Transcript for:
24 Kajian Khatfu Alif dalam Al-Quran

Innalhamdalillah, na'ahmaduhu, nasta'aynuhu, na'tawbu ilayhi, nasta'gufiruhu N'audhu Billahi Min Shururi Anbisina Min Sayyati Amalina Ma Yudhillah Fala Mudhillah Wa Ma Yudhillah Fala Hadilah Rabi Isra'li Sadri Wasili Amri Wa Haluluklatan Bilisani Yakawu Qawli Kita akan teruskan siri pengajian Balabatul Quran Dan minggu lepas kita telah pelajari Tentang Khatfu Alif Atau Khatfu Rosmil Alif Fil kalimat wa zikruha fi ukhara dibuangnya, maksud saya dibuangnya huruf hamzah dalam penulisan di dalam Al-Quran dan dikekalkannya dalam merosam yang lain dalam kalimat yang sama yakni seperti mana Hamzah dalam kalimat Ismun Hamzah wassal dalam kalimat Ismun ketika di Idofahkan dengan lafdul jalalah Seperti bismillah Hamzah wasalnya dihadapkan Sementara apabila diidofahkan pada kalimah rab Hamzah wassal dalam kalimat ismun diisbatkan Bismi Rabbika Bismillah dengan Bismi Rabbika Rosamnya berbiza Dalam Bismillah Hamzah Wasolnya dihadap Dalam Bismi Rabbika Hamzah Wasolnya di Itbatkan Dan Al-Hathfu Dihadapkannya Hamzah Wasol ini memberi maksud yukallilu zaman al-hadas yakni menunjukkan masa yang sekejap sedikit masa yang diperlukan untuk usul kepadanya Maksudnya, Allah menghendaki bahwa untuk busul kepada Allah, untuk sampai kepada Allah SWT, seseorang tidak harus menggunakan jalan yang jauh. Tapi tidaklah jalan yang dekat atau dalam bahasa Al-Quran Asyirat Al-Mustaqim Menggunakan Asra'ul Wasail Wasilah yang paling pantas Berbeza dengan disebutkannya Hamzah Wasal dalam Bismillahirrahmanirrahim Karena dalam Bismillahirrahmanirrahim, Fasabih Bismillahirrahmanirrahim lebih merupakan perintah bertasbih. Dan sedia maklum bahwa tasbih perlukan masa yang lebih karena untuk bertasbih dengan betul. Seorang perlu tafakkur, perlu tadabbur, dan lain sebagainya. Hingga ada ungkapan yang terkenal dalam pelajaran akidah. Tafakkaru fi khalqillah, wala tafakkaru fi datih. Berfikirlah kamu tentang ciptaan Allah dan jangan berfikir kamu tentang zat Allah Oleh itu kalau kita berfikir dengan zat Allah, tentang Allah ya tidak perlu masa yang panjang, yakin saja Yakin saja, dan untuk meyakini sesuatu sebenarnya tidak perlu masa yang panjang Tapi untuk berpikir, memikirkan sesuatu perlu masa yang lebih Jadi Apa namanya, ketika, sebagai contoh, ketika seseorang mengucapkan Allahu Akbar, Allah Maha Besar Semasa ia mengucapkannya, seseorang tidak harus fikirannya dibebani dengan tugasan yang berat Bagaimana, Ya Allah Tuhan Maha Besar, baru masa nak pipir, Allah Maha Besar Ia tak akan khusus sampai bila-bila Anda boleh berpikir tentang betapa besarnya Allah bukan semasa menyebut Allahu Akbar Sekarang, setiap saat merasakan, memikirkan betapa agungnya Allah Bila maklumat tentang kebesaran Allah itu telah terakam dalam memori otak kita telah terakam dalam hati kecil kita Begitu kita menyebut, mengucapkan Allahu Akbar, ia akan keluar dengan sendirinya. Bukan semasa Allahu Akbar baru berpikir bagaimana akbarnya Allah. Atau ketika disebut Allahu Akbar baru hatinya menerjemahkannya dalam bahasa selain Arab Lidah Allahu Akbar hati disebut Allah Maha Besar Sampai bila-bila dikir kita tidak khusus Begitu maksudnya Demikian juga kalimah-kalimah yang lain Kalimah-kalimah yang lain Yang kedua yang kita tidak pelajari tentang Hadful Alif ini Seperti mana saya tempuh hari saya tidak pasti Quran yang ada di tangan jemaah sekalian ini Betul-betul Rosam Usmani atau tidak Itu masalahnya Sebab koidah ini Seratus peratus ya ini berdasarkan Rosam Usmani Penulisan yang berdasarkan apa yang diarahkan oleh khalifah Usman bin Affan dahulu kita lihat contoh yang kedua, yaitu perbezaan kalimah sahibun yang saya tentu hari dengan kalimah sahibun dari segi penulisan Ada sohibun yang ditulis dengan Alif Pengucapannya sama, lafaznya sama, tapi penulisannya berbeza. Yang satu ditulis dengan dhikrul alif, sohibun, ada alif tuh, nampak alifnya. Dan yang satu dengan hadhful alif. Hai sohibon juga tetapi alifnya dihadap Hai yang biasanya di beri tanda dengan alif kecil atau Fathah yang berdiri ya atau Fathah yang berdiri seperti mana saya tadi saya tidak pasti dalam merosam Quran jaman sekalian ini memberi maksud yang berbeza antara sahibun yang ditulis dengan alif dengan sohibun yang dihadapkan alifnya ini memberi mesej yang tidak sama sebab tidak mungkin saat itu hari tidak mungkin kalimah berbeza melainkan maknanya pun pasti tidak sama walaupun mungkin dari segi makhroj, dari segi bacaan dari segi root wordnya sama perbezaan jumlah huruf dalam satu Satu-satu kalimat juga memberikan maksud yang berbeza dari segi makna. Kita lihat, kita buat perbandingan, yakni di dalam surah Al-Kahfi. Kita lihat perbandingannya dalam surah Al-Kahfi, ayat yang ke-34. Kita lihat surah Al-Kahfi ayat yang ke-34 A'udzubillahimnashaitanirrojim, bismillahirrohmanirrohim Al-Kafi 34 Wa kana lahu thamar Dan adalah baginya Ayat ini sebenarnya bermula daripada ayat yang ke-32 Allah buat perumpamaan ada dua orang yang dalam setengah tafsir, yaitu adik beradik dan masing-masing mendapat harta pusaka yang sama jumlahnya yang seorang katalah yang A, harta pusaka yang diterimanya dikembangkan, diniagakan, dikembangkan, diniagakan hingga menjadi kaya raya tetapi bakhil Sementara yang B, hartanya lebih banyak, sebagian besar diinfakkan. Hanya sedikit sahaja yang diguna dan dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari. Sehingga dari segi zahir, nampak macam orang miskin. A yang kaya ini membanggakan kekayaannya kepada B sedaranya yang miskin miskin bukan karena tidak punya harta karena hartanya lebih banyak diberikan, disedarkan dan adalah dia katalah A yang mempunyai dua kebun yang luas ini kebunnya menghasilkan sedang berbuah tamarun dan dia berkata pada sahabatnya pada B Wahua yuhawiruhu sedangkan dia sedang bermuhawaroh berbual dengannya dengan angkuh dia berkata ana aktharu minkamalan Aku adalah lebih banyak hartanya daripada engkau Dan lebih Ramai, lebih kuat, lebih banyak, lebih mulia pengikut dan kumpulan Aku lebih besar Hartaku lebih banyak Aku lebih kaya daripada kamu Aku pun lebih ramai pengikut daripada kamu Kata A kepada B Di situ bagaimana penulisan Sohibihi Ada Ada alif ya Alif kecil Tengok ada sini Masalahnya ini susahnya saya Alif kecil Ada alif besar Ada alif besar Ya itu susahnya disini Saya katakan tadi Rosam Osmani disitu ya ini ditulis dengan alif ditulis dengan alif jadi li sohibihi ditulis dengan alif Maknanya jumlah hurufnya Ada empat Shad Alif Ha'ba Shad Alif Ha'ba Itu tadi saya katakan Doakan saya katakan minggu lepas Itu masalahnya nanti Jadi tak apalah Kalau itu jangan tengok itunya Tengok kaidahnya Kita belajar kaidahnya bukan belajar Quran yang ada di panjang mahtu sebaiknya kita apa namanya balaroh ya bukan cerita nahunya nahut ada masalah dari penulisan belajar sorof tak ada penasalah dari segi makna ada masalah situ macam nah Pak Jis alif panjang so ada Alif alif tak ada Alif tak ada juga ya alifnya, sohibi dan ini yang rasam asmaninya ada alif, jadi tulis yang depan itu sohibi yang ada alif, ada alif sod, alif ha, bak, empat huruf ya itu empat huruf baik, sekarang bandingkan ini ucapan A kepada kepada B oh disitu tidak ada alif Ada yang ada atau tidak Ada Ada Tidak, terbalik Penjelasan saya Yang ayat ini sebab ini nanti ayat 34 Ini bandingannya dengan Ayat 37 Ayat 37 Baik, terbalik yang saya lihat tadi Yang 37 Ayat 37 disitu Bagaimana bunyinya Qala lahu sahibuhu wa huwa yuhawiruhu akafarta billadhi khalakoka minturab bintum amin nutfatin thumma sawwaka rojula Qala telah berkata dia dia ini dia siapa nih ya A atau B untuk mudahkan pemahaman A tadi yang kaya sombong B ini yang nampak miskin karena banyak serkah yang tawaduk B berkata Qala telah berkata B lahu padanya nya A sohibuhu ada alif atau tidak disini ada alif ya Yang ini ada alif, yang tadi tidak Saya melihat yang ini Saya tersilap Saya melihatnya tersilap Mata saya terbalik tadi Baik, terbalik Sohibun Ada alifnya Yang ini tulisan dia Ada? Yang ini ada alif Telah berkata Sohibu oleh sahabatnya Ini yang B lah Bicaka pada E Wahwa Yuhawiru sedang dia berbual dengannya Akafarta billadhi kholakoko minturob E kata B Akatakanlah E ini abangnya lah Kata adiknya bang Adakah engkau kufur Kepada zat yang telah ciptakan engkau dari turob Thumma minutfatin kemudian daripada nutfah Kemudian dia telah Sempurnakan kau sebagai Lelaki Seorang insan sempurna Dari segi penulisan Berbeza Yang ayat 34 tadi ditulis 3 huruf sahaja Ditulis dengan 3 huruf sahaja shot, ha, ba Tadi saya tersilap Yang ini ada Tiga huruf saja Jadi Tidak ada alif Tapi hanya ada Beri tanda Ya, Fathah Fathah yang berdiri Perlu saya sampaikan sekali Bahwa dalam Rosam Usmani Atau awal Al-Quran dahulu Quran dahulu lagi, tidak ada baris Tidak ada baris, jadi perbezanya Begitu ketara lah Yang saya Satu shot ha'ba Yang satu shot alif ha'ba Soh, ibu tengok Cuman ada penulisan boleh berbeza Ini adik beradik Yang satu kaya raya Dalam buka penyertasi itulah adik beradik dapat harta pusaka yang sama Yang satu mengembangkan, dikembangkan harta pusakanya, hartanya makin banyak, makin banyak, makin banyak Sehingga ia berjaya memiliki janataini Dua bidang tanah yang luas, mungkin dua kebun, mungkin dua dusun, mungkin Mungkin dua ladang. Dua ladang lah dapat kaya raya. Kebun itu kecil ya. Dusun itu belum kaya. Kalau punya dua dusun belum kaya. Dua ladang. Satu di Australia, satu di California. Dan keluasan dia Yakni yang di Australia seluas menanjung Malaysia Yang di California California seluas Sabah dan Sarawak so kaya raya rani kaya raya tapi sombongnya angkuhnya walau yadubillah semuanya Sementara adiknya atau saudaranya dapat pusaka juga daripada orang tuanya meninggal Tapi harta yang banyak karena dia merasa tidak memerlukan harta sebanyak itu Dia hanya mengambil sekadar yang Untuk keperluan hidupnya Sementara selebihnya Diinfakkan Sehingga gaya hidupnya Seolah-olah Nampak macam orang susah Tapi sebenarnya dia tidak susah Hanya orang lain memandang dia susah susah jadi yang kasihan yang memandangnya yang punya diri bahagia itu bagian sebenarnya itu orang lain memandangnya susah tapi yang punya diri bahagia itu bagi sebenar sebab ada orang lain sebagian yang ini yang memandangnya senang-lenang yang mengalami setengah mati rasanya yang itu setengah mati merasai kehidupannya susahnya luar biasa orang lain saya memandangnya Senang Senang ya awak. Macam-macam ada. Tapi kalau yang empunya diri bercakap jujur. Awak nampak senang. Tuhan yang tahu. Macam mana hati saya. Kebahagiaan A tadi. Dia lebih suka. Mencari kebahagiaan diri. Dengan membahagiakan orang yang memandang. Jangan sampai ada orang memandangnya dia susah, itu kebahagiaan dia. Sebab itu berusaha menutup-nutup kesengsaraan hidupnya. Dan itu kesengsaraan yang luar biasa. Dia kata pada sedaranya, Li Sohibihi Li Sohibihi tidak ada Alif Sementara saudaranya yang miskin Yang tawadduk, yang banyak amal Berkata pada saudaranya yang sombong dan angkuh Li Sohibihi Bagaimana boleh Penyebutannya berbeza Tepat disanyatakan, bila kurang hurufnya Kurang hurufnya, gimana? Akal Kan, akal itu kurang Baik E yang kaya raya E yang kaya raya dan sombong ini Dia fikir Persahabatan atau persaudaraan Hubungan persaudaraan, persahabatan dengan B Adalah hubungan yang sangat erat Il-tisok Il-tisok itu maknanya rapat, melekat Tidak ada pemisah Maklum adik-beradik, dia merasa dirinya sangat dekat dengan B. Dia pun fikir B, fikir dia pun sangat dekat dengannya. Tidak ada, apa namanya, sempadan. Tidak ada pemisah. Tidak ada pemisah. Dibuangnya Alif, ditinggalkannya, dihazafkannya Alif. Lihat Tuh bayin amakannya Dhunuhu malikul jannatain Min anasohi E yang berkata pada B dengan kalimah Sohibihi tidak ada alif Efikir Efikir Persahabatannya Dengan B ini persahabatan yang Erat Tidak ada pemisah, kan alifnya dibuang Bila alifnya dibuang kan Nah, jadi tak ada pemisahan sama sekalilah Dari segi kasih sayang Dari segi iman Dari segi walhal prangih A dan B Berbeza, tapi A Tidak merasa itu semua Merasa persahabatannya, pasuhurang saudaranya sangat sangat erat sekali sangat rapat sekali sehingga menunjukkan keakraban dan keiratan persahabatan dia katakan li sohibi tanpa ada alif Betulkah E dengan B ini punya persahabatan yang erat yang tidak ada perbizana sebegali Betul atau tidak? Tidak Tidak kan? Perbezanya sangat jauh Jurang perbezaan antara E dan B Walaupun adik beradik Bezanya sangat-sangat jauh Jurang perbezaannya sangat jauh Sebab itu ketika B mengingatkan A saudaranya Dia tak kata Tanpa Alif Tapi dia bagi tau pada A Dengan Alif menunjukkan bahwa Antara dirinya Dengan saudaranya ada Pemisah Ada perbezaan Apa hanya perbezaan yang sangat ketara? Keimanan lain, kona'ahnya lain, sifatnya lain, pandangannya pada dunia berbeza sama sekali, walaupun adik-beradik Lengok, walaupun adik beradik, tapi antara keduanya ini mempunyai perbezaan yang sangat jauh dari serba-serbinya Pandangannya terhadap dunia lain E melihat dunia ini segala-galanya B melihat dunia hanya wasilah dan perantara A melihat dunia tujuan hidupnya. B melihat dunia hanya jalan untuk mencapai kehidupannya. Dari keimanan berbeza. Dan lain sebagainya. Sebab itulah ketika B memberitahu A. Sebenarnya engkau ini bukan sahib aku. Tapi engkau ini adalah sahib kepada aku. Artinya walaupun kita ini adik-beradik, ada perbezaan, ada jurang pemisah yang sangat luas. E, fikir dirinya dengan B ini sama saja. Maklum adik-beradik, darah sama. Tengok, ketika Allah nak menjelaskan antara keduanya ini, walaupun adik-beradik rupanya tidak sama. Anggapan A salah. Anggapan A terhadap B, yang dia fikir B itu saudara karibnya, mempunyai segala persamaan, maklum sama nasab, mungkin DNA-nya sama, tapi Allah kata tidak. Antara dua adik Brad ini mempunyai jurang perbezaan, jurang pemisah yang sangat-sangat luas. Sangat-sangat luas. Anda subah, firif, kofakot, kalaupun ada persamaan, ada persamaan. persahabatan hanya dari segi ya adik beradik lah, itu aja lah yang satu panggil abang, yang satu panggil adik itu aja lah, tak lebih daripada itu adapun dalam keimanan, berbeza dalam masalah zuhud Tidak sama Dalam masalah Sudut pandang terhadap dunia Tidak sama Hunaka iftirakun wa masafah Bainahuma Disana ada Jarak Disana ada jarak Disana ada perbezaan Antara Keduanya Dan itu boleh dilihat Apa namanya Dalam ayat 39 Ketika Bagi apa ucapan Kan berbeza Ayat yang ke 39 Dalam surah ini Kata B kepada A Sepatutnya ketika kau melihat Kekayaan kau yang banyak Lebih banyak daripada aku ini Kau kata, Masya Allah, kau tak ilah-ilah Intaroni anak akulah mingga malan wawaladah Ketika kau melihat aku, memandang aku Orang yang hartanya kurang dan anaknya pun kurang Atau ketika kau melihat aku, miskin Ketika intaroni, intaroni yaknya pun dibuang Ketika seseorang melihat orang lain itu kecil, rendah, kurang, melihat dirinya lebih, banyak, tinggal melihat orang lain pun intaroni, yaknya pun tadi sebut. Intaroni, ada tak yaknya? Tak ada kan? Sepatunya ada yak kan? Sebenarnya intaro ni. Sebab aku. Mana larinya yak tuh? Yak tuh dibuang. Karena tengok. Yang kata ini kan orang yang merasa dirinya banyak. Melihat orang lain yang. Dirinya sik. Ini ucapan orang kaya pada orang miskin yang dihinanya Jadi karena si kaya memperkecil meremehkan si miskin Tengok, kata pun in taroni Bukan taroni Walhal, hakikanya asalnya ada? Ada iya itu. Ada iya. Jadi, mana boleh sama? Dari segi perangai, dari sifatnya tidak sama. Tidak sama. Dali kasbiya kali. Jadi, si B menyatakan. Jadi, kalimat Taurimahduf khatul ya'akhirah. Dali kali yuki. Bi'ana malikul jannatain yastasiruhu. Dibuangnya ya' dalam Tauroni. memberikan maksud bahwa Bahwa si pemilik dua ladang itu memandang saudaranya soghir, kecil, miskin. Qalilul mal, hartanya sikit. Qalilul walid, harga pengikutnya pun tak ramai dan sebagainya. Untuk memudahkan pemahaman ini, saya kata tadi, Eh Pandang B, A, Fikir B Dengan B, sama Tapi B ingatkan A Hubungan kita semuanya Hanya sama dari segi Nasabnya mungkin, tapi berbeza Dari yang lainnya Sekarang Lihat ayat-ayat ini Dalam ayat berikut ini agak-agak ada Alif atau tidak, dan kalau ada Kenapa, dan kalau tidak ada, kenapa Sekarang kita sudah tahu Yang ada memberi maksud bahwa Antara kedua orang itu Itu ada perbezaan Sebab ada pemisah Yang tidak ada Makanannya Rapat lah Memang sama betul Tak ada gap Baik, ketika Allah SWT menceritakan siapa Nabi Muhammad SAW di hadapan kaumnya. Adakah Nabi Muhammad ini orang asing bagi kaum Arab Quraish? Atau Nabi Muhammad ini sebenarnya orang yang telah dikenalinya semenjak zaman kanak-kanak? Kita lihat. Pertama, dalam surah Araf. Surah Al-A'raf ayat 184 Bagi tanda saja, Al-A'raf 184 Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam ayat itu A'umul imna shaitanir rajim Ada kerataan ayat yang berbunyi Ma bi sahibikum min jinnah Ada tak? Ma bi sahibikum min jinnah Minjinnah Ma bi sahibihim Minjinnah Tulisannya bagaimana? Ada alif Sahib Sahib Bagi tanda alifnya Ma bi sahibihim minjinnah Tiadalah Pada sahibihim Sahabat mereka itu Minjinnah penyakit gila sahabat mereka itu tidak ada sakit gila siapa dimasukkan disini? sahibihim Nabi Muhammad bagi bagi kaumnya kan yang dimaksudnya Nabi Muhammad bagi kaumnya bahwa Nabi Muhammad itu tak ada penyakit gila dan Nabi Muhammad Allah nyatakan sahibihim sahibihim sahabat mereka ada alif kerana Quraish Pernah panggil Nabi, bagi kelaran Nabi, Majnun, Majnun, Majnun, Majnun Lalu Allah nafikan, tiada penyakit gila pada sahabat mereka itu Sebab antara Nabi Nabi adalah bukan orang asing Bagi kaumnya khasnya orang Arab Satu Yang kedua Surah Sabah Ayat 46 Surah Sabah Ayat 46 Kita lihat dahulu dan nanti selepas itu jamah Seboleh agak, pasti boleh agak ayat-ayat berikutnya Surah Saba ayat 46 Ma bi sahibikum min jinnah Ma bi sahibikum min jinnah Ada? Bagaimana penulisannya? Ada alif Ma bi sahibikum min jinnah Tiadalah penyakit gila pada sahabatmu Sahibikum Ada alif Maksudnya Dalam sahabatmu Ya ini Muhammad itu Yang lain tidak hanya Hanyalah sahabat kamu juga. Kamu telah mengenalinya. Dari zaman remaja lagi. Dia itu tidak ada penyakit gila. Sohib. Sohibikum. Ada alif. Ini cerita hubungan Nabi dengan kaumnya ya. Persahabatan Nabi dengan kaumnya. Hubungan Rasul dengan kaumnya. Yang ketiga. Surah An-Najmi. Surah An-Najmi Ayat 2 Wa Najmi Iza Hawa Ayat kedua Ma Dalla Sahibukum Wa Ma Ghawa Ma Dalla Sahibukum Wa Ma Ghawa Surah An-Najmi Surah 53 ayat 2 Ma dhala sahibukum wa ma wa Bagaimana sahibukum? Ada alif juga ya Sahibukum Ma dhala sahibukum wa ma wa Tidak sesat Sahabat karibmu Muhammad yang menjadi sahabat Dari zaman kanak-kanakmu itu Tidak sedang bingung Dia pun bukan sesat Tengok Sahiku ada alif Dan yang terakhir Surah At-Takwir Surah At-Takwir Ayat 22 At-Takwir Surah yang ke-81 Ayat 22, yang terakhir Masih cerita tentang Nabi Muhammad Hubungan Nabi Muhammad dengan kaum kafir Quraish Bagaimana ayatnya? Wama sahibukum bimajnun Wama sahibukum bimajnun Nabi yang diberi gelaran oleh oleh kaumnya kaum Quresh bagi majnun Allah nafikan dan tiada lah sahabatmu itu orang yang gila penulisannya sohib 4 huruf pada alif pertanyaan mudah jawaban mudah Kenapa ditulis ada alif Hayat ayah imukan pesahabatan Nabi dengan kaum kafir kuras. Kenapa disingan alisohibun? Mudah jawabannya. Ya ya? Ya, antara Nabi dan kaumnya ini ada pemisah yang sangat jauh, jauh sekali Walaupun mereka sama-sama Qurais, betul, mereka anggap sahib sama Qurais, sebangsa Betul, sama-sama bangsa Arab Bahasanya sama Cara berpakaian, penampilan Mungkin lebih kurang sama, makanannya pun sama Bahkan Ramai daripada mereka Yang pernah menjadi Teman sepermainan Nabi SAW sezaman kanak-kanak Teman Sepermainan Tetapi selepas jadi Nabi Ada perbedaan yang Sangat jauh Dari keimanan, dari segi keyakinan, dari segi pegangan hidup, pandangan hidup, madlamat hidup Berbeza sama sekali Karena perbezaan antara Nabi, antara Nabi dengan mereka ini ada jarak pemirsa pemisah yang sangat jauh yang mereka tidak fahami mereka fikir Muhammad itu sahabat seperti mana mereka bersama dengan yang lain Allah nafikan dan cara Allah menafikannya pun tengok satu datanya dengan diletak di bubuhnya alif dalam kalimat sohibun menurutkan ada jarak ada pemisah Hai sekarang pertanyaannya dan jemah boleh jatuh jawabannya para sahabat nabi ini Nabi Muhammad dengan kaumnya sama-sama Quraish sama-sama Quraish sama-sama bangsa Arab sama-sama berasal Arab cara fashion pakaian pun lebih kurang sama makanannya pun lebih banyak apa Buah pun tamar, kalau makanannya? Ya, namanya sama-sama sebangsa, istilahnya sebangsa dan setanah air Istilahnya sebangsa dan setanah air Kalau sama pun mungkin, sama-sama satu bangsa, bangsa Arab. Sama-sama satu suku, suku Quraysh. Sama-sama satu bahasa, bahasa Arab. Sama-sama selera makannya. Tamar Tapi ada perbezaan yang Lebih, apa, penting sekali Yang ini dari segi iman Kepercayaan Pandangan hidup Matlamat hidup, dan sebagainya Ini yang mereka tidak ketahui Ini yang mereka tidak sedari Dan itu Sebenarnya perbezaan itulah yang menentukan Nanti perbezaan nasib di akhirat Satu surga, satu neraka. Walaupun di dunia mungkin sama-sama bahasanya, sama bangsanya, sama sukunya, bahkan sama hobi dan minatnya. Mungkin ada hubungan saudara. Antara Nabi dan Abu Lahab, ini kan ada hubungan family. Tapi Allah kata, ya itu hubungan yang tidak, yang apa namanya, ya... Sama-sama Darah keturunannya Tetapi berbeza dari segi Akidah Perbezaan itulah nanti yang Menentukan perbezaan nasib Di akhirat Satu ahli surga Satu ahli neraka Sohib Sekarang Abu Bakar dengan Nabi SAW Sebangsanya sama ke lain Bangsanya? Sama Bahasanya? Sama Sukunya? Sama Suku? Suku Abu Bakar dan Nabi Muhammad? Suku Sama Sama-sama kau bilang Quraish Fashion pakaian Fashion pakaian Ya Ya samalah Mungkin Makanannya yang lebih banyak Dimakan disantap hari itu Sama-sama Sebab Abu Bakar pun tidak makan burger Nabi pun Tak makan KFC Ditambah lagi dari segi itu semua sama Sama satu bangsa, satu bahasa, satu suku Ditambah lagi, agamanya sama atau tidak? Sama Keimanan sama atau tidak? Sama Matlamat hidupnya Nabi Abu Bakar? Sama Kepecahan ketuhanannya? Sama Ketuhanan sama, Tuhannya sama, Akidahnya sama hidupnya sama-sama sekarang persahabatan Nabi Muhammad dengan Abu Bakar agak-agak Allah sebutkan kalimahnya Sohibun yang mana? agak-agak sekarang kita surat ada alif atau tidak? tanpa? sudah boleh agak? yakin? yakin Allah sebutkan persahabatan Abu Bakar dan Nabi tanpa alif? hanya shot ha bak Karena semuanya sama dan tidak ada Gap Betul Betul Coba lihat surah taubat Ayat 40 Surah taubat ayat 40 Inilah Al-Quran yang sebenarnya sangat indah sekali Luar biasa Kita akan terasa Getarannya Sarannya difahami betul Khasnya ini ya, Rosam Osmani ya Ayat 40 Illa tansuruhu jika kamu tidak mau menolongnya Ayah ini diturunkan ketika ada arahan daripada Allah Supaya orang mu'min segera pergi berperang ke tabuk Ramai daripada... mereka yang berat hati memandangkan jauhnya perjalanan musim panas, musim menoi buah apalagi tambahan pula baru saja balik daripada perang hunin kata orang baru nak berehat, tiba-tiba ada aran perang, jauh pula 91 km, meredah pasang pasir, keluar belanja sendiri tidak ada bayaran Pingat jauh sekali Jadi ada yang berat hati Bahkan ada yang akhirnya gagal ikut Kemudian dihukum oleh Allah di pulau 50 hari Allah ingatkan pada mereka sahabat-sahabat. Kepada orang muslim bukan orang kafir ini. Jika kamu tak mau tolong Muhammad nabiku. Dan anturuhu. Fakad nasrahullah. Ya. Tak apa. Allah telah menolongnya. Idh akhrajahu ladhina kafaru. Ketika orang kafir menghalaunya keluar. Maksudnya orang kafir maka. Nabi-ku ini salah seorang daripada dua orang Maknanya ada seorang yang menemani Waktu itu Ketika dua-duanya berada dalam Gua kecil sahaja Gua kecil Iziakul ketika dia, nabiku berkata, li sahibi kepada sahabat yang menemannya, la tahzan inna allaha ma'ana Jangan engkau bersedih, suhunya Allah sama kita Fa'anzalallahu sakinatu alaihi, lalu Allah turunkan ke ketenangannya ke atasnya sahabatnya yang asalnya gelisah dan takut ini. Ayyadahu bijunu dilam taruha. Dan Allah telah memberinya kekuatan dengan tentera yang kamu tak pernah melihatnya. Jalakalimata ladina kafarusufla. Allah jadikan. kalimat atau pedang atau ideologi orang kafir ini rendah yang bawah dan Allah jadikan kalimat Allah yang agama itu tinggi Allah Azizun Hakim Allah Maha Perkasa Maha dimana penulisannya disitu ada alif ke tidak disitu ada ada yang ada yang itu salah itu yang tadi yang salah mula salah terus Tidak ada Di sini tidak ada alif Kenapa? Sebab itu kalau nak pelajar Kena cari Quran yang betul-betul Osmani Kebanyakannya di situ Pak Jis ada? Tidak ada Seh? Itu betul Itu mudah difahami Kenapa tidak ada? Ya kan antara Nabi dan Abu Bakar tidak ada Tidak ada pemisah Tengok HP yang tadi Yusof ibu Nabi Muhammad juga ada alif Karena Nabi dengan kaum Arab Kaum Korea ada Tengok bagaimana telitinya Al-Quran Itulah hadhaf, itulah rahasia hadhaf Itulah satu dari cabang ilmu ma'ani Ada sesuatu Yang tidak disampaikan oleh Al-Quran, oleh Allah Kepada kita Hanya Dengan cara penulisan Bukan dengan kalimatnya Sebab kalimatnya sama Bunyi sama Terjemahan pun serupa Tapi penulisan Itulah Al-Quran Jadi ketika Allah memberitahu kita Ada dua orang yang tidak ada perbizan sama sekali Ditulisnya dengan tiga huruf sahaja Tidak ada pemisah Sohibihi Tak ada alif tuh Yang saya ini betul lah Ini tak ada alif, senang Jadi kalau mungkin yang ada alif Semuanya ada alif, saya yakin Quran yang semuanya ada alif, tidak ada yang tidak ada alif Quran yang sohibu ditulis Dengan sohibu semua ada alif Pasti disitu semua ditulis Tidak ada yang tidak ada alif Semuanya pasti ada alif Sehingga belajar yang ini mungkin susah Akhirnya entah Samuju Sampai jumpa Ada situ, Prof, yang gitu? Situ ada alif? Nah, yang itu bagus. Senang. Kita boleh berbeza kan? Tahu ya perbezaannya. Jadi kenapa yang tadi ada alif, yang ini tidak ada? Memang terasa. Jemaah baca pas ya kan? Iya, iya. Tadi saya lihat tadi, jemaah sudah boleh mengagak. Ini bermakna persahabatan Nabi dengan Abu Bakar yang semuanya yang sama, tidak ada perbezaan. Sebab matlamat hidup Nabi. Diajarkan pada Abu Akar dan Abu Akar yakini So mana persahabatnya Sangat akrab, sangat erat Melekat Il-Tisok dipanggil Il-Tisok itu Melekat selekat-lekatnya Tidak ada pemisah Tidak ada pemisah Tidak ada perbezaan sama sekali Maksudnya As-Suhbah Al-Hakikah Satu persahabatan Yang sebenar-benar persahabatan Firrifqah Dalam kasih sayang Waliman dan keimanan Tidak ada gap sama sekali Tak ada jurang pemisah Tak ada Apa namanya Perbezaan sama sekali Tidak ada perbezaan sama sekali Kemudian Sekarang Apa namanya aaa Pertanyaannya Di dalam Al-Quran ada satu kisah Yakni Apa namanya? Berkaitan dengan perintah mengisahkan Allah Ini pun saya yakin, jamaah boleh mengagaknya, boleh menekahnya Karena kuidahnya telah tahu Berkaitan dengan perintah mengisahkan Allah, mentawakkan Allah dan larangan menyekutukannya Selepas perintah mengisahkan Allah, tidak boleh menyekutukannya Al-Quran suruh kita berbakti pada kedua ibu bapak. Bahkan 10 wasiat Allah dalam Al-Quran, surah Al-An'am. Wasiat pertama, jangan sekutukan aku, isekan aku, kata Allah. Dan yang keduanya, birul walidain. Bakti pada mak bapak. Sentiasa dirangkaikan ini. Tetapi Allah beringatkan Jika kedua ibu bapak kamu Yang ada hak untuk kamu taati Dan kamu hormati itu Memaksamu untuk buat syirik kepada aku Syirik adalah Allah kata jangan Patuhi dia Jangan ikuti dia Tetapi Bergaulah kamu di Dunia Ini semasa dia dengan cara yang Yang baik, artinya Walaupun kedua ibu bapak ini Ada hak untuk di Taati dan juga dihormati Suatu saat Kedua orang tua kita Akan kehilangan hak untuk di taati Walaupun dia tidak mungkin ke Hilang hak untuk dihormati. Bila kedua ibu bapak telah menyuruh anaknya, katalah, menyekutukan Allah, orang tua kehilangan hak untuk ditaati. Ingat, hilang hak untuk ditaati. Tetapi tidak kehilangan hak untuk dihormati. Contoh, kedua ibu bapak kafir dan anaknya mu'min. Kan anak tidak wajib lagi patuh pada perkataan ini. Dengan agama, tetapi Masih wajib Menghormatinya, wajib bergaul Dengan mereka dengan cara yang baik Wajib menghormatinya, wajib Mengharginya, wajib memuliakannya Walaupun tidak lagi wajib Mentah hatinya, artinya Persahabatan antara anak dengan orang tua Tidaklah wajib tetap Masih berlangsung Dengan baik Tetapi karena mereka ini ada Antara anak dan orang tua sudah ada perbisaan kan Yang satu mu'min, yang satu kafir Yang satu suruh umus syrik Macam mana nak patuh Karena sudah ada perbezaan, baik, persahabatan antara anak yang dipaksa sirik oleh orang tuanya tadi, gimana agak-agak mendoa Al-Quran, penulisannya? Ada alif. Ada alif atau tak ada alif? Agak-agak. Betul? Betul ya? Kenapa ada alif? Karena ada perbezaan. Karena ada? Kenapa mesti dipisahkan? Karena ada pemisah? Ya, karena sudah ada Tidak mungkinlah melekat sesuatu semuanya Mesti ada perbezaan Hasilnya yang ini perbezaan dari segi Akidah kan Coba perhatikan nanya, betul atau tidak betul Lihat surah Luqman Contohnya Ayat 15 Luqman 15 Terima kasih. Terima kasih. wa in jahadaka ala antushrikabi ma laisalaka bi'ilm dan jika kedua ibu bapamu yang masih mushrik kafir itu memaksa Maksamu, wahai hambaku, sebagai anak yang sudah mu'min mu'ahid, untuk kamu menyekutukan aku, kan apa yang kamu tidak ada ilmu padanya, sedikitpun, falatutihuma. Janganlah kau... kamu yang dah muslim ini, mentaati keduanya, walaupun kamu anak masih anak kepada mereka berdua jangan kamu taati la tuti' huma wa sahib huma fid dunya ma'rufan dan bergaulah kamu akan dengan keduanya di dunia dengan cara yang baik, wa sahib ma'rufan ada alif atau tidak? ada ada yang tidak ada? Terima kasih. Terima kasih. Ada yang Qurannya tidak ada? Mesti tidak ada, sebab yang ada sentiasa ada, yang tak ada pun tidak ada. Kalau yang tak ada pun ada, yang ada lagi ada. Pertanyaan kenapalah di situ ada? Alif, sahib umar. Ini perintah memang bukan sahibun. Sahib umar. Kenapa ada alif? Karena anak yang Allah larang mentaati Kedua-duanya tadi sudah Ada perbezaan dengan orang tuanya Sudah gap Bahkan bukan perbezaannya, bukan kecil Perbezaan itu yang menentukan Nasibnya kelah di akhirat Surga dan neraka Perbezaan yang sangat jauh Tengok perbezaan surga dan neraka Allah hanya bagi pagor alif saja Allah bagi simbol alif saja Sohib huma Penulis bacanya Bacanya tetap ada alif ke tak ada alif ke Alifnya ditukar dengan fathah berdirik ke Bacanya sama Baca sama, makhrot sama, tajwid sama Makna sama, nahwuh sama Tapi ini penulisan, ini ilmu balarah Kenapa dibizarkan penulisannya? Ya karena Allah nak tunjukkan tadilah Ada? Ya jadi persahabatan itu sudah bukan persahabatan persahabatan yang hakiki bukan bukan persahabatan yang kamal sempurna bukan tetapi persahabatan yang sudah ada perbezaan perbezaan apa ya pahamnya Sekarang petaing ketiga Yang juga sudah boleh diagak Penulisannya Masih dalam surah Al-Kahfi Ya tadi kan saya cerita Kahfi juga Kecuali kalau saya cerita minggu depan, tak boleh kata masih. Jangan mudah terkejut, nanti terkejut betul, nanya. Tidak ada hospital terkejut ini, tak ada. Masih dalam kisah Al-Kafi, ada kisah yang populer, yakni... Musa dan Khidir Beria-ia sangat, bahkan cenderung merayu Musa alaih salam untuk diterima sebagai murid pada Khidir Dalam kisah itu ada Keinginan yang kuat Dari Musa alaih salam Untuk diterima sebagai murid Dan akhirnya diterima, tapi dengan syarat. Tapi dengan syarat. Dan syarat itu sebenarnya tidaklah berat, sebab hanya satu sahaja. Tapi Musa tahu akan kekurangan dirinya. Musa pun tidak berjanji, tidak mau mempastikan dapat menisarat. Musa pun kata hanya, insyaAllah. InsyaAllah. Jadi itu satu kisah pengajaran, proses belajar-mengajar yang luar biasa itu sangat baik sekali. Jadi ada peraturan, ada disiplin, ada tata tertib yang perlu dipatuhi. Jadi syaratnya jangan bertanya Karena nanti Khidir sebagai guru yang Allah lantik Dia sendiri yang akan menjelaskan apa-apa yang tidak dapat difahami oleh Musa Hanya itu saja Kemudian setelah berlalu perjalanan Dengar dulu, tak payah terus mencari pengalaman Ini susahnya belajar nih Susahnya belajar Naik bus tuh jangan duduk depan bus Nanti dilanggar Ini saya sedang mengajar Disiplin Musa belajar dengan hitir Sedang tetap-tetap Tapi sudah dia, jadi macam mana Jangan berdiri depan bus Nanti kelanggaran Jadi ada disiplin Belajar tak disiplin Bila tak disiplin, susah Nanti tak masuk, percayalah Saya diajar oleh guru saya itu tak masuk Tak masuk, hanya masuk Sekejap, hilang semua Jadi ada Ada satu kitab Yang sebenarnya Kita itu sangat bagus diajarkan panduan Namanya Ta'limul Muta'lim tali muda Dalam yang ini, ta'lim itu mengajar, muta'lim itu orang yang belajar. Artinya, seorang yang tidak belajar, tentu mesti belajar lebih dahulu cara belajar. Jadi, pelajarannya, ya ini, belajar cara belajar. Bukan pelajarannya yang dipelajari, pelajaran nomor dua. Ada dalam koedah Tadris Ilmu Tarbiyah Namanya Almadah Apa namanya Atorikoh ahamu minal mada Cara belajar dan cara mengajar Jauh lebih penting daripada pelajaran itu sendiri Cara mengajar dan cara belajar jauh lebih penting Ahammu Jauh lebih penting daripada pelajaran itu sendiri Sebab pelajaran itu sendiri mungkin boleh dipelajari tanpa ada yang mengajar Tetapi hasilnya jauh berbeza dalam dunia, dalam tarbiyah. Nah, dalam tarbiyah. Hasilnya dalam kitab ta'limul muta'lim. Itu kalau di pondok-pondok kuno, pondok salaf itu dipelajari. Jadi itu wajib. Masuk aja tahun pertama, wajib hatam. Kitab Ta'limul Muta'lim. Ini mengajar Muta'lim orang yang tidak belajar. Jadi yang tidak belajar itu bukan terus diajar pelajar. pelajaran, tapi dia ajar cara belajar yang baik macam itulah, ibarat orang naik bus diberitahu cara naik bus itu macam mana duduknya dimana, kalau tidak nanti itulah duduk depan bus, jadi dia langgol bus berjalan duduk depan bus, yaa dia langgol dia langgol itu yang khidir letakkan syarat itu dalam proses ini sebenarnya sangat menarik dalam tafsir tarbiah proses Musa belajar dengan khidir ini sangat menarik Boleh di Dilihat daripada aspek Tarbiah Mulai daripada tarbiah Peringkat rumah tangga Hingga tarbiah yang paling tinggi sekali Jadi ada Peraturan-peraturan yang perlu dipatuhi Yang keduanya Dalam Talimul mutalim juga Tapi dikarang oleh seorang Ulama yang lainnya gimana ya dalam pembelajaran ini ada dua satu ilmu pengetahuan yang kita belum tahu akhirnya jadi tahu dan itu sangat mudah itu sangat mudah untuk tahu apa yang belum tahu sangat mudah sesama Sebab seorang guru hanya perlu mentransfer maklumat kepada muridnya yang selesai. Yang keduanya, afdai dipanggil barokatul ilmi. Keberkatan itu sangat sulit sekali. Saya sering berkata, Di mana-mana, untuk mencari ilmu Tidak perlu datang kelas Apalagi zaman sekarang Dengan kecanggihan teknologi Jemaah hanya perlu bareng di katil Sekarang ini Betul Kalau hanya ingin cari ilmu Apalagi ini ada live ini Ini ada live stream ini Jadi hanya perlu Sambil bareng, sambil makan, sambil kena tengok Itu kalau ingin Ilmu Nanti mencari keberkatan Itu sulit sekali Sangat sulit Sebab keberkatan ada koedah-koedah Dan ada cara-cara Saya itu biasanya Ini pernah dibuat satu kajian dahulu Ada kawan saya yang betar biah buat kajian ini Dalam tesis dia Bukan ilmu yang Disudut tapi keberkatan Jadi apa ya mungkin jamah tahulah pizanya, Prof. Zahir Mahal lebih mengetahui pizah antara pendidikan dan pengajaran itu sangat jauh sekali sangat-sangat jauh sekali biasanya budak-budak yang belajar di sekolah formal sekolah rendah, menengah kemudian masuk universiti, kemudian ke kolik, kemudian formal pagi, petang, balik, betul-betul, denger dengan budak-budak pelajar yang pergi ke di universitas lah khasnya, di pondok pondok, kemudian Karena gurunya tidak banyak mengajar usaha-usaha di pondok, saya pernah ada pengalaman tidak banyak mengajar dia hanya datang, kemudian cakap pun biasa sahaja kemudian berhenti kemudian sholat jamaah lepas sholat kemudian diajak gotong royong tapi burek-burek keluar semuanya pandai-pandai saya tidak tahu dari mana boleh pandai-pandai Mungkin boleh baca sendiri, nilai kebegatan luar biasa Dan duduk di masyarakat, menjadi pemimpin nanti lain Akhirnya kawan yang ambil tarbiyah ini Dapat apa ya, lulus lah Dapat biaya mempertahankan tisidia dengan cemelang sekali Karena dengan fakta-faktanya Ada sesuatu yang tidak dapat Yang tidak diperoleh oleh pelajar-pelajar Di sekolah-sekolah formal Tetapi karena ianya Hanya ada di sekolah-sekolah fondok Tak tahulah Ya mungkin, ya keberkatan itulah Wahadipondom, Masya Allah, jadwal pun tak tentu Rasa-rasa Ustaz mau ngajar, ngajarlah Kalau tidak, tidur Masa tidur itu buddhanya Ya, suruh Sapu longkang lah Basuh masjid lah Gimana boleh budak-budak Utaknya bagus-bagus dan Rupanya keberkatan Jadi itu saya kata tadi, untuk dapat ilmu Sebenarnya kelas ini tidak perlu ada sekarang lah maksud saya hanya perlu pegang handphone canggih dan boleh dimana-mana buka dan duduk, sambil bareng, sambil tidur sampai itu, tak ada masalah dan kemudian dapat whatsapp tapi ingat mungkin ilmu yang kita dapat itu pun hanya mungkin keberkatan guarantee tidak ada Garantikan, kebebatan lain Barakatun ilmi Nurul ilmi, kalau istilah Ima' syafi'i Tidak sama dengan Ilmu itu sendiri Ilmu dengan nurul ilmi tidak sama Tidak sama, jadi Jadi, ya mungkin itulah kita ada kekurangan dalam hal ini. Taklimun-taklim mungkin kita tidak belajar. Taklimun-taklim itu bukan mengajar, apa? Mengajar cara belajar. Jadi, cara belajar sebab cara... Cara belajar dan cara mengajar jauh lebih penting dari pelajaran itu sendiri. Pelajaran itu sendiri mudah. Hanya transfer maklumat. Guru hanya perlu men-transfer maklumat yang dia tahu pada orang yang belum tahu. Sudah. Selesai. Kan ada kan? Apa? Jadi menteri pelajaran dengan menteri pendidikan itu. Berat menteri pendidikan itu. Pelajaran senang saja. Duduk di rumah. Terbitkan artikel, suruh baca sendiri. Sudah. Betul periksa lulus semua, udah Kembali kepada kisah ini, jadi ketika Nabi Musa AS diberi syarat oleh Khidir Supaya jangan banyak tanya, melihat apa saja, melihat apa saja, karena Khidir sendiri akan menjelaskannya kelak Tapi nampaknya Musa gagal. Musa gagal. Dan dia sendiri yang melanggar syarat itu yang dia sendiri setuju. Akhirnya setelah tiga kali atau dua kali gagal, untuk kali ketiga Nabi Isa berjanji. Jika lagi sekalilah Dia bertanya Musa tanya pada Khidir Dia sendiri kata Baik Tuhan Guru Tak payahlah Tuhan Guru Teruskan persahabatan kita ini Maknanya Sudah cukup alasan Tuhan Guru sudah cukup alasan Untuk tidak terus Meneruskan Musohabah Musohabah maknanya Persahabatan Antara Musa sebagai murid Dan Khidir sebagai Gurunya Di dalam kisah Dimana Musa bersedia Khidir tidak lagi Bersahabat dengannya Bagaimana agaga Allah menjelaskannya Ada alif atau tidak? Tidak ada Di dalam surah Al-Kahfi ayat 76 Surah Al-Kahfi ayat 76 Bukan taunya itu yang penting ya, saya ulangi sekali Bukan taunya Saya masih ingat dulu semasa belajar hisap Belajar hisap Saya tak belajar matematik, saya belajar hisap Cikgu tuh selalu ingatkan Kalau dalam pasiennya Langkah kerja lebih penting Daripada hasil dia Langkah kerja pun penting Satu, keduanya dalam Apa namanya, mutala'ah Bila mutala'ah ini Guru ini akan Bercakap bahasa Arab, cerita Arab Mulai disebutkan Vekatnya, ini, ini, ini Betul cerita Ditanya, sudah faham? Sudah, belum faham, ulangi lagi sekali Setelah itu, murid-murid disuruh sekarang Awak tulis Apa yang awak faham tentang saya cerita Dalam bahasa Arab Jangan basah-basah sendiri, menggunakan kalimat-kalimat yang telah ditekan jadi kita tulis ikut apa yang kita faham yang kita ingat, yang kita faham dari cerita tadi dengan bahasa sendiri ada kawan saya dicari-cari-cari-cari jadi terjumpa kisah yang Ustaz ceritakan tadi ada dalam satu buku, akhirnya disalin 100% ya betul semua lah dibaginya markah 15 saja Terkejut dia Betul 100% dibagi Barca 15 Yang lain, yang banyak salah yang tidak 100% sama Tapi satu menilainya ini mesti apa yang dia fahami Markahnya 80, markahnya 90 Jadi akhirnya bertanya, gimana ya awak betul 100% tak ada, tak ada yang hilang Ya sebab dia yang penting betulnya itu Wah yang cikgu maukan, apa yang, bukan yang tepat itu Sebab kalau tepat sampai bila dia Boleh ini kan Rupanya lah saya tau Rupanya dalam bungkun elok aku salin Lagi dapat kosong Dapat 15 markah dia Markah pun 100 Begitulah rupanya Jadi pelajaran itu apa yang kita faham itu penting Bukan terus setuju kepada Kalau dalam menghisapkan itu ya Langkah kerja Langkah kerja betul, hasil tak betul Insya Allah dapat markah tinggi Kalau di sekolah Hasil betul, langkah kerja tak betul Itu pasti tiru kawan Itu tak ada makna. Itu dipanggil, cara belajar jauh lebih penting daripada pelajar ini sendiri. Cara mendapatkan sesuatu lebih bernilai daripada sesuatu yang didapatinya. Jadi itu yang perlu difahami dalam pembelajaran. Jadi dalam ayat ini, Nabi Musa AS bagitahu kepada gurunya, ya ini khidir Di dalam ayat yang ke-76, dia kata, Jika, berkatalah Musa, jika aku bertanya pada, ...padamu wahidin tentang sesuatu selepas ini, sebab sudah dua kali aku tanya, mana sudah dua kali aku melanggar syarat, Latus sahibini, janganlah engkau bersahabat denganku, atau janganlah engkau mengambilku sebagai sahabatmu. Sungguh engkau telah Sudah cukup Bagi engkau alasan untuk tidak Meneruskan persahabatan ini Enough is enough Musa sendiri yang kata Insya Allah Fala tu sahibli Cuman tulisan dia Ada alif atau tidak? Kenapa tidak ada alif? Kenapa tidak ada alif? Artinya? Kenapa tidak ada? Sepatunya ada atau tidak ada? Tak ada? Sepatunya tak ada? Tapi ada? Oh memang sepatunya tak ada Tak ada dan? Tak ada pun. Jadi kenapa tidak ada? Justru tidak ada perbezaan itulah. Tidak ada alih. Bukan malah ada perbezaan. Antara Musa dan Khidir Tidak ada perbezaan Persahabatannya persahabatan yang terikat Yang hakiki Yakni al-iman Sama-sama mu'min Sama-sama mempunyai Maklam hidup yang sama, sama-sama kekasih Allah Jemaah sekalian Saya tegaskan disini ya Persahabatan Yang hakiki, persahabatan Yang membolehkan kedua sahabat tadi Sama-sama alisurga Walau pun mungkin Berbeza Walaupun mungkin berbeza darah keturunannya Bangsanya Bahasanya Budayanya Warna kulitnya Apa lagi? Selera makannya Tapi jika persahabatan itu diikat atas dasar iman dan kepercayaan Itulah persahabatan yang hakiki Yang Allah sebutkan tanpa Halif Sebab sama sekali surga Sebaliknya Jika persahabatan itu ya Berbeza dari segi agama Keyakinan Kepercayaan Walaupun mempunyai persamaan dari segi Bangsa, budaya Bahasa, warna kulit Bahkan Mempunyai nasab yang Yang sama, dia bukan Persebutan yang hakiki, karena kedua-dua Orang ini Nanti nasibnya di akhir akan berbeza Satu di surga, satu di neraka Nabi Nuh AS Pernah menanyakan sesuatu yang dia belum pahami dengan baik. Ketika melihat putranya sendiri ditenggelamkan. Di depan matanya. Dia tidak protes, tapi dia hanya bingung untuk memahami keadilan Allah. Dia kata, Ya Allah, dia itu keluarga aku. Allah nafikan, Allah tegur keras. yakni dia buku Bukan keluargamu wahino. Terkejut no. Inna wa amalan wa ilusuali. La tas'alni. Jangan kamu tanya kepada aku apa yang kamu tiada. Ini bukan tahuan. Aku nasih ini aiduka. Aku nasihati engkau. Jangan jadi orang bodoh. Walaupun mempunyai hubungan darah keturunan. Anak dengan bapak ini kan. Masya Allah. Boleh katakan. Memang tak boleh pisah lah. Tetapi karena mereka berbeza. Agama. Berbeza kayak Dan di akhirat nanti pun akan berbeza nasib Satu di surga, satu di neraka Ya disitu pasti sudah ada pemisah lah Inilah yang Quran nak jelaskan Persahabatan yang sebenar-benarnya Persahabatan yang membolehkan A, B, C, D dan sebagainya tadi Yang apabila diikat dengan persahabatan Atas dasar iman dan kepercayaan Sebab nasibnya sama surga Jangan terlalu mengambil kira warna kulit Jangan terlalu mengambil kira Selera bahasa, budaya, selera makan. Jangan. Asal mu'min wajib tidak ada gap. Wajib hukumnya. Tidak boleh ada jarak, tidak ada garis memisah. Antara asal sama-sama mu'min, muslim, seiman, dan seagama. Karena mereka ini walaupun berbeza dari aspek yang lain. Mereka sama-sama senasib. Sebab itulah di sini. Walaupun nampaknya berpisah, ya kan hanya berpisah tidak jadi murid, tapi keyakinan kan masih sama. Berbeza dengan orang lain. Orang tua dan anak-anak dan orang tuanya tadi, orang tuanya kafir dan anaknya mu'min Anak apa namanya, masih Allah perintahkan anak untuk hormat orang tua, sahib humah Dengan? Dengan ahli Alif dengan Alif. Karena tadi ada perbezaan keyakinan. Karena perbezaan keyakinan, nasibnya pun berbeza. Surga dan neraka itu kan ada jarak. Sementara orang yang imannya sama. Keyakinan yang sama, walaupun Bangsanya berbeza, warna kulitnya berbeza Bentuk tubuhnya pun Tak sama Tapi karena sama-sama mu'min Tidak boleh ada Inilah akhirat Dalam Al-Quran ini, jadi bila Orang Muslim, sama-sama Muslim Tidak boleh ada gap Tidak boleh ada jurang pemisah Sepatutnya begitu Sehingga Nabi mengatakan Besabda, orang mu'min Dengan mu'min lain, seperti mana bangunan yang satu dan disini juga jamaah boleh agak, boleh lihat sendiri ketika Allah cerita tentang penghuni-penghuni neraka atau penghuni-penghuni surga, apa bahasa Al-Quran penghuni neraka, penghuni surga agak-agak penulisan ashabunar, ashabul janah pakai alif atau tidak Ashab ashab ashab baca sama ashab ashab ada alif atau tidak agak-agak lah cari sendiri cari sendiri dan kenapa agar ada alif azaz tapi caranya kena Quran Usmani agak-agak ashabunar ada alif atau tidak Itu kena cari sendiri. Begitu caranya baru nanti kita faham atau tidak. Wallahu'alam, itu saya sempat disampaikan Mudah-mudahan berganti Subhanakallahumma bihamdika sadu'allah Ilhamdala shari'a ala astagfirullahaladzim