Transcript for:
Act 88

Halo fitnessmania Selamat datang di dunia direk kali ini mungkin kita jadikan sebagai kuliah malming ya atau kuliah malam minggu kita akan ngobrol sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan fitness tapi mungkin lebih kepada hubungannya dengan mind over muscle salah satunya adalah yang disebut dengan tema hari ini yaitu adalah placebo versus nocebo bedanya apa? bedanya adalah kalau placebo adalah sesuatu yang kosong kita yakini akhirnya menjadi sebuah kekuatan Nah, berarti kebalikannya, kalau sesuatu yang kosong, kita yakini akhirnya menjadi kelemahan. Itu namanya nocebo. Saya kasih contoh yang gampang, ceritanya nih ya, misalnya, saya punya ada satu air ya khusus ya gitu ya saya bawain satu botol air misalnya saya kasih ke Desi Desi pokoknya sebelum latihan Desi minum air ini habis minum air ini nanti Desi latihan pasti akan jadi lebih kuat Saya kasih tau sama Desi ya Jadi air ini tuh saya belinya tuh jauh banget Des Itu di Jepang Di salah satu daerah Namanya Okinawa, di daerah itu dikenal Sebagai salah satu daerah Yang memiliki centenarian terbanyak Tau centenarian gak Des? Centenarian itu adalah Orang yang Berumur 100 tahun Jadi satu senturi kan bener ya Nah satu senturi Nah yang disebut centenarian Itu orang yang yang paling banyak disana gitu ya nah jadi berarti saya dapetnya disana tuh airnya ya jadi artinya nah ini saya kasih ke Desi jadi Desi kalau minum air itu sebelum latihan itu wah Desi tenaganya luar biasa ya gitu ya nah ketika saya kasih Desi inget ya Des jangan dihabisin langsung ya kalau bisa sebelum latihan itu ya minumnya paling ya dikit lah segelas dikit aja gitu disimpen Des lumayan ya bisa satu minggu gitu ya gitu ya Nah terus Desi melakukan hal itu Apa yang terjadi pada saat Mbak Desi melakukan itu teman-teman sekalian Yang terjadi adalah Mbak Desi akan cerita sama saya Yaitu adalah apa? Bahwa setelah minum itu Desi merasa lebih kuat Kenapa Desi merasa lebih kuat? Karena Desi percaya dengan cerita saya Padahal saya beli airnya di mana? Di depan gym saya Di depan? Bandung. Tapi cerita itu diyakini oleh Mbak Desi sebagai sesuatu yang menguatkan hatinya. Sehingga dia melakukan itu yang disebut dengan namanya placebo. Nah sekarang kalau saya tanya sama Desi kira-kira, kalau nocebo artinya adalah apa? Ketika sesuatu yang saya ceritakan sama Desi dan Desi percaya, akhirnya langsung melemahkan. Betul nggak? Salah satunya adalah kalau kita difonis sesuatu oleh apa saja. Bisa dalam hal kesehatan, bisa dalam hal kesuksesan. Dalam arti misalnya, wah kamu nggak akan pernah sukses lah ini kalau kamu begini. Ya kan kamu pasti gagal. Kamu nggak akan pernah bisa juara lah, nggak bakal bisa menang lah. Kamu nggak akan bisa lah mau punya badan bagus itu. Kalau nggak pakai steroids itu pasti udah nggak bisa lah. Ini itu. Nggak mungkin bisa body fat-nya turun dari 7% itu nggak mungkin. Nggak mungkin bisa punya bahunya yang bagus, bidang itu nggak mungkin kalau kamu seandainya nggak pakai gitu ya. Atau misalnya dibilang katanya, kamu kalau nggak pakai obat ini Des, kamu nggak bakal bisa turun berat badannya gitu ya. Nah Desi yakinin itu akhirnya menjadi sebuah kekuatan. Apapun yang Desi lakukan, tanpa menggunakan obat itu, maka pada saat itu akhirnya Desi gagal untuk memenuhi target Desi tersebut. Betul nggak? Nah, itu yang disebut dengan nosebo. Nah, yang terjadi dengan nosebo ini, teman-teman sekalian, adalah itu yang terjadi dengan konsep yang namanya, kalau istilahnya, arsitek sistem kekebalan tubuh kita, kalau diisi tahu, palang pintunya adalah yang disebut dengan namanya sistem syaraf, atau yang dikenal dengan yang namanya persepsi kita, yang biasanya dibangun oleh yang namanya panca indera kita. Makanya tadi kan, apa yang kita dengar, apa yang kita lihat, apakah kita saksikan, kita yakini itu semua sebagai yang namanya data dan informasi yang menjadi komando center bagi kita untuk mengirim yang namanya instruksi kepada tubuh kita nah instruksinya teman-teman sekalian cuma ada dua instruksinya adalah tumbuh dan berkembang atau instruksinya satu lagi adalah berproteksi artinya karena ada ancaman kan betul kan jadi isinya tergantung daripada kalau istilahnya komandonya Berarti nyuruh dia tumbuh, berarti naik. Nyuruh dia proteksi, berarti dia stagnan atau dia turun. Nah, kalau tumbuh itu, kalau bahasanya adalah yang disebut dengan namanya rest and digest. Feed and breathe. Gitu ya. Kalau sedangkan berproteksi. Itu yang disebut namanya. Fight or. Flight. Nah paham ya teman-teman sekalian. Nah fight or flight itu disebut. Yang namanya stress response. Itu yang dikenal. Dengan yang namanya. Sympathetic Nervous System Nah sedangkan kalau tumbuh dan berkembang Itu yang disebut dengan namanya Yang disebut dengan namanya Parasympathetic Nervous System Atau Relaxed Response Jadi teman-teman sekalian kita bisa lihat Di sini hati-hati Dengan apa yang Kita yakini Itu yang akan mengarahkan kita kepada Istilahnya Sesuatu yang nanti bisa Mendekatkan kita dengan apa yang kita mau Untuk kita berfokus kepada mendekatkan Kita pada apa yang kita tidak mau. Makanya kenapa salah satu pengusaha terkenal zaman dulu yang namanya almarhum Henry Ford pernah berkata, If you think you can or if you think you cannot, both you are right. Itu artinya apa? Artinya bahwa kalau kamu bilang kamu bisa atau kamu bilang kamu nggak bisa, dua-duanya kamu benar. Nah sekali lagi di sini yang menjadi tantangan ya teman-teman sekalian, apa yang membuat seseorang itu tidak langsing? Apa yang membuat seseorang itu tidak punya badan yang fit? Apa yang membuat seseorang itu sepanjang hidupnya akhirnya berfokus lebih kepada istilahnya membuat satu identifikasi diri dengan mengatakan bahwa tubuhnya lemah. Betul nggak? Banyak kan yang orang seperti itu. Ada satu hal saya izin ya teman-teman. temen-temen ya kenapa saya harus cerita seperti ini ya karena teman-teman sekalian ya sebagian dari teman-teman ya bagian dari kita kita tuh punya senang gitu ya yang namanya drama itu senang gitu Andainya misalnya kita punya penyakit tertentu atau kita punya kekurangan tertentu itu, biasanya kita akan mendapatkan, kalau istilahnya bonus atau ganjaran daripada orang lain itu terhadap kita, ya itu adalah berupa perhatian, betul nggak? Ya, jadi empati atau simpati orang terhadap kita ya. Nah, sebagian dari kita kadang-kadang memang mungkin nggak banyak orang yang memberikan perhatian yang banyak. Nah, sekarang kita kebetulan punya platform sosial. media yang memungkinkan kita untuk itu. Sehingga ketika kita membuat satu identifikasi diri kita dengan pelemahan tersebut, nah pada saat itulah akhirnya kita umumkan ke orang lain. Dan ketika diumumkan oleh orang lain, sama orang lain di-conquer, di-confirm, lalu diberikan yang namanya bela sungkawa, berupa ibaratnya aduh Des, iya aduh kasihan, Desi ya kasihan ini apa. Dan akhirnya Desi pun ikut juga mengkasihani diri sendiri. Tapi pertanyaannya adalah adalah apakah benar istilahnya Desi selemah itu gitu kan sebenarnya semua tergantung daripada cara pandang Desi terhadap tubuh Desi Nah jadi kalau Desi mau mengidentifikasi dari diri Desi dengan what's wrong in your body berarti Desi juga punya kesempatan untuk berfokus kepada what's right in your body betul gak Des ya jadi teman-teman sekalian saya mau katakan ini juga salah satu yang menjadi tantangan kita ya teman-teman sekalian ya kalau Desi punya teman, punya sahabat. Kalau saya bilang, Des, cari yuk kejelekan sahabat kita. Pasti ketemu nggak? Nah, ketika pasti ketemu, otomatis kalau kita mau main sama dia, otomatis rasanya udah males. Betul nggak? Karena kita berfokus kepada kejelekan teman kita. Tapi ketika kita berfokus kepada kebaikan teman kita, akhirnya menjadi kenikmatan untuk bermain sama dia. Betul. Nah, sekarang adalah satu keunikan ketika kita membuat membuat satu identifikasi diri kita itu kadang-kadang kita fokusin on what's wrong in our body bener gak? yuk cari yuk kira-kira apa nih yang jelek di badan kita ya gitu ya kita cari yuk apa yang jelek di badan kita kira-kira ketemu gak? ketemu, pasti ketemu nanti dan ketika ketemu kalau kita punya jiwa drama yang tinggi kita akan membuat satu identifikasi diri kita dengan kelemahan tersebut. Dan ketika kita bilang kelemahan itu kita kampanyekan kepada orang lain, maka orang lain akan ikut mengasiani kita. Dan kita pun juga ikut mengasiani diri kita, dan diri kita akan semakin kuat. atau semakin lemah Des? semakin lemah semakin lemah sudah pasti jadi teman-teman hati-hati dengan yang saya sering katakan if we have to choose to be right or to be kind always choose kind all the time kenapa? karena dalam hal ini kita berbicara bicara kainnya terhadap siapa Des? Terhadap tubuh kita. Berbicara right dalam hal apa? Berbicara right dalam hal kebenaran. Jadi teman-teman, jadi kalau kita berbicara, teman-teman pernah dengar gak ada yang namanya kalau istilahnya genetic determinisme. Itu artinya apa tuh Des? Artinya adalah kita memberikan kesempatan kepada tubuh kita untuk bilang bilang, tuh kan, lihat genetik saya lah yang akhirnya membuat saya menjadi sakit seperti ini. Betul ya, Des? Jadi kenapa saya bring up yang namanya genetic determinism ini, sebenarnya lebih kepada saya sedikit mau curhat sama teman-teman, never underestimate our own body intelligence loh teman-teman. Itu yang tadi saya katakan kadang-kadang, kenapa saya mengkampanyekan puasa gitu. Padahal selama ini orang beranggapan ibaratnya kayak, seolah-olah bahwa apa yang harus saya makan buat... buat saya lebih sehat. Ternyata ketika kita nggak makan, malah lebih sehat gitu ya. Jadi teman-teman sekalian, kesehatan itu bisa didapat dengan building up, tapi di sisi lain juga dengan breaking down. Itu kan bukankah sebuah kecerdasan akan tubuh manusia. Nah di sisi lain, kenapa saya ngomong genetic determinisme itu sebagai sebuah... anggapan yang salah atau mitos selama ini kenapa karena orang selalu beranggapan adalah bahwa Iya Mas Ade saya genetiknya diabetes gitu ya saya genetiknya punya penyakit jantung atau apalagi yang lainnya teman-teman itu paling sering, saya sering dengar ya teman-teman sekalian ya, tidak dipungkiri memang faktor genetik itu berpengaruh teman-teman, tapi kalau boleh jujur pengaruhnya berapa, dari 100% kira-kira berapa persen genetik itu pengaruhnya itu 1% gitu selebihnya 9% 99% itu tergantung yang namanya kalau istilahnya ulah perilaku kita. Jadi kalau saya buat bahasa sederhana, jadi kalau istilahnya teman-teman ya tolong tidak diartikan secara harafiah, tapi kurang lebih teman-teman akan mengambil istilahnya makna daripada apa yang saya maksud ya. Jadi nasib daripada sebuah sel bukan tergantung daripada inti sel, tapi tergantung daripada dinding sel. Yang dimaksud dinding sel itu adalah lingkungan atau environment di mana sel itu ada. Jadi ketika sel itu hadir di dalam sebuah lingkungan yang yang berkonspirasi mendukung kekuatan kepada dia, maka pada saat itulah kita menjadi kuat. Tapi kebalikannya, genetiknya kita ibaratnya kuat, tapi kita berada di dalam lingkungan gitu, atau misalnya lingkungan, atau dinding tadi yang membuat kita lemah, maka pada saat itu kita pun jadi ikut lemah. Nah itu yang saya maksud dengan yang tadi, yang namanya si persepsi itu gitu teman-teman sekalian. Nah jadi, kalau seandainya, kita berada di dalam lingkungan, Nasib daripada kesehatan kita itu sama sekali itu tidak ditentukan oleh yang namanya genetik kita. Bahwa itu adalah yang namanya kalau istilahnya predestined. Predestined itu artinya sudah diatur dari sana bahwa kita itu sudah pasti akan lemah seperti itu. Kenyataannya tidak sesederhana itu karena ada istilah yang namanya is not about genetics tapi is about epigenetics. Apa itu yang disebutnya namanya epigenetics? Nama epigenetics. go beyond genetics. Artinya apa? Bahwa tidak tergantung daripada genetiknya, tapi tergantung daripada ekspresi genetik tersebut, dan ekspresi genetik tersebut tergantung daripada environment. lingkungan artinya apa di sini? Yaitu adalah perilaku kita. Mungkin nggak saya punya keturunan diabetes tipe 2, Des? Mungkin. Mungkin nggak saya punya keturunan misalnya masalah jantung? Mungkin. Mungkin. Nah, itu kalau kita yakini, jadikan sebagai nocebo tadi, bener kan, Des? Maka pada saat itu yaudah kita pasrah. Karena kita bilang nggak ada yang bisa saya lah kukan. Tapi pertanyaan saya sama Desi, oke kalau seandainya kita genetiknya seperti itu. Tapi kalau kebetulan dia bilang, eh, tapi saya mau coba, Baah puasa. Saya coba mau mengatur karbo saya. Betul ya Des ya? Betul. Saya coba teman-teman. Saya mau coba untuk memprioritaskan protein. Saya mau latihan beban. Saya mau cardio exercise. Saya mau stay active. Saya mau punya kualitas tidur yang baik. Dengan cara saya mau mengatur misalnya jam tidur dan jam bangun saya dengan regular. Saya mau atur tempat tidur saya jadi lebih bersih daripada berantakan. Saya mau atur supaya misalnya mungkin tidak terjadi toksis. Siti, pada saat saya tidur, apakah mungkin dari makanan, apakah dari energetik, dan sebagainya? Pertanyaan saya, teman-teman sekalian, apakah dia punya kualitas kesehatannya menjadi lebih baik atau tidak? Pasti lebih baik. Pasti lebih baik, kan ya teman-teman sekalian? Itu makanya disebutnya namanya epigenetic control. Nah ketika teman-teman yakini itu, apapun genetik teman-teman, sekali lagi teman-teman selalu punya kesempatan untuk bisa merubah nasib kesehatan kita. Nah, vonis-vonis yang kadang-kadang datang dari orang lain terhadap kesehatan kita, terhadap karir kita, terhadap apapun juga. Aduh, kamu nggak bisa lah, nggak mungkin lah kamu ini apa. Banyak gak Des hari ini orang-orang yang sukses secara material. Bener ya? Kalau ditanya, pasti waktu dulu direndahkan orang. Dan semua orang cenderung pasti bilang bahwa kamu pasti nggak bisa. Tapi akhirnya sekarang mereka bisa buktikan. Betul ya? Dan cerita itu bukan cuma satu, Des. Cerita itu rilis. ribuan dan bahkan hampir semua orang sukses ceritanya itu terus. Dulu dia dihina, dulu dia tidak dipandang, betul ya? Tapi sekarang dia, Yeshu, bisa membuktikan hal tersebut. Kenapa nggak itu semua kita lakukan dalam hal kesehatan? Begitu kesehatan, kita dikasih tahu aja sama satu orang. Tiba-tiba kita percaya aja kan gitu kan? Ketika kita percaya, akhirnya masuklah kita ke dalam yang namanya lorong yang disebutkan namanya si Nosebo tadi, teman-teman sekalian. Kita yakini itu sebagai sebuah kebenaran, tidak ada istilahnya jalan bagi kita untuk merubah nasib kita itu, karena dianggap bahwa ya ini udah dari sananya, udah kita gak bisa apa-apa lagi, makanya akhirnya semuanya turun semuanya bukan ide baik teman-teman sekalian ya teman-teman, ingat sekali lagi kecerdasan kita akan keuangan begitu tinggi kita berusaha untuk belajar, tahu dan cari tahu ya istilahnya kita punya kecerdasan untuk kita bilang oh gak bisa gitu, kalau misalnya dibilang orang bilang gak sukses, gak mungkin ini apa, kita cari Tari tau terus kulik-kulik terus. Ya bener ya Des. Dalam bisnis kita kulik aja terus masa sih gak laku. Gak mungkin gitu ya. Tapi dalam hal kesehatan kita gak pernah mau kulik gitu. Kenapa kita gak mau kulik teman-teman sekalian. Jadi di dunia darah ini saya mengajak teman-teman untuk istilahnya mencari sehat dengan tangan kosong ke dalam. Mudah dan murah warisannya adalah kemandirian. No side effect is only side benefit apabila teman-teman bersedia. mau merubah peri, laku, dan menciptakan lingkungan yang mengarahkan kepada si sel tersebut untuk disupport oleh dinding yang kuat. Jadi teman-teman sekalian, lebih baik kalau seandainya placebo ketemu nocebo, kita pilih yang mana Des? Yang placebo-nya aja. Apapun orang bilang, nggak mungkin puasa mah bahaya, itu bisa bikin jantung begini, begitu. Nanti kalau latihan beban bahaya, ini apa, itu ini apa, dan silakan teman-teman ya. Boleh, tapi teman-teman lakukan itu. Begitu teman-teman jalankan. Teman-teman yakini itu sebagai sebuah kebaikan bagi diri teman-teman ya. Dengan menggunakan atau menjalankan strategi solusi gerak yang saya sering sampaikan ya. Solusi gerak dalam hal gerak jantung. Yaitu kade eksersis teman-teman rajin lakukan. Solusi gerak dalam hal gerak rangka. Yaitu latihan beban teman-teman lakukan. Solusi gerak dalam hal makan. Mulai dari sumber dan penyajian ya. Dietary management. jadwal, time management dalam hal jumlah kalori management dalam hal solusi gerak nafas, karena gerakan nafas kita the movement of our breath is the movement of our thoughts, and the other way around jadi teman-teman sekalian pay attention terhadap tiga gerakan tersebut, dengan pendekatan yang namanya mechanical, pendekatan chemical, dan pendekatan emosional teman-teman never underestimate our own body intelligence, ya kita diciptakan dari sebuah kesempurnaan, ya jadi kita punya kesempurnaan tersebut, teman-teman ya, jadi jangan melindahkan diri kita semua ada kesempatan untuk bisa lebih sehat dari sebelumnya kalau lebih itu, teman-teman, semangat ya saya ucapkan terima kasih, semoga bermanfaat, dadah Sub indo by broth3rmax