Proses Pembuatan Video oleh Kevin Anggara

Pendahuluan

• Pembukaan oleh Kevin Anggara mengenai proses pembuatan video di channelnya.
• Terdiri dari 3 bagian besar: pre-production, production, dan post-production.

Pre-Production

• Pencarian Ide dan Premis

  • Ide dasar dikembangkan menjadi premis yang menjelaskan keseluruhan cerita.
  • Contoh ide: Mengajak orang mencuci tangan untuk mencegah penyebaran virus.
  • Premis: Kevin ingin mencuci tangan, tetapi ada halangan, yaitu pulpen temannya tersapu.

• Penulisan Skrip

  • Skrip ditulis untuk menjabarkan premis menjadi cerita yang lebih terstruktur.
  • Format skrip bisa dalam bentuk notes di HP, Google Docs, atau aplikasi Final Draft.
  • Tujuan: Memastikan semua pihak yang terlibat memahami isi cerita.

• Shot List dan Storyboard

  • Dibuat untuk video yang membutuhkan banyak shot agar memudahkan proses produksi.
  • Contoh: Shot list dibuat di Google Sheets.

• Hal Lain dalam Pre-Production

  • Pembuatan budget shooting, jadwal, reading, test cam, dll.

Production

• Proses Shooting

  • Menghidupkan skrip menjadi video nyata.
  • Penggunaan Kamera: Lumix GH5S, Sony A6600, dan berbagai lensa.
  • Audio direkam dengan Rode VideoMic Pro, tidak menggunakan sound recorder eksternal.

• Lighting

  • Menggunakan Godox SL60W dengan Softbox Aputure Light Dome Mini 2.
  • Ada tambahan lighting seperti Aputure Amaran ALM9 dan Aputure LS Mini 20C.

• Proses yang Melelahkan

  • Persiapan sebelum kamera roll dan pembacaan skrip.

Post-Production

• Manajemen File

  • Footage dipindah dari SD Card ke hard drive eksternal.
  • Pengelolaan folder berdasarkan tahun, platform, dan channel.

• Editing

  • Menggunakan Final Cut Pro X di Macbook.
  • Proses editing dimulai dari audio, lalu video.
  • Sinkronisasi video dan audio.

Kesimpulan

• Proses pembuatan konten dari ide, premis, skrip, storyboard/shot list, syuting, hingga editing.
• Pentingnya memiliki struktur yang jelas untuk setiap tahap.
• Kevin mengakhiri dengan harapan dapat berjumpa di video berikutnya.