pendidikan di seluruh tanah air Puji Tuhan ya satu perjalanan belajar bersama Eh ini sudah masuk ke Sesi keempat saya percaya rekan-rekan yang mengikuti dari sesi pertama pasti mendapatkan banyak sekali pelajaran berharga ya di awal sesi saya memperkenalkan bahwa ini sebenarnya adalah miniatur ya dari apa yang dipelajari di ruang kuliah biarlah empat sesi ini yang merupakan sesi terakhir dari rangkaian modul leadership inran Ed membuka di dalam diri anda semangat untuk belajar lagi nah Sebelum saya memimpin kita di dalam doa saya juga mau eh membukakan kepada rekan-rekan eh jika rekan-rekan merasakan eh satu semangat untuk belajar lagi maka saya pikir e mungkin ya bisa didoakan Apakah eh baik jika anda eh mempersiapkan diri lebih baik lagi di dalamay kepemimpinan yang Tuhan percayakan untuk menemp eh satu pendidikan yang khusus seperti misalnya di program mpd ya Eh teach college menyediakan ini dan e bagi Anda yang berminat bisa mengumpulkannya mendoakannya dan bisa melih lihatnya di website uh Saya sendiri juga eh eh eh program Master saya adalah dari Christian educational leadership ya di sini saya mengatakan bahwa saya sangat terbentuk oleh apa yang dipelajari di ruang kuliah tersebut biarlah di sesi keempat ini bukan menjadi sesi yang terakhir tapi menjadi eh awal Tuhan semakin berbicara bagi anda eh seperti apa anda dan kita semua perlu terus memperlengkapi memang eh selanjutnya menempuh pendidikan khusus untuk semakin memperlengkapi diri biarlah itu pun anda eh responi dengan penuh kerendahan hati dan kesunguhan Mari kita berdoa Bapak Ibu Tuhan kami mengucap syukur untuk kesempatan belajar ini biarlah kami semua dengan penuh kehati-hatian penuh semangat kami mengambil kesempatan ini apa yang akan disampaikan dalam 2 jam ini kiranya Hati Kami semua eh eh penuh dengan kelembutan kami penuh dengar-dengaran kepada Tuhan kami yang sedang menghadapi masalah sedang menghadapi hubungan yang pelik mungkin di dalam kepemimpinan kami Biah Tuhan pakai ini juga untuk berbicara bahkan Tuhan boleh membakar dan eh menguatkan membukakan eh Kerinduan kami untuk terusmenerus belajar untuk tidak berhenti kepada pengalaman-pengalaman kami sendiri saja Tapi biarlah ini terus membakar kami untuk terus terkoneksi dengan rekan pendidik yang lain rekan pemimpin yang lain dengan ilmu-ilmu yang telah Tuhan bukakan dengan pengetahuan yang sejati yang berasal daripadamu kami serahkan e sesi ini dan kami serahkan para pembicara yang telah mempersiapkan diri dengan begitu Setia Tuhan pakai mereka Tuhan juga pakai semua peralatan yang kami pakai kiranya peralatan digital yang terb Tuhan berkati untuk bahkan bisa menyentuh hati kami masing-masing kami siap untuk belajar ya Tuhan dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa Amin Baik terima kasih IB V sudah memberikan kata sambutan dan juga doa pembukaan Bapak Ibu sekalian tentu kita sudah mengenal narasumber kita ya Bapak Ibu Ya tapi saya akank Perkenal singkat terkhusus untuk ee leader kita hari ini ya yang akan kesaksian Nah kita sudah mengenal Ibu drana Idawati ST MT M.M Bapak Ibu bisa lihat eh experience di sini ya untuk saat ini beliau adalah dosen dari tahun 2004 sampai sekarang dosen berpengalaman mengajar di magister teknologi pendidikan magister Teknik Sipil magister hubungan internasional dan liberal arts UPH Baik bapak ibu Ibu Selanjutnya Ibu ee dekan juga bapak ibu sudah kenal ya kita sudah tiga pertemuan sebelumnya saat ini Ibu ohyeni S.E meded beliau adalah dekan fiph Bapak Ibu Nah kita akan kenal dengan narasumber kita yang akan sharing pengalaman sebagai eh seorang leader di lapangan nih dari 2007 sampai 2009 Ibu Yun Mose adalah HRD dan guru di tamus internasal center lalu tahun 2011 sampai 2012 guru di UPH College tahun 2012 sampai 2014 konselor di SD lentara Harapan Tomohon mungkin ada juga ya di sini yang dari Tomohon ya Bapak Ibu Ya mungkin kenal dengan e Ibu Yunita lalu tahun 2015 sampai 2016 kepala sekolah di SMP Lentera harapanohon 2016 sampai 2019 Kepala Sekolah SMP dan SMA tentera harapan Tomohon serta koordinator unit slh Tomohon Nah dari 2019 sampai sekarang ibu Yunita adalah kepala SMP Lentera Harapan Tomohon ya pasti eh pengalaman beliau yang begini banyak ya Bapak Ibu kita akan belajar ee dan saling ee apa ya menginspirasi bapak ibu tentu Bapak Ibu juga yang hadir pengalamannya juga banyak tapi kita akan saling belajar bersama baik waktu selanjutnya saya akan serahkan kepada ibu dan juga Ibu eh Lusia silakan Bu ini udahut ya Halo selamat siang semuanya ya Bapak Ibu ee senang sekali bisa berjumpa di zoom ini dan kita akan melakukan sebuah aktivitas tadi linknya link untuk webinar ini sudah dikirimkan oleh ibu Rut mungkin bisa kirim lagi Bu di chat ya Bapak Ibu Nah karena ini adalah keempat ya pertemuan yang keempat kita mau melihat nih Dari keempat pertemuan ini ya berapa banyak nih Bapak Ibu yang setia dari yang pertama sampai yang keempat Nah apakah sudah bisa akses mentimeternya Wah ada loh Oh kita yang keempat dulu nih yang banyak isi ya wah bersyukur sekali kita bersyukur kalau Bapak Ibu bisa merasakan manfaat dari pertemuan ini ya Dan nanti tentu ada lanjutannya nanti kita akan ee umumkan di akhir kegiatan ini ya Bapak Ibu Wah rupanya banyak yang keempat nih IB Lusi Iya Bapak Ibu nanti yang EE sudah empat kali pertemuan kita akan lanjutkan ya bapak ibu ya senang banget Iya Bu Saya kira yang keempat yang sedikit ya Iya rupanya banyak yang setia sampai pertemuan keempat Terima kasih Bapak Ibu se iya bagi yang pertama juga Ee tidak apa-apa ya karena apa yang akan kita bahas I Apa yang akan kita bahas hari ini Ee Kita juga yakin akan bermanfaat bagi Bapak Ibu Ya nanti akan sangat bisa diterapkan di dalam konteks bapak ibu sebagai pemimpin oke silakan dilanjutkan Bapak Ibu ini mentimeternya akan tetap terbuka Bapak Ibu bisa terus akses ya Eh mungkin saya stop sharing sehingga nanti Ibu bisa melanjutkan Iya Bu Yani mungkin nanti di terakhir Ibu Bisa tunjukkan lagi hasil akhirnya ya karena kita ingin tahu dan berkenalan juga nih dengan bapak ibu ee baik yang sudah empat kali ataupun yang baru pertama Ya baik saya izin untuk share screen ya Ibu Rut Ya sudah terlihat ya bapak ibu baik Nah tadi seperti sudah disampaikan ee maka hari ini kita masuk pada pertemuan ke empat dari modul kita yang pertama yaitu leadership in Christian education jadi hari ini kita akan bicara tentang pendekatan situasional dan kontinjensi nah sebelum mulai Saya ingin bapak ibu melihat tiga situasi ini ya mungkin Bapak Ibu pernah menemukan mengalami di sekolah atau di unit kerja masing-masing atau bahkan di kelas ya kalau bapak ibu yang e guru begitu situasi pertama ini ketika para staf staf ini bisa juga dibaca siswa begitu ya atau ee anggota kelompok itu sudah sangat menguasai tugasnya dan mereka penuh inisiatif sangat kreatif gitu itu situasi pertama nah situasi kedua bayangkan ini proek baru mungkin bisa unit kerja baru sekolah baru begitu ya atau bahkan organisasi baru di mana Para stafnya belum berpengalaman untuk mengerjakan proek yang baru itu Walaupun mungkin pernah pengalaman di tempat lain belum tentu juga sudah berpengalaman di eh proek yang baru ya dengan tugas-tugas yang baru dan mereka masih sangat antusias Biasanya kalau baru kan antusiasme tinggi ya Bapak Ibu nah situasi yang ketiga ini mungkin sekilas hampir mirip dengan situasi pertama para staf sangat menguasai tugas udah udah Mahir begitu tapi bedanya di sini mereka justru merasa tidak ada lagi tantangan dalam mengerjakan tugas-tugasnya Nah mungkin Bapak Ibu ada yang pernah mengalami satu dua atau bahkan ketiga-tiganya ya atau sekarang sedang berada di salah satu eh situasi itu atau yang mirip pertanyaan saya dan ini nanti saya ingin izin ya Bu Rut ya Eh Saya mengundang salah satu peserta untuk langsung menjawab Ya nanti bisa Raise hand kemudian langsung menjawab Ya supaya kita bisa lebih mengenal ee para peserta terutama Kan kita mau masuk ke Sesi mentoring ya Di mana kita akan ber relasi dengan lebih ee dekat nanti jadi nanti kalau bapak ibu yang mau menjawab silakan langsung Rais hand supaya Ibu Rut bisa melihat dan menunjuk nanti tapi pertanyaannya dulu ya Apa pertanyaannya nah ini pertanyaannya Jika Bapak Ibu ini adalah pemimpin di sana Apakah bapak ibu akan menerapkan gaya kepemimpinan yang sama pada ketiga situasi Itu ingat bahwa pada pertemuan ketiga yang lalu Bapak Ibu kan belajar juga tentang gaya kepemimpinan ya sekarang pertanyaannya apakah akan menerapkan gaya kepemimpinan yang sama pada ketiga situasi Itu Baik silakan Bapak Ibu yang mau menjawab mohon eh Rais hand belum ada jangan malu-malu ya Bapak Ibu Ya kalau belum ada oh sudah ada ini silakan Ini Bapak ya Bapak eh Marlin oh ibu ya silakan Apakah boleh di ya Bu Oh iya makasih ee tentu dengan tiga situasi ini otomatis Ee kita tidak bisa menerapkan gaya yang sama sebagai pemimpin ya betul sekali Bu Marlin sebabnya apa ya Ibu alasannya apa Kok enggak bisa sama Iya eh terhadap ee staf kita yang seperti di situasi yang pertama tentu kita hanya menyampaikan pokok pikiran tapi kalau yang EE situasi yang kedua otomatis kita harus mengatakan dengan ee Ini yang harus dikerjakan direk ini ini ya tapi kalau yang situasi tiga dan satu Menurut saya kita tinggal menyampaikan ini ee mereka bisa menangkap apa yang saya ee sampaikan Iya terima kasih sekali Terima kasih Ibu Marlin senang berkenalan dengan ibu ya ya betul sekali Bapak Ibu jadi memang ya kalau situasinya berbeda dan kita ingin perilaku kepemimpinan yang kita terapkan itu efektif ya tentu tidak bisa sama kan perilaku kepemimpinan yang efektif untuk situasi satu belum tentu efektif untuk situasi dua atau tig kan Nah jadi ee persis alasan itulah sebetulnya yang mendasari pendekatan situasional ada beberapa teori dalam pendekatan situasional ini ya bahwa pemimpin perlu memperhatikan situasi dalam ee menerapkan perilaku kepemimpinan yang efektif hari ini kita hanya akan membahas dua ee teori yang yang yang utama gitu ya yang pertama itu nanti kita akan bahas ee teori situational leadership 2 tapi sebelum itu Mari kita lihat lagi mengingat kembali pendekatan keterampilan dan pendekatan perilaku atau gaya kepemimpinan yang sudah dibahas pada pertemuan ketiga hari ini kan banyak juga yang sudah mengikuti tiga kali atau empat kali gitu ya atau bahkan yang dua kali mungkin juga ikut yang ketiga kemarin kita akan lihat apa bedanya nanti supaya lebih jelas kerangka pemikiran kita nah ini Bapak Ibu yang ikut pada pertemuan ketiga kemarin tentu mengingat ya dua bagan ini yang kiri Ini adalah bagan pendekatan keterampilan ya disampaikan oleh ibu Yeni dengan sangat baik waktu pertemuan ketiga jadi eh kepemimpinan alkitabiyah G lima keterampilan esensial yang perlu dimiliki oleh pemimpin Kristen ini bisa masuk ke eh komunikasi efektif eh membangun budaya kemudian memimpin perubahan menyelesaikan konflik serta mengembangkan pengikut yang di kanan ini adalah pendekatan perilaku atau gaya kepemimpinan ya teori yang disampaikan adalah leadership grade dari black and mton nah bapak ibu tentu masih mengingat diagram ini ini lima gaya kepemimpinan utama yang biasanya di sukai digunakan oleh para pemimpin Bapak Ibu ingat ya bahwa e seorang pemimpin itu biasanya punya satu gaya andalan dan satu gaya cadangan gaya cadangan digunakan pada saat gaya andalan Tidak Efektif tapi ee ada juga tambahan dua gaya yang lain lagi ya jadi lima yang utama plus ada ee dua yang lain Bapak Ibu masih ingat tentunya tapi pertanyaannya setelah Bapak Ibu mempelajari pendekatan keterampilan dan pendekatan perilaku ini kalau kita kembalikan ke definisi kepemimpinan yang kita pelajari di pertemuan pertama ini kan ada dua macam ya definisi pendekatannya baik dari definisi sifat dan definisi proses nah pendekatan keterampilan tadi itu lebih dekat ke definisi yang mana yang sifat atau yang proses lebih mencerminkan definisi yang mana pendekatan keterampilan Apakah ada yang mau membantu menjawab di antara Bapak Ibu Boleh silakan boleh Rais hand supaya kami juga bisa kenal bapak ibu ada yang jawab di chat buulu SI ya Bu Yani ada yang jawab di chat tuh Oh ada yang menjawab di chat oke coba saya lihat chatnya ya Pak johon ya menjawab proses Bu Iya coba Bu Yani bisa bantu bacakan Bu Iya Pak Jon tua menjawabnya proses Bu Lusi proses Apakah ada jawaban yang lain di- chat atau Pak Jon mau menjelaskan langsung atau mungkin ee ada kesulitan untuk ini ya Ee iya silakan Pak J kalau mau menjawab Ya terima kasih kesempatannya Ibu I Pak kalau menurut saya ya salam kenal Ibu Salam juga buat Pak Richard mandalora Terima kasih Pak E menurut saya Karena itu tadi terkait dengan keterampilan keterampilan itu terkait dengan proses Seca bekerja eh saya memilih definition proses definition ya terima kasih Pak John sebetulnya itu eh penjelasan yang sangat logis dan menarik begitu ya tapi memang sebetulnya kalau kita telusuri lebih lanjut ya Pak Jon kita bicara tentang keterampilan kan tadi itu keterampilan siapa sedang berfokus pada keterampilan yang dimiliki oleh siapa keterampilan followers kan ya followers ya Iya Nah maka kita sebagai leader memberikan feedbacknya dengan mengembangkan keterampilannya followers kita gitu Oh begitu Pak J ikut pertemuan yang ketiga lalu Pak saya Miss di sana Oh Miss di sana I Iya enggak apa-apapak Tapi terima kasih sekali tadi sudah menjawab dan memberikan ee pandangan sebetulnya menurut saya penalarannya ee baik ya tapi memang kebetulan yang dijelaskan pada ee pertemuan ketiga lalu Itu menjelaskan keterampilan yang perlu dimiliki oleh siin pemimpin pemimpin Pak oleh leader betul ya Bu y ya Iya betul Iya yang dimiliki oleh leader supaya dia bisa memimpin dengan baik jadi leader perlu punya kemampuan berkomunikasi efektif dan sebagainya perlu mengembangkan ee ee punya kemampuan untuk mengembangkan orang begitu nah jadi lebih dekat ke definisi trade definisi sifat ya nah saya lanjutkan Terima kasih untuk pak johon yang sudah membantu diskusi kita bagaimana sekarang dengan pendekatan situasional Jadi siapa atau apa yang jadi fokus nah saya akan Jelaskan dulu sambil Bapak Ibu memperhatikan ya pertanyaan ini nanti di akhir saya akan tanya lagi nah ini teori yang saya janjikan tadi Yang Pertama eh teori sl2 dari blancar dan kawan-kawan nah Teori sl2 ini bisa digambarkan dalam bentuk bagan seperti ini ini ada bagan yang pertama bagan yang pertama ini disebut bagan perilaku pemimpin Jadi apa yang dilakukan oleh pemimpin yang dilihat berdasarkan dua komponen komponen yang pertama adalah perilaku direktif memberikan arahan tadi Seperti yang sudah disebutkan oleh ibu Marlin ya di awal memberikan Direction gitu Nah itu Perilaku pertama yang dilihat dari kiri ke kanan semakin tinggi sedangkan perilaku yang kedua adalah perilaku supportif atau perilaku memberikan dukungan nah ini dari bawah ke atas semakin tinggi dengan demikian bagan ini bisa dibagi menjadi empat kuadran yang masing-masing menggambarkan seberapa tinggi atau rendahnya perilaku direktif dan perilaku suportif yang diberikan oleh pemimpin sebagai contoh kita membaca misalnya kuadran yang kiri bawah ini Nah di sini berarti perilaku direktifnya rendah dan perilaku suortifnya juga rendah sebaliknya yang di kanan atas ini menunjukkan perilaku da yang tinggi dan perilaku suortif yang juga tinggi ya demikian juga dua kuadran lainnya bisa Bapak Ibu baca sendiri nanti itu bagan yang pertama Nah ada bagan yang kedua dalam sl2 ini ini bagan apa juga dibagi menjadi empat wilayah ini adalah bagan situasi pengikut nah ini juga ditentukan berdasarkan dua komponen komponen yang pertama yaitu kompetensi pengikut dalam mengerjakan tugasnya dan yang kedua komitmen si pengikut ini terhadap tugas maupun organisasinya nah Lalu bagaimana sl2 ini eh memberikan eh advice gitu ya kepada para pemimpin nah Saya tunjukkan di sini situasi pengikut ini dibaca dari kanan ke kiri dari yang baru mulai berkembang sampai ke yang paling berkembang jadi dari kanan ke kiri sehingga yang pertama adalah situasi pengikut D1 perkembangan pertama gitu D1 nah pengikut pada situasi D1 ini memiliki kompetensi yang rendah tapi komitmennya tinggi antusiasme tinggi mungkin mirip-mirip dengan situasi kedua tadi ya waktu kita ee mulai diskusi kita hari ini Lalu apa yang harus dilakukan oleh pemimpin yang memimpin pengikut pada situasi D1 yang tepat menurut Teori sl2 ini adalah gaya kepemimpinan S1 style 1 ya gaya pertama yaitu directing gaya directing ini banyak memberikan arahan karena kompetensi masih rendah kan tapi supportif rendah saja karena mereka komitmennya masih tinggi gitu jadi gaya directing yang paling efektif untuk pengikut pada situasi D1 nah kemudian Seiring berjalannya waktu biasanya pengikut juga berkembang kan situasinya masuk ke D2 nah pada situasi D2 ini ini mungkin sebagian pengikut di satu unit itu ee ada yang masih rendah ada yang sudah mulai meningkat kompetensinya tapi masalahnya komitmennya mungkin mulai turun entah karena ee merasa kok enggak saya enggak berkembang-berkembang atau mungkin ada konflik atau mulai bosan atau ya Apa saja ya yang biasa terjadi dalam organisasi mulai turun gitu nah bagaimana pemimpin menyikapi pengikut pada situasi D2 yaitu menerapkan gaya kepemimpinan S2 coaching nah coaching ini arahannya tinggi dan perilaku suportifnya juga tinggi mengapa karena kompetensi masih rendah dan komitmen juga ee rendah Jadi dua-duanya perlu tinggi Nah itu namanya coaching berjalan lagi ke situasi pengikut di D3 nah D3 ini kompetensi sudah mulai ee meningkat ya jadi sedang sampai tinggi gitu komitmennya bervariasi bervariasi ini bisa mungkin ada sebagian pengikut di unit itu yang komitmennya tinggi ada yang rendah atau ee kadang-kadang ada satu situasi yang membuat ee komitmen rendah kemudian ee komitmen tinggi bisa meningkat kembali tapi bervariasi Nah untuk memimpin pengikut yang ada di situasi D3 maka disarankan pemimpin itu menerapkan gaya kepemimpinan S3 supporting jadi Em tidak perlu banyak-banyak memberikan arahan karena mereka sudah mulai Mahir bahkan ada yang sudah sangat mahir mungkin tapi perlu perilaku sportif yang memberikan dukungan tujuannya tentu supaya komitmennya meningkat ya menjadi tinggi Kembali jadi gaya S3 ini eh disebut Sporting pada pengikut yang sudah sangat berkembang yaitu ada di situasi D4 yang kompetensinya tinggi dan komitmennya juga tinggi ini biasanya sudah terseleksi oleh waktu gitu ya Dan oleh berbagai kesulitan mereka sudah ada di e D4 ini gaya kepemimpinan yang tepat tentu bukan lagi directing bayangkan kalau orang sudah Mahir kemudian diberikan arahan-arahan tinggi gitu ya tentu tidak sesuai seperti tadi dikatakan oleh Bu Marlin yang tepat adalah S4 yaitu delegating di sini pemimpin sudah bisa mendelegasikan nah delegasi berarti eh low directif dan low supportive dua-duanya kalau kita sudah mempercayakan Bisa mendelegasikan tentu tidak perlu Terlalu diberi arahan lagi Sebaliknya juga ini sudah matang tidak perlu Terlalu diberikan perilaku mendukung Nah jadi inilah eh teori sl2 kembali ke pertanyaan tadi ya yang saya minta Bapak Ibu sambil pikirkan sekarang kalau ee tadi kita bicara tentang pendekatan keterampilan itu fokusnya pada leader pendekatan tadi tidak saya tanyakan ya tapi ee Nanti bisa kita diskusikan sekaligus ke sini pendekatan gaya kepemimpinan pada leadership grade tadi itu Bedanya apa dengan yang pendekatan situasional Oke tadi pertanyaan saya pada pendekatan situasional ini fokusnya siapa atau apa apakah masih leader atau sudah berubah silakan kalau ada Bapak Ibu yang mau em menjawab boleh ra hand atau mau tulis di chat juga boleh kalau ada Apakah fokusnya Masih pada leader Pak menjawabab lag ini Pak saya masih lihat silakan Ibu juga menjawab dengan jawaban yang sama Apa itu jawabannya bu ah followers dua-duanya menjawab followers silakan follow iya iya pak Timotius juga mengatakan hal yang sama pada tim yang dipimpin Oke siapa Bu yang yang terakhir Pak Timotius Pak Timotius Iya Ibu Marlin iu Marlin resen lagiik I oke kalauitu iya Bu Marlin Kalau menurut saya masih p dan leader itu jadi kemampuan leaderih leader ya kemampuan leader untuk mengenali orang-orang yang dia Pimpin sehingga dia mampu untuk menerapkan gaya kepemimpinan ya apakah dia akan menerapkan gaya eh supporting atau directing eh atau komitmen sangat bergantung dari kemampuan dia mengenali eh followers-nya ya h i menarik ya Terima kasih Bu Malin jadi ada dua jawaban ya yang satu ke followers dan yang lain ke leader ya Saya kira eh tidak ada yang salah sih memang untuk bisa menerapkan perilaku kepemimpinan yang tepat ee pemimpin itu perlu punya kemampuan gitu ya untuk menganalisis untuk mengenali dan seterusnya tapi mengenali siapa menganalisis siapa Nah sebetulnya Dia sedang memfokuskan perhatiannya kepada followers ya dalam hal ini si Pemimpin harus berfokus pada followers-nya sehingga sebetulnya memang pendekatan situasional itu bicara tentang bukan situasi pemimpin tapi situasi followers kalau kita bicara tentang keterampilan tadi itu kita bicara bukan keterampilan followers tapi keterampilan leader ya Pak John tadi betul bersama Pak Timotius gitu ya sudah bisa membedakan Mungkin pertanyaan yang berikut bedanya dengan yang gaya kepemimpinan yang leadership grade tadi itu apa ya yang leadership GR itu Fokusnya ke siapa Kalau kita bicara tentang gaya kepemimpinan itu gaya kepemimpinan siapa Apakah juga melihat pada followers Gimana Pak Jon mungkin mau menjawab atau Pak Timotius boleh inin izin menjawab Ibu Lusy Ya tentu saja tentu saja kalau menurut saya eayak si Leadernya Ibu Lusi Nah betul sekali Pak Joh jadi itu bedanya kalau eh leadership grerid itu walaupun sama-sama bicara gaya kepemimpinan tapi fokusnya adalah gaya kepemimpinan yang melekat pada pemimpin yang disukai gitu yang jadi andalan pemimpin jadi pemimpin tidak harus memperhatikan situasi followers-nya nah sedangkan di sini pemimpin berfokus pada followers situasi followers untuk memilih gaya kepemimpinan yang paling efektif itu bedanya Bapak Ibu Terima kasih sekali ya Bapak Ibu yang sudah membantu menjawab Tapi itu baru satu teori ya dalam pendekatan situasional yang memperhatikan perkembangan pengikut nah sebetulnya perkembangan pengikut itu bukan satu-satunya faktor yang dapat dipertimbangkan dalam pendekatan situasional kita lihat pada teori yang berikut ini teori jalur tujuan patgal theory namanya di sini kalau bapak ibu lihat ini ada yang sama ya perilaku pemimpin kemudian karakteristik follower Nah ada tambahannya di sini tambahannya adalah karakteristik Tugas Jadi selain memperhatikan perkembangan pengikut leader juga perlu memperhatikan karakteristik tugas itu bagian dari situasi pengikut Tugas apa yang perlu dilakukan oleh pengikut Apakah tugasnya itu ambigu dalam arti ya dia Harus berpikir untuk ee menjalankan menyelesaikan mengerjakan step-step tugasnya atau repetitif yang selalu berulang dan sudah jelas ya dia bisa tanpa berpikir lagi sudah bisa lakukan secara otomatis begitu karakteristik kedua Apakah tugasnya itu menantang atau tidak Apakah tugasnya kompleks atau sederhana Apakah aturan-aturan main untuk mengerjakan tugas itu baik yang ada di organisasinya Juga misalnya struktur dan sebagainya itu jelas atau tidak jelas nah ini tambahan yang harus diperhatikan oleh pemimpin Selain itu untuk karakteristik pengikut juga ada perbedaan yang dilihat bukan lagi sekedar e kompetensi serta komitmen tapi melihat ini NF ya Apakah follower itu punya kebutuhan untuk berafiliasi untuk berelasi yang tinggi atau rendah Kemudian yang kedua Bagaimana preferensinya terhadap struktur ini suka sesuatu yang Semuanya serba terstruktur sudah jelas ada hierarkinya atau dia bisa cukup fleksibel dengan situasi yang kurang terstruktur yang ketiga Bagaimana hasratnya untuk mengendalikan pekerjaannya sendiri ada orang yang ingin dari awal sampai akhir dia bisa kontrol kendalikan ee cara kerjanya caranya bagaimana waktunya Kapan yang penting selesai tapi ada juga yang Kalau diberi ee kendali seperti itu malah jadi e buyar begitu ya Jadi ini hasrat untuk mengendalikan pekerjaan dan yang ke empat itu persepsi diri si follower tentang kemampuannya untuk mengerjakan tugas apakah tinggi atau rendah nah itu hal-hal yang perlu diperhati oleh leader sebelum kemudian menentukan perilaku kepemimpinan apa yang paling efektif paling tepat untuk situasi pengikut berdasarkan karakteristik pengikut dan karakteristik tugas perilakunya itu bisa direktif suportif ini Mirip ya dengan yang dua tadi di situational leadership dirtif ini banyak memberikan arahan kalau suortif banyak memberikan dukungan nah yang ketiga partisipatif partisipatif ini melibatkan banyak melibatkan followers dalam proses pengambilan keputusan kemudian yang keempat achievement oriented artinya pemimpin memberikan satu target capaian tertentu yang biasanya cukup menantang begitu untuk dielesaikan oleh Eh followersnya nah tentu Enggak semua tipe karakteristik follower dan karakteristik tugas ya tepat untuk achievement oriented misalnya atau untuk partisipatif sportif dan direktif Nah itu perlu ee betul-betul diperhatikan karakteristik yang mana yang sesuai untuk diberi perilaku kepemimpinan achievement oriented misalnya atau partisipatif tapi apapun yang dipilih oleh pemimpin tujuannya itu sama dengan memperhatikan situasi followers karakteristik follower dan karakteristik tugas yang harus dilakukan oleh follower maka pemimpin itu ingin memberikan meningkatkan motivasi motivasi pengikut supaya dia bisa mencapai tujuannya target-target goals yang ditetapkan dalam manajemen sering disebut sebagai produktivitas gitu semakin produktif nah ini adalah teori jalur tujuan mungkin saya memang tidak akan ee terlalu dalam menjelaskan teori jalur tujuan ini mengingat waktu tapi kita akan bisa belajar lebih jauh dari pengalaman para Leaders yang sudah bersama-sama dengan kita hari ini ya ibu Yeni dan ibu Yunita Mose yang akan berbagi eh pengalaman yang bisa kita jadikan studi kasus ya kasihkan pendekatan kepemimpinan situasional di Sekolah Kristen baik kita sudah melihatah saya akan ke Bu dulu ini kan tadi kita lihat sudah berkelilingeliling ya sudah banyak pengalaman tentu pernah mengalami situasi berbeda-beda silakan Ibu dibagikan pengalamannya di webinar MPK ini dan eh saya melihat antusias ya dari banyak sekali Bapak Ibu pendidik Kristen di seluruh penjuru tanah air dan saya sendiri menjadi bersemangat bahwa tidak berjuang sendiri ya Ada banyak sekali rekan-rekan yang terus berjuang untuk mengerjakan pendidikan Kristen di negeri kita ya sayaen silakan Ibu I Apakah sudah terlihat Bu Lusi Iya sudah Ibu Iya baik tinggal di eh tinggal di slide show Bu oke oke ini eh Bapak Ibu saya sebut sebagai keluarga ya saya tidak eh menyebut memang memang tadi buus menyampaikan pengikut ya memang karena kita belajar tentang kepemimpinan begitu ya tapi saya selalu menyebut ee teman-teman saya ini sebagai keluarga ya karena keluarga itu membuat Ee Kita sebenarnya merasa nyaman begitu ya kita bisa terbuka dengan mereka demikian juga mereka terbuka dengan saya dan eh mungkin mendahului sharing saya Eh saya punya eh satu prinsip begitu ya Eh menjalani kepemimpinan yang Tuhan percayakan kepada saya ee Saya punya prinsip bahwa kepemimpinan itu bukan tentang posisi ya tetapi kepemimpinan itu berkaitan dengan pengaruh ya karena saya bisa ada di posisi kepemimpinan tetapi belum tentu saya bisa memberikan pengaruh Ya sebaliknya ya mungkin kita tidak ada di posisi kepemimpinan Tapi saat kita memberikan pengaruh sesungguhnya kita sedang menjalankan e fungsi kepemimpinan ya dan ya tadi menarik sekali ya saya melihat ini saya sudah belajar juga dengan Bu luy beberapa waktu yang lalu saya juga diberkati dengan ee bagian ini begitu ya Dan mungkin dari bagan ini Bapak Ibu Ee tidak semua saya bagikan mungkin Kara akan Terbatas Waktu tapi mungkin saya bagikan kisah bagaimana saya ee berada di Dua situasi gitu ya situasi pertama adalah ee i Oh iya sebelum lanjut mohon maaf ini ternyata saya lupa bagian ini ya Jadi Bapak Ibu eh memulai setiap pendekatan eh relasi dengan orang-orang yang bersama-sama dengan saya di sekolah maka saya selalu menekankan ya mengingat di dalam diri saya bahwa setiap jiwa itu berharga ya kenapa saya mengatakan begini Eh sebenarnya Bu ya saya dulu background-nya Memang arsitek ya bukan guru ya tetapi pada saat saya sedang menggambar merancang bangunan saya kemudian eh eh seperti ada pertanyaan yang terlintas di hati saya kalau kamu merancang bangunan maka bangunan itu akan sesungguhnya hancur dan roboh ya tetapi apa bangunan yang tidak akan hancur itu adalah jiwa manusia ya maka akhirnya itulah yang membuat saya dari arsitek beralih jadi arsitek jiwa dan itu saya terus ingat karena itu Insight yang Tuhan kasih ke saya ketika masuk di dunia pendidikan bahwa setiap jiwa itu berharga ya maka relasi yang saya bangun dengan keluarga saya di sekolah eh adalah ini kemudian nah ini bagian yang terus juga mengingatkan saya bahwa setiap guru di sekolah saya itu punya potensi terbaik ya tapi mereka punya potensi ini kadang-kadang ang cukup sulit kita menemukannya gitu ya kalau tadi kan memang mendorong untuk pertumbuhan ya kadang-kadang kita beg begitu sulit mungkin 1 2 tahun pertama kadang-kadang kita belum temukan ya ada yang nanti 4 tahun Saya baru lihat ini wah ini ternyata potensi terbaiknya jadi memang butuh proses Butuh waktu ya kemudian eh saya juga punya e keyakinan bahwa setiap guru itu membutuhkan support ya dengan level Apun dia dia tetap butuh support bahkan untuk teman-teman yang sudah high competence maupun high comitmen gitu ya mereka tetap butuh support Tapi tentu seperti tadi dengan eh apa penekanan yang berbeda ya Nah ini kemudian yang jadi pertanyaan eh Bu Lusi eh Bu Yen Ketika saya menemukan guru atau staf saya itu rumit nih ya di dalam relas Saya berusaha untuk menolong dia mengalami pertumbuhan ini pertanyaannya kemudian berbalik ke diri saya gitu ya sebenarnya yang rumit ini siapa guru atau staf saya atau Sebenarnya saya yang rumit ya dan saya harus jujur mengatakan bahwa justru ketika berelasi dengan eh guru-guru saya dengan keluarga saya di sekolah justru akhirnya menemukan banyak kerumitan di dalam diri saya ya Dan inilah sebenarnya yang kemudian memperumit sebenarnya kan di dalam relasi atau pendekatan e situasional kita ketika kemudian kita jadi pemimpin di sekolah nah karena itu karena saya mengalami itu maka ketika saya eh bercerita dengan guru saya punya waktu pastoral care dengan guru yang saya jadwalkan dalam 1 tahun itu minimal empat kali itu pembicaraan formal tetapi ada situasi-situasi nonformal yang saya juga bercakap-cakap dengan mereka Ya tapi saya memang perlu membuatkan jadwal eh untuk khusus ya melakukan pastoral care dengan ee guru-guru saya ya dan saya selalu Mengawali dengan ini ya mengenali masalah diri itu lebih penting daripada belajar strategi mengatasi masalah ya karena memang diri kita yang rumit ya sebelum kita ingin mengatasi masalah e kita harus juga melihat ke dalam diri kita ya Nah mungkin langsung nih nanti bisa panjang ini buusi ya Nah ini saya menghadapi eh beberapa kali ya saya ketemu dengan eh keluarga saya Guru saya yang secara kompetensi itu low tetapi juga komitmennya low nah Biasanya kalau kepala sekolah berhadapan dengan kondisi seperti ini ya berpikir Aduh kenapa coba dia ada di dalam tim saya ya Nah kalau boleh begitu ya ada yang lain ya yang dari segi kompetensi tinggi Ah sudahlah kompetensi komitmennya saja nih Ya setidaknya kalau komitmen tinggi itu bisa bisa menolong dia untuk bertumbuh mencapai kompetensi yang terbaik tapi memang kita akan ketemu ya dengan rekan kita yang seperti ini dan saya mengalami ya nah saya bersyukur Tuhan kasih kesempatan saya bertemu dengan teman-teman dengan berbagai macam keunikan ya dan untuk eh khusus case seperti ini Tuhan bukakan Insight kepada saya apa yang saya bisa lakukan ya dan apa yang saya lakukan Bapak Ibu sesungguhnya Ketika saya pastoral care dengan mereka saya memulai dengan menceritakan kegagalan diri saya ya mereka perlu melihat bahwa saya bukan pemimpin yang banyak berhasilnya tapi saya pemimpin yang banyak mengalami juga kegagalan ya tapi dari kegagalan itu saya belajar Nah mungkin bagi pemimpin pada umumnya akan cerita mungkin keberhasilan yang akan ee Berpikir itu cara untuk mensupport Tetapi kalau saya melihat justru Ketika saya berbagi tentang kegagalan diri saya itu cara saya men-support dia bahwa kamu tidak sendiri ya saya bersama dengan kamu dan saya pernah bahkan sering merasakan kegagalan ya Nah lalu bagian yang kedua Nah ini mungkin tidak kita harus selektif ya tidak bisa semua tapi saya sudah pernah melakukan ini ya Ee belajar mempercaya tugas yang terlihat ya dalam tanda kutip ya sulit bagi rekan guru saya ini ya nah eh pernah waktu saya mempercayakan tugas yang terlihat sulit ya di sini kan sebenarnya Bapak Ibu kalau di sekolah kami jadi wali kelas itu jadi sesuatu yang berharga ya ya karena dia akan menggembalakan satu kelas Wah ini tugas sangat istimewa begitu ya dan eh Ketika saya mempercayakan ada satu Rekan untuk menjadi wali kelas rekan-rekan guru sampai e mengatakan kepada saya ibu yakin akan mempercayakan tugas ini ke dia Ibu bisa bayangkan Apa yang akan terjadi pada anak-anaknya kalau dia jadi wali kelas ya tapi sayaca karenaus yang sayausat saya bapak perkan saya ini perlu dikasih kepercayaan maka saya mempercayakan dia tetapi sebelum dia melaksanakan tugasnya saya ajak bicara dan kami bangun komitmen bersama nah saya terinspirasi sebenarnya dengan cara Tuhan mengikat relasi antara dirinya dengan kita ya yaitu kovenan perjanjian ya saya ingat itu saya bilang memulai perjalanan Iman ini maka saya pun rindu bangun perjanjian itu dengan rekan guru saya ini J saya ajak dia bicara dari hati ke hati ya dia sangat introvert ya dia tidak bisa cerita banyak hal tapi saya tidak paksa dia untuk bisa terbuka e dengan saya ya tapi saya hanya bilang saya bersama-sama dengan kamu kita satu tim dan saya hanya rinduulai ini kamu mau ditolong ya kamu mau ditolong sebab guru ini sulit meminta pertolongan orang lain tapi saya katakan cara Tuhan menolong kita adalah melalui orang-orang di sekitar kita maka kamu harus mau bangun kesepakatanwab terasa sulit ya cukup lama dia di depan saya dan meminta supaya dia jangan diberikan tugas itu tapi saya bilang saya yakin ee langkah ini benar ya Nah bagi saya bapak ibu Ketika memberikan eh beliau kepercayaan ini sesungguhnya itu sedang memberi ruang bagi Roh Kudus untuk bekerja ya di dalam situasi sitituasi yang kemudian di dan akhirnya Saya melihat itu ya bagaim mana Tuhan bekerja di dalam dirinya ketika dia berhadapan dengan anak-anak akhirnya dia menemukan Oh ya Ternyata murid saya yang seperti itu itu gambaran diri saya ya dia menemukan sendiri yang bermasalah dirinya gitu ya Dan itu cara Tuhan bekerja Nah Bapak Ibu tentunya Ketika saya mempercayakan eh tugas ini itu tidak dibiarkan begitu saja tetapi memang ee Saya punya tim juga kepemimpinan ya ya support itu diberikan begitu dan tim kepemimpinan yang ada di sekolah itu juga sangat menolong ya Jadi kami bekerja sama sebagai satu tim sehingga akhirnya ya saya katakan Saya sempat cerita memang ke Ibu I ini ya guru saya ini eh kemarin dia mendapatkan apresiasi sebagai eh yang baik ya di dalam ee apa ee melakukan perubahan begitu ya di sekolah ya dan dia sangat senang sekali begitu nah ini mungkin untuk yang secara kompetensi rendah dan komitmen rendah nah saya juga ketemu ya sekarang itu dengan E ini ya ini atas Sebenarnya ya yang high competence dan high comitment itu ya Ee ada guru guru yang sudah cukup senior begitu di sini dan saya tahu secara kompetensi mereka luar biasa dan komitmen yang sangat tinggi karena bisa bertahan karena di sekolah kami ee apa namanya guru-guru tuh tidak lama biasanya ya karena punya ikatan ee perjanjian begitu nah untuk guru-guru yang seperti ini Bapak Ibu eh sesungguhnya mereka butuh tantangan memang ya mereka butuh tantangan karena kalau kemudian ee tugas-tugas mereka hanya ee Seputar itu saja ya mereka tidak merasa ada sesuatu yang berkembang begitu di sekolah ini karena itu eh tantangan itu saya berikan kepada mereka ya termasuk akhirnya menopang yang lemah ya ini Eh saya selalu meyakini komunitas Kristen itu adalah yang kuat menopang yang lemah ya Dan kita berjalan bersama-sama lalu kemudian yang saya juga lakukan adalah mendorong mereka menjadi berkat di komunitas lebih luas nanti saya akan Tunjukkan foto ya Ee bukan cuma di sekolah mereka tuh saya kasih kesempatan berbagi tapi di sekolah-sekolah yang lain ya Saya bahkan mencari sekolah saya sharing eh dengan Kepala Sekolahnya untuk bisa eh kalau mau kami bantu ya untuk meningkatkan eh eh pendidikan di sekolahnya ya Dan guru-guru ini yang sudah punya kompetensi tinggi dan komitmen tinggi ini saya ajak ya kami menjadi satu tim yang kemudian berbagi di sekolah yang lain ya Dan ini jadi satu challenge begitu bagi rekan-rekan guru saya ini ya lalu saya juga melibatkan mereka di dalam supervisi dan perbaikan kualitas pembelajaran jadi bukan cuma saya nih yang melakukan supervisi tapi teman-teman saya ya Ini juga melakukan supervisi dalam pembelajaran dan mereka senang jadi saya sedang membudayakan evaluasi itu sesuatu yang harus dilakukan di seolah kita ya sama seperti Tuhan evaluasi Mak ya sehingga saya tidak melihat bahwa evaluasi ini jadi momok ya melihat evaluasi ini berharga bagi saya maka teman-teman yang punya kompetensi yang sudah tinggi dan komitmen tinggi ini saya libatkan ya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan teman-teman ini ya saya support mereka untuk menjadi pemimpin ya di tempat baru ya Mas gagal k yang mau yang baru ya Padahal saya berharap mereka mau gitu ya untuk menjadi eh Pemimpin juga di nah mungkinah ini foto-foto yang eh saya bagikan Bagaimana kami berbagi di sekolah-sekolah yang lainitu dan EE di sekolah kami anak-anak itu punya satu ee apaereka punya ee satu proyek itu mission service learning bagaimana mereka berbagi di tengah masyarakat tentang ilmu mereka Maka di sekolah eh saya guru-guru juga saya ajak ya untuk melakukan mission service learning Ya itu sudah berbagai SMP yang kami pergi dan tahun ini saya sampaikan ke rekan-rekan guru bukan hanya teman-teman yang high competence dan High comitmen yang saya ajak tetapi satu komunitas guru saya akan ajak berbagi di satu sekolah ya karena mereka perlu melihat ada begitu banyak juga pendidikan di luar sana yang sangat butuh topangan dan saya ingin merangkul tim eh teman-teman saya untuk bisa eh terlibat berbagi dari apa yang mereka bisa bagikan ya mungkin itu yang bisa saya sampaikan Bu Lusi Terima kasih baik Terima kasih Bu Yunita jadi tadi kita sudah belajar bagaimana Ibu Yunita menerapkan coaching ya untuk yang low comitment dan low competence tadi dan seperti seorang coach ini atletnya ternyata berhasil meraih medali gitu ya dan eh Yang kedua juga situasi di mana Ibu Yunita menerapkan delegating ya gaya delegasi Eh ibu y mungkin mau menanggapi sedikit Mungkin memang waktu kita ee sudah sedang berjalan terus tapi kalau ibu Yani mungkin mau menambahkan sedikit di bagian ini masih bisa ibu atau nanti saja mungkin nanti sekalian di belakang ya Bu y baik kalau begitu saya akan kembali melanjutkan ke bagian yang kedua yaitu teori kontinjensi apa yang tadi disampaikan oleh ibu Yunita itu Mungin nanti kita akan bisa lihat lagi gitu dalam kerangka teori kontingjensi yang yang Ee Kita akan bahas berikut ini nah baik ini ya Bapak Ibu kita bicara tentang salah satu teori dalam pendekatan kontinjensi yaitu teori lmx pertukaran antara pemimpin dan anggota Nah kalau tadi bu Yunita mengatakan beliau tidak menyebut sebagai followers tapi sebagai keluarga nah lmx ini juga menyebutnya sebagai member ya sebagai anggota jadi leader member exchange biasa disebut sebagai teori lmx kalau kita kembali pada definisi kepemimpinan yang tadi kita sudah bahas Bagaimana posisi pendekatan keterampilan pendekatan e gaya atau perilaku dan pendekatan situasional tadi ya Nah Bagaimana dengan teori lmx sebetulnya Teori lmx ini tadi kan pendekatan situasional itu sudah bisa di eh sebut menggambarkan isi proses karena berfokus pada followers sehingga ada proses di mana leader ini harus melihat Bagaimana relasinya dengan followers yang tadi kurang lebih disampaikan oleh ibu Marlin ya walaupun fokusnya followers tapi leader yang harus melihat bisa menganalisis tapi fokus tetap di followers nah sebetulnya teori lmx itu bergerak lebih jauh lagi fokusnya bukan lagi situasi followers tapi justru pada panahnya ini panah yang dua arah ini pada interaksi antara leader dan followers itu sebabnya disebut sebagai leader member exchange relasi atau pertukaran komunikasi antara leader dan para anggotanya para anggota kelompoknya Nah jadi fokusnya betul-betul pada interaksi atau relasi yang betul-betul menggambarkan definisi proses dalam kepemimpinan nah bagaimana ee teori lmx melihat relasi antara leader dan member dalam teori ini sebagaimana Bapak Ibu juga pasti mengalami ya relasi antara leader itu dilihat sebagai yang disebut sebagai diet Mengapa diet Karena yang dilihat adalah relasi relasi antara leader dengan setiap pengikutnya satu persatu biasanya kan Eh Leader punya lebih dari satu pengikut ya di dalam unitnya nah dalam lmx yang dilihat adalah relasi pengikut dengan setiap dengan masing-masing pengikutnya itu sebabnya disebut diet karena relasi antara dua orang panah dua arah ini ini yang menggambarkan relasi dayedik tadi antara leader dengan setiap pengikutnya Jadi kalau leader itu punya lebih dari satu eh member tentunya vertical diet-nya itu bisa digambarkan di sini antara eh relasi diedik antara leader dengan follower a b c dan seterusnya sehingga relasi antara seorang pemimpin dengan para anggota yang ada dalam unitnya itu bisa digambarkan atau disebut sebagai serangkaian vertical diets di mana masing-masing panah ini masing-masing relasi diedik ini itu punya karakteristik yang unik benar enggak Bapak Ibu tidak mungkin kan ee leader ini punya relasi yang persis sama gitu dengan follower a ee dibandingkan dengan follower b c dan seterusnya pasti dengan masing-masing pengikut itu punya keunikan sendiri dalam relasinya nah lalu apa yang biasanya terjadi di dalam suatu organisasi atau unit kerja atau bahkan di kelas gitu ya apa yang biasanya terjadi secara alamiah Nah mungkin leader ini bisa punya relasi dengan follower a b dan c yang berkualitas tinggi ya digambarkan di sini dengan ada tanda + 3 ini bisa saja + 4 + 2 dan seterusnya ya mungkin karena tidak sama kan Tanda plus di sini ini menunjukkan relasi yang berkualitas tinggi antara leader dengan follower-follower tertentu yang ditandai dengan adanya rasa saling percaya antara leader dan follower kemudian saling menghormati saling menyukai gitu ya kadang-kadang kan tidak bisa dipaksakan ya enggak selalu gitu antara leader dan follower itu saling menyukai kalau secara alamiah dan ada pengaruh timbal balik Tadi kan ee Ibu Yunita juga sudah bicara tentang pengaruh ya itu yang kita diskusikan dalam pertemuan pertama sebetulnya antara Eh assigned Leader dan emergent leader bisa saja orang tidak punya posisi tapi punya pengaruh maka dia juga leader nah dalam hal ini ada pengaruh yang saling timbal balik antara si pengikut dan leader Biasanya kan kalau satu arah itu dari leader ke follower tapi ini follower juga bisa mempengaruhi leader Nah Bapak Ibu pernah enggak mengalami dalam situasi atau organisasi dan institusi bapak ibu ada sebagian followers sebagian members yang punya hubungan seperti ini relasi yang berkualitas tinggi dengan leader biasanya mereka ini lalu disebut sebagai in group lingkaran dalam ya in group yang dipercaya oleh leader mungkin lebih biasanya nya lebih dari e lebih daripada yang lain-lain nah ini saya kira sering terjadi dan tidak bisa di salahkan ya serta-merta kita menyalahkan kok pemimpin eh pilih kasih misalnya atau karena itu alamiah yang secara alamiah terjadi nah tapi kalau ada in group inoup ini karena punya rasa saling percaya dan dan ek itu biasanya para follower yang termasuk in group itu bersedia melakukan lebih dari yang tertulis di jobdk mereka dalam rangka membantu Eh Leader untuk mencapai target-target kerja eh unit Jadi mereka ini sangat bisa diandalkan oleh leader terutama kalau misalnya ada sesuatu yang baru ada perubahan proek baru atau apa gitu yang belum ada orang yang mengerja maka biasanya leader akan mengandalkan orang-orang yang ada di in termasuk untuk membantu ee yang belum berkembang tadi saya kira tadi misalnya buita juga misal menyerahkan tugas supervisi gitu ya kepada yang sudah e di D4 itu itu bisa juga dilihat sebagai bentuk mereka bersedia melakukan apa yang di luar dari jobdnya sebagai guru dan bapak ibu bisait juga dengan waktu kita bicara tentang teacher leadership gitu yang punya inisiatif untuk ikut membantu dalam eh leadership team walaupun tidak secara eh resmi ditunjuk punya Surat tugas atau SK begitu ya ada dalam struktural Cuma masalahnya kalau ada yang namanya in group Berarti ada yang Out Group kan Ya nah ini juga yang perlu diperhatikan grup itu Bagaimana kualitas relasinya dengan leader Nah di sini diberi simbol nol jadi relasinya itu komunikasinya formal sebatas jobd saja berdasarkan jobd tidak lebih dari itu ya karena itu nol e masih untung tidak minus gitu ya barangkali ada yang minus juga nah sehingga sebetulnya antara leader dan follower ini itu bisa dikatakan sebagai orang asing Strangers dalam hal relasi died nah memang dari tadi saya katakan biasanya secara alamiah ini terjadi walaupun tanpa kita maksudkan atau tanpa kita sadari tapi dengan kita sudah mengetahui bahwa hal ini bisa terjadi ada grup dan ada Out Group yang secara alamiah bisa terbentuk di dalam setiap organisasi atau unit kerja lalu Apakah kita bisa melihat apakah hal ini tidak akan menimbulkan masalah gimana pasti Bapak Ibu sudah bisa menebak ya atau bahkan pernah mengalami bisa saja nanti yang Out Group itu merasa ada like and dislike kalau ada kesempatan belajar promosi dan sebagainya mungkin yang didahulukan yang in group ya Walaupun mungkin mereka sebetulnya mungkin lebih bisa diandalkan bisa bisa dipahami tapi barangkali ada yang di Out Group yang juga punya kompetensi tinggi tapi belum dikenali kan bisa saja seperti tadi contohnya guru yang mungkin masih low competence tapi ternyata setelah di coaching bisa eh mendapatkan eh tadi medali saya Eh istilahkan nah ini yang mendasari teori lmx sebetulnya Jadi kalau sebagai leader dan bahkan sebagai pengikut kita menyadari secara natural in group dan Out Group itu bisa terjadi maka Apa yang harus dilakukan pemimpin dan pengikut harus punya strategi yang disebut oleh eh grand and be sebagai leadership making ya apa sih leadership making itu jadi ini membentuk ke pemimpinan tadi Nah ini fase-fasenya fase-fase dalam leadership making ya Ada tiga fase tadi kita bicara tentang fase yang pertama Ya Stranger dan fase yang eh ketiga mungkin Partnership gitu yang sudah high quality ya Eh tapi ada di tengah-tengah fase kedua acintance nah fase 1 sampai 3 ini akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu Apa yang membedakan antara fase 1 2 dan 3 nah ini dilihat dari empat aspek yang pertama dari sisi peran peran leader maupun ee member pada fase satu yang Stranger orang asing ini ini hanya nya sebatas apa yang tertulis sebatas job Des Kemudian dari sisi pengaruh satu arah tentu dari arah leader ke member ya Nah Bagaimana kualitas komunikasi atau relasinya tentu kualitasnya rendah karena formal sebatas jobd juga sebatas apa yang tertulis nah ini yang menarik dan minat masing-masing pihak itu adalah memenuhi kebutuhan dirinya baik kebutuhan diri pengikut maupun kebutuhan diri si leader yaitu ya targetnya misalnya atau apa yang penting pengikut ini mengerjakan sesuai bagiannya agar targetnya bisa tercapai misalnya seperti itu ya jadi belum memperhatikan kebutuhan yang lain ini berbeda dengan fase atau alan gitu ya pada fase dua ini perannya peran masing-masing ituh sudah teruji sehingga eh Katakanlah leader tadi sudah berani mempercayakan sesuatu yang di luar jobd pengikut dan sebaliknya pengikut juga mau gitu mengerjakan e tugas yang mungkin melebihi jobdes-nya tadi diberi kepercayaan lebih dari jobdk-nya Nah dari sisi influence atau pengaruh ini sudah mulai bercampur jadi dari eh si member atau follower ini sudah bisa memberi masukan dan mulai mempengaruhi juga keputusan pemimpin kualitas relasinya itu menengah nah minatnya sekarang pada kebutuhan bukan lagi hanya diri sendiri tapi diri sendiri dan pihak lain dalam relasi diet tadi jadi pemimpin mulai memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan pada fase kenalan ini dan sebaliknya member juga Mulai memperhatikan kebutuhan leader pada fase du ini tentu yang diinginkan dari strategi leadership making ini adalah menjadikan para member yang awalnya ada di fase 1 untuk naik ke fase du dan seterusnya bisa naik ke fase t yaitu ip kemitraan artinya para member itu sekarang menjadi Mitra bukan lagi sekedar kenalan apalagi orang asing tapi sudah bermitra dengan leader nah pada saat mereka menjadi Mitra maka perannya ini sudah Ee bisa dinegosiasikan artinya sudah bisa didiskusikan bersama apa yang EE bisa dipercayakan atau dikerjakan oleh si eh follower maupun peran-peran leader juga ya dalam hal kaitannya dengan follower itu nah pengaruhnya tentu sudah timbal balik resiprokal jadi lebih banyak lagi e pengaruh dari Mitra ini kepada leader Ya sudah saling mempengaruhi Walaupun mungkin ya bisa jadi tetap lebih ee besar dari leader ya tapi pengaruhnya sudah timbal balik leader mau banyak mendengarkan pendapat ee mitranya sehingga bisa dikatakan bahwa kualitas relasinya itu sudah tinggi nah yang paling menarik adalah interestnya sekarang jadi kalau di fase du ini saling memperhatikan kebutuhan pihak lain pada fase 3 ini bukan lagi itu tidak cukup hanya saling memperhatikan kebutuhan pihak lain tapi baik leader maupun eh member itu sama-sama memperhatikan kepentingan kelompok atau organisasi atau unit ya memperhatikan itu Nah kalau Bapak Ibu masih ingat waktu kita bicara tentang definisi e kepemimpinan alkitabiyah tentu eh para member itu bukan sekedar a grou of of individuals ya sekumpulan individual tapi kita menggunakan istilah komunitas kan jadi memperhatikan kebutuhan komunitas Nah jadi inilah strategi leadership making yang perlu dipraktikkan oleh tadi saya katakan bukan hanya leader di sini tapi juga member ya member dengan mengetahui fase-fase ini juga tahu bahwa ee e dia tidak harus selamanya jadi Stranger tapi dia harus berkembang supaya bisa menjadi Mitra bagi pemimpinnya Nah tadi kan kita sudah bicara tentang komunitas ya Coba kita lihat kembali kaitannya dengan peran pemimpin Sekolah Kristen yang kita sudah bahas sebelumnya ya dalam pertemuan kedua ini karena pertemuan terakhir jadi saya ingin kita juga wap up gitu mengingat kembali semua yang sudah kita bahas sebelumnya Nah Bapak Ibu ingat bahwa salah satu tugas atau tanggung jawab penting kepala sekolah adalah membentuk komunitas yang bertujuan purposeful community dan bagi Sekolah Kristen pendidikan Kristen maka purpose-nya ini adalah Shalom ya Sehingga perlu membentuk Shalom Community dengan peran yang di sini ada ya yang khusus ee ditujukan untuk membentuk komunitas ini nah tentu kita juga sudah bicara kepala sekolah dengan peran tugas tanggung jawab yang begitu banyak itu tentu tidak mungkin mengerjakannya sendirian dia perlu didukung oleh yang namanya leadership team dan kita juga sudah diskusikan bahwa leadership team yang di di sini bukan hanya misalnya para wakil yang memang diangkat dan ada dalam struktur para pejabat struktural atau para koordinator atau guru-guru yang diberi e SK ya surat tugas untuk melakukan e satu kegiatan atau satu tanggung jawab tertentu di luar tugasnya mengajar tapi juga termasuk para teacher Leaders yang punya inisiatif untuk memberikan dampak lebih keluar dari sekedar atas-batas ruang kelasnya Tapi dia bisa berdampak pada ee sekelilingnya pada komunitasnya pada guru-guru lain pada bahkan komunitas yang lebih besar tadi mungkin Bu Yunita juga sudah menyebutkan tentang hal itu nah jadi peran eh pemimpin di sini kalau kita kaitkan dengan teori lmx leadership making tadi tentu Bagaimana supaya leadership team ini yang awalnya mungkin ee ee sekian itu bisa semakin besar artinya bisa semakin banyak yang menjadi Mitra kan bahkan sampai seluruh komunitas itu bisa menjadi Mitra menjadi satu Shalom community menjadi satu komunitas yang punya tujuan yang sama yang sama-sama memperhatikan ee kepentingan komunitas ini kepentingan bersama kepentingan dan tujuan organ isasi tadi Nah tentu sesuai dengan purpose-nya saya ajak lagi bapak ibu untuk lebih jauh nih berpikir sekarang Nah ini merah warnanya karena pertanyaannya Apakah dengan kita sudah mempelajari atau seorang pemimpin itu sudah mempelajari berbagai macam keterampilan strategi ee perilaku kepemimpinan yang bisa diterapkan Oh kalau situasinya begini saya pakai yang ini kalau situasi B saya pakai yang itu tujuannya apa supaya bisa mencapai tadi produktivitas misalnya nah Apakah tanpa disadari bahkan seorang pemimpin Kristen pun kemudian bisa menjadi manipulatif dalam membangun relasi dengan pengikutnya mungkin tanpa disadari saya katakan karena mungkin tujuannya Oh supaya ini saya tercapai Oh dia begini Jadi saya berikan perlakuan seperti ini supaya bisa mencapai tapi tanpa sadar menjadikan seolah-olah ya pengikut itu sebagai sarana kan untuk mencapai tujuan dan bukan relasi yang betul-betul murni ingin berelasi dengan pengikutnya bisa enggak itu terjadi Adakah kemungkinan itu Iya saya lihat ee banyak bapak ibu yang mengangguk-angguk ya kita mungkin juga pernah e mengobservasi juga hal semacam itu terjadi jadi kalau kita tahu bahwa ada kemungkinan seperti itu dan bahwa natur kita ini sebagai kita masih punya natur eh berdosa yang mudah jatuh dan lemah kita harus berupaya untuk menghindari hal itu caranya bagaimana nah saya belajar dari Jonathan lamb dalam bukunya ya integrity Eh Leading in God's watching jadi memimpin dalam pengawasan Allah gitu kita selalu diawasi oleh Allah pada saat kita memimpin atau melakukan apapun sebetulnya maka jawabannya dengan menjaga integritas dan Masalahnya dia mengatakan di sini justru integritas itu ujiannya yang paling sulit ada dalam relasi benar enggak Bapak Ibu justru dalam relasi itu paling sulit kita menjaga integritas Padahal kalau kita bicara tentang relasi dari tadi kita bicara tentang relasi ya tapi Pada waktu kita di pertemuan kedua bicara tentang Shalom maka Shalom sebagai tujuan pendidikan Kristen maka konsep Shalom itu didefinisikan melalui relasi kan yaitu relasi yang benar antara manusia dengan Allah manusia dengan sesamanya dengan dirinya sendiri bahkan dengan peradabannya dan dengan ciptaan lainnya Nah tadi saya katakan relasinya harus benar benar berlandaskan keadilan dan memberikan keterpenuhan dan sukacita bagi semua pihak dengan kata lain relasi itu adalah sebagaimana seharusnya pada waktu Allah menciptakan jadi sesuai kehendak Allah itu relasi yang benar disebut juga sebagai universal flourishing atau human flourishing kan kalau kita ingat kembali tujuan dan natur hakikat pendidikan Kristen Nah sekarang kita mau lihat di mana Adakah konsep integritas itu di dalam konsep Shalom Jonathan lamp itu menunjukkan bahwa sebetulnya integritas itu ada di sini bapak ibu itu adalah relasi kita dengan diri kita sendiri relasi manusia dengan dirinya sendiri karena apa integritas itu adalah keutuhan ya antara seluruh sistem nilai yang kita akui denganar dengan setiap ranah kehidupan kita baik publik maupun privat Jadi bagaimana sistem nilai prinsip-prinsip yang kita akui sebagai kebenaran itu benar-benar membentuk setiap ranah kehidupan kita publik dan privat Jadi apa yang terlihat di luar yang dilihat oleh manusia kan manusia melihat apa yang kelihatan tapi Allah melihat apa yang ada di dalam hati Nah itu sama begitu itulah integritas lebih jauh kaitannya dengan Shalom Lem juga menelusuri bahwa istilah Shalom dalam perjanjian lama itu juga mengekspresikan keutuhan hidup seseorang yang memiliki kualitas konsistensi dan Harmoni serta koherensi dalam seluruh aspeknya Nah itulah integritas yang ternyata juga ada di dalam konsep Shalom lebih lanjut Saya mau merangkum kemudian Bagaimana nih Bapak Ibu masih ingat ini adalah bagan biblical leadership ya yang kita bahas dalam pertemuan pertama dan pertemuan-pertemuan berikutnya ada di mana integritas di sini nah kalau kita melihat di sini ada karakter dan kompetensi yang hijau ini kan bicara tentang si individu pemimpin maka integritas itu adalah keutuhan ya keutuhan antara karakter dan kompetensi individu pemimpin antara prinsip dan praktik-praktik kepemimpinan nya itu integritas individu pemimpin kemudian lebih jauh kita juga bicara ini komunitas ya bukan grup lagi bukan kelompok tapi komunitas sehingga para member itu adalah anggota komunitas bukan lagi anggota sekedar kelompok kita sudah diskusikan Apa bedanya dalam pertemuan-pertemuan yang lalu nah bagaimana kalau kita melihat integritas itu ini dari sisi individu pemimpin kalau dari komunitasnya bagaimana kalau dari komunitas Kita juga bisa melihat integritas itu sebagai keutuhan antara nilai-nilai dan tujuan komunitas Sekolah Kristen dengan panggilan dan tujuan pendidikan Kristen yaingnya di sini nya ini kan adalah panggilan yang memuliakan Tuhan di mana kita bisa melihat di sini bahwa nilai-nilai dan tujuan komunitas Sekolah Kristen itu disebut punya integritas kalau dia setia pada panggilannya pada perpesnya yang sesuai dengan panggilan Allah yaitu itu visi ee apa Shalom sebagai panggilan Shalom itu adalah visi memang baru bisa terjadi pada waktu Allah sendiri yang menjadi e raja dan dan menghadirkan Shalom tapi kita juga punya panggilan untuk mewujudkan ya mewujudkan terus berupa yang mewujudkan eh Shalom dalam tugas-tugas kita dalam komunitas kita nah jadi ini yang horizontal sehingga kalau kita rangkum semua integritas dalam kepemimpinan alkitabiyah dan hakikat pendidikan Kristen kita bisa melihat di sini ada yang vertikal dan horizontal ya melambangkan salib Kristus yang memberikan e kekuatan kuasa kepada individu pemimpin untuk memberikan dampak pengaruh bagi komunitasnya dan juga bagi komunitas ini untuk setia pada panggilannya untuk memuliakan Allah ya sehingga bisa menjadi Shalom community dan sesuai dengan purpose-nya yaitu Shalom di sini nah kita akan belajar lagi dari para Leaders ya yang sudah bersama dengan kita kali ini kita fokusnya Bagaimana ee membangun komunitas bertujuan itu dengan integritas saya akan mulai sekarang dengan ibu Yeni dulu ya ibu Yeni saya stop share dulu ya Oke terima kasih Bu Lusi iya mungkin kalau ada diagramnya IB Lusi tadi Saya enggak Saya tidak menyiapkan ee PPT seperti iu Yunita mungkin kalau ada diagramnya tadi bu yang mana mau Saya tunjukkan IB Heeh Oke Eh saya mungkin tadi sedikit menambahkan apa yang tadi ibu Yunita sampaikan dari sl2 itu Bu yang Oh sl2 heeh yang sl2 tadi ya Bapak Ibu ya nah saya mau memulai mungkin ya dengan mengatakan bahwa kepemimpinan itu sangat konteks sensitif Bapak Ibu ya gitu ya jadi Ee kita tidak bisa hanya mempelajari teori kemudian menerapkan itu ee apa ya seperti Hitam Putih sesuai dengan teori ataupun saya sudah melakukan hal sedemikian maka saya akan melakukan ini lagi begitu ya nah jadi Bapak Ibu kalau tadi kita hubungkan dengan Shalom dengan tadi ya Ee pertumbuhan di dalam relasi maka kita harus terus juga memperhatikan di sini ya Dari dari ee orang-orang yang kita Pimpin bahwa mereka bisa sangat beragam dari D1 sampai D4 ya satu pribadi bisa ada di e posisi D1 sampai D4 dan bahkan ketika misalnya dia dipromosi gitu ya itu dia bisa balik lagi ke D1 itu Walaupun dia sudah ada sebelumnya di D4 gitu Misalnya ini saya katakan misalnya dia adalah seorang guru yang sangat luar biasa artinya dia punya kompetensi yang sangat tinggi dia punya komitmen yang sangat tinggi tetapi ketika dia diminta menjadi kepala sekolah misalnya dia pasti punya komitmen yang tinggi ya tetapi artinya kompetensinya low begitu Sehingga dalam hal ini kita tidak bisa sepertinya ee eh menggunakan diagram ini dan kemudian Eh apa tuh namanya eh seperti memberikan stampel pada satu orang Oh orang ini deh satu gitu ya misalnya nah itu nanti jadi kita hubungkan dengan yang belakang tadi ya kalau kita mau membangun purposeful community begitu kan Eh bagaimana kita memahami ini semua Nah yang kedua juga kita punya kecenderungan Bapak Ibu di dalam kepemimpinan kita itu Contohnya seperti saya saya mungkin orang yang lebih eh apa karena saya suka dengan gambaran yang besar saya tidak terlalu detail maka untuk saya menjalankan S1 atau s2 yang betul-betul high directive Yang sepertinya step by step yang kecil-kecil itu saya sendiri kesulitan begitu ya jadi saya akan kesulitan sebenarnya Ketika saya berhadapan dengan eh orang-orang yang saya Pimpin yang mungkin kompetensinya rendah karena artinya saya harus lebih telaten ini membimbing dia begitu ya jadi di sini itu juga artinya adalah tantangan bagi kita ketika kita mau bertumbuh bersama-sama menjadi satu komunitas ya Nah kita mungkin boleh balik ke yang ada shalomnya bulu sih yang ada tiga diagram itu yang ada God Nah ya I nah bapak ibu eh di sini yang harus terus menjadi eh apa ya pegangan kita Ya saya pikir setiap kita akan selalu ditantang integritasnya gitu ya ketika kita mulai bekerja misalnya atau ketika kita menjadi pemimpin tentu kita mau menunjukkan apa namanya kinerja kita kita mau menunjukkan Oke saya mau diakui dong sebagai pemimpin ya kan nah di sana kita bisa nanti eh mengabaikan integritas kita begitu ya tetapi hanya mungkin menampilkan sesuatu untuk kita bisa diakui oleh orang lain nah ini yang sangat berbahaya menurut saya jadi kita sebagai pemimpin kita harus tahu bias kita tantangan kita ya kan Apakah saya melakukan semua ini hanya untuk memperbesar Nama saya sendiri ya kan hanya untuk memperbesar panggung Saya hanya untuk memperbesar eh apa ya saya gitu atau di sini Bapak Ibu kalau kita tahu bahwa kita ada di dalam pendidikan Kristen maka sebenarnya kita menjadi purposeful community adalah kalau kita purpose-nya memang betul-betul menjalankan apa yang Tuhan tetapkan untuk kita kerjakan ya jadi purpose of the leader itu jangan sampai itu menjadi eh apa personal Purpose ya itu harus terus-menerus kita cek gitu ya karena nanti di dalam relasi kita sebenar searnya nanti orang-orang yang bergaul erat dengan kita bisa dengan sangat mudah melihat begitu ya kalau kita tidak berintegritas gitu dan itu membuat nanti kepemimpinan kita menjadi sulit dan artinya di sana dengan orang-orang yang kita Pimpin mungkin ya kita akan menjadi kita pasti punya kecenderungan kita akan sangat aman dengan orang-orang yang tadi inner group ya kan Ya Tuhan Yesus juga punya loh murid-murid yang dekat dengan dia ya Tetapi kan bukan berarti kemudian Eh Tuhan Yesus kemudian memperlakukan murid-murid yang lainnya itu menjadi seperti Oh kamu Strangers tidak ya tetapi semua adalah murid-murid jadi kalau kita memimpin semua adalah anggota komunitas atau tim leadership team yang saya Pimpin dan artinya saya mungkin akan lebih dekat di sini karena saya akan selalu mungkin juga menguji ya menguji eh Tujuan saya menguji motivasi saya menguji ide-ide saya supaya Ketika nanti kita bagikan kepada semua itu juga mungkin bisa di ditangkap oleh semua untuk dikerjakan bersama-sama tapi sekali lagi tujuannya artinya adalah ee balik lagi yang tadi bu Shalom eh IB Lusi sol untuk integritas dan nah ini ya artinya tujuan kita adalah bagaimana pekerjaan kita nanti mengekspresikan keutuhan hidup ya kan ya kan di dalam kualitas hidup seseorang dan seseorang ini Bapak Ibu bisa kita terapkan di dalam diri kita sendiri atau juga di dalam orang-orang yang kita Pimpin ya Sehingga semua memiliki kualitas konsistensi dan Harmoni Arya Harmoni pasti berhubungan dengan yang lain ya kan dan juga koherensi dalam seluruh aspek Ar kita tidak hanya nanti mkan sendiri tujuan yangit kita memikirkan dalam hal ini menurut saya pendidikan Kristen adalah tentang kerajaan Allah ya tentang kehendak Allah di tempat di mana Tuhan tempatkan kita bagaimana itu bisa dikembangkan nah ini artinya menjadi tanggung jawab kita untuk kita bisa kerjakan Sehingga tadi Kalau dikatakan purp community ya ketika kita bandingkan tadi Mungkin yang punya low comitment artinya dia belum memahami purpose nya dia belum memahami tujuannya ya karena bisa saja Dia sangat memahami tujuannya dia punya high comitment tetapi keterampilan yang kita perlu asah begitu kan kalau dia punya low comitment dia pasti belum menangkap tujuan itu dengan sepenuhnya nah di sanalah kita perlu terus mengembangkan eh visi Untuk Sekali lagi pekerjaan tuhan dan artinya kita juga akan terus-menerus diasah Bapak Ibu ya untuk memastikan bahwa ini yang kita mau capai bersama-sama untuk kemuliaan Tuhan untuk kerajaan Tuhan dan saya perlu melibatkan semua artinya tantangan saya sebagai pemimpin bagaimana saya memastikan saya menduplikasi semangat saya dan saya kepada sebanyak-banyaknya orang ya artinya kan itu Ya kita menciptakan pemimpin lagi ya Mulai dari Inner circle inner group tapi bagaimana outer group kita ini kita masukkan terus ya sampai mungkin bisa semakin banyak yang punya hati yang sama dan punya kompetensi yang sama begitu Nah mungkin Secara eh apa eh apa ya gambaran besar itu yang saya bisa bagikan Eh ibu Iya menarik sekali Terima kasih Bu yen jadi bagaimana Pemimpin juga menduplikasi ya tadi menarik sekali Ibu yita apakah ada yang mau ditambahkan Mung kita punya waktu Sebentar sebelum e q& ya silakan Ibu kalau mau menambahkan sedikit I mungkin menambahkan sedikit eh seingat ya cvin mengatakan bahwa manusia itu pabrik dari segala berhal ya dan perkataan ini eh sebennya terus Teriang di hati saya karena saya terus mengecek berhala-berhala di dalam diri saya dan saya menemukan di dalam perjalanan kepemimpinan saya ada begitu banyak berhala ya Dan saya bersyukur begitu ya karena Tuhan ee terus menolong saya melihat begitu banyak Sisi Gelap di dalam diri saya begitu ya sehingga saya perlu terus ee apa mengevaluasi diri di hadapan Tuhan dan ee salah satu cara yang EE Tuhan selalu pakai ee menunjukkan apakah eh relasi yang sedang saya bangun dengan teman-teman saya itu ee karena saya punya motivasi tertentu ya apakah ini untuk Tuhan atau sebenarnya untuk diri saya ya jadi ee Saya biasanya sering diuji ketika ee rekan-rekan yang saya layani itu tidak menghargai saya ya tidak menghormati ya Ee saya melakukan yang baik tapi dibalas tidak baik ya ya saya mendengar bahkan perkataan yang pedas ya ada yang berbicara di belakang ya tanpa sengaja ya saya lewat Saya dengar begitu ya dan di situ Tuhan ee membukakan sebenarnya ke saya karena memang saya harus katakan Saya kecewa ya saya kecewa ketika mendengar itu karena saya merasa loh saya kan sudah melakukan yang baik begitu ya tapi Tuhan menunjukkan bahwa saya tidak sedang berfokus kepada Kristus dan kehendaknya saya masih berfokus kepada diri saya Dan ini eh satu hal yang sangat berbahaya begitu ya di dalam eh kehidupan sebagai seorang pemimpin di Sekolah Kristen begitu ya dan eh saya juga Eh ini ya selalu mengingat di dalam relasi saya ketika setiap guru-guru datang di sekolah ini saya selalu merindukan mereka mengalami perjumpaan dengan Kristus ya jadi saya terus memohon kepada Tuhan supaya itu menjadi hasrat terbesar saya gitu ya lebih daripada apapun bahwa guru-guru saya sekiranya boleh berjumpa dengan Kristus ya dan Tuhan boleh pakai eh sekolah ini Eh saya cuma jadi alat Ya saya cuma lampu sorot Sebenarnya ya yang jadi sorotan itu Kristus begitu ya dan Eh saya bergumul bagaimana supaya guru-guru saya boleh mengenal Kristus sehingga akhirnya eh Saya pernah ada satu teman sekarang memang sudah tidak di sini tetapi eh waktu dia pergi begitu ya dan dia menyampaikan bagaimana dia bersyukur ketika dia boleh mengalami perjumpaan dengan Kristus di komunitas kami Saya merasa sangat bersukacita ya itu melebihi sukacita dia mengerjakan tugasnya sangat ya dia tugas administrasinya tu baik sekali ya setiap apa yang disampaikan dia selalu dengar ya tapi jauh lebih daripada itu saya bersukita ketika dia mengalami perjumpaan dengan Kristus secara pribadi di dalam komunitas ini ya maka tujuan itulah yang terus mengarahkan saya Tujuan saya membimbing dan menol tem-an guru saya mereka kepada Kristus bukan kepada saya ya Saya hanya lampu sorotnya yang menyorot Kristus tapi mereka harus melihat kepada Kristus sebagai yang utama ya mungkin itu yang bisa saya bagikan Bu Bu terima kasih ya terima kasih sangat menginspirasi ya Bu dan tadi Seperti yang Bu y sudah katakan memang orang terekat itu bisa Melat integritas kita ya bisa menilai integritas pemimpin sehingga kadang kita yang punya blind spot gitu kita berpikir kita sudah lakukan perbuatan baik sebagai pemimpin tapi sebetulnya memang berhala kita tuh terutama diri kita sendiri kan ya tadi yang dikatakan Ibu Yunita memang perbuatan baik saja tidak cukup tapi motivasinya Apa itu yang lebih penting nah Baik saya kira waktunya juga ee sudah berjalan saya kembalikan dulu kepada Ibu Rut untuk sesi tanya jawab ya mungkin masih bisa satu dua saya lihat sudah ada juga di chat silakan ibu rutsri baik Terima kasih Bapak Ibu sekalian terima kasih untuk ketiga narasumber kita Wah saya sangat tersentuh ya untuk Sharing Ibu Yunita hari ini ee Bapak Ibu juga saya lihat ekspresi di layar kami di sini biasanya Tampilkan banyak layar ya jadi lihat ekspresi Bapak Ibu sangat-sangat ee fokus bapak ibu baik jika ada pertanyaan eh sebenarnya di kolom chat sudah ada tadi saya sempat copy juga dari Ibu Eh ibu siapa tadi ya Coba kita lihat ibu Veronika wijojo ya Eh ini pertanyaannya tadi saya tanya ke ibu V juga bilang oke Bisa kita tampilkan ya bapak ibu ya B iibu juga bisa baca dari iu Veronika Bagaimana jika ada member nih yang sengaja untuk e berasa di fase 1 Stranger supaya tidak diberi tugas lebih seperti itu Nah silakan Bu oke ya Terima kasih Bu untuk pertanyaannya Ini menarik Ya gimana karena biasanya yang di atau yang ada di sebagai leader Ya sudah masuk ke dalam leadership team tadi itu akan dapat tugas lebih Bagaimana jika ada orang yang sengaja Ah saya Stranger aja terus begitu eh sebagai pemimpin Apa yang harus dilakukan nah satu Saya kira nanti akan saya minta Bu Yeni dan Bu Yunita menambahkan ya dari pengalaman tapi tadi sebetulnya Bu Yunita sudah sempat Em eh memberi contoh Katakanlah yang mirip Stranger ya low eh low komitmen tadi itu mungkin dia sudah Ee cukup mampu di tugasnya tapi ya itu-itu saja gitu tidak berkembang nah saya yakin sebetulnya eh followers yang mau memilih sengaja untuk tetap ada di eh fase satu sebagai stranger Itu akan sulit berkembang satu itu jadi dia akan itu-itu saja Nah mungkin ada sih orang yang sama sekali tidak punya Ambisi ya Ambisi itu kan tidak harus negatif ya Kita semua harus punya keinginan untuk mengembangkan diri untuk maju ya Em ya mungkin saya terpaksa harus mengatakan ya terutama dalam situasi yang sangat kompetitif sekarang ini akan sulit bertahan followers yang seperti itu di tengah banyaknya ee anggota-anggota lain yang penuh dengan semangat gitu ya untuk maju dan ingin maju dari Stranger masuk ke eh tahap-tahap berikutnya akan sulit untuk bertahan satu secara alamiah Saya kira akan gugurah tapi kalau pertanyaannya Bagaimana sikap pemimpin kemudian ya satu tentu pertama berusaha dulu kan kita enggak boleh eh sudah berpikir negatif kan bisa saja dia tetap berada di Stranger bukan karena maunya dia begitu tapi karena tidak tahu mungkin apa yang harus dilakukan karena mungkin masih merasa asing jadi sebagai leader kita yang harus menjangkau lebih dulu kalau menurut saya ini sesuai dengan prinsip orang yang diberi lebih ya kepadanya juga dituntut lebih gitu ya kita enggak bisa menuntut lebih kepada followers kita harus tuntut kepada diri kita sendiri dulu sebagai leader gitu lebih Nah ya memang kalau sampai sesudah ee berbagai upaya dilakukan kemudian tidak bisa biasanya memang akan gugur sendiri nah saya coba ee minta Ibu Yunita dan ibu Yeni untuk menambahkan punya pengalaman tidak yang seperti ini kalau pengalaman saya memang gugur pada akhirnya silakan Bu iya kalau tadi pasti Sori kalau tadi di teorinya pasti kan Stranger sebenarnya artinya dia baru begitu kan artinya banyak yang dia belum pahami begitu ya Nah seperti yang tadi di saya katakan ee bisa saja ketika dia mendapatkan tugas yang baru itu itu asing bagi dia begitu ya jadi nanti yang perlu kita cermati kan ya apakah dia Ee tidak punya motivasi sebenarnya kalau dia terus-terusan mau merasa asing atau hanya mau mengerjakan yang mudah-mudah gitu ya Atau memang ini sesuatu yang sebenarnya dia butuh bantuan lebih Tetapi dia tidak mampu meminta tolong begitu kan ee sehingga kita memang harus bisa mengenali ya apa yang menjadi motivasinya dia tetap mau ada di dalam posisi itu apakah itu yang membuat dia merasa aman gitu sehingga ketika ada hal-hal yang baru dia merasa tidak mampu Apakah kita kurang memberikan tadi ya arahan yang lebih jelas sehingga itu membuat dia percaya diri dan mau maju begitu kan jadi saya rasa ini memang Kompleks tidak mudah dijawab ya kita perlu punya kepekaan ee Bagaimana ee kondisi dari ee orang tersebut ya sehingga kita tahu bagaimana bisa menolong dia tapi kalau memang dia sebenarnya tidak punya motivasi tidak punya kompetensi ya itu mungkin ditanya eh masih mau di sini gitu ya Atau mungkin kalau di tempat lain Ibu jadi merasa lebih nyaman begitu kan Ya nah kita perlu memberikan ee apa arahan sehingga dia bisa mengembangkan semua potensi nya ya yang Tuhan sudah berikan kepada dia Ibu Yunita mau menambahkan Iya eh saya pikir setiap masalah itu memang punya akar masalahnya ya jadi melihat dia di posisi Strangers kita eh belum bisa eh langsung berpikir bahwa orang ini E apa ya Ah Sepertinya dia tidak mau apa ya mau bertumbuh dia tidak mau apa mengerjakan yang lebih baik jadi kita harus eh apa jangan dulu berpikir menurut saya seperti itu tetapi sebenarnya ada masalah yang mungkin eh apa ya yang jauh lebih besar pastinya ya di dalam diri orang itu dan di dalam perjalanan saya di sekolah saya juga menemukan ada orang-orang seperti itu dan itu sangat berkaitan dengan background keluarga mereka ya Eh latar belakang kehidupan mereka begitu ya sehingga akhirnya membentuk memang pribadi yang seperti itu ya sehingga eh di situlah tujuan akhirnya kita memang harus membangun relasi ya saya eh bersyukur karena kekristenan itu adalah tentang relasi kita dengan Tuhan dan cara Tuhan membentuk kita itu memang lewat relasi ya maka itu juga yang sebennya harus terjadi di dalam pendidikan Kristen ya relasi antara satu dengan yang lain antara kita dengan rekan-rekan kita itulah yang perlu terus kita bangun ya dan tentu saja berelasi ini kan memang tidak mudah ya apalagi kalau berhadapan dengan ee guru yang tipenya seperti ini nah saya pernah ada di titik eh Saya berusaha membangun relasi tetapi memang guru ini masih terlihat menutup diri Nah kalau sampai di titik itu saya sendiri melihat berarti bukan saya yang akan Tuhan pakai untuk mengubah orang ini Ya Tuhan akan pakai orang lain gitu ya kan tidak harus saya ya ada orang lain yang Tuhan juga akan pakai dan mungkin memang bukan waktunya sekarang dia mengalami perubahan ya tapi yang tetap saya akan lakukan ya tetap saya ajak dia ngobrol bercerita tugas tetap saya percayakan kalau dia tidak mengerjakan tugas tetap saya tegur ya saya tetap mengerjakan itu ya tapi kalau akhirnya dia tidak mengalami perubahan maka ee ya saya meyakini mungkin bukan bersama dengan saya ada orang lain yang akan Tuhan pakai atau yang kedua mungkin bukan waktunya sekarang dia mengalami perubahan itu itu tapi bagi saya ya saya tetap saja setia untuk melayani ee rekan saya ini sampai tentunya pasti ada batas waktu dong ya kalau kemudian ee apa Ee kita melihat perjalanan tentu kita tetap perlu kasih ini ke dia ya target pertumbuhan baginya setiap tahun dan melihat progresnya Seperti apa mungkin itu yang bisa saya jawab terima kasih iya menarik sekali kalau saya tambahkan sedikit dari Bu Yunita tadi ya jadi memang Sesuai dengan prinsip eh alkitabiah ya bahwa kita terus menanam ada yang menanam ada yang menyiram tapi bukan kita yang memberi pertumbuhan jadi dalam melakukan tugas-tugas kita sebagai pemimpin kita tidak perlu berorientasi pada hasil seperti dikatakan Ibu tadi Mungkin waktunya Tidak sekarang mungkin tempatnya tidak di sini bahkan kalau dia pindah ke organisasi lain barangkali di sana dia akan bertemu E dan bertumbuh kalaupun tidak maka semua itu ada dalam kuasa Allah sendiri demikian Bu kembalikan Baik terima kasih untuk eh jawabannya semoga Bu Veronika tadi ya Bu ya sudah terjawab bu Nah ada beberapa pertanyaan juga yang masuk Eh lewat Japri tapi Bapak Ibu nanti kita bisa bahas di sesi-sesi selanjutnya ya Bapak Ibu Ya karena keterbatasan waktu saya Kami mau mendengar closing statement nih dari dari ee narasumber kita silakan bu ya kalau dari saya mungkin singkat saja Ee kita sudah menjalani empat eh sesi empat topik ya dalam e leadership and Christian education Saya ingin memberikan semangat pada bapak ibu pertama Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu yang sudah dengan Setia mengikuti dari waktu ke waktu bahkan banyak yang sudah ikut ee empat sesi Saya ingin menyemangati juga bapak ibu ee yang berkenan untuk nanti masuk ke Sesi mentoring dan mungkin nanti ada di antara Bapak Ibu yang akan bisa membantu kami pada modul-modul berikutnya juga ya kalau yang punya Eh passion untuk itu ya untuk ikut sama-sama kita melayani sebagai satu komunitas Kristen itu saja dari saya M silakan dari ibu yonita dan ibu Bu Yeni dari saya berarti Bu Yeni enggak kelihatan mungkin coing statement saya adalah Eh siapa diri pemimpin itu jauh lebih penting daripada Apa yang dia lakukan karena apa yang dia lakukan akan mengalir dari Siapa dirinya ya itu closing statement-nya terima kasih Iya mungkin Ibu Terima kasih untuk ibu Yunita dan ibu mungkin Ibu sedang terpental ya Bapak Ibu ya Nah sambil menunggu juga nanti kita akan dengarkan saya eh mewakili MPK mengucapkan terima kasih untuk Bapak eh untuk ibu narasumber hari ini Bapak Ibu bisa kasih reaction love atau tepuk tangan ya untuk sudah berbagi hari ini dan ya boleh emotionnya ya Bapak Ibu yang belum isi daftar hadir dan juga evaluasi silakan bisa diisi di grup di chat sudah diberikan lalu saya sambil memberikan informasi ada kita ada seminar onsite Bapak Ibu untuk eh guru-guru pak dan BK di Solo yang ada di Solo bisa daftar gratis ya Bapak Ibu ini hari Sabtu pas libur nah pendaftaran tutup tanggal 5 agustus minggu depan kita ada webinar dengan judulnya itu topiknya keseimbangan hidup guru Kristen silakan bapak ibu bapak ibu guru kita akan belajar dari narasumber kita yang EE pakar dalam bidangnya kemudian ada program live MPK juga bapak ibu bisa ikuti di YouTube MPK ee topiknya bulan ini cukup ee menarik ya dengan narasumber yang pakar juga di bidangnya nah ini kita mau dengar e sedikit sharing dari kalau ibu Oh sudah join ya kalau tidak berarti Ibu V ya ibu ohi kita cek dulu apakah sudah join kembali Oh belum Iya ini Kalau saya jadi ambasador berarti saya menjelaskan singkat ya Bu V Boleh Bu i tentui tadi di balik layar saya bilang kan baru menyelesaikan tesisnya ya Eh jadi seperti ambasadornya ya burutri lagi Eh fresfesnya ya eh seperti yang tadi di awal saya Katakan Sebenarnya ini jauh dari eh prinsip atau konsep jualan ya ya tapi Kerinduan apa yang baik ini yang Bapak Ibu sudah nikmati memang seharusnya begitu ya pemimpin belajar ya Jadi bukan hanya sehari-hari melewati hari ya pengalamannya tapi benar-benar merenungkan dari teori ya dari hasil riset mempelajari mendalam nah Jika Bapak Ibu mendoakan memiliki Kerinduan mendalam jika Tuhan bukakan Jalan in studi lanjut maka salah satu yang i pikir ya Eh baik untuk dipertimbangkan adalah program maest teknologi pendidikan dalam hal ini eh teachers college UPH Nah nanti kita akan memberikan linknya untuku lihat doakan Apakah ini selaras dengan eh apa yang sedang Tuhan kerjakan bagi hidup Bapak Ibu ya secara khusus ada satu program chrti ucational leadership n saya pikir inilah yang secara eh singkat Kom di dalam empat sesi ini dengan sangat baik ya sangat mendarat ya sangat passion Bu dan sudah mengusahakannya ini bu r saya akan lanjutkan dengan eh ucapan terima kasih ya dan doa penutup Oke bu ya Nah terima kasih kepada bu dan bu ya dalam hal ini secara khusus eh saya pikir selama EMP sesi ini kita mendapatkan tiga hal yaitu person ya Eh beliau adalah season leader season leader itu adalah pemimpin yang memang sudah melewati waktu ya Nah jatuh bangun nah ini satu harta yang sangat berhga lalu kedua saya menyaksikan sendiri di balik layar Bagaimana eh Bu Yeni dan bu bukan hanya berpikir ah kita kasih informasi saja tapi satu hal Bagaimana bahkan desain pelaksanaan ini menolong peserta untuk lebih terlibat dan ini terimplementasikan maka dihasilkanlah desain pelaksanaan berupa webinar mentoring dan juga nantinya festival di mana para rekan-rekan yang terlibat dalam mentoring ini benar-benar membagikan apa yang diimplementasikan eh secara intensional dalam kelompok ini ya Jadi kami sangat mendorong di dalam form evaluasi Bapak Ibu yang sudah mengikuti empat sesi ee diberikan kesempatan untuk memutuskan apakah akan ikut mentoring ini nah kami sangat mendorong ya karena ada hati yang sangat mendalam di dalam hal ini nanti eh sebagai gaung dari hari Sekolah Kristen Indonesia di 17 Januari tahun depan eh festival ini sharing and inspiring ini akan menjadi salah satu e Movement ya Eh yang memberkati bangsa Indonesia lalu dari desain sesi ya Buana Bu benar-benar memikirkan Bagaimana bukan teori sehingga dihasilkan desain sesi yang bersifat teori ada testimony ada q ya last but not least Thank you Bu ya Bu kalau ngomong satu kalimat aja langsung rasanya menggetarkan ya nah saya lihat di chat itu banyak permintaan Bu buunita boleh go through ya boleh ke siniak untuk berbagiah Boh go ya Terima kasih ya bu yita bu yita juga adalah season leader eh terima kasih eh eh testimoninya yang sangat memberkati kami eh Kiranya Tuhan senang akan apa yang kita lakukan ya Bapak Ibu Bapak Ibu tidak sendiri di ladang Bapak Ibu kita adalah rekan satu sama lain Kami berharap MPK bisa memberikan wadah untuk tadi kita melihat Kita keluarga ya benar ya Bu yita ya keluarga satu tanah air sesama pejuang pendidikan Kristen di Indonesia terpujilah Tuhan Mari kita tutup ee di dalam doa Tuhan kami mengucap syukur Tuhan engkau Allah yang setia engkau memanggil kami dan engkau yang memperlengkapi kami eh kami memperhatikan bahwa kami tidak sendiri di dalam kesulitan dan pergumulan kami sungguh-sungguh tersebar di seluruh Indonesia ini ada begitu banyak anak-anak tuhan yang begitu berdairah yang terus berdoa yang terus mengusahakan yang terbaik di dalam kepemimpinan mereka Terima kasih Tuhan kami boleh menyaksikan ini kami punya rekan bertungguh bersama kiranya apa yang sudah kami dengar bersama dengan roh kudus dengan Setia kami menggumulkannya Kanya dimulai dari hubungan kami dengan biarlah kami menggembalakan domba-omba yang Tuhan percayakan dengan kerelaan hati bukan untuk egoisme diri tapi sungguh-sungguh dengan kasih akan Tuhan dan kasih akan mereka jika ada dosa yang Tuhan ungkapkan kepada biarlah kami dengan rendah hati mengakui itu dan membereskan membersihkan diri kami di dalam firman-mu sehingga kepemimpinan yang Tuhan perayakan itu benar-benar menjadi kepemimpinan yang efektif untuk membawa orang-orangang Tuhan jika kepemimpinan kami sudah menjatuhkan dan membuat luka sudah membuat mandek pekerjaan tuhan Kiranya Tuhan ampuni kami kami mau bertobat hanya engkau ditinggikan di dalam pekerjaan kami masing-masing terpujilah Engkau Ya Tuhan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan dan juru selamat kami yang hidup kami berdoa Amin selamat sore selamat kembali ke aktivitas masing-masing Tuhan berkati sore Ibu Terima kasih MPK terima kasih terima kasihasih terima kasih Berti ya terima kasasih semuanya Tuhan Yesus berkatian berkati hari ini kita enggak ada foto bersama ya Bu dulu lupa ya Lupa ya Bu lupa lupa lupa eh sudah kami biasanya sudah foto Bu sepanjang sesi boleh foto diri sendiri enggak apaapa Makasih banyak ibu Tuhan berkati semangat ya tulis evaluasinya yang mau ikut mentoring ya kasih banyak makasom selamat sore for