Transcript for:
Keselamatan Konstruksi di Wilayah Gempa

Hai Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh puji syukur Alhamdulillah pada siang hari ini kita yang hari ini kita bisa berkumpul dan berdiskusi terkait dengan gempa dan keselamatan konstruksi gedung di KVIN ini. Nah, Alhamdulillah acara kita pada hari ini kita hadir kembali KVIN dengan tema yang aktual saya kira, karena beberapa hari tadi kita bisa disampaikan kepada Ketua Intakindo, Jawa Timur khususnya di Surabaya merasakan sebuah pengalaman yang cukup berharga saya kira ya. Karena sangat jarang sekali di Jawa Timur kita merasakan gempa, khususnya di Surabaya. Kalau di Jawa Timur di bagian selatan teman-teman banyak merasakan gempa, sedangkan di kita ini sangat, apa namanya, kalau di Surabaya khususnya boleh dibilang cukup langka dengan apa yang kejadian kemarin itu.

Nah ini menjadi caratan kita semua bahwa di Jawa Timur sebenarnya tidak bebas dari apa yang disebut dengan potensi ancaman bahaya gempa tadi itu. Nah pada sore hari ini, siang sore hari ini kita akan berbicara terkait dengan gempa dan keselamatan konstruksi gedung. Dan pada sore hari ini telah hadir Dr. Insinyur Helmi Daryanto, MT. Beliau adalah pengajar di Universitas Momadia, Surabaya. Sekaligus juga praktisi, saya kira banyak yang sudah beliau tangani. Banyak hal, khususnya dalam bidang kepakaran beliau di bidang geoteknik.

Dan yang kedua adalah... Bapak Insinyur Bantok Sitriono STMSC. Beliau adalah dosen pengajar di TNI Sipil, Universitas 17 Agustus 45 Surabaya, yang saya kira kedua narasumber, sangat kompeten untuk berbicara pada tema yang akan kita angkat pada sore hari ini. Nah, tadi disampaikan Pak Ketua bahwa permasalahan gempa ini menjadi tantangan kita sebagai wilayah yang kita dilalui oleh Ring of Fire ya. Wilayah kita adalah wilayah yang sangat punya potensi tinggi terkait dengan gempa.

Karena ini sebuah anugerah sekaligus juga apa yang menjadi tantangan kita semua. Nah, sebelum kita masuk ke materi yang nanti akan dikupas oleh para narasumber pada sore ini, sedikit saya akan memberikan pengantar untuk memberikan gambaran bagaimana gempa di Jawa Timur yang nanti ini akan menjadi... lebih jauh dikopas oleh para narasumber yang sore hari ini hadir.

Ini adalah gempa-gempa sebagai gambaran. Ini adalah gempa-gempa yang saya coba rangkum dari tahun 1974 sampai 2024. Ada kurang lebih sekitar 623 titik gempa yang besarannya di atas 3. Jadi cukup banyak, 623. Yang mungkin kalau teknologi... pemantuannya lebih canggih seperti saat ini akan lebih banyak lagi yang bisa terpantau di sekitar Jawa Timur. Jadi yang warna merahnya adalah titik gempa yang dengan skala 6-7, kemudian kuning adalah di bawahnya lebih kecil, kemudian 4,5-6, kemudian di bawahnya adalah 3-4,5.

Nah kemudian lingkaran besar menggambarkan Kedalaman, jadi kita berada gempa-gempa yang kita alami di Jawa Timur mulai dari gempa dangkal 0-70 sampai dengan 300-650 dengan sebaranya adalah seperti ini. Jadi gempa-gempa dalam didominasi di wilayah utara, di utara atau di Laut Jawa. Di selatan juga ada beberapa lokasi yang gempa dengan skala 6-7.

Nah pada umumnya yang di wilayah selatan adalah gempa dangkal dan medium. 70 sampai 300. Next. Nah ini gempa kemarin yang disampaikan.

Tadi sampaikan Pak Ketua Intakindo, Pak Adi, bahwa kita merasakan skala 6,4 kemarin ya. Kita merasakan segitu. Nah getaran sampai di Surabaya kira-kira berada di skala 4. Maksudnya sudah 4. Jadi dengan kondisi seperti itu kita kemarin sudah merasakan bagaimana kondisi gempa dengan skala 4. Ini satu saya kira pengalaman yang luar biasa bagi warga Surabaya untuk merasakan gempa yang memang cukup langka dengan skala seperti itu.

Nah ini gambaran secara umum di Indonesia. Kita kemarin ada dibawah dengan skala ini dan diikuti beberapa rangkaian gempa tadi. Ini kalau kita potong dari selatan ke utara potongannya adalah seperti ini.

Gempa kita kemarin adalah gempa dangkal. Dan ini ada beberapa gempa dalam tadi yang kita plot di situ. Nah di Jawa Timur kita mengalami beberapa variasi gempa, baik yang dangkal ataupun yang dalam dengan berbagai... Magnitudo tadi itu ya, seperti itu.

Nah kenapa di bagian utara kita itu bisa terjadi gempa, padahal subduksinya di selatan. Nah ini kemarin seperti ini, kalau ini saya ambil dari Atkwik Insight ya, lagi 6,4 dengan gaya utamanya adalah dari barat, apa namanya, baradaya. Seperti ini, artinya ada gaya yang berasal dari baradaya. Ini kurang, kalau kita perhatikan barangkali ini karena ini gempa dangkal, ini adalah dari... akumulasi dari gaya-gaya horizontal yang lebih dangkal dari gaya tektonik di wilayah selatan ini.

Nah, kenapa di wilayah utara itu bisa terjadi gempa dalam tadi? Karena kalau kita perhatikan di sini, ini ada bekas subdaksi yang sudah tidak aktif lagi, tetapi tadi mengalami aktivasi karena ada gaya dari selatan, dari tektonik di wilayah selatan Jawa ini. Diperkirakan seperti itu. Jadi, dulu subdaksi yang ada di utara Pulau Jawa, sampai di Kalimantan bagian timur, ini menghasilkan beberapa patahan-patahan yang sekarang tidak aktif, namun bisa mengalami aktivasi oleh gaya-gaya yang berasal dari selatan.

Nah, saya kira ini yang perlu kita pahami, artinya apa? Artinya Jawa Timur, kita banyak ada sesar-sesar di wilayah khususnya sesar-sesar yang aktif dan sesar-sesar yang tidak aktif, tapi bisa mengalami aktivasi, yang akibatnya adalah tadi kita mengalami, di Surabaya mengalami gempa dengan... 6,4 di epicenternya, kemudian di Surabaya dirasakan sekitar 4 sampai 5 tadi itu ya.

Nah, dalam beberapa waktu yang lalu kita juga merasakan gempa dari Sumeneb. Ini real dan ada beberapa korban dari bangunan dan sebagainya ya. Kemudian yang terdekat, kita di 19 Juni 2023 tahun kemarin, ini di gempa Mojosari juga terasa di Surabaya walaupun tidak sebesar kemarin.

rasanya tetapi ini adalah satu evidence yang menunjukkan bahwa di sekitar kita itu banyak potensi gempa yang barangkali harus kita perhatikan lagi, harus kita kaji lagi, banyak informasi-informasi yang sebenarnya kita masih belum bisa mengetahui secara keseluruhan. Nah kemudian dari sini kalau kita kemarin saya ada data dari Mojosari ini gayanya dari arah timur. Nah ini kan juga aneh juga, gaya dari mana? Gaya yang dari arah timur ini juga sesuatu yang masih menjadi pertanyaan bagi para geoscience yang meneliti masalah gempa ini.

Pada umumnya gaya-gaya itu adalah dari selatan, kayaknya ada tektonik di selatan Jawa. Nah ini tentu nanti menjadi perhatian bagi kita semua, bagi para engineer khususnya, di dalam perancangan infrastruktur yang berkelanjutan. Saya kira ini memberikan gambaran kita untuk masuk ke dalam diskusi pada...

sore hari ini. Jadi, untuk kesempatan pertama kami berikan kepada Bapak Dr. Hermi Daryanto untuk memberikan materinya, paparanya terkait dengan bagaimana sebenarnya gempa yang kita alami ini dan bagaimana sebenarnya dengan konstruksi kita. Ini sesuatu yang menarik dari sisi kacamata nanti geoteknik ya.

Dan nanti di sesi berikutnya. Pak Banto juga akan menyampaikan terkait dengan bagaimana dari aspek keahlian beliau terutama di bidang struktur. Kami persilahkan kepada Pak Helmi untuk kesempatan pertama.

Terima kasih, Purwisaya Irwan Susilo. Terima kasih juga diundang di sini untuk diskusi kafein. Yang biasanya di segi kafein itu kita duduk di sebelahnya Pak Irwan itu.

Kalau saya itu belum bisa. keluar. Menarik sekali memang ya gempa kemarin. Jadi ketika terjadi gempa kemarin itu saya merasakan kecil tapi tiga detik gitu ya itu arah vertikal ya tiga detik aja ya. Nah setelah itu saya berpikir ini gempa gimana ya.

Nah kemudian. Terulang lagi, lebih besar lagi. Jadi waktu tiga detik itu terjadi vertikal, baru terjadi goyang-goyang.

Itu masih saya duduk di tempat duduk itu terasa. Seperti itu ya, terasa. Kemudian seperti biasa tetap bekerja lagi. Bekerja di rumah sih.

Kemudian saya terasa lagi. gempa itu kelihatan banget itu apa namanya itu vertikalnya 34 sama 34 tapi setelah itu goyangannya saya lihat semua rumah bergoyang itu kemudian saya berdiri aja sudah bergoyang juga wah ini ada sesuatu ini benar saya coba untuk melihat gempa yang terjadi soalnya gempa dangkal Nah memang biasanya di utara, ini sudah disebutkan oleh Pak Irwan, itu memang dalam-dalam, sampai 560 kilo, 600 kilo. Itu yang saya lihat di USGS sama ya, itu memang perpanjangan subduction dari Indo-Australi ke di bawah Pulau Jawa sama ke Laut Jawa itu ya. Biasanya dalam-dalam itu ya. Tapi ini kemarin 10 kilo.

Kemudian ketika merasakan goncangan itu, ada yang harus kita perhatikan. Surabaya ini, tanahnya itu jenisnya aluvial. Jadi sedimen kuarter.

Ini sebenarnya kalau... Orang-orang yang suka gempa ini khawatir sebenarnya. Surabaya ini persis Meksiko. Diritanya begitu ya.

Karena apa? Karena Meksiko itu lulu lantak itu, tanah di bawahnya itu sedimen danau. Tidak seperti itu.

Kita sama lah ini, kuartal rupiah. Tetapi yang dikhawatirkan waktu sesar-sesar yang ada di... Daratan waktu itu kan lagi rame, sesar kendeng, sesar Surabaya, sesar warung. Tapi tetap para peneliti gempa itu, seismic gap terjadi di selatan itu juga terjadi gempa ini, menjadi momo ini buat Surabaya.

Tapi ini menyampaikan saja, jadi kita bukan menakuti, tapi benar juga kata Pak Irwan. Kita merasa di Surabaya aman. Saya sebulan yang lalu, saya cerita tentang kegempaan, biasa di grup-grup ringan saja. Sebenarnya saya ingin memberikan pengetahuan, maksudnya negara kita negara gempa, tapi cara-cara biasa saja. Kejadian-kejadian misalkan, mereka menunjukkan satu aktivitas pariwisata di daerah, tidak saya sebutkan ini, itu di bawah.

kolam renangnya itu di atas sekali, di tepi curang. Keliatannya indah, saya bilang. Berarti kalau ada gempa, masa air bisa mengangkat kalian untuk jatuh sana. Saya itu masih belum percaya. Kemarin gempa, semua langsung capri.

Seperti ini akhirnya. Jadi ada catatan yang paling penting bahasanya di Surabaya itu adalah sedimen kuarter itu ya. Nah itu ada lunak, itu ada aplikasi ya. Coba saya share sebentar aja ya. Mengapa di situ menjadi signifikan gempa vertikalnya ya.

Semoga udah kelihatan. Ini perhatikan ini, berapa detik dia mengalami vertikal ini. Ini dari grup diskusi di struktur geoteknik Indonesia.

Saya ambil media ini. Ini menunjukkan dia vertikal. Baru dia ini goyang. Kelihatannya ini dekat-dekat sama gempa. Sepertinya ada di bawahan ini karena bahasanya bahasa Madura.

Slangnya seperti itu ya. Kemudian yang viral lagi itu adalah jembatan Suramadu ini ya. Ini jembatan Suramadin.

Ini gede banget ini ya. Nah seperti itu. Kemudian masuk di gedung. Ini pun terpapar juga ini.

Terpapar juga ini. Ini Hares Building. Lantai 6. Kemudian ini juga hurufnya T retaknya. Ini T retaknya. Nah ini kan ada pergerakan begini.

Mungkin antara satu sama lain juga tidak sama. Ini juga terpapar juga. Tapi tidak saya sebutkan.

Ini yang foto saya sendiri. Kemudian di rumah sakit. Jadi rumah sakit pun. terpapar kerusakan-kerusakan. Nah ini yang saya katakan, kita khawatir terjadi, nah ini seperti ini, Meksiko ini.

Perhatikan dia, tempahnya sama 8,1, kita punya potensi di subduction megatrust 8,7, area Surabaya itu adalah sedimen aluvial. Perhatikan di sini, percepatan gempanya saya katakan itu X. Begitu dia naik di sini, dan ini sedikit mengano di sini aluvial.

Kemudian dia bisa meningkat 4-5 kali. Begitu masuk di gedung bisa 21 kali. Ya sudah, kiamat kecil. Jadi Surabaya punya ancaman 1985. Itu mirip. Kalau itu terjadi di...

di selatan. Karena waktu itu masih orang bicara di Kendeng. Kemudian, ini kemudian ya, Peter Lund pernah juga meresap dia di sini yang tadi disebutkan sama Pak Irwan.

Pertanyaannya waktu itu saya berpikir ini sesar muria, sesar sekitar-sekitar sini, sesar baru, atau rupanya reaktivasi sesatuan. Jadi dulu pernah lah 1880 itu terjadi gempa di daerah sekitar sini, tapi ini cukup kuat, dan itu gempa dangkal semua aja. Nah itu kira-kira seperti itu.

Biasanya yang di utara sini, selatan itu dia. Nanti ini saya ke USGS ini saya lihat ini. Saya cuma pilih langsung 6 sama 7. Nah ini sudah ada.

Perhatikan dia kedalamannya. Nah itu seperti itu. Ini dimungkinkan tadi yang dikatakan oleh Sabda Aksum itu seperti ini.

Ini seperti inilah. Dia terus mendulur ke bawah, di bawahnya Pulau Jawa sampai di utara. Jadi jauh di bawah.

Jadi gempa dalam. Rata-rata yang pernah terjadi cukup besar, 6-7, itu rata-rata di kedalaman ratusan kilo. Kemudian terjadi lagempa.

Kita katakan bawaan ya, karena di sini sudah 10 kilo, di bawah 50 kilo adalah gempa dangkal. Nah kemudian waktu itu gempanya terjadi berkali-kali. Nah orang awam ini bertanya, berkali-kali bagaimana ya? Jadi waktu ketika terjadi 4 shock, sorry 6. Kemudian terjadi lagi, saya berharap mudah-mudahan yang awal, kemudian ninsoknya, kemudian ini sudah turun reda.

Itu harapan. Kemungkinannya iya, karena sekarang masih ada. Kemudian saya memberikan narasi seperti ini. Bagaimana jika energi ini tidak dilepaskan?

Apa yang terjadi? Mungkin di suatu saat di sini, energi ini akan terjadi juga sama besarnya di sini. Jadi bersyukurlah, arti kata yang pemberi hidup ini menyelamatkan kita sebenarnya. Jadi energi itu dirilis, dilepas.

Kalau ini tertahan, masih terkunci, lock, kemungkinan terjadi di sini itu bisa sebesar lagi. Nah ini yang jadi jadian juga tahunya cukup besar. HP potensi yang berapa ya mudah-mudahan para para preset bisa memberikan informasi terakhir ini sudah enam setengah ini ya ya Nah kalau tidak tidak ada full shock tidak apa-apa langsung itu bisa lebih dari 6,5 ya kira-kira seperti itu ya kemudian ini kita juga harus tahu metode mekanisme gempa nya itu strike sleep dia ya seperti ini strike sleep dia seperti itu Pak Jadi poin pertama adalah Surabaya ini, yang harus diperhatikan, tapi Surabaya Timur, Surabaya Selatan, bagian Surabaya Utara itu banyak aluvialnya.

Tapi kalau di barat sudah terbentuk biologinya di zaman Tersiar. Jadi kalau secara geologis mungkin kalau saya salah tolong diralat ya Pak Irwan. Dulu Surabaya itu batasnya Raya Dharma, dulu Raya Dharma itu pantai kalau salah.

seperti itu kira-kira ya, jadi perbatasannya antara terciel dan quarter ya. Nah, oleh karena vertikal kuat, saya berusaha untuk mencari suatu mekanisme yang sama, strike-slip dengan M dan R ya. Nah kemudian saya lihat Suramadu itu kira-kira kemarin yang dilakukan evaluasi itu 135 kilo dari seberupa.

Jadi teman-teman bisa lihat kalau di sekitar itu kira-kira ada berapa kilo. Nah itu kira-kira kalau di daerah sekitar Galaksi Mall, misalkan kampus Momandia, saya berpikir kira-kira ini 140-150 kilo. Saya mencoba untuk mencari itu. Kemudian saya mencoba untuk ini. Kemudian kita cari acceleration time storage yang arah vertikal.

Kedalamannya sama. Sorry, mekanismenya sama. Kemudian kita cari juga kedalamannya.

Kita sudah dapatkan di sini. Ini sebenarnya saya ingin memperhatikan... koncangan-koncangan itu ya.

Jadi kalau kita ingin melakukan satu SSA, Satistic Wave Analysis, seperti itu, ORI ini perlu dilakukan matching terhadap target spektra kita. Jadi kalau kita lihat di sini, ini ada selok kristal, ini ada fault. maka hati-hati dalam memilih rumus atenuasi, digunakan tiga ini.

Ini untuk ini. Biasanya mereka menghitung para ahli itu, itu dibuat latar besar. Ini sebagai target spektral. Kemudian dilakukan matching, kemudian didapatlah ini, match.

Saya perhatikan, tiga detik itu, Kurang lebih di 7-10 detil. Kalau mungkin di sana sudah mengalami. Di sini ini yang saya merasakan vertikal.

Bayangin saja, 150 km masih merasakan vertikal. Seperti itu. Kira-kira di sini dia.

Jadi, make sense kalau dia 0,2-0,25. Kira-kira seperti itu. Saya berusaha membuat pemodelan ini. Apa yang harus saya lakukan adalah yang saya khawatirkan itu terkait dengan struktur bawah tanah, fondasi dalam hal ini.

Jadi kalau kita melakukan seperti ini, yang mesti kita perhatikan untuk kita apply kepada gedung misalkan yang kita mencoba sebagai praktisi, kita harus melakukan analisis respon. Analisis response spectral matchingnya seperti ini. Jadi pertama kali kita cari acceleration time story terkait skanir M dan S, juga mekanis sumber keempatnya harus sama, value-value di B.

strike-slip sebagainya itu M dan R nya sama gitu ya kemudian setelah ini didapat ini bisa di-depear sama CSMED bisa dicari di situ data bisnis kemudian kita menghitung tadi target spektra dengan skenario gempa MR1 tadi itu ya kita dapatkan kita bisa menghitung ya di sini bisa menggunakan agak gampang lainnya ada software Excel ada usgs free software ada easy freeze kemudian kita lakukan analysis spectra disitu ya Nah disitu ada easy freeze atau software nah kita akan mendapatkan modified ground motion akibat sumber gempa itu seperti itu ini dia modified ini sudah bisa kita pakai ya Tetapi jangan lupa itu masih di rock, bedrock ya. Batuan jadi dinaikkan ke permukaan. Motion at surface itu dengan nerah.

Nerah ini banyak, bisa diuduh ya. Cuma hati-hati di sini permukaan nerah. Tapi ini tangguh juga untuk merubah ini menjadi ini. Nah ini baru, beban ini buat kita model.

Memang sedihnya di negeri ini cukup lama. Tergempas sudah seperti ini, data-data gini susah kita mendapatkan. Jadi bukan-bukan ini saja. Para peneliti di Busken juga untuk mendapatkan ini susah. Seperti itu aslinya.

Jadi kita terpaksa melakukan pencarian M dan R di seluruh dunia. Kemudian lagi, kira-kira 7 tahun berikutnya dari 2010, teman-teman. perubahan vault yang aktif secara aktif itu meningkat luar biasa.

Kira-kira 2019, Puski Ayan mengadakan sosialisasi di Surabaya. Kebetulan waktu itu Burisma bisa hadir juga. Cuma waktu itu memang di sini lagi secara kendeng.

yang menjadi topik hangat juga. Jadi cukup banyak sekali sesar yang terjadi. Kita sekarang fokus di Jawa Timur saja. Sudah ada sesar-sesar.

Ini di Jawa Timur. Sudah mulai banyak sesar-sesarnya. Ini masih di darat semua.

Kemudian Irwan Mil. itu sudah melakukan satu pergerakan. Bahasanya di Jawa Timur ini sudah ada pergerakan-pergerakan.

Jadi permasalahan tadi itu sesarkan dan sebagainya. Jawa Timur itu sudah menjadi area keempat juga. Nah ini kemudian risetnya si Dhani Hilman.

Ini berkawasan fault. Nah ini di sini tidak tegas juga. Makanya di situ penemannya si Peter Lund itu dia reaktifasi substansi tua di situ. Jadi substansi tua di situ yang dia melakukan aktif lagi. Nanti kita tunggulah secara resmi.

Nah ini yang sekarang menjadi horror buat Surabaya dan sekitarnya. Nah ini juga sleep rate-nya. Nah, memang slip-read-nya itu semua rata-rata masih di bawah 1 mili per tahun, itu tidak signifikan, tapi tetap diinformasikan kepada warga.

Nah ini, saya punya ini semuanya, titik-titik koordinatnya. Ini kalau saya taruh di Google Earth, saya presentasikan Geiger. Lebih baik gini aja lah ya. ketahuan dari mana Surabaya dan sebagainya. Oke, ini cuma saya lihat kita lihat di Jalan Timur.

Nah ini yang dikatakan seismik kerb ini tempat banyak, tadi dikempak tapi hingga kini sudah ratusan tahun. puluhan tahun lain ini tidak terjadi gempa di sini. Nah ini orang-orang khawatir. Makanya disebut megatrust. Nah ini potensi yang ada di...

di selatan itu adalah potensinya 8,7. Tadi, Meksiko 8,1. Jadi, ini 8,7.

Kira-kira seperti itu. Kalau ini menjadi keempat di sini, Gempak di sini, waduh. Makanya perlu rutin semua inter-partis untuk mau mendengar. Sekarang ini bahasanya gempa itu memang ada di sekitar kita.

Kemudian gempa di bawah 0,50 kg itu gempa-gempa dangkal cukup banyak. Sehingga saya punya kepedulian terhadap struktur bawah tanah adalah fondasi. Coba diperhatikan si Broms, tahun 1978. Dia membuat ini untuk semuanya. Jadi semua intersepartis, pengguna jasa, penyedia jasa, kemudian pabrikasi.

Nanti saya mau cerita. Saya mau cerita lagi. Sedih sekali. Di tahun 1978 dia sudah buat seperti ini. Nah kemudian sambungan mirip dengan RGHS, seperti itu ya.

Nah ini seperti ini dia sudah. Tahun 1978 dia sendiri untuk membuat gambarnya masih tulisan tangan. Kata mereka 1978 itu sudah berpikir seperti ini kita hidup di 2024. Kemudian kalau kita lihat MKPJ-nya di Eropa sudah seperti ini.

Luar biasa ini. kemudian dia ada pengucinya juga, kemudian di-last dan sebagainya. Tapi mereka memikirkan keselamatan, dan benar ini sudah di-state juga, ada di SNI kita.

Bahasanya fondasi itu utama, jangan sampai fondasinya collapse. Fondasinya collapse, sudah, ukuran atasnya selesai. Coba kita lihat file join kita.

Saya lihat di mini file dulu. Karena minipal ini menjadi satu yang dipakai oleh properti ataupun sapa, pokoknya murah meriah. Untuk di daerah, saya bilang di daerah Tanah Luna, di daerah yang merasakan terpapar cukup besar, misalkan di Surabaya Timur.

Ketebalannya itu lebih kecil dari 6 mili. Di sini saya belum lihat ini, mudah-mudahan kalau saya salah saya dirawat. SNI yang bercerita detail tentang Standard Design Precast Country Piles. Malaysia, 1993, saya punya bukunya ini, 1314 part 1, dia sudah bercerita tentang Standard Design Precast Country Piles.

  1. Dia kasih persyaratan lagi, ketebalannya 12 mili. Dan mereka di tahun 1993, karena saya pernah di sana juga, jadi mereka taatnya sama hati sama code. Taatnya sama code. Seperti itu. Saya mau cerita, ini dia.

Ini di 10 tentang join. Ini di MS-134 ini, standard design. Ini dikatakan R12mm.

Kemudian saya mencoba untuk membuka lagi SCI-543R12 ini. Gaitu desain dan seterusnya. Ini ada manufaktur. seperti ini. Ini penting juga karena saya baca juga hal-hal terkait dengan splice atau joint.

Sehingga saya berusaha untuk menulis yang panjang, minimal itu secara utuh. Kalau kita lihat dari materialnya antara baca dan berturuk, baca lebih tetapi, kita gridnya, di Malaysia sudah dikatakan grid 4-3, kita belum. Plot-plot yang ada di situ berapa, apalagi lebih besar 6 mili.

Saya coba untuk menghitung ini. Ini dia. Karena 12 mili, dia bisa buat fruit ini. Ini bisa dihitung berapa kekuatannya ini. Ini ada fruit kayak gini, modelnya ini.

Atau orang bilang Budwell. Ini Budwell. Seperti itu.

Kalau dia tipis sekali, katakan 4 mili sama 4 mili, pasti dia tidak buat ini. Tekuan-tekuan itu enggak buat. Nah kalau itu terus dilas itu enggak ada. Enggak ada. Bisa dihitung.

Gimana itu dihitung? Jadi hati-hati dengan mini-pile. Jadi harus ditanyakan.

Jadi kalau kita habis itu yang harusnya 4 wild kemudian kita buat field wild itu, hati-hati. Otomatis saya berusaha untuk melakukan satu analisis kuat tariknya dan momennya karena vertikal itu bisa menyebabkan membuat simulasi itu dia bisa tekan tarik. kekuatan bar itu jadi antar plat dengan plat itu oke lah ya dia gede dia ya apa namanya itu untuk mini paling ya kalau kita bicara barnya dia ya steel bar nya dia oke lah ya nah itu biasanya 40D gitu ya kemudian untuk bar itu dengan dengan apa dengan plat ini yang lemah ini ya Ini pernah saya uji di ITS, minimal itu gadal link. Jadi antara anchor barnya dengan lastnya itu putus duluan. Dia gagal.

Sambungannya, plat sama platnya masih aman. Kemudian antara tulangan dengan konkritnya, ini oke lah, seperti itu. Karena dia harus panjang penyalurannya terpenuhi. 40D, tapi kalau sekarang gimana nih teman-teman? Struktur ya, banyak kan?

Seperti itu. Nah, ketika terjadi mensimulasikan satu bangunan, kemudian saya berikan vertikal itu, pada bentuk bangunannya, misalkan seperti itu, rontok semua ini. Nah, ini saya sudah katakan 6 mili.

Kalau di lapangan 4 mili, cilakah. Ini yang harus diedukasi semuanya, bahasanya kita ini, ada hal manusia yang derajatnya tinggi yang harus kita lindungi. Jadi jangan main murah-murahan begitu. Kalau bicara ini bisnis, tapi di situ ada manusia.

Tinggi mana? Konsep berpikir atau mindset orang-orang di Malaysia, dia melindungi manusia. kita bisa lihat jaring-jaring penahanan di jalan-jalan tolnya mereka itu itu tinggi besar-besar. Harusnya tidak perlu seperti itu kita, tapi sekarang dia melihat manusia yang harus dilindungi. Itu kira-kira seperti itu.

Apalagi yang bisa saya sampaikan lagi. Oke, jadi terakhir saya mencoba untuk melakukan satu uji buckling, memang ini saya pakai diameter 20 saja. Jadi untuk terjadi buckling dia memang butuh 140 ton. Kemudian dia melakukan pergerakan cukup besar dulu.

Mudah-mudahan tidak pernah terjadi, jadi kalau buckling itu aman. Tapi kalau begitu yang paling... Paling penting adalah sambungan tadi.

Ya kira-kira itu saya kembalikan. Terima kasih Pak Irwan. Pak Ilmi, terima kasih atas materinya.

Sangat baik sekali dan membuka wawasan bagi kita semua. Dan saya kira ini nanti menjadi bahan diskusi yang cukup menarik. Jadi ada beberapa catatan tadi yang saya catat dari apa yang disampaikan beliau.

Surabaya ini... yang berada di atas tanah kwarter dengan endapan aluvial ya, yang kita tahu sendiri, endapan sungai berantas begitu. Dan ini tentu dari efek kegembaan, tadi bisa bersumber dari zona-zona yang di megatrust tadi. Ini sesuatu hal yang menjadi kuas padaan kita semua, karena dari tanah-tanah lunak ini bisa terjadi amplifikasi yang tadi bisa menjadi 4 sampai 5 kali kalau enggak salah tadi ya, begitu.

Nah ini tentu menjadi tantangan para engineer kita, khususnya di Jawa Timur untuk bagaimana melihat kembali kode, kemudian juga standar-standar yang kita pakai, kemudian hal-hal yang selama ini barangkali berdasar kebiasaan dan sebagainya, tentu ini harus menjadi budaya baru kita untuk mengadaptasi, melihat hal-hal yang ada di sekitar kita ini menjadi sebuah apa namanya, standar baru. yang tujuannya adalah konstruksinya adalah untuk melindungi tadi satu hal yang yang pesan humanismenya adalah seperti itu jadi konstruksi yang melindungi bukan sebagai sumber bencana Nah untuk lebih melengkapi apa yang menjadi bahan diskusi sore hari ini kepada Pak Bantot kami persilahkan untuk menyampaikan materinya menggoda bantut baik selama alaikum warahmatullah wabarakatuh hai hai Sebelum saya lanjut, suara saya bisa didengar bagus. Cukup jelas, Pak.

Cukup jelas. Oke, baik. Menyambung apa yang disampaikan dengan narasumber pertama, pas walaupun saya tidak telpon-telpon kepada Sensei, ini adalah mengingatkan sebuah gempa yang terjadi. itu apa yang perlu untuk kita persiapkan.

Terutama adalah ketika tahun 2017, yaitu saya dikirim oleh Pak Ilmi, waktu itu masih belum ada yang beredar, saya sudah dikirim sebelumnya oleh Pak Ilmi terkait dengan peta gempa, yaitu sesar gendeng. Nah, disanalah kemudian saya berandai. Sebuah ketakutan.

Apa yang terjadi seandainya betul-betul ada kegembaan yang sangat dekat sekali dengan Surabaya. Belum kita tahu bahwa Surabaya gedung-gedungnya ini adalah banyak sekali yang didesain yaitu masih menggunakan SNI 1726 tahun 1989 yaitu yang berkiblat. ke New Zealand.

Kemudian ada perbaikan lagi yaitu pada tahun 2010. Itu pun sudah ada kenaikan hampir ada yang 8%, ada yang 12% dan sebagainya. Pada saat itu kita dapat beberapa suatu job untuk melakukan assessment yaitu gedung-gedung BUMN beberapa diantaranya dengan perubahan tersebut saja. Itu banyak sekali diketahui selain daripada kualitas turut, terutama adalah kualitas petonnya. Misal, variasinya adalah sangat menyebar. Dan juga setelah kita periksa terhadap kemampuan beban nominalnya untuk menangkap beban yang baru dari kekembangan itu, kita bisa skor adalah hampir rata-rata 80%.

Pertanyaannya adalah, dengan perubahan tahun 2010 ke peraturan S&E 1726 tahun 2017, ini adalah sungguh sangat besar sekali, dan ini adalah merupakan suatu tanggung jawab barangkali kita-kita sebagai yang berkecimpung di teknik yang tahu terkait dengan itu, ini adalah... perlu untuk kita lakukan. Bagaimana kita nanti memperlakukan dari bangunan-bangunan yang sudah kadung dibangun dengan menggunakan code-code yang lebih tua. Jadi dengan code yang sekarang mengalami suatu kenaikan daripada jelisir yang ditetapkan. Nah, nanti topik kami itu adalah yang akan saya cerakan.

tidak terkait dengan sebuah yang sudah dibangun. Tetapi apa yang perlu kita persiapkan atau kita antisipasi terkait dengan gempa-gempa yang barusan terjadi? Dan ini adalah pertanyaan besar. Mungkin seandainya ada suatu percayaan, apakah tidak mungkin nanti ada gempa yang cukup dekat sekali dengan Surabaya? Nah itu nanti yang akan saya...

fokuskan, izinkan, itu kami untuk share. Mas Robi bisa dibantu. Bangga Bapak, silakan Bapak. Iya, bisa lagi.

Bisa ditekat gambar? Kelihatan, Bapak? Bisa?

Bisa, Bapak. Baik. Jadi, kali ini kita ngaji baru, yaitu pinjang-pinjang santai terkait dengan prospek penggunaan struktur baja untuk gedung pada daerah risiko gempa. Barangkali ini adalah kita awali dari yang menengah dan tinggi saja. Nah, ini nanti adalah yang akan kita diskusikan.

Bukan hitung-hitungannya. Hitung-hitungannya nanti itu barangkali... betul sesi yang puanjang sekarang.

Tetapi ini adalah, kita coba untuk menoreh sebuah kejadian gempa, yaitu yang terjadi nantinya adalah di New Zealand. Nah, seperti tadi disampaikan bahwa Indonesia ini adalah terletak di dalam ring of fire dan ini kalau boleh disimpulkan, hampir 75% gunung berapi itu ada berada di sana. Dan 90% terjadinya gempa itu adalah sumbangan, itu adalah diri wilayah.

Lanjut, jadi saya juga sepakat, di sini ada gempa-gempa besar yang terjadi, dan ini kalau kita tilik dari sebuah gempa, kalau saya ambil dari Amerika. terkait dengan gempa yang terbesar, 20 gempa terbesar. Ini adalah Indonesia menyumbang 5 buah. Ini adalah gempa mulai dari tahun 1902. Ini yang paling besar adalah 91, yang ada di Aceh yang lalu. Nah ini adalah menggambarkan sebuah kesiapan kita, yaitu untuk menghadapi gempa-gempa megatrust yang seperti ini.

yang kemungkinan besar apabila terjadi di wilayah selatan, itu akan bisa mengirimkan juga intensitas gelombang kegembaan barangkali lebih dari 4 MMI yang seperti kemarin kita tangkap. Terlebih, apa yang tadi disampaikan, yaitu yang diawali oleh Pak Irwan, yaitu terkait dengan... sesar-sesar aktif di Pulau Jawa. Ini saya tertarik adalah kita lihat yaitu sesar keder.

Sesar keder ini adalah menarik karena sesar keder ini ada beberapa enam segmen. Ini kita ambil yang paling dekat sekali yaitu segmen di wilayah segmen Surabaya dan segmen warung. Jadi tadi yang saya sampaikan ini barangkali ada yang penting. Kalau ini?

Sudah berubah? Ya, sudah berubah. Jadi ini saya ulangi.

Ini adalah kalau kita download dari sebuah catatan kegembaan mulai dari tahun 1902 hingga pada posisi ini adalah tahun 2021 kemarin, ada 20 kegembaan terbesar. Ini adalah terjadinya di wilayah Indonesia. Ini ada... sebanyak lima. Nah ini adalah suatu petanda bahwa kita setidaknya adalah harus memikirkan, yaitu tetap terkait dengan kesiapan jadinya terjadi keempat tersebut.

Bagaimana bangunan kita? Apakah siap? Nah kemudian ini adalah yang lebih dekat lagi, yaitu pertanyaannya, bagaimana saat ini?

seandainya seseleng yang dekat dengan Surabaya, yaitu sejarah segmen warung maupun segmen Surabaya ini benar-benar terjadi dengan potensi yaitu gempa 6,9 sampai dengan 6,5 skala reker. Nah ini pertanyaannya adalah siap. Apakah bila perkiraan ini terjadi?

Nah, Bapak Dato'Ryong, untuk kita mencoba menggambarkan tebang ini, yaitu kita nanti akan diskusikan, yaitu terkait dengan kegempaan yang terjadi di Jusilat pada tahun 2011, tepatnya tanggal 22 Februari. Tanggal itu adalah, saya ingat betul, karena mirip dengan ulang tahun saya. pada saat itu.

Sebelum itu, ini ada kerugian akibat gempa. Jadi kalau kita ambil dari feba, Kerugian gempa itu adalah sangat luar biasa bila dibandingkan sebab-sebab yang lain. Earthquake ini bisa menyumbangkan hingga mendekati 25 persen.

Nah kemudian ini juga saya ambil dari FEMA. Ini menggambarkan sebuah kejadian yaitu prosentase dari sebab terjadinya kematian ketika terjadi gempa. Itu adalah hampir sebagian besar itu disebabkan oleh gedung-gedung dengan kondisi termasuk misionerable ini.

Kemudian berikutnya adalah, yaitu terjadi ini akibat reinforced concrete, kemudian timber, dan berikutnya yang lainnya. Dan kemudian pada tahun yang berikutnya, yaitu bergembang, tahun 1950 ke atas, ini untuk beton bertulan. Ini adalah menambah jumlah prosentase daripada penyebab kematian ketika terjadi kegembangan. Nah itulah kemudian disini saya menyukukan, mengajak untuk mencoba melihat pengalaman yang ada di New Zealand. Kalau begini bisa kenapa lalu?

Kelihatan, Bapak. Oke, baik. Itu adalah wilayah kegembaannya.

Mungkin agak dibesarkan sedikit, Pak. Agak dibesarkan sedikit tampilannya, ya. Biar lebih kelihatan. Ini sudah.

Gitu. Jadi sama dengan di Indonesia, Jepang, Taiwan, New Zealand adalah merupakan suatu daerah-daerah yang memiliki intensitas kegembangan tinggi. Nah, kemudian kita tahu bahwa New Zealand itu adalah memiliki pengalaman peraturan struktur beton bertulangnya yang mumpuni. Hingga oleh Indonesia itu digunakan.

sebagai kiblab dalam perjalanan gempaan di Indonesia. Waktu itu adalah dimotori oleh Erma Hum, yaitu teman sekaligus guru saya adalah Prof. Piratman. Ini menandakan bahwa di New Zealand adalah merupakan satu daerah yang di sana terkait dengan masalah konstruksinya adalah sungguh sangat mapan.

Nah, di kota Kresis. Itu hampir seluruh gedungnya di sana waktu itu adalah sebagian besar menggunakan struktur beton bertular. Karena memang hebatnya New Zealand waktu itu adalah.

Yaitu kode-kode yang dihasilkan itu dari penelitian-penelitiannya sangat konsen terhadap beton bertular. Jadi kita tahu Bapak Pauli, Pak Pauli, itu adalah dari New Zealand. Nah, kemudian terjadi gempa gangka, yaitu kurang dari 5 km. Terjadi pada tanggal 22 2011 dengan skala Richter 6,3 skala Richter.

Kota terjadi luluh ngantak, hampir 35 gedungnya rusak. dan harus di-demolition, tidak bisa diperbaiki kembali. Nah, barangkali ini adalah sebuah pengantar, yaitu untuk kita buat pertanyaan yang sama.

Bagaimana seandainya hal tersebut itu adalah terjadi di Surabaya? Ini nampak ketika dikrisis terjadi. Debu, peterbangan, gedung-gedung tinggi sebanyak hampir 23-an gedung itu dalam satu kondisi kolaps dan menyebabkan 185 terjadi korban disebabkan tempat tersebut.

Nah, ini sampai terkembali, barangkali ini perlu untuk kita tanyakan. Bagaimana kita mengantisipasi dan peran apa yang harus kita siapkan? Apabila kita tahu bahwa di Surabaya itu ada susah seperti itu.

Kita kembali mempelajari apa yang dilakukan oleh New Zealand, yaitu setelah terjadi gempa seperti itu. Selama tujuh tahun, New Zealand melakukan yaitu restorasi dari yang masih bisa dibangun kemudian diperkuat, strengthening. Namun hampir 70 persen itu adalah dibangun dengan bangunan.

baru. Dan ini menariknya adalah di New Zealand itu dibangun hampir 80% adalah menggunakan struktur baja. Nah barangkali inilah perlu untuk kita tanyakan, kenapa struktur baja? Peristiwa ini akan baik sekali apabila kita baca dengan tenang. Ini tadi adalah saya sampaikan.

hanya etnik saja. Ini ada sebuah sumber yang sangat bagus, yaitu yang ditulis oleh Mitchell Bruni dan Greg McCree. Dia menceritakan, yaitu terkait bagaimana itu merestorasi New Zealand.

Hingga sekarang itu adalah sangat mempesona kotanya. Yaitu hampir menggunakan 80% dari struktur belajar. Ini adalah pesel-pesel pada Central Building setelah terjadi gembat itu, kemudian dibangunlah semua.

Hampir semuanya itu adalah privisis kepada Bajian. Kemudian ini adalah yaitu di Akuta Service Building. Akuta Service Building ini adalah luasnya hampir 6 hektare.

Ini adalah dibangun dari Bajian. Kemudian ini adalah di crossing, yaitu di Jepang, ini digunakan untuk mall. Ini juga dibangun dari budget. Jadi hampir semua ini kalau dikalkulasi, ditemukan untuk membangun kembali. merestorasi New Zealand memanfaatkan, itu adalah hampir 80% luas lantai gedungnya, itu adalah dibangun di atas struktur kerajaan.

Nah, ini juga diseritakan oleh McCree. Apa yang mendorong itu ketika... melakukan restorasi itu adalah hampir 80% itu adalah menggunakan struktur baja. Ini adalah yang menarik, itu adalah yang paling bawah. Ada sebuah decision.

Ini adalah permintaan daripada request dari special request, permintaan khusus, yaitu dari owner. Dia tidak mau lagi menggunakan beton. Kemudian ada yang request minta diberikan beach isolation. Dan ada beberapa owner, jadi saya sudah ke 06. Ya sudah Pak, silahkan.

Oke, saya ulang. Ini adalah merupakan suatu catatan yang sangat berharga sekali, yaitu dituliskan secara gambar. Yaitu faktor-faktor pendorong yang menginginkan, yaitu struktur yang digunakan untuk menggantikan struktur-struktur yang rusak, yang di-demolition, adalah hampir 80% menggunakan struktur baja. Ini adalah yang paling membawa decision-nya, bahwa keinginan daripada owner, ini adalah request khusus. Dia tidak mau menggunakan struktur konkret kembali.

Ada yang membesar request yaitu menggunakan peace insulation. Karena memang waktu itu ada dua buah bangunan dengan menggunakan peace insulation yang dalam satu kondisi masih prima. Ada juga faktor pendorong yang diminta, yaitu... Request agar low cost, jadi dengan suatu budget yang ringan. Dan ada yang menginginkan agar pembangunannya itu cepat, tidak peduli itu berapa.

Dan ada juga yaitu yang terkait dengan kondisi dari tanah. Jadi menyebabkan... harus dibangun dalam suatu penyesuaian sesuai dengan kesiapan tanah atau fondasinya.

Nah, bangga-bangga sekalian. Jadi dari sini ada pelajaran yang sangat berharga sekali, yaitu setelah terjadi suatu gemupa yang cukup dekat sekali, terjadi di kota Kriksjes, kurang lebih 10 kilometer. dengan kedalaman kurang dari 5 km, menyebabkan hampir 70 persen gedung-gedung yang ada mengalami filer dan menyebabkan 185 kurban yang berdampak gempa.

Baik, bisa dibaca ini berganti di poin 4. Ya, poin 4 Bapak. Baik, nah sebelum ini saya sampaikan, ini ada pengalaman yang menarik yaitu di Kuntab ketika tahun 2016. Itu ada sebuah desain yang akan dibangun untuk 10 lantai menggunakan struktur beton. Nah, kemudian saya dapat kiriman dari Narasumber Pak Heli waktu itu.

Nyampaikan, Pak Pantot, ini loh ada sesat kendeng. Yang ini nanti itu adalah merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan. Nah, kebetulan saya adalah maniak. dengan teman-teman di New Zealand. Karena di sana itu adalah, terutama adalah Mac Barry, itu cara presentasinya terkait dengan situ, dia sangat bagus sekali.

Dan selama melaksanakan untuk pembangunan kembali, restorasi di New Zealand, saya banyak mengikuti. Pada saat itu juga saya secara spontan dengan melihat seperti itu. Kemudian kami selaku penanggung jawab untuk pembangunan yang ada di Kutab, kami ubah dari beton, itu menjadi baja.

Dan syukurlah Alhamdulillah, kita adalah kemarin ketika terjadi kembang, ini adalah struktur baja. Ini tidak ada terdampak sekecil terkait dengan pada ini, tidak ada. Dan ini adalah sesuai dengan suatu kondisi. Cuma waktu itu adalah kita desainnya yaitu menggunakan 2010, karena yang ditunjukkan masih sisarnya.

Tetapi begitu lepas dari itu, kemudian yaitu aturan tahun 2017 yang berubah terjadi kenaikan. Yang tadinya kita desain ini adalah di immediately occupancy, akhirnya bergeser sedikit, yaitu berada di antara immediately occupancy. sampai life shifting. Jadi masih bisa diterima dalam suatu kondisi dengan peraturan yang baru. Baik, saya lanjut.

Banyak kali ini ada suatu hal yang perlu untuk kita cerita. Struktur baja itu adalah memiliki kemudahan untuk dilakukan strengthening. Kuda, yaitu menyesuaikan apabila ada tuntutan yang terjadi.

Terutama adalah Yaitu perubahan-perubahan peta gempa yang merupakan suatu hasil dari kajian-kajian terbaru. Ini menyebabkan harus ada penyesuaian. Dan pada umumnya ini terjadi suatu peningkatan.

Seperti yang terjadi tahun 2010, tahun 2017. Kemudian yang berikutnya adalah pemakaian struktur baja yang semakin meningkat. Termasuk tujuan struktur penahan gempa. Terutama adalah di daerah. intensitas kebayang tinggi seperti Jepang, dan Taiwan.

Yang ketiga, peraturan-peraturan yang tersedia dan terintegrasi yaitu seperti SNI 1726 yang mengatur terkait dengan kegembaannya, SNI 1727 yang mengatur terkait dengan pembalannya, SNI 1729 220 yang mengatur terkait dengan yaitu praktik untuk sisal baja dalam satu kondisi non-seismik. Kemudian SNI 7972, yaitu yang mengatur sabungan secara khusus, yaitu sabungan yang digunakan untuk bangunan-bangunan seismik atau sabungan terkualifikasi. Kemudian SNI 780, yaitu satu kode baja yang khusus, yaitu digunakan untuk mendesain keperluan bangunan-bangunan seismik.

Selain itu masih banyak sekali rekomendasi-rekomendasi dari NEP, baik itu berupa provisi maupun contoh desain. Ini adalah sangat bermanfaat bagi kita. Seandainya kita itu akan mengaduk terkait dengan rekomendasi tersebut. Dan biasanya adalah dituarkan yaitu oleh FEMA dengan beberapa... yang telah edisi-edisi dikeluarkan.

Ini adalah sangat menarik untuk mempermudah apa yang bisa kita perkanakan. Nah, kemudian yang terakhir adalah tersediaan software. desain yang terintegrasi, yaitu bisa langsung dengan sub-drawing. Sehingga ini nanti memudahkan apabila kita nanti adalah fabrikasi.

Nah, dalam suatu kondisi 1, 2, 3, 4 yang kita tuliskan pada kali ini adalah bisa akan memberikan suatu pendorong agar kita itu bisa melirik atau melihat yang terkait. bahwa struktur baja sebetulnya adalah dari materialnya, itu adalah memiliki kemampuan daktilitas yang sangat baik, boleh digatakan adalah yang terbaik saat ini. Kalau kita akan menyusun struktur dengan tuntutan daktil ini, not set akan kita bisa buat apabila elemen-elemennya adalah tidak daktil. Oleh karena itu, kalau kita akan membuat suatu struktur yang sempurna daktil, maka...

Pilihannya adalah kita harus menggunakan yaitu elemen-elemen baja. Dan dari beberapa kejadian, apabila terjadi suatu failure pada baja, jadi dalam suatu bentuk yang disebut keruntuannya, itu hanya akan membentuk yang disebut bubble atau menggulung. Jadi tidak menyebabkan suatu kerombolan seperti yang kita tahu pada struktur baja. Nah, baik barangkali ini tadi adalah terkait dengan masalah yaitu kami sebagai dosen, ini selalu kepada mahasiswa menyampaikan. Dan ini ada baiknya adalah kita buat sharing.

Kalau kota Surabaya yang begitu pak. 95% lebih itu adalah bangunan-bangunannya menggunakan struktur beton. Dan struktur beton ini adalah di-design, yaitu menggunakan berbagai suatu standar yang berlaku sebelumnya.

Nah kondisi ini... adalah perlu untuk kita pertanyakan. Bagaimana kita nanti untuk menghadapi suatu kondisi seperti ini.

Nah, tentunya ada... apakah ini nanti masih mumpuni atau tidak untuk menghadapi gempa-gempa yang mungkin bisa terjadi. Bahkan mungkin cepat sekali dengan Surabaya. Seperti yang digambarkan dalam satu, yaitu sisera gendeng yang dihasilkan oleh teman-teman dari geologi.

Ini adalah merupakan sumbangan yang sangat mulia sekali mengingatkan kita. Kemudian bagaimana untuk kita menghadapi untuk desain-desain yang akan datang? Tentunya ini adalah kita harus memiliki sebuah wawasan yang baik sekali untuk memilih.

Jadi secara kabaran seringkali itu adalah kita tanya. Banyak sekali yang kami sampaikan, kenapa tidak menggunakan struktur baja? Pada umumnya adalah jawabannya, oh tidak mahal. Dan ini pengalaman kami, justru kondisinya adalah semakin berada di bawahnya bisa sampai 8%. Dan kemudian keuntungan berikutnya, bumi yang digunakan untuk menyangga bangunan ini nanti itu semakin ringan.

apabila kita menggunakan struktur baja. Kalau kita menggunakan struktur baja, ini bisa sampai kita itu efisiensi 40% daripada beban yang ada kalau kita bandingkan dengan struktur baja. Dan pilihan-pilihan daripada struktur baja untuk kita trapkan agar sesuai dengan kebutuhan kita. Terutama adalah memilih...

Struktur agar time period-nya ini adalah tidak memiliki kesamaan dengan time period dari gelombang yang dikirimkan lewat tanah, terutama adalah Surabaya, jadi tanah aluvial. Pasti ini adalah gelombang dengan T-nya adalah T besar, jadi bukan daerah yang batuan. Maka ini nanti akan dapat kita terapkan semua suatu struktur yang memiliki time period, kalau bisa kita jauh. dari yaitu time period sumber supaya tidak terjadi resonansi. Nah, kemudian selebihnya.

Ini adalah ketersediaan-ketersediaan seperti alat-alat yang dipergunakan untuk assembly, dipergunakan untuk membuat, dan sebagainya. Begitu juga masalah sumber daya manusia. Saya yakin ini ke depan. Tenaga kerja untuk dipucat baja. Pak Bantot, mohon maaf, slide-nya mungkin belum bergerak, Pak.

Oh iya, baik. Struktur baja, itu nanti akan... Baik, nah, sudah pesan apa?

Sudah, sudah. Nah, inilah prinsip dari perancangan struktur dan gempa. Itu adalah dengan sebuah, satu kondisi adalah demikian. Apabila ada gempa ringan, ini adalah tanpa kerusakan. Gempa sedang, kerusakan ringan, tanpa kerusakan struktural.

Apabila ada gempa besar, kerusakan struktural, tanpa keruntuhan. Ini adalah prinsip. Pada kali prinsip ini pun, ini adalah menjadi tanggung jawab kita sebagai praktisi untuk menyampaikan kepada masyarakat kalayak.

Biasanya, itu adalah, apabila terjadi kemampuan demikian, itu ada sebuah retak non-strukturan. Itu sudah menjadi sebuah bentuk yang sangat ramai sekali. Seperti yang kemarin viral, yaitu di rumah sakit Erlangga, yaitu dilatasinya.

di sana mengalami suatu perbedaan getaran, sehingga menyebabkan daerah dilatasi tersebut mengalami kerutuan. Namun, itu adalah kalau bisa justru kita... sebagai para praktisi ini nanti harus mendesain hal tersebut itu tidak boleh terjadi, sekecil-kecilnya. Sampai memikirkan misalkan gedung tersebut adalah memiliki pasat itu full menggunakan kaca.

Kalau bisa adalah di bawahnya kaca itu harus kita desain di sana yang dipergunakan untuk melindungi. Jangan sampai itu terjadi terjatuh sampai pada... Dasar tanah yang ada yaitu kundian atau yang ada di sana itu adalah kegiatan.

Harus ada tempat yang digunakan itu untuk menahan pecahan apabila betul-betul terjadi seperti itu. Kemudian kalau bisa kita desain dalam gedung itu adalah sedemikian, itu seminimum mungkin, itu jangan sampai ada yaitu partisipasi. dan sekunder maupun kaca yang dalam satu kondisi ini adalah ditahan dalam kondisi yang kurang bagus, seandainya pakai trimless, ya gunakanlah betul-betul adalah menggunakan temper. Ini adalah merupakan suatu kiat-kiat dipergunakan untuk mengurangi temper.

Saya lanjut. Dalam menghadapi gempa besar, untuk kita membuat suatu struktur yang memiliki suatu kinerja yang bisa berkerja, yaitu terutama dalam menyerap energi gempa, maka ini ada beberapa suatu kondisi yang harus kita penuhi. Terutama adalah pasti itu nanti akan ada suatu keputusan, secret atau fuse yang nantinya akan kita perubahkan untuk menjadi seni. Supaya struktur kita kalau ada. Gempa yang lebih di sana, yang besar sekali, itu adalah bisa diserap dan dipejarkan.

Sehingga tidak terjadi suatu keruntuhan. Nah, di dalam kriteria, ini nanti adalah masalah kekuatan. Setelah kuat, pasti perhatikan nanti kekakuannya.

Jangan nanti itu adalah terlalu lembek, maupun terlalu kaku. DAP kalau bisa dalam kekakuan, karena nanti kekakuan pasti ada hubungannya dengan time period atau natural frequency. Jadi kalau bisa, pilihlah natural frequency yang nantinya adalah tidak sama kalau bisa berjauhan dengan sumber.

Nah, yang terpenting yang berikutnya adalah daktilitas. Nah, berbicara daktilitas inilah. Kalau kita bandingkan daktilitas dari sebuah beton bertulah sem. Baik-baiknya kita membuat suatu struktur beton-betulan.

Taruhlah sebuah elemen balok dengan menggunakan tulangan lengkap dengan rasio adalah 100%. Artinya tarik dan tekan itu adalah sama. Bila dibandingkan dengan baja, masih akan memiliki kemampuan dektilitas baja lebih baik daripada beton-betulan.

Kemudian disisipasi energi. Di sisi passing energy ini adalah ketepatan kita untuk merancang. Ini ada kaitannya dengan terbentuknya, seni plastis. Ini adalah kita harus betul-betul sangat hati-hati di sini, terutama adalah ketika kita berdesain, terutama adalah pada fuse securing-nya.

Kalau ini adalah pada struktur baja, maka di sini adalah kewajiban kita, yaitu menggunakan SNI 7972 yang terkait dengan struktur baja seismik. Dan yang terakhir adalah integritas. Untuk menjaga integritas ini terutama adalah terkait dengan masalah simpangan.

Simpangan ini kalau bisa jangan besar-besar, karena kalau simpangan besar ini akan menyebabkan... Buah sudut rotasi dari masing-masing sambungan itu menjadi besar. Dan kalau besar, ini akan menyebabkan penurunan kemampuan dari kualitas dari elemen-elemen struktur yang kita sambung.

Sehingga ada batas. Oleh karena itu, ada sebuah pembatasan yang terkait dengan masalah tersebut. Untuk struktur kutuban biasanya adalah dipatasi hingga sampai boleh. itu terjadi deformasi 2%, tapi baja itu adalah dipatasi hanya 1,5%.

Bukan berarti baja ini tidak... tidak tidak tidak daktil pada sahabat justru adalah pembatasan ini karena baja ini adalah merupakan material yang sangat elastis sekali jadi artinya E nya itu besar sekali dibandingkan dengan elastisitas beton itu adalah hampir 10 kali lipat nah Selanjutnya adalah terkait dengan memilih struktur. Jadi apabila nanti akan menetapkan kita itu adalah sebagai suatu struktur, ada struktur baja, ini akan ada suatu bentuk yaitu konsekuensi kita untuk memilih.

Kita yang nanti menentukan. Kapan pertimbangan-pertimbangan itu kita buat. untuk menentukan.

Jadi kalau struktur kita itu nanti yang tidak bisa kita tawar, itu adalah terkait dengan KDS. Jadi urutan di dalam satu desain itu adalah terkibat beban gempa dan kegembaan dan variable kegembaan, itu ujung-ujungnya. Nanti akan menentukan.

Kemudian yang akan kita rancang ini nanti masuk dalam suatu kondisi adalah KDS. atau B, atau C, atau D. Jadi kalau D ke atas, pasti pilihannya adalah yaitu struktur kita harus dalam suatu kondisi adalah spesial.

Tetapi kalau nanti itu adalah C, kita adalah bisa ke intermediate. Namun bentuk masing-masing, yaitu spesial, spesial ini ada pilihan pada budget. Yaitu bisa menggunakan moment frame, bisa pakai base frame. baik itu adalah concentric piece print maupun adalah eccentric piece print.

Bahkan, yaitu FEMA yang terbaru yang keluar itu adalah sudah ada desain example yaitu terkait baja dengan menggunakan shear wall baja dari plate. Sungguh adalah sangat menarik sekali untuk kita pelajari. Jadi dari apa yang...

Saurek tadi, yaitu terkait dengan kinerja struktur tanpa gempa. Ini adalah merupakan suatu tutupan-tutupan yang ada. Itu adalah spesifikasi bahan, stabilitas penampang, dektilitas struktur, desain kapasitas, detailing yang mantap, dan ini adalah struktur yang harus kita jamin di tiga struktur.

Nah, ini adalah sangat bagus sekali. Terkait daktilitas, daktilitas itu adalah harus betul-betul dijamin. Pertama adalah bahannya.

Bahannya juga harus memiliki suatu spesifikasi yang bagus, daktil. Yaitu adalah harus menggunakan baja untuk pabunan yang memiliki ketentuan daktilitas yang diterima. Jadi tidak boleh menggunakan baja-baja yang mutunya sangat tinggi, yang lebih kitas, tapi harus menggunakan majestil. Kemudian, kemampuan penampang.

Jadi penampang ini nanti akan, kalau penampangnya ini tidak dalam satu kondisi dakter, maka ini nanti kerja daripada penampang tersebut itu adalah akan besar sekali berkurang. Ini biasanya membazir. Kemudian, daktilitas elemen.

Jadi, ini nanti adalah masalah mobil defleksi atau rotasi. Ini yang ada terkait dengan mobil plastis. Ini adalah kalau bisa ini tanpa terjadi teguk lateral torsion. Kemudian, daktilitas tutuh.

Nah, jangan sampai terjadi ini nanti adalah terjadi suatu kondisi kegagalan atau terjadinya sendiri justru adalah dalam kondisi soft story. Nah, kira-kira ini adalah yang kami sampaikan. Jadi terkait dengan hitung-hitung lain, itu akan membutuhkan waktu yang sangat panjang di kuliah tempat kami.

Itu adalah masalah ketempaan, itu nanti ada dua SKS, yang terkait dengan masalah desain. Bajatan keempat, ini ada... 3 SKS, kemudian struktur beton, tan keempat, itu adalah 4 SKS.

Jadi pada teman-teman, barangkali kalau mau bergabung yang terkait untuk kaji ilmu, untuk diuntat, mengikuti kuliah bareng bersama-sama remaja-remaja, barangkali itu kita persilakan, Pak Iwan, diperbolehkan. Jadi ini adalah bentuk kita untuk berkolaborasi bahwa perguruan tinggi ini adalah tempat kita yaitu untuk memang membesarkan yaitu ilmu kewitawan agar ini bisa bermanfaatkan sebaik-baiknya demi kemaslahkatan kita. Dan selain itu, maaf, kami tadi itu adalah selalu dalam satu kondisi baja dan Pak Iwan mungkin banyak kali tahu saya adalah juga praktisi di baja, ini bukan promosi. Namun ini adalah betul-betul, ini adalah bahagia, itu adalah memiliki keunggulan kalau kita bandingkan dengan struktur Babiton Bertulan dalam tanda kutip dengan suatu desain-desain yang sama-sama baiknya.

Saya kira untuk menghadapi Surabaya yang memiliki suatu kondisi, potensi seperti itu yang diramalkan oleh teman-teman. alik geologi, sungguh adalah sangat luar biasa. Itu adalah sumbangan yang terbesar bagi kami orang-orang struktur. Sehingga jauh-jauh kita sudah bisa mengirikan apa yang terbaik untuk bisa kita terapkan pada suatu desain.

Saya kira demikian yang kami sampaikan. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat, bisa berbagi ilmu, dan barangkali kalau masih ada nanti itu bisa melalui WIA dan sebagainya, saya kira adalah hal yang baik. Dan salam kenal kepada seluruh yang ikut seminar. Barangkali ini nanti kalau ingin kita sharing-sharing yang lain-lain, itu mohon silakan. Saya kira demikian.

Kami akhiri. Wa bilita fiqhudayah. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih.

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih Pak Bantot. Ini sangat menarik sekali apa yang disampaikan beliau. Jadi di sesi terakhir tadi ada hal yang sangat menarik bahwa struktur baja ini punya banyak keunggulan dan saya kira perlu terutama bagi teman-teman konsultan dalam hal perancangan, ini perlu untuk mengupdate ilmu barangkali, tidak kemungkinan seandainya nanti barangkali ada teman-teman yang membutuhkan pelatihan-pelatihan, INKINDO Jawa Timur akan sangat terbuka untuk memfasilitasi hal ini dengan tentunya dengan arah sumber-arah sumber yang kompeten tadi seperti disampaikan Pak Banto tadi. Dan dari apa yang disampaikan beliau tadi bahwa memang kota-kota di, kita bisa belajar dari kota-kota di dunia ya, tadi dari Jepang, New Zealand, Taiwan, dan sebagainya, terkait dengan bagaimana kota-kota ini melakukan adaptasi terhadap kondisi alamnya yang.

yang sangat rentan terhadap gempa tadi itu. Nah ini juga tidak terlepas kita disadarkan dengan Surabaya, dengan update data-data terbaru terkait dengan kegembaan, tentunya ini menjadi salah satu pemikiran kita dengan data-data yang memberikan indikasi terjadinya atau kenaikan percepatan tanah ini menjadi penting bagi para desainer. untuk mempersiapkan bangunan-bangunan yang bisa beradaptasi dengan kondisi tersebut.

Nah kemudian juga tadi bangunan-bangunan tentunya terkait dengan bangunan-bangunan di Surabaya ini banyak hal yang dengan adanya gempa kemarin, banyak yang mengalami, ada yang mengalami beberapa kondisi apa namanya, retak-retak dan sebagainya, ataupun kegagalan, ya begitu kita katakan seperti itu dalam tanda kutip, karena tentunya yang menyalahkan kegagalan itu adalah ahlinya. Nah ini dengan kondisi seperti ini, barangkali nanti apa yang harus dilakukan? Ini tentu menjadi pertanyaan bagi para pengelola gedung dalam hal ini adalah khususnya untuk high-rise building terkait dengan bagaimana nanti jaminan dari keselamatannya ini. Nah itu tadi dari apa yang disampaikan beliau dan Sebelumnya kita beri tepuk tangan secara secara apa namanya, virtual di kita, di Zoom kita kepada beliau berdua.

Nah, kemudian kita memasuki waktu untuk diskusi, saya kira ini banyak pertanyaan yang bisa atau dia mau akan diajukan oleh teman-teman, tetapi satu hal yang mungkin dari saya, saya sampaikan tadi terkait dengan kondisi Surabaya ini, baik nanti kepada Pak Helmi ataupun Pak Bantot. tadi mungkin sudah disinggung juga di dalam presentasi beliau, tetapi mungkin perlu ditegaskan kembali. Nah ini bagaimana dengan desain-desain kita yang mengacu pada kode ataupun standar-standar yang sebelum terbaru ini. Kemudian bagaimana dengan bangunan-bangunan yang pada saat gempa kemarin mengalami sebuah deformasi sehingga harus ada penanganan.

Ini apa yang harus dilakukan bagi teman-teman pengelola. high-rise building khususnya ini mungkin dari Pak Elmi dulu kami persilahkan pilih nonggo terima kasih Pak Irwan hari aku sekarang ngomongnya banter kali karena katanya kecil ya saya kan harus pakai anu pendengar ya ye ye monggo ini para yang dengar ini Pak Elmi ini sebenarnya ini kita kemarin mengundang beliau ini dalam posisi di rumah untuk istirahat sebenarnya ini jadi mohon maaf atas aneh luar biasa semangat beliau untuk sharing kepada kita-kita semua. Mau enggak Pak Eli?

Ya, terima kasih Pak Irwan. Sebelumnya ini saya lupa saya. Jadi Pak Batok ini memang banyak memperhatikan terhadap bangunan-bangunan Tahan Kumpah.

Jadi ketika beliau di semua pengembangan pembangunan di bawah beliau di kampus hontak itu dia langsung... merubah semua dengan struktur baja. Kebetulan memang beliau seorang pelaku juga, dia punya workshop.

Seperti itu. Sehingga semua dirubah dan kita banyak cerita juga tentang ketangguhan struktur baja. Tapi itu belum diteritakan juga sama Pak Bantot bagaimana gedung Gerahawi Ruyata yang kolomnya 1,2 meter juga bergetar. nanti di jasi yang lain Pak Elmi nanti di jasi yang lain yang lebih detail benar, benar untung arti kata itu sudah di Anu nah ini saya hanya membahas saja seperti itu ya nah kemudian terkait juga dengan fondasi makanya saya tanyakan fondasinya menggunakan apa? nah ini di gerdung bangunan di bawah Anu di Bapak Bantok itu semua minimal sudah diameternya 50 dia bahkan sudah di atas dari itu itu benar Itu kalau untuk situasi ada di Surabaya Timur ini yang tanah lunaknya itu cukup dalam ya.

Nah ini yang paling mengerikan yang dibilang dulu-dulunya itu banyak sekali orang menggunakan mini pile itu dalam-dalam sekali. Bahkan sampai 30 meter ada. 20 meter itu masih ada juga membangun mini pile itu di tengah kota gitu ya.

Saya tahu sendiri gitu ya. Nah seperti kayak ginilah saya bilang ke depan ini. harus mengupdate apalagi terjadi gempa barusan ini, di mana goncangannya terdapat dirasakan.

Bisa skala berapa, bisa 4, 5, 6, seperti itu. Akhir-akhirnya seperti itu. Jadi ke depan itu memang harus banyak sekali bangunan-bangunan itu yang harus dikontrol terhadap kegempaan dengan baik, khususnya substructure juga.

Nah kemudian kalau di Surabaya kemungkinan terjadi liku vaksin mungkin kalau dilihat dari data-datanya itu kemungkinan kecil lebih kalau di daerah-daerah pantai. Surabaya Timur dan daerah-daerah pantai itu perlulah diperhatikan gaya liku vaksin dan sebagainya. Mulai sekarang apalagi itu bangunan-bangunan urjan, rumah sakit dan sebagainya itu harus memperhatikan itu. Jadi persyaratan-persyaratan fondasi harus memenuhi kriteria di SNI 8460-2017. Ini ada juga satu desain, kebetulan kami disuruh melakukan satu review, ini tidak masuk semua.

Habis itu kontrol lateralnya juga parah. Dan ini terjadi di tahun 2024. Untuk substructure, tapi saya yakin untuk perkembangan kegembaan di struktur atas jauh lebih patuh. Kenapa? Karena mereka melihat... struktur bawah tanah itu dibawah tanah.

Jadi barang kependam. Jadi susah untuk didaksinnya padahal sekarang sudah banyak sekali. Suatu saat saya membantu satu kontraktor BNN, rupanya kebiasaan di sini adalah kalau sudah fondasi itu, itu urusannya owner, pengguna jasa. Jadi dia tidak, habis itu serah terima. Saya bilang sama mereka.

Karena saya tahu perilaku. Itu yang terkait dengan perilaku-perilaku yang dulu saya kan sebagai juga, dulu kan kerja di pusat Malaysia di Tiang Panjang juga. Saya bilang, coba Anda lihatlah, Anda supervisi mereka.

Coba kita perhatikan, saatnya ngelas, waktu dilas itulah. Dia tidak melakukan standar, dia cuma tik, tik, tik, tik, tik, ditik, turunkan. Dia pikir barang kependam, confining pressure-nya bisa untuk menahan dia, untuk terjadi, terjadi apa namanya itu, terjadi... kegagalan di sambungan.

Sekarang baru tahu situasi gempa kemarin itu dampaknya itu sangat besar nanti. Kemudian yang saya lebih parah lagi itu adalah bangunan-bangunan yang sekarang akhirnya enggak berselesai. Itu kalau bangunan gudang-gudang di daerah-daerah tanah lu, nanti perhatikan saja, ini selalu bermasalah. Karena fondasinya itu tadi dia murah-murahan, mini file, enggak jelas. Bahkan saya mendeteksi suatu gagalan itu, itu terjadi patah fondasinya itu di kedalaman tertentu.

Kira-kira gitu. Kemudian lagi, yang mesti hati-hati lagi. Kadang-kadang mereka menghemat juga dengan fondasi. sistem injek yang cukup besar, saya katakan dia daya dukunya 130 ton, sehingga dia harus ditekan 260 ton pakai injeksi sistem, kemudian dia ditaruh ada di min 5 meter, kemudian habis itu dia dilakukan redrive lagi, padahal di dalam min 5 meter redrive untuk presisi center alignment gimana ya vertikal alignmentnya center? Susah.

Akhirnya apa yang terjadi? Coba dia bleset sedikit. sekalikan dengan 200 tadi, 230-260 ton, bending momentnya besar di situ. Tidak salah tiang-tiangnya itu digali patah semua.

Itu untuk ketahuan. Kalau tidak ketahuan, gimana? Kejadian-kejadian gini jangan sampai kita menjadi buta.

Jadi semua nanti di sini pengguna jasa dan sebagainya, owner dan sebagainya juga harus aktif melihat itu. Jadi kegagalan-kegagalan fondasi ini ke depan ini akan menjadi satu tunggu saatnya. Makanya tadi katakan oleh Pak Bantut, lakukanlah asesmen itu benar, Pak.

Semua. Tapi kalau di fondasi kan di dalam. Tapi kalau lain-lainnya silakan yang bisa kelihatan.

Kira-kira seperti itu. Nah satu saat lagi juga ada satu tinding penahan tanah. panjang sekali, dia tanpa counterfort, kemudian tidak dihitung dengan gempa juga.

Untung ketahuan saya, karena saya di situ sebagai pengawas. Saya minta itu ulang. Kalau tidak, itu bagaimana? Seperti itu. Nah, kayak ginilah.

Kita semua harus sadar kegembaan, meskipun itu substructure. Orang-orang struktur atas, saya yakin, lebih disiplin. Struktur bawah yang punya masalah banyak.

Sehingga saya dari dulu, kalau bicara dengan... dengan permasalahan-permasalahan geoteknik itu sampai hari ini saya sedih. Saya sedih.

Kira-kira begitu, Pak Herwat. Jadi kesedihan saya itu luar biasa. Itu terjadi juga ketika saya juga di proyek-proyek raksasa yang ada di Jawa Timur, nggak perlu saya sebutkan. Kadang-kadang mereka tidak memperhatikan quality control, quality assurance, itu proses.

Jadi proses itu sering dilanggar. Padahal nggak bisa. Jadi itu swasta kalau di APBD, kalau ada kegagalan itu baru ngeri. Itu bisa dekat dengan hukum. Itu pun swasta juga, tapi kadang-kadang swasta ini terjadi kegagalan dikit itu dipanggil diam-diam, sudah oke lah.

Itu perilaku-perilaku di dunia substructure. Pak Irwan. Terima kasih Pak Irwan.

Terima kasih Pak Ermi. Saya tambahkan sedikit Pak Irwan. Silahkan Pak Bantot, mungkin dari sisi dari struktur atas. Jadi ini terkait dengan pertanyaan tadi bagaimana Kita mengantisipasi terhadap bangunan-bangunan yang sudah dibangun menggunakan peraturan-peraturan yaitu yang berlaku sebelum-sebelumnya. Nah, karena ini adalah tujuannya sekali lagi yaitu digunakan untuk melindungi.

Jangan sampai terjadi suatu hal. Ini adalah masuk dalam kondisi mitigasi. Mitigasi itu adalah kita lakukan dalam kondisi privasi dan preventif.

Saya kira ini adalah sangat bijak apabila teman-teman dari asosiasi INKINDU, INTAKINDU, kemudian berbicara dengan peranata yang terkait dengan yang memiliki kebenaran. Itu adalah melakukan suatu evaluasi. Tentunya kalau yang lalu, itu yang saya pernah alami ini adalah itu dilakukan dari BUMN.

kita itu mendapatkan kontrak itu adalah dari BNN. Nah, saya kira ini adalah suatu hal yang barangkali samalah dengan merawat sebuah gedung. Merawat sebuah gedung itu tidak saja adalah dengan mengecap dan sebagainya. Tetapi adalah justru adalah melihat kelaian daripada struktur gedung tersebut. Mungkin tidak hanya karena gempa.

Mungkin karena korusif yang lain. dan sebagainya. Nah ini adalah kewajiban yaitu di management building. Itu adalah yang sekarang itu dilekatkan pada SLF.

Jadi SLF itu harus memiliki management. Nah juga SLF itu tidak dilakukan untuk gedung-gedung baru saja, tetapi gedung-gedung yang sudah berfungsi pun adalah diterapkan. Jadi ini adalah merupakan suatu kerja.

yang membutuhkan yaitu sebuah sinergi bersama dari teman-teman ini. Namun sebelum ke sana, itu memang perlu untuk yaitu pelatihan-pelatihan yang terkait bagaimana sih mengakses sebuah gedung yang non-destructive. Jadi kolomnya seperti apa, baloknya seperti apa. Dari sana kita bisa melihat, kesesuaian dari gambar dengan wujud yang dilaksanakan terlihat, yaitu kita menggunakan... Istilahnya itu adalah X-ray.

Kita lakukan seperti itu. Itu biasa yang kami lakukan. Jadi diameternya berapa yang ada di dalam, tebal selimutnya berapa, kepadatan ada kropos tidak, itu diketahui semua. Saya kira itu adalah hal yang menarik. Barangkali ini ada sebuah yang perlu untuk dikerjakan yaitu terkait dengan tadi, memastikan meresis.

jangan sampai itu nanti diketahui kalau sudah terjadi satu kegagalan. Saya kira begitu. Terima kasih Pak Pantot. Ini tadi memang ini perlu kesadaran bersama ya dari baik terutama para pengelola gedung, yang punya gedung untuk melakukan assessment tadi. Dan tentunya benar apa sampaikan beliau tadi bahwa memang ini menjadi tetap kewajiban kita semua.

wajibannya semua antara asosiasi saya kira juga punya peran untuk menyuarakan ini ke stakeholder ya dalam rangka untuk keselamatan tadi itu yang disalahkan Bapak Bapak ya ibu diperkenalkan bagaimana Pak Wah utoyo-utoyo teman-teman berjubah Pak Ternyata ini Pak sahabat lama ini Pak Pak Banton, ketemu lagi. Saya sudah kehilangan beberapa tahun. Beton itu nggak sustainable, Pak Banton.

Gimana? Gedungnya berubah fungsi atau berubah beban, repotnya setengah mati, Pak, untuk mengatasinya. Kalau beton masih lebih gampang, Pak. Sekarang ada FRP dan sebagainya, Pak. Dan kalau dulu kita ngikutin desainnya yang masih diajarin waktu Pak Sosro, yang Barok.

bersilangan sebidang itu sustainable banget, Pak. Saya pernah coba sampai dibebanin 4 kali, nggak apa-apa, Pak. Yang bukunya pink, warnanya tebal, kita ngopi bareng.

Iya, iya. Saya banyak kerjain proyek. pabrik Pak Sin, jadi bebannya itu berubah setiap saat. Di desain seribu bisa barang mesin yang datang 2000 per meter persegi loh Pak.

Jadi repot banget kalau nggak sustainable banget. Gitu. Cukup, Bapak?

Mungkin antara Bapak dan Pak Hermi, masalah fundasi, Pak. Waktu kita kuliah dulu kan saya lagi desain punan padang, Pak. Gempa 2009, desain kita nggak ada yang retak satupun. Tapi yang di, itu kan dibangun tahun 85-86 kan ya. Yang dibangun 96 yang sudah peraturan kempanya lebih baik, malah bermasalah Pak.

Gitu Pak. Cukup Pak Unto ya? Atau masih ada pertanyaan lain?

Banyak sebetulnya Pak, kalau semua Pak bantut Pak. Coba nanti ngabisin waktu. Nanti lewat B aja.

Aku minta HP-nya nanti, Pak. Oke. Mungkin ada yang ditanggapi, Pak Bantet? Ya, saya tanggapi yang terakhir saja.

Yaitu yang terkait dengan biasanya di dalam satu konsep desain yaitu kegempaan. Itu adalah hanya mengatur kepada satu sus beban. Dan umumnya bebannya itu adalah semakin besar.

Walaupun ada anomali yang tambah kecil ya. Ada beberapa malah setelah dilakukan teknologi. Nah barangkali itu terkait dengan nanti itu gagal dan tidak.

Itu banyak sekali faktor. Terutama perjalanan kita. Perjalanan untuk itu adalah perjalanan desain. Perjalanan desain itu asalkan beban yang benar, kemudian konsepnya benar, analisisnya itu delikat. di benar kewaduhan aturan yang diterima sesuai dengan peraturan atau kode yang ada, saya kira itu nanti akan memberikan sebuah hasil yang harusnya kalau itu di aturan yang lebih baru, itu akan lebih bagus.

Namun barangkali kalau sebaliknya, mungkin itu adalah terletak pada suatu proses setelahnya, yaitu proses pelaksanaan. Dan begitu juga. harus diikuti, di sana ada yang melaksanakan dan ada proses pengawasan.

Nah, begitu juga itu terkait dengan material-material yang digunakan. Jadi, seperti tadi yang saya sampaikan pengalaman, satu buah gedung, itu setelah kita cek, yang tadinya desainnya adalah menggunakan, waktu itu dia masih menggunakan peraturan PBI. Itu adalah menggunakan K300. Yang ada itu bahkan adalah sampai 230. Ada 230 yang terkecil itu. Terbanyak 270 dan 200 banyak.

Walaupun ada yang sampai 340. Ini menunjukkan sebuah pelaksanaan. Pertama adalah terkait dengan masalah pengawasan. agar bisa mendapatkan kualitas beton yang betul-betul ini adalah tidak nyebar. Ini adalah membutuhkan suatu effort yang besar. Nah, berkait dengan ini juga, makanya kalau kita menggunakan material baja, itu boleh dikatakan material baja sepanjang 12 meter, itu kita tes mulai dari yang ujung, tengah, ujung lagi, yang berseberangan.

itu enggak sampai 2% perbedaan. Tapi kalau pada beton, itu luar biasa. Saya kira itu yang perlu kami sampaikan. Pak Iwan, terima kasih. Terima kasih, Pak.

Itu ada dari ruang Zoom, ada juga pertanyaan dari Pak Iketut Sumantara. Ini kebetulan dari IGDRSUD Dr. Sutomo ini. Kami persilahkan Pak Ketut untuk mungkin bisa menyampaikan langsung.

Yang persilahkan Pak Ketut. Mungkin juga bisa menceritakan apa yang kemarin viral itu, apa seperti itu. Seperti itu kondisinya atau bagaimana. Mau gak Pak Ketut?

Atau ini saya tanyakan, saya sampaikan langsung dari pertanyaan beliau. Jadi poin penting apa yang harus kita pahami dalam konstruksi membangun rumah dan gempa. Nah ini kira-kira bagaimana nih Pak Bantot ini, mungkin pertanyaan untuk Pak Bantot ini. Jadi kita poin penting apa yang harus kita pahami dalam konstruksi membangun rumah tahan gempa. Ini kebetulan beliau dari IGT, RSUD, Dr. Setomo ini seperti.

Menggul, menggul Pak Pak. Baik. Jadi, pertama adalah yaitu kita rancang.

Jadi kita rancang dulu peruntukannya apa supaya kita nanti tahu fungsinya. Jadi harus tahu fungsinya. Saya ambil contoh. Kalau kita akan berdesain sebuah peruntukan untuk rumah sakit, kemudian digunakan untuk tempat pendidikan, itu adalah setidak-tidaknya ini nanti itu, soal sebebannya itu nanti setelah dihitung itu masih dikalikan dengan yaitu faktor keutamaan.

Di sini dipergunakan untuk memberikan suatu perlindungan lebih daripada yang lainnya, hingga sampai 50%. Jadi rumah sakit itu kalau kita bandingkan dengan tempat-tempat umum lainnya, itu adalah beda, 3-50%. Jadi harus dinaikkan 50%.

Itu satu. Yang kedua, untuk rumah sakit. Untuk rumah sakit, ini adalah di sana banyak sekali peralatan-peralatan yang di sana itu adalah sangat sensitif terhadap suatu gerak simpangan dan sebagainya.

Maka ketika di dalam satu desa, itu nanti adalah yang faktor yang harus kita perhatikan, yaitu terkait bahwa time period atau kekakuan dari bangunan itu tidak kulit terlampau fleksi, justru adalah kaku. Walaupun struktur yang kaku ini harus dibayar dengan sebuah apa? Menyiapkan kekuatan yang besar sekali. Karena kalau strukturnya itu kaku.

maka acceleration-nya itu akan besar ke arah horizontal. Dengan demikian, itu nanti tulangnya akan semakin besar kalau menggunakan beton penculan. Kalau menggunakan baja, itu nanti akan bajanya lebih besar dibandingkan dengan struktur-struktur yang lainnya. Nah, jadi kemudian selebihnya di sana, itu adalah kita bedakan.

Bahwa rumah sakit itu adalah sebuah instalasi yang harus tetap survive dibandingkan dengan instalasi yang lainnya. Jadi kalau rumah itu robo ada yang harus mendapat perawatan dibawa ke rumah sakit. Ini nanti akan menjadi masalah apabila rumah sakitnya sendiri sudah berpasalah ketika menjadi gempa. Nah pertanyaannya. Apakah bisa kita membuat bangunan seperti itu?

Bisa, bisa, sangat bisa. Terutama adalah kita membuat satu struktur tersebut itu adalah betul-betul kaku, kemudian genaknya itu kecil, kemudian kuat, dan tahan pun pah. Tentunya ini nanti akan membutuhkan suatu kebiayaan yang agak... agak lumayan besar dibandingkan bangunan-bangunan biasa. Tapi itu adalah peraturan, dan itu tuntutan, dan itu harus dipenuhi.

Seperti itu, Pak Ketut, barangkali, jadi kalau ketika kita akan mendesain sebuah rumah sakit atau tempat pendidikan, pasti akan berbeda dalam suatu urutan-urutan analisisnya. Jadi di sana nanti akan muncul itu sebuah faktor. yang ditambahkan untuk keperluan tadi. Dia harus tetap dalam suatu kondisi eksis sebetulnya walaupun yang lainnya pada kali ini mengalami gangguan. Begitu Pak.

Terima kasih Pak Bantot. Ini kebetulan tadi Pak Ketut menyampaikan bahwa belionya ada masalah dengan mikrofonnya. Mungkin dari teman-teman yang lain ada pertanyaan.

Kami persilahkan untuk open mic. Mungkin kita masih menjawab tadi pertanyaannya Pak Untoyo, Pak. Oh iya, mau nggak Pak Elmi? Jadi Pak Untoyo yang saya maksud itu adalah kondisi tanah lunak.

Surabaya itu kondisi tanah lunak. Itu Pak Untoyo. Nah, tapi memang saya kan tidak tahu problemnya gimana ya. Jadi nanti bisa ngobrol detailnya bagaimana. Kemudian apple to apple-nya bagaimana.

Karena kalau lihat peraturan terbaru tentang SDI 8460 2017 itu sudah sangat anu, sangat baik lah ya. Jadi perpindahannya harus berapa dan sebagainya berapa itu sudah diperhitungkan. Tapi juga memang kegagalan itu kan kompleks Pak. Jadi kalau kita bicara itu kan bisa 4M, bisa 5M, 1E, jadi harus ditinjau satu-satu.

Tapi kalau orang dulu kemungkinan mentalnya itu bagus. Kalau di sekarang ini saat ini kalau saya lihat di lapangan, permasalahan terbesar itu adalah mental. Kemudian rasa.

bahasanya ini berbahaya gitu. Fondasi itu namanya fondasi itu begitu gagal ya atasnya gagal gitu. Akhir-akhirnya gitu aja. Jadi terima kasih banget ini sama Inki Njujatin yang mengadakan ini untuk melakukan ini kan sebenarnya melakukan brainstorming atau melakukan diskusi itu ya. Enak lah.

Saya suka sekali dengan situasi kondisi saya kurang anu pun saya alah. ingin hadir juga. Kira-kira begitu Pak Untoya, tapi kita bisa diskusi lebih intaglah ya. Cuma nanti di ASNI 8460 kalau Pak Untoya memang pelaku konsultan sejati itu pasti sudah bisa baca, baca itu sudah jadi makanan nya.

Nah saya lihat seperti itu. Sebelum itu belum ada kira-kira seperti itu Pak. Sebelum itu belum ada.

Cuma memang ada banyaklah ya. ada banyak permasalahan-permasalahan di fondasi. Ya kira-kira gitu Pak.

Jadi yang tadi saya minta sama teman-teman di sini adalah ketika di Tanah Luna. Kalau di Padang, saya juga pernah, jadi kalau Pak Untoio memang di Padang, sekarang Padang kan banyak pembangunan gedung-gedung, gedung-gedung di UIN 3 dan sebagainya, itu kan juga banyak ada permasalahan-permasalahan gitu. Tapi kalau bicara... jenis tanahnya di situ, lihat itu tanahnya bagus juga. Tapi kata bisa memberikan daya dukung yang baik kalau untuk fondasi.

Ya kira-kira gitu, Pak Untoyo. Tapi lebih enak memang kita harus pernah ketemu di stukar pikiran. Kira-kira gitu, Pak Irwan.

Terima kasih, Pak. Terima kasih, Pak Helmi. Tadi disampaikan Pak Untoyo, bahwa kita harus bekerja dengan hati.

Saya kira sangat tepat sekali faktor integritas kita sebagai seorang apa namanya? profesional memang harus seperti itu. Monggo kami persilahkan lagi, mungkin ada satu pertanyaan lagi sebelum nanti kita tutup.

Monggo, kalau ada pertanyaan, yang lain kami persilahkan. Ada pertanyaan? Ada pertanyaan dari Pak Untoyo itu, saya jawab ya. Dengar enggak ini? Pak Untoyo dengar nggak?

Makasih pertanyaannya bagus. Memang di Surabaya ini banyak sekali di daerah-daerah dermaga itu Belanda itu banyak membuat fondasi-fondasi sumurang dan tangguh memang dia. dan sumuran itu biasanya gede-gede ya toh.

Nah gede-gede itu memang ada mazhab sisi di dalam itu juga dia bekerja gitu ya. Sisi dalam dia bekerja juga gitu ya. Karena begitu dia terpandatkan, dia juga bekerja friksinya ya.

Ada mazhab itu juga. Seperti itu. Itu penyebabnya seperti itu. Dia bisa lebih tangguh gitu ya. Tapi tetap juga yang namanya kalau sudah berpasir.

harus dikontrol terhadap liku vaksi juga Pak. Seperti itu, apapun fondasinya. Tapi memang sungguran ini banyak sekali yang dipakai di Surabaya-Surabaya Utara, struktur-struktur termaga, kemudian struktur lainnya di daerah berpasir itu memang lebih tangguh. Jadi kalau di atasnya itu dia tertutup, kemudian di top.

di topnya sumurannya itu ada platnya gitu ya, tertutup, kemudian dia dibebanding, nah itu priksi di dalamnya itu juga bekerja, selama diameternya besar Pak. Kalau enggak, dia tidak signifikan gitu ya. Tetapi kalau di buku-bukunya Ries yang untuk... apa namanya itu, open steel tube gitu ya. jadi fondafisialisasi baja yang terbuka itu dihitung juga itu.

Friksi dalamnya itu, tapi dia diameternya harus besar ya. Kalau kecil percuma karena model dibuisi tegangannya itu tidak efektif untuk dia bisa bekerja dengan baik. Dan dia waktu itu kan bisa masuknya, kan tidak bisa masuk sama tinggi loh.

Dia bisa-bisa mungkin bisa masuknya di setirjubnya itu kan kira-kira bisa sepertiga itu paling besar. Ya kira-kira gitu Pak. Memang benar itu Pak. Karena sumuran itu lebih tangguh.

Terima kasih Pak Elvi. Mohon maaf. Tadi dari sekretariat ada sedikit trouble tadi terkait dengan jaringan. Terima kasih Bapak-Ibu sekalian.

Karena kita terbatas oleh waktu juga dan hampir 2,5 jam kita berdiskusi terkait dengan gempa Jawa Timur dan bagaimana kita harus, apa yang harus kita kerjakan ke depan. Ini hal yang sangat menarik sekali. Dan saya kira diskusi ini sifatnya adalah untuk membangkitkan kesadaran bersama terkait dengan apa yang bisa terjadi di Jawa Timur, khususnya di Surabaya dan sekitarnya, dan kota-kota di Jawa Timur.

Kami dari INKINDO sangat terbuka kepada kawan-kawan atau pengelola gedung yang barangkali membutuhkan assessment terkait dengan kerusakan-kerusakan kemarin yang ada, yang terkait dengan gempa kemarin, ataupun diskusi-diskusi terkait dengan keselamatan gedung, kami siap memberikan bantuan, memberikan layanan. Tentunya kami sebagai asosiasi tenaga ahli konsultan di INKINDO dan Asosiasi Konsultan di Inkindo didukung oleh mitra-mitra kami, bagian kerjasama kami dari berbagai kampus di Jawa Timur, termasuk dari UNTAC, WMS, dan lain-lain dengan para pakarnya. Sangat senang sekali apabila bisa membantu dari Bapak-Ibu sekalian terkait di dalam bagaimana kita memastikan keselamatan bangunan gedung kita.

Saya kira itu yang menjadi misi kami. dalam diskusi pada sore hari ini. Dan sekali lagi kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Helmi, kepada Bapak Banta Setriano, terima kasih atas waktunya, kesedihan waktu untuk diskusi dengan kawan-kawan pada sore hari ini. Dan mudah-mudahan diskusi-diskusi lainnya akan berlangsung dalam ke depan dengan tema-tema yang lain, yang saya kira... tidak kalah menariknya.

Dan sekali lagi kami dari DPP Niki Ndoye Jatim mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah join pada sore hari ini dan acara kita pada sore hari ini kami sampaikan lagi ini adalah terdaftar di PKB atau Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di LPJK. Bagi teman-teman yang mempunyai SKK ini tentunya bisa diklaimkan untuk mendapatkan nilai PKB. Saya kira demikian dari saya.

Terima kasih sekali lagi. Mohon maaf apabila banyak kekurangan. Dan kami kamis juga ada acara kembali terkait dengan bagaimana digitalisasi dan peran AI, Artificial Intelligence di dalam pembangunan infrastruktur, khususnya dalam masalah efisiensi.

Saya kira itu Bapak-Ibu sekalian bisa mengikuti dan bisa... apa namanya, mensubscribe channel kami di Youtube Inkindo Jawa Timur. Terima kasih sekali lagi. Bela itu, wa'alaikumussalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.