Kisah akan dimulai dengan menampilkannya seorang kepala penjara berpangkat kolonel yang saat itu sedang mengawasi penjara militernya Tak lama kemudian, seorang bawahannya memberitahukan bahwa seorang letnan jeneral yang menjadi tahanan akan dipindahkan ke penjara mereka Sebagai seorang kepala penjara, hal ini tentu saja menjadi kebanggaan tersendiri bagi kolonel Winter Dimana ia bisa secara langsung menyebut kedatangan orang yang paling disegani di dunia militer Amerika Serikat Kedatangan sang jeneral tampaknya telah menyebar di kalangan para tahanan Hampir setiap tahanan termasuk seorang mantan tentara bernama Yates yang kini bekerja sebagai bandar judi di antara para tahanan Tidak lama kemudian, orang yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang Yaitu Lieutenant General Irwin Irwin dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena tidak mematuhi perintah presiden dengan mengirimkan pasukan AS ke Burundi dalam sebuah misi yang mengakibatkan tewasnya 8 tentara Sang Kepala Penjara mengagumi Irwin dan berencana untuk meminta Irwin menandatangani salah satu koleksi buku perangnya Irwin kemudian berbincang singkat dengan salah satu sipir penjara sementara Winter mengambil bukunya Irwin secara terbuka mengkritik koleksi artefak militer Kolonel Winter yang tak ternilai harganya Menyebutnya sebagai sesuatu yang tidak akan pernah dimiliki oleh seorang veteran perang Benda-benda milik Winter hanya akan mengingatkan mereka akan penderitaan yang mereka alami selama perang Tanpa sepengetahuan Irwin, Winter mendengar komentarnya dan kemudian tersinggung Meskipun pada kenyataannya dia tidak pernah terlibat dalam langsung pertempuran Lantas, Winter pun mengurungkan niatnya untuk meminta tanda tangan sang jeneral. Irwin hendak meninggalkan ruangan Winter ketika ia bertemu dengan Aguilar, yaitu seorang tawanan yang memberikan hormat kepada sang jeneral. Sebaliknya, Winter melarang Aguilar untuk memberikan hormat kepada Irwin karena ia bukan lagi seorang jeneral, melainkan seorang tahanan. Keesokan harinya, ketika semua tahanan berada di lapangan untuk melakukan kegiatan bebas mereka, sebuah pertengkaran terjadi dan mengakibatkan kerusuhan.
Irwin menyaksikan dari pinggir lapangan ketika alarm peringatan berbunyi dan para penjaga penjara berusaha menertiban kekacauan dengan menembak narapidana yang memulai kerusuhan dengan peluru karet. Sementara itu, Koliner Winter hanya menyaksikan situasi dari kantornya. Saat makan siang, para narapidana menemui General Irwin dan mengadukan penyiksaan yang dilakukan oleh Kolonel Winter dan para sipir Termasuk kematian beberapa narapidana akibat peluru karet Para tahanan berharap setidaknya Irwin dapat meneruskan keluhan mereka kepada relasi-relasinya di pemerintahan Untuk mengambil tindakan tegas terhadap Kolonel Winter dan anak buahnya Namun Irwin mengatakan bahwa ia hanya ingin menjalani hukuman di penjara ini tanpa terlibat dengan siapapun.
Irwin kemudian dikunjungi oleh Aguilar yang lagi-lagi memberikan hormat kepadanya. Aguilar tidak bisa menyembunyikan kekagumannya pada salah satu petaran perang paling terkenal di Amerika Serikat ini. Irwin dan Aguilar kemudian berbincang santai tentang sikap hormat dalam sejarah militer dan tanpa mereka sadari, Koliner Winter memperhatikan mereka dari kejauhan.
Ini seperti mereka mengatakan, ini adalah siapa yang saya. Saya bukan musuh dan saya tidak takut. Rasa hormat Aguilar kepada General Irwin langsung membuat Winter yang sombong menjadi gugup.
Karena ia takut para narapidana lain akan lebih menghormati Irwin yang hanya seorang narapidana daripada dirinya yang merupakan kepala penjara. Oleh karena itu, untuk mencegah tindakannya dilakukan oleh narapidana lain, ia kemudian memerintahkan Aguilar untuk berdiri di lapangan selama 24 jam penuh sambil memberikan penghormatan ke kantor sipir. Winter bahkan tidak menunda hukuman Aguilar meskipun saat itu hujan turun dengan deras dan pria itu sudah mengigil kedinginan.
Merasa kasihan dengan kondisi Aguilar, Irwin menghampirinya dan memintanya untuk berteduh di tengah guyuran hujan. Karena tindakannya itu, Irwin harus menerima teguran dan pemukulan dari penjaga penjara atas perintah Kolonel Winter Irwin kemudian menegur Winter akan hak-hak yang dimiliki oleh para narapidana selama berada di dalam penjara Namun Winter langsung membalas perkataannya dengan menyebutkan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh para narapidana Salah satunya adalah tidak boleh mengganggu tugas para sipir penjara Karena kekagumannya pada Irwin sudah luntur sejak mendengar komentar Sang General tentang koleksi benda-benda perang miliknya, Winter memerintahkan pria itu untuk mengangkut batu-batu besar. Hukuman yang harus dijalani oleh Irwin tersebut malah dijadikan ajang taruhan oleh Yates dan para tahanan pun mulai bertaruh apakah Sang General mampu menyelesaikan hukumannya atau menyerah di tengah jalan.
Baik, Pak. Meskipun tubuhnya tidak lagi sekuat dulu, Irwin tetap berusaha memindahkan batu-batu besar itu tanpa mengeluh sedikitpun Dia melepaskan pakaiannya di tengah cuaca yang panas dan memperlihatkan banyak bekas luka yang dia dapatkan di medan perang Salah satunya adalah bekas luka saat Sang General mati-matian membela anak buahnya Yang membuatnya menjadi orang yang begitu disegani dan dihormati dalam sejarah militer Amerika Serikat He's fine Meskipun hukumannya ditambah menjadi satu hari penuh dan dia harus mendekam di sel isolasi setelahnya Irwin tetap berusaha keras untuk menyelesaikan karyanya Dia kemudian menerima penghormatan dari semua narapidana saat kembali ke sel tahanan Intro Para narapidana menganggap petulusannya dalam menjalani hukuman adalah semangat yang dimiliki oleh seorang pejuang sejati Yates kemudian mendatangi Irwin di selnya dan memberinya banyak rokok sebagai hadiah Namun karena Irwin bukan perokok, ia memerintahkan Aguilar untuk membagikan rokok tersebut kepada semua narapidana Disini terungkaplah bahwa Irwin mengenali ayah Yates yang merupakan bawahan sang jeneral Irwin kemudian bercerita kepada Yates tentang ayahnya yang mampu membangkitkan semangat juangnya dan para prajurit lainnya ketika mereka terkepung di waliah musuh dan hanya memiliki sedikit peluang untuk keluar hidup-hidup. Ia juga mengatakan bahwa para prajurit yang menjadi bawahannya sudah seperti keluarganya sendiri yang harus dicelamatkan dengan segala cara. Yates yang merupakan mantan perwira dan pilot helikopter tampak takjub mendengar cerita Irwin tentang masa lalu ayahnya. Kesokan harinya, Irwin mendatangi para tahanan yang disuruh membangun tembok oleh Winter agar mereka sibuk dan tidak bermalas-malasan.
Dia kemudian meminta Aguilar untuk mengajari para narapidana cara membangun dinding batu dan mortir yang kuat karena Aguilar telah memberitahunya bahwa ayahnya adalah seorang tukang batu yang terampil. Setelah menerima arahan dari Irwin yang kepemimpinannya mampu membolisasi dan mengatur para tahanan, mereka mulai membangun tembok benteng bersama. Alih-alih kata jeneral, Irwin mendapatkan julukan kepala dari para tahanan yang menghormati kepemimpinannya. Merasa iri dengan perhormatan Irwin dari para tahanan, Winter kemudian memerintahkan penjaga penjara untuk menghancurkan tembok. Ketika Aguilar menghadang bulldozer, Winter langsung memerintahkan seorang penembak Jitu untuk menebakan peluru karet yang biasanya tidak mematikan tepat ke arah kepala Aguilar.
Tembakan itu langsung membunuhnya. Setelah tembok-tembok itu hancur, Irwin dan para narapidana memberikan penghormatan terakhir kepada Aguilar dengan formasi yang sama dengan penghormatan kepada tentara yang gugur di medan perang. Beberapa waktu kemudian, Winter yang merasa posisinya terancam mendatangi sehat tahanan Irwin dan menawarkan sebuah kesepakatan kecil kepadanya agar ia tutup mulut mengenai insiden yang menewaskan Aguilar. Namun, Irwin dengan tegas menolak kesepakatan yang ditawarkan oleh Winter.
Bahkan, ia dan para tahanan akan menuntut pengunduran diri Kolonel Winter karena dianggap telah menyelahgunakan jabatannya untuk melakukan kekerasan yang tidak perlu. Mengetahui bahwa para penjaga penjara akan melaporkan tindakan mereka kepada Winter, para tahanan pun mulai bersikap layaknya tentara di sekitar Irwin dengan menggunakan kata-kata kode dan gerakan. tubuh. Dalam kunjungannya ke penjara, Brigadir General Wheeler yaitu atasan Winter memintanya untuk menepati janjinya saat ia mengeluhkan kondisi Irwin yang dianggap Winter berhalusinasi karena melihat penjara sebagai medan perang yang ingin direbut oleh Irwin dari posisinya sebagai sipir. Di sisi lain, Wheeler yang menghormati Irwin menemui dan berbicara dengan General dengan bintang tersemat di pundaknya itu.
Dia mendengarkan keluhan Irwin dan para tahanan tentang kesewenang-wenangan Winter Wheeler kemudian menyuruhnya untuk mendapatkan bukti yang palit tentang kesalahan Winter Sehingga dia dapat mengambil tindakan terhadapnya Setelah itu, Irwin dan beberapa narapidana yang paling dekat dengannya Mulai merencanakan untuk menggulingkan Winter dan mencopotnya dari jabatannya sebagai kepala sipir Yates tampak bersemangat untuk bergabung dengan mereka. Namun, Yates malah meninggalkan Irwin dan anak buahnya karena satu dan lain hal. Winter yang melihat hal ini kemudian menghubungi Yates dan menyuapnya dengan pengurangan hukuman asalkan ia bersedia menyeri mata-matanya untuk mengetahui apa yang sedang direncanakan oleh Irwin.
Setelah berhasil mengalihkan perhatian para penjaga penjara agar tidak lagi diawasi, Irwin kemudian mengumumkan rencananya kepada seluruh narapidana untuk mengambil alih penjara dari kendali Winter. Mereka berniat mengibarkan bendera Amerika Serikat secara terbalik sebagai tanda bahaya, yang berarti Winter tidak bisa lagi mengendalikan peratahanan sehingga ia akan dicopot dari jabatannya. Setelah mengungkapkan rencananya kepada seluruh narapidana, Irwin menyadari bahwa Yates mematamatai dirinya untuk melaporkan kepada Winter Irwin kemudian mengundang Yates untuk berbicara empat mata Dimana ia menesehati dan mengatakan kepadanya Bahwa ia melihat hati nurani seorang pejuang sejati dalam dirinya Irwin mengatakan bahwa Winter hanya melihat sisi buruk dari Yates Sehingga dia hanya memanfaatkan untuk kepentingannya Sementara itu, Irwin melihat yang terbaik dalam diri Yates dan ia sangat yakin bahwa Yates memiliki semangat juang untuk membela mereka yang teraniaya.
Namun, Yates tidak terlalu peduli dengan perkataan Irwin karena ia segera melaporkan rencananya kepada Winter. Begitu mengetahui rencana Irwin, Winter langsung menyembunyikan bendera tersebut di kantornya. Tak lama setelah itu, seorang narapidana menerobos masuk ke dalam kantor Winter dan menghina Yates sebagai pengkhianat sehingga memaksa Winter dan para ajudannya keluar untuk mengamankan narapidana tersebut. Yates tidak menyianyikan kesempatan itu untuk mencuri bendera dari kantor Winter dan menyemunyikannya. Kesokan harinya, Yates menemui Winter dan mengatakan bahwa Irwin sudah memiliki benderanya dan langsung dijebloskan ke dalam sel isolasi karena ia sebenarnya berada di pihak Irwin.
Winter segera memerintahkan hampir semua anak buahnya untuk mengumpulkan para tahanan di lapangan dan mencari bendera tersebut di sel tahanan. Namun, hal ini merupakan bagian dari rencana Irwin untuk mengurung para penjaga penjara di dalam agar para tahanan dapat bergerak lebih leluasa di lapangan. Irwin memang mengatur rencananya untuk membuat kekacauan di dalam penjara.
Tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada Wheeler bahwa Winter sudah tidak layak dan harus segera dicopot dari jabatannya. Di sisi lain, Yates berhasil melarikan diri dari sel isolasi tepat saat kerusuhan dimulai. Salah satu narapidana berhasil mencapai ruang komunikasi dan menelpon Wheeler untuk melaporkan kekacauan di dalam penjara dan ketidakmampuan Winter mengendalikan para narapidana.
Winter segera menurunkan pasukannya yang tersisa untuk memukul mundur serangan para narapidana yang bergerak di bawah komando Irwin. Dengan menggunakan senjata seadanya dan kerjasama yang solid, para narapidana meledakan kantor winter dan menggagalkan serangan meriam air dari kantor winter. kendaraan lapis baja Setelah mengetahui bahwa Wheeler akan tiba dalam waktu 20 menit, Winter segera memerintahkan helikopter untuk menembaki para tahanan dengan amunisi.
Irwin yang telah mengantisipasi hal ini meminta para tahanan untuk membantu Yates mengambil alih helikopter. Setelah mengambil alih kendali helikopter, Yates membunuh penembak G2 yang telah membunuh Aguilar. Karena semua serangannya berhasil ditangkis oleh Irwin dan para narapidana Winter akhirnya turun tangan dan memerintahkan seluruh pasukannya untuk mengapung para narapidana Dengan todongan senjata karena sipir penjara diperbolehkan menggunakan amunisi mematikan dalam keadaan darurat Winter kemudian memerintahkan para narapidana untuk tiarap, namun mereka mengabaikannya hingga akhirnya ia memperingatkan para narapidana bahwa penembak itu yang ditempatkan diatas mereka akan menembak jika mereka tidak menurut. Irwin kemudian memerintahkan rekan-rekannya yang sesama narapidana untuk tiarap, sebab ia tidak ingin ada lagi korban jiwa dan mereka semua segera menuruti permintaan sang jeneral. Winter kemudian meminta Irwin untuk mengembalikan benderanya namun ia menolak.
Setelah itu Irwin berbalik dan mulai berjalan menuju tiang bendera untuk mengibarkannya. Melihat Irwin mengabaikannya, Winter memerintahkan pasukannya untuk menembaki Irwin namun tidak dilakukan. Ia memerintahkan pasukannya berulang kali mencoba menghentikan Irwin namun tidak ada yang mematuhinya termasuk ajudan kepercayaannya yaitu Kapten Perret. Karena tidak ada yang mewatuhi perintahnya dan menolak untuk membunuh Irwin, Winter mengambil tindakan nekat dengan menembak punggung Irwin saat pria itu mulai mengibarkan bendera. Meskipun sekarat, General Irwin terus mengibarkan bendera hingga titik darah penghabisan.
Perat kemudian menangkap Winter karena telah menembak Irwin. Setelah itu, para tahanan yang telah berdiri kembali mulai memberikan hormat kepada bendera. Winter pun sangat terkejut saat mengetahui bahwa Irwin telah mengibarkan bendera dengan benar, yang berarti dia telah menembaknya dengan sia-sia. Film ini diakhiri dengan bendera yang berkibar di atas tembok penjara ketika General Willard tiba. Kolonel Winter segera dibawa pergi dengan di Borgo.
Para narapidana kemudian membangun tembok baru sebagai peringatan bagi rekan-rekan mereka yang gugur Dimana nama Aguilar dan Irwin termasuk di antara mereka yang terukir di tembok kastil Tamat Oke gimana tanggapan kalian tentang film ini? Tulis di kolom komentar Sekian dulu untuk video hari ini Jika kalian suka dengan video ini, jangan lupa untuk like, komen, share kemanapun kalian suka Terima kasih telah menonton See you next time and bye bye