Transcript for:
Tiga Pilar Keberislaman: Iman, Islam, dan Ihsan

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ini adalah materi kedua ya. Tentang materi kedua dari kuliah tawhid. Pada pertemuan ini kita akan bahas mengenai iman, islam, dan ihsan.

Jadi keberislaman kita, jadi kita ini sebagai orang islam, ini menjadi sempurna ketika kita mengamalkan iman, islam, dan ihsan ini adalah satu paket yang diberikan oleh rasul, yang diberikan langsung oleh rasul sebagai bentuk kesempurnaan manusia sebagai seorang muslim jadi paket lengkap yang diberikan oleh rasul yaitu apa? paket iman, kemudian paket islam, dan paket ihsan jadi Nah, ini paket lengkap dalam keberislaman kita. Nah, sekarang kita mulai dari iman. Jadi, seseorang tidak bisa dikatakan seorang muslim kalau dia tidak beriman. Iman ini ada enam.

Iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab, iman kepada... kepada Rasul, iman kepada hari air, dan iman kepada kodok dan kodar. Nah, ke-6-6-nya ini, atau ke-6 iman ini harus sempurna.

Artinya kita tidak bisa mengimani 5 saja dari 6 ini, atau 4 saja, atau 1 saja. Tidak, tapi kita harus mengimani 6 iman ini. Yaitu iman kepada apa? Iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada...

Iman kepada Rasul, iman kepada hari akhir, iman kepada kodok dan kodar. Nah, maka ketika iman itu sudah lengkap, maka kita dianggap sebagai orang yang Islam. Dianggap sebagai orang yang mu'min.

Orang yang mu'min yaitu orang yang percaya, taat dan patuh kepada Allah. Jadi, al-iman huwa al-hudu wal-inkiat. Percaya Kemudian taat dan patuh Kemudian Setelah seseorang itu beriman Maka iman itu harus dilanjutkan Jadi iman itu tidak hanya Kita percaya dalam hati saja Tidak hanya kita ucapkan dalam lisan Dalam bentuk syahadat tapi harus kita lakukan dalam perbuatan jadi iman itu tidak cukup hanya kita percaya kepada Allah tapi kepercayaan itu harus diwujudkan dengan ketaatan dan kepatuhan kepercayaan itu harus diwujudkan dengan mewujudkan keinginan Allah mewujudkan perintah Allah perintah Allah itu apa? perintah Allah itu ada dalam rukun Islam perintah Allah yang pertama apa? kita disuruh syahadat perintah Allah yang kedua itu apa?

kita disuruh sholat kemudian apalagi perintah Allah? kita disuruh zakat kemudian apalagi? kita disuruh puasa dan yang terakhir kita disuruh haji, kalau kita mampu jadi, iman saja tidak cukup, tapi iman itu harus dilengkapi dengan apa?

harus dilengkapi dengan Islam nah, Islam rukun Islam itu ada lima nah, sadat, solat puasa, zakat, dan haji nah, ini nah Ternyata setelah kita mewujudkan perintah Allah, yaitu dengan bersadat, sholat, puasa, zakat haji, ternyata itu belum cukup. Nah, harus dibarengi dengan ihsan. Nah, ihsan itu apa?

Ihsan itu cara. Cara kita beriman. Dan cara kita berislam Nah Ihsan Ihsan itu apa?

Nah Rasul mengatakan engkau beribadah seolah-olah engkau melihat Allah jadi ketika kita beribadah kepada Allah baik itu sholat zakat, puasa, haji kita melakukannya dengan cara caranya dengan apa? cara ihsan Esan itu apa? Seolah-olah ketika kita beribadah, kita melihat Allah.

Kalau kita tidak mampu melihat Allah, maka anggaplah atau seolah-olah kita dilihat oleh Allah. Ini inti dari esan. Jadi ketika kita beribadah, seolah-olah kita harus mampu melihat Allah.

Kalau kita tidak mampu melihat Allah, maka seolah-olah kita dilihat oleh Allah. Sehingga ketika kita beribadah, kemudian kita melihat Allah, kita akan menjadi lebih husu, kita akan menjadi lebih ikhlas. Misal kalau kalian bekerja, kalian melihat bos kalian, pasti kerjaan kalian lebih rajin. Jadi ketika kita bekerja, kita, oh itu ada bos saya. Berarti harus lebih rajin.

Kalau nggak rajin, bisa dipecat. Kalau nggak rajin, bisa nggak dikasih kerjaan. Nah itu ihsan. Jadi seolah-olah kita itu melihat Allah ketika kita beribadah. Tapi kalau kita nggak mampu melihat Allah, anggaplah kita ini ketika beribadah dilihat oleh Allah.

Sama ketika kalian bekerja Kalian dilihat terus oleh bos kalian Apa yang terjadi Kalian akan menjadi semakin Semangat Kalian takut berbuat salah Kalian berusaha Berbuat semaksimal mungkin Agar apa? Agar bos kalian senang Agar bos kalian Puas dengan pekerjaan kalian Sehingga kalian diberi tambahan Bonus dan lain sebagainya Tapi kalau semuanya kalian bekerja Dilihat bos kalian malah kalian leda ledi Males-malesan Ya bos kalian ya Males juga sama kalian Sama ketika kita Solat, kita puasa, zakat, haji Kita melakukan ibadah itu Seolah-olah kita Dilihat oleh Allah Kita akan beribadah dengan sungguh-sungguh Beribadah dengan Sepenuh hati Nah ketika kita berubah dengan sepenuh hati hasilnya pun akan maksimal. Daripada iman Islam dan Ihsan itu sendiri sebuah paket yang diberikan oleh Nabi Muhammad langsung kepada kita. Jadi ini paket lengkap tentang keberislaman kita.

Jadi iman Islam dan Islam ini langsung diberikan oleh Nabi Muhammad. Maksudnya langsung diajarkan oleh Nabi Muhammad berdasarkan hadis. Ini hadis dari... Umar r.a.

yang diriwayatkan oleh Imam Muslim jadi saya bacakan an Umar r.a. saya berkata kita akan menuju ke Rasulullah r.a. dan hari ini kita akan menuju ke syadidu syadidu dirawat oleh Umar dirawat oleh Umar pada waktu itu Umar itu duduk-duduk bersama Rasul dan para sahabat pada saat itu tiba-tiba datang, muncul Seorang laki-laki yang memakai baju putih bersih. Nah, baju putih bersih.

Shadidu sawadishar. Dan rambutnya pun hitam pekat. Artinya orang ini seolah-olah putih bersih.

Kinclong habis mandi lah. Kalau orang putih bersih habis mandi, tentu dia... bukanlah orang yang dari jauh ya sebesar karena Pak karena karena gini jadi kalau kalian datang ke teman kalian ke tetangga kalian kemudian kalian habis mandi bersih otomatis kan dari tempat yang dekat ya tidak mungkin seseorang yang eh apanya bajunya bersih kemudian kinclong nah Itu datang dari tempat jauh. Kan tidak mungkin.

Kalau sebenarnya datang dari tempat jauh. Pasti kan. Maksudnya datang dari perjalanan ya. Datang dari perjalanan jauh. Itu kan pasti berkeringat.

Berdebu. Lusuh. Kan seperti itu.

Apalagi di padang pasir itu kan. Kalau kita jalan satu kilometer saja. Sudah kerasa keringatnya kan.

Kerasa lusuhnya. Kerasa debunya kan. Seperti itu.

Nah. Orang ini datang di hadapan Rasul dan para sahabat di hadapan Umar. Nah, ini bajunya bersih.

Nah, layuro alaihi asarus. Dan tidak ada bekas perjalanan. Layuro alaihi asarus safar. Jadi tidak, dia enggak.

Terlihat dari perjalanan jauh itu tidak Karena apa? Karena kalau dia dari perjalanan jauh Tidak mungkin bajunya putih bersih Seperti itu Pasti lecek Pasti berdebu Pasti tidak kinclong Fresh Tetapi Di antara kita Ini tidak ada yang tahu dia Nggak ada yang kenal dia Otomatis ini menjadi Laki-laki yang misterius Dikatakan dia Dari tempat jauh Tidak mungkin Karena kalau dia datang dari Tempat yang jauh Pasti datang dari perjalanan Pasti kan lecek Pasti kan berdebu Pasti kan kusam Pasti kan dia Kalau nggak datang dari tempat jauh Pasti dia datang dari tempat dekat Tapi dia tidak mungkin datang dari tempat dekat. Karena apa?

Karena tidak ada satu sahabat pun yang kenal dia. Kalau seandainya dia datang dari warga sekitar, dari orang-orang situ, pasti kan para sahabat tahu, oh ini orangnya si A. Alamatnya di sini.

Pasti kan tahu seperti itu. Tapi para sahabat tidak ada yang kenal. Kalau nggak ada yang kenal, pastikan dia dari tempat yang jauh. Tapi dari tempat yang jauh juga nggak mungkin. Kenapa?

Dia badannya bersih. Kalau dia badannya bersih, otomatis badannya bersih, bajunya bersih. Kemudian nggak ada bekas perjalanan. Otomatis kan dari tempat yang dekat.

Kalau dari warga sekitar situ. Tapi warga sekres itu tidak ada yang kenal dia Jadi orang ini misterius Dikatakan dari tempat yang jauh tidak mungkin Karena dia badannya putih, bersih, fresh, segar Tidak mungkin dari perjalanan jauh Tapi dari daerah situ itu juga tidak mungkin Karena apa? Warga tidak yang kenal dia Siapakah? laki-laki ini, nanti akan terjawab semua kemudian laki-laki itu duduk di hadapan Rasul sangat dekat kemudian laki-laki duduk mendekatkan kedua dengkulnya dengan dengkul Nabi Kemudian lagu-lagu itu meletakkan Apa namanya tangannya. Fakola ya roh Muhammad.

Kemudian laki-laki itu bertanya. Wahai Muhammad, ah birni, beritahukanlah kepadaku, anil Islam. Apa itu Islam?

Fakola rasul, kemudian rasul bersabda, al-islamu antasyeda allah ilaha illallah. Islam itu adalah engkau bersahadat, tidak ada Tuhan selain Allah. dan Muhammad itu Rasulullah dan kamu berpuasa dan kamu berhaji jadi Islam itu kamu syahadat, kamu sholat, kamu zakat kamu puasa dan kamu haji nah ini ini adalah Islam Islam Islam itu ada lima ini rukun Islam rukun Islam ada lima kamu shahadat, kamu sholat kamu shahadat, kamu puasa, kamu haji jadi kalau ada orang yang bertanya apa dalil rukun Islam itu kok di Al-Quran tidak ada Jawabannya ada di sini. Jawabannya ada di hadis ini. Yaitu apa?

Islam itu, atau rukun Islam itu, kamu bersahadat. Antasyadha alaih lailuah wa'anamu wa'adhi rasulullah wa'atukimus sholah wa'atukutiyatizakat wa'tasumma ramadhan wa'tahu jalbayta inistato a'ilaihi sabi'illah. Setelah Rasul menjawab pertanyaan orang tadi, tiba-tiba orang lagi berkata, sodakta. Tak ada yang Muhammad Kamu benar Muhammad Jawaban orang ini membuat Umar bin Khotob dan para sahabat terkaget-kaget Orang ini itu bagaimana? Orang ini bertanya kepada Rasul Tapi ketika Rasul menjawab Dia mengatakan kamu benar Muhammad Seolah-olah orang ini sudah tahu jawabannya.

Seolah-olah orang ini hanya mengetes pengetahuan Nabi Muhammad. Kok ada orang yang berani mengetes pengetahuan Nabi Muhammad ini? Siapa orang ini?

Ini menimbulkan banyak pertanyaan dalam pikiran Umar bin Khattab dan para sahabat. Kemudian orang... Apa namanya? Umar dan para sahabat ini kentakjub.

Nah, Umar itu takjub kepada laki-laki ini. Kok laki-laki ini pertanyaan. bertanya, tapi kemudian dia membenarkan.

Artinya, laki-laki ini ngetes pengetahuan Rasul. Kok berani ada orang ngetes pengetahuan Rasul? Siapa laki-laki ini?

Nanti akan kita ketahui di akhir hadis. Selanjutnya, laki-laki ini bertanya lagi kepada Muhammad. Fahbir ni anil iman. Wahai Muhammad, Muhammad.

Terangkanlah kepadaku apa itu iman. Kola. Kemudian Nabi bersabda.

Iman itu adalah kamu beriman kepada Allah. Kamu beriman kepada malaikat. Kamu beriman kepada kitab.

Kamu beriman kepada Rasul. Kamu beriman kepada Ari Akhir. Dan kamu beriman kepada Kodok.

Dan kodarnya Baik itu kodok yang baik Ataupun kodok yang buruk Kamu berikan kepada takdir Takdir Allah Kodar itu takdir Baik itu takdir yang baik Ataupun takdir yang buruk Kemudian laki-laki ini Setelah mendengar Nabi Muhammad menjawab hal itu Laki-laki ini mengatakan Sodakta Waya Muhammad Engkau benar, wahai Muhammad. Ini membuat para sahabat jadi kaget. Ini orang ini siapa?

Kok dia bertanya, tapi seolah-olah sudah tahu jawabannya. Seolah-olah orang ini hanya ngetes Nabi. Berani ada orang yang ngetes pengetahuannya Nabi.

Kemudian laki-laki ini bertanya lagi. Fahbir nih. Nabi Muhammad bersabda Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat Allah.

Kalau engkau tidak mampu melihat Allah, seolah-olah Allah yang melihat engkau. Jadi ini adalah ihsan. Ihsan itu apa? Ihsan itu engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat Allah ketika beribadah. Dan engkau, kalau engkau tidak...

mampu melihat Allah dalam ibadahmu seolah-olah engkau dilihat oleh Allah ini adalah paket dari Rasul paket sempurna tentang keberislaman kita, jadi kalau Islam itu ya iman Islam ihsan jadi kalau kita sebagai orang Islam itu ya harus beriman, iman ini jadi landasan jadi ya Yakin kepada Allah, yakin adanya malaikat, kitab, rosul, hari akhir, kemudian kodok dan kodar. Nah, kita tidak cukup hanya yakin kepada Allah. Tapi keyakinan itu harus dibuktikan dengan perbuatan. Perbuatannya apa? Perbuatannya itu adalah mengikuti perintah Allah.

Perbuatan konsekuensi dari keimanan itu adalah kita mengikuti perintah Allah. Perintah Allah itu intinya ada berapa? Intinya ada lima.

Rukun Islam itu ada lima. Kita disuruh sadat, kita disuruh sholat, kita disuruh zakat, kita disuruh puasa, kita disuruh haji. Ini adalah inti perbuatan yang diperintahkan oleh...

Allah kita sebagai orang Islam tapi iman dan Islam saja tidak cukup harus disertai dengan Ihsan, apa itu Ihsan? Ihsan itu adalah cara kita beribadah cara kita beriman kepada Allah Cara kita beriman dan cara kita beribadah ini bagaimana caranya? Nah, yaitu beribadah dengan cara yang husu. Beribadah dengan sungguh-sungguh.

Caranya bagaimana? Seolah-olah kita melihat Allah. Kalau kita tidak melihat Allah, seolah-olah Allah melihat kita.

Nah, kalau kita beribadah melihat Allah, tentu kita akan melakukannya dengan sungguh-sungguh. Kalau kita bekerja... Kita melihat bos kita Itu ada bos Kita pasti akan sungguh-sungguh Kita pasti akan serius Kita pasti akan mengerjakannya Sekuat tenaga Sebagus mungkin Karena kita melihat bos Berbeda kalau orang Kerja gak melihat bos Ya sudah kerja aja Dia kerjanya gak niat Separo-separo Nah itu tingkatan tertinggi Kalau kita tidak mampu melihat Allah dalam ibadah kita, maka seolah-olah kita dilihat oleh Allah. Ini tingkatan kedua. Kalau kita tidak mampu melihat Allah dalam ibadah kita, anggaplah kita dilihat Allah ketika kita beribadah.

Kalau kalian beribadah, kalau kalian bekerja, dilihat oleh bos kalian, tentu kalian akan semangat. Tentu kalian akan bekerja sepenuh hati. Kalian akan mengeluarkan tenaga kalian yang ekstra agar pekerjaan kalian bagus, agar bos kalian senang. Sehingga kalian tidak hanya mendapatkan gaji, tapi kalian akan mendapatkan bonus dari bos kalian.

Seperti itu. Kita beribadah ketika kita sungguh-sungguh, Allah akan memberikan tambahan. Bukan hanya pahala, tapi ada tambahan.

Tambahannya itu apa? Keberkahan dan lain sebagainya. Seperti itu.

Tapi kalau kita bekerja, beribadah. Tidak sepenuh hati Tidak merasa Dilihat Tidak sepenuh hati Separuh-separuh Hasilnya kan pasti akan buruk Akan pahit Coba kalau kalian masak Masak Kalau kalian masak separuh-separuh Kalian masak setengah-setengah Hasilnya apa enak? Tidak enak Entah garamnya kurang Entah Apa namanya Ladanya kurang Cabainya kurang Ini seperti itu Tapi kalau masak sepenuh hati Hasilnya pun akan enak Sepenuh hati Sama ketika kita beribadah Sungguh-sungguh Hasilnya pun akan enak Kalian membangun rumah Sungguh-sungguh hasilnya pun bagus Kalau kalian membersihkan rumah Dengan sungguh-sungguh hasilnya akan bagus Coba kalian memberikan rumah separuh-separuh.

Hasilnya pun tidak enak. Dilihat tidak enak. Dirasakan juga tidak enak.

Bahkan kalau kalian masak separuh-separuh, hasilnya bukan enak, tapi malah pahit. Maka, ehsan, beribadah seolah-olah kita melihat Allah atau melihat Allah, ini menunjukkan kesungguhan. Kesungguhan dalam beribadah. Iman ini sebagai landasan.

Landasan kita beragama Islam. Islam, menjalankan rukun Islam, ini sebagai bukti kita patuh kepada Allah. Sedangkan Ihsan itu menjadi cara. Cara beribadah yang sungguh-sungguh, yang benar.

Ini dengan cara Ihsan. Melakukannya dengan sepenuh hati. Ini inti dari keberislaman kita. Itu sebenarnya iman, Islam, dan ihsan. Selanjutnya.

Kita lanjut hadis ini. Ternyata hadis ini panjang. Selanjutnya, orang ini masih bertanya.

Ya Muhammad Ah Birni Anissa Ah. Woi Muhammad, katakanlah kepada aku. Kapan terjadi hari kiamat Ini pertanyaan berat Kapan terjadi hari kiamat Rasul bersabda Rasul menjawab Yang bertugas Melaksanakan terjadinya hari kiamat Itu lebih tahu Siapa yang bertugas melaksanakan Terjadinya hari kiamat Artinya apa Hanya Allah sajalah yang Tahu kapan terjadinya hari kiamat Nah disini hadis ini menegaskan bahwa bahkan Rasul pun tidak tahu Dalam ayat Al-Quran juga Rasul ditegaskan bahwa tidak ada yang tahu kapan terjadi hari kiamat kecuali Allah Nah ini menegaskan dan membantah Kalau seandainya ada Ustadz, ada Pak Kiai, atau ada siapapun yang mengatakan bahwa hari kiamat itu akan terjadi tahun sekian, tanggal sekian, jam sekian. Nah, itu adalah keliru. Karena apa?

Tidak ada satupun. Kalau... Ada orang yang mengatakan bahwa kiamat akan terjadi tahun sekian, bulan sekian, tanggal sekian. Itu adalah keliru.

Kenapa? Karena tidak ada satupun orang yang tahu. Nah, Nabi Muhammad saja tidak tahu.

Kok ada orang yang sok tahu? Mohon maaf ya. Ada orang sok tahu.

kiamat akan terjadi tahun sekian keren sekali itu namanya kemajon mohon maaf Karena kalau Nabi Muhammad SAW tidak tahu, kok ada orang yang mengaku tahu kapan terjadi hari kiamat. Itu kemajon. Itu keliru, salah. Maka dari itu, kita sebagai umat Islam yakin hari kiamat akan terjadi.

Tapi kita tidak boleh memastikan kapan. Karena yang tahu pasti itu hanya Allah. Tapi kalau kita memprediksi ya boleh, tapi memprediksi hanya sampai pada ciri-cirinya saja.

Tidak sampai pada tanggalnya, tidak sampai pada jamnya, bulannya, waktunya, enggak. Karena itu semua prerogatif Allah. Hanya Allah yang tahu kapan terjadi hari kiamat.

Maka dari itu, hati-hati. Kita boleh berbicara ciri-ciri terjadinya hari kiamat, tapi tidak boleh berbicara kapan waktu pastinya terjadinya hari kiamat. Nah, walaupun begitu, kita tidak... Tahu kapan terjadi hari kiamat.

Tapi Rasul telah memberitahu kita. Ciri-ciri. Akan terjadi hari kiamat. Yaitu cirinya apa.

Nah. Ini. Ahbir ni an amma rotiha. Laki-laki itu kemudian meneruskan pertanyaannya. Ya Rasul.

Kalau engkau tidak tahu. Kapan terjadinya hari kiamat. Minimal engkau kasih tahu. Ciri-cirinya.

Ciri-ciri terjadi hari kiamat itu apa? Nah, kola Rasul menjawab, Antalidal amatu robadaha. Seorang ibu yang melahirkan majikan. Nah, ini ciri-ciri terjadi hari kiamat itu adalah kalau para ibu-ibu melahirkan majikan. Maksudnya apa?

Kalau banyak muncul orang-orang durhaka kepada orang tua Jadi yang namanya majikan itu ya orang tua kan gitu Anak itu telapak anak Anak itu harus mengikut orang tua kan seperti itu Jadi yang namanya orang tua itu kan jadi bos ya Bagi anaknya, ibaratnya anaknya harus ngikut, harus tahan pada orang tua, harus menghormati orang tua. Seharusnya seperti itu. Tapi nanti menjelang hari kiamat, kebalikan. Anak-anak ini justru durhaka pada orang tua.

Anak-anak ini justru berani melawan orang tua. Anak-anak ini justru memperbudak orang tuanya sendiri. Maka dari itu ini terjadi. Salah satu ciri-ciri terjadi hari kiamat itu Ketika banyak wanita yang melahirkan majikannya Maksudnya apa? Banyak wanita yang punya anak durhaka Itu ciri-ciri terjadi hari kiamat Kemudian apalagi?

Antara al-hafata al-arota al-alata ria asya Tata Waluna Filbunian Yaitu Engkau melihat Seorang pengembala Jadi engkau melihat Salah satu ciri-ciri hari kiamat adalah Engkau melihat pengembala Yang compang-camping pakaiannya Yang tidak pakai sendal, yang nyeker. Tiba-tiba menjadi kaya. Tiba-tiba berlomba-lomba meninggikan bangunan. Ini salah satu ciri-ciri hari kiamat. Apakah ini sudah terjadi?

Ini ya sudah ya. Contohnya apa Pak? Contohnya Saudi, Uni Emirat Arab.

Ini kan dulunya negara miskin ya. Mereka itu banyak yang mengembala kambing. Sendal aja nggak pakai, bajunya compang-camping Nah tiba-tiba setelah ditemukan minyak bumi Mereka berubah menjadi kaya raya dan berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi Berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi Atau waluna, filbunian Jadi mereka berlomba-lomba mendirikan bangunan Dan ini terjadi bangunan tertinggi di dunia ini adalah Burujul Khalifah yang ada di Uni Emirat dan banyak sekali bangun-bangunan tinggi di sana ada Burujul Dubai dan lain sebagainya ada Burujul Makkah dan lain sebagainya ini salah satu ciri-ciri tanda hari kiamat menurut Rasul kemudian setelah menjawab pertanyaan itu laki-laki Laki-laki terus langsung pergi Falabistu Malian Kemudian Saya Saya ini adalah Umar bin Hotob Malian Malian itu apa?

Tercengang Bengong Bengong Kok ada orang yang Ngetes Rasul Seolah-olah dia sudah tahu Jawabannya kan itu. Nah, kemudian Rasul berkata, Ya Umar, di tengah kebengongan Umar itu, dia masih tercengangkan dengan keadaan orang tadi. Rasul kemudian berkata, Ya Umar, atadari manisail. Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang tanya barusan? Siapakah yang bertanya barusan?

Umar berkata, Allah wa Rasul alam. Saya tidak tahu ya Rasul, hanya Allah dan Rasulnya yang tahu. Rasul bersabda Sesungguhnya itu adalah Jibril ya Umar Itu sebenarnya adalah Jibril ya Umar Dia datang kepada kalian Dia mengajarkan kepada kalian Tentang agama kalian Jadi dalam hadis ini Kita jadi tahu Bahwa ternyata Umar itu salah satu orang yang pernah melihat wujud Jibril dalam bentuk manusia.

Dia nyamar. Jibril nyamar dalam bentuk manusia. Kemudian dia bertanya kepada Rasul di hadapan para sahabat. Oke. Selanjutnya.

pokok-pokok agida Islam itu termuskan dalam rukun iman rukun iman itu ada iman pada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Akhir, Kodok, dan Kodar selanjutnya kita akan membahas tentang Konsep iman. Jadi kalau dalam pandangan murjiah yang namanya iman, murjiah ini kelompok atau golongan masyarakat ilmu kalam dalam Islam, mereka beranggapan bahwa iman itu hanya membenarkan dalam hati akan wujud Allah. Membenarkan.

adanya Nabi Muhammad ini menurut kaum Mursi ada pun iman menurut kaum Maturidiyah dan kaum Asyariyah iman itu percaya dalam hati diikrarkan dalam lisan ini menurut Asyariyah ini beranggapan bahwa iman itu di hati Dan diucapkan dalam lisan. Ada pun iman menurut Muqtazila dan Khawarij. Mereka beranggapan bahwa iman itu percaya dalam hati, diikrar-kirar dengan lisan, dan diperbuktikan dengan percaya.

Ini konsep iman menurut Muqtazila. Tapi ternyata... Banyak juga orang pengikut asyariah yang meyakini bahwa iman itu Di hati, dikerarkan dalam lisan, dan dibuktikan dengan perbuatan.

Ini tidak sedikit orang-orang as'ariah yang dalam hal ini mengikuti pendapat Mu'tazilah. Oke, selanjutnya. Apakah iman itu bisa bertambah dan berkurang?

Ya, ini ada dua pendapat. Pendapat yang pertama, ini adalah pendapatnya Mu'tazilah. Yang mengatakan bahwa iman itu ya tidak bisa bertambah dan tidak bisa berkurang. Yang nanya percaya itu ya percaya saja. Kalau orang sudah percaya, ya sudah selesai.

Percaya itu tidak bertambah dan tidak berkurang. Nah, ini menurut Moktasilah. Tapi menurut Ash'ariyah, iman itu bisa bertambah juga bisa berkurang. Nah, bertambah itu dengan apa? Nah, bertambah itu dengan...

Perbuatan baik dan berkurang kalau dia berbuat masyarakat Nah, oke, iman bertambah Menurut kelompok asarya, iman itu bisa bertambah dan iman bisa terkurang Ini pun juga terdapat dua golongan ya Dua golongan atau dua pendapat Golongan yang pertama mengatakan bahwa iman itu bertambah dan berkurang dalam apa? Dalam tasdik dan amal. Dalam keyakinan dan dalam perbuatan. Ini menurut salah satu golongan dari Ash'ariyah.

Iman itu bisa bertambah dan berkurang. Dimana bertambah dan berkurang? Yang pertama dalam keyakinan, yang kedua dalam perbuatan.

Contohnya seperti apa? Semisal orang yang selamat Contoh dia naik motor Selamat dari tabrakan Ini Allah telah menyelamatkan saya Sehingga imannya jadi bertambah Contoh Dia ujian Ujian Sulit sekali ujiannya. Ternyata di akhir-akhir dia ujian, dia dapat ilham dari Allah.

Sehingga dengan ilham itu, dia lolos dengan nilai yang bagus. Lolos ujian ya. Sehingga dia yakin. Kenapa? Karena dia mengalami keajaiban dalam hidupnya.

Jadi, Orang yang mengalami keajam dalam hidupnya Maka dia bisa bertambah keimanannya Yang kedua Iman itu bisa bertambah dengan amal Dengan perbuatan Contoh Kalian mendatangi majlis zikirnya Habib Sheikh Pulang-pulang iman kalian menjadi kuat Ini contoh Contoh Kalian Salah-salah tajud Iman kalian menjadi tambah kuat Nah ini contoh Iman itu bisa bertambah Dengan perbuatan Tapi juga bisa berkurang dengan perbuatan Kalau kalian Berbuat maksiat Keiman kalian menjadi berkurang Kalian jalan kemudian Ada wanita pakaiannya enggak Tidak sopan, kalian lihat. Ketika kalian melihat, iman kalian sedang berkurang. Jadi iman itu bisa bertambah dan berkurang dalam apa?

Dalam keyakinan dan dalam perbuatan. Tasdik dan amal. Ini menurut salah satu golongan dari Mas Arya.

Tapi juga ada golongan lain yang mengatakan bahwa iman itu bertambah dan berkurangnya iman itu hanya dalam keyakinan saja nah ini ya Monggo lah ada yang bertambah seperti itu oke selanjutnya kita langsung ke Islam apa itu Islam? nah kata Adinul Islam tersusun dari dua kata yaitu adin dan islam. Adin artinya agama, islam itu artinya islam ya.

Nah ada yang... Salah kaprah ini. Jadi tidak sedikit orang yang mengartikan Islam itu dengan arti damai.

Padahal ini keliru ya. Islam itu artinya bukan damai. Yang benar apa Pak?

Islam itu artinya menyerah. Menyerah. Tunduk dan patuh.

Itu arti Islam. Kata Islam itu bukan berasal dari kata salimah yaslamu salaman, salamatan, itu bukan. Tapi berasal dari kata aslamah yuslimu islaman.

Kalau aslamah yuslimu islaman ini artinya menyerah tunduk dan patuh. Maka... Islam itu artinya menyerah, tunduk, dan batu.

Nah sedangkan kata salimah yaslamu salaman itu artinya selamat, artinya damai. Kata Islam itu bukan dari kata salimah yaslamu, tapi dari kata aslamah yuslimu. Yang bermakna menyerah, tunduk, dan patuh.

Jadi kalau semuanya ada ustad-ustad artis yang mengatakan Islam itu artinya damai. Nah ini keliru, mohon maaf ya. Yang benar itu Islam itu artinya menyerah, tunduk, dan patuh.

Maksudnya menyerah ini apa pak? Maksudnya menyerah itu adalah kita menyerahkan diri kita, hidup kita, mati kita. Untuk diatur oleh aturan-aturan Allah.

Nah, itu arti Islam yang benar. Jadi, kata Islam itu artinya tunduk dan patuh untuk diatur dengan aturan-aturan Allah. Nah, itulah makna Islam.

Dalilnya apa, Pak? Dalilnya adalah inna sholati wa nusub. Nah, artinya sesungguhnya Jadi, sesungguhnya Semuanya ini Hanya untuk Allah semata. Jadi kita menyerahkan hidup kita kepada Allah untuk diatur dengan aturan-aturan Allah. Ini adalah inti dari Islam.

Inti dari makna kata Islam. Selanjutnya, kita akan... berbicara mengenai Ehsan apa itu Ehsan? tadi sudah dijelaskan, Ehsan itu artinya, engkau menyebah Allah seolah-olah engkau melihat Allah, kalau engkau tidak melihat Allah, maka seolah-olah Allah yang melihat kamu maka dari ini adalah cara kita beribadah kepada Allah.

Jadi, kita beribadah kita sebagai umat Islam ini tidak cukup hanya iman. Tidak cukup hanya yakin. Tapi keyakinan kita kepada Allah itu harus dibuktikan dengan perbuatan.

Perbuatannya apa? Taat dan patuh mengikuti perintah Allah. Perintah Allah itu apa saja yaitu ada lima...

Zadat, sholat, zakat, puasa, dan haji. Nah, dalam mengerjakan kelima rukun Islam itu, harus dibalangi dengan ihsan. Jadi, ihsan ini merupakan cara kita beribadah kepada Allah.

Caranya bagaimana? Caranya kita bersungguh-sungguh. Caranya apa?

Kita seolah-olah melihat Allah atau Atau seolah-olah dilihat oleh Allah. Dengan seperti ini kita menjadi sungguh-sungguh. Kita menjadi sepenuh hati.

Kita menjadi antusias dalam mengerjakan. seluruh ibadah kita kepada Allah. Dengan antusias ini, dengan sepenuh hati ini, maka hasil dari ibadah kita pun akan menjadi ibadah yang sepenuh hati. Ibadah yang sempurna.

Ibadah dengan kualitas yang tinggi karena dilakukan dengan sepenuh hati. Oke, saya kira demikian. Syukurlah.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.