Transcript for:
Kuliah Mardigu Wowiek dan Inspirasi

Naratornya kurang. Kurang bullshiter. Yaa bullshiter yang bisa nge-backup bullshitnya. -Ah ok, ok. That's good. -Iya kan? -That's good statement. -Nah ini gua mau ramu nih. Teman-teman hari ini kita kedatangan teman dekat saya, Mardigu Wowiek. Yang sudah tidak perlu introduksi lagi karna videonya udah keren dan terkenal banget, dan populer banyak lagi. Dia juga udah menulis banyak buku, semoga bisa dinikmati. -Bro. -Siap. -Terima kasih bisa datang. -Dengan senang hati. -Dan, -Senang bisa di sini. Gua mau ngobrol sedikit mengenai masa kecil lu. Ok. Lu satu tahun di bawah gua, lahir tahun 1964. Terus belajar sempat di San Francisco -Iya. Lucunya lu belajar criminal minds. -Betul. -Itu kenapa? Karena lu mau jadi kriminal atau lu mau ngerti mengenai kriminal atau apa? Jadi, Gua ini datang dari 'deso'. -Siap. Madiun? -Madiun. -Okay. -Jadi bokap adalah pensiunan Angkatan Udara, pangkatnya Kapten. Jadi bercita-cita sekolah ke Amerika itu ga mungkin. Nah, karna bokap dulu pindah-pindah ke Palembang 6 tahun, Balikpapan. Ga tau dulu pindah-pindah lah. Namanya juga pangkat rendah ya. -Dari kecil, -Pangkatnya apa? -Kapten pensiun. -Kapten? Wow. Pensiunan Kapten. Jadi bukan, bukan ini ya. Waktu kecil, ntah bagaimana ya, lihat guntingan koran tuh rumahnya Trump sekarang. White House. Gua gunting. -Ok. -Gua gunting, taruh di kantong. Nah selagi kecil tuh kan main Gundu, kelereng. -Gundu? Ok. Zaman ini ya ini, -Dulu lu, jago main kelereng? -Gak juga. -Pakai satu tangan atau dua tangan? -Dua. -Ok. Gua juga dua. -Jadi, pas main kan, kalau main pot tuh kan, kalo main tiga-tiga keluar, gitu ya. Pas keluarin ini, jatoh itunya, apa namanya? Gambarnya. Ini di Palembang nih. Jadi pacak, pacak Palembang sedikit gitu ya. Terus, temen-temen nanya, "Apo ni?" bilang gitu. Gua bilang, “Ah aku nak sakolah disano. Ma-, mano, wong dusun kito." gitu ya. Gimana caranya? Ini orang dusun kita, gitu. Rumah kita aja masih alas tanah, gitu kan. Ya sudah saya ambil, dengan gak tau ini, saya taruh lagi. Pindah Balikpapan kelas 5 SD sampai SMA saya di sana. SMP tepatnya. -Oh jadi bokap dipindah-pindahin? -Pindah-pindah. Itu juga sama. Ini apa nih, saya mau sekolah disana? Ga mungkin lah, gitu ya. Nah, waktu tahun 1984-1985 itu kan jamannya Pak Habibie nyekolahin anak-anak ke luar negri yang pinter-pinter, gitu ya. Eropa, Amerika, semua kirim. Nah, kita pengennya ke Amerika. Jadi kita bawa proposal ke Amerika. Itu kan the best-the best students yang 9-10-10-10-10 ijasahnya, gitu kan. Sama Pak Habibie dikirim. Tapi, nilai gua cuma 6-6-6. Satu delapan, Agama. Anak MU, satu ag- Terus, hari pengumuman, gak keluar nama kita. Tapi ntah gimana disini tuh kayak ga berubah gitu. Diem aja. Tiga hari kemudian ada surat dari Depdikbud, suruh ke kantor Depdikbud. Di kantor tuh ada satu anak pakai putih abu-abu. Terus, saya bilang "Yah duduk sini," ada dua orang duduk di sana. Saya duduk samping si-, salaman. Lu dipanggil juga? Iya, gitu. Di dalam ada orang bawa dokumen. Datang ke sana dia bilang, “Ini dua anak?” Dia banting tuh ‘brak!’ “Lu kurang ngajar lu berdua ya. Gara-gara lu, lu mau sekolah ke Amerika? Lu mikir dong! Matematika 6, Bahasa Inggris jelek segala macem. Mikir lu mau sekolah ke Amerika!” Katanya. Ngomel sekitar 15 menit. Dalam hati gua, "Ini ada masalah sama bininya pasti." Kita ga kenal. Singkat cerita dia bawa itu meja, dia bilang “Lu berdua berangkat ke Amerika.” Kita kaget. -Setelah dimaki-maki disuruh berangkat? -Setelah dimaki-maki "lu berangkat ke Amerika." “Lu jangan bangga dulu ya. Lu tau? Ada enam tempat ke Amerika, yang daftar cuma lu berdua.” Jadi ini bukan karena pintar ini kita berangkatnya. Karena ada kuota. Yang ga kepakai lagi kuotanya. Karena itu kita ga bisa milih. Bachelor kita adalah Tunggu dulu, ini beasiswa dari pemerintah? Nah nanti dijelasin itu. Satu chapter lagi. Sorry sorry motong gua. Ok, terus? Jadi waktu kita sekolah di sana kita ga bisa pilih. Jadi bachelornya adalah applied psychology and business. Jadi applied psychology and business seperti misalnya kayak kenapa kopi di starbucks harganya 50 ribu tapi orang ngantri di Starbucks? Apakah karena kopinya paling enak? Ga juga. Apakah karena kopinya murah. Ngga juga. Mahal juga. Karena brand. Gak juga ternyata. Ternyata kursi tingginya 46 cm, meja segala macem ergonomis, itu faktor psikologisnya waktu duduk di sana tuh ‘grek’ itunya dapet. -I see. -Itu yang orang ga tau bahwa itu faktor psikologis. Ok. Ini kursinya lebih enak daripada di Starbucks sekarang. Nah ini pasti harganya jelas lebih mahal, gitu. Nah jadi, kemudian waktu lanjutannya ga bisa milih. Jadi, criminal mind and forensic investigator itu ga bisa milih. Jadi kita harus masuk ke state penitentiary, ke penjara kelas kapap. Kita interview orang 1-2, begitu orang ke 100 saya tau ini pedofil nih. Karna kan terbaca, gitu ya. Terbaca. Terus harus ambil short course untuk semacam disertasi, bukan doctoral. Akhirnya dapet namanya, sebuah yang ditunggu memang, namanya state sponsor terrorism. Disertasi saya. Nah pulang tahun 1991 itu barulah ketemu siapa sponsornya. Yang ngamuk-ngamuk Pak Jendral ini, siapa yang bayarin ini orang. “Jadi yang nyekolahin lu, ini pasti mau ngintelin gua.” katanya gitu. Jadi di hari itu saya ikatan dinasnya harus di copot. Jadi tidak harus membayar kewajiban. Akhirnya kita dekat dengan shadow, itulah sejarahnya. -Jadi tidak- -Berapa lama lu di SF? Almost, six something lah. -Sampai S2? -Sampai S2. Sampai tadi, bukan doctoral itu kaya short course, 6 bulan tapi, sekolahnya untuk disertasi. Karna memang harus mengambil itu. Ok. Terus balik, ikatan dinas langsung dicopot? 10 tahun harusnya. Hari itu juga langsung dicopot karna tugasnya kan ngintelin Pak Benny atau Pak Harto kan? Ya dia bilang yang state sponsor terrorism tuh begini. Dulu ada tahun 89 terkenal namanya Laurent Kabila. Laurent Kabila adalah rebel, -Kongo. -Kongo. Gua pernah kesana tuh. Nah, see. Jadi, yang di, dia mencari state sponsor. -Gua ke dua-duanya. -Really? -Democratic Republic sama Republic Kongo. -Brazzaville sama Kinshasa. -Betul. Nah, ditahun 1989 itu dia minta state sponsor. Akhirnya Kanada yang mensponsori Kabila dengan syarat seluruh kobaltnya diambil Kanada sampai akhir jaman. Nah itu state sponsor. Jadi Kanada look like negara yang bersih, baik- Penjajah sebelumnya itu kan Belgia dan Prancis untuk 2 negara itu. Sejarah Prancis itulah membuat Kanada mau membantu. Merdekanya dia tahun 1991 trus menjadi Laurent-Désiré Kabila presiden pertama. Jadi, karna dia tuh state sponsor terrorism sebenernya. Nah, sekarang ini banyak state sponsor. Jadi dulu ada Libya, dulu ada, dan sebagainya. Dan, sebenernya ini adalah terrorism tertinggi karna state sponsor. Derajatnya gitu ya. -Tunggu dulu. Rewind, rewind. -Ok. Ini lu dari kecil emang suka beginian atau begitu lu mendarat di SF aja lu dijorokin kesini terus tiba-tiba? -That’s a good question. Jadi, I don’t like the shit sebenernya. Gak doyan sama sekali. Tapi karna CCMnya, cita-cita mulianya kan ke Amerika. -I see. -Udah itu aja. -Apapun? -Apapun itu. Jadi,Jadi disana tuh sebenenya painful juga atas pelajarannya. Jadi tidak passionate. -Ok. Tapi, kita harus appreciate sama yang membayar. Jadi, Karna itu negara sampai sekarang, kalau negara minta, negara calling by all mean, pro bono, ga dibayar, saya masuk. Misalnya kayak Di dua, di- peristiwa sampit. Dayak sama Madura itu konflik horizontal pertama. Indonesia ga ngerti, minta sebuah Yayasan, terus Yayasan minta UNICEF, karna nama kita adalah termasuk yang mereka tau, kita bantu sampit. 3 bulan disana biaya 600jt total 675, kita tekor. Bantu negara tuh selalu tekor. Terus, peristiwa tsunami Aceh. -26 -Tunggu dulu, yang di Thailand dulu, yang pesawat itu. -Nah itu cerita -Tadi lu mau cerita gua potong. Ok kita cerita. Jadi, kita ditahun.. Suatu hari Garuda dibajak sama Woyla. Tapal itu ke arah Don Mueang. Waktu dulu Pak Yoga kalau ga, salah nelfon mentri pertahanan di Thailand. Minta masuk pasukan ke Thailand tapi full battle suit. Jadi di peraturan internasional, masuk ke sebuah negara itu ga boleh full battle suit. Itu artinya penaklukan. Ok. Harus pakai sipil? Harus pakai sipil atau baju dinas, tapi bukan battle suit. Begitu di telfon, kan ga mungkin kita tidak pakai battle suit. Jadi minta izin. Thailand bilang 'tidak apa-apa.' Jadi waktu kopasus datang itu full battle suit. Itu penaklukan harusnya. Kalau kita tidak dianggap Kakak oleh Thailand ga mungkin itu diizinkan. Ok, mendarat. 6 jam kemudian,12 jam kemudian selesai sejarah. Sehingga kopasus.. -Lu ikut ke Thailand? Oh tidak, itu hanya mau menceritakan bahwa itu adalah negara bertindak dengan tepat. Kenapa waktu itu kita di appreciate oleh Thailand. Nah, di- kita lihat sejarahnya ternyata Pak Harto melakukan stategi. Dia membuat Aceh Asean Fertilizer, dimana 40% pupuknya itu dikasih Thailand sama Vietnam. Sehingga kalau ada shit happened di Indonesia, misalnya mungkin kemarau kering segala macem, Thailand sama Vietnam ngirim beras tanpa dibayar. Dan, kita jadi kakak. -Barter -Kakak. Jadi kakak. Sewaktu peristiwa sandera di Indonesia, kebetulan gua masih di Kemhan. Kita melakukan operasi untuk menolong sepuluh sandera di selatan, di Marawi. Bintang dua loh jadi Indonesia. Mayor Jendral. Kopasus. Operasi. Tau ga diterima sama.. Filipin siapa? Mayor. Wow. Saya bilang, 'Gila lu. Gak dihargain Indonesia.' Kopasus.Ga tau nih kayaknya pemerintah sekarang ga ngerti cara mengelola negara. Ini mayor, bukan- Saya cuma bilang be- betapa dulu penuh dengan design, penuh dengan.. Itu sekarang, Mungkin emailnya salah kali. Ah, mungkin iya. Ato mungkin Jendralnya hilang, 'lu Mayor, ya sudah sana' terimanya Mayor, gitu. Sebentar-sebentar. Tapi ini gua mau memetik sesuatu nih. Lu tuh ga pernah ada cita-cita mau belajar mengenai criminal minds kek, terorisme atau apa. Tapi yang membentuk perjalanan lu selama ini, ini sebetulnya nurture bukan nature?lah kali. -Nurture. Agree. -Iya kan? Ibarat kata kalau kemarin lu ketemu orang yang nyodok ke pojok untuk belajar mengenai kehutanan, -Iya ya ya. -lu mungkin pakar kehutanan sekarang. Mungkin udah jadi orangutan gua. Iya kan? Nah.. Sejauh mana lu mengatribusikan nurture ke kegagalan ataupun kesuksesan lu? Kayaknya mind main. -Sukses itu mind main. -Banyak ya? Nurture banget. So you’re not born to be a leader but you learn to be a leader. -Setuju. -I see. Ok. -Terpaksa malah. -Iya. Karna self defence kan? Kita harus appreciate negara sudah bayar. Walaupun berat tapi karna kepaksa itu kan repetition. Kan kenggulan kata Socrates itu tidak ada. Yang ada hanya repetition. Jadi once kita repeat repeat repeat ya kita unggul juga, gitu. Walaupun kepaksa. Nah, kalau umpamanya lu dulu sekolah yang ngajarin lo untuk lebih ke sayap kiri. Mungkin ga sih lu berontak untuk mengsentralisasikan diri atau menyayapkan kanan diri? Nah, menurut gua, Ini dari batin aja, gua mau tau. Menurut gua, people doesn’t change. Sekali ngeliat barat, gua akan ngeliat barat sampai mati. Cuman begitu wisdom gua ada, perspective gua melebar aja, tapi gua ga mungkin ke timur. Gitu. -Ok. Artinya ada beberapa hal yang lu terpengaruh lingkungan, tapi ada beberapa hal yang harus yang kayaknya fix gitu ya. -Betul. -Baku lah ya. -Betul -Ok. Apa hal-hal yang baku di diri lu? Lu mau ditaruh di hutan kek, mau di laut kek, mau di San Francisco atau dimana, yang gak berubah dari kecil sampai sekarang. Gua tuh cinta Indonesia. Ok. -Jadi kayaknya, -Lu gak perlu ngomong gitu loh cuma karna di show ini. -No. Itu confirm. -Gua juga cinta banget sama Indonesia. Jadi.. Dan gak pernah lelah mencintai Indonesia walaupun pemerintah yang sekarang ini menggelin hati, gitu ya. Kita doakan yang terbaik untuk semuanya. Terus.. Karna ada yang menarik di Indonesia itu. Jadi, salah satu blessing gua dalam berdoa atau bersyukur itu adalah dilahirkan di Indonesia. Itu yang gak akan pernah berubah. Ok. Apa alasannya? Kenapa lu ngerasa bless dilahirkan di Indonesia? Bukan di Singapura, bukan di Norway, bukan di Amerika, bukan di New Zealand. Menarik ini. Jadi, salah satu pelu-, salah satu wari- gua dilahirkan di Indonesia di sebuah keluarga kecil yang yang dari sisi bapak, yang kami terlahir sebagai turunan pandai besi. Pandai besi. Jadi sudah turun-temurun, gitu. Nah.. Selalu.. ada cerita sebelum tidur, folklore kali ya. Cerita sebelum tidur. Bahwa dulu ada pesan dari... mbah-mbah kita, bahwa pada saat penjajahan masuk, itu bukan mau ngambil spice atau rempah, tetapi mau mengambil budaya logam. Kata dia gitu. Saya bilang, "oh ya?" Dan ini lahir kecil dengan Bahasa Jawa, gitu ya. Budaya logam. Budaya logam nusantara tuh tertinggi di dunia. Untuk membuktikan misalnya dengan alat musik. Tertinggi itu kan sudah teknologi terus musik kan, budaya kan tertinggi. Jadi, Eropa alat musiknya terbuat dari apa? Kayu. Senar gitu kan, biola gitu kan. Ke Timur Tengah alat musiknya terbuat dari apa? -Kayu juga. -Ada kulit. Iya ya ada kulit. Bener. Ke.. mana? China? China ada kayu juga, senar, ada besi juga, seruling bambu. Tapi ada gak yang sejak 1000 tahun lalu musiknya gamelan, gong dan segala macem. Itu budaya logam kita tinggi sekali. -Oh iya. Itu budaya logam. Nah, budaya logam yang tinggi tadi itu, akan diambil oleh penjajah. Itu. Nah, karna itu Sunan Bonang menyatakan sebuah dua perintah. Perintah itu sangat terkenal sekali namanya Apati Geni. Perintah mematikan api. Begitu budaya api mati, maka budaya logam kita tenggelam. Perintahnya menarik. Nanti, tinitah sabdo sumurup ing geni, perintah menyalakan api, itu 17 turunan setelah Bonang. It happens sekarang turunan ke 17. Oh ya? Ngitungnya dari kapan? Dari Sunan Bonang. Terus aja turunan anak. Itu bisa dari Sunan Muria, pokoknya dari para Sunan dirutunin itu sekarang 17. Karna waktu- -Sunan Bonang tuh abad ke 14 atau 15? -14. 14 sekian gitu ya. Sekarang 17. Jadi, dari dulu kita sudah bilang, ini masa jaya-jayanya kita lagi nih. Sumurup ing geni. Perintah menyalakan api sudah mulai dinyalain. Itu kan sanepo, sebenernya itu kan kiasan kan. Ini membuat kita jadi “Oh iya nih, kita itu bangsa besar”. Membuktikan bangsa besar itu, kita tau bahwa bumi ini berputar sudah berapa miliar tahun, bener ga? 4,5 miliyar. Kecuali yang percaya flat earth, bener ga? Kita kan bukan percaya flat earth, bener ga? Bumi muter. Kalau kita ada bola palstik, kita kasih gliter terus kita puter. Maka hukum alam akan muter di tengah itu. Jadi dalam putaran sekian lama itu membuat seluruh meniral tuh ada di muka bumi Indonesia karna panjangnya katulistiwa kita. Jadi kita udah tau bahwa kalau dulu ada tabel periodik tuh, yang hari libur nanti kita rebus kubis francis, inget ga? Lu pada lupa semua pasti. Besok minggu cari sebagainya. Itu ada.. itu semua ada di Indonesia. -I hated chemistry. Tapi that’s part of science. Jadi kita- -I love science but I hated chemistry. -Oh gitu ya? Nah kebetulan itu yang paling tinggi harusnya gua masuknya bukan sosial loh gua harusnya. Itu bawah sadar, gitu ya. Karna running on the family. Tapi nilai sekolah sih jelek. Anyway. Terus, jadi kita mengerti bahwa didalam nikel Indonesia misalnya, beda dengan nikel di seluruh dunia. Nikel kita itu mengandung Li, karna itu Nikel Laterit. Tapi yang dibayar hanya Nikel, Li-nya ga dibayar, gitu ya. Nah dikasih Co, dikasih Kobalt, itu menjadi baterai. Gregetan gak? -Betul. Kenapa dibuatnya mesti ke Cina? Kenapa disini cuma, dan lain sebagainya. Tapi sudah mulai. Penambahan nilai sudah mulai. Agree, nah itu yang membuat kita bilang, ‘Oh ini mungkin’ -Karna kita meng-capture semaksimal mungkin. ‘Ini mungkin sumurup ing geni’ gitu. Itu kode. Jadi saya exciting gitu sekarang ini gitu. -Ok. Tanda-tanda ya. -Tanda-tanda, gitu. Ok. Tadi siang gua ngobrol lama sama Prof Emil Salim. Dia juga agak nyerempet ke omongan-omongan lu mengenai sejarah kita gimana, dan sedikit menyinggung ahli matematika atau ilmuan namanya Al-Khwarizmi. -Ok. -Itu dia lahir tahun 780 sampai 850 lah. Tapi dia tuh yang menginspirasi prakasa-prakasa yang luar biasa. Aljabar, matematika, terus astronomi, navigasi. Yang begitu peralihan waktu Bagdad di abad 13 diserang oleh Mongol, hilanglah ilmu-ilmu kita. Iya kan? Sebenernya pertanyaan gua ini mengenai lu menyentuh mengenai kelogaman. Sedikit mengenai science. Ya kan? Gua ngeliat di Indonesia nih, agak terlalu banyak orang-orang merangkul social science. Kurang merangkul empirical science. -Oh. Agree. Iya kan? Kita sebagai negara muslim terbesar di dunia, kalau kita anggaplah mengacu ke apa yang disemangatkan Al-Khwarizmi di abad 8-9 seterusnya sampai abad ke 13, kenapa gak diulang sih? Ya kan? Rangkulan-rangkulan science atau empirical science. -Agree. -STEM sekarang namanya kan? Science Technology Engineering Mathematics. -Betul. Betul. Supaya kita bisa lebih meningkatkan produktifitas, efisiensi, penambahan nilai. Bangsa yang besar pasti teknologi go-nya. Goes technology. Bener ga? -Iya. What happen sama Indonesia sekarang? Kalau menurut gua sih sekarang agak-agak masih ketinggalan. Kalau kita lihat dari sisi pendidikan, terus penguasaan teknologi dan segalanya. Tapi gua sih optimis. Kalau kita benar-benar tekuni, dalami. Tapi buku itu sedikit loh. Lu hobi baca. -Iya. Yaa -Pilihan itu tuh ga banyak loh. -Pilihan apa? -Pilihan mau baca buku-buku teknologi science tuh ga sebanyak buku yang social science lah. Atau mungkin ekonomi. -Gak juga. -Really? -Tapi kalau, lu kalau mau tidur lebih gampang baca buku science daripada social science. -Karna ngantuk. Iya kan? Gua rasa itu yang systemic. -Iya. -Kendala systemic. Kenapa orang tuh gak mau baca. Dan kalaupun disuruh baca juga gak mau baca buku science. Lebih baik baca buku cerita. Atau baca buku social science. -Karna narasinya lebih enak. -Exactly. You’re one of the more popular narrators di Indonesia. Lu videonya udah ratusan. Gua selalu ngeliat Indonesia nih narasinya keren banget tapi naratornya kurang. -Oh ok. Narasinya keren, naratornya kurang. -Kurang bullshiter. --Yaaa bullshiter yang bisa ngebackup bullshitnya. -Ah ok. -Nah ini gua mau ramu -That’s good stagement. Gua mau ramu kepentingan kita untuk mengedepankan ilmu alam, sama kepentingkan kita untuk membuahkan narrator sebanyak mungkin. Gua pengen tau pandangan lu seperti apa sih mengenai hal-hal yang seperti itu? Ada dua orang yang saat ini menjadi acuan gua karnakan gua hobinya baca. As you know, gua hobi baca. Jadi, buku 'Dibawah Bendera Revolusi'-nya Pak Karno, itu waktu gua baca itu bener-bener kayak, dia menulis itu bener-bener kayak novel. Cara Pak Karno menulis. Jadi kita langsung larut gitu. Dia masuk, dia ngeliat cewek ininya keangkat satu. Kita terima, walaupun cuma ini loh belahan. Iya.Tapi dia tulis di buku seperti bukunya Hitler ‘Mein Kampf’ perjuanganku. Terus, di jaman modern ini, gua gak bisa tidak mencintai orang ini, yang namanya Obama. Gila speech-nya. -Iya, top. Dia bisa, apa ya. Akhirnya gua belajar bahwa ini ada bukan ilmu baru, tapi gua ambil sendiri karna latar belakang applied psychology itu ok bisa gua tarik sini, bisa gua tarik sini. Jadi, kelebihan dia orang ini versi gua adalah mereka adalah imajinatif naratif. Jadi waktu dia melakukan narasi, orang berimajinasi, jadi theatre of mind-nya main. Gitu. Theatre of mind. Jadi banyak orang yang bernarasi misalnya, maaf ya, solat jumat gua denger ustad ngomong. Begitu ditanya bini gua ‘Tadi ceramahnya apa?’ -Nah itu dia. Karna narasi saja. Tidak berimajinasi kitanya, gitu ya. Nah, Obama termasuk orang yang gua idol gitu ya. Jadi hampir setiap dua malam sekali gua cari the last speech of Obama. Ini Obama ngomong dan.. gua adore, gitu ya. Jadi gua pengen belajar dari dia, jauh. Pak Karno juga video-video kan sekarang kita, untung ada video, gitu ya. Jadi kalau ditanya tadi narasinya, gua bener-bener pengen, mungkin kalau gua diperkenankan adalah menjadi imajinatif narator untuk kepentingan mempromosikan Indonesia. -Lu udah cukup efektif loh. Karna kalau tiap cerita, muka lu gak ada kan di video? -Iya karna jelek muka gua jadi kan gua malu. -tu kan udah, iya tapi kan itu tanpa muka lu aja lu udah bisa memicu orang. Memprovokasi orang untuk berimajinasi. -I see, I see. Ok. -Iya kan? Itu kalo menurut gua mencerdaskan. -I see. -Iya kan? Supaya orang bisa stretch the imagination. -Betul. -Tapi gua mau rewind dikit ya, balik ke Obama. Being the devil's advocate, ya? -Siapa nih? -Banyak kritikan mengenai Obama adalah pidato tuh ga menjawab segalanya. -Agree. -Iya kan? Ujung-ujungnya lu harus bisa korelasikan ke aksi. Nah dia termasuk yang mana nih? Kalau menurut gua, banyak yang tetap mengkritik dia, dia yaa dia mungkin pidatonya ok banget. Tapi banyak hal-hal yang bisa dia lakukan, tidak dilakukan selama 8 tahun. -Good. Agree. -Ok? Kalau gua sih mungkin agak-agak bisa berdebat di topik itu ya. Tapi salah satu yang dikritik oleh banyak orang khususnya yang di sayap kanan adalah mungkin dia menggelembungkan defisit. Tapi kalau gua liat, republics pasca Obama -Lebih parah. -Lebih menggelembungkan defisit. Ya waktu itu kan dia menggelembungkan defisit karna pencetakan uang atau quantitative easing 2009 keatas. -Ya karna shit happen kan 2008nya. -Iya. Dan yang kedua mungkin dia, ini bukan dari sayap kanan tapi dari beberapa sumber atau sudut. Dia mungkin kurang mengeluarkan regulatory oversight yang ketat terhadap sektor perbankan. Setelah dilakukan rekapitalisasi, dia kurang ketat super visinya dan segalanya, sehingga terjadilah -Dia bukan regulator-.. Betul. Pemborosan, kesembronoan di Wall Street. Dimana Wall Street gak ketemu dengan Main Street. -Setuju. -Iya kan? -Ya kalau menurut gua -Dan yang parah menurut gua Obama adalah, sewaktu dia Obamacare itu membuat farmaseutikal menjadi.. ya jadi kalau sekarang dibelakangnya Covid adalah farmaseutikal yang sakit hati kita gak heran, gitu. Dia terlalu darling kan waktu itu. Sementara Trump saat ini menebas itu semua kan? Gitu. Gua bilang, wah ini dia take a side ini di bernegaranya, gitu kan? Harusnya kan bernegara kan gak ada take a side ya, gak ada. Ya Ipoleksosbudhankam ya sudah, rata. Jangan satu yang lebih, gitu. Dia waktu itu melakukan gitu. Anyway, tapi yang saya pikir adalah kita belajar banyak. Kita ambil bagus-bagusnya aja. -Tapi gua pengen balik ke lu nih. -Elu tuh sebetulnya cukup bisa menjadi imaginative narrator, iya kan? Tapi gimana supaya Indonesia tuh bisa me-apa ya, me-mass produce narator-narator. Karna yang bikin gua sebel tuh kalau kita ke luar negri, orang tuh lebih seneng ngobrol mengenai India, Tiongkok. Iya kan? Kalau India gua paham lah karna mereka jago ngecap. Iya kan? Dan they like to argue for the sake of arguing. Bukan for the sake of the substance, iya kan? Kalau China ya karna mereka -Producing di barge. -They’re the factory of the world. Yaaa, inevitably mereka harus diperbincangkan. -Iya. Negara kecil, Singapura, yang populasinya cuma 5,5jt itu jadi topik pembicaraan. Bahkan bisa.. menyinarkan softpower yang jauh lebih banyak daripada kita. -Agree. -Padahal kita gila loh, 270jt. -Agree -3rd biggest democracy, 4th most populous country. -Agree -Kurang narator kan? Gimana supaya ada 100 narator? Dia bisa ngajar di sekolah yang keren di Eropa, di Jepang, Tiongkok, Australi, Amerika. Dia bisa menemukan sesuatu yang keren banget yang bisa di perbincangkan oleh dunia. Tanpa mengurasi rasa hormat ke Bangsa Indonesia. Budaya Indonesia itu budaya pitutur. Pitutur. Bertutur. Bukan budaya baca. Jadi bagaimana membuat budaya kita baca dan pada saat baca dia ininya main kan? Nah, kita harus mempromosikan membaca tapi dari yang sederhana dulu. Jadi kebiasaan misalnya, all president Amerika atau first ladynya selalu datang ke TK-TK bacain. Apa kita harus buat gerakan Indonesia membaca kali ya? Dan itu tidak harus ada kita karna sekarang by youtube kita bisa menyebarkan virus itu, gitu. Membaca. Yang kedua adalah -Bahkan lu bisa ke blank case, udah dengerin aja berapa menit. Dan yang kurang saat ini adalah buku-buku bagus. Jadi ada yang pernah bilang, ‘Orang Indonesia gak suka baca.’ No. Buku bagusnya gak ada. Begitu ada buku bagus kita baca juga kok. -Gua kurang sependapat. -Really? Gua kalau ke toko buku tuh gua gak... nyari topik yang gua suka. -Nyari apa yang apa jadinya? -Random. Iya. -Bahasa Indonesia apa Bahasa Inggris nih? -Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris. -Rasanya Bahasa Indonesia, ada yang Ya kalau Bahasa Indonesia agak-agak bias ke sejarah kalau gua beli buku. Iya kan? Tapi kalau Bahasa Inggris gua ke toko buku, gua random aja gitu. -Kalau Bahasa Inggris -Itu mengenai physics kek, mengenai sociology, mengenai apa, itu gua baca. This is interesting. Kita sama-sama penggila baca. Kalau kita datang ke toko buku, anggap toko buku yang ada di Indonesia, begitu baca kita suruh nyari sendiri referensinya. Tapi kalau kita di Singapur deh. Gua tuh langganan. Begitu dateng, bossman dateng dia udah tau. Dua yang ngawal. ‘I need geopolitics book.’ ‘Ok. Have you read this, Fire? About Trump. How dia become narcissism dan lain sebagainya’ ‘Ok. Apa isinya?’ Dia cerita. Terus kalau gua baca ini Ini di toko bukunya? Di toko bukunya. Dia mereferensikan. -Wow. Jadi kalau di Indonesia kita nyari buku. -Gua gak pernah digituin. -Ok. I mean you getting better service than I do. Jadi kalau kesana kita nyari knowledge. Kalau ke Indonesia kita nyari buku. Makannya dia bilang, ‘Lu udah baca Asian Waters gak? This is how china become strong karna menguasai water’ katanya. ‘Tell me isinya’ dia cerita gini, gini, gini. ‘Ok I buy this book.’ Lu ngerti ga maksudnya? Jadi penjaga bukunya itu di abaca bukunya dan kita dikasih knowledge. Jadi menurut saya kalau itu terjadi di semua toko buku ada referensinya, kita tau apa mau yang mau kita cari. Jadi bukan kita nyari buku, kita nyari knowledge. -Jadinya ada enablersnya ya ditoko. -Agree. Itu yang, makannya kita dateng di -Tapi lu kalau ngomong begini lu yaaa itu manifestasi dari kemalasan kita juga. Kita harus diprovokasi seperti itu. -Agree. Iya juga sih. Iya kan? Jadi kalau menurut gua itu lebih systemic. Itu lebih di spoil sih sebenernya kita dan diarahkan di leading untuk dibaca gitu. Nah, how do we fix that? Harus di enabler dulu, baru nanti lama kelamaan enablernya ditarik supaya mereka secara enate mau datang sendiri ke toko buku atau ke Amazon atau kemana, mesen. Kan kita kalau naik sepeda roda 4 jadi roda 2 kita harus begitu dulu, begitu. Menurutku ya harus di guide, di.. Karna nature itu sedikit orang dibentuk dengan.. kebanyakan nurture. Ok, lu suka baca buku geopolitik. Sekarang kan, atau akhir-akhir ini kan yang rame ini kan decoupling kan? Antara Tiongkok dengan Amerika. Beberapa waktu yang lalu, konsulat jendral Tiongkok di Houston ditutup, iya kan? -Hari ini baru keluar. -Harus, iya. Nah, Ini dampak ke Indonesia gimana nih? Riak-riak antara Amerika dengan Tiongkok. Memang kayak 'ah ini apa nih? Nanti gua bermasalah nanti,' gitu ya. Saya bilang, sahabat saya, Pak Dahlan Iskan. Saya bilang ‘Pak, ijin pak. Bapak punya kekuatan udara nih kenceng pak. Boleh gak saya-'