Transcript for:
Komunikasi Politik dan Tantangan Pemilu

selamat malam mas efendi gazali aku bener-bener merasa seneng banget ada mas efendi disini karena aku kenal mas efendi itu sebenernya dari republik mimpi acara yang dibuat sama mas efendi terus aku ngerasa ternyata politik itu bisa di Dijadikan bagian dari sebuah entertainment Atau dibalik kalau dalam ilmu komunikasi politik Katanya orang itu Lebih banyak memahami politik Pada saat ini, ini dari jurnal-jurnal Internasional, itu melalui Justru acara-acara yang Lebih ringan Seperti di John Stewart Katanya merupakan suatu acara Yang paling penting yang membagikan informasi Tentang politik kepada warga Amerika Ketimbang acara-acara lainnya Nanti juga bisa masuk ke Late night show, stand up comedian dan lain-lain Jadi misalnya ada calon presiden di Amerika Yang merasa lebih baik mengumumkan pendeklarasian Sebagai calon presiden itu Di acara late night show atau the daily show with Jon Stewart Daripada bikin acara Kalau disini kan lebih bagus deklarasi Seremonial gitu ya Di GBK atau dimana Dia merasa jauh lebih penting di Untuk mengatakan saya mau maju jadi presiden secara sangat serius Di acara-acara late night show gitu-gitu Dianggap penting gitu Iya, di sana tuh emang keren banget ya Maksudnya mereka mengemas berita-berita current affair gitu ya Untuk dijadiin candaan gitu Kalau di sini bisa se-vulgar itu nggak ya? Aku kadang ngeliat John Stewart gitu Ngomongin Donald Trump apa segala macem gitu kan Di sini mungkin nggak sih? Maksudnya ada pasal pencemaran nama baik Oh banyak, betul pasalnya kalau kita ya Yang paling penting tuh sebetulnya ada satu pasal yang saya kenal Betul Betul karena saya maju. Nanti bisa banyak cerita tentang Mahkamah Konstitusi nih Jangan-jangan saya langganan Mahkamah Konstitusi Untuk pasal-pasal tertentu Dulu ada pasal penghinaan terhadap Presiden Saya lupa nomernya karena saya anggap sudah selesai Harusnya nggak boleh muncul Jadi saya merasa bahwa Bagi siapapun yang mendengar ini termasuk juga Para Bapak Polisi kita Jadi kalau seorang Kepala Negara Dia misalnya merasa Tercemarkan oleh pernyataan Mem-meme ataupun Apapun juga Dia yang harus melaporkan Hmm Ke kantor polisi Kalau dia gak sempet, kan sibuk pasti ya Apalagi sibuk kampanye gini-gini Mewakilkan kepada kuasa hukumnya Tapi tidak boleh Polisi yang menerjemahkan Atau menginterpretasikan Wah tulisan kamu ini menginap presiden loh ini Kamu mau saya tahan loh ini Itu gak bisa Juga gak boleh orang mengatakan Saya fans klubnya Pak Joko Widodo Maka kami mengadukan Orang ini Karena sudah mencemarkan Gak bisa Jadi dia tetap sebagai simbol negara Lambang negara harus dihormati Tapi kalau sudah sampai kepada Pencemaran nama baik Haknya sama dengan warga negara Maka dia mengajukan Datang ke kantor polisi Mungkin ke polsek setempat Atau mungkin di polda Saya mau melaporkan Karena ini dan ini Tetapi pada dasarnya ini yang menarik Kalau bicara Amerika dan mungkin beberapa tempat Ada pendekatan agonistik namanya Pendekatan itu mengatakan begini Kalau anda sudah sampai level presiden Anda harusnya sudah sama Allah Subhanallah Allah Jadi artinya Itu yang diminta oleh Allah itu Karena anda bersumpah kan Sesuai dengan agama dan kitab suci anda masing-masing adalah Tinggal bekerja sebaik-baiknya Sesuai dengan konstitusi Dan bekerja sebaik-baiknya Untuk amanah yang anda emban Jadi anda tuh gak lagi mikirin Ada berapa juta orang yang Menyingung-nyingung nama anda Mencemar-cemarkan nama anda Itu udah gak levelnya Jadi anda tuh kerja aja 2x4 tahun atau 2x5 tahun Udah urusannya anda Semua orang itu kan pasti dalam Komunikasi politik atau dalam faktanya kan Yang suka itu cukup 50% plus 1 Jadi di luar sana Tetap boleh ada 49% kurang 1 Asal Asal anda mau kerja sebaik-baiknya Sudah itu aja Jadi kalau Obama Pertama harus mengadukan pencemaran nama baik itu agak kejam loh dia digambarkan sebagai karena dia kan Afro-American pertama ya yang jadi presiden. Dia digambarkan mohon maaf dalam bentuk monyet-monyetan aja ada 2 juta kali. Nah itu kalau dia laporkan semua atau polisinya mengambil inisiatif menangkap semua Ada 2 juta orang plus sekarang di dalam penjara-penjara Amerika misalnya Jadi maksudnya urusannya jauh lebih banyak ketimbang melaporkan orang yang punya opini terhadap dia Yang disampaikan dengan cara seperti itu Apalagi Trump, Trump ini paling kasihan benar Yang pertama sudah lah orang gak membayangkan dia akan jadi presiden Itu diremehin di semuanya ya Yang menariknya adalah saya ada di sana pada waktu itu bersama dengan Banyak stasiun televisi di Indonesia Kebetulan sekali, sebagian besar mengajak Ayo kita ke Jacob David Center Karena yang menang pasti Clinton katanya Hillary Clinton maksudnya Tapi profesor saya di Cornell, Shapiro bilang Enggak, FND, yang menang itu Trump Bersama dengan Alan Hitzman Ada profesor di American University Dia bilang yang menang Trump Jadi saya bilang sama TV-TV kita Kebetulan ada dari Indonesia juga Oke, kita wawancaranya tidak di Jacob David Center Mungkin di Times Square saja Karena saya mau mengajak Anda sebetulnya ke markasnya Trump, di Trump Tower situ kan Di Hilton Karena saya rasa Saya setuju dengan profesor saya, Trump yang akan menang Ini kita nanti bicara 17 April Jadinya ini, tapi siapa yang akan menang Tapi Poin yang menarik itu bukan gitu Ini presiden yang paling kasihan sebetulnya Begitu dia sudah terpilih berdasarkan Quick count itu yang dinikmati oleh Seluruh Amerika, semua orang sudah bilang Trump out Bagaimana anda bilang Trump out In aja dia belum Masuk istana aja belum Dilantik aja belum Sebagian besar kota-kota di Amerika Serikat Apalagi di New York ya Trump out, impeach him Lalu dia dilantik aja belum Sudah di impeach Cuman menurut Mas Effendi sendiri nih Ya sebagai pakar komunikasi politik Gitu Um Kemenangan Trump ini fair gak sih? Maksudnya demokratis gak? Ini menarik Ada pertanyaan besar soal Ada gak pengaruh atau intervensi dari Rusia utamanya ya? negara asing dalam pemilu Amerika Serikat sampai sekarang masih di bawah proses penyelidikan itu tapi yang hampir bisa dipastikan oleh para ilmuwan komunikasi politik adalah bagaimana menggunakan dua hal post-truth dan hoax jadi Itu sebetulnya mana yang bisa mengantarkan Trump jadi juara itu Post-truth dan hoax Jadi dalam konteks hoax misalnya Atau bisa bilang lah apa yang dikampanyekan secara tidak benar Hillary itu cuma 27 lah kurang lebih misleading ternyataannya di dalam kampanye Jadi kalau ada fact checks itu Pengacakan fakta cuma 27 Trump ini ya lumayan lah 114 Jadi yang resmi lah itu Kalau dari sesudah dilantik jadi presiden itu Udah banyak lagi Iya Katanya sampai 2 bulan lalu 6 ribu 6 ribu omongan salah Hoax Artinya dianggap orang karena Ingin membohongi, membela diri secara salah Tapi dua itu pengantarnya Post-truth dan hoax Nah yang jadi masalah sebetulnya bukan itu Kenapa di sebuah masyarakat seperti Amerika Bisa tumbuh post-truth dan hoax Untuk menyederhanakan Kalau hoax pasti bohong ya Iya Hoax sama dengan bohong, bagusnya kalau di Indonesia tuh kita bisa memainkannya dengan sedikit tekanan Hoax Kayak buang luda ya? Iya, kayak buang luda kayak mau muntah gitu Hoax Keren ya Amerika nggak bisa, dia hoax gitu Kalau kita bisa hoax gitu Nah yang kedua post-truth, post-truth ini sebetulnya adalah Jadi gini, kalau dulu orang bilang kebenaran itu ada tiga Kebenaran menurut saya Kebenaran menurut Anda dan kebenaran itu sendiri Kalau sekarang nggak bisa Dengan post-truth ini kebenaran ada tiga Kebenaran menurut saya, kebenaran menurut Anda, dan pembenaran Jadi orang itu akhirnya tidak meributkan Ini sebetulnya Faktanya seperti apa? Enggak Di dalam algoritma itu Kita lebih suka yang mana? Jadi ini Satu selaras dengan Namanya framing Selaras betul, jadi orang Harus mulai mulai memahami bagaimana orang membentuk algoritmanya. Jadi ini masuk ke komunikasi politik dari capres-capres ini dong ya? Saya nggak tahu apakah capres-capres digital ini secara sangat serius mempelajari soal algoritma, tapi bahwa mereka terlibat dalam. Perang hoax Yang sebetulnya adalah perang post-truth Itu terjadi Bahkan sebetulnya Kalau mau agak lebih lucu Kan kita melebar kemana-mana sebetulnya Mudah-mudahan nanti bisa dikembalikan ke jalur yang benar Kalau disini ngalor ngidul aja Nah di banyak pilkada utamanya Yang akhirnya memuncak di pilpres Itu tidak sedikit juga Para konsultan komunikasi Menawarkan kepada kliennya Para kandidat yang mau maju Bapak perlu tim khusus loh ini Jadi itu tim yang disebut sebagai Tim degrading Tim degrading? Yang akan menjatuhkan kualitas lawannya Masa? Serius itu? Itu ada tim sendiri Yang dibentuk untuk menjelek-jelekan lawan Betul Karena jadi bukan hanya riset Atau survei Lalu ada konsol, jadi intervensi komunikasinya Seperti apa, sama degrading tim Itu tulisan saya Berdasarkan hasil riset Di pemilu Pilkada Sumatera Utara dimuat di jurnal komunikasi di Universitas Indonesia kita itu Menceritakan seperti itu gitu Nah kalau ditanya alasannya apa ini yang paling menarik Jason Harsin mengatakan ini salah satu ahli post-truth Khususnya dari Eropa Barat Dia bilang gini Semua orang pasti bilang pada awalnya jaga-jaga Jadi karena perangnya sudah begitu maka Bapak perlu punya cyber army Bapak perlu punya troops khusus buat jaga-jaga Lalu meningkat ke yang kedua Kami cuma bereaksi loh, backlessis Jadi orang yang menyerang maka kami harus bereaksi Jadi gak bisa gak namanya perang gitu Kalau orang menyerang kita harus balas Tapi itu pasukan yang khusus, harganya mahal, dan lain-lain Dia baru ketahuan kalau bocor ke media nanti ada yang membocorkan atau meninggalkan diri dari squad itu Cerita, dulu saya yang ngurusin nih Ini berarti masuk ke apa? Ke negatif campaign gitu? Atau Black Campaign justru? Nah sebetulnya gini, kebetulan kalau saya lagi belajar di Amerika pada waktu itu Kami agak kurang mengenal istilah Black Campaign Mungkin di kampus saya di Cornell University itu Karena kami agak sensitif terhadap kata-kata Black itu gitu Oh karena dikiranya Afrika Amerika? Iya, kenapa sih? Kalau ada apa-apa Black Sudahlah cukup Black Magic, White Magic ya Campaign pun Black Campaign, White Campaign Kami cuma mengenal Negative Campaign Negative Campaign Berbeda dengan Attacking Campaign Kalau attacking itu bisa sangat positif Malah dalam banyak literatur Mengatakan dia bawa tujuh manfaat Bagi komunikasi politik modern Misalnya dengan attacking Orang jadi ingat sampai Recall terbawa-bawa sampai ke TPS bisa Ada tujuh manfaatnya Tapi attacking tidak mesti Negatif, jadi kalau anda attacking Dengan data yang sangat Baik, kemudian Seperti misalnya Kalau menirukan salah satu yang Debat di Pilpres kita Hmm Kalau ada calon presiden yang mengatakan misalnya tidak ada lagi kebakaran hutan gitu. Lalu orang bilang, nggak apa-apa ada segini. Kemarin minggu lalu aja baru ada misalnya. Itu attacking. Dalam konteks yang positif. Tinggal adu data. Tapi kalau misalnya Anda mulai attacking. Nah yang disebut negatif itu. Tentu saja orang boleh bilang black campaign ya. Terserah gitu ya. Negatifnya tiga saja. Yaitu yang pertama, kalau tidak sesuai dengan data. Jadi data keliru. Yang kedua itu Kalau itu misalnya Dilakukan sebagai sebuah prediksi Di masa depan yang gak ada basisnya Dulu ingat betul tuh Presiden Lyndon Jensen Bahwa kalau dia menang Katanya maka dengan gampang Amerika akan jatuh kepada perang nuklir Karena orang ini sering sekali Berbicara tentang pentingnya Nuklir dan lain-lain Kalau di Indonesia kurang lebih begini Kalau ada partai politik tertentu menang Maka di daerah itu akan terjadi hukum syariah Atau sekarang ini Kalau ada kandidat tertentu yang menang Nanti kita ini kilafah Atau radikalisme Atau sebaliknya supaya imbang nih Contohnya dikasih dua loh Biar gak di komen ini cebong apa kampret gitu Nah kalau misalnya Pak Jokowi menang atau KUBU yang satu menang Maka nanti kita akan terlalu banyak dekat dengan Cina dan PKI Itu kan sesuatu yang belum terbukti Belum terbukti Jangan anda membasiskan sesuatu ke masa depan Karena ternyata di banyak daerah di Indonesia Bukti Bukan partai yang dituduh itu kalau menang terjadi perda syariah. Malah partai-partai nasionalis biasa misalnya yang terbukti. Nah yang ketiga yang gak ada hubungannya dengan kemampuan pemerintah. Misalnya dari wajahnya aja bapak ini gak cocok jadi gubernur. Ada loh yang ngapainnya gitu. Di dulu di Sumatera Utara saya ingat juga itu. Ada yang mengatakan gitu. Dari mukanya aja ini gak layak jadi gubernur. Karena sebelumnya dulu... Pak Jokowi berhasil memenangkan itu karena ada yang mengatakan ini orang seperti Pak Jokowi ini kerempeng waktu itu ya gak layak jadi presiden, gak layak negaranya dipimpin oleh orang yang kerempeng seperti itu yang mengatakannya itu sekarang sudah balik ke Pak Jokowi ini Politik bisa bolak-balik Tapi Pak Jokowi berhasil mengatasi itu Nah di luar tiga hal itu Harusnya semua disambut positif Jadi itu disebut sebagai Sebuah strategi kampanye Yang positif bukan negatif Lalu kemudian Kalau orang lain menganggap negatif itu sama dengan black campaign gak apa-apa juga Saya agak sensitif tuh kalau kata-kata Kata black ya Black magic aja cukup lah gitu Karena kan ada yang bilang black campaign ya berarti fitnah Kalau negatif campaign itu fakta gitu Berarti dikotomiknya itu gak Kalau di alirannya tempat saya kuliah dulu Osman dan kawan-kawan itu gak seperti itu Cuma negatif aja Tapi boleh kalau orang mengatakan gitu Berarti yang satu masuknya ke fitnah Iya Kalau di kami itu masuk yang negatif semua Kalau Anda pakai data yang tidak benar Jatuhnya fitnah juga kan Kalau Anda misalnya Mengkaitkan sesuatu yang tidak ada hubungannya Dengan kemampuan pemerintah Itu lebih fitnah lagi ya Misalnya waduh istrinya Itu kondenya besar betul Nanti kalau jadi ibu gubernur Nggak bagus benar Dia Capricorn nih Orang Capricorn biasanya nih Suka bohong nih Bahkan di beberapa tempat Hmm Agama pun mulai dipersoalkan Kenapa sih? Anda mempersoalkan Agamanya gitu ya Tapi di berbagai bidang lain orang mengatakan Enggak, agama itu menentukan sekali Jalan seorang sebagai pemimpin Oke, nah pertanyaanku adalah Kenapa di Indonesia ya Kita tuh gak bisa beradu kandidat Yang pada level yang substansial gitu kayak ideologinya, kayak program kerjanya, tapi kenapa kita sibuk sama hal-hal yang kayak tadi? menurut mas FND apa sih salahnya? ini menarik, ini kita harus bicara ini 4 semester jadi harus saya bingung menjawabnya tapi saya mau menjawab pelan-pelan mudah-mudahan ya nanti dari situ semua orang bisa sharing dan berbagi lagi saya mulai dengan mengatakan begini ini adalah, saya mulai dari hal yang paling praktis Kalau ada orang yang mulai mengatakan dia sebagai korban menderita akibat sistem yang sekarang ini Jadi, waduh ini penuh fitnah, kami di fitnah, kami diadu domba, dan lain sebagainya Kalau Pak Roky Gerung suka mengatakan dungu ya, saya gak menghindari istilah itu Saya ingin mengatakan ada sedikit gangguan kesehatan jiwa Oh gitu? Maksud saya begini, begini maksud saya nih, pelan-pelan Kan yang bikin sistemnya Anda sendiri Kok sekarang Anda teriak-teriak Anda jadi korbannya Maksudnya gini loh Di Indonesia ini Pemerintah bersama DPR Itu membuat sebuah sistem Kalau pemilu serentaknya Saya yang buat, saya yang maju ke MK Sehingga seluruh Indonesia ini Akhirnya kita punya pemilu serentak Yang aku baca juga nyesel juga ya Jadi saya menyebut ini pemilu serentak Yang dirusak, jadi maksud saya ini sangat terkait Dengan yang tadi yaitu gini Kalau Anda menciptakan sistem dengan presidensial threshold 20% itu Lalu sudah terbayang maka calon presidennya hanya akan ada dua Rumusnya sederhana, pakai rumus matematika juga bisa Tapi rumus komunikasi politik pasti Maka konfliknya 100%. Bawang cuma 2. Konfliknya 100%. Antara cebong sama kampret. Udah gak ada lagi. Dan itu memang terjadi. Lalu kalau anda teriak-teriak. Ini kita sekarang. Di fitnah kita ini Kenapa kalian berkonflik begitu tajam Kan situ yang buat pak Kan situ yang bikin sistem Situ tuh bukan berarti orang tertentu Partai-partai politik, pemerintah DPR ya Kemudian sesudah diperjuangkan ke MK MK juga membuat seperti itu Jadi anda-anda ini yang membuat seperti itu Tadi apa kelihatannya sudah mau bertanya Tajam sekali tadi Aku jadi mikir gini Ehm Emang itu demokratis ya buat kita ya untuk punya presidential threshold itu ya? 20% ya kalau nggak salah sekarang. Jadi gini, kalau sudah sampai ke pemilu serentak, nggak ada negara di dunia yang pakai presidential threshold. Saya berkali-kali tanya ke MK itu. Pak, bisa gak Bapak dan Ibu Hakim yang mulia menunjukkan Ada gak negara di dunia yang Kalau peminunya sudah sekentak Pakai presidensial threshold Bahkan diambil dari Nah ini yang lebih menarik lagi Pemilihan legislatif 5 tahun lalu Jadi dengan harapan Ini logika-logikanya pelan-pelan saya menguncupkan Karena logika ini agak sulit dibayangkan Bahwa kalau nanti orang terpilih jadi presiden Dia akan di backup oleh DPR Sehingga lebih efektif sistem presidensialnya Lah dia di backup oleh DPR 5 tahun lalu Untuk mencapai Angka 20% itu Mungkin sebagian pemilihnya sudah mati Hanya di Indonesia Itu KTP dan hasil pemilihan para jenazah masih menentukan orang buat bisa jadi calon presiden. Tapi jangan terlalu sinis kan, kalau nanti dianggap, wah ini terlalu sinis, udah panas, dipanas-panasin lagi. Sama EG ditambah lagi sama Radit. Saya mau bilang gini, yang paling sederhana itu mau bilang gini, bercandanya gini. Para pendiri negara kita dulu waktu bikin undang-undang dasar Termasuk sesudah amandemen kan harus kita akui dengan amandemen sah juga dong kan perubahannya karena Dihasilkan melalui proses yang benar sesuai undang-undang dasar juga Jadi mereka gak pernah membayangkan bahwa nanti bangsa Indonesia ini sejak 2014 ditambah segala yang 2019 sampai entah kapan akan terlibat dalam pertarungan antara cebong dan kampret ini jadi pendiri bangsa kita gak pernah bayangin karena itu Itu dia bikin undang-undang dasarnya cuma begini. Bahwa calon presiden dan wakil pasangan, calon presiden dan calon wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Sesederhana itu. Jadi artinya kalau satu partai sudah oke mengikuti pemilu berdasarkan peraturan-peraturan yang ada dan KPU, dia boleh mengusung calon presiden dengan memilih putera-puteri terbaik bangsa. Tapi kalau mau berkoalisi, silahkan. Sehingga jadi dulu bayangannya Para pendiri bangsa ini Saya tuh dengan cepat mau menambahkan Saya rindu tuh pemilu tahun 2004 Yang menghasilkan setidaknya 5 pasangan calon presiden Waktu itu ya Jadi kita gak langsung cebong kampret Ini kalau kita bawa ke dunia komedi Ada apa lagi? Misalnya gini ya coba Kan ini kan kodok anaknya cebong Lalu kelelawar Adiknya kampret. Adiknya kali ya. Saya nggak pernah dengar lelah waktu anaknya kampret. Mungkin adik atau saudara sepupunya. Lalu misalnya kalau ada tiga lagi. Nah misalnya yang satu mengatakan kami macan Asia misalnya gitu ya. Maka harus dicari anaknya. Kalau saya nggak keliru nama anak macan itu Gogor. Gogor namanya. Gogor ya? Iya Gogor. Udah tiga tuh dapet ya? Tiga. Terus tambah dua lagi misalnya. Kalau ada yang mengatakan ini pasangan kuda hitam. Kalau nggak keliru saya anak kuda itu Belok. Belok ya? Nah ya kan Lalu satu lagi kalau misalnya ada yang mengatakan Kami sayap-sayap Garuda Misalnya gitu ya Maka anaknya piyik kalau gak salah saya Atau apalah nama anak Garuda gitu Jadi pertarungannya itu Gak bisa orang hanya saling membenci dengan rumus Kalau dua pasangan 100% Kalau lima pasangan rumusnya menjadi 20% Anda tidak semata-mata hanya boleh marah terhadap cebong Karena anda juga harus mengingat ada gogor disitu Harus marah juga terhadap belo Atau suatu saat piyik Yang anda terus asal Asal anda perhatikan juga Nah memang ada kekhawatiran bahwa Nanti kalau seperti ini Maka di putaran kedua Tingkat partisipasi akan turun Ini agak alami ya Tidak sedikit orang yang merasa Kalau jagoannya sudah kalah di putaran pertama Dunia sudah berakhir Pemilu sudah selesai Nanti dia tidak ikut lagi di putaran kedua Malas ah gitu ya Tapi itu pasti Hukum alamnya akan turun sedikit di putaran kedua Tapi pertanyaan kita yang paling penting nih Bagi semua kita yang ingin memperbaiki sistem ke depan Mana yang lebih layak dikorbankan? Apakah turunnya tingkat partisipasi sedikit? Atau bangsa ini terbelah? Begitu rupa dalam sebuah kebencian yang tidak hanya selesai di sini loh. Misalnya nih, kita sudah nanti tanggal 17 April. Mudah-mudahan ya insya Allah kita doa damai. Tapi sesudah itu orang sakit hati. Iya, dia sakit hati. Lalu selama 5 tahun ke depan, dari 2019 sampai 2024 sakit hatinya dibawa. Nah ini yang paling lucu, ini betul-betul fakta. Anak. anaknya temen saya, Wel Naldi, Wel Sastra, anaknya umur 9 tahun nanya ke saya, Om, Om kan ahli politik dia bagi dia saya ahli politik gitu gak ada komunikasinya itu, soalnya bapaknya yang ahli komunikasi dia nanya gini, Om gini, ini pasti saya belum pernah bayangkan, 9 tahun Om, kalaulah katanya barangkali ini memang bayangannya dia kalaulah Pak Jokowi kalah dalam pemilu ini dalam tahun 2019 ini Pak Jokowi kalah, lalu menang Pak Prabowo berarti nanti Nanti 2024 Jokowi bisa maju lagi ya. Terus pilpres kita itu cuma Jokowi lawan Prabowo. Jokowi lawan Prabowo. Jokowi lawan Prabowo lagi. Anak kecil 9 tahun. Ini fakta. Dia udah bayangin 2014 Jokowi lawan Prabowo. Lalu 2019 Jokowi lawan Prabowo. Andai, mohon maaf nih para pendukung Jokowi. Ini katanya dia yang mengandaikan. Andai Jokowi kalah dan Prabowo menang. 2024 Prabowo lawan Jokowi lagi. Jadi ibaratnya bagi sebagian orang, mohon maaf nih. Ada yang menggunakan istilah ini Pemilu kita ini menjadi cuma Nah itu katanya Kadang-kadang udah 5 tahun Terus kita dihadapkan dengan pasangan yang sama lagi Dan konflik yang sudah terbangun di 2014 Jadi keulang lagi gitu? Malah sebetulnya ditambah lagi dengan sesuatu yang meruncingkannya di Pilkada DKI Jakarta Dan itu Pilkada DKI Jakarta padahal sudah menyediakan tiga pasangan loh Tapi karena jelek lagi post-truth dan hoax-nya begitu kencang pada waktu itu Ketika menjelma menjadi dua, itu pun kembali tajam Jadi memang lima atau enam menurut saya sesuatu yang menarik untuk kita pertimbangkan Nah ini ditambah dengan ini sekaligusnya kita kasih tantangan banyak bagi anak muda Bayangan saya kalau presidensial threshold ini masih terus bertahan Ataupun kalau tidak terus bertahan Maka nih betul-betul ya semata-mata Jangan-jangan kita-kita ini dilahirkan hanya untuk memperbaiki sistem Terus anda kan gak niat maju jadi presiden kan? Sama sekali Majulah suatu saat anda haruslah maju Enggak maksudnya ada juga orang yang harus menyiapkan sistem Memperbaiki sistem Nanti orang lain yang maju Nah poin saya mengatakan begini Jangan-jangan ada dua hal yang perlu kita perhatikan ke depan Di samping presidensial threshold harus no Saya rasa kita mulai harus melirik ke sistem dimana untuk jadi presiden itu cukup satu periode dengan jangka waktu yang cukup panjang. Aku baca tuh, 7 tahun. Iya, satu periode 7 tahun. Jadi cerdas 17 saya menyebutnya. Cerdas 17 itu maksudnya nanti kalau ke TPS tanggal 17 harus cerdas lah. Milih yang sesuai dengan apa yang anda anggap bisa membuat Indonesia lebih baik, lebih damai. Tapi cerdas 17 itu juga sekaligus berarti angka 1 dan 7. Satu priode 7 tahun Kenapa begitu? Di samping saya takut rematch Kalau satu priode 7 tahun kan gak ada rematchnya lagi Gak boleh rematch Tapi lebih penting begini Orang menjadi presiden Maka kalau dia pinter, dia belajar jadi presiden pertama itu Satu tahun Pak Jokowi aja bilang untuk jadi wali kota Dia belajarnya satu setengah tahun Kalau presiden kita anggap Karena sudah pernah jadi wali kota Atau gubernur Meningkat jadi satu tahun Hmm Nanti dia bekerja tahun ke-2 dan tahun ke-3. Nah kalau sistem kita 2x5 tahun, maka di tahun ke-4 dia udah mulai berpikir bagaimana untuk terpilih kembali. Konsentrasinya terganggu. Dan mungkin tidak full bekerja, ataupun mulai menimbulkan kecemburuan bagi penantang. Kalau petahana kan bisa datang ke sekolah, ke masjid, bagi-bagi sertifikat, bisa kemana aja. Karena bagi petahana atau incumbent itu Kampanyenya setiap hari setiap detik sebetulnya Nah jadi kalau bisa efektif Jangan juga Korea Selatan satu periode 5 tahun Oh iya gitu? Di Korsil satu periode 5 tahun Dia sudah belajar Dimana hampir seluruh presiden Korea Selatan itu Rata-rata berakhir dengan digari Maksud saya diborgo karena rasus korupsi Lalu beberapa diantara dia bunuh diri Karena itu kemudian mereka mengubah konstitusinya Satu periode aja Tapi yang terakhir juga ada kasus ya Yang terakhir kan diberhentikan Cukup karena dia ternyata terbukti Memberikan rekomendasi Yang menguntungkan perusahaan tertentu Perusahaan telekomunikasi Nah diganti oleh yang sekarang ini Menarik juga untuk lihat contohnya Filipina Satu kali periodis saja sesudah banyak pengalaman Oh Marcos dan lain-lain dulu 6 tahun Maka Duterte ini lepas dari Anda suka atau tidak Dia benar-benar memberantas narkoba Secara habis-habisan jadi dia gak mikir lagi nanti apa pengamat internasional suara-suara HAM nanti saya terpilih lagi apa enggak enggak, sikat sampai habis berarti apapun yang dia lakuin dia nyikat narkoba itu emang karena dia pengen bukan karena, wah ini kebijakan populis enggak, habis dong, setelah itu saya selesai buat apa lagi jadi kalau bisa begitu satu periode 7 tahun kenapa saya sebutkan 7 tahun supaya agak banyak yang bisa dibuat. Legacy-nya jadi panjang. Tahun pertama belajar, 6 tahun kemudian Bekerja betul, jadi ketika kita Selesai kita nyebut, oh presiden ini Legasinya dulu ini, ini, ini Dan akan lebih banyak Silih berganti putra-putri Terbaik bangsa jadi presiden Nah begitu dia sudah selesai Kita tinggal mengecepakan bye-bye love Apakah dia presiden Bagus atau presiden kurang Bagus, nanti tergantung dari kita ketemu Sama dia bagaimana di jalanan Apakah kita salam, peluk Atau ada rakyat yang cium tangannya dia, atau ada orang yang ketemu aja males ngeliat dia gitu ya dia lagi, ini kan yang bikin susah hidup gua dulu misalnya gitu tapi, tapi gak ada ini ini juga mencegah supaya kita tidak pernah memperlakukan presiden sebagai junjungan iya iya iya junjungan bahaya loh, menurut saya kalau dua periode itu bisa mengantarkan orang berpikir Apalagi untuk periode pertama supaya terpilih jadi kedua itu Itu bayangannya junjungan Tidak ada salahnya Kultus individu Kenapa? Apa karena ada kepentingan mereka yang mereka sematkan ke si Capres ini? Ini yang paling menarik Nanti saya dengan menyatakan ini Segera akan dibully dan dimarah-marah Tapi nggak apa-apa Ini menarik di Indonesia untuk lihat gini Nanti lahir banyak teori tapi secara sederhana Pak Jokowi ini adalah presiden yang menarik sekali kita katakan Lahir dari dukungan banyak aktivis dan relawan Betul ya? Anda lihat dibandingkan Kalau lawannya pada waktu itu Prabowo Hatta kan sangat kurang Aktivis dan relawan yang Ternyata setelah saya pelajari Relawan atau aktivis itu Itu mungkin mereka lebih disebut relawan pada masa perjuangan aja Kalau sudah menang agak kurang gampang relanya Jadi saya ngucapin aja Saya hati-hati banget ngucapin Jadi kemudian Mulai masuk ke dalam Lingkaran istana misalnya Gak apa-apa juga, saya suka juga Atau kemudian mereka masuk ke Nah ini yang paling seru nih Komisaris-komisaris di BUMN-BUMN Sehingga akhirnya Menarik Radit untuk melihat Hampir agak susah kita sekarang menyebut nama-nama aktivis dibandingkan pada zaman Pak SBY Coba nanya ke Radit, coba-coba Coba sebutkan dengan cepat nama-nama aktivis Kalau dulu cepat, benar kita bisa sebut gitu Wazirul Rahman misalnya Dan begitu banyak nama-nama lain Sekarang berangkali kita mulai agak atau patah-patah menyebutkannya masih ada Haris Azhar kemudian maksudnya aktivis yang benar-benar yang dulu bekerja sebagai aktivis yang netral gitu kan, maksudnya yang tidak tiba-tiba masuk ke dalam lingkaran gitu ya sekarang kalau dulu di bangsa Paisbaya banyak ya kan, nah maksud saya dengan itu maka muncullah nanti sebuah Tradisi yang disebut tradisi zona nyaman Kalau anda sudah berada di zona nyaman Karena berada misalnya di komisaris Maka anda agak mulai jarang mengeluarkan pernyataan-pernyataan Atau suara-suara yang diharapkan Pemerintahan yang baik itu kita berharap tetap ada Clinton adalah salah satu presiden Yang paling sering mendengar kritik Jadi dia suka mengundang mereka yang mengkritik dia ke istana Dia bilang, oh anda nanti kan bermanfaat sekali, manfaatnya minimal tiga lah Yang pertama, dia bisa tahu persis, dapatkan kritik-kritik juga ya Kalau pakai sistem pemikiran dialektika ya Itu kan selalu lebih bagus mendengar juga dari orang lain Pemikiran-pemikiran orang lain yang tidak pernah anda bayangkan Yang kedua, dengan demikian dia membuka komunikasi ya Dengan orang yang mengkritik, betul nggak? Yang siapa tahu nggak suka jadi kebeli gitu ya Maksudnya jadi senang gitu Ya, apasih Kata kebeli ya kak, keras ya Terus sudah itu, kita membangun komunikasi nih Bahwa anda tidak semata-mata berteriak dimanapun dan saya gak mau dengar Enggak, sudah ada nih, oh boleh loh Janjian lagi kita ya, nanti anda lihat lagi Apakah kritik anda benar dan applicable misalnya dibandingkan jalan yang saya ambil Yang ketiga yang maha penting itu Yang ketiga yang maha penting itu adalah Presiden gak bisa ditipu dalam tanda petik dengan laporan-laporan asal bapak senang Wah mantap pak, ini bagus pak Ini paling bagus pak Jadi kalau betul ada seorang Orang yang membuat kritik dengan sangat baik Tampil di depan presidennya Dan dikasih giliran 6 bulan sekali misalnya Itu yang ABS asal bapak senang di belakang presiden Bisa keringat dingin untuk mendengarkannya Ya kan misalnya Diadul fakta aja sekarang Misalnya soal impor beras Saya dengar sendiri dari pak menteri Bahwa impor beras itu hanya dibutuhkan 60 ribu ton Lalu yang disepakati, Pak Menteri Pertaniannya gak mau teken itu Dalam rapat koordinasi tertentu, 1 juta ton Jauh bener dari 60 ribu ton ke 1 juta ton Sama misalnya kalau Faisal Basri agak banyak didengar Menurut saya dia mampu menjelaskan kenapa misalnya Itu berhutang ke luar negeri itu sama sekali tidak haram Dan sangat banyak negara yang melakukan hutang ke luar negeri Jepang misalnya hutangnya berpuluh kali lipat Kita barangkali Singapura punya utang, Amerika apalagi. Tapi persoalannya ada tiga kata Faisal Basri. Nah ini kan sebetulnya menarik untuk kita dengar dengan bahasa sederhana. Faisal Basri mengatakan, Jepang itu bukan negara debitur murni. Dia kreditur juga. Nah kalau kita jangan-jangan debitur nih. Agak murni, kurang lebih begitu. Yang kedua, misalnya dia mengatakan surat utang negara. Jepang itu sebagian besar dikuasai oleh rakyatnya. Kalau surat utang negara kita Jangan-jangan termasuk tertinggi di dunia Dikuasai oleh asing Lalu yang ketiga katanya Jangan sampai Biaya bunga terhadap hutang itu Melebihi belanja modal Jadi harus dibenarkan di pikiran orang Bahwa berhutang banyak itu Bagus misalnya nih Pakai matematika yang sederhana Anda sekarang buka hutang dengan bunga kecil Kan lebih baik untuk membayar Hutang-hutang lama dengan bunga besar Betul kan? Pasti untung dong dengan cara begitu Tapi jangan sampai kemudian orang semua menjual surat utang negara di mana-mana Lalu yang beli asing misalnya Nah maksud saya menyambung yang tadi Kalau pikiran-pikiran ini disampaikan dengan baik di depan Bapak Presiden gitu ya Yang sembarangan mengusulkan Ayo Pak utang aja Pak Lalu Pak Faisal Basri bisa menjelaskan Begini loh Pak Presiden resikonya utang itu Kalau suatu saat tiba-tiba sun kita itu misalnya ditimbulkan Ditinggalkan atau dilempar sekaligus oleh yang pegang dari asing. Bercolak juga tuh ekonomi kita. Nah yang gitu-gitu loh maksud saya. Cuma permasalahannya ya dengan masa FND tadi ngobrol sedikit kayak gini aja gitu kan. Persoalan-persoalan kritik lah. Terus soal relawan tadi. Aku ngerasa ada kecenderungan ya. Ketika kita mengomong sesuatu yang mungkin mengingatkan atau mengkritik pemerintah gitu. Kita akan dimasukkan ke dalam kolom kampret gitu. Padahal kayak aku pribadi gitu. Aku. Aku non-partisan gitu Maksudnya aku di depan publik Aku tidak memberitahu pilihanku apa gitu Dan aku juga bersikap senetral mungkin gitu Ngelihat gejolak politik sekarang Dengan cepat kita harus mengatakan tiga hal Ini menariknya Yang mudah-mudahan bisa menyelamatkan saya Dan anda juga Sambil siaran ini kita harus memikirkan ilmu SDM juga Kenapa tuh ilmu SDM? Selamatkan diri masing-masing Yang mengatakan begini, ini yang menarik, yang mengatakan begini Pernyataan pertama itu adalah Sebetulnya nggak ada yang netral dan independen murni Jadi ini menarik nih sebetulnya Ketika kita bilang saya netral, saya independen Di dalam hati saya Itu jarang betul yang bisa 50-50 Ada preferensi maksudnya gitu? Pasti ada Jujur aja diantara Pak Jokowi dan Prabowo Nggak bisa kita tempatkan 50-50 betul Mungkin satuannya begini Tapi orang nggak bisa nebak dengan sembarangan juga Bisa juga satuannya adalah Misalnya ya Bisa dibolak-balik nih Ini berdasarkan abjad atau berdasarkan Random sampling Jadi Gak bisa diketahui yang mana Angka yang di depan Jadi bisa aja 20 15 Lalu selisihnya itu 65% Sebetulnya kita lagi nyari orang lain Maksudnya apa tuh? Ya kan kita bisa aja Ngatakan Kita gak puas dengan Pilihan yang ada gitu Kan kita dibatasi cuma 2 Lalu di dalam 2 itu pun Kita punya preferensi yang beda. Yang 1, 20, 1, 15. Kalau di jumlah kan 35. Untuk mendapatkan 100, 65% lagi nyari yang lain nih kita sebetulnya. Tapi, kalau ditanya dari 20 dan 15 kan ada preferensinya kita. Ada lebih suka sedikit yang mana? Lebih suka sedikit ke yang ini. Apalagi kalau angkanya sudah lebih tinggi lagi misalnya. 40, 20, Dan satu masih bisa 40 lagi buat nyari yang lain Tapi 40 udah besar itu ya Jadi gak ada yang netral, gak ada yang independen Tapi memang pengkultusan terhadap capres ini Menjadi hal yang menurut aku agak-agak lucu gitu Karena kalau pun aku juga punya preferensi ya Ketika calonku ini Dia melakukan hal yang menurutku aneh gitu Aku akan merasa itu aneh Persoalannya adalah Orang yang punya preferensi capres A atau B gitu kan Ketika mereka melakukan sesuatu Yang dicari pembenarannya itu tuh Diposting-posting Ini Raditya yang mengatakan Kata post-truth tadi kan Pembenaran kan Nah pembenaran itu lahir dari Kalau tadi ada kebenaran 1-2 Kebenaran 1-2 itu ternyata Dikuasai oleh pembenaran zona nyaman Tapi kan Orang yang membenarkan ini gak punya kepentingan Betul, bukan Bagi mereka yang mengatakan dirinya Presiden-presiden tertentu Adalah jurnalist Junjungan basisnya zona nyaman. Oke. Karena kalau tidak terpilih lagi zona nyamannya terganggu loh. Iya. Jadi dia perlu melakukan segala cara. Dan ini adalah junjungan. Tapi ini nggak boleh diperlakukan hanya presiden saat ini ya. Ini berlaku teori yang umum lah, grand teori ini. Berlaku kepada presiden manapun di negara manapun. Kita baru tadi satu ya, bahwa nggak ada yang netral betul. Nah yang kedua yang menarik adalah begini nih. Posisi Anda itu di mana dan kapan? Jadi maksud saya begini. Iya kan? Kalau Anda dari dulu memilih di luar. Dan kemudian terus-menerus melakukan kritik Sambil mengatakan, kritik itu ada ilmunya Ada mata kuliahnya Dan melakukan kritik itu sudah sangat sulit Kalau dilakukan dengan baik Susah loh, melakukan kritik yang baik itu ada ilmunya Jadi jangan pula anda mengatakan, dan banyak teman-teman yang lain mengatakan gini Anda nggak boleh mengajukan kritik Kalau tidak menawarkan solusi Eh Bikin kritik aja udah susah Apalagi suruh nyari solusi Yang nyari solusi itu anda Yang sudah ada di pemerintahan dengan segala fasilitas Itu anda yang nyari solusi Kami mikirin kritik aja Sudah sangat susah Nah maksud saya begini Ketika anda setia di jalur kritik Dengan tadi Walaupun ada preferensi Tapi ini yang penting Garis bawahnya Anda selalu terlihat berbasis kepentingan publik Anda benar Hmm Jadi anda dari dulu ya posisinya begitu aja Di jamannya Pak Harto anda begitu Mungkin anda ikut juga dalam gerakan 98 Masih kecil sih Enggak-enggak bukan, ini anda yang lain lah semua-semua Lalu di jamannya presiden-presiden yang lain anda juga begitu posisinya Memberikan kritik berbasis kepada kepentingan publik ya Interest itu yang penting ya Lalu di jaman ini pun tetap melakukan Jaman Pak SBY juga begitu Di jaman Pak Jokowi pun juga begitu Lalu ada orang lain yang marah-marah kepada Anda, kita tinggal bilang. Saya begini-gini aja, saya nggak beda. Anda mungkin yang beda. Jangan-jangan Anda sudah menyeberang dari aktivis atau dari media, tiba-tiba masuk menjadi bagian dari kekuasaan. Jadi yang pindah jalan itu Anda, bukan kami. Kami gini-gini aja nih. Jadi selama Anda... Selama kita-kita, ini buat menyelamatkan diri sendiri juga Selama kita-kita itu Memang berada di jalur Melakukan kritik dengan baik Dengan data Dan demi kepentingan publik Dan gak diem-diem nanti Nah itu menurut saya kita bisa bilang Anda yang melihatnya dari cara yang berbeda Karena sekarang Anda Bergabung bersekutu dengan Kepentingan tertentu Biasanya dalam kekuasaan Apa bedanya dengan saya? Saya tetap bersuara Misalnya ini saya bisa siapa saja Tetapi ada orang lain yang tiba-tiba Menjadi tidak bersuara Atau tiba-tiba suaranya berbeda betul dengan apa yang Dia nyatakan sebelumnya Nah yang ketiga yang menarik sebetulnya gini Gak boleh juga juga kalau kritik itu terlalu marah-marah karena dalam politik dalam politik ini, utamanya komunikasi politik, orang suka melihat yang paling galak itu itu biasanya paling gampang berubah dan galak lagi di sisi lainnya jadi misalnya gini, dia sekarang galak-galak harus pilih ini dan itu segala macam nanti ketika katakanlah yang dia dukung itu terpilih, sudah jadi presiden lalu dia gak dapet posisi menteri atau apa Kopi Saris yang dia inginkan Ini orang pasti akan berbalik Dan sama galaknya Dengan pada waktu dia memuji Karena ada sakit hatinya Kali ya Ketika anda Magnitude nya itu Begitu tinggi Nah dalam politik, dalam komunikasi politik kita bisa nanya Ini suatu saat dia kalau nggak dapet jabatan Entah Menteri, entah Komisaris BUMN Ini nanti magnitude-nya sama besarnya dengan itu, percaya nggak ya? Iya, cuma bisa nggak ya kita tidak mencurigai Orang-orang yang mengkritik dan lain-lain Dan akhirnya masuk ke dalam lingkaran Sebagai orang yang intensi awalnya emang pengen masuk Kan bisa juga kan mereka awalnya mendukung Jokowi katakanlah Malah saya ingin mengatakan Iya Sah saja kalau tiba-tiba aktivis tuh merasa udah capek aja deh aktivis Pengen juga ingin ikut di dalam pemerintahan sebagai eksekutif Atau sebagai komisaris atau akan menjalankan hal-hal yang baik Sah saja Cuma jangan mereka memperlakukan orang-orang yang tetap berada di tracknya sebagai musuh Dulu kan Anda nggak memperlakukan diri sendiri sebagai musuh kan? Iya, iya, iya. Tapi begitu Anda sudah pindah ke sebuah aliansi baru, dengan pemerintahan baru, dengan posisi baru, dengan zona nyaman Anda yang berbeda misalnya, jangan... Memandang kita yang di luar-luar ini Sebagai musuh Ataupun langsung ditambah Embel-embel yang keras gitu ya Dengan mengatakan, oh sekarang dia mendukung Pelanggar HAM misalnya Ini kan kebetulan pilihannya tinggal Ini pelanggar HAM apa bukan Sekarang dia mendukung Radikalisme misalnya Sekarang loh kalau kita menyatakan sesuatu Yang baik tentang pasangan 02 misalnya Apa yang Anda mengatakan? Misalnya ujian nasional lah Saya termasuk yang setuju Ujian nasional itu dihapus Ya aku juga juga termasuk yang setuju. Iya, dari dulu saya setuju. Karena apa? Dulu tuh tujuannya ujian nasional itu untuk pemetaan katanya. Sesudah petanya dibuat, nggak jelas ada perbaikan tuh. Jadi maksud saya gini loh, peta itu dibuat nanti yang paling jelek yang paling rendah gitu, kan harusnya makin lama makin meningkat setelah Anda petakan. Kalau hasil peta itu cuma begitu saja, jadi sebagian besar orang kemudian berusaha mengakali sistem itu, supaya hasilnya baik, dan menimbulkan kebingungan besar, kebingungan nasional baik orang tua, muridnya, kepala sekolahnya, pengawasnya, sampai beredar jawaban, sampai dikasih tahu jawaban dan lain-lain, buat apa itu semua misalnya? Iya kan, berarti kita ini menarik nih, ujian nasional lebih baik dihapuskan. Lebih baik waktu digunakan sebanyak mungkin buat misalnya ya mendalami Pancasila lah Kan jarang kita, atau bahkan nih, sorry nih, ini menarik untuk bilang Kata-kata revolusi mental udah nggak saya denger nih selama masa kampanye ini misalnya Bagaimana mendalami Pancasila dengan gaya baru kan jauh lebih baik tuh Waktu-waktu yang dulu digunakan buat ujian nasional Dan misalnya untuk memulai startup-startup bisnis online bagaimana misalnya Itu kan jauh lebih menolong Tapi ya ini balik ke yang tadi Hmm Kalau kita mengatakan, oh ini bagus, ujian nasional ini sesuatu yang bagus. Lalu kita dihantam dengan mengatakan Coba anda bayangkan nih Sama sekali jauh dari Apple to Apple Ini mah Apple sama Duren aja juga gak bisa dibayangkan Begitu anda mengatakan ini bagus loh Kalau ujian nasional Kita dukung programnya Prabowo Sandi misalnya ya Untuk nanti diadopsi kalau yang lain menang Tapi kalau mereka terpilih ujian nasionalnya Yang dihapus bagus Lalu orang akan bilang oh berarti anda mendukung pelanggar HAM Berarti anda mendukung kilava Berarti anda mendukung radikalisme Dari mana? Saya kan gak ngomong itu gitu Iya iya iya Tapi gada yang buat menghantamnya itu itu yang dipakai. Berarti Anda ingin Orde Baru kembali ya? Itu hubungannya Sandiaga Uno sama Orde Baru apa ya? Kalau Prabowo ada hubungannya dengan Orde Baru kan? Karena pernah menjadi menantu dari Pak Harto misalnya. Kan kita ngomong apa adanya juga. Tapi senjata yang buat menghancurkan kalimat kita itu begitu besar, gada yang sama-sama. Nah untuk itu kan kita ingin memberitahukan kepada teman-teman kita yang dulu aktivis, kita menghormati Anda berada pada posisi itu, tapi kalau kami mengatakan sesuatu yang baik of public interest kami jangan langsung dipukul pakai gada, berarti Anda mendukung pelanggar HAM, berarti Anda mendukung radikalisme, berarti Anda mendukung kilava, kapan? karena kalau kita mengkritik pemerintah ya ya pasti serta-merta kita dianggap mendukung kubu sebelah padahal yang kita omongkan konteksnya mungkin bukan kesana konteksnya hanya mengkritik demi kepentingan publik kita patasi lagi ujian nasional tadi kan saya cuma mengkritik bagi saya ujian nasional itu pilihannya tidak diadakan sama sekali ini malah pernah saya tanyakan sebagai panelis pada waktu pemilihan ketua umum partai Golkar, saya mau mengatakan begini kalau anda jadi elit partai dan kemudian menjadi elit eksekutif Maksud saya, saya mau memberi tantangan begini Mau gak Menteri Pendidikan itu Menyekolahkan keluarganya Anaknya atau cucunya Itu di sekolah-sekolah yang Hasil ujian nasionalnya paling jelek Menarik loh. Iya menarik sih. Oh iya dong. Menarik sih. Itu terjadi paling jelek antara lain karena tanggung jawab Anda juga loh. Kan Anda menterinya. Kok ada sekolah yang ditataran hasil pemetaan ujian nasional jelek benar. Nanti Anda bisa bilang bukan saya menteri sebelumnya. Iya deh menteri sebelumnya. Tapi Anda mau memperbaiki nggak? Kalau mau memperbaiki dengan meletakkan atau mengizinkan cucu Anda sekolah di situ. Ya kan? Misalnya kan mungkin sudah bukan anaknya. Anaknya sudah telanjur sekolah di Amerika. Tapi cucunya mulai sekolah disitu Kita berbicara real ini Untuk memperbaiki sekolah-sekolah yang memang Tidak imbang dalam konteks Tadi misalnya pemetaan itu Nah kan kita cuma berbicara sampai disitu kan Of public interest Tapi habis itu dibawanya kemana-mana Oh enggak kami tahu Anda memang sebetulnya adalah pendukung Dari situ Karena pas aku mau ngajak ngobrol sama FND. Di tempatku kan, ya aku nggak pernah ngasih preferensi apapun kan di sini. Kebetulan juga banyak yang nonton tuh 1824 juga paling banyak. Aku nanya sama temanku kan, Gue mau ngobrol sama Mas Effendi Ghazali nih Karena yang gue mau bahas adalah Soal komunikasi politik gitu Kok gak nyampe gitu Anak-anak muda soal mereka mau milihnya siapa dan lain-lain Aku ada pertanyaan khusus Tapi gue harus Mastiin dulu nih Ini apa namanya Gue gak mau dianggap memberikan tempat untuk salah satu pasangan gitu, untuk Capres gitu. Temenku bilang kayak gini, Mas FND itu netral, tapi sebenernya Prabowo gitu. Udah kan? Terus aku ngobrol lagi sama temenku yang lain nih. Eh gue akhirnya mau ngomong politik nih di channel gue gitu. Oh iya mau ngobrol sama siapa mas? Effendi Ghazali Wah itu mah Jokowi banget Kok bisa gitu mas? Iya iya Nah kalau itu terjadi Berarti Alhamdulillah Oh gitu? Kalau itu terjadi Alhamdulillah berarti Betul kan? Jadi artinya kita di tengah pilihan yang hanya dua Kita harus menghadapi fakta itu Kalau sesekali kita berbicara misalnya tadi Menyinggung hal yang ini Yang lain akan bilang Wah dia memang kampret Tapi begitu anda menyinggung sesuatu yang ada kaitannya dengan ini Yang lain akan bilang Wah ini memang cebong Memang jadi gak punya Ini paling sulit ini Jangan-jangan yang paling enak jadi anda itu ya Stand up comedian gitu Stand up comedy juga dipetapetain mas Dipetapetakan beneran Ini dalam keluarga aja kita udah mulai dipetapetain Sekarang ya Dalam komunitas tidak sedikit yang sekarang Dikeluarkan dari whatsapp group dan lain-lain Baik dengan cara halus maupun dengan cara keras Tapi Itu menjadi baik Nah yang saya ingin katakan Kita berangkali gini Malah tadi saya terpancing dengan pernyataan bahwa Seorang Radit Itu jadi khawatir mengundang orang Buat Buat memberi panggung pada kubu tertentu. Kalau saya nggak gitu. Kalau saya malah ingin bilang gini. Seorang Radit. Dengan seorang Radit itu. Dengan semua nama besar. Track record dan lain-lainnya. Seharusnya memberi banyak kesempatan. Kepada orang dari kubu manapun. Untuk challenge idenya. Justru itu yang mau didengarkan. Bener juga sih. Oh iya dong. Kasih tau kepada 18-24 itu. Ini sekarang kita yang lagi punya masa depan nih Orang-orang seperti Fendi Ghazali dan kawan-kawannya sudah gagal Ini loser Loser loh Kami ini sorry loh untuk mengatakan 98 kami menjatuhkan ya Dalam pendirian dan keyakinan Dan bawa ke depannya lebih baik dengan order informasi Sampai sekarang nggak juga nih Divided nation hasilnya Masih belum, masih ada hal-hal yang harus kita perbaiki dalam sistem Tapi kalian teman-teman ini yang 1824 Kalian pemilik bangsa ini Secepatnya gitu Estafet ini sudah Sudah segera mau kami serahkan tongkatnya kepada kalian. Jadi kalian harus lebih banyak challenge. Challenge kesempatan. Jadi pilih aja. Toko-toko. Jangan-jangan Raditya mengundang Fadlizon. Itu seru. Seru habis. Kalau memang Fadlizon. Pasti aku nyari padanan ya. Masalahnya mikrofonku cuma dua. Nah itu yang bagus. Itu yang menarik. Oh gitu ya? Iya dong Radit menantang Fadlizon. Kalau bicara apapun. Semua kenapa puisinya menjadi begitu. Dan biar 1824 menilainya Nanti pada suatu saat Sebaliknya undang juga dari Tempat lain gitu ya Toko-toko yang selama ini Ali Mokhtar Ngabalin Undang juga Pak itu bener gambar yang terakhir itu gambar selam atau enggak Sambil ada bagian bercanda Tapi kemudian mulai nanya Kenapa Pak Ali Mokhtar Ngabalin Tiba-tiba melihat itu berbeda Kapan sih kita sebagai seorang politisi Tahu bahwa kita harus pindah Ndoy Hal apa yang membuat anda suatu saat Yakin, enggak ini harus pindah nih Dari Prabowo ke Pak Jokowi yang pada waktu itu Pak Ali Mokhtar Ngabali bilang, gak mungkin presiden Sekerempeng ini bisa Memimpin Indonesia, dari tubuhnya aja Enggak bagus buat memimpin Karena saat itu ngomongnya gitu Sekarang beda Kan ini menarik untuk 18-24 Jadi ada hal-hal nanti Bisa diambil, ada enggak Justru saya khawatir gitu, kalau kita sudah mulai Menjelaskan Menjauhi atau mengatakan Enggak, kami pilih yang di tengah-tengah aja Enggak ada yang di tengah-tengah Karena tadi saya bilang Kita belum mencapai 100% Atau belum mencapai 50% plus 1 Tapi di bawah itu kita juga punya Jangan-jangan di bawah itu Kita punyanya 30 plus 20 Terus 50 nya masih bingung Tapi dari 30-20 nya ada Oh yang ini sudah membangun banyak Bisa aja yang ini belum Atau enggak ah, yang penting perubahan lah Nah kan itu hal yang berbeda 30-20 gitu Orang gak bisa menebak hati Kalau saya sudah biasa aja Saya menerima orang Anda cebong, Anda kampret Gak apa-apa Soalnya aku konteksnya sih sebenarnya bukan Untuk capres ya Maksudnya aku bukan Mau ngebuka salah satu diskusi Politik pertama di tempatku Untuk nge-challenge A atau B gitu, tapi aku lebih ke pertanyaan Yang muncul dari Pengalaman ku seperti ini Jadi Kemarin aku main ke rumah Orangtuaku kan Terus ada adekku yang paling kecil Terus ini pemilu pertama dia Terus Kita lagi nonton TV One Waktu itu Lagi nonton Ada papaku juga Terus aku nanya dia Namanya Edgar kan Anak UI Anak geografi Edgar kamu udah tau belum nih pemilu pertama Mau milih siapa gitu Terus si Edgar bilang aku mau milih Si ini bang gitu kan Kenapa gitu terus dia bilang Temenku soalnya milih Dia juga Temen kamu kenapa karena bapaknya bilang bagus Ya maksudku Kok bisa Maksudnya suara itu kan mahal ya Maksudnya perjuangan kita untuk kepemilihan presiden langsung ini kan panjang sekali Kok bisa akhirnya Komunikasi yang muncul ke Anak yang baru pertama kali milih ini Yang katanya direbutin sama Dua capres ini Kok jadi tereduksi dari cuman temannya milih ini Maksud gue apa yang salah sih Sebenarnya dengan Pola komunikasi Ini politik kita gitu Gak salah sama sekali Malah saya ini sedang ingin mengatakan Kalau dulu saya sedang berusaha Betul mempelajari menjadi Ahli komunikasi politik Berbasis cara-cara yang Yang saya sebut Edukasi Menyedik, tapi kemudian caranya menyenangkan orang Tanpa sadar tau-taunya kita ajak berdiskusi Kalau sekarang saya ingin mudah-mudahan Menjadi satu-satunya orang dari Indonesia Yang secara serius belajar soal algoritma tadi Itu algoritme Menjelaskan itu Jadi Mary Nalim itu dalam tulisannya Di jurnal Asia Pasifik Yang dosen Australia Dia di Kanada Mungkin, saya gak tau Saya agak jarang mengamati orang pindah-pindah Soalnya skripsiku Mengutip bukunya dia Soal ruang publik Tapi dia mengatakan gini Kita itu hidup di goa-goa Atau di ceruk-ceruk algoritma Hmm Yang lahir dari hal-hal yang sebetulnya kita tidak sadari, tapi dia intens. Dia nggak still. Pertukaran. Nah dalam konteks Edgar tadi, adiknya Radit, jangan-jangan algoritmanya dia, pertemuannya dia yang agak intens dalam hari-hari ini, atau minggu-minggu ini, atau jangan-jangan tanpa Radit sadar bulan... bulan ini adalah dengan temannya dia itu dan kesempatan diskusi dengan bapak temannya dia itu lebih besar ketimbang dengan Radit atau dengan bapaknya Radit atau dengan misalnya media-media lain WhatsApp group lain, itu yang perlu kita tahu oke Algoritma itu sedang menyatakan begini. Ada sebuah bentuk komunikasi yang sedemikian rupa. Jadi saya agak berbeda dengan Turo Frenel Kesali ketika mengatakan algoritma itu sangat menentukan tapi katanya dia tidak pakai hati. Kalau saya sebaliknya, algoritma itu sedang membentuk hati. Lalu ujungnya nanti pembenaran. Ini aku konseptualisasinya masih bingung nih. Ini masih abstract di kepala aku. Algoritma itu, apa sih maksudnya? Kalau di matematika, algoritma itu adalah dan Datangnya kumpulan sebagian angka-angka yang kita tahu keteraturannya. Sebetulnya lebih gampang kalau ada contoh-contohnya. Tapi kurang lebih begini. Angka-angka yang datang kepada kita sebagai sebuah persamaan. Yang kita paham maksudnya. Lalu ujungnya apa angkanya. Kalau dalam konteks yang aku tahu adalah ini algoritma nih. Kita punya... A, misalnya dengan algoritma ini kita tahu ujungnya kan B gitu kan Dia kunci kan sebenarnya Iya benar-benar, jadi kurang lebih seperti itu Disederhanakan kelimatnya begitu jadi Tapi dia ada goa-goa enclaves-nya atau ceruk-ceruknya Dimana kita sekarang ini utamanya dengan big data ini Kita sekarang, orang lain bisa memantau kita jalan kemana, berhadapan dengan siapa, dan lain sebagainya. Karena big datanya mereka punya. Tapi yang lebih penting kemudian, big data itu atau pergaulan kita di dalam tadi, enclaves itu atau... atau gua-gua dan curug-curug itu menghasilkan apa. Jadi misalnya, yang paling tajam ya, yang paling tajam misalnya gini, saya itu selalu nggak bisa berpikir, sampai sekarang masih nggak bisa memikirkan bagaimana misalnya ya, ini bukan contoh yang baik, contoh yang, tapi kita... Ekstrimnya yang kita pahami Tau ya orang yang meledakkan diri Di gereja terakhir itu ya Di Surabaya Jadi ada keluarga meledakkan di beberapa gereja Lalu Tentunya kita semua Aduh kenapa ya gitu ya Lalu ada lagi yang setelah menonton itu Masih meledakkan dirinya malam hari Anda bisa bayangkan ya Dia udah melihat itu Malam hari masih meledakkan dirinya Sesudah itu Pagi nya masih Meledakkan diri Padahal mereka mungkin menonton itu semua kan Nonton paginya, nonton malamnya Dan lebih parah lagi adalah Ini keluarga loh Di Indonesia Baru di dunia maksud saya Sedang ada modus baru Dimana keluarga bersama-sama Bagaimana seorang ayah Itu membiarkan Anak-anaknya dan istrinya Meledakkan diri bersama-sama Nah ini kan sesuatu yang susah kita pahami kan Betul Jadi kita jangan hanya ingin mengatakan Ini kaum Oh ekstrim, ini radikal gitu ya Radikal agak mirip Raditya ya sebetulnya Tapi intinya bukan itu Bagaimana mereka membentuk algoritmanya Apakah tidak ada lagi persentuhan dengan orang lain Dengan kebaikan orang lain Nah bukan masa Iya dong, masa nggak ada persentuhan dengan orang lain yang hidup baik di lingkungan itu, di RT itu Kalau orang tiap pagi nyapa dia dengan enak gitu ya Bu, selamat pagi, Assalamualaikum Bu Gimana hari ini misalnya? Apakah orang nggak lu merah hatinya sama sekali gitu? Nah, di dalam politik, bahkan ini ya Di dalam beberapa tindakan untuk algoritma Ini kan ada macam-macam resep sekarang Misalnya, melakukan detox dari media sosial Misalnya itu salah satu cara untuk memutus algoritma tadi Tapi ada juga yang mulai melakukan penelitian begini dalam komunikasi politik Apakah orang masih berkomunikasi nggak dengan ibunya? Lalu dilihat Berbeda gak orang yang masih berkomunikasi Dengan ibunya Hasil algoritmanya Dengan orang yang tidak berkomunikasi Dengan ibunya Menarik loh coba Ini jujur aja nih dari anak-anak yang denger ini 18-24 Ini termasuk kita juga pertanyaannya Hari ini kita udah ngecopin belum Misalnya selamat pagi, selamat siang Pada ibu kita Apa pun lah gitu Tapi gimana caranya Um Jadi gimana caranya si algoritma ini ya Bisa tau bahwa dengan berkomunikasi sama keluarga Atau sama siapa gitu Akan ujungnya jadi punya pemahaman politik A atau B gitu Itu yang coba dipecahkan gitu Itu lagi coba dipecahkan Karena gini dulu Menarik loh Dulu yang akan menentukan pilihan Apa faktor yang paling mempengaruhi pilihan orang besok paginya pada pemilu di Amerika Serikat itu Katanya Last Supper Makan malam terakhir Jadi misalnya Bukan ini Last Supper dalam cerita Isa Alma sih ini Tapi dianggap sebagai Makan malam terakhir di tengah keluarga Jadi Diskusi sama bapaknya Ini pemilihan yang terakhir nih? Rata-rata bukan sebelum masuk ke Obama, Obama agak bersifat dalam tanda petik pemberontakan terhadap itu jadi para pemilih Obama anak-anak muda, jadi kalau di Amerika kan jelas, mereka makan malam bareng-bareng, besoknya mau milih itu basisnya keluarga, keluarga yang konservatif akan ke republik keluarga yang relatif lebih demokratis atau liberal akan ke demokrat, di Obama algoritmanya jadi berubah kan tidak sedikit anak muda yang kemudian mau mengatakan yes we can Obama is the change perubahan untuk Amerika lalu mereka anak-anak muda ini yang getok-getok di rumah orang kan hey udah milih belum confessingnya itu door to door udah milih belum atau apa jadi algoritma itu dibangun mungkin dia membatalkan algoritma yang ada sebelumnya kalau ikut algoritma meja makannya, maka anak-anak muda kulit putih ini mungkin lebih banyak ke Republikan gitu ya pada waktu itu tapi dia mau mulai memilih Afro Amerikan misalnya ya tapi aneh banget memikirkan seorang anak kulit putih dari Republikan memilih orang kulit hitam bukan cuma itu mau ikutan menjadi orang yang melakukan canvassing door to door bagi kan itu Bisa gitu ya. Kalau nggak terjadi itu, nggak terpilih Obama. Iya, iya, iya. Itu logikanya. Sama seperti sekarang. Jangan-jangan, Edgar, nih kalau anda dengar, yang salah Raditya dan keluarganya, itu nggak punya waktu juga dikasih waktu. Itu sama keluarganya Kalau dia lagi kelihatan bingung-bingung nonton TV One Atau lagi nonton kanal yang lain Nggak disapa juga Kenapa? Bingung kan? Bingung kan soal politik kita kan? Lalu mulai terjadi diskusi politik Jadi kalau ada orang nanya Misalnya melalui WhatsApp Manggilnya apa? Abang Ini bagaimana? Ini, ini, ini Ah! Pilih masing-masing aja misalnya Itu udah lain lagi ujungnya algoritmanya Mary Nalim itu antara lain Dia membuktikan dalam tulisannya yang terakhir Freedom to hate Jadi kebebasan buat membenci di Indonesia itu Mengacu pada pilkada DKI Jakarta Dia mengatakan ada dua kelompok Yang kemudian gak bisa dipengaruhi Baik oleh pemberian uang Ataupun pengaruh kampanye-kampanye yang lain itu Di DKI Jakarta Dua kelompok ini utuh dan banyak memberikan suara Buat Anis Sandi Yaitu yang pertama Menarik Korban gusuran Tapi itu kepentingan banget Itu primal banget kan Ini masalah rumah ini Jadi orang yang sudah mengalami gusuran Apapun itu misalnya dianggap Demi pembangunan oleh Pak Ahok Demi kota yang lebih bersih Bagi orang lain Agak susah Algoritmanya sudah beku Yang kedua ini menarik lagi Orang yang pernah mendapat bantuan real Dari komunitas-komunitas Yang berbasis pada teman-teman PKS dan FPI Bantuan real Dukungan real, support real Iya kan? Iya karena secara emosi udah terikat kali ya Nah maksud saya itu tuh pembangunan Jadi nanti bisa dibaca lagi ya Yang freedom to hate nya dari Merinalin Tapi maksud saya gini, kenapa komunikasi ini Kemudian tidak bisa Lebih kita bikin dengan cara yang lain Sehingga algoritmanya tidak langsung menuju Radikalisme Atau beginilah, Radit ini menarik Rasanya Radit sendiri Saya gak apa-apa nyalain Radit Rasanya Radit sendiri Dan banyak anak muda kita 18-24 itu terlambat sekali mengetahui bahwa ini presidensial threshold membunuh bangsa kita dalam tanda petik karena gara-gara presidensial threshold hanya tinggal 2 dan kita menjadi seperti ini coba kalau kita sadarnya sama-sama dulu jadi saya tidak seorang diri dan bersama teman-teman lain ada loh banyak nama lain juga ada Rocky, ada Hadar kalau anda agak alergi terhadap bang Rocky cari nama-nama lain jadi ada, mereka-mereka ada juga ada Kalau saya seneng, saya seneng dikatakan dungu sama orang itu. Supaya saya sadar bahwa ada dungu-dungunya juga kita ini kali-kali ya. Karena kan manusia itu tempatnya dungu dan salah juga gitu. Nah di balik itu banyak orang-orang lain titi perlu dem misalnya gitu ya. Termasuk malah ada juga yang di BUMN tapi masih tetap kritis. Seperti misalnya Refli Harun. Itu sudah berpikir maju seperti itu. Nah kalau kita dulu sama-sama, kan kita nggak jatuh dalam lubang yang sama ini. Antara cebong dan kampret. Mungkin kalau lima tidak ada gogo. Gor Piyik dan Below tadi, mungkin kita memang akan menderita bahwa pemilu jadi putaran kedua, tingkat partisipasi turun. Tapi kan kita nggak mengorbankan bangsa kita sampai sebegini rupa gitu. Dan di ujung-ujungnya nanti, algoritma yang terbentuk tidak algoritma seperti ini. Jangan lupa loh, algoritma yang saat ini ada, ditambah dengan algoritma politikal, eh apa, identitas politik, politik identitas, ya kan? Itu menjadi sangat keras jadinya. Ya, cuman... Maksudnya gini, kalau presidential threshold ini 20 persen, berarti harus ada koalisi partai politik untuk memajukan salah satu presiden. Kekhawatiran orang terhadap presiden memilih menterinya karena bagi-bagi jabatan semakin real dong berarti. Real banget, kalau itu real banget. Nah kalau itu saya ngomong, saya langsung akan dimarahin ini oleh teman-temannya pendukung Pak Jokowi. Tapi saya tetap akan bilang di semua presiden itu ada hal-hal yang jadi untuk ngani. Dapet. dalam komunikasi politik itu dibedakan betul dengan how to campaign dan how to govern. Beda. Untuk berkampanye dan untuk memerintah itu beda. Dan kita harus maklum-maklum aja. Asal jangan perbedaannya terlalu jauh. Nanti kalau terlalu jauh biasanya orang nggak pilih Anda atau Anda dianggap agak bohong gitu ya. Misalnya sekarang, kan Pak Jokowi sendiri yang dulu bilang menteri-menterinya jumlah kementeriannya nggak usah banyak. Betul nggak? Lalu juga nggak akan bagi-bagi kan kepada Pak Ketai. politik, ibaratnya zakon kabinet lah gitu ya, jadi tapi kemudian yang terjadi kan seakan-akan ada bagi-baginya itu, partai ini dapat ini partai ini dapat ini, kan fakta itu jadi memang betul presidensial threshold itu nanti akan mendorong keterikatan pada tiket-tiket yang diberikan sesudah itu dia akhirnya ujungnya harus bagi-bagi bagi-bagi kursi tadi dan kalau memang 20% berarti ada koalisinya ini Ini mengganggu check and balance antara legislatif sama eksekutif juga dong? Antara presiden dengan DPR apa gimana? Enggak juga. Kalau 20% kan logika sederhananya. DPR itu minimal. Iya. Dengan 20% ditambah lagi rumus junjungan. Tambah lagi rumus zona nyaman untuk diteruskan. Jadinya tinggal 2 pasang yang bisa maju seperti sekarang kan? Lihat ya kan? Jadi bukan itu. Nah mungkin yang perlu kita pikirkan ke depan itu. Kalau tadi pemilihan kabinet itu lebih kepada presidennya kuat atau enggak ya? Bisa saja. Orang dari partai ada juga yang berpikir. Profesional kan? Ada. Sehingga orang itu nantinya akan mengatakan, apa namanya, pengabdian saya pada partai berakhir begitu saya mulai mengabdi pada negeri sebagai menteri atau sebagai presiden. Sudah itu kita nggak bisa bedain. Dia ini sebetulnya, dia ini sangat profesional. Sehingga orang lupa latar belakang partainya. Mudah-mudahan itu yang terjadi. Tapi nggak, ini usulan-usulan konkret lainnya lah yang lebih praktis di ujung-ujungnya. Saya rasa gini, kalau presidensial threshold-nya tetap harus 0%, tapi misalnya kita bisa jembatani dan kita bisa jembatani, dengan begini, misalnya semua partai yang lolos ke parlemen, jadi 4% kan sekarang batasnya sudah bisa langsung mengajukan calon presiden sendiri, bagi mereka berlaku presidensial threshold 0%, jadi artinya yang semua yang lolos ke parlemen punya wakil di parlemen, sudah boleh mengajukan calon presiden applicable to presidensial threshold 0 bagi mereka atau siapapun jadi siapapun yang lolos ke parlemen presidennya, dia bisa menjalankan apa yang menjadi tadi bayangan langsung dari para pendiri negara ini pasangan presiden dan wakil presiden diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik tapi kalau kita mau menyempurnakan partai politik kita dengan kata penyederhanaan ini menarik lagi, tinggikan parliamentary thresholdnya sekarang 4% ya? 4% jadi 7% misalnya jadi itu nanti tinggal 4 partai atau 5 partai yang ada di tapi pertanyaannya adalah Emang sebeda apa sih partai-partai kita gitu? Aku kalau ngeliat di luar ya jelas lah Apa namanya? Demokrat, Republikan, bahkan ada Green Party Nah ini sebelum sampai ke sana tadi saya selesaikan yang sedikit itu Makanya saya bilang ini sebetulnya kita udah semester ketiga nih Yang bagian ini sudah masuk semester ketiga Nah saya tadi mau nyambung yang tadi itu dengan khususnya mengatakan bahwa kalau kita itu nanti meninggikan parliamentary threshold misalnya 7% tinggal 4 partai misalnya di DPR tapi presidential threshold tetap 0 jadi setiap partai yang terdaftar di KPU tetap boleh memasukkan atau mengusulkan putera-puteri terbaik bangsa untuk jadi presiden sehingga ada kotele efek. Efek ekor jasnya ada, sehingga dia bisa mengganti partai yang sedang ada di DPR. Kalau partai yang di DPR itu akan... Tentu dia berhak juga jadinya Buktinya semua yang maju di KPU aja Asal resmi boleh maju sebagai partai politik Boleh mengusung presiden kan Tentu yang di DPR bisa sama-sama Tapi kalau dia mengusulkan orang yang tidak terlalu baik Yang tidak dipilih rakyat Dia bisa giliran keluar rame-rame dari DPR Jadi maksudnya partai yang Terdaftar di KPU Tapi tidak punya kursi di parlemen pun boleh mengajukan calon presiden sehingga kotele effectnya ada jadi untuk memaksa bahwa anda yang ada di DPR dengan parliamentary threshold tinggi tadi 7% misalnya harus pilih orang terbaik loh Kalau nggak, Anda terancam. Partai yang lainnya nggak masuk di DPR pun, dia boleh mengajukan calon presiden dan calon... Dan kalau calon presidennya dia yang lebih dicintai rakyat, lebih baik, Anda rame-rame keluar dari DPR. Karena dia akan membawa kotel efek tadi. Efek ekor jazz Jadi pilihan kita menjadi dua berarti Parlamentary thresholdnya tetap rendah Jadi 4% Tapi asal sudah di parlemen Boleh mengajukan calon presiden Jadi bisa punya banyak Atau parliamentary thresholdnya kita tinggikan Jadi 7% Jadi cuma ada 4 partai di DPR Tapi semua partai yang terdaftar di KPU Tetap boleh mengajukan calon presiden Supaya dapat kota efeknya Dan ada jaminan menggusur orang-orang yang tidak amanah di DPR Nah sekarang baru kita masuk ke soal Ini penting betul Sebetulnya partai-partai di Indonesia Berbeda atau tidak? Pada faktanya kelihatan seperti tidak berbeda Pada faktanya Seluruh partai itu mengatakan Ini menarik Seluruh partai itu mengatakan Kami ini ideologinya adalah Nasionalis religius Semua loh Semua nasionalis religius Ini baik ideologi sebagai sebuah Kata yang paling Komprehensif atau bisa bisa juga nanti kita bilang working ideology jadi kalau sudah ideologi dalam tahapan bekerjaannya itu seperti apa di Indonesia rata-rata mengatakan nasionalis religius sekarang coba kita bedah, kalau dibandingkan dengan Amerika, tadi menarik betul nih kalau sudah mulai bicara Green Party dan lain-lain pada basisnya cuma ada dua kan di Amerika itu, hati-hati partai politik yang ada di Amerika menurut catatan saya tapi terus berkembang ada 148 keliru kalau bilang partai politiknya cuma Republik dan Demokrat lalu keliru lagi kalau bilang calon presiden Presiden di Amerika itu cuma dua yang kemarin. Hillary melawan Trump. Keliru. Setidaknya dalam catatan saya ada 23. Tergantung dari dia terdaftar di negara bagian mana. Karena misalnya untuk maju itu sangat mudah. Tapi kalau Anda hanya terdaftar di beberapa negara bagian, nggak mungkin Anda mencapai electoral college yang memungkinkan Anda sampai menjadi presiden. Nah balik. Di sana jelas ada dua yang utama. Republikan relatif lebih, Partai Republik dan pendukungnya Republikan. Relatif lebih konservatif Kalau konservatif misalnya banyak ciri-cirinya Seperti misalnya dalam imigrasi Mereka ketat betul Dan kontrol Sangat bebas sama senjata Terus kemudian ini Nggak mau majakin orang-orang kaya Supaya lebih membuka Lapangan kerja Trickle down effectnya ada Dan lain-lain Sebaliknya kalau Anda partai demokrat Anda relatif lebih demokratis Lebih liberal, lebih ingin bekerja sama dengan dengan NGO, lebih terbuka terhadap keberagaman, LGBT. Ah, itu dia. Udah sampai ke sana nanti lama-lama kita. Antara di Indonesia, antara LGBT dengan... Energi baru terbarukan agak malah yang lebih terkenang LGBT Padahal kita sedang mengejar ABT sebetulnya Energi baru terbarukan Jadi itu sudah jelas Tapi kemudian tiba-tiba mulai ada pemikiran orang Mulai masuk sebagai dalam tanda petik ideologi Kita bisa berdebat soal ideologi ini panjang dan debat definisinya Tapi mulai muncul Misalnya ideologi tentang lingkungan hidup Nah ya kan Mulai mengatakan Enggak, kita dalam kehidupannya harus menata kehidupan kita Mulai berpatokan pada ajaran-ajaran yang baik tentang lingkungan hidup Sederhananya sekarang bagaimana sampah, kemudian ada nggak climate change gitu ya Dan bagaimana pengaturan-pengaturan kebijakan sebagai sebuah ideologi Ataupun working ideology dari lingkungan hidup Itu menjadi besar kan, Green Party Lalu ada lagi nanti partai-partai lainnya yang berbasis pada Bahkan di Amerika, partai komunis Amerika juga masih ada gitu Tapi kita nggak pernah dengar dia bisa muncul Kenapa kemudian ideologi ini Terlihat dengan nyata Karena diimplementasikan Kalau lagi memerintah Dan diaplikasikan dalam kampanye kan Bunyi suaranya kan seperti itu Jadi orang tahu perbedaan ideologinya Karena aku sebagai pemilih Ketika aku milih Republikan gitu Aku tahu itu diterjemahkan menjadi Legislasi seperti apa gitu kan Di sini gimana gitu Dan kenapa tidak seperti itu Nah ini yang sebetulnya pada bagian ini kita harus mengatakan Memang partai-partai kita itu belum bisa menyampaikan suatu perbedaan ideologinya secara jelas Kepada para pemilih ataupun bangsa secara umum Kalaupun ada, apa emang ada? Saya kalau jawab seperti Bila nggak ada nanti kita dimarahin terutama karena harus buka anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai-partai itu Jangan-jangan ada karena dia basisnya banyak loh sebelumnya ya Ada berbasis pada partai-partai lama tahun 1955 itu Kalau 1955 katanya ideologinya lebih jelas Misalnya memperjuangkan tidak langsung misalnya syarikat tapi memperjuangkan Bukan syariat tapi memperjuangkan akhidat-akhidat dengan cara apa Misalnya Jadi bisa melalui cara perdagangan misalnya Jadi ada ideologi khusus yang dibawa ke situ Nanti ada rinciannya lagi Jadi kita harus buka AD, ART dari partai-partai itu Tapi memang agak sulit misalnya untuk membayangkan Baurannya itu menjadi luar biasa Sehingga pada pilkada misalnya dulu Anda nggak pernah bayangkan di beberapa pilkada sebelumnya Dulu ada partai Kristen, PDS misalnya bisa bergabung dengan PKS buat mengusung calon tertentu di pilkada itu kan agak sulit kan? anda bayangkan kalau basisnya seperti itu bagaimana caranya ada partai Kirsten dan partai Islam sedemikian rupa kemudian mengusung calon tertentu di pilkada tapi ya aku sih jadi gimana ya? maksudnya aku mau sharing pengalaman sedikit nih ketika pemilu legislatif yang Kemarin-kemarin ini, aku kan bingung ya milih caleg siapa gitu kan Sebetulan aku kenal sama Noriyu ya, Novarianti Oh iya iya iya iya Ahli kesehatan jiwa Iya gitu Nah ini kita gak perlu banyak menyebut nama-nama dia nih sekarang Kenapa tuh? Karena katanya itu angka menyebutkan 15% Maaf, di atas mereka yang berusia 15 tahun ke atas Jumlah yang terganggu kesehatan jiwanya itu menurut data kesehatan dasar itu sekitar 6%-an jadi udah cukup ini ya cukup besar dong, itu pun katanya tidak mencukupi sebetulnya pencatatan datanya nah agak berbahaya kalau orang-orang seperti ini yang kemudian mengatur-ngatur pembuatan undang-undang kita maksud saya gitu loh maksudnya orang-orang seperti ini orang-orang yang mengalami sedikit gangguan kesetan Di antara yang 6% ada yang masuk gitu ya? Iya dong Akhirnya saya mohon maaf itu untuk bilang Jadi Nori kalau Anda dengar Anda harus Sudah nggak di-depair lagi ya Tapi Anda masih dibutuhkan Terutama karena itu Aku bahkan nggak tahu udah nyalek lagi ya Nggak kayaknya ya Tapi maksud saya gini Saya balikin sejak kita awal pertama tadi Anda jangan teriak-teriak sebagai korban pada saat ini Harusnya Anda tahu Anda yang bikin peraturan dan undang-undangnya Maka Kalau sudah 100% konfliknya Anda pasti jadi korban Kalau anda gak menyadari itu Kalau Roky Gurung punya istilah sendiri Dengan awal D itu Kalau saya lebih baik menyerahkan secara ilmiah Coba periksa, anda termasuk yang 6% gak itu Cuma tadi aku lagi mau ngebahas ini Contoh Noriu ya Contoh Noriu Terus aku kebetulan kenal Maksudnya aku tau Dan dia cocok, maksudnya dapilnya sama Sama tempat aku memilih gitu kan Terus aku pengen ngulik gitu dia tuh mau bawa apa sih ke DPR kan Ternyata dia mau bawa RUU Kesehatan Jiwa Dengan semua passion yang dia miliki untuk kesehatan mental orang Indonesia kan Terus aku percaya gitu dalam artian Eh iya sih gue menurut gue juga jadi penting nih Karena yang lain-lain aku gak tau mereka mau bawa apaan sih gitu Ada yang juga pilih saya-pilih saya gitu Tapi Norio bilang gue mau bawa ini gitu Yaudah aku pilih lah gitu Dan kepilih Kepilih di DPR Selama periode dia menjabat Ternyata RUU Kesehatan Jiwa itu Jadi tembus Dan dia nazar dia kalau nggak salah Dia nyebur ke kolam DPR atau apa Ketika itu jadi gitu Dan itu kepuasan batinnya luar biasa buat aku ya Karena aku yang milih Aku tahu dia ngapain Dan RUU yang dia bawa itu akhirnya jebol gitu Tapi itu kan terlepas dari Bukan karena dia demokrat gitu Eh bukan Ya dia demokrat ya Demokrat Bukan karena dia demokrat Tapi karena dia Noriyu Dan aku tau Dia membawa apa gitu Nah ini dilema yang sama Terjadi sama aku sekarang gitu Karena ada misalnya aku suka nih Tapi ini kayaknya Parpolnya gak lolos Ini deh 4% deh nih kayaknya gitu Ini keliatan parpolnya nggak lolos 4% Dan keliatan iklan parpolnya agak aneh nih sebetulnya Jadi saya nggak nangkep pesannya barangkali gitu Nggak, nggak, kita lagi berselancar di dunia Kadang-kadang ada yang kita ingin mereka lolos Tapi kok buat iklan nggak sampai lolos kayaknya Ini yang bikin iklan yang 6% tadi Saya agak mencoba menyambung itu dengan mengatakan gini Itu penting betul cara Ini kita sudah mulai bicara tentang Cara berkomunikasi dan lagi-lagi Mohon maaf saya Kegemaran saya terpaksa algoritma ini ya Karena menurut saya saya bingung betul ya Sampai orang gak bisa Se ekstrim betul gitu ya Sampai orang gak bisa ngeliat lagi Hal-hal yang ini baik nih dari kalimat ini gitu Enggak semuanya cebong misalnya gitu Semuanya kampret kan gak bisa Bisa juga. Orang itu kan menurut saya pasti gak full cebong sepanjang hari 24 jam gitu ya. Iya, iya, iya. Pasti ada juga orang yang baik dari kamret yang dia bisa pahami gitu. Iya, iya, iya. Yang paling bahaya sebetulnya gini Radit, ini puncak dari gangguan kesehatan jiwa ini. Ini kalau di sini gak terlalu terlihat ya. Kalau kita lagi di... tayangan televisi yang banyak bertengkarnya, jadi banyak konfliknya nanti begitu kita kembali setelah pesan-pesan berikut ini atau kita rehat sejenak itu ketawa-ketawa loh sangat, betul kan? pernah lihat kan? pernah ngalamin kan? ketawa-ketawa betul dan sama-sama bilang ini kan untuk ano aja untuk apa namanya, untuk show untuk tontonan aja buat rating, atau juga buat juragan kita maksudnya para ketua umum partai atau pimpinan partai Itu bahaya nggak tuh? Bahaya betul nggak? Dia bisa membagi dua dirinya Yang satu buat marah-marah dan berkelahi ketika kamera lagi on Dan begitu kamera off Masih peluk-pelukan, bercanda. Tapi permasalahannya yang di Twitter itu adalah yang bilang, tuh lihat tuh dia ngomong kayak gini, ini lo salah. Maksudnya ya kalau misalnya se-Akrab itu udah tidak dipertontonkan, yang ngedukung dan terpecah ini kan emosinya jadi sama. Ini ada pernyataan dari ahli etika. Profesor Alois, guru saya juga waktu di UI Sekarang dia masih mengajar di Uni Katma Jaya Dia bilang gini sebetulnya Sebetulnya, mohon maaf ya, ini begitu saya bilang Ini pasti saya akan dibully lagi, gak apa-apa juga Tapi dia bilang sebetulnya orang Yang menyerang habis-habisan di Twitter Tanpa pikiran lagi Sebetulnya Anda pengecut Anda pengecut yang kebetulan punya senjata namanya Twitter itu Sehingga dia pada waktu itu Kelihatan dalam tanda petik sebegitu Seperti memuji orang yang berkelahi di Twitter. Lalu mengatakan, udah kita selesaikan berkelahi fisik aja lah di luar. Agak lebih real itu. Oh dia malah muji tuh? Malah muji tuh. Oh itu malah bagus tuh. Iya dong, selesai. Yuk kita selesaikan tutas aja deh. Anda beda sama saya. Yuk kita latihan fisik lah di luar. Pernah terjadi loh. Buling-bulingan di Senayan. Iya, aku pernah lihat beritanya itu. Tidak, dia bilang itu lebih etis. Oh itu yang lebih etis? Ketimbang Anda menggunakan Twitter ini. Sebetulnya Anda sama aja dengan para pengecut. Yang hanya kebetulan dapat senjata dan kemudian menggunakan senjata ini buat menembak semua orang gitu ya Tapi balik lagi Noriu ya Noriu dia ini bisa disebut sebagai orang yang sebelum masuk DPR Sudah membawa namanya kalau dalam komunikasi politik di banyak negara lain tuh Dia sudah punya namanya Noriubil Noriubil Harus disebut Noriubil Jadi itu undang-undang kesehatan jiwa itu harus selalu diingat dalam satu kesatuan dengan proses yang namanya Noriu Bill. Noriu sudah punya bill, rancangan undang-undang, kalau diserahkan jadi ek ya. Jadi dia sudah merencanakan itu, dan mengkampanyekan. Setiap orang ingat Noriu, orang ingat... Kesehatan juga Nah harusnya semakin banyak orang-orang Mau masuk DPR DPR lah, kalau DPD agak kurang peranannya loh Itu DPD itu Antara ada dan tidak ada Walaupun kita sudah berjuang mati-matian Supaya dia betul-betul menjadi perannya Seperti senator di Amerika Nah balik, mestinya orang punya bil tertentu Apakah ada bil banyak? Contoh-contoh bil yang bisa Coba misalnya sekarang ya, orang yang memperjuangkan Betul-betul bagaimana proses Pembuangan sampah misalnya Dengan insinerator yang bagus Yang bisa praktis dilakukan oleh masyarakat Dan gak perlu harus berkelahi terus sama Bekasi Misalnya seperti Ini Ibu Kota loh Yang berkelahi terus sama Bekasi itu Ibu Kota loh Dan belum ada juga jalan keluar misalnya Bagaimana bisa Kalau itu terus-menerus Layar sebagai bil dari seseorang Itu ada tapi gak ya? Belum ada Jadi Atau ada orang yang terus fight untuk bil-bil tertentu Dalam kehidupan kita gitu ya Rancangan-rancangan undang-undang tertentu Yang kemudian cepat menarik perhatian kita Kalau di luar, itu kadang-kadang ada yang menarik gini Ada orang yang terus berjuang untuk mengatakan bahwa Menonton video porno itu penting Dan menyehatkan jiwa Kan ada kan, inget gak? Di beberapa parlemen negara lain Dia berjuangnya, bilnya dia itu untuk video porno Karena video porno itu adalah hak gue untuk menonton Dan berguna Bagi terapi-terapi tertentu Nah karena itu Itu dia berjuang betul, terus kemudian dia ke DPR karena itu. Ada bilnya tertentu Di Itali tuh yang pernah sampai lolos ke Parlemen itu Karena perjuangan itu Di masyarakat tertentu bisa Bukan berarti saya sekarang sedang Mengajurkan ayo berjuang buat video perno Tapi ada orang yang Maju di masyarakat tertentu dengan bil tertentu Bil rancangan Dan ada yang passionate Sama juga penyayang binatang Jangan main-main Orang yang persoalan binatang Persoalan serius di tanah air kita Baik Bies atau apa namanya Jumlah Hewan-hewan yang akhirnya Berkembang biar secara sembarangan Melebihi overpopulasi dan lain-lain Kalau ada orang yang terus-menerus Ke arah itu Dia berarti bisa melahirkan bill tertentu juga Rancangan undang-undang tertentu Yang kemudian layak diperjuangkan Tapi aku kan Aku kebetulan juga meneliti Noriu nih Pada saat dia terpilih Jadi ini bukan cuma Noriu yang meneliti soal Rancangan undang-undang kesehatan jiwa Tapi Radit juga terbukti Bukti meneliti Norio ya Ini bukan Saya agak curiga bahwa ini bukan hanya Norio Yang punya passion, Kadit juga ada passion Passion terhadap Norio tapi Cuman ya aku Memerhatikan dan aku ngobrol sama dosenku Di UI saat itu Kebetulan aku pas lagi kuliah juga Kak Terus aku nanya gitu Mas ini Norio terpilih Dan menurut aku keren banget Dia punya Punya keinginan gitu untuk kesehatan jiwa Di Indonesia dia kan terjemahkan menjadi Rancangan undang-undang dan mudah-mudahan jadi undang-undang Terus orang milih dia Itu kan buat aku sebagai Apa ya Masyarakat Indonesia ini kedewasan memilihnya Luar biasa dong Kata dosenku itu karena dia demokrat Aja kali gitu Kalo itu kan lagi naik banget kan Apa aja-ajaan emang dia milih demokrat Tanpa tau undang-undangnya Gitu loh maksudnya Jadi mungkin harus ditambahkan sama pak dosennya Bisa juga karena kita belum teliti ya Karena dia demokrat aja kali Karena dia cantik aja kali Kan ada fotonya ya Sekarang udah gak ada foto Bisa begitu Atau ditambah lagi dengan Mungkin lagi-lagi pada waktu itu Gagasan itu sesuatu yang aneh Jangan-jangan pada waktu itu Orang memahami Kesehatan jiwa dengan orang gila Agak sama padahal dua hal yang Tidak terlalu persis sama gitu ya Jangan-jangan orang malah mikirnya milih Ini mau memenjarakan semua orang gila nih Saya jadi aman nih gitu Atau paling tidak orang aneh Gila ya Sudah mulai mengatakan gila ya Ada orang secantik itu mau ngurus orang gila misalnya Bisa juga sih Iya kan Jadi harus kita cek Tapi dia sudah di jalur yang lurus menurut saya untuk kemudian mulai memikirkan hal-hal tertentu yang banyak loh di sekitar kita hal-hal yang barangkali perlu digali dan itu kemudian menjadi ancang-ancang bagi teman-teman kita untuk, oh dia identik dengan ini, maka sampai seperti ya pada waktu dulu, saya gak tau Anang membahas Undang-Undang Musik setelah di DDPR atau sebelum dia aku gak tau sih, rasanya setelah di DDPR, kecuali pada waktu itu misalnya Anang atau mungkin ada orang yang mengikuti jejak lain untuk mengatakan saya ingin menyelesaikan Undang-Undang Musik. Karena logikanya ini-ini, misalnya ya apa namanya, mengenai royalti, penghormatan terhadap hak cipta dan lain-lain. Nah itu kan ada dunia tersendiri juga gitu. Dan yang penting si legislatifnya ini dia passionate kan. Betul. Dan menempel terhadap diri dia apa yang dia mau dia ajuin gitu kan. Atau ada orang yang konsen misalnya peduli terhadap homeschooling misalnya. Homeschooling iya. Iya dong homeschooling misalnya. Emang. Menarik kan. Maksudnya secara struktur memang homeschooling itu butuh apa gitu? Belum diakui kah? Saya tuh di samping homeschooling Sebetulnya saya agak lebih konsentrasi pada Pendidikan anak usia dini Yang paut itu Karena kalau menurut saya ketika kita berbicara Belakangan-belakangan ini Tidak sedikit orang yang mengeluh kepada saya Kok dipaut itu Ke anak-anak kami dari hasil Setelah dia Kan begini nih, kalau para orang tua yang banyak bekerja Yang sangat banyak bekerja Sebagian besar pendidikan anak usia dini diserahkan kepada itu ya, paut-paut yang seperti itu kan Kalau di Amerika kan agak banyak dibiayai oleh negara dan dipantau dengan agak hati-hati Tidak sedikit yang mulai mengeluh misalnya kepada saya dan teman-teman lain mulai mengatakan gini Kok di paut itu anak-anak kami sudah mulai diajarkan yang itu beda dengan kita ya, berbasis agama beda sama kita, karena agamanya beda kita harus begini yang ngajarin gurunya iya, di paut saya ngomong pelan-pelan karena dia ngomongnya pelan-pelan juga iya, tapi pake mikrofon jadi ngomongnya gitu ini, yang itu liat beda sama kita nah, segini Nah kalau dari situ aja dia sudah mulai diberikan hal yang seperti itu, saya rasa negara harus mulai hadir tuh. Bentuk juga, nah harus ada orang yang memperjuangkan, nanti paut ini, karena gini, saya nggak tahu. Radit mungkin belum mengalaminya ya karena belum Belum nikah Aku udah nikah Bulan depan melahirkan istriku Bener-bener Prosesnya lama sekali pada waktu itu juga ya Saya juga lebih lama lagi Sebagai apa namanya dulu Sekjen asosiasi jomblo bahagia pada waktu itu dulu Aku ingat mas FV ini 2008 nikahnya Betul-betul Tapi poin saya gini ketika kita Berada pada posisi seperti kita sekarang Barangkali kita bukan Orang-orang yang Um Sangat akhirnya harus memberikan Sebagian daripada pendidikan anak usia dini kita Pada orang-orang yang harus melakukannya Karena kita percaya Karena kita sedang sangat sibuk dengan jam kerja Jadi kekhawatiran menitipkan anak Ini siapa nih ngejagain Kok kenapa hal-hal ini dibicarakan sama anak gue Jadi ini pemerintah harus turun dan Kalau saya mengatakan ketika dia sudah menjadi sebuah isu yang penting Pemerintah harus mulai hadir memikirkan itu jam berapa orang meninggalkan rumah sekarang untuk bekerja dan jam berapa dia pulang lalu anaknya pada usia dini itu misalnya bagaimana mereka secara secara sehari-hari itu mendapatkan pendidikan yang seperti apa kalau saya ingat-ingat dalam dunia komunikasi kita orang sampai menciptakan banyak program-program tertentu untuk merayakan kebenekaan Sistemi Street Kemudian program PBS Jadi kalau Anda Menyerahkan anak Anda pada usia dini Ada program TV nya juga Untuk ditonton bersama Dan nilai-nilainya baik buat keindonesian kita Keindonesianan kita Nah maksud saya ini peluang-peluang loh Untuk orang memikirkan Paut dong Itu lebih seksi Daripada aku jadi caleg Terus bilang gue punya RUU Apa namanya kucing gitu Misalnya kan Aku bawa RUU paut kan lebih Lebih seksi kan pasti Jangan-jangan ada juga orang pemilih untuk RUU Apa namanya RUU mengenai hewan kesejahteraan hewan, RU kesejahteraan hewan animal welfare itu menarik sih sama aja ini jangan-jangan karena kita pernah sama-sama memberi perhatian pada Ini bahayanya kita berdua nih Kita bisa suatu saat memberi perhatian yang sama Pada orang yang sama pada waktu itu Dan orang itu adalah Noriu gitu ya Sehingga kita tahu dia perjuakannya meloloskan itu Tapi mungkin bagi orang lain gak menarik loh Karena? Oh kesatuan jiwa gitu apa? Emang kalau orang gila dipasung kenapa? Pasti ada yang kayak gitu ya Bukan Emang orang bilang Saya kan bukan menghadapi persoalan kesehatan jiwa. Itu benar. Orang yang mengalami kesehatan jiwa pasti gak pernah paham. Kalau dia lagi mengalami kesehatan jiwa. Oh iya pasti sih. Persoalan kesehatan jiwa. Iya, iya, iya. Saya gak ada masalah dengan itu gitu. Ngapain mikirin kesehatan itu. Jadi banyak hal-hal yang bisa dipelajari kemudian dipikirkan bersama Dan dijadikan terobosan Karena betapa sedihnya kita ketika pemilu itu Aku gak tau mas FBD pernah denger ada orang ngomong gini apa enggak ya Cuman aku pernah temenku bilang dia mau milih caleg ini karena posternya ganteng gitu Maksudku kita sebagai bangsa tereduksi oleh milih caleg karena dia tampan dan Tiap hari dia ngelewatin sepanduknya gitu Masa kita sebagai bangsa kayak gitu gitu loh Tapi ini Anu ya Kalimat-kalimat ini dikeluarkan oleh orang-orang Yang kurang ganteng biasanya Dia merasa marah terhadap Orang-orang yang Ada rasa iri ya Dia merasa marah Terhadap orang-orang ganteng Yang begitu mudah meraup suara Tapi coba sekarang Jujur aja Kalau Sandi tidak penampilannya seganteng itu Apa kak? Dia bisa memberikan Daya dorong lumayan tinggi Pada Pak Prabowo pada saat ini Saya agak-agak bicara belak-belakan loh ini Iya, mungkin karena muda Dan emang enak dilihat juga sih Iya, iya Betul, jadi gak bisa enggak Jadi memang betul juga Ketika pilihannya nanti itu Sama-sama Berada pada posisi yang sama Rasanya Kegantengan menjadi sesuatu yang unsur lebih Betul gak? Dan kita gak boleh marah terhadap itu Kita harus menerima aja Bahwa ada orang yang lebih ganteng dari kita Dan kemudian dia dengan mudah melangkah ke Ke apa? Ke apa deh? Ke depan Tapi sekarang ada catatan penting Bukan hanya kegantengan Jadi ini Kelucuan Di Ukraine itu komedian kan Yang masuk putaran kedua Pemilihan presiden Poroshenko itu harus menghadapi stand up comedian itu lah comedian yang dianggap cerdas malah menyingkirkan Perdana Menterinya Julia, jadi ternyata mulai ada hal lain jadi saya cuma ingin menghibur anda aja Raditya biar besar hati ya jangan terlalu marah terhadap kegantengan karena ternyata kelucuan juga bisa mengantarkan orang maju ke putaran kedua calon presiden di Ukraine tapi kalau Pilek sekarang gimana? dia kan Cuma nama doang, berarti namanya harus bagus dong ya Kalau namanya aneh-aneh kan juga Orang milihnya bingung kan Waduh ini sebetulnya lain waktu kita harus banyak bicara Soal hasil Pemilu serentak ini Ditambah dengan Peranan lembaga survei yang agak-agak Nyampur dengan konsultan itu Maksud saya salah satu pelaku hoax terbesar Di Sistem politik kita pada saat ini Polster atau lembaga survei Karena mereka berkali-kali menyatakan Kami melaksanakan survei ini dengan biaya sendiri Aduh masa Radit percaya Dia melaksanakan Survei berkali-kali Dengan biaya 800 jutaan Sampai 1 miliaran Dengan biaya dia sendiri Come on Nah kalau anda sudah mulai hoax Dibalik Radit Sekarang dalam konteks post-truth Post-truth itu tidak selalu, post-truth dan hoax itu harus dilihat-lihat. Dia dalam konteks tertentu bisa juga perlawanan terhadap sistem atau pembenaran. Yang kemarin didebatkan oleh Prof. Renal dengan Pak Rocky Gerung di ILC itu mengenai sokal hoax itu. Sebetulnya post-truth dalam konteks, Alan Sokal itu ingin mengatakan, dia ingin menggugat sistem. Tim penerimaan tulisan di jurnal internasional Yang pada waktu itu seakan-akan itu tulisan sangat bergensi Ada reviewernya sangat terkenal Tapi dia tes kalau dia kasih tulisan yang isinya sebetulnya si meleket Isinya itu hoax sebetulnya Tapi disesuaikan dengan selera reviewernya Dan disesuaikan dengan teori-teori reviewernya Dimuat atau nggak? Ternyata dimuat Padahal itu hoax Jadi ini hoax yang diajukan dalam konteks post-truth Untuk menggugat Pembenaran yang dilakukan oleh reviewer Dari jurnal itu ya Sehingga terkenal betul tuh Sokal Hoax Tapi itu kan etimologinya kan Cuman kan artinya itu kan jadi Berkembang menjadi sebuah Kebohongan gitu kan Ada tiga berarti ya Bagi saya tiga orang lain bisa punya sepuluh atau berapa Yang pertama Hocus Focus tadi Hoax itu berasal dari sulap itulah Kemudian masuk ke ini Sokal Hoax ini yang paling terkenal Karena dia mendebat dunia akademisi Jadi sebetulnya Terima Kalau kita mau jujur Adit, muncul pertanyaan kita. Reviewer tadi yang menerima tulisan hanya berdasarkan kesukaan dia, ditambah yang mendukung teori dia, hoax juga nggak tuh? Ya hoax juga. Aduh, ya kan? Nah lalu ada film hoax sendiri. Ya yang Richard Gere itu ya, dengan apa, kalau nggak salah saya, Irving gitu, yang penulis skenario-nya. Jangan-jangan bagi Irving, film itu hoax juga. Karena tidak sesuai dengan apa yang dia tulis di bukunya gitu Sampai dia minta namanya dikeluarkan dari kredit title Nah itu tiga etimologi hoax Tapi saya ingin menunjukkan gini Sebelum sampai siapa yang lolos Atau siapa yang menang 17 April Siapa yang lolos di pemilu serentak ini nantinya Satu hal yang menarik adalah gini Lembaga suruh Survei bagi saya sebagian. Selalu kita paling aman mengatakan sebagian, tidak seluruhnya. Jadi kita nggak bisa dituntut lah gitu. Kan masih ada yang tidak seluruhnya. Mungkin Anda termasuk yang tidak seluruhnya Pak. Tapi ada orang yang mengatakan ini survei kami bayar sendiri. Tapi hasilnya itu digunakan buat menyerang pasangan tertentu. Dengan meme-meme tertentu. Anda tahu lah ya siapa itu. Jadi sekarang ketika lembaga survei melakukan hoax dan menipu rakyat. Dalam tanda petik ya. Paling aman bilang dalam tanda petik. Jadi artinya bisa berdebat lagi kita. Maka muncul sekarang, ini menarik, post-truth baru di mana ini responden atau publik juga menipu lembaga survei. Ini enggak. Coba, saya kasih tiga fakta yang sudah terjadi dan dua lagi sedang kami teliti. Tiga fakta ini Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah dalam konteks Pilkada. Di Pilkada Jakarta, hampir seluruh lembaga survei bilang itu antara Ahok dan Anies dalam margin of error. Iya. Ya kan? Tetapi kami waktu melakukan... Melakukan penelitian itu Tapi mereka tanya, ini siapa yang meneliti? Ini Pak FND Gazali Dari Salemah School, dari UI Oh boleh-boleh, kita jawab Pak Jadi mereka mengatakan, mereka membohongi lembaga survei Ada 13% yang bohong lembaga survei Membohongi lembaga survei Respondentnya Kenapa? Ya karena dia tahu, dia lagi dibohongin juga Oleh lembaga survei Ini menarik untuk lihat post-truth Terjadi di Amerika loh Untuk menjelaskan kemenangan Trump dari situ juga Tapi Tapi buat apa dia membohongi lembaga survei ketika dia jadi responden? Kepentingannya apa? Sekarang dia nanya. Kenapa Anda juga sebagai lembaga survei selalu bohongin kami? Bilang Anda itu adalah lembaga survei yang independen, membiayai sendiri survei Anda, padahal Anda jelas-jelas sebetulnya sedang bekerja buat kandidat tertentu yang sedang tidak kami dukung. Iya, iya, iya. Kompleks sekali ini. Tapi sama, di Amerika post-truth seperti itu yang mengantarkan Trump jadi presiden. Jadi survei-survei yang misalnya dilakukan oleh orang-orang yang dianggap sudah terlalu pro Hillary Mereka tolak atau mereka bohongin Atau mereka di Amerika itu agak merasa dalam tanda petik malu Kalau menyebutkan sedang mendukung Trump Tapi kata-kata Trump itu lebih sesuai dengan algoritma mereka Tapi kalau ditanya Trump, mendukung Trump, nggak enak Iya, terlalu berantem Bukan cuma itu, ini kan womanizer Nah, balik di kita, terjadi di tiga daerah DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat Mau coba contohnya ya Di DKI Jakarta katanya dalam margin of error Kami temukan 13% yang menipu lembaga survei Hasilnya 15,9% perbedaannya Bukan dalam margin of error Nah Jawa Barat itu ada lembaga survei yang memberikan sudrajat saiku Sampai sekitar 3 hari atau 5 hari sebelum pemilihan pilkada serentak yang paling terakhir Itu sudah Sudirman Syed Ida hanya diberikan 8% Hasilnya 28% Kok bisa jauh banget ya? Nah sama di Jawa Tengah Ada teman kita Memberikan Sudirman Syed Ida Itu hanya 13% Hasilnya 41,22% Jadi saya ingin bilang Ini hati-hati Mudah-mudahan teori saya ini bisa di challenge juga Tapi saya sedang menemukan Ada post-truth dalam bentuk Responden mulai mengatakan Anda tipu Kami tipu Anda Walaupun gak semua lembaga survei yang nipu Oh gak Makanya dia nanya Jadi orang tuh suka gini Yang pertama, kalau dia tidak percaya Secara sebagian besar lembaga survei Dia akan jawab, tidak tau, tidak jawab Masih rahasia Atau dia balik bertanya Ini bapak dari lembaga survei apa? Oh dari ini, kalau menurut bapak yang menang siapa? Oh iya pak, itu aja deh Nah harusnya dikontrol Dengan pertanyaan-pertanyaan kualitas Tapi ini maksud saya sebuah area baru untuk nanti kita ini kan kebetulan kita bicara agak dekat nih ke 17 April. Hati-hati juga ini kalau ini betul berkembang di setidaknya 5 daerah yang kami teliti. Jawa Barat, DKI, kemudian Jawa Tengah sudah terjadi, Jawa Timur dan Banten misalnya. Wow, bisa agak berbeda loh hasilnya dengan apa yang muncul di selama ini. Karena kebetulan aku lihat postnya Ernest, temenku kan, karena aku follow-followan sama Ernest. Terus dia bilang Jokowi bisa kalah gitu. Dia kan berhubung Jokowi ya. Dia bilang Jokowi bisa kalah tuh, backgroundnya hitam, tulisannya putih. Terus dia bilang pas di, persis kayak tadi di Trump sama Hillary aja, Hillary unggul di polling. Cuman ketika hasil akhirnya justru Trump yang menang. Ini karena ketika melihat hasil poll sementara orang pada males ke TPS. Berarti ini dua argumen yang beda ya sebenernya ya? Argumennya beda. Harus diperhitungkan semuanya. Harus diperhitungkan. Saya mengalami sendiri pada waktu itu, Al Gore lawan Bush Junior ya, dimana Yang itu terjadi ketika hasil polling sudah mengatakan Oh Algor sudah menang gitu ya pada waktu itu Lalu teman-teman saya itu malam itu dia seperti biasa Gak usah ke TPS lah udah pasti menang Malah minum-minum terus tidurnya bangunnya sampai siang gitu gak ke TPS Mulai hasil quick count jalan baru mulai teriak-teriak Wah, hah, hah Bush Junior menang Tapi jadi itu salah satu faktor Tapi kalau yang saya bilang ini Faktor baru Yang membentuk algoritma baru Sampai menjelaskan kenapa Trump Bisa menang lawan Hillary pada waktu itu Jadi memang orang tidak menyatakan Hal yang sesungguhnya kepada lembaga survei Karena tahu lembaga survei tertentu Misalnya CNN Misalnya pollingnya Itu sangat berat sekali Hillary misalnya Ada FGD itu Ada ada 8 anggota demokrat dan cuma 2 yang punya basis republikan gitu terus tetep dianggap sebagai FGD yang sah untuk mengeluarkan preferensi gitu kan tidak sedikit juga orang kalau diwawancara oleh CNN dia mulai marah-marah kan oh nggak mau, nggak mau diwawancara gitu ya kayak disini lah ya ada juga di luar stasiun TV lah iya betul-betul cuman berarti ya Dulu yang aku pelajarin ya, pas aku kuliah itu kan ada bandwagon efek nih Iya itu tadi bandwagon Yang katanya kalau pollingnya itu udah tinggi Makanya orang rame-rame akan milih dia juga Karena dia ada pengen ikut conform sama the masses gitu kan Atau di dalam bahasa sederhana ngapain pilih yang kalah Ya gitu ya Mendingan pilih yang menang gitu ya kan Cuman ini jadi bertolak belakang lagi dong Orang di polling dia yang menang tapi ternyata semua berbalik Itu tadi, jadi lama-lama Kan publik ini melihat juga Jadi ketika terjadi post-truth ini Dan diskusi-diskusi yang tajam Sekarang bedanya dengan 5 tahun lalu Atau 10 tahun lalu Kan di WA-WA Group misalnya ya Sebagai pembentuk algoritma baru kita Muncul diskusi yang sangat kejam kan Terhadap lembaga survei kan Betul nggak? Karena lembaga survei juga kejam Dia sudah melakukan survei dengan mengaku tidak dibayar atau bayar sendiri. Terus hasilnya jelek-jelekin pasangan tertentu. Ada loh. Secara sangat kejam. Jadi laba-laba muncul pertentangan yang begitu besar. Ini orang nggak dibayar atau bayar diri sendiri. Kok nyerang terus yang sebelah sana ya gitu ya. Nah mulai muncul arus kebencian. Dan dalam temuan kualitatif kami itu menemukan bahwa ada kecenderungan yang akhirnya kita bisa lihat paralel dengan di Amerika. Anda tipu kami Terutama karena Anda sadar bahwa dia ditipu itu Dari artikulasi yang diberikan Di WA-WA grup kita Kalau dulu kan seperti biasa Misalnya bandwagon Atau dampak-dampak hal lainnya itu Tapi tidak dipertajam Tidak dipertajam dalam sebuah pertempuran Yang begitu seru di WA grup Atau media sosial lain Nah sekarang itu menjadi sangat tajam Untuk kemudian mengatakan kita tipu aja lembaga survei Kan gak ada ruginya Kita tipu Tapi nanti lihat hasilnya bagaimana Nah kalau ini yang sedang terjadi Bisa jadi kekhawatiran-kekhawatiran Itu bisa terbukti nanti Ini pertanyaan penting nih Hasil penelitian kualitatif kami di 5 provinsi itu Dengan ingin Saya ingin mengatakan Kalau saja betul post-truth Tidak selalu dianggap Post-truth ini bisa berarti Perlawanan terhadap pembenaran yang sedang dilakukan oleh lembaga survei Kan lembaga survei ini Mungkin ada yang dibayar Untuk membesar-besarkan Kan kandidat tertentu supaya mencapai bandwagon efek. Tapi itu kan teori lama, orang sekarang sudah tahu itu bandwagon efek. Dia dibayar untuk bandwagon efek, ayo kita bongkar wagonnya. Emang, tapi aku gimana ya, bukan gimana-gimana, tapi aku meragukan, iya ya masyarakat kita secerdas itu. Emang iya gitu? Tapi ikut beberapa WA Group kan? Ikut. Ada kan beberapa WA Group yang secara tajam membongkar soal praktek lembaga survei yang dianggap tidak fair kan? D. Iya ini dibayar si ini, dibayar si itu. Itu mah jelas. Nah dengan itu. Dan kasat mata pun juga sebenarnya kelihatan. Kelihatan. Nah dengan itu. Nah yang paling sederhana ya. Yang paling kelihatan itu adalah misalnya. Ada lembaga survei yang mengatakan. Pak Jokowi sudah 58% lebih. Selisihnya sudah 20%. Dan pemilu presiden sudah selesai. Tiba-tiba bank kompas mengeluarkan. Enggak agak turun tuh. Dari 52 turun jadi ke 49. Dan itu kan bagus menurut saya. Kalau Anda menyatakan fakta. mungkin menciderai bandwagon effect, tapi akan membuat para pendukung Anda bekerja sungguh-sungguh dengan realitas yang benar, kan? Ayo dong gedor setiap rumah sekarang Kita lagi turun nih Jangan anda tertipu oleh laporan-laporan ABS Persilem Mega Survey Jauh lebih menyakitkan nanti Kalau ini makin turun dan kalah pada 17 April Ketimbang anda sekarang diingatkan oleh Litbang Kompas Hey, wake up call Iya kan? Harus door to door nih sekarang Atau rapat umumnya harus kelihatan meyakinkan gitu loh Bener-bener Bener-bener Ya udah kontraproduktif lah untuk kayak gitu-gitu sebenarnya. Jadi maksud saya begini, bayangkan 10 tahun lalu, band Wigan itu jalan sendiri tanpa orang mengkritisinya. Sekarang band Wigan itu dikulit-kuliti sampai Wigan-nya mungkin dibuka. Dibiarkan terbongkar dengan dekonstruksi. Berarti perkembangan teknologi ini mengubah semua strategi-strategi politik. Yang ada bahkan 5 tahun kebelakang itu berubah semua ya Agak lebih penting kita kalau mau lebih sederhana Supaya jangan nanti kita Ini banyak bidang ilmunya masing-masing Kalau kita komunikasi kita batasi aja pada Membongkar algoritma Jadi persamaan-persamaan yang datang ke kita Sebelum kita membentuk hasil itu Sekarang dibongkar kiri dan kanan Pertanyaannya adalah Apakah algoritma ini bisa menjelaskan Kenapa ada yang golput? Nah ini pasti kajian tersendiri Tapi kalau saya ingin mengatakan Golput ini pada saat ini ya Pada hari-hari kekinian kita Barangkali lebih besar terjadi karena ketiadaan pilihan Jadi kan artinya menyederhanakan menjadi dua ini Tentu membuka pintu lebih besar Bagi orang yang mungkin punya pilihan di luar ini Tapi dengan perbedaan setajam sekarang Antara ada dan B itu, masa tidak ada pilihan yang menaungi keduanya gitu sama sekali gitu ya? jangan tanya saya, coba kita tanya Raditya coba ini saya kalau tadi berbicara dan melihat pada gestur atau gesture ya anda masih termasuk yang yang apa namanya yang titik-titik jadi Wah ini berhadapan sama ahli komunikasi gini nih. Jadi memang agak-agak. Saya tuh ingin mengatakan pada kekinian kita. Itu pasti mau pakai teori-teori apa. Teori-teori kemungkinan yang ada. Maka membatasi pilihan orang itu akhirnya akan membuat kita. Menyadari bahwa ada keterbatasan pilihan secara lebih tajam. Dan kemudian mengatakan. Tapi ginilah. ingin menghibur orang sedikit lah dengan ini ya cerdas 17 ini sebetulnya konsep pemilu serentak yang kami ajukan ke mahkamah konstitusi itu dulu agak terbagi menjadi seperti ini terbagi dua namanya, pemilu nasional serentak dan pemilu daerah serentak, berbeda konsepnya 0, 2,5 dan 5 0,5 itu pemilu presiden, mudah-mudahan nanti dirubah bisa jadi satu priori 7 tahun saja kan, jadi 0,7 lalu kalau tetap daerah 5 tahun misalnya boleh 2 kali juga mungkin gak ada masalah, nah tapi pemilu nasional serentak itu memilih 3 saja kertas suaranya cuma 3 dan kotak suaranya juga 3 entah dari kardus atau dari apapun, tapi pokoknya 3 yaitu pemilu memilih presiden, DPR dan DPD, semuanya pusat Pemilu nasional serentak namanya Lalu 2,5 tahun kemudian Kita pilih yaitu Pemilu daerah serentak Yang memilih gubernur wali kota Bupati jadi bisa kebetulan Bisa 2 suara itu kalau gubernur dan bupati Gubernur dan wali kota ditambah dengan DPRD tingkat 1 dan DPRD tingkat 2 Jadi Gak seperti sekarang Gedebuk langsung 5 5 suara nih Dengan 5 kotak gitu Jadi kalau dibagi itu pemilu nasional serentak dan pemilu daerah Daerah sentak, jadi kita bisa Agak lebih tertib juga, 0, 2,5 Kemudian 5 dan 0, 7 Kalau satu periode nanti, karena gini maksud saya Ini agak banyak juga nanti Kalau anda Golput dalam sesuatu hal Kan berarti golputnya bisa terbagi-bagi dong Golput terhadap Pemilihan presiden, tapi mungkin legislatifnya Ketemu noriu lagi, atau Noriu-noriu baru dalam bidang-bidang Yang lain, ada bilnya Ada rancangan undang-undangnya untuk DPR, mungkin DPD punya pilihan Nanti DPRD 1 DPRD 2 bisa Jadi artinya tetap datang ke TPS Pasti ada yang masih bisa Anda pilih Dari 5 itu Nah pada bagian lain Yang lebih menarik adalah ini banyak hal teknis Yang gak terduga nantinya Hasil-hasil pemilu yang tidak terduga Yang mungkin belum pernah dibayangkan Lembaga survei Jadi Saya nggak yakin bahwa orang itu ahfal nama seperti kata Raditya tadi Betul ya? Kecuali bener-bener masuk di kepalanya dia Lalu dia punya, lagi-lagi seperti tadi, bagian dari algoritmanya Nah itu yang tercantum Kalau tidak, jangan-jangan dia gini Pemilu Prilepres menjadi dominan dibanding pemilu yang lain Jadi ketika dia buka suara yang pertama, dia pilih antara 01 atau 02 Lalu nanti dia buka lagi pemilu DPR Pusat Atau DPR Pusat misalnya Dia langsung pilih yang sama lagi 0-1, bisa lihat 0-1 dari situ Sudah dia langsung tusuk 0-1 aja Partainya aja dia langsung tusuk 0-1 Lalu dia buka lagi DPRD 1 atau DPRD 2 sama aja Dia tusuk 0-1 aja sama 0-1 Lalu baru nanti di DPD dia terkejut Loh kok gak ada 0-1? Mulainya dari 2-1 soalnya Nah jangka-jangka dia tusuk 2-1 gitu Jadi ini menjelaskan Bisa ada kejutan-kejutan Saya mengatakan Gerindra nanti hasilnya akan besar Karena kebetulan Ini Gerindra 02 Dari Capres 02 juga Jadi nanti orang nusuk Misalnya nusuk 02 Dia buka di lembar Tiga lembar lagi Dia bisa nusuk 02 02 Yang penting partainya aja Karena 02 kebetulan 02 nya Gerindra Nusuk 02 Kecuali ada nama yang betul-betul tadi, sudah bagian dari algoritmanya, dia baru nanti di DPD dia terkejut dia lihat, oh kok mulainya dari 21 sudah dia tusuk 22 salah-salah nanti 22 juga menjadi nomor favorit untuk keluar sebagai DPD orangnya siapa gitu kan? ini menarik, ternyata di Anung karena kita bicara secara luas Lanyala Mataliti itu nomor 22 DPD di Jawa Timur jadi kemungkinan lolos ya ada, walaupun misalnya dia sama sekali tidak terasosiasi dengan Gerindra iya iya iya tapi kalau orang disitu lagi memilih nomor 2 2 presiden, 2 DPR pusat, kemudian 2 DPRD 1, DPRD 2 lalu pas DPD itu 22 Ada peluang untuk itu Sama seperti nomor 1 Yaitu PKB Kemungkinan juga akan tinggi Karena orang memilih 01 Ya kan kemudian langsung Menusuk 01-01 lain untuk pilihan partai Dalam konteks legislatif pusat maupun legislatif tingkat 1 dan tingkat 2 padahal dia niatnya PDI mungkin kan tapi Jokowi kuat juga PDI kuat juga karena terafiliasi dengan Kotel Effect tadi Dan PDIP kebetulan dapat nomor yang gampang diingat ya Dengan metalnya yang tiga itu ya Kebetulan juga itu dapat nomor yang gampang diingat Kan dulu memerahkan Jakarta juga dengan metal itu ya Oke, apa harapan Mas Effendi untuk pemilu nanti? Terutama untuk anak mudanya gitu Kesadaran apa sih yang Mas Effendi harapkan gitu ketika memilih? Saya nggak boleh menjadi tua untuk menyampaikan Kadang-kadang gitu bicara tentang anak muda Kita langsung bikin jarak Karena kita pakai bahasa-bahasa yang tua Saya sadar sepenuhnya bahwa dunia saya sudah mulai agak berbeda Tiga harapan saya Yang pertama itu bahwa Ada semacam pengakuan dari kami-kami ini Bahwa kami sudah gagal To certain extent gagal lah gitu ya Harus diakui lah gitu Ada waktunya juga anda mulai agak pensiun Dan menikmati kegagalan itu gitu ya Nah karena itu memang Oh Beban itu ya, kalau jangan sebut beban lah When the duty calls Lebih enakan daripada beban Ada di anda-anda nih Yang muda-muda ini, terutama Kalau boleh masuk poin yang kedua, jadi artinya Poin pertama tadi estafet Bukan mau melarikan diri, tapi ayo kita sama-sama Anda juga kadang-kadang di depan Kadang-kadang di tengah lah Nah yang kedua, itu Sistem yang agak lebih penting Saya ingin mengatakan, kalau boleh nanti Saya berlalu dari dunia ilmu komunikasi Politik ini, pada masanya Dan Entah karena berlalu secara fisik atau memang sudah ada toko-toko baru yang lebih pas dan enak berbicara dan bagus itu Dengan memperbaiki sistem Seperti tadi loh sistemnya itu loh Pemilunya seperti apa Parliamentary thresholdnya kita bikin 4% Tapi semua bisa mengajukan calon Atau kita tinggikan ya Maksudnya yang sudah di DPR bisa mengajukan calon Atau kita tinggikan jadi 7% Tapi semua yang terdaftar di KPU bisa mengajukan capres Kemudian satu periode 7 tahun lalu kemudian sistem yang tadi loh apa namanya, kita itu melaksanakan pemilu nasional serentak dan pemilu daerah serentak hati-hati maksud saya, konsep-konsep ini agak terasa jauh dari anak-anak muda kita saya sangat merasa Ini kalau nggak kesepian, teralienasi, atau memang orang terbuang lah gitu ya Tapi aku merasa itu penting sih Dan aku cukup setuju soal presiden satu periode tujuh tahun itu menurut aku terdengar menarik Maksudnya aku belum mulik lebih jauh ya Coba nanti, maksud saya ini ketika ini, nah masuk yang ketiga sekarang ya Jadi tadi saya katakan ngajak semua anak muda Kadang-kadang ada di depan lah, atau kalau nggak sama-sama. Yang kedua, ayo kita perbaiki sistem. Jadi jangan kita langsung terfokus pada orangnya. Lagi-lagi ini orang ini, junjungan kita orang ini, bukan gitu ya. Jangan, mereka bisa silih berganti. Apalagi seperti saya katakan tadi, yang paling ngotot biasanya yang paling cepat juga marah nanti. Dan paling cepat berkhianat. Bisa juga. Tapi yang ketiga, yang lebih penting dari itu adalah itu tadi. Berbanyak ini diskusi-diskusi seperti ini dengan cara-cara yang santai. aja, kita bawa-bawa buku sedikit tapi sebetulnya nanti dibahasakan secara sangat sederhana, dan jangan segan-segan juga, sebetulnya dalam politik tuh gak ada lawan yang abadi, dan tidak ada musuh yang abadi, dan juga tidak ada orang yang tidak enak didengar secara abadi gitu jadi walaupun dia ini kampret, walaupun dia ini cebong, kita dengarkan justru untuk melahirkan challenge loh itu, bagi Raditya dan kemudian bagi semua yang mendengarnya kenapa orang ini mengatakan itu iya iya, dan makanya Pasalnya tuh kita gak relax gitu Maksudnya ketika kita menyampaikan gagasan Atau mendukung satu calon Kenapa gak relax gitu Nah ini ketemu Jadi kita dengan ini keren nih Kalau ini menjadi akhirnya terima kasih sekali Saya dulu bikin Republik Mimpi itu Dengan basis seperti itu Tulisan di International Journal Communication dan Political Communication Profesor Behm dan kawan-kawan Selain mengatakan Orang itu lebih banyak sekarang Mendengar politik bukan dari berita-berita cerita lokal yang standar itu ya Yang sudah dianggap klasik. Tapi juga begini katanya. Bangsa itu gak boleh tegang. Iya loh. Bangsa itu jangan tegang. Politik itu bukan segala-galanya. Yang segala-galanya itu adalah bahwa. Bangsa Indonesia kalau mereka bangsa Amerika. Atau bangsa-bangsa lainnya. Bahwa bangsa kita ini berjalan terus. Tetap bersatu. Damai, adil dan menerima kebenekaan kita. Itu yang di atas segala-galanya. Karena itu kita gak boleh tegang berpolitik katanya. Iya, iya. Jadi kalau kita tidak tegang berpolitik, maka kita pelan-pelan tidak mengkultus individukan orang. Semua orang itu kita perlakukan sebagai, ini ada orang yang hebat, layak jadi pemimpin kita, tapi dia juga punya kelemahan. Dan banyak juga hal-hal yang bisa ditertawakan dari pemimpin kita. apalagi menertawakan diri sendiri. Itu paling banyak. Nah kalau maksudnya ketegangan itu kita sepakati untuk tidak boleh kita jadikan sebagai sesuatu yang betul-betul memisahkan kita, maka banyak hal-hal yang relatif yang kita rayakan. Iya, iya, iya. Orang yang mendengarkan ini dari tadi bisa juga bilang Nah ini 80% FNI Gak usah didengar lah gitu Gak apa-apa juga gitu Kita ketawa juga mendengar orang lain bilang 80% Anda gak bisa didengar, oh masih ada 20% Yang dengerin Jadi selalu maksudnya Bangsa ini gak boleh tegang Karena itu dulu saya menciptakan Republik Mimpi itu Sebagai menurut saya sesuatu Itu yang bisa memecah ketegangan kita Bahwa semua tokoh itu Dan saya mau beritahu ya Saya itu sangat menghormati Bu Megawati dalam konteks itu Jadi dia pernah ketemu saya Saya ketemu-ketemu di kediamannya Terus dikenalkan, Bu ini Wah saya sudah tahu, ini yang FNDG Salih yang Republik Mimpikan, nah coba karena apa Dia tahu saya, karena gini katanya Jadi begini Pak FND katanya, saya itu Saya tahu bahwa dia demokratis Saya itu nggak senang program kamu Karena bagi kami orang jahat Jawa katanya itu gak terlalu pas untuk membuat parodi bagi pemimpin-pemimpin tapi karena untuk konteks demokrasi, maju terus katanya gak apa-apa, ya kan? Nah ditambah lagi yang dia bilang, tapi ada yang lucu dari program kamu katanya, jadi cucunya itu kalau program kami lagi tampil di televisi cucunya suka datang ke kamar dia Untuk memanggil dia, saya lupa ada istilah khusus panggilan untuk orang berasal Sumatera Selatan lah. Saya lupa. Tapi kurang lebih nenek lah. Nek-nek, itu ada nenek di televisi. Padahal yang ditunjukkan adalah Megakarti gitu. Tiruan dari Ibu Megawati gitu. Ini faktor Jadi maksud saya Seorang ibu Megawati pun Yang berdasarkan budaya Yang gak terlalu senang ada tokoh ditiru-tirukan Dalam bentuk Parodi gitu Tapi untuk demokrasi dia jalan terus Dan dia tau yang lucunya dimana Yaitu selalu lucu Kalau cucunya Manggil dia untuk bilang Ada nenek di televisi Padahal itu Megakarti Tiruan Megawati yang selalu kalau ngomong bilang Merdeka Nah itu kunci kita Memang politik jangan juga ditanggapi Dengan segala sesuatu Soalnya feeling ku nih Di video ini juga pasti di bawah kolom komen Oh sudah banyak Nggak apa-apa Terdikutip terus ada sanggahan Terus di bawahnya ada yang berantem Kita tau loh FND itu apa Dan segala macam nggak apa-apa Terakhir ya terakhir Terakhir adalah Aku Aku Kuliah politik itu 4 tahun di UI Terus aku lulus sarjana politik Terus aku nonton TV kan waktu itu kan Ini ada satu hal yang menurut aku sangat mengelisahkan Kenapa anggota-anggota DPR atau yang lain-lain lah, aktor-aktor politik ini selalu ngomong ya, tadi Mas F ini sempat nyebutin dikit, nggak ada lawan yang abadi, nggak ada yang teman yang abadi, adanya kepentingan yang abadi. Itu diomongin di publik, ditonton banyak orang, dan diucapkan sebagai sebuah idiom yang lazim dan lumrah gitu, berarti kan... Berarti mereka mempentingkan kepentingan partai, kepentingan mereka sendiri, dan lain-lain gitu. Maksud gue adalah, emang se-permisif itu ya? Kita sebagai bangsa untuk ngeliat orang-orang yang kita pilih ngomongin itu gitu. Apa gimana sih sebenarnya? Waduh kalau saya jawab lagi... dengan gangguan kesehatan jiwa sudah mengganggu, padahal kita mau damai, mau tenang di ujungnya gak, bukan lu berantem lagi nih padahal kita di ujungnya sudah mulai enak nih, sudah mulai agak enak di ujungnya, sudah mulai agak damai sama seperti saya berterima kasih Masih betul pada debat Capres yang terakhir itu ternyata di ujungnya itu nggak ada closing statement yang normatif gitu. Semuanya tiba-tiba sudah saling bercanda sampai Prabowo bilang kan, waduh macam apa nih closing statement kita. Tapi itu menyejukkan gitu ya. Nah balik saya mau bilang begini. Kita harus memperlakukan apa yang mereka nyatakan itu sebagai memang retorika politik akhirnya. Betul kan? Kan dia beretorika tuh mengatakan Pak Pemirsa Atau Anda sebagai partner atau lawan saya berbicara Nggak ada kepentingan Nggak ada lawan yang abadi Nggak ada teman yang abadi Yang ada itu adalah kepentingan yang abadi Kan sedih dong dengerin Iya, nggak Bukan, tapi dia ingin memposisikan pada waktu itu Mereka yang berbicara itu menggunakan retorika itu untuk mengatakan Saya sedang menggunakan ini untuk memperjuangkan kepentingan publik Untuk mengingatkan Anda bahwa saya sedang berbicara tentang kepentingan publik Berarti aku yang curigaan aja ya Iya Ya enggak Ini kepentingan dia Bukan, sama saja Sama dengan saya kalau lagi di acara-acara Yang konfliknya begitu tinggi Anda bisa nyebut lah semua acara itu Kalau kebetulan saya lagi ada Dan ketika kameranya Mati Karena diambil oleh commercial breaks Lalu semua bercanda dengan penuh kesadaran Yang tinggi bahwa itu Hanya buat show Buat rating dan sharing Karena itu mereka akan lebih sering diundang oleh stasiun telepon Dan bahwa karena ini demi ketua umum yang nonton Atau para elit yang nonton tugasnya memang demikian Pada saat yang sama saya persis seperti anda Bertanya-tanya ini saya juga ikut mengalami keperbadian yang terbelah atau enggak ya Karena saya sudah mulai menerima itu sebagai kebiasaan Tidak mempersoalkan itu ke mereka Malah kalau harusnya saya menjadi Raditya yang bertanya-tanya tadi Saya gak mau datang lagi di acara itu Iya, iya, iya acara itu penuh dengan orang yang menampilkan front stage dan backstage yang berbeda kan. Akhirnya kamera on dan kamera off yang berbeda. Tapi ginilah, nggak semua hal bisa kita perbaiki sekaligus. Betul ya? Ini aja kita coba sharing, mudah-mudahan ada yang berguna. Tapi basisnya tetap sistem. Kalau sistemnya lebih baik, orang bisa datang silih berganti, menjadi pemimpin putera-puteri terbaik bangsa, tapi sistemnya ajak. Itu udah kayak orang tua banget. Ini ya yang ini Iya iya iya Oke terima kasih Mas F&B atas waktunya Terima kasih semua yang sudah menonton Dan terima kasih yang lagi berantem di kolom komentar Terima kasih ya dadah Terima kasih sudah menonton video ini Jangan lupa subscribe untuk menunjukkan Dukungan kamu kepada channel gue