Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Manajemen Permintaan dan Kolaborasi Efektif
Oct 12, 2024
Catatan Kuliah: Manajemen Permintaan dan Perencanaan Kolaboratif
Pendahuluan
Minggu ketiga: Supply Chain Management
Topik: Manajemen Permintaan (Demand Management) dan Perencanaan Kolaboratif (Collaborative Planning)
Fokus pada kemampuan memprediksi permintaan dan mengelola pola permintaan yang fluktuatif.
Pola Permintaan
Pola Permintaan Stabil
Mudah diprediksi dan dipenuhi.
Contoh: Garam, konsumsi stabil dari waktu ke waktu.
Pola Permintaan Fluktuatif
Naik turun, bisa diprediksi tetapi sulit dipenuhi.
Contoh: Payung, permintaan meningkat pada musim hujan.
Pola Permintaan dengan Trend
Positif (naik) atau negatif (turun) dari waktu ke waktu.
Contoh: Produk yang penjualannya meningkat 10% setiap tahun.
Pola Permintaan Sporadis
Jarang terjadi, sulit diprediksi.
Contoh: Spare part mesin, permintaan muncul saat perlu penggantian.
Pentingnya Akurasi Peramalan
Studi oleh Aberdeen Research menunjukkan:
Best in Class
: 82% akurat
Medium
: 68% akurat
Underperformers
: 42% akurat
Akurasi peramalan yang tinggi berpengaruh pada:
Kinerja produksi (meningkat dari 87% ke 92%)
Mengurangi back order (dari 11% ke 1%)
Meningkatkan service level (fill rate dari 80% ke 92%)
Menurunkan biaya logistik (dari $4.25 ke $2.5 per case)
Mengurangi inventory (dari 40 hari ke 35 hari kebutuhan)
Esensi dari Manajemen Permintaan
Peramalan permintaan sebagai dasar keputusan:
Jangka panjang: Rencana kapasitas pabrik.
Jangka menengah: Produksi grup produk.
Jangka pendek: Rencana pengiriman harian.
Tipe peramalan:
Kualitatif: Berdasarkan penilaian dan pengalaman.
Kuantitatif: Berdasarkan data dan angka historis.
Pengelolaan Permintaan
Demand Management
: Mempengaruhi pola permintaan secara proaktif.
Contoh: Penyesuaian harga untuk mengalihkan permintaan dari periode puncak.
Tiga Hal Penting dalam Demand Management
Dampak Instrumen terhadap Permintaan
: Estimasi perubahan permintaan akibat instrumen yang digunakan.
Koordinasi dengan Supply Chain
: Menghubungkan perubahan permintaan dengan rencana operasional.
Analisis Biaya Holistik
: Memperhitungkan biaya yang terjadi akibat perubahan permintaan.
Model Kolaborasi
CPFR (Collaborative Planning, Forecasting, and Replenishment)
Kolaborasi antara produsen dan retailer dalam perencanaan dan peramalan.
Menghindari perbedaan besar dalam angka ramalan antara retailer dan produsen.
Vendor-Managed Inventory (VMI)
Mengalihkan tanggung jawab pengelolaan persediaan kepada vendor.
Melibatkan pembagian informasi antara buyer dan vendor untuk responsif terhadap kebutuhan.
Kesimpulan
Manajemen permintaan sangat penting dalam konteks supply chain.
Kolaborasi dan akurasi peramalan kunci untuk efisiensi dalam pengelolaan permintaan.
Penutup: Sampai jumpa di modul keempat.
📄
Full transcript