Assalamualaikum Wr. Wb. Nama saya Dr. Tiani Hasuti Hatta dari Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Video ini membahas tentang sitoskeleton dari sitologi. Setelah menonton video pembelajaran ini, diharapkan agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang karakteristik organel yang berfungsi sebagai sitoskeleton. yaitu mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen sedang atau biasa dikenal sebagai filamen intermediate. Mikrotubulus adalah salah satu komponen sitoskeleton. Mikrotubulus memiliki struktur tubular halus yang memiliki rongga.
Dindi mikrotubulus terdiri dari 13 protofilamen paralel yang mengandung protein globular yang disebut sebagai tubulin. Terdapat alpha tubulin dan beta tubulin. Diameter luar adalah 24 nm dengan tebal dinding sekitar 9 nm dan lebar daripada rongga atau lubang adalah 15 nm dengan variasi panjang sekitar 200 nm. Mikrotubulus ini dinamis dalam sitoplasma dan bersifat stabil dalam aksonem.
Lokasi mikrotubulus tersebar dalam sitoplasma dan tersebar di dalam aksonem. terkonsentrasi pada sentromer. Mikrotubulus juga berpartisipasi dalam mitosis sebagai tempat nukleasi. Fungsi mikrotubulus tentu saja sebagai sitoskeleton, berkontribusi terhadap motilitas sel, pergerakan organel dan kromosom, pengangkutan vesikular intraseluler, dan mempertahankan bentuk sel. Selain itu juga, mikrotubulus berfungsi sebagai unsur dasar dari silia atau flagela, sentriol, dan badan basal.
Pada gambar tampak gambar mikrotubulus, di mana gambar pertama itu adalah merupakan satu mikrotubulus dalam sitoplasma yang terdiri dari 13 protofilamen atau 13 tubulin. Dan gambar tengah adalah gambar silia yang terbentuk dari dua mikrotubulus berpasangan yang terdiri dari 23 tubulin. Sebenarnya 1 mikrotubulus itu mengandung 13 tubulin, tetapi ketika dipasangkan menjadi 23 tubulin karena terikat erat pada 3 tubulin yang sama, seperti yang tampak pada gambar. Kemudian gambar yang sebelah kanan adalah gambar sentriol yang terdiri dari 3 mikrotubulus yang dipasangkan bersama.
Pembentukan mikrotubulus itu terjadi pada nucleation site. Perakitan ini dapat dihentikan dengan beberapa obat, seperti kolhisin dan vimblastin, sehingga mitosis berhenti pada metafase. Ini adalah dasar penggunaan kedua obat ini untuk penyakit ganas, sehingga dapat menghentikan proses pertumbuhan sel-sel ganas.
Silia dan sentriol, itu terdiri dari mikrotubulus. Silia adalah tonjolan membran sel yang dapat bergerak. Banyak terdapat di permukaan sel, ukurannya adalah panjang 5-10 mikrometer dengan diameter 0,2 mikrometer. Gambar ini adalah gambar epitel respiratorius yang dilihat dengan mikroskopik cahaya. Gambar ini terlihat adanya silia di bagian apikal sel, ini adalah silia.
Sedangkan gambar yang sebelah kanan ini adalah Gambar silia yang dapat terlihat jelas dengan menggunakan mikroskop elektron transmisi. Di sini tampak adanya aksonem di bagian tengah sebagai sepasang mikrotubulus, kemudian di pinggirnya atau dikelilingi oleh 9 pasang tepi. Di sini tampak adanya subunit alpha dan beta, di nein di subunit beta yang berfungsi sebagai ATPase. Kemudian sentriol.
Sentriol terdiri dari 9 set triplet. Seperti roda kekincil, di mana setiap set terkait dengan molekul protein. Sentriol berperan dalam gerakan kromosom pada mitosis dan dikenal sebagai cytocenter yang jika bergabung bersama dengan aparatus Golgi.
Sekarang mikrofilamen. Mikrofilamen juga dikenal sebagai stress fiber, dengan diameter bervariasi antara 5 sampai 7 nanometer. Panjangnya bervariasi sesuai dengan jenis sel.
Mikrofilamen terdiri dari subunit protein globular yang disebut sebagai G-actin. G-actin ini tersebar di seluruh sitoplasma, paling sering di ektoplasma, dekat dengan membran sel. Mikrofilamen juga terletak di mikrofili.
Mikrofilamen bersifat dinamis, membuat kontraksi mirip dengan otot. Mikrofilamen memiliki fungsi untuk kontraksi sel dan memindahkan sel, berkontribusi untuk mengubah bentuk sel, dan berkontribusi pada proses sitokinosis pada mitosis, dan untuk transportasi sitoplasma, dan berfungsi sebagai penyebaran. Kemudian, filamen sedang.
Filamen sedang ini dikenal juga sebagai filamen intermediate, ditandai dengan adanya struktur bervilamen dengan diameter 10 nanometer, dengan subunit anti-parallel tetramer protein, seperti batang, atau biasa juga dikenal sebagai anti-parallel tetramer rod-like protein. Mikrofilamen ini tidak mengandung polaritas, bersifat stabil, kemudian banyak terdapat di bagian desmosom dalam membran nukleus dan tersusun di seluruh sitoplasma Filamen sedang memiliki fungsi sebagai komponen isitoskeleton dan sebagai kumpulan serat di tautan sel untuk menstabilkan tautan sel Tabel ini menunjukkan tipe-tipe filamen sedang Ada 6 kelas dalam filamen sedang Jadi silakan kalian mempelajari Baik-baik tabel ini dan belajar tentang tipe protein filamen sedang dan lokasinya. Tabel ini merupakan ringkasan untuk bisa membedakan antara mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen sedang atau filamen intermediate.
Silakan mempelajari ringkasan ini dan mengetahui masing-masing perbedaan antara ketiganya. Kita telah mempelajari struktur yang termasuk dalam organel tak bermembran pada sitoplasma yang berfungsi sebagai sitoskeleton beserta karakteristiknya masing-masing. Semoga pengetahuan ini akan memberikan manfaat bagi kita semua. Berikut referensi yang membahas tentang materi di video ini.
Terima kasih telah menonton video ini. Jangan lupa untuk subscribe dan like ya. Wassalamualaikum Wr Wb