Bodoh Bodoh Apa ini? Goblok Goblok Bodoh, goblok Terus? Talal, petuk Talal, petuk Goblok, talal Kata temenmu, kamu mengatai ningsih dengan sebutan hewan Hewan apakah itu? Ubur-ubur. Lah kok bisa ubur-ubur gitu ya?
Karena ubur-ubur nggak punya otak, Bu. Ubur-ubur? Karena kamu mengatangatai Ningseh dengan kata-kata ini, dia tidak masuk sekolah sudah tiga hari.
Ibu mau kamu untuk refleksi. Kata-kata ini ternyang yang di kepala Ningseh terus menerus. Putar rekaman ini di Kecambah Pratikum Biologimu. Nanti seminggu lagi kamu beritahu ibu, adakah perbedaan antara kecambah yang kamu bodoh-bodohin ini dengan yang tidak? Baik, bu.
Saya sekali lagi minta maaf, bu. Baik. Terima kasih, Indah Ruhu. Selamat siang.
Siang, bu. Bagi animalus-animalus yang suka mengalami anxiety atau panic attack, kali ini Muklas Animalia ingin mengajak untuk belajar dari animal burung luntar. Benamkan kepala animalus ke dalam pasir selama 5 menit dan biarkan serpihan terang beribu-ribu tahun ini meredakan kegungsahan animalus. Agar liburan bersama keluarga tetap terlindung dari sinar UV, pakailah Equator Sunblock SPF 50 untuk melindungi kulit animalus. Kalau menurut Bu Tunggul sendiri, perkembangannya Pak Didit bagaimana, Bu?
Kalau catatan Bu Tunggul, perubahan fase depresi dan menik dari Pak Didit ini grafiknya masih tinggi, Bu. Jadi untuk gejala bipolar, sangat disarankan obat dari psikiater tetap rutin diminum sembaring counseling ke psikolog. Ya sudah mbak, saya pesan lagi obatnya.
Ini totalnya 400 ribu ya bu? Saya transfer ya mbak. Berdiri! Beri salam!
Selamat sore bu Prani! Hei cabut! Salam dulu. Eh, bagus! Gora!
Ya ampun! Apa kabarnya? Eh, Bu Prani, konseling sama Bu Tunggu lu juga, toh? Orang, aku ngga tergabung sama Bu Joko.
Lu kok yang dilalap-lapot konselingnya sama kamu? Gimana kabarmu? Kuliah? Kerja?
Kemarin saya sempat balik ke Sumatera. Tapi sekarang kerja, Bu. Di artikel online namanya gaungtinta.id. Tau, Bu? Jadi kita tuh ngeliput.
Macem-macem lah bu, dari budaya, seni, film, musik. Nah, bahkan kan itu lagi memviralkan kuliner-kuliner yang terdampak pandemi. Jadi banyak hidden gem gitu bu.
Coro Bigang, Putu, Lupes, Serapi. Lagi putu nih mbak Rahayu zaman kuliah dia nih, kelanggananku itu. Pakar-pakar tuh banyak yang bilang beliau tuh pantes dapet Michelin Star katanya. Lagi siapa le?
Oh, Tunas bu, pemimpin redaksi saya. Kamu di sini sebagai? Videographer.
Oh, tapi ngomong-ngomong kamu juga. Kamu ini masih suka berantem gak? Gak bu, plus enggak. Beneran?
Bener. Bu Tenggol, ini loh muridku Gora kok isokon selingnya podo kan lu pak Didit Weh iya toh, malah reuni yo Ngehe bu, reuni Pak, ini loh muridku Gora angkatan pirok weh leh 2010 bu Aduh hujan lali Lah udah saat dekati lebih opo Yowes, gue sehat-sehat ya weh Yaudah, saya duluan dulu ya bu ya Monggo, monggo Pak, monggo Ini Bu Prani. Bu Prani, ini tadi ada yang mau lihat rumah.
Katanya tadi sudah bilang sama Mas Muklas, katanya boleh. Makasih. Terima kasih.
Bu, Bu Prani, ini saya Ewo Bu. Ini kan pembayaran sudah telat dua bulan. Maksud saya apakah tahun depan akan diperpanjang lagi apa enggak?
Masih kok Pak, kita juga mau beli. Oh beli. Pak, pak, pak, pak Pak, pak, pak Pak, pak, pak Coba biar jempolku ini rasa ngeklik transfer ke sana, pak Goplo, goblok, goblok Makanya, wis, ada pelonggaran, bisa disewa ke neng melio buruk Aku bisnisnya gagal terus Aku gagal, jempol gagal Aku goblok Kok blok, kok blok, kok blok.
Aku psikolog, aku psikiater, duitnya. Masalahnya aku penting loh, Pak. Mending aku bayar kontraan. Duitnya itu siapa? Sokong Ndi.
Aku dibeli dari Wakaset. Kapan? Sekali. Loh, cukup bubuk menu nih pak.
Ini bubuknya sudah sejam lho pak. Apa tadi yang kamu cakap? Aku mau ambil obat.
Aku tidak merasa apa-apa. Senang tidak merasa, susah tidak merasa. Rasa seperti orang-orang. Sejak ini memang benar, saya merasa seperti itu ketika saya mati. Atau seperti...
Pak Aman ya? Eh... Tidak seperti budung mbak Rayu zaman kuliah yang lain. Ya? Ya.
Tuh ayo. Caranya ini budu terenak lho pak. Caranya bakar. Loh, Bapak kenapa?
Perutku sakit, dedaku panas ya. Oh, itu namanya GERD, Pak. GERD?
GERD, Pak. Itu karena Bapak stres. Makanya, Muklas Animalia ingin mengajak Bapak untuk belajar dari animal buah.
Wah, ya. Bapak coba tiru ini ya. Ah.
Jangan-jangan. Kalau yang itu ya. Kalau asal akan keluar. Dan dulu kita netral.
Ini juga garing ya. Setelahnya. Ya, ini adalah air Rivera.
Air dengan pH 8 yang membantu menetralkan pH di lambung. Akan. Kalau ada yang mau lihat kontrakan, bukannya jangan dikasih masuk. Nanti kalau Pak Jokon jual ke mereka kan repot, kududu ameneh.
Nggak mau pas aku ada live, ya. Kok bapakmu tuh mbak Rahayu, Dik? Aku ada ketemu Breneng Merican, Mas.
Ini dua air, loh. Kalau harusnya satu air, saya tidak akan... Kalian ngilang lho. Gak bisa. Ini gede ya, ini.
Mbak, kok kayak bapakmu kudung mau rayu mbak? Itu nol 5 pengiriman ya, Bu. Mau ke sore mau latihan musik ya? Bahkan searah toh.
Gak bisa, Bu. Buatannya tak silah ya? Ya, ibu juga harus latihan lompat tali lho.
Hai Mbak dia Anu aku nyuruh ngapain banget hai hai Tau ya aku telat 10 menit apa ya? Iya, aku mau ke pasar sih. Aku ini tinggal besok ya mbak. Adilin mbak.
Assalamualaikum, Dik. Waalaikumsalam. Anu, ngebunteng banget ini.
Tak balik gini, ronggulan menerah apa ya? Ket, liin kok orang rampung-rampung to mbak. Ya makanya, dong mau ke WAE, bener puiso, jadi wakasnya kesiswaan. Ya.
Kapan dilantiknya mbak? Oh ya belum kepilih, hiasan mulai ngeleksi nih minggu ini. Lajinya muda, po. Oh ya lumayan, belum juta per bulan.
Yo, tapi mbak, biar-biar mas Jidid itu putri tegasi, toh. Iya, iya, iya. Maksudnya mas Jidid gawin bisnis hanya secara ceklebak.
Iya, iya, aku ngerti. Masuk nangis ke judiwira, iso. Ah, mas pula bali, mbak.
39 Mbaknya urutan berapa? 40 mas, kenapa? Mbak, saya bisa titip pesanan saya kagak? Saya pesan 20 putul Dan nanti uangnya sekalian saya titipin Soalnya saya burung-burung Bukan darah Gak apa-apa ya?
53 Halo? Iya, ini wes harap nomerku Nengket mau do nitip-nitip Didesel-desel meneh kie Budi budi budi budi Saya nangis Bu nitik kali ini aku Nyion seo permisi pak Bapak itu kalau sudah dapat nomor antrian, tolong dipatuhi, Pak. Kalau Bapak nitip-nitip seperti ini, nanti yang antri di lapangan kan tidak kebagian pupuk. Loh, santai dong, Bu.
Orang selalu ingin ngomong sama saudara saya kok. Bapak jangan mengada-ngada. Saya lihat dengan mata kepala saya sendiri lho. Bapak datang 15 menit yang lalu, toh.
Sementara mas ini sudah datang sebelum saya. Lah terus? Itu bikin ikatan persaudaraan saya dengan dia jadi putus gitu, Bu?
Hah? Dia memang saudara saya, Bu. Dia datang sejak awal untuk ngantriin.
Betul Bapak ini, Saudara Mas? He! Ibu meragukan saya? Mending Ibu urus urusan Ibu sendiri.
Nggak usah mencamburi hal yang Ibu nggak tahu deh. Gini ya, Pak. Saya hanya berusaha untuk mematuhi apa yang sudah disepakati oleh para pengantri.
Kalau Bapak sudah dapat nomor, ya dipatuhi dong. Itu baru namanya adil. Semua dapat jatah sesuai jam mereka datang.
Jangan menyerah buat seperti itu. Lagi ya emang Saudara saya yang datang sejak awal untuk mengantrikan. Anda bohong!
Lu ngecek ribut! Sapon! Sampun, Bu, sampun.
Bu Prani, kesesau, ngga? Bu, tamang kek. Saya tidak mau didahulukan. Saya hanya mau mematuhi nomor yang sudah dikasih.
Bu, itu nopo-nopo. Bapak nombor nopo-nopo, toh. Sudah saling kenal ibunya ternyata, nih. Pelanggan lama.
Tantesan nggak mau ngantri, mau jadi duluin. Bapak jangan kurang ajar ya, Pak. Ya gimana? Orang tadi marah-marah.
Giliran dikasih enak sama neneknya malah nggak mau. Udah, Bu. Udah. Kami buatkan biar cepet.
Ini ya ngantri masih banyak ini. Udah, Mas. Lihat.
Dikirin, Mas. Sebelum nanti sinetron di rumahnya kelar, tuh. Jaga mulutnya, ya, Mas.
Lu yang mulai! Aneh. Potoni pun pinten, Bu.
Tidak bisa, ya. Boten, Bu. Boten! Silakan, Ibu. Kalau saya, Mas, turis.
Mesti ngalah. Ayo, Bu. Pinten, Bu.
Ayo. Bu! Oh njeh, Bu Prani nyumon sewuh Karena sebentar lagi kita mau lomba Besok jangan telat lagi njeh Njeh, ngapun ten nge Oke semuanya Semangat! Woohoo!
Pak Pak, ulang nungon, bangun Biasanya ini stok abis, tapi saya lagi sarapan. Oh iya. Bun-bun. Halo, selamat pagi. Hai, Bapak-Ibu.
Halo. Mau ngapain? Ini Bu Prani, Pak.
Kepala BK kita. Halo, Gubernur. Kejayaan maritim Kerajaan Majapahit juga ditemukan dalam mamalia seperti rusak. Dua, tiga, empat.
Jadi kami memutuskan untuk memakai kuah pet grota. Berapa siswa itu sering flexing rumah mereka. Flexing. Amir Harta, Pak.
Oh. Yang ngikuti vlogger-vlogger itu. Ya, akhirnya kami membuat kompetisi desain kekuatannya. Semoga sekali. Dan yang terbaik akan yang satu sekali.
Wah, bagus itu. PRM ke depan, kerjakan LKS halaman 64, BAM Inertia. Selamat siang semuanya Selamat siang Selamat siang Selamat siang Langit Langit, coba dinyalakan dulu kameranya Ibu tau kamu menggunakan fotomu standby Untuk mengelapui kami Kamu tadi barusan tidur po?
Enggak bu, harusnya bu freeze Nah toh, bohong lagi toh Ini sudah dua kali loh Ibu hitung kamu bohong. Ya sudah, sekarang Ibu mau kasih kamu ujian. Ya. Teman-teman yang selain langit, silahkan di-off dulu kameranya. Sudah dua bulan kamu sekolah di SMP pengemban utama ini.
Ini siapa? Heri. Oke.
Kalau yang ini? Enggak tahu, Bu. Enggak tahu, Bu. Oke, kalau yang ini? Prima.
Salah. Kalau yang ini? Lupa, Bu. Lupa bu, kamu sudah 2 bulan loh sekolah disini tapi kamu belum mengenal teman-teman sekolah mungkin ya toh?
Sekarang ibu mau kasih kamu refleksi. Sekarang kamu tuliskan nama-nama teman sekelasmu disini, tapi dengan kode MORSE. Kamu ngomong apa barusan tadi?
Enggak bu, enggak Kenapa kamu misuh seperti itu? Lah, bu berani sendiri aja misuh boleh Masuk saya enggak Apa maksudnya saya misuh? Enggak bu, enggak jadi Oke, saya harus kirim surat morselnya kapan ya bu? Enggak, kamu harus jawab dulu pertanyaan saya Saya boleh share screen enggak bu? Oke, silahkan Tuh Ayo bu Prani, asyik asyik.
Video apa tuh ini? Barusan tadi video apa bu? Biasa pak kalau anak-anak share screen seperti ini suka iseng mereka.
Wah, ternyata betul ya. Mitos bahwa bu Prani itu adalah guru yang legend di sini. Hukumannya itu. Unik, unik.
Bukan hukuman, Pak. Tapi refleksi. Bisakah besok Ibu presentasi pada kami tentang ide pembangunan karakter siswa yang baru itu? Ya, siap. Supaya kita tidak ketinggalan jam.
Bismillah. Kita di Koramaduk kenapa tadi? Lagi ada acara ban, po. Ini kok neng-nengan, kok ini kenapa, to?
Ya gini aja kak, untuk mama saya. Oke, ramas dulu ya. Apa ini?
Mama potong ini. Apa? Bukan boleh orang ngerti.
Bisa yang disuruh sukui mama. Mau bisa nonton orang nanti 10 ewe. Makan. Ya mama ngomong apa tau? Kok bisa ui bong tua?
Itu itu gak bisa Ui ngomong asli Ayo bu bintang bu Ibu itu ngomong ah suwi Ah suwi Tutu ah su Tapi kanusnya ini bakulai kuih Wess cetongan ini butuh kisui Ki komen komen nih Gak sabaran Kalo gendek kuliner kita dikituin Kasian burayu dan tua dibilangin ah su Ma Ma Anda bohong! Bapak-bapak yang pakai kaos gambar elang itu yang sebetulnya tak marahi. Betul, kok.
Rahayu! Mangkur, weh. Tapi rekaman ini memang kerekam pas mama ngomong asui. Orang-orang itu mikir mama misui bakulai kue. Oke, coba dulu.
Ini yang harus diperhatikan. viral video tante-tante musong ini ki nanti netizen menuntut permintaan maaf barang Yaudah kita kasih tahu aja yang sebenarnya terjadi di komen jauh merekam manikimama maskeran kalau saya ngerti ke Mama rasang golek perkoro tapi tadi ada yang lihat tuh mulai pom Muridmu kan, mau piring persen. Gini kolom komen, Raul Nosing mention kranisnya sebaya. Nek, saya ngerekam di lapor KYP ya.
Ngerekam dan upload tanpa izin. Logger tuh res ini. Masih mangkatnya nge-Amerika.
Kananannya, nge-upload video mukbang traveling. subscribernya apa? aku mau komen, malu-maluin nama Indonesia ini sudah berakhir bapak juga harus mengerti muka kamu malah stres internet sudah potong, nanti kalau dia minta beliin paket data jangan ada yang beliin yang penting, aku mau mengenali kamu kamu sudah menang kalau tidak, kamu harus tetap posting Oke Bonny, coba sekarang kamu buka paket yang barusan Ibu kirim Sebelum pandemi kan kamu sering sekali masuk perpustakaan Leleh-leleh disitu selama berjam-jam toh Nah, sekarang Ibu kirimkan kamu pengharum ruangan perpustakaan Yang setiap 15 menit sekali Terima kasih Bu Prani Nanti kalau situasi rumah dan orang tua sedang tidak nyaman Coba kamu cium aroma itu Indra penciuman adalah indra yang paling kuat untuk menata perasaan Terima kasih Pak Ibu Prani Jadi, selamat malam Boni Kita akan belajar dari animal kangguru. Kangguru kecil masuk ke dalam kantung induknya yang hangat. Sama seperti manusia saat berada di dalam rahim ibu.
Animalus bisa coba java sauna boxing yang memberi kehangatan bagai di dalam kantung kangguru. Animalus bisa coba alat ini juga. Earplug, yang bisa membuat pendengaran menjadi gedap. Pejamkan mata saat semuanya hening, yang terdengar hanyalah detak jantung animalus sendiri. Abaikan semua komentar negatif orang lain, dan sejenak kita kembali...
gerahim ibu. Saya tidak menyebutnya sebagai hukuman, tetapi saya menyebutnya refleksi. Tidak bersifat fisik, tetapi lebih kepada sebuah kegiatan agar siswa mampu memahami akibat dari perbuatannya.
Agar menginfluen siswa, saya juga memperbanyak konten medsos saya dengan kegiatan olahraga. Saya disini banyak sekali belajar dari anak saya sendiri, Muklas Waseso. Bila Bapak Ibu pernah mendengar nama panggungnya adalah Muklas Animalia, dia sudah banyak sekali meng-influence ratusan ribu followers-nya untuk healing dengan gerak olah tubuh.
Like mother, like son. Baik, demikian presentasi dari saya. Saya ucapkan banyak terima kasih atas waktu dan perhatiannya.
Terima kasih Bu Prani. Dari komite Yayasan, ada pertanyaan? Sebelumnya, apakah Bu Prani sudah pernah mencoba ke psikolog?
Kalau saya sendiri belum pernah, Bu. Sebaiknya, Ibu coba dulu. Di video yang kira-kira itu, Bu, nampaknya Ibu Prani punya banyak masalah. Sampai eksplosi bisa marah seperti itu. Oh, video itu.
Di situ saya tidak sedang mengumpat Bapak-Bapak Ibu-Ibu. Ya memang benar Bapak-Ibu, asui itu bahasa Jawa artinya ahlamat. Yang kami masalahkan itu bukan soal kata, tetapi yang kami perhatikan adalah...
Kenapa Bu Prani sampai semeledak itu? Minggu depan akan ada satu asesor yang akan melakukan psikotesis kepada Ibu Prani ya Bu ya? Ini tidak akan memengaruhi penilaian kami terhadap program Bu Prani.
Hanya saja dalam seleksi Wakasek, kami perlu memastikan bahwa secara jasmani dan rohani pun, Bu Prani siang. Tadi pagi ada orang tua murid yang bertanya, apakah yang viral itu guru SMP pengembang utama? Kalau begitu saya akan segera hubungi bu orang tua tersebut untuk tidak perlu dibesar-besarkan bu Nanti kalau ada orang tua murid yang bertanya tinggal bu Prani memberikan surat kronologi sebenarnya versi bu Prani Dan juga bagi yang tidak bertanya ya kita tidak perlu berikan klasifikasi bu Baik saya rasa cukup ya Terima kasih banyak bu Prani dan kita beralih ke tanggung jawab selanjutnya Pak Arief silahkan Dog too long Kedomu kin Kane troppo lungo Terima kasih telah menonton Asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, asuh, as Jadi minggu depan kita akan syuting Video klip lompat tali di tebing breksi Golomba Jadi sesu kita pake celana kuning je Loh bu Gak jadi pink bu Ya warna pink kan dipake bu Ternyata yang pakai pink-pink itu ternyata kelompok Jogo Karyanto. Lah terus gimana? Oke, jadi besok kita akan belanja celana kuning di Beringharjan, ye.
Oke. Jangan lupa SUBSCRIBE, LIKE, KOMEN dan SHARE... Penguasa penindasan Tirani tikam rakyat ini Lawan Lawan Lawan Buja serat Mbak Mulyo dilarang beroperasi Sementara food court di mall diizinkan Kami Benamuk Tanah menentang ketidakadilan keputusan ini Oke, bagus Aku sih dari awal gak setuju sama Mukas tuh Kalau aku dituduh yang salah Ya aku bilang sebenernya Kayak lirik lagumu itu toh Lawan Siap Yuk Bapak-bapak dengan kaos bergambar elang tersebut Menitipkan pesanannya kepada mas-mas berjaket ninja Ia tetap bersikeras menyerobot dengan alasan berbohong Bahwa bapak itu bersaudara Mbok Rahayu meminta saya untuk antrian saya didahulukan Kalau wajah bapaknya itu dikasih gambar kotak-kotak kayak berita-berita kriminal gitu bisa gak?
Sensor? Iya, dengan raketot Oh, bisa bu Saat kianak pucu ningku, sang bapak penyerobot ini malah menghina dan merendahkan saya. Maka dari itu, saya mohon agar video ini dapat mengklarifikasi yang sebenarnya terjadi dan tidak... Hai robot antrian memang budaya negeri pesan banget apa karena mental kita selalu takut nggak kebagian jatah ya salut untuk guru-guru perani yang berani negor ini alamnya alamnya muridnya Ibu juga pada support lho.
Pada bilang, Go Puprani, Go Puprani. Oh, naga marapi api neba. Pak, sambun pak.
Oh, iya. Makan, ya? Iya. Dari kemarin beli makan di luar terus. Kangen masakan bapak ya.
Bapak mungkin kan lagi pas depresi. Menggunakan pas-pas semenit malah senangannya masak jam 12. Ada yang bilang seharusnya pelajaran budi begerti dikembalikan di sekolah. Udah selesai ini, gue menunggu.
Gue mau nonton video klarifikasi, Shay! Lu mau apa? Gue mau nonton video klarifikasi, Shay! Gue mau nonton video klarifikasi, Shay! Saya mau ngulang langsung ngerti!
Lu malah apa, Toh? Apa yang apa, Toh? Nih, kok diturut yang salah? Masuklah, ini, woy! Kamu kok semarang ini kenapa, Toh, Dek?
Orang responnya bagus kok. Aku jangan datang di rumah gue. Pertanyaan selanjutnya Masih berhubungan dengan Raya Nipu Bang Kles Itu yang malah marah di pasar Ibunya Bang Mukles Tentu bukan Saya tidak kenal orang itu Sepertinya wanita itu butuh mengenal metode animal Kura-kura ya, animalus Untuk mengontrol emosi Mr. Muclas Animalia ini selalu ngomong soal healing Sehingga harmonis, menyayangi orang tua. Tapi ternyata bokis. Nih, awalnya IGM-nya di private.
Tapi setelah dia posting klarifikasi, akhirnya dibuka. Kan jadi publik ya? Kan jadi ketahuan postingannya dulu ya?
Emang ibu sama anak agak tepat timingnya? Aku selalu ngomongin soal rahim ibu Tapi emak lu sendiri kagak lu anggap Durhaka lu bang, durhaka Nih, bener-bener lu ya bang Asyui Nia, maaf nih ya bang, maaf banget Nia Kita jadi kagak percaya sama metode ente Aku mesti ngerekam video klarifikasi Nih orang mengkoakurasi do dia terus-terus, Gim Selamat malam sahabat animalus Kemarin malam waktu live ada pertanyaan apakah itu ibu saya. Jujur, saya tidak tahu.
Karena waktu itu videonya kecil dan ibu pakai masker. Ibu kalau pakai masker itu beda loh. Kita coba ya. Pakai, tidak. Pakai, tidak.
Berbeda kan? Jadi saya saja pangling dengan ibu saya yang cantik ini. Maaf ya, Bu.
Tapi semua udah jelas ya. Ibu saya ini bukan berkata-kata kasar. Tidak mungkin ibu saya ini mengumpat. Kita jangan menjadi animal beo yang suka terprovokasi dan mengecek.
Tapi jadilah animal cuca rawo yang bersuara merdu dan menenangkan. Baik, teman-teman. Salam, Animalus. Selamat malam, sahabat Animalus.
Kemarin malam waktu live ada pertanyaan. Apakah itu ibu saya? Terima Pak? Pak?
Pak? Pak! Halo, hai! Halo!
Oh iya Modelnya juga gak mahal Kolam bisa terbuat dari terpal, estimasi sekitar 1 juta Pakannya juga gak susah, karena Lele bisa makan apa saja Untuk vitamin pengurang stres Harganya cukup dengan 100 ribu Kalau stres, Lele bisa lompat dari kolam Aku aja yang ngantri ibu pak Sekalian aku mau ke toko musik Oh ya wis Di tengah ngantri putuh, saya mau ke WC karena sakit perut. Saya titipin nomor antian saya ke mas-mas berjaket ninja ini untuk kalau-kalau nanti saya dipanggil. Waktu balik, saya mau ambil nomor saya. Tepat pada saat itulah, saya di... di labrak ibu ini yang nuduh sayang robot Andrian meski wajah saya disensor netizen tetap bisa mengetahui itu saya sebab saya menggunakan kaos bergambar elang netizen mencari foto tek putu morahayu dan menemukan Saya selfie pake kaos elang, identitas saya diketahui dan saya dituduh sebagai bapak-bapak yang tidak tahu sopan santun, tukang serobot, preman.
Sosmed istri dan anak-anak saya juga dipuli karena fitnah bu Prani ini. Anak-anak saya di sekolah dicap sebagai anak tukang serobot. Saya mensomasi bu Prani untuk membenahi pernyataannya ke publik. agar tidak terjadi fitnah pada saya dan keluarga saya. Jika tidak, saya terpaksa membawa ini ke jalur hukum.
Terima kasih. Kemarin kan sudah kami sampaikan untuk cukup membuat surat ke orang tua murid saja. Ini kok malah Bu Prani mengumumkan ke publik identitas perempuan yang marah-marah itu Bu Prani?
Kalau saya usul Pak, agar persoalan ini cepat selesai, Bagaimana kalau Bu Prani membuat video permohonan maaf buat Bapak itu saja? Gimana? Betul, Bu. Satu hari saja.
Setelah itu dihapus. Berdibang Bapak itu nanti menuntut yang aneh-aneh. Nanti malah repot sendiri loh, Bu. Dia tidak dari toilet.
Saya dengar sendiri dia menitipkan putu ke mas-mas dengan jaket ninja itu. Bu, perannya ada buktinya enggak? Soalnya di video ini enggak ada suaranya, Bu.
Memang tidak, Pak. Tapi ya kalau Bapak itu mau somasi saya, ya monggo saja. Toh juga nanti ada pengunjung putu lain yang akan memberikan saksi kebenarannya.
Aduh, aduh, Bu, Bu, Bu. Saya mohon ini jangan sampai ke jalur hukum ya, Bu. Nanti nama sekolah dibawa-bawa, nanti ada info tainment, ada berita ini, itu. Ada berita ini, itu. Kalau sesuai dengan undang-undang informatika yang sempat saya baca pak Dalam hal ini Posisi Bu Prani itu lemah Karena Bu Prani sudah membuat video klarikasi terlebih dahulu Bu Prani Coba kemarin ibu itu menanggapi bapak di video itu dengan santai aja bu Pasti ribut-ribut seperti ini gak akan terjadi bu Gini ya mas Kalau ada orang yang gak tahu aturan Ya saya ngomong dong Masa saya diem aja Masa saya diem Kita berusaha untuk pura-pura nggak ada apa-apa gitu, sementara orang lain bisa seenaknya saja.
Apapun keputusan Bu Prani, saya minta diselesaikan dengan cepat dan praktis. Jangan sampai yayasan terlibat. Dan untuk webinar minggu depan, yang soal konseling siswa di tengah pandemi, saya minta untuk sementara digantikan dulu oleh Pak Aris.
Siapa? Pak, saya masih bisa memberi webinar lho, Pak. Enggak, maksudnya ini supaya Bu Prani fokus dulu di masalah ini.
Oke? Oke, tentu. Coba kalian cari akun mas-mas yang pake jaket ninja itu.
Cuma dia yang bisa buktiin kalau bapak itu yang nitip antrian. Ini lagi tak cari yang ngetek lokasi Ibu Tumpura, yuk. Yaudah ngeposting. Ngeorek.
Aduh, gak ada ya mas-mas yang pake jaket ninja itu. Apa gak upload dia ya? Gak mungkin, muklas animalia itu gak tau kalau yang ngantri itu ibunya. Orang jelas-jelas, satu keluarga itu maskernya sama semua.
Warna kuning. Dan ternyata ya... Masker ini adalah masker pembagian dari SMP-nya Ibu Prani ini, coy.
Monotrending. Guru BP. Biang fitnah.
Kamu tuh kalau ngeliatin timeline terus, ya gak ketemu-ketemu, Tomba. Ki, ketemu. Tuh, aku ga upload foto.
Tapi kalo ada yang diolah-olah aku tuh, ngetag aku nih. At whiteblood97. Jendang ga sih ini?
Lu seharian Jepang, kaya tau ya wibu ya. Coba kamu mesej deh. Hilangnya yang sopan tapi.
Selamat sore, saya muklas waseso, saya... Seh seh, akunnya hilang ya? Kau yang dulu ya ga nge-agun mu? Ya, ga ngarap tau mesej.
Ya kena kan ga leko yang nge-view. Dia jadi tau kamu lagi stalking dia. sudah beberapa hari berlalu sejak kontroversi kemarahan buperani diantrian kue putu murahayu ramit berdebatkan soal tatakrama putranya Dan menurut warga sekitar, Mbok Rahyu sudah 3 hari tidak berjualan. Apa yang terjadi dengan Ryo?
Oh, kenal, Mas. Kenal. Katanya sudah 3 hari dia tidak jualan.
Iya, terakhir saya lihatnya 3 hari yang lalu, ya. Kira-kira kenapa, ya, Mbak? Mungkin COVID, Mas. Terakhir saya dengar dia ketularan COVID, masalahnya. Terakhir jualannya pas ada marah-marah itu, Mas.
Habis itu sudah tidak ada lagi? Belum, ya, Mas. Kalau tidak salah, waktu itu maskernya sempat turun sedikit, Mas. Anak-anaknya Mbok Rahyu.
Ada kelihatan gak beberapa hari ini? Gak ada mas, mungkin mereka ketularan covid juga mas Hal ini sangat disayangkan Di tengah pandemi Memprihatinkan dunia pariwisata Harus tercederai oleh insiden marah-marah Mari kita berdoa Agar legenda kuliner kita Mbok Rahayu Sehat-sehat dan baik-baik saja Ini kocok-kocok mukabe, toh. Ternyata. Kau punya asal ini, Niki.
Mesti dilawan karena fakta. Kau yang nunggu kontak ketua alumni SMP, Rang. Muridku 10 tahun yang lalu namanya Gora.
Dia katanya kerja di Gaung Tinta. Kamu kenal gak? Enggak.
Tapi yang lain aku kenal. Nanti ibu nunggu di warung burjur depan kantornya aja. Aku aja yang masuk.
Kalau perlu seramai-ramainya tuh, orang bisa datang ke situ. Kira-kira ada, iya. Yang seru gitu.
Kenapa kalian bikin opini yang nyerang ibu gue kayak gitu? Pak, ini dua ibuku nulain covid segala. Kami gak ada satupun statement yang mengatakan kalau ibumu nulain covid kembok rahiu ya.
Mohon maaf. Editingmu menggirang opini publik. Ya itu silahkan hak publik untuk menilai.
Kalian cuma cari clickbait untuk cari duit. So peduli sama penderitaan orang lain. Tapi ujung-ujungnya, kalian cuma cari funding, cari sponsor.
Eh, Tita. Kamu gak usah nyarang ngejake gitu. Kamu sendiri apa bedanya? Dulu kamu jadi musisi, bikin musik, kelirinya semua perjuangan anti kemapanan.
Sekarang pas covid kamu berhenti bikin musik, kamu malah jualan baju bekas, kamu kasih label Selatan Thrift. Kamu beli baju di awal-awal dengan harga 20 ribu, kamu rebus, kamu jual 10 kali lipat. Brand-brand besar yang kamu lawan di lagumu sendiri, kamu jadikan bahan jualanmu di sosmed.
Kamu pikir kami gak tau kalau itu akunmu? Orang ibumu sendiri ikutan promo di profilnya. Berarti kamu musisi yang pakai lirik perjuangan buat clickbait kan?
Jangan budayakan bentak-bentak dan marah-marah kayak seseorang dong. Pulau Nuhun. Maaf mbak, saya tidak mau wawancara. Bukan mas, saya ingin mengingatkan kakak ibu.
Ibu, saya ingin mengetahui, mengetahui saya, saya ingin mengetahui. Saya ingin wawancara. ini tapi sebetulnya saya datang ke sini untuk memastikan apakah ibu baik-baik saja untukmu untukmu juga untuk emikunya Alhamdulillah Ibu buatan kofit data sprit pun buk Ya, saya sayang, Mbak, tidak ada dosa untuk lihat setiap hari.
Ini tanganku yang nanti abuh-abuh, pergi ke tempat yang saya butuhkan. Jadi, saya ingin... Saya ingin lari di sini.
Ini anak saya, Niko. Saya ingin duduk, terus pergi, mencari lari. Saya tidak mau, Ibu. Saat ini viral, tidak saat ini viral. Saya ingin saat ini viral, Mbak.
Lagi tidak, Ibu. Lagi tidak, saya pun sakit. Bagaimana dengan saya? Saya malah sudah tersayang.
Ya, ini seru ya. Aku sudah selesai mengupload, Bu. Kali viral-viral menikah, aku malah datang saja.
Kali viral-viral menikah, aku malah datang saja. Menikah, aku sudah upload, Bu. Aku sudah, Mbak. Harap janjian kamu bisa memotong ini. Ini kok malah tuku panganan larang-larangnya nekipi ya toh?
Kau lagi yang tau endorsean? Udangnya ditunggu ya bu? Baik dalam kegelapan engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa Jadi kami semua alumni disini hanya ingin menyatakan bahwa kami akan terus mensupport ibu Koyangkan ya mas muklas ini datang hujan-hujan ke rumah saya untuk memberitahu saya fakta bahwa ternyata Bu Rahayu itu dalam kondisi sehat dan tidak tertular covid sama sekali jadi kita bisa melihat betapa luar biasanya Mas Muklas menyayangi ibunya jadi boleh tumpuk tangan juga untuk Mas Muklas Ini sekaligus juga membuktikan ya bahwa ekosistem media sosial kita sangat banyak dengan yang namanya hoax dan kita harus melawan itu semua Awas!
Kita harus lawan! Saya masih ingat waktu itu Bu Prani pernah menghidupkan Hukum saya untuk mengukur luas lapangan menggunakan korek api. Loh kok hukuman tuh?
Refleksi. Refleksi. Iya ya.
Ibu Prani sekarang gak perlu khawatir. bagaimana kita semua telah ditempa oleh Bu Prani menjadi manusia yang dewasa. Saya cuma bisa terima kasih.
Terima kasih. Terima kasih semuanya. Berdiri!
Beri salam! Terima kasih Bu Prani! Dulu saya pernah meludah sembarangan di dalam kelas.
Bu Prani memberi saya refleksi untuk melihat ludah saya sendiri di dalam mikroskop. Lalu saya diminta untuk menggambar bakteri-bakteri itu di kain batik. Lalu kain batik itu dipamerkan. Agar siswa yang lain tahu bahwa ludah itu banyak sekali mengandung bakteri. Saya pernah ketawa merokok di kamar mandi sekolah.
Keesokannya, Bu Prani meminta saya mengumpulkan puntung rokok yang dibuang sembarangan. Bu Prani lalu meminta saya memakai kaos bergabar organ dalam tubuh manusia. dan menembakkan puntung rokok itu di paru-paru.
Dulu, saya pernah tidak naik kelas. Bu Prani berserta siswa satu kelas mengantar saya berjalan kaki bersama-sama. Tujuannya untuk memuatkan Hati saya. Hal ini menguatkan saya untuk ngomong ke orang tua saya kalau saya tidak naik kelas.
Terima kasih banyak Bu Prani telah menguatkan hidup saya. Jom Bu Prani, kita nganggap BUSER ini. Ini bagian dari tim saya sendiri, Bu Prani, untuk jadi wakasek. BUSER opo toh, memikir LSM ini. Muncul tren memviralkan UKM yang terdampak pandemi.
Namun, media kerap melupakan apakah pedagang yang diviralkan tersebut siap dengan popularitas? Media cenderung hanya memikirkan clickbait tanpa memikirkan dampak psikologis pedagang. Kami Benamu Tanah, mewawancarai Mbora Hayu yang kelelahan pasca usaha butuhnya diviralkan.
Ini balasan yang kuat banget untuk kritik gaung tinja. Dasar gaung cinta. Gaung tinja. Gaung tinja.
Terima kasih. Ketit ini udah aman kan di tempat sama durai, udah oke sama video ini. Ekspor terus upload. Pas untuk video kereta amu tanah edisi minggu ini.
Halo sahabat animalu, sekali ini kita sudah berada di Umbul Ponggong. Tempat ini sudah dibuka kembali dengan syarat nunjukin hasil swab test. Hari ini saya dan ibu saya siap nyubur untuk sejenak menunggir dari keramai.
dan berguru pada animal kowing. Sekarang itu yang potensial di Solotiko, Pak. Karena di sana jumlah mahasiswanya meningkat. Pastinya warung pecelile di sana juga akan semakin banyak, kan, Pak? Oh enggak, silakan Bu.
Pilih, Ma. Saya ikut, Lole. Apa ya, Rak?
Kuning. Di dalam dunia yang resik, kita perlu apa, Ma? Mendengarkan suara hati kita.
Perjuangan-perjuangan buat nambah followers Posting pemikiran-pemikiran intelek biar nambah gebetan Sosok-sosok pedulor yang susah tapi tiap kepingan party Ngurusin orang lain tapi diri sendiri belum tentu beres Si paling berhak menentukan politik kekorekness Benaran Benaran menurut siapa? Eh, bener toh Tuhan Style-nya. Sesuai pas rekaman empat tahun. Harap bisa di-chat di sana, Pak. Ini orang lain kalau di sekolah.
Obat? Apa? Eh, enggak. Aku yang sehat.
Bisa minum orang lain. Katanya, renak lelaki di Solo Tigo itu potensinya besar banget. Masih banyak-banyak di sana. Saya lagi kuliah di SIO online, Pak.
Harap mempercayai lebih. Maksudnya, harus dibangun dari sekarang. Kami selesai tahun depan, kita langsung panen.
Kok ngerti, Nek, tahun harapan? Ayam tuh berani. Eh, ayam, ayam, ayam. Ayam.
Oh, ayam makan ayam. Iya, Bu. Kok usdowi wet? Bu Pani, Bu Boleh?
Bicara sebentar Bu Iya iya iya Aku posisi nenek di sini Bu Prani untuk video lomba kali ini Jangan ikut dulu njeh Loh? Tonton apa toh mbak? Bu Prani belum buka hp poh Pada saat SMP dulu, saya suka sekali berkelahi.
Saya berkelahi dengan siswa antar kelas, antar sekolah, dan orang-orang di lingkungan kampung. Saya sudah mendapatkan SP3 dari sekolah dan siap di dropout. Tapi Bu Prani tak pernah menyerah pada saya. Bu Prani memberikan saya refleksi agar saya belajar. Ia menyuruh saya untuk ke kuburan dekat rumah.
Dan di situ saya harus membantu tukang gali kubur untuk menggali kuburan bagi orang-orang yang baru saja meninggal. Selama dua bulan saya bolak-balik ke kuburan tiap weekend menggali tanah yang dalamnya lebih dari dua meter. Saya melihat orang... beragam usia dimakamkan. Lewat pembelajaran Gali Kubur ini, Bu Prani berharap bahwa saya akan lebih menghargai hidup dan berhenti berkelahi.
Perkelahian dapat membawa pada kematian. Sejak itu, saya tidak pernah lagi berkelahi dan saya tidak jadi di DO. Halo, Korra.
Eh, siapa kes? Hashtag terima kasih Bu Prani Loh memangnya kenapa saya gak bisa ikut lompat tali, Mbak? Ini Jadi banyak yang menuntut Bu Prani untuk tidak menjadi pengajar lagi.
Menurut kami, lebih baik Bu Prani menyelesaikan masalahnya dulu, Nje. Nanti bisa kami sampaikan kalau Bu Prani sedang COVID. Sedang hangat menjadi pembicaraan di masyarakat mengenai kelayakan pendidikan. Seorang mantan murid menceritakan pengalaman pribadinya di hukum menggali kuburan. Apakah ini adalah hukuman yang tepat?
Mari kita tanyakan pada Puspita Endarti, pakar kejiwaan. Metode pengajaran ini berdampak sangat buruk pada trauma. Menggali kuburan dan melihat orang-orang meninggal dapat memicu suatu fobia di masa depan.
Hal ini justru membuka elemen amarah yang terpendam. Dikawatirkan ia akan melakukan KDRT pada saat berkeluarga besok Ini bisa memicu suicidal thought untuk anak Hukuman 2 bulan bisa tergolong memperkerjakan anak di bawah umur dan ini ada sanksi pidananya Berbagai lapisan masyarakat banyak yang support Gora di kolom komentar media sosialnya Dan berdoa agar Gora baik-baik saja Gora sendiri belum dapat kami hubungi Dan hanya diketahui bahwa ia sedang menjalani terapi bersama psikolog. Indonesia tanah airku, tanah tumpah garaku, disanalah aku berdiri.
Dengan demikian, kita akan melanjutkan kegiatan belajar mengajar. Permisi, permisi Pak, mohon maaf, boleh saya bicara sebentar? Saya selaku orang tua murid dari Daru, kelas 7B, mau menanyakan soal hukuman gali kubur dari Bu Prani.
Mohon maaf, mohon maaf. Mohon pendapatkan kepada sekolah, karena ini menyangkut keselamatan anak-anak kami. Minggu lalu, Bu Prani memberikan hukuman kepada anak saya untuk...
mendengarkan kata-kata Pak, Pak, Pak. Yayasan, alumni, orang tua murid, mereka semua sekarang menekan saya. Jadi mohon jujur, kenapa hukuman ini tidak ada catatannya secara resmi di sekolah? Karena mereka tidak akan pernah mengizinkan saya, Pak. Kepala sekolah yang dulu punya dendam pribadi dengan korak.
Ini soal dia memukul anaknya sampai dua giginya copot itu? Anaknya meletakkan kotoran manusia ke dalam tasnya duluan. Kita kan sudah memberikan dia SP. Apabila dia melanggar, maka ya bolanya ada di dia dan keluarganya. Jadi kita membiarkan dia di DO begitu?
Kita biarkan dia jadi preman? Bunuh orang, masuk penjara. Terus kalau dia itu jadi trauma seumur hidup apa guna nih? Bapak tuh menyimpulkan dia trauma tuh dari mana tau pak? Nah itu, di internet.
Bapak percaya sama itu? Ada 20 lebih ulasan tentang dampak psikologisnya dia loh bu. Itu kan bukan ungkapan Gora pak.
Itu ungkapan netizen. Bagaimana kalau dia ke psikolog bukan karena trauma? Saya akan ajak Gora untuk bicara mengenai ini. Biarkan dia... Yang mengatakan bahwa refleksi yang saya berikan dulu itu baik buat dia.
Hati-hati, ini bisa jadi jebakan. Jebakan apa tuh, Pak? Yang bikin video kemarin Ibu nularin COVID-19 Mbak Rahayu siapa? Gaung Tinta.
Gora kerja di mana? Bisa saja mereka ini mengulas hukuman-hukuman yang lain, Bu. Hukuman yang kamu berikan ke Bambang untuk mengumpulkan ampas kopi setelah dia menyeramkan kopi ke temannya bisa jadi suatu saat. Saya setiap kali melihat kopi jadi fobia, jadi muntah-muntah.
Setiap kali saya membawai kopi, kepala saya pusing. Ibu nanti jadi viral lagi loh, Bu. Pak Bambang itu tidak pernah trauma, Pak. Bahkan sekarang dia tuh jadi barista. Bapak ini percaya sama siapa tau pak?
Yang mengamati atau yang mengalami sih? Yayasan itu bilang. Coba kalau ibu waktu itu nurut untuk gak membuat video klarifikasi segala.
Bapak penyerobot itu gak mungkin menuntut aneh-aneh. Alumni gak sok-sokan dukung dan... Gorak gak akan bikin testimoni ini.
Semua masalah ini yang gak ada. Oh, gak ada? Kalau temen seangkatannya Ica punya?
Halo, Ardi? Ini Bu Pranidi. Ardi tahu nama lengkapnya Gora gak ya? Halo? Halo, Mbak?
Ibu minta tolong kamu tanyain putunggu nomor teleponnya Gora, Mbak. Udah. Katanya kontak yang konseling itu dilarang dibagi tanpa izin.
Videografi......gau......dita... Anggoro Sambudi Setelah 200 meter, belok kanan. Bikin apa kalian? Kenapa kamu gak bilang kalau kamu ngerekam video Bokrayo itu tanpa izin tak?
Loh apa izin? Kita dikerutuk anak-anak yang Bokrayo, Tit Mereka ngerasa usaha putuh mereka rugi gara-gara video itu Bokrayo ngizinin aku untuk ngerekam dan upload loh Tapi kamu gak dapetin izin dari keluarga Buat apa? Kan Bu Rahil juga punya hak untuk ngasih izin Tapi Bu Rahil itu udah manula, tak?
Lah terus kenapa? Dia kan udah di atas 17 tahun, gak butuh pendampingan orang tua Oh gitu? Anak-anaknya udah spill Kalau kita gak...
Minta izin Dan tebak siapa yang ngambil peluang buat ngeliput Gaung tinta Borahayu udah ngijinin aku Kita udah take down videonya Lagian kamu udah gak transparan lagi sama kita Kalau kamu bangun itu video bantu ibumu yang problematik tuh Siang ini Kami akan bikin video permintaan maaf Untuk keluarga Borahayu Sekalian bikin video pengumuman Kalau kamu udah bukan bagian Dari band kita Orang jahat Orang jahat Orang jahat Orang jahat Permisi mas Goranya ada Bu, di sini gak ada yang namanya gora ya bu yang ngekos di sini Dulu dia Ngekos di sini Wah ibu kita tidak tahu karena kita baru pindah setahun yang lalu di sini juga ya bu Nah mending Saya ambil foto dulu sama saya minta kontaknya Ibu. Nanti kalau ada yang tahu alamannya berada di mana saya kasih tahu Ibu. Sampai jumpa.
Terima kasih. Tunggu dulu Bu, bentar. Bisa masalah apa tuh? Kalau bakal putuh ne, teh? Guru-guru ini pampang hilang ke jam 11!
Mulai nungon! Ibu Prani, kenapa Ibu masuk halaman rumah saya tanpa izin? Boleh, boleh Ibu bicara sebentar?
Ibu nggak boleh seperti ini lho. Ibu kan harusnya buat janji dulu karena saya juga punya privasi. Ibu cuma memohon bantuan sebagai...
...tua alumni untuk menghubungi Gora. Ada kesalahpahaman di sekolah, Uli? Saya juga nggak bisa ngasih informasi pribadi seseorang tanpa izin orang yang bersangkutan. LSM saya, Koalisi Akal Pikir bertahun... tahun memperjuangkan pendidikan yang sehat, Bu.
Di awal, kami menganggap peran itu juga sevisi dengan kami. Tapi yang saya sesali, Bu. Kenapa sih?
Waktu kita ketemu di Resto Pemanjangan kemarin, Ibu juga nggak cerita apapun. Soal... Hukuman yang pernah ibu berikan sama Gora Uli dengarkan saya Opini trauma itu adalah asumsi media sosial Bukan ungkapan Gora Kenapa Gora baru saja men-tickdown videonya?
Gora menghapus video testimoninya Iya Dan dia juga sudah menghapus Akun sosial medianya, Bu Maaf ya, Bu Saya juga butuh privasi Terima kasih Weki, adiknya yang upload video buku ini, kamu izinkan? Mati rezek ini, wabah! Bapakku lagi nih? Bangguk, mati paling bapakku. Ngapain kamu nyambahin aku?
Bro, berhenti! Kami, Koalisi Akal Pikir, telah menghapus video liputan kami sebelumnya tentang saudara Pradisi Suwoyo. Dan tentu saja kami sangat menyesal dan juga kami mohon maaf atas kekurangan riset kami.
Karena kami tidak mendukung bentuk pendidikan apapun yang tidak sesuai dengan umur. Untuk itu kedepannya kami pasti akan lebih berbenah, mengevaluasi diri dan juga belajar agar hal-hal semacam ini tidak terjadi di masa depan. Asalnya lonong, semua pasti bakal dapat giliran Hei kawan astridong, tak perlu dorong-dorong Kalau tertipu kita juga yang senang Berbaris yang rapi kita Intro Duduk bawa kuis yang gue bawa papa Lah, terus apa?
Apa ternyata ada orang tua murid yang protes? Kalau bapak ngambil keputusan aneh-aneh kayak dulu, Pie. Ini temen-temennya tak telpon, gak ada yang liat.
Tenang, Kev. Sip pikiranmu. Kita cari polisi kalau bapak gak ada. Polisi, Ma?
Mamah kek orang yang harap nuntut pencemaran nama baik. Mamah yang ngakai hukuman kuburan kui. Mengkau neona wali murid yang nuntut, Pie?
Rasa urusan lo hukum lah! Ulah terus arah pye. Mengko nek kedadian maneh bapak gelo kape.
Ini butuh ditolongin netizen. Jalo tolong pye. Netizen do your magic. Kita lagi di pimpin sama satu dunia, kok minta tolong netizen? Yang ada kita dikira cari sensasi.
Pengalian isu. Insan di... Ulah nih, mau posting permintaan maaf sih di sosmed Astagfirullah Ma, ini kejalan pintas Ditulungin netizen, orang nanti setengah jam harusnya orang lain ngandung posisinya papa Kita ga ada yang upload foto papa terakhir Tapi main netizen gelem, mau postin permintaan maaf Bagaimana kalau permintaan maaf, permintaan maaf berguna dengan kebenaran yang tidak perlu, salahnya berdua orang. Permintaan maaf berguna dengan hukuman yang salah, lagi memanjakan orang lain. Ibu, itu salah apa?
Ibu, aku sudah minta maaf apa? Aku sudah mengerti, Mama, rasa salah. Tapi sekarang, salahnya benar-benar orang yang menggoda dengan apa yang kamu bilang.
Tapi sekarang, netizen berpikir Mama yang salah. Aku sudah serap dulu cita aku, Ma. Pertama-tama sudah tak jauh. Ini adalah yang paling menakutkan buat kamu.
Tapi ini sudah sudah. Ini mengisi notifikasi, Ma. Siapa yang tidak pikir saya ini, selama tanpa apa.
Saya Pranisiswayo Hendak menyampaikan 5 hal secara terbuka sebagai berikut 1. Minta maaf karena membuat kegaduhan di area mbok rahayu 2. Meminta maaf karena menuduh Bapak Sabto menyerobot 3. Mewakili anak saya Tita Sulastri Meminta maaf kepada keluarga mbok rahayu Yang telah di upload videonya tanpa seizin keluarga Meminta maaf karena membuat hukuman yang tidak layak kepada alumni siswa saya yang pada saat itu masih di bawah umur. Saya meminta maaf sebesar-besarnya dan bersedia bertanggung jawab. Sekaligus saya ingin memohon bantuan secara terbuka untuk menemukan suami saya, Didit Wibowo, yang hilang dan tidak dapat dihubungi. Bagi siapapun yang menemukan Didit Wibowo, harap menghubungi nomor saya di 0857 354...
768 Atas perhatiannya dan bantuannya Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya Prani Siswoyo Oke, pausing saya lagi Kita jangan posting dulu. Eh, kok? Kita tunggu sampai besok pagi. Aku yakin bapakmu baik-baik saja.
Bu, ibu mau ambil resiko. Dia yang tidak pernah minum obat selama ini, sekarang dia bawa obatnya dengan sadar. Pasti dia mau untuk lebih stabil dan ada sesuatu yang mau dikerjakan. Kita cari dia bareng-bareng malam ini. Raja, tolong!
Terima kasih. Jangan lupa like, share dan subscribe channel ini untuk dapat info terbaru dari kami. Pokoknya gak ada konten nyerang lah, gue banyak banget keburan Bali? Bali kan? Wuuuuhhh Kutik kutan aja Ngapain mw?
Kuntan, kuntan Dibar, dibar Ini jarak saya yang paling cepet men, Bapak ketemu Nanti mama akan posting permintaan maaf kalau mau bantuan netizen main konco ku saya ngapain sama ini Nah netizen ngerti viral ini kayak efeknya nguripin mama takkan mama disiram mau secara dikenal netizen mesti masakir mama terus gelap ngewangi mama Kau ingin pikir ke awal bu jahat terus Aku gak mau ngapain papa ku nopo nopo Please, upload saya lagi. Yo! Aku pengen urim biasa-biasa meneh Ini kebesaran bukit-bukit ono Pakok Saya sudah berpikir, saya sudah berpikir, saya sudah berpikir. Mana gue? Wes.
Ya? Kamu sudah berhasil. Bapakmu gak bakalan ketemu Maksudnya mau tidur-tidur ke sirah Selamat siang, Bu Brani. Saya ingin melaporkan tentang kecambah saya.
Ini yang dibodoh-bodohi. Panjangnya 23 cm. Dengan yang tidak, juga 23 cm.
Panjangnya tetap sama, Bu. Bodo, goblok, tolol, petuk, ubur-ubur. Sekongan di Kutikan cingkabeh tuh Ayo melu aku Ayo Semalam pak didik ke rumah saya dan sudah menceritakan masalah kalian.
Saya sangat prihatin dengan perkataan orang-orang di media sosial soal Gora. Apa semua itu betul? Saya sebagai sepuluhnya gak bisa bicara apa-apa, kecuali Gora memberi izin pada saya.
Kalau kami bertemu Gora Pripun, Bu, si Kolo gak bisa memediasi Bu Prani dan Gora. Tapi... Saya bisa menggeser jam konseling Gora sebelum jam konseling Pak Didit hari ini.
Kalian bisa tidak sengaja bertemu di ruang tunggu. Kalau nanti tanpa sengaja Gora ketemu Bu Brani dan ingin melanjutkan pembicaraan, semua saya serahkan kepada Bu Brani. Tapi kalau Gora menghindar, saya nggak bisa membantu lebih jauh. Dan saya minta dengan sangat, semua perkataan saya ini hanya tersimpan di mobil ini saja. Tapi saya nggak mau mempertaruhkan profesi petunggul.
Tunggu dulu, eh duluan ya Bu ya Makasih dulu Berikutnya Atas nama Bapak Didit Wibowo, Monggo Pak selamat menikmati Nah nih, kita boleh ngobrol sebentar? Oleh yang ini, 2,5 meter, Bu. Waktu itu kita ngegali.
Pas jenazah datang, jepul, 2 meter. Itu, pas dimasukin tuh kakinya kayak gini, Bu. Mentok. Akhirnya kita buru-buru gali lagi, Bu.
Sikit, Bu. Nah, kalau yang ini simba-simba, Bu. Keluarganya nggak ada yang mau turun.
Karena beda ibu. Jadi saya yang harus turun. Megangnya terus gini, Bu.
Di tuluk kayak gini, Bu. Badannya tuh dingin banget. Kayak pantai, kayak ini. Karena saya badannya kecil, jadi pas mau naik ke atas lagi, kepenesan saya.
Kutuh jatuhnya kena kaki. Kalau yang itu, Bu. Kalau yang ini karya solo karir saya, Bu.
Saya mengerjakan sendiri. Single. Bayi, umur satu setengah tahun.
Orang tuanya cekcok, main tangan. Nggak sengaja kena. Jatuh, bruk.
Maafkan saya, kota. Saya telah membuat kamu telah masih demikian rupa sebab kamu harus ke sekolah Waktu SMA dulu saya pernah dibacok, Bu Maksud lama saya, dendam mungkin Terus saya udah siap mau bales, Bu Tapi ini... Ini mengingatkan saya untuk tidak, untuk jangan, mau jauh.
Hidup tuh... Berharga. Oke, saya buat ini tato.
Biar saya inget terus. Bu. Ampun, Bu.
Bu. Bu. Saya udah keluar dari gaun tinta, Bu. Mereka orang-orang berengsek.
Mendiagnosa saya, sang anak-anak mereka. Berdua saya trauma, berdua saya depresi, berdua saya kabeh, Bu. Itu semua gak bener, Bu. Besok saya ngomong ke kepala sekolah ya, Bu. Ya ampun, Bu.
Saya sudah mendengar semuanya dari Gora, dan dia tidak memiliki trauma, depresi, maupun siklus perkelahian akibat hukuman tersebut. Dan sekarang, Gora, saatnya kita rekaman ya, untuk klarifikasi ke publik. Oke.
Ya, mari. Sudah siap Gora? Saya boleh ke toilet sebentar? Ya, silahkan.
Kor, Korah, Kor, Korah GOR! GOR! Astaga!
Kamu kenapa? Kamu kenapa esok, Bob? Bu, maaf.
Tadi saya ke kamar mandi. Butuh mikir sebentar. Kamu kenapa kok, Hiki? Mikir apa, Toleh? Saya tuh gak nyangka harus ngerekam terus ngomong ke publik, Bu.
Saya kira ngobrol sama kepala sekolah aja udah cukup, Bu. Saya tuh takut, Bu. Kalau saya ngomong ke publik bahwa saya kasih kolok tuh bukan karena hukuman Bu Berani, nanti tuh netizen ngulik-ngulik, Bu, saya kasih kolok kenapa. Makanya dari tadi tuh saya nyari alasan bohong. Kalau Ibu boleh tahu...
Kamu tuh ke psikolog itu karena apa, Toh? Ya, sebenarnya... Ada kaitannya dengan refleksi gali kuburan dari Bu Prani. Kamu... kamu trauma?
Enggak, Bu. Kamu depresi? Enggak.
Kamu menyakiti orang lain? Enggak, Bu. Lalu kamu tuh kenapa, Gor?
Ini saya cerita ke Bu Brani, tapi hanya untuk Bu Brani, ya. Sejak kali kuburan tuh, saya gak pernah berkaya lagi, Bu. Cuman, kenangan menggali kuburan tuh membuat saya sangat nyaman, Bu. Bukan berarti saya pengen mati ya, Bu ya. Cuman bau tanah, bau kampojak.
Atau berada di tempat-tempat yang seperti kayak liang kubur tuh membuat kegembiraan saya sama semangat saya bergali-gali lipat, Bu. Sejak itu tuh saya kadang kalau tiap minggu tuh saya ke kuburan beda-beda Bu untuk tidur siang, untuk nongkrong bahkan tempat tidur di kosan saya juga bentuknya Apakah kalau saya gak ngelakuin ini saya jadi sedih atau depresi? Enggak juga, Bu. Biasa aja. Apakah saya merepotkan orang lain dengan kebiasaan ini?
Enggak, Bu. Saya kalau kesana tuh sendiri. Kalau lagi butuh hiburan, butuh seneng-seneng, lagi butuh semangat kerja.
Cuman, karena ini bukan hal yang biasa untuk orang banyak, saya konseling ke Butunggul. Untuk nanya, ini tuh wajar atau enggak? Saya belum siap kalau kebiasaan ini terkuat oleh netizen karena saya bikin klarifikasi.
Gimana nanti netizen bisa ngancurin hidup saya karena dianggap aneh? Gimana saya mau ngamar kerja? Gimana saya mau lanjut kuliah? Kalau di internet saya tulisannya, Si Pencinta Kubur. Tapi, Bu Prani, mohon jangan kepikiran ini ya, Bu ya.
Refleksi Bu Prani tuh sudah memberi saya kebaikan jauh lebih banyak. Hal tadi tuh cuma hal personal saya saja, Bu. Yayasan hanya meminta Gora menyampaikan dua hal ini.
Bahwa dia tidak mengalami trauma dan konselingnya ke psikolog. Tidak ada hubungannya dengan hukuman Bu Brani. Netizen akan mengulik dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Gora. Dan itu akan menghancurkan hidupmu.
Saya gak paham. Gora kepesikolo karena dia tersakiti? Tidak.
Karena dia menyakiti orang lain? Tidak juga. Apa saja yang terjadi, Bu? Tidak semua hal bisa diceritakan, Pak. Kalau Pak Heri sebagai kepala sekolah saja memaksa untuk semua hal privat diceritakan, apalagi muridmu sendiri, apa bedanya kita dengan netizen-netizen itu, Pak?
Lalu solusi ibu apa? Akar masalah ini adalah karena saya tidak meminta izin lebih dulu ketika saya memberikan hukuman refleksi kepada Gora. Masalah ini adalah antara saya, sekolah, dan yayasan.
Dan Gora tidak wajib memberikan klarifikasi apapun kepada... Gora kan memberikan testimoninya ke publik. Ya dia harus bikin klarifikasi di publik juga dong. Kita akan menjerumuskan dia ke dalam bola liar, asumsi, dan spekulasi. Dia kan bisa bilang dia ke psikolog karena dia mau konsultasi soal karirnya misalnya.
Saya tidak pernah mengajari siswa saya untuk berbohong. Tapi klarifikasi ke publik ini tetap dibutuhkan, Bu. Siapa yang butuh itu, Pak? Ya orang-orang yang daftar.
Yayasan itu menekan saya, Bu. Kalau kita ngetik nama sekolah kita di internet, yang muncul apa? Yang muncul kuburan, Bu. Yang muncul muka gora jadi tengkora.
Semua orang jadi takut nyokolain anaknya di sini karena mengira ada psikopat yang ngajar di sini, Bu. Kami di sini semua nggak... nggak mau kehilangan Ibu.
Saya masih butuh Ibu untuk jadi wakasek, Bu. Gor, ibu sudah bicara pada kepala sekolah. Dia setuju, Gora tidak perlu membuat klarifikasi kepada publik.
Gitu bu? Beneran gak apa-apa? Ibu juga minta maaf karena tadi kepala sekolah spontan tanpa nanya ke kamu dulu bersedia apa enggak untuk bikin pernyataan ke publik.
Oh, berarti untuk hari ini udah selesai, Bu? Cukup, Gur. Oke, makasih, Ibu, ya. Tapi, Ibu mau cerita satu hal. Ibu mengundurkan diri dari sekolah ini Saya klarifikasi sekarang, Bu!
Saya cerita sekarang, Bu! Bentar, Toko Ini pasti gara-gara saya ya? Ibu dipecat, Ibu dikeluarin ya, Bu?
Pokoknya saya bicara, Bu Saya akan ngomong, Bu Saya siapin alasan lain, Bu Karena kalau kamu bohong Berarti kamu tidak menangkap pelajaran ibu dulu? Ya mungkin memang iya, Bu! Kenapa kamu keluar dari gaung tinta? Karena tempat itu cuma mikirin keuntungan diri sendiri, Bu. Tanpa mikirin dampaknya ke orang lain.
Ya itu juga alasan kenapa ibu meninggalkan tempat ini, Kor. Semoga dia kira sayangku! Saya kira salahku kalau saya gak pernah ngasih rekomendasi putus ke ibu!
Kalau saya gak pernah... Kalau saya kira di kampung salah, aku mau marah! Dan sergang kita breksek! Netizen setan!
Mereka gak tahu apa-apa! Membunuh bangsa! Gora, anakku muklas. Dia kan suka ngasih healing.
Tadinya tuh netizen percaya sama dia. Aku... Eh, karena dia gak ngakuin aku ibunya, sekarang netizen udah gak percaya lagi sama dia karena dia bohong. Hahaha.
Deer, raja, bangsaaaaaa! Coba coba ya. Aku juga belum pernah nyobain metodenya.
Ini mungkin jadi refleksi terakhirku buat kamu. Ketamu kelas, kalau dunia terlalu berisik, kita tutup telinga kita sebentar saja. Lalu kita dengarkan detak jantung kita, kita pecamkan mata sebentar.
Dengarkan dek jantung kita tarik nafas yang dalam Berterima kasih untuk hari ini. Mbak, pokoknya tatu gak ke sembal yang api ya mbak Bisa iso sama Amsoto bareng toh Ini souvenirnya bocah-bocah arti goreng bu Bu, ini arti goreng Iya pak Oh iya Mau turun lagi? Iya Kita ambil yang lain ya bu ya Iya Mbak, ini caranya tak kembalik ya?
Tapi, tak balik kayaknya Bes, ini caranya tinggal kebanyakan ya Dari kemarin, muridmu si Bonny nelfonin sekolah Katanya dia pengen ketemu Bu Berani sekalian mau mengembalikan parfum sekolah. Lalu saya bilang ini hari terakhir Bu Berani mengajar, parfumnya boleh diditipkan ke saya saja. Eh lah kok dia malah mau datang kesini ketemu Bu Berani sekalian mau mengantar Bu Berani pulang katanya.
Berdiri! Beri salam! Selamat sore, Bukrani! Bila kahesukan cerah, datang melepas jiwa telah Bapakku diterpau ujang Dan air mata jatuh bersama ujang Tidak, Bukit Rinatara di Gowora Rasa pak, tinggal baik Hai nonton nonton Intro Terima kasih telah menonton Terima kasih telah menonton