kota-kota yang telah mereka kuasai hingga akhirnya doubleu dan pasukannya menjadikan hutan sebagai basis gerilya pemberontakan yang dilakukan oleh DI TII Aceh setidaknya berlangsung hingga tahun 1962 Nah itu dia adalah bagaimana jalannya pemberontakan DI TII Aceh selanjutnya kita akan melihat bagaimana akhir pemberontakan DI TII Aceh dalam mengatasi pemberontakan DI TII Aceh pemerintah mencoba untuk melakukan pendekatan yang lebih persuasif komandan Daerah Militer Aceh yaitu LED syamaun gaharu menetapkan kebijakan yang bernama konsepsi prinsipil bijaksana yaitu menerima Bagi siapapun yang menghentikan perlawanan tetapi menghancurkan mereka yang membangkang kebijakan ini berhasil untuk membuka jalan awal bagi musyawarah dengan detail Aceh di tanggal 5 dan 7 Juli tahun 1957 pertemuan antara syamaun dengan kelompok Hasan Saleh menghasilkan ikrar lamteh yang berisi kedua belah pihak akan menghentikan tembak-menembak dan mencari jalan keluar terbaik bagi Aceh namun ikrar tersebut menimbulkan perpecahan karena double masih enggan untuk berdamai dengan pemerintah pemerintah yang tetap berusaha untuk menghasilkan stabilitas di Aceh melalui Jalan Damai memutuskan untuk mengutus Mister Hardi dibulan Mei tahun 1959 untuk bertemu dengan kelompok Hasan saleh dan menjanjikan Daerah Istimewa bagi Aceh namun double masih menolak dan tetap melanjutkan tebakannya perdamaian di Aceh menemui titik terang setelah di tanggal 18 sampai dengan tanggal 22 Desember di tahun 1962 Pangdam 1 Aceh yaitu M Yasin menginisiasi sebuah upacara besar bertajuk musyawarah kerukunan rakyat Aceh yang dihelat di Blang Padang Aceh Daud beureuh menerima perdamaian dengan pemerintah dan akhirnya Aceh diberikan Hak otonomi sebagai provinsi yang disebut sebagai Daerah Istimewa Aceh serta diperbolehkan untuk menerapkan syariat Islam sebagai aturan daerah yang berbeda dengan provinsi-provinsi lainnya yang ada di Indonesia Nah itu dia adalah akhir dari pemberontakan DI TII Aceh selanjutnya Mari kita tarik kesimpulannya kesimpulan dari materi pemberontakan DI TII Aceh yaitu pertama latar belakang berupa kekecewaan terhadap turunnya status Provinsi Aceh menjadi daerah karisidenan Sumatera Utara kec terhadap presiden yang Melanggar janjinya kepada Aceh hingga adanya rumor mengenai beredarnya dokumen rahasia mengenai pembunuhan ulama Aceh ke-2 jalannya pemberontakan diawali dari upaya double untuk menghimpun dukungan rakyat Aceh untuk membentuk negara Islam proklamasi berdirinya Negara Islam Indonesia oleh Daud beureuh dan gerakan serentak pasukannya untuk menyerang kota-kota di Aceh sekaligus menyebar propaganda anti pemerintah ketiga akhir pemberontakan yaitu ketika Pemerintah berupaya untuk mengatasi pemberontakan DI TII Aceh melalui Jalan Damai dengan lahirnya musyawarah kerukunan rakyat Aceh yang diinisiasi oleh Pangdam 1 Iskandar Muda yaitu m Jasin Nah itu dia adalah kesimpulan dari materi kita kali ini karena materi kita telah selesai maka dari itu saya pamit undur diri sampai jumpa lagi di kelas jelas selanjutnya dadah