Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Senang sekali Jumpa kembali dengan Wahyudi AS Kali ini kita akan sajikan topik berkenaan dengan Pembelajaran Berdiferensiasi Tentu ini salah satu bagian dari implementasi kurikulum perdekah Ditujukan bagi bapak ibu guru atau siapapun Yang ingin memperdalam pengetahuan atau pemahaman Berkenaan dengan pembelajaran berdiferensiasi silahkan disimak dari awal hingga akhir agar pemahamannya utuh ya oke latar belakang dengan disajikannya pembelajaran berdiferensiasi tentu ini sebuah apa ya perbedaan yang perlu diwadahi ya sebagaimana disajikan di gambar berikut ya Jadi, for a fair selection, everybody has to take the same exams. Please climb that tree. Di sini ada burung, kemudian ada monyet, ada gajah, dan seterusnya.
Yang tentu mereka punya perbedaan-perbedaan. Yang kemudian diuji dengan ujian yang sama. Di sini dipertanyakan apakah ini fair atau tidak.
Oleh karena itu, dari latar belakang ini. Dan merujuk dari perbedaan-perbedaan yang ada pada siswa kita Maka muncullah salah satu alternatif untuk mengatasinya dengan namanya pembelajaran berdiferensiasi Apa itu pembelajaran berdiferensiasi? Pembelajaran berdiferensiasi adalah cara untuk menyesuaikan pembelajaran yang dirancang oleh guru Kepada kebutuhan siswa dengan tujuan mengoptimalkan atau memaksimalkan masing-masing potensi pembelajar atau masing-masing potensi dari siswa kita dalam lingkup pembelajaran yang diberikan. Jadi dari perbedaan-perbedaan yang dimiliki dari kebutuhan-kebutuhan akan siswa kita, maka salah satu alternatif untuk mengoptimalkan atau memaksimalkan masing-masing potensi dari siswa atau pembelajar kita dan Dirancanglah pembelajaran berdiferensiasi Yang mana secara siklus atau secara blok Bisa diperhatikan di bagian berikut ini Jadi ini adalah siklus proses diferensiasi pembelajaran Kalau kita perhatikan di siklus ini nanti Pertama, kita bisa melihat terlebih dahulu Kurikulum yang Yang kita harapkan untuk kita sajikan pembelajarannya Sebagai contoh misalkan kita sedang akan membelajarkan mata pelajaran apa Di fase atau di kelas mana Kemudian tujuan pembelajarannya seperti apa Kalau kurikulum atau pembelajaran yang mau kita rancang sudah kita tetapkan Kaitan dengan mapel, fase atau kelas dan tujuan pembelajarannya Ini di langkah pertama Maka langkah yang kedua kita merancang assessment diagnostiknya Jadi assessment diagnostik ini nanti bisa mengarah pada assessment diagnostik kognitif Ataupun assessment diagnostik non-kognitif Yang tujuannya adalah untuk mengetahui kesiapan belajar siswa Minat siswa dan gaya belajar siswa Jadi sekali lagi paling tidak Di assessment diagnostik yang kita rancang itu nanti, itu untuk bisa mendapatkan peta dari siswa kita terkait dengan kesiapan belajar atau readiness, kemudian minat siswa, dan juga gaya belajar siswa kita.
Kemudian langkah berikutnya baru kita rancang diferensiasi dalam konten yang ingin kita sajikan dalam proses pembelajaran. Jadi konten ini berupa cakupan materi yang akan diajarkan Yang nanti bisa kita susun diferensiasinya Tentu terhadap beberapa hal yang ada pada siswa kita Jadi mungkin konten pada kesiapan siswa nanti bisa disajikan berbeda Atau minat siswa yang berbeda maka kontennya juga bisa berbeda Gaya belajarnya siswa berbeda kontennya juga bisa berbeda Kemudian juga diferensiasi yang bisa kita lakukan adalah pada proses. Proses yang dimaksud di sini adalah bagaimana kita sebagai guru Rancang proses pembelajaran yang sedang berlangsung Sebagai contoh misalkan metodologi atau strategi pembelajarannya seperti apa Tentu bisa ditinjau dari kesiapan belajar siswa, minat siswa, atau gaya belajar siswa Dengan kesiapan, minat, atau gaya belajar yang berbeda Bisa jadi proses yang kita rancang juga berbeda Selanjutnya perbedaan atau diferensiasi yang bisa kita lakukan berikutnya adalah di assessment Di assessment atau produk dari hasil pembelajaran yang diharapkan ini nanti Berupa tagihan-tagihan yang bisa jadi juga berbeda Antara kesiapan yang berbeda dari siswa Minat yang berbeda dari siswa dan gaya belajar yang berbeda dari siswa, maka akan kita rancang assessment atau produk atau tagian belajar yang berbeda-beda yang menyesuaikan dengan perbedaan yang ada pada siswa kita.
Kalau alur ini sudah kita lakukan, maka berikutnya kita lakukan evaluasi. Dari assessment, evaluasi yang dilakukan ini nanti menjadi umpan balik untuk proses perancangan berikutnya. Nah, sekarang kalau misalkan kita lihat dari segi kesiapan siswa Jadi misalkan disini kita akan melihat kesiapan dari siswa Apa yang dimaksud dengan kesiapan siswa?
Aspek kesiapan siswa itu misalkan kita membedakan kelompok siswa yang berkemampuan tinggi Dan siswa yang mempunyai kesulitan atau berkemampuan rendah Jadi ketika kita rancang assessment diagnostik dan datanya kita peroleh, kita misalkan kelompok Dan kita kelompokkan terhadap kesiapan siswa bisa jadi nanti ada kelompok yang kemampuannya tinggi, sedang, dan rendah Itu bisa menjadi acuan kita ketika melakukan proses diferensiasi Kemudian juga kaitan minat, yang dimaksud di minat ini adalah bagaimana kita melakukan proses pemetaan kebutuhan siswa berdasarkan minat Minat itu misalkan siswa kita kelompokkan minatnya dari misalkan ada kecenderungan yang suka olahraga Atau suka seni, misalkan seni suara, seni lukis, dan seni tari atau seni-seni yang lain Ada mungkin kelompok siswa yang suka sains atau suka numerik dan lain sebagainya Ini juga menjadi bahan dasar dari nanti proses diferensiasi yang bisa kita rancang dari perbedaan berkenaan dengan minat siswa Yang dimaksud dengan gaya belajar itu adalah pengelompokan siswa berdasarkan profil belajar atau gaya belajar dapat kita bedakan menjadi kelompok siswa dengan gaya belajar visual, auditory, atau kinesthetik. Artinya dengan perbedaan-perbedaan gaya belajar tentu nanti kita juga bisa sajikan diferensiasi dari beberapa hal yang tadi kita sampaikan berkaitan dengan diferensiasi konten, proses, ataupun di assessment. Berikut kaitan dengan difrensasi di konten atau komponen yang bisa dibedakan yang pertama tadi adalah konten konten itu berkenaan dengan apa yang perlu dipelajari siswa dan bagaimana siswa mendapatkan akses untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan. Artinya dengan kesiapan belajar yang berbeda minat belajar yang berbeda ataupun gaya belajar yang berbeda Maka kita bisa menyajikan konten yang berbeda-beda pula Tentu menyesuaikan dari perbedaan yang dimiliki oleh siswa kita Kemudian komponen yang bisa dibedakan berikutnya tadi adalah berkenaan dengan produk Jadi bagaimana siswa itu menunjukkan hasil belajarnya Apa yang telah dipelajarinya di akhir pembelajaran Sebagai contoh misalkan anak-anak yang visual Itu mungkin bisa jadi produk yang dihasilkan berupa bahan tayang, presentasi Atau siswa yang auditory bisa jadi nanti berkenaan dengan bagaimana mereka mempresentasikannya Kini estetik mungkin bisa menjadi produk sebuah karya Kemudian komponen berikutnya yang bisa dibedakan adalah terkait dengan proses Proses adalah bagaimana siswa dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan Kemudian bagaimana siswa dapat menjadikan pengetahuan dan keterampilannya menjadi miliknya, tentu dengan kesiapan yang berbeda nanti prosesnya juga bisa berbeda kita rancang ya, dengan minat yang berbeda, nanti bisa kita beda misalkan ketika minatnya olahraga dalam proses pembelajaran mungkin yang kaitannya dengan pengetahuan, mungkin kaitan dengan stimulasi berbentuk teks, nanti teksnya bisa berupa teks berupa olahraga dan seterusnya kemudian perbedaan berikutnya bisa terkait dengan iklim Dan lingkungan belajar Jadi nanti ini terkait bagaimana kita menyusun kelas secara fisik Atau manajemen kelasnya, atau manajemen pengaturan bangkunya, pengelompokannya Dan bagaimana menciptakan iklim belajar yang menyenangkan Serta pola interaksi antara guru dan siswa Nah tentu ini menjadi komponen-komponen yang bisa dibedakan Mudah-mudahan sekilas perkenaan dengan pembelajaran berdiferensiasi ini bisa ditangkap secara esensi Berikutnya akan nanti kita sajikan contoh-contoh penerapannya di berbagai mata pelajaran Terima kasih, mohon maaf Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh