[Musik] [Musik] lempar ke Pak Indra Ya silakan Pak Indra Terima kasih Kakak kiril ngomong-ngomong saya dikasih Waktu berapa menit nih E kalau untuk pak Indra singkat cepat tepat kira-kira saya ada 300 SL cukup engak Oh dikurangi saja jadi 10 Oke selamat pagi Bapak Ibu sekalian yang terhormat pak Baidowi Ketua DPP Partai Nasdem ada kakak nafaurbah anggota DPR RI terpilih dari Partai Nasdem kakak-kakak dari DPP DPW Partai Nasdem juga kakak-kakak Ta dan kakak-kakak dari yay Dar ABN kalian peserta simposium yang saya cintai senang sekali kita bisa ngobrol saya diminta khusus hari ini bicara tentang guru ya jadi karena ini konsepnya adalah mau menyiapkan revisi undang-undang Sis Diknas kita di mana guru itu menjadi bagian penting saya ini kebagian bikin dimnya jadi kalau di DPR ituh ada istilah Dim atau Dim daftar inventaris masalah ada masalah guru yang akan saya sampaikan nanti sambil kita diskusikan tadi sudah diperkenalkan Nama saya Indra karismiaji gelarnya Prof dari provokator ya tapi setelah bergabung di Nasdem saya ditambahin gelar lagi mag sekarang magister agitasi jadi bagianag Bapak Ibu sekalian Nah langsung saja kalau kita bicara guru ini kan banyak guru nih ya kayaknya kalau orang Indonesia ngomongin guru itu bayangannya selalu statusnya enggak jelas gajinya kecil banget jadi bayangannya tuh selalu bayangan kalau Ya maklum ya anak tah tahun -an itu kan dengarnya Umar Bakri kan jadi bayangan kita yang namanya guru tuh selalu mengingat Umar Bakri Ya sudah gajinya kecil disunat pula ya kan ketemu anak-anak yang bandel jadi ini tapi apakah memang semua guru Indonesia itu seperti Umar Bakri Wah ini gelap nih Emang sengaja kayaknya gak enggak bisa muncul Iya jadi saya tadinya membandingkan nih Coba deh bisa di ini engak Emang sengaja kayaknya enggak boleh muncul nih apa slide yang ini ya benar nih bisa yang sebelah kanan andah lagi Ram lagi viral guru-guru SMK negeri di NTT gajinya hanya r50.000 per bulan kata beberapa teman-teman di Nasdem terutama yang perempuan Karena sekarang ini Nasdem ini akan menjadi partai yang fokus pada gerakan perempuan rumah perempuan ya protesnya apa Wah kalau r50.000 per bulan buat bedak aja enggak cukup Kak ya kan itu protesnya tapi faktanya begini guru-guru Ini lagi viral Nah kalau kita mau bandingkan dengan menterinya dalam setahun saja hartanya bisa naik 3,4 triliun kan beda banget antara yang di bawah guru-guru sama menterinya ya memang menterinya sih memang orang kaya tapi kan kalau tadi kita bicara distribusi Kok jauh banget ya kan ternyata guru-guru itu sekarang itu hanya bisa dapat gaji itu sekitar 3t Thank you Thank you Thank you kan gu nah tapi Bapak Ibu sekalian Tentunya saya enggak perlu menjelaskan lagi kalau secara akademis yang namanya keberhasilan pembelajaran itu ternyata kalau dari sisi eksternal itu memang yang paling besar itu pengaruh guru 30% 30% itu keberhasilan hasil belajar dari guru yang lain teman sekolah ya pir itu 5% rumah 5% sarpras sekolah jadi mau secanggih Apun sarana prasarana sekolah itu ternyata secara akademis cuman 5% kepala sekolah juga cuman 5% tapi 30% itu guru akan menjadi faktor penentu keberhasilan pembelajaran jadi yang namanya guru itu secara akademis secara riset kajian ilmiah memang berpengaruh sangat penting nah menariknya lagi mackenzi Global Institute itu tahun 2017 sudah membuat kajian yang mengatakan salah satu profesi yang tidak bisa tergantikan oleh Ai oleh metafers oleh iot oleh robotik oleh komputer oleh teknologi itu guru enggak bisa tergantikan dan ini kita bicara dari sejarah Hindu dulu kalau anda membaca kitab Mahabarata ada kisah kalau di jawakan itu kisahnya namanya palguna palalgunadi lakonnya itu palgunapalgunadi jadi apa Bambang ekalaya ini musuhnya Arjuna Dia pengin banget berguru sama gurunya Arjuna yang namanya pendeta dorna tapi enggak mau dornanya itu jadi guru ya akhirnya Apa yang dilakukan dia bikin patungnya pendeta dorna dan seakan-akan kehadiran pendeta dorna itu membuat dia bisa belajar dan ternyata berhasil nah beberapa kali itu saya pernah juga melakukan eh sebuah sampling apa riset kecil-kecilan lah Di mana guru-guru itu saya ajak fitness bareng ya saya ajak fitness bareng terus mereka saya suruh angkat beban nih pertama enggak kuat kan benchpress gitu ya ngangkat di tempat fisness ngangkat misalnya 10 kilo aja enggak kuat kan gitu apa yang saya lakukan coba sekarang saya Letakkan jari di besi barbel itu kemudian saya bantu hitung Ayo coba satu dua tiga ternyata yang tadinya sendirian enggak kuat hanya dengan saya menempelkan jari dan bantu ngitung jadi kuat 10 kali Nah itulah Kenapa di buku yang sangat terkenal judulnya greit ya yang ditulis oleh Angela duckwth dia mengatakan itulah bedanya yang namanya deliberate practice dengan cuman praktis Kenapa para atlet itu selalu punya yang namanya pelatih ya enggak padahal menurut anda lebih jago mana atletnya atau pelatihnya pasti atletnya kan tetapi yang namanya pelatih enggak pernah bisa ditinggalkan karena tadi butuh kehadiran orang lain untuk memberikan semangat untuk memberikan feedback itulah pentingnya guru Bapak Ibu sekalian jadi ini jelas tidak tergantikan nah tahun 2015 saya diundang ke Kemendikbud mendengarkan paparannya Bank Dunia menarik paparan Bank Dunia judulnya saja adalah guru Indonesia tidak akan bisa Sejahtera itu judul paparan bank duniaarik gak tapi enggak pernah dipublikasikan kan kita enggak pernah tahu jadi paparan Bank Dunia itu menunjukkan bahwa guru Indonesia tidak akan pernah bisa Sejahtera Apa alasannya yang pertama rasio gurumu itu terlalu rendah artinya kalau sekarang orang itu selalu ngomong kita kekurangan guru faktanya kita kelebihan guru Bapak Ibu ini datanya Nah jadi kelihatan ya yang sebelah kiri tingkat SD ini Indonesia nih kita itu lebih hebat dari Jepang lebih hebat dari Cina Singapura dan negara-negara lain ini untuk rasio guru SD kita catatan data ini hanya guru-guru yang punya NUPTK sedangkan faktanya banyak guru yang enggak punya nuuptk Jadi sebetulnya jumlahnya lebih banyak lagi sekarang kita lihat guru sekolah menengah nih kita 1 banding 12 satu guru 12 murid ini yang punya NUPTK jangan-jangan kalau yang apa enggak punya tambah yang enggak punya nuuptk kita bisa 1 banding 10 ini kita bicara dari jumlah Nah makanya Bank Dunia mengatakan karena jumlahnya kebanyakan mau apbn-nya berapaap pun dibaginya terlampau banyak ya dapatnya sedikit kan harusnya kita enggak perlu guru banyak-banyak karena dibandingkan dengan negara-negara lain yang kualitasnya jauh lebih bagus dari kita kita di bahkan lebih tinggi dari Korea dari Singapura dari negara-negara lain bandingkan misalnya kayak India itu jauh di atas sana 1 banding 33 Filipina 1 banding 35 bahkan kalau SD India tuh 1 banding 40 kita luar biasa kebanyakan guru dari sisi jumlah ya Jadi ini yang sebetulnya membuat yang namanya ee guru Indonesia engak engak bisa Sejahtera karena jumlahnya kebanyakan kan beda menterinya bahkan ngomong kita akan merekrut 1 juta guru ya ini nambah masalah lagi jadi kita justru problemnya kebanyakan guru ya Tapi secara keseluruhan ya kita enggak bicara distribusi nanti kita bicara distribusi Oke kenapa jumlah guru kita kebanyakan Kemendikbud sendiri saya waktu itu bicara dengan kepala Balit bank saat itu juga mengakui kita Ini kebanyakan mata pelajaran negara-negara lain itu cuman 6 7 8 nanti kakak Satia akan cerita beliau pengalaman tinggal anak-anaknya sekolah di Finlandia itu enggak kayak kita 15 mata pelajaran dan dulu pernah dicoba satu mata pelajaran dihapus yaitu tik nah ini ketua Asosiasi guru tiknya ada di sini sahabat saya ini Pak Bambang dulu dulu protes banget kan padahal waktu itu cuman menjadi kelinci percobaan sebetulnya apa dampaknya kalau satu mata pelajaran dihapus Wah protes karena berhubungan dengan tunjangan profesi kan harus ngajar 24 jam banyak hal jadi problemnya itu di masalah kebijakan yang mau kita mengubah kebijakan yang dahulunya yang sebelumnya membuat kacau ya jadi dan problemnya lagi di Indonesia itu satu guru cuman bisa menguasai satu mata pelajaran benar Enggak coba deh suruh guru matematika ngajar Bahasa Inggris pasti nolak ya kan guru agama suruh ngajar IPA gituuh ngajar fisika pasti nolak Ya kan saya pernah mengajak 30 Kepala SMA dari Jakarta bersama dengan kepala dinas pendidikan provinsi Jakarta tahun 2012 itu datang ke sebuah SMA di Amerika Serikat muridnya 360 gurunya cuma 6 jadi rasionya 1 banding 60 dan itu mereka mengatakan lancar-lancar saja Pak kita kan bingung Gimana sih caranya kok guru berarti kan kalau gurunya cuma en dia harus ngajar berbagai macam maam pelajaran kan kita semua bertanya Kok bisa nah Kepala Sekolahnya itu malah ketawa bilang gini gini teman-teman dari Indonesia sekolah kita ini kan sekolah umum ya kan SMA Berarti semua siswa harus menguasai semua mata pelajaran benar enggak benar kan semua siswa lulus dinyatakan lulus kalau menguasai semua mata pelajaran diberik kan Nah kenapa gurunya cuma bisa satu apa gurunya enggak lulus SMA Nah itu kita bongong semua waktu dijelaskan seperti tapi ya membuat kita berpikir Oh ya benar juga ya kan beda dengan SMK beda dengan perguruan tinggi ini kan sekolah umum kita berpikir Ya seperti SD juga kan bisa yang namanya guru kelas kan kita enggak harus menjadi ahli matematika kita mengajarkan pendidikan yang dasar dan menengah saja problem kedua nah ini yang bikin jumlah guru kita kebanyakan data dari acdp Ternyata 14% guru-guru kita tidak pernah hadir di sekolah nah 14% guru guru kita tidak pernah hadir di sekolah Pas saya bertanya ke Pak Dirjen waktu itu konfirmasi kan data ini ternyata dibenarkan cuman kita Jangan berpikir yang negatif dulu ternyata mayoritas bukan karena bolos tahu enggak mayoritasnya kenapa bukan tugas juga mayoritas mereka yang tidak hadir ini adalah istri pejabat Jadi waktu awal berkarir sebagai guru ya kan kemudian misalnya suaminya diangkat jadi kepala dinas menjadi Kapolres Kapolda Dandim kajati kajari kan punya tugas di kantor suaminya kan itu urusan negara juga Dharma Wanita Dharma Pertiwi bayangkari itu semua nah itu yang bikin kosong kan tugas negara juga Nah di sinilah yang mulai kepala sekolah bingung nah mulailah ngerekrut guru-guru honorer ini jadi menariknya bahkan Bapak Ibu sekalian data dari kemandikbot sendiri ya dari tahun 99 kenaikan jumlah Guru apa kenaikan jumlah siswa kita 17% kenaikan jumlah guru PNS 23% jadi kan sebetulnya persentasenya sudah ketinggian guru pns-nya kan kalau dari peningkat tahu enggak kenaikan jumlah guru honorer itu berapa persen Ayo ada yang bisa tahu enggak tebak berapa persen kenaikan jumlah guru honorer dari tahun 99 yang bisa jawab saya kasih hadiah nginap gratis di Istiqlal kenaikannya 870% Bapak Ibu itu yang sebetulnya dari dulu Kemendikbud itu enggak mau ngangkat-ngangkat guru honorer jadi PNS karena jumlahnya kebanyakan sebetulnya tapi enggak pernah disampaikan nah menterinya yang sekarang ya karena enggak pernah tahu masalah amp hanya tahu masa depan enggak pernah mau belajar sejarah ya begitu ini datanya jadi jadi problemnya karena 14% guru enggak hadir di sekolah jadi ngerekrut guru-guru baru ini Nah kalau ini jelas saya ketemu sendiri di Jakarta kenapa kemarin juga banyak clansing guru guru-guru di Jakarta terutama yang PNS enggak mau suruh ngajar lebih dari 24 jam alasannya banyak ya masuk akal juga di sisi lain kepala sekolah juga enggak bisa maksa kan bilang Susah pak kita harus persiapan gini gini gini kan yang penting kami sudah menjalankan tugas 24 jam itu saya banyak temui di Jakarta sendiri Makanya juga Jakarta punya banyak guru honorer jadi bayangin nambah satu kelas gitu misalnya tinggal nambah 1 jam gurunya enggak mau karena bilang kan tugas saya hanya 24nya padahal undang-undang guru dan dosen mengatakan itu minimal 24 jam maksimal 40 jam tapi ini yang membuat guru-guru kita kebanyakan nah ini baru problem besarnya distribusi guru memang tidak merata ini data Bank Dunia juga jadi kelihatan daerah mana yang jumlah gurunya itu rasionya 30 sampai 50 Sumatera banyak tuh ya kan Jawa Barat Banten itu gurunya rasionya 30 sampai 50 tapi juga banyak yang kelebihan kayak Jakarta tuh 0 sampai 16 rasionya dan saya juga kembali pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri tahun 2017 saat SMA dan SMK berpindah kewenangan dari kota Kabupaten ke provinsi itu banyak guru-guru SMA dan SMK lagi ngantri di rumah kepala daerah ada yang Bupati ada yang Walikota minta dipindah jadi guru SMP atau guru SD Kenapa karena takut nanti ditempatkan di daerah yang jauh ya kan udah enak-enak ngajar di Bandung nanti tah-tahu disuruh ngajar di Ciamis jauh makanya Mendingan jadi guru SMP aja itu yang membuat guru numpuk di kota-kota besar tapi di daerah-daerah terpencil enggak ada guru jadi yang di di dilihat itu distribusinya memang tidak merata tapi secara jumlah kita kebanyakan jadi betul-betul yang di DKI kemarin itu ada cleansing guru secara kebijakan udah benar karena memang kebanyakan tapi caranya yang enggak manusiawi kan kemarin karena ada yang cuman pakai WA ya kan Dan itu enggak ada enggak ada woro-woronya dulu Enggak ada pemberitahuan dulu ada yang datang ke sekolah langsung dikasih tahu berhenti enggak ada Surat enggak ada apa kan itu yang menjadi problem Pak Indra masih banyak ya pak Indra ya Dikit sudah en nih Nah ini menurut saya juga kekeliruan terbesar di Indonesia itu guru ditaruh sebagai birokrat ya kan PNS itu kan birokrat kan jadi jangan heran kalau tugas guru di Indonesia lebih berat urusan administrasi ya karena ditempatkannya sebagai birokrat di negara lain menjadi profesional pernah dengar enggak Anda di Indonesia ajaal dokter honorer ada enggak lawyer honorer ada enggak kenapa mereka profesional semua hanya ada di negara ini ada guru statusnya honorer jadi disamakan dengan buruh pabrik disamakan dengan tenaga admin ya ya padahal yang diurus adalah manusia harusnya profesional guru itu harusnya enggak harus kaya raya bahkan memang guru enggak cocok jadi orang kaya kan gitu loh kalau orang kaya jadi pengusaha Jadi pedagang kan gitu tapi guru itu gak boleh khawatir misalnya besok makan apa kalau itu berobatnya Gimana jadi guru harus Sejahtera guru itu enggak boleh pusing dengan urusan-urusan seperti itu nah itu yang harus kita siapkan jadi guru enggak boleh ditempatkan sebagai birokrat nah proses perekrutan ini jadi problem tadi kan karena Kepala Sekolahnya bingung kelasnya kosong ya udah deh akhirnya yang dicari Bu bukan guru yang kualitasnya terbaik tetapi karena anggaran bosnya Cuma ada 250.000 nyarinya Siapa orang yang mau digaji r50.000 beda kan kita mencari kayak di Finlandia di Singapura rekrutmennya mencari yang terbaik dengan tentunya remunerasinya juga yang terbaik kalau kita justru mencari siapa guru yang mau digaji sekian bahkan lebih ngerinya lagi bapak ibu ini fakta ya saya menemukan banyak sekolah yang gurunya rela dibayar sangat murah tapi karena gurunya adalah pengelola atau pemilik bimbel Jadi sebetulnya jadi guru tujuannya untuk marketing bimbelnya rusak karena juga bermain dengan nilai ya nilai siswa ini ya ak menjadi menjadi problem dan tadi guru PNS direkrutnya sama kayak PNS yang lain kan karena tadi mindsetnya adalah birokrat bukan menjadi profesional tigal lagi Pak Bentar kemudian Indonesia ini Nah ini salah satu perjuangan kita di Nasdem ya kita ingin mengembalikan pendidikan itu adalah hak asasi manusia jadi enggak boleh yang namanya pendidikan itu diperdagangkan diperjualbikan karena itu hak yang melekat dalam diri kita Nah karena Indonesia ini komersial banget pendidikannya makanya guru itu selalu ditempatkan sebagai faktor biaya Nah karena komersial Pasti orang yang komersial kan berpikirnya pendapatan setinggi-tingginya biaya serendah-rendahnya kan Makanya jangan heran gaji guru di Indonesia rendah karena ditempatkan sebagai biaya tuh itu mindsetnya bukti kalau Indonesia itu pendidikannya komersial menterinya pendidik apa pengusaha Yaudah pakra kalau guru dan urusan guru itu adalah investasi itu juga komersial atau enggak kalau guru Pendidikan guru itu juga merupakan investasi itu komersial atau enggak investasi itu kalau yang tadi disampaikan oleh Mas itu lebih kita bicara tentang misalnya kita menanam tanaman bagaimana untuk tumbuh nan jadi jangan e investasi itu dihitung seperti untung rugi bukan itu yang dimaksud jadi tetap ini bicara layanan bicara pengabdian nah terakhir nih problem ke harus diakui kualitas dan kapasitas kapabilitas guru kita masih belum sesuai dengan harapan karena tadi yang pertama adalah rekrutnya juga prosesnya enggak akun tal enggak transparan dan tadi memilih guru yang mau digaji r250.000 r100.000 walaupun saya pernah ketemu loh di Dapil saya ada guru yang luar biasa ada guru yang luar biasa dia waktu masuk jadi guru honorer gajinya hanya 25 sebulan gurunya guru hebat kenapa dia mau menjadi guru dengan gaji r5.000 karena Kepala Sekolahnya ibu kandungnya sendiri Jadi sebetulnya membiayai adalah ibunya jadi ada subsidi ibu di sana tapi gurunya guru hebat dan si Ibu juga membutuhkan bantuan si anak ini ya Jadi ini bapak ibu Bu kalau kita melihat stop dulu ininya ya sebelah kanan ini hasil uji kompetensi guru kita ya yang terakhir tahun 2019 rata-rata guru SD kita skornya 54 80 ini sampai 100 ya nilai 54 tuh di kampus kira-kira a b c atau apa lulus enggak guru SMP kita 58,6 guru SMA kita paling tinggi 62,30 guru SMK kita 58,40 dan saya keliling Indonesia ini ada videonya sih tapi mungkin enggak punya waktu ya mayoritas guru-guru kita itu ngajarnya ngajar buku membaca buku itu enggak perlu kuliah 4 tahun kalau cuman buat baca buku doang tapi itu yang terjadi jadi saya katakan Wah ini berarti masih pakai KTSP saya bilang kurikulum tingkat satuan penerbit tergantung penerbitnya Oke jadi rekomendasi kami dalam dalam revisi undang-undang snas itu tentang guru posisikan tenaga pendidik sebagai profesional yang sejahtera jumlahnya Enggak usah banyak tapi harus Sejahtera kalau kebanyakan guru tuh bukan guru jadi juga aneh juga sekarang setiap kampus punya yang namanya FKIP itu itu siapa yang bikin saya juga enggak paham hanya dulu gara-gara muncul tunjangan profesi guru kan guru tiba-tiba dapat dua kali lipat gaji Terus sekarang semua kampus punya FKIP buat apa Sama juga kayak sekarang ini rencana semua kampus mau punya fakultas kedokteran Padahal kita harus jaga rasio itu kurangi jumlah mata pelajaran ngapain kita sih banyak-banyak buktinya skor Pisa Kita jelek terus lebih jelek daripada mereka yang cuma 6 tu mata pelajaran pendidikan rasio guru ditingkatkan pendidikan gak boleh dikelola S komersial distribusi tenaga pendidik yang merata tenaga pendidik harus mengikuti pelatihan setiap tahun Nah ini nih kita itu gak pernah punya program pelatihan guru yang mumpuni dan itu sudah disampaikan oleh o satung gerak selama 5 tahun tuh targetnya cuma 400.000 guru faktanya cuman 200.000 guru guru kita 3,6 juta yang sisanya Kapan dilatihnya PPG kita tiap tahun cuman 400.000 guru guru kita 3,6 juta KAP di negara lain kalau gurunya ada 1 juta ya 1 jutanya dilatih semua itu ibaratnya pisau itu harus diasah Kalau enggak ya jadi di kumpul Nah kita enggak makanya sampai sekarang kan enggak semua guru dapat sertifikasi kan lagi nunggu turunnya Yen kata pemerintah Yen ono duite Oke ayo pak Indra 2 menit lagi I kualitas tenaga pendidik harus dikontrol ya jadi menggunakan kayak dokter lah ada izin praktik kan dan itu harus lembaga independen jangan pemerintah lagi jadi kita ada kontrol terus yang terakhir tentunya benahi kualitas lpdk Terima kasih wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh baik Bapak Ibu Terima kasih Pak Indra ya Coba bapak ibu yang profesinya guru k tangan ya banyak ya