Transcript for:
Kemerdekaan dan Pengorbanan Rakyat Indonesia

Alhamdulillahi haq wa hamdi Alhamdulillahi hamdan kathiran tayyiban mubarakan fi Nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nasta'gufiruhu wa nasta'hdihu wa natubu ilaih wa la na'budu illa iyah wa natawakalu alaih Allahumma fasalli wasallim wa barik ala sayyidina wa habibina wa syafiina wa maulana Muhammad wa ala alih wa ala ashabihi wa dhuryatihi wa man sara ala nahjihi wa sanna bi sunnati wa ahtada bi hadiyih ila yawmi liqai rabbihi amma ba'd Hadratull Afadil, Hadratull Mukarramin yang kami hormati segena pimpinan, kepala, dan para deputi PPKP yang dirahmatillah Allah SWT, wabil khusus Bapak kita semua, Pak Dadang Kurnia yang berkenan membersamai dan memberikan sambutan pada acara Bismillah pagi hari ini yang kami hormati Segenap DKI Masjid Al-Waqif BPKP dan seluruh hadirin-hadirat, rekan-rekan semuanya peserta acara Bismillah pagi hari ini yang dirahmati oleh Allah SWT Barakallahu fikum, puji syukur kita Aturkan khadirat Allah Atas simpan karunianya kita dihimpun Di dalam majelis ilmu, meskipun hanya Secara daring, secara online Insya Allah tidak mengurangi semua keutamaan Bermajelis ilmu yang bisa kita raih Dari sisi Allah SWT Muhammadh-mudahan Setiap langkah yang kita tempuh pada hari ini menjadi pemudah jalan kita semua menuju ke syurga dan semoga duduk kita semua termasuk taman di antara taman-taman syurga tempat Allah mencurah-curahkan rahmatnya, menaungkan sayap-sayap malaikatnya, menurunkan sakinah ke dalam hati kita dan menyebut-nyebut nama kita semua dengan bangga pada makhluk-makhluk mulia yang ada di sisinya. Hadirin-hadirin yang dimuliakan Allah, sambutan dan pengarahan dari Bapak Diputi Pak Dadang Kurnia tadi sebenarnya sudah sangat mencukupi untuk menjadi materi kita pada kesempatan pagi ini mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan pengorbanan. Karena betul seperti yang telah beliau kutip dari Mukaddimah.

Konstitusi kita, alinia pertama dengan kalimat yang sangat indah, para founding fathers menggambarkan kemerdekaan kita dengan pengakuan akan rahmatnya Allah SWT. Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Ini adalah satu ungkapan yang perlu kita renungkan atas berkat rahmat Allah.

Mengapa disebut atas berkat rahmat Allah? Subhanahu wa ta'ala karena betul Allah menganugerahkan untuk kita dinul Islam dan ruhul jihad. Agama Islam dan ruh perjuangan.

Itu tepat. Kira-kira mengalami masifikasi dakwah Islam, syiar perjuangan itu satu abad sebelum kedatangan para penjelajah barat yang sangat rakus dengan misi Gold, Glory, and Gospel dalam sejarahnya. Kenapa kita menyebut ini atas berkat rahmat Allah?

Karena kita boleh membandingkan keterjajahan kita, Bapak Ibu yang berahmatullah, itu misalnya dengan benua Amerika. Sebelum kedatangan Christopher Columbus, Francisco Pizarro, Hernando Cortez, Amerigo Vespucci, maka benua Amerika itu dari ujung utara sampai selatan menurut estimasi sejarawan masa kini diperkirakan dihuni antara 50 sampai 110 juta natif Amerikan yang disebut secara salah kaprah sebagai Indian. Tapi kini, kebudayaan mereka sirena, musnah. Di Amerika Utara bahkan fisik orangnya pun nyaris tidak dapat dijumpai.

Di Amerika Selatan agak beruntung karena mengalami percampuran. Tapi bahasa, kebudayaan, identitas mereka sebagai sebuah bangsa lenyap ditelan oleh... para penjajahnya, bahasanya menjadi bahasa Inggris, bahasa Perancis, bahasa Sepanyol, bahasa Portugis, kemudian dari sisi penduduknya dengan kebudayaannya, rasnya, semuanya adalah ras Eropa yang menjajah mereka. Demikian pula benua Australia yang sangat dekat dengan kita.

Sebelum kedatangan... Captain James Cokro di negeri yang sekarang kita sebut Sydney, atau Admiral Flinders di tanah yang kini kita sebut sebagai Perth misalnya. Dan para penjelajah Eropa yang lainnya, estimasi para sejarawan masa kini ada sekitar 8-20 juta native Australian, yang sering juga disebut teman-teman aborigin. Kini juga tinggal beberapa puluh ribu saja, itu pun dikonservasi dengan hak-hak khusus, dilindungi, tapi mereka baru diakui sebagai manusia di pertengahan abad ke-20.

Karena konstitusi Australia di awal abad ke-20 masih memasukkan mereka ke dalam golongan binatang liar. Bayangkan. Keterjajahan itu mengerikan.

Keterjajahan itu pemusnahan. Keterjajahan itu... kehilangan peradaban yang luar biasa.

Tapi, lihatlah bangsa kita, bangsa Indonesia yang sangat unik ini. Kita bertahan, bahkan kita masih punya 270 juta penduduk hari ini. Bahkan saya sering mengatakan, sesungguhnya kita bukan 350 tahun dijajah. Kita ini, 350 tahun berjuang, 350 tahun berjihad, melawan penjajahan.

Karena silih berganti, jihad dan perjuangan, Terjadi di seluruh bagian Nusantara kita tercinta. Dari ujung Aceh sampai Papua. Bergolak.

Dari Malaka, ketika Pangeran Fath Yunus atau disebut Fath Yunus, Pangeran Sabrang Lor membawa 300 kapal armada demak menggempur kedudukan Portugis. Hanya setahun setelah Portugis menganeksasi pelabuhan Malaka. Kesadaran umat Islam bahwa penjajahan ini adalah bahaya besar. Dan kerelaan mereka untuk berkorban, memberikan segala yang mereka miliki. Sehingga Pangeran Fath Yunus menggalang kekuatan bahkan untuk menggempur kembali kedua kalinya di tahun 1520. Armada dari Tuban, Armada dari Gresik, Armada dari Banten, dari Cirebon, dari Bugis, dari Banjar, dari Aceh, dari Jambi, dari...

dari sisa-sisa kekuatan Malaka bergabung menjadi satu. Bibit-bibit persatuan dan kesatuan yang diikat oleh akidah Islam dan kesadaran untuk berjuang, berjihad visabilillah itu telah tampak di awal penjajahan itu muncul di Santara. Ini kekuatan yang luar biasa dari umat Islam yang mempersaudarakan Dan mempertautkan kekuatan-kekuatan politik yang sebenarnya belum satu pada saat itu.

Jepara punya pemerintahan sendiri, Demak punya pemerintahan sendiri, Banten sendiri, Cirebon sendiri, Palembang sendiri, Jambi sendiri, Aceh sendiri. Mereka kesultanan-kesultanan berdaulat, tapi ketika diikat dengan akidah Islam dan merasakan penjajahan sebagai kebaliman. yang tidak sesuai dengan prik manusia dan prik keadilan, gitu ya. Maka mereka bersatu padu untuk kemudian melakukan perlawanan.

Dan sejak Pangeran Fath Yunus menggempur Malaka di tahun 1512 meskipun mengalami kegagalan, kita tahu. Daerah demi daerah bergolak melawan kedatangan penjajah. Bagaimana Babullah Datusyah diternate mengerahkan 3.000 angkatan perangnya, 3.000 kapal, kora-kora dan rorehe dipimpin oleh panglima-panglimanya, Kapita Kalakinka, Kapita Ruhubongi.

Raja Jailolo, Katara Bumi, Panglima-Panglima Besar dengan 3.000, Kapita Dadang yang luar biasa, 120.000 pasukan, menggempur kedudukan Portugis di seluruh wilayah Nusantara Timur. Sehingga Datusyah, Babulah Datusyah yang... Kemudian digelari penguasa 72 jazirah membersihkan Nusantara Timur dari penjajah asing sehingga Portugis terusir dan diberi tempat, diberi sedekah tempat.

Hanya di ujung timur, pulau timur yang sekarang kita sebut sebagai Republika di Timur Leste. Bersih selama 100 tahun Nusantara Timur di bawah lindungan pakta Kesultanan Ternate dan Tidore. yang sangat kokoh tidak lama kemudian muncul penjajah baru Belanda yang di tahun 1628 1629 menghadapi gempuran yang sangat dahsyat di Batavia dari Sultan Agung Raja Katara Iskandar Muhammad di Aceh juga bergerak Berlanjut ke keturunan-keturunan mereka, bagaimana di tahun 1825-1830 misalnya, seorang pangeran yang menjadi wali sultan Hamengkubuwa No. 5 Yogyakarta, dan dia pun sendiri berhak sebenarnya sebagai putra sultan. Lungha Mengkusumo III untuk menduduki Tahta Yogyakarta meninggalkan semua kemewahan di Tegarjo di Purinya yang menaungi 3.000 kepala keluarga, di Purinya yang dia punya 700 pelayan, di Purinya yang dia punya 70 orang hanya untuk mengurus kuda-kudanya keluar untuk bergerilya selama 5 tahun menghabiskan Sumber daya penjajah sampai menguras anggaran kerajaan Belanda 20 juta hulden. Untuk dibayangkan perang di Ponegoro 5 tahun itu menghabiskan 20 juta hulden.

Sementara pada masa itu pendapatan kerajaan Belanda dari seluruh... seluruh wilayah jajahannya digabung hanya 2 juta gulden per tahun. Artinya pendapatan dari negara jajahan selama 10 tahun digunakan untuk berperang selama 5 tahun.

15 ribu serdadu Belanda tewas. Itu lebih banyak daripada yang tewas selama perang Napoleon di Eropa. Serdadu Belanda yang tewas selama perang Napoleon di Eropa tidak sebanyak itu.

Dan Jenderal de Kock bersama Kolonel Kochius untuk menaklukkan pangeran ini di Ponegoro ini harus membangun 280 benteng membentang dari Banyumas di barat sampai Kertosono di timur. Untuk menyekat-nyekat jalur gerilyanya, untuk memotong-motong jalur logistiknya, supaya pangeran ini terjepit dan akhirnya kemudian berunding dan ditipu dalam perundingannya. Dasyat sekali perjuangan itu. Belum kita kemudian melihat bagaimana perang Aceh, perang Banjar, perang Pelembang, perang Jambi, perang Tidore yang dipimpin oleh Nuku Muhammad Amiruddin.

Perang Bugis, Perang Makassar, Perang Lombok, Perang Bali, tidak pernah putus perjuangan, tumpahnya darah, pengorbanan yang luar biasa bagi Nusantara kita dari ujung barat sampai ujung timur ini, sampai kemudian menjadi... Bola salju yang makin besar menuju pergerakan kemerdekaan. Kalau istilahnya Profesor Ahmad Mansur, Suryaningrat Negara yang dikutip oleh Pak Anies Baswedan, salah satunya adalah perang di Pondogoro yang dahsyat itu.

menguras kekayaan Belanda, sehingga Belanda harus menerapkan kultur stelsel di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch. Lalu Belanda tiba-tiba makmur, bayangkan dalam kurun waktu 40 tahun pertama tanam paksa itu, kerajaan Belanda mendapatkan pendapatan kira-kira 850 juta gulden, menjadi negara terkaya di Eropa. Kemudian oposisi menguat dan terjadilah politik etis, politik etis membangun sarana pendidikan dan kesehatan Nusantara, dan akhirnya kemudian...

Dari sekolah-sekolah itu lahir kaum pria terpelajar yang akhirnya menjadi gerakan kesadaran dan kebangkitan nasional. Omar Sa'ed Cokro Aminoto, Sutomo, Wahidin Sudirohusodo, Ciptoma Mengkusumo, Suwarti Suryaningratningrat, dan seterusnya yang kemudian bergerak. Bersama Hadratul Syekh Hasim Ash'ari, murid-murid Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Ki Haji Ahmad Dahlan, dan menjadilah sebuah kebangkitan dan pergerakan menuju kemerdekaan yang akhirnya melahirkan kemerdekaan Indonesia kita. Saya ingin menegaskan sekali lagi, bukan 350 tahun dijajah, tapi 350 tahun berjuang melawan penjajahan. Dan Bapak Ibu yang dihormati oleh Allah SWT, yang kedua kenapa kita perlu merenungkan kata-kata atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa itu.

Karena Indonesia ini aneh. I'ajaz, kata orang Arab. Ini mendekati mu'jizat. Hampir semua negara yang mengalami penjajahan, lalu penjajahnya pergi.

Dari negeri tersebut, apa yang akan terjadi pada negara tersebut? Dari sebuah kesatuan, dia akan menjadi terpecah-pecah menjadi banyak. Bayangkan Turki Usmani yang kalah dalam Perang Dunia Pertama.

Dia berada di pihak Jerman dan Austro-Hungaria, melawan Triple Entente, sekutu yang... Kemudian... Membuat seluruh jajahan dibagi-bagi, wilayah yang dimilikinya dibagi-bagi oleh para penjajah.

Mohon maaf diksinya terlihat terbalik. Jadi wilayah yang di bawah naungan Turki Usmani kemudian dibagi-bagi oleh para pemenang perang dunia pertama. Al-Jazair menjadi milik Perancis, Tunisia milik Perancis.

Kemudian Libya diberikan kepada Italia. Mesir semula, Perancis sebentar kemudian diambil oleh Inggris. Lebanon dan Suriah menjadi milik Perancis. Jordania dan Palestina menjadi milik Inggris. Irak, kemudian Jazirah Arabia menjadi milik Inggris.

Dominion Inggris. Kita kenal istilah Lawrence of Arabia. Dari semula menjadi satu kesatuan, bahasanya sama, rasnya sama.

Tapi kemudian ketika penjajah ini pergi, mereka mengatur supaya negeri-negeri ini terpecah-pecah menjadi negeri-negeri kecil yang sampai sekarang untuk bersatu menghadapi musuh kecil bernama Israel saja nggak akan bisa. Satu tragedi dan ironi, ketika ditinggalkan penjajah, mereka menjadi kecil-kecil. Itu yang kita lihat.

Yang dialami oleh negara-negara Balkan, sama. Pasca Yugoslavia, yang dialami oleh negara-negara Pasca Federasi Soviet, sama. Mereka terpecah menjadi negara-negara yang sama.

yang aneh adalah ini, negeri yang terbentang dari Sabang sampai Merauke ini aneh sekali ada 72 kesultanan berdaulat, ada ratusan pemimpin daerah dan suku ada 17 ribu pulau tentu kita ngapain, 17 ribu pulau 1400 bahasa, 700 etnis dan sub-etnis. Bagaimana bisa? Atas berkat rahmat Allah tentu penjelasannya adalah, begitu penjajahnya pergi, kita kemudian sepakat untuk bersatu ke dalam apa yang dinamakan oleh Indonesia.

Itu menakjubkan. Jadi, yang lain habis dijajah, pecah-pecah tidak karuan-karuan. Penjajahnya pergi, menjadi negara yang lebih kecil-kecil.

Tapi kita lucu. Penjajahnya pergi, kita menjadi negara yang jauh lebih besar daripada asal dari kedaulatan-kedaulatan kecil yang bergabung. Memberikan segalanya untuk Indonesia. Pengorbanan yang sangat dahsyat untuk Indonesia.

Bagaimana Sultan Syarif Hasim Al-Qadri, Sultan Siak Sri Indrapura memberikan 12 juta huldin, kira-kira bernilai 100 triliun uang sekarang. secara cuma-cuma untuk dikatakan ini untuk menjadi modal negara yang kita dirikan, negara Indonesia bagaimana Hamengku Bono IX menyatakan diri bergabung dan ketika tahun 1946 perjanjian Renville memotong-motong wilayah Republik Indonesia menjadi makin kecil-makin kecil dia tawarkan, datanglah ke Yogyakarta, jadikan sebagai ibu kota tata pemerintahan dan perjuangan dari sini. Dan selama 4 tahun, dari tahun 1946 sampai tahun 1950, dalam buku Tahta untuk Rakyat Hamengkubur 9 ditanya, kira-kira berapa sebenarnya uang yang diberikan Sultan dari tahun... 1946-1950 itu untuk menyokong kemerdekaan dan perjuangan.

Karena hampir-hampir APBN itu semuanya dari uangnya Sultan. Beliau mengatakan gimana bisa ingat, ngambilnya nyakop pakai tangan. Gimana bisa ingat, ngambilnya saja dari simpenan keraton itu nyakop pakai tangan.

Dan pada saat selesai konferensi meja bundar, Hamengku Bono IX menjemput Bung Karno di pengasingannya di Bangka, ada satu cek, cek terakhir yang dia miliki, nilainya 6,5 juta gulden, atau sekitar 55 miliar, 55 triliun, maaf, 55 triliun uang sekarang. 6,5 juta gulden itu diberikan kepada Bung Karno dengan kata-kata lanjutkanlah pemerintahan ini di Jakarta karena Yogyakarta sudah tidak punya apa-apa lagi. Itu uang terakhir kerata.

yang diserahkan kepada Republik Indonesia 6,5 juta gulden 12 juta gulden dari Siak 6,5 juta gulden dari Yogyakarta sebagai uang terakhir karena yang dari 46 sampai 50 gak ditung tadi pesawat yang disumbangkan oleh rakyat Aceh ya wilayah yang disumbangkan oleh Sultan Ternati Sultan Tiduri Raja-raja di Bali, di Lombok, di Kalimantan, di Sulawesi, semuanya adalah sebuah anugerah yang betul-betul atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa. Bapak Ibu yang dihormati Allah SWT, sekali lagi mari kita renungkan atas berkat rahmat Allah ini. Dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, ini adalah kalimat yang menunjukkan betul-betul pengorbanan yang diberikan oleh seluruh bangsa Indonesia. Segenap tumpah darah Indonesia untuk kemerdekaan ini.

Apa yang mereka punya, mereka berikan. Apa yang mereka miliki, mereka serahkan. Di adegan film Sang Kiai tadi ada yang mengatakan aku tidak ingin ketika anakku lahir negara kita dalam keadaan masih dijajah. Salah satu nadar Bung Hatta adalah, demi Allah saya tidak akan menikah sampai Indonesia merdeka. Dan itu dia penuhi.

Bung Hatta tidak menikah sampai proklamasi. Kemerdekaan terjadi dan Bung Karno menjuduhkannya dengan Rahmi yang dulu ibunya pernah ditaksir Bung Hatta. Cerita yang sangat unik diantara para bapak bangsa. Pengorbanan yang diberikan oleh seorang Ahmad Dahlan untuk...

Mentajdid, memperbaruki pemahaman umat dalam beragama, sekaligus berbangsa, berpendidikan, berkemanusiaan. Dari sekolah-sekolahnya Muhammad, dari PKU, penolong kesengsaraan umum yang beliau dirikan. Pengorbanan Hadratul Syekh Hasim Ash'Ari tadi yang kita lihat dalam film Bagaimana beliau memfatwakan Fardu'ain hukumnya membela kemerdekaan Dengan jihad fisabilillah bagi semua orang yang berada dalam jangkauan jarak Yang belum membolehkan mengkosor salat, di tanggal 25 Oktober 1945, fatwa resolusi jihad, belum disampaikan, disambut oleh Kongres Umat Islam di Yogyakarta, sehingga tajuk rencana kedaulatan rakyat. Headline-nya kedaulatan rakyat pada Kongres. Babullah SAW itu berbunyi 60 milion kaum muslimin siap berjihad.

60 milion. 60 juta. Karena saat itu konduduk Indonesia jumlahnya 70 juta. 60 juta kaum muslimin yang siap berjihad visabilillah.

Untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pengorbanya Omar Sa'Ed Cokro Aminoto meninggalkan pekerjaannya demi menaik haji untuk mendapatkan pencerahan tentang Islam, perjuangan, pergerakan, kemerdekaan. Pulang untuk memimpin syarikat Islam dan menjadikannya sebagai pergerakan terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Pada masa kepemimpinan Haji Omar Syekh Cokro Aminoto, syarikat Islam memiliki 3 juta anggota aktif. 3 juta anggota aktif yang semuanya dididik untuk memiliki sebersih-bersih tahun.

setinggi-tinggi ilmu sepandai-pandai siasat di rumah kos-kosanya Cokro Aminoto dibesarkan lah Soekarno, Agung Salim ya, disitu tentu ada juga tokoh seperti Semaun, Karno disitu ada tokoh Skarmaji Marijankartoswiri luar biasa Kita melihat bagaimana dengan didorongkan oleh keinginan luhur, maka para pejuang, para bapak bangsa memberikan suri taladan kepada kita, apa arti berkorban. Apa arti berjuang? Apa arti ketulusan dan keikhlasan untuk bangsa dan negara kita tercinta? Saya kira ini yang menjadi renungan kita semuanya, Bapak Ibu dan Nama Tuhan, Negeri ini atas berkat rahmat Allah. Dikaruniai kesempatan untuk berjihad selama 350 tahun melawan penjajahan.

Lalu suburlah tanahnya oleh darah para mujahid, para suhada. Dan tumbuhlah di situ satu ikatan persatuan dan kesatuan yang sangat kokoh. Yang kalau negara lain... Ditinggalkan penjajah terpecah belah, kita ditinggal penjajah bersatu menjadi lebih besar, lebih kuat.

Kerelaan berkorban para penguasa wilayah, menyatu ke dalam Indonesia, melebur ke dalam Indonesia. Dan kita diberikan suguhan pengorbanan-pengorbanan yang tidak terbayangkan. Untuk menebus kemerdekaan dengan pikiran, tenaga, harta, darah, air mata, cinta.

Dan kita hari ini meskipun dalam rangka mensyukuri, maka negara masih memanggil. bangsa masih memanggil untuk kita memberikan pengorbanan terbaik kita bagi kejayaannya terima kasih walaubalaikum fa'ad, jazakallah heran, wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh