Dampak Penemuan Gas di Groningen

Oct 2, 2024

Catatan Kuliah: Dampak Penemuan Ladang Gas Groningen di Belanda

Pendahuluan

  • Setelah Perang Dunia II, Belanda mengalami kesulitan ekonomi.
  • Wilayah jajahan di Hindia Belanda mengalami proklamasi kemerdekaan.
  • Belanda mencari sumber daya alam, khususnya minyak.

Penemuan Gas di Groningen

  • Tahun 1952: Pengeboran pertama di Harstead, ditemukan gas, bukan minyak.
  • Tahun 1959: Pengeboran kedua di Slaughteren, ditemukan cadangan gas besar.
  • Pengeboran lanjutan di Delftsall menunjukkan komposisi dan tekanan yang sama.
  • Penemuan ini membuktikan adanya satu ladang gas raksasa.

Ukuran dan Potensi Ladang Gas

  • Luas ladang gas Groningen: 900 km² (1,5 kali luas Jakarta).
  • Cadangan gas diperkirakan 2.700 miliar meter kubik.

Dampak Ekonomi

  • Ladang gas menghasilkan keuntungan 385 miliar USD sejak produksi dimulai.
  • Ekspor gas ke seluruh Eropa dan Afrika Utara.
  • Meningkatkan standar hidup, kesehatan, dan pendidikan di Belanda.

Penutupan Ladang Gas

  • Oktober 2023: Ekstraksi gas dihentikan, dengan pengecualian hingga Oktober 2024 untuk kondisi darurat.
  • Penutupan dipicu oleh gempa bumi yang sering terjadi akibat ekstraksi gas.
  • 1.600 gempa telah terjadi sejak 1986, merusak 85.000 bangunan.

Kecaman Masyarakat

  • Tekanan dari masyarakat untuk menutup ladang gas akibat dampak negatif.
  • Produksi dibatasi sejak 2014 dan usulan untuk menghentikan produksi hingga 2030.

Penelitian dan Perlindungan Lingkungan

  • Deep and Out: Program penelitian untuk mengkaji dampak jangka panjang ekstraksi gas.
  • Penelitian mencakup analisis risiko dan prediksi gempa bumi.

Permohonan Kompensasi

  • Shell dan ExxonMobil mengajukan permohonan ke pengadilan arbitrase untuk kompensasi dari pemerintah Belanda terkait penutupan ladang gas.

Kesimpulan

  • Penemuan ladang gas Groningen membawa dampak besar pada ekonomi Belanda, namun juga menimbulkan masalah lingkungan dan sosial yang signifikan.