Transcript for:
Khutbah Tentang Nasihat dan Taqwa

وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَأَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَكِيبًا وَقَالَ عَزَّ وَجَلَّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُكَاتِهِ وَلَتَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ Faina khairul hadisi kitabullah wa khairul hadihi hadiu Muhammadin sallallahu alaihi wasallam wa sharrul umuri muhdasatuhu wa kulla muhdasatin bid'ah wa kulla bid'atin dalalah wa kulla dalalatin finna Sidang Jum'ah yang berbahagia, terutama anak-anakku sekalian, diperhatikan tidak ada yang bersender, tidak ada yang berpangku tangan di dahu, dan juga tidak ada yang menegakkan dua lututnya. Itu adalah duduk yang sangat dilarang di dalam Jum'ah ketika khutbah disampaikan. Baik, ikhwas sekalian di dalam hadis urutan yang ketujuh yang disampaikan oleh Imam An-Nawawi di dalam Al-Arba'in hadis dari Tamim Ad-Dari R.A Dari Ad-Tamim adalah salah seorang imam Salatut Taraweh dan beliau sahabat yang dulunya Nasrani kemudian masuk Islam Makanya di masa dia itu Nasroni karena dia itu ahli berkapalan Pernah naik satu kapal kemudian terdampar Akhirnya menemukan tinggalnya The Chair Hadisnya panjang disampaikan oleh Imam Muslim di dalam sohidnya Kata beliau Qala Rasulullah S.A.W Rasulullah S.A.W bersabda Ad-dinu an-naseeha Subhanallah, ini penegasan setegas-tegasnya karena Rasulullah menggunakan tekna ma'rifah Ad-dinu nasihatun, itu beda dengan ad-din an-nasihat Artinya agama itu nasihat, nasihat itu agama Makanya orang yang tidak bernasihat itu tidak beragama secara sempurna. Ad-dinu an-nasihah.

Agama itu nasihat. Di dalam seluruh komponennya, di dalam seluruh bagannya, termasuk di dalam cara menyampaikan di dalam berda'wah, termasuk di dalam amr ma'ruhnai munkar, termasuk di dalam cara menegakkan syariah, termasuk di dalam cara mendidik mengajarkan kepada orang al-nasihah. Al-Nasihah itu dari kalimat Nas-Saha yang artinya Khalusah, yang artinya adalah murni. Makanya disebutkan Labanun Nasihun, susu yang nasih artinya Labanun Khalisun. Dengan demikian agama itu butuh ketulusan dohir batin di dalam menjalankan.

Dan kenapa hadirin salian Rasulullah menekankan ini? Karena memang asas daripada agama itu dibangun dengan wa tawasaw bil haqqi wa tawasaw bil sabri Karena orang di dalam masalah penyimpangan itu tidak lepas dari salah satu di antara dua. Kalau enggak dia itu gelap terhadap kebenaran atau kalap terhadap kebaktilan. Makanya gelap terhadap kebenaran dibutuhkan وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ Karena kalau dibiarkan dia akan tercepur ke dalam berbagai macam subahat. Dan kalau di dalam kebatilan, kalau dibiarkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang akhirnya mengikuti syahwat dan ini adalah puncak penyakit agama, syubaha dan syahwat makanya dibutuhkan ad-dinun nasihah Makanya kata Fudan Ibn U'ayyad Ini merupakan satu hal yang perlu kita cermati Kita camkan Kalau kita itu ingin lebih unggul daripada salafus soleh Dan bisa itu Makanya kata beliau Orang-orang akhir ini nanti tidak akan bisa menyalip kita, mendahului kita dengan sholat dan puasa.

Makanya sehebat apapun sholat kita, tidak akan bisa mengungguli sholatnya Imam Abu Hanifah. Sehebat apapun puasa kita, tidak akan bisa mengalahkan puasanya Abdullah ibn Amr bin Az. Tapi dengan apa?

Kata beliau, dengan yang pertama adalah, ini penting, sekhau'un nufus murah hati. Jadi, orang itu akan dengan sendirinya pelit tindakan kalau pelit hati. Orang itu meskipun sekarang tidak punya uang, meskipun dia miskin, kalau murah hati suatu ketika dia akan menjadi dermawan.

Sakha'un nufus itulah yang mengunggulin para sahabat, para tabi'in dan salafuna soleh. Sakha'un nufus itulah yang menjadi umat khairah, kuntum khairah, umatin ukhrijat dinas. Dan yang keduanya Masya Allah.

Yang keduanya adalah salamatus sudur, yaitu terangnya, selamatnya hati. Tidak ada ghil, tidak ada hasut, tidak ada kibr. رَبَّنَا وَفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَ مِنْ إِيمَانٍ وَلَا تَجْعَلْ فِي كُلُوبِنَا قِلَّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَعُوفٌ رَحِيمٌ Dan ini menjadi penyakit paling kronis di zaman akhir.

Tolong yang tidur, dibangunkan sampingnya, baik yang asatid maupun yang murid, semua disenggol ya, yang sudah mulai ngantuk disenggol, gak patut, khutbah cuman Setengah jam, Antum pakai tidur, itu sangat tidak patut ya. Apalagi Antum di tempat-tempat yang memang itu menidurkan. Tuh, kembali lagi. Salam untuk sudut.

Ikhwas sekalian, Rasulullah katakan Dabba'a'a'laikum da'ul umami qablaku Telah menggelayutin ke dalam diri kalian penyakit umat-umat sebelum kalian Al-hasadu wal-baqba'a hasud iri dengki Ini yang sekarang ini membuat umat itu mudah sekali terjadi pecah, mudah sekali terjadi kris, dan terjadi persengketaan yang di dalam bahasa latinnya sekarang segregasi. Inilah yang ditakutkan oleh Rasulullah SAW Sehingga Rasulullah SAW memohon berlindung kepada Allah Su'idhatil bayin Dan itu zaman nanti akan keluar dajjal Sehingga Rasulullah SAW katakan Yakhruju dajjalun Dajjal itu hanya keluar Fi khifatin minad din Saat agama itu tipis Wa idbarin minal ilmi Dan orang bertaling dari ilmu Dan yang ketiga Banyaknya perselisihan, persengketaan Dan pertengkaran diantara umat Yang antar negara perang Yang antar suku kris Yang antar umat Sekarang satu dengan yang lainnya Centang pernah Padahal Allah katakan Fatafsyalu watathabari hukum Jangan kalian centang perna Kalian pasti gagal Dan kalian pasti lemah Makanya disini dibutuhkan Addilun nasihah Yang ketiga Annuskhu lil'umma kata Fudal bin Iyad Bahwa umat zaman akhir ini bisa melampaui, bisa melompati karir-karir agama yang dicapai oleh salafunasoleh dengan yang ketiga, yaitu annusuhu lil'umma, yaitu nasihat sesama umat. Makanya Rasulullah SAW ketika ditanya, Leman ya Rasulullah, ad-dinu nasihaydu? Leman?

Rasulullah SAW menjawab, lillah. Kenapa? Karena pengabdian kita kepada Allah, karena kita bertawheed, dibutuhkan keikhlasan totalitas. Makanya kenapa surat Kul huwallahu ahad dikatakan suratul ikhlas? Karena surat itu dari ayat...

pertama sampai akhir, tidak ada satupun yang untuk makhluk murni untuk Allah kullu wallahu ahad allahu samad lam yalidu walam yulat walam yakun lahu kufwan ahad Dan harusnya seperti itu, keikhlasan kita, an-naseh halillah, kita tuluskan ibadah kita kepada Allah, kita murnikan, tawhid baik rububiah, uluhiyah, asma'wa sifah, kita tidak campur, kita abdikan kepada selain Allah SWT dalam bentuk ibadah sekecil apapun, karena Allah mengancam. Inna allaha la yaghfiru ayyushraqabihi shay'a. Inna Allaha la yufiru ayyushrighabihi wa yufiru maduna thalik dan Rasulullah SAW katakan man mata wa huwa yushrik billahi shay'an dakhala n-nar siapa yang mati melakukan syirik, hanya kecil, maka masuk neraka.

Tapi sebaliknya, siapapun orangnya, yang nanti kembali kepada Allah, dengan membawa dosa andaikan sepenuh jagad, tapi dia tidak menerima, menyekutukan Allah, kata Allah di dalam hadis kudsi, ya benar Adam lau ataitani bikurabil ardi khataya summalakitani latushrik billahi shai'a laataituka bikurabil ardi maghfiratan wahai hambaku seandainya kamu bertemu denganku dengan membawa dosa sejagat kemudian kamu ketemu tidak tidak melakukan syirik kepadaku sekecil apapun aku akan datangi dengan pengampunan sepenuh jagad pula Allahu Akbar makan disinilah yang dikatakan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam ini inilah Dari ikhlas kita lillah, Man mata kita tunus menyembah Allah, Kita murnikan tauhid kita, Ila almamat, Wala tamutunna illa wa antum muslimun, Sampai man mata wa wa ya'lam, Annahu la ilaha illallah, Dakhalal jannah. Dakhalal jannah. Man mata wa huwa ya'lam Kenapa? Karena bertauhid yang tulus itu gak mungkin ya ikhwan tanpa dasar ilmu Makanya Allah katakan Fa'alam annahu la ilaha illallah Ilmu dulu Kemudian dia akan mentauhidkan Allah secara benar Secara murni, secara tulus Sehingga mati dalam keadaan husnul khatima Man mata wa huwa ya'lam annahu la ilaha illallah Dakhwal al-jannah Kemudian yang kedua, wali kitabihi kepada kitabnya.

Bagaimana kita itu bertulus ikhlas, bernasihah kepada kitab Allah, tidak lain adalah kita baca. Kemudian yang keduanya kita amalkan, dan yang ketiganya kita hafalkan. Yang keempatnya kita renungkan. Yang kelimanya kita imani dengan sepenuh hati. Dan ini harus kita penuhi kalau kita itu.

Addinu nasihah li kitabillah. Makanya Allah katakan kitabun anzal nasihah. tanpa itu ikhwan Alquran tidak mengandung tidak memberikan keberkahan kepada kita Alquran tidak memberikan pengaruh kepada kita bahkan adanya dengan tidak adanya bagi kita bagi seorang muslim yang tidak melakukan lima itu sama aja makanya ikhwan sekarang kenapa Alquran Al-Quran di tengah kita.

Yang itu dikatakan disifati oleh Allah hudan. Disifatin oleh Allah syifa. Disifatin oleh Allah sebagainya macam sifat.

Rahmah. Tetapi umat penuh dengan kegelapan dan kegaduhan. Karena mereka menjauh dari Al-Kitab. Tidak nasihat.

Makanya Rasulullah SAW katakan, coba perhatikan Ya Ahlul Quran Ya Ahlul Quran, apakah diantara kita yang sekarang ini mengemari Al-Quran, bahkan menghafalkan Al-Quran Telah menjaga Al-Quran di malam hari. Seperti Abu Musa Al-Ashari. Bahkan Rasulullah SAW ketika itu mengatakan.

Kami-kami tidak tahu letak rumah-rumah keluarga Abu Musa Al-Ashari. Kecuali di malam hari. Ketika mereka sedang menandungkan Al-Quran.

Sedang melanturkan Al-Quran. Coba bayangkan. Bandingkan kita sekarang ini. Bahkan diantara sebagian besar kita telah masuk ke dalam ayat yang telah dikhawatirkan oleh Rasulullah dan itu direkam oleh Allah وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّي إِنَّ قَوْمِ اتَّخَذُ هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا Rasul mengandung kepada Allah Ya Allah Sungguh kaum kun ini Nanti akan menjadikan Al-Quran Sesuatu yang dicampakkan Katanya para ulama Ketika menafsirkan ayat ini Seperti Imam Ibn Kathir menyampaikan artinya tidak mau membaca atau membaca tapi tidak mau merenungkan atau membaca memenuhkan tapi tidak mau mengamalkan membaca merenungkan mengamalkan tetapi keyakinannya tidak dalam makanya khawarij itu hebat bacaan Alqur'annya tetapi dikatakan oleh Rasulullah apa yang merukuna diantin kenapa karena Alqur'an yang fase itu tidak bisa masuk ke dalam hati artinya menjadikan keimanan ketakwaan menyebar di dalam tindakannya sehingga Rasulullah SAW katakan yakraunil Quran bukan sekarang terteteh-teteh tertateh-tateh tidak yakraunil yakraunil Quran mereka baca Quran lagi kenapa Hai lam yablughu taroqihim Sampai tenggorokan aja tidak.

Makanya kata Al-Hasanul Basri, Al-ilmu ilman. Ilmu itu ada dua macam. Ilmun fil qalbi, dhakahu wal ilmun nafi. Ilmu yang ada di dalam hati itulah ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang membuahkan khasiyah.

Ilmu yang sekarang ini memasukkan orang ke dalam surga. Itulah ilmu yang dikatakan oleh Allah, innama yakhshallaha min ibadihil ulama. Bukan ilmu, fil lisan. Zaka hujjatun ala al-abd. Itu nanti akan menjadi pencelaka.

Itu nanti akan menjadi hujah di hadapan Allah karena menerantarkan Al-Quran makanya Rasulullah wanti-wanti ya ahlal Quran autiru fa'inna allaha witrun yuhibbul witru an nasihah li kitabila kita baca Kemudian wali Rasulihi. Nasihat kita kepada Rasulullah SAW tidak lain adalah mengimani Rasulullah, mengimani ajarannya, menerima beritanya penuh dengan kepercayaan tanpa ada keraguan dan membenarkan seluruh apa yang dia khabarkan dan membela risalahnya setelah meninggal dunia, menjaga kehormatannya kalau dilecehkan. Itulah an-nasihah li Rasulillah. Kalau kita tidak melakukan itu secara minimal, maka kita belum memiliki sikap tulus kepada Rasulullah SAW, terutama, الدب عن الشريعة والدب عن سنة membela syariatnya dan juga sunnahnya. Betapa banyak diantara kita sekarang ini seperti yang dikatakan oleh Ibrahim Adham Ketika ditanya, wahai Ibrahim Abu Ishaq, kenapa kita berdoa tetapi hati kita tidak khusus, tidak fokus sehingga doa kita tidak banyak dikabulkan oleh Allah karena hati kalian mati dari perkara 10 diantaranya adalah diantaranya za'amtum annakum tuhibbuna Rasulullah wa tara' kalian mengklaim mencintai Rasulullah tapi melantarkan sunnahnya melantarkan syariatnya bahkan ikut-ikutan melecehkan kehormatannya dan juga termasuk kehormatan ahlul bayt keluarga Rasulullah SAW selanjutnya ad-dinu nasihah setelah Rasulullah adalah wali'a immatil muslimin kepada imam-imam kaum muslimin, imamuddin din imam agama adalah ulama imam dunia adalah umar dan kedua-duanya kata Allah subhanahuwata'ala hati Allah wa atiur Rasulul amri minkum oleh karena itu hadir salian mentaati ulil amri merupakan suatu kewajiban baik ulil amri dalam masalah agama katanya Imam syafi'i adalah ulama ulil amri di dalam masalah dunia adalah umar sama-sama merupakan memiliki Harga, memiliki suatu apa namanya?

Kehormatan yang harus kita lindungi. Makanya Rasulullah SAW katakan, Man ro'a min amirihi shai'an yakrohu. Barang siapa yang melihat sesuatu dari imamnya, dari amirnya, dari penguasanya, sesuatu yang tidak menyenangkan, fal yasbir, hendaknya dia bersabar. Sabar.

Kenapa? Karena apa? Karena rata-rata Al-imamah Al-imamah itu adalah Mawdi'ul-dhulmi Letak kezaliman Kata para ulama Oleh karena itu adilus aliyan, bila ada penguasa yang adil, bila penguasa itu menjaga berbagai macam kejujuran, maka memiliki kelebihan yang sangat tinggi di hadapan Allah, termasuk diantara tujuh orang yang diberikan naungan oleh Allah, di masa nanti tidak ada naungan adalah al-imamul adil. Sehingga hadirin sekalian yang dirahmati oleh Allah SWT Rasulullah SAW katakan Al-imamu dillullahi fil ardi Ya'wi ilaihi kullu madlumin Imam penguasa pemurahan Pemimpin adalah naungan Allah yang Allah letakkan di bumi, yang dia gunakan berlindung orang-orang yang teraniaya. Artinya, nilai salian, seorang penguasa, seorang pemimpin, belum bisa menjadi pemimpin yang sejati, kalau belum bisa melindungi orang yang lemah.

Ya'uwi ilaihi kullu maglumin. Dengan demikian kesabaran penuh harus kita tingkatkan terutama nanti di zaman akhir dimana pernah Rasulullah SAW berkata kepada Abu Dharr Wahai Abu Dharr, nanti akan muncul pemimpin-pemimpin yang suka makan harta negara apa sikapmu terhadap mereka? kata di kata beliau, saya akan angkat senjata dan saya akan perangi apa kata Rasulullah?

jangan wahai Abu Dharr sabarlah sampai kamu ketemu aku di telaga kenapa? maslahat dan mazaratnya pasti akan lebih besar mazaratnya kenapa? pada zaman dahulu yang sudah begitu dahsyat ikhwah, bagaimana sekarang ini ketika suaminya Orang itu memberuntak melawan pemimpin Padahal rata-rata mereka dulu itu menjadi pemimpin gratisan Bahkan mereka diangkat Apalagi sekarang di zaman akhir Kepemimpinan itu penuh dengan pembiayaan, pengorbanan Dan juga berbagai macam modal-modal besar Sulit untuk melepasnya Oleh karena itu Isbir hatta talqawni filqaw Yang terakhir adalah wa'amatin muslimin dan kepada seluruh kaum muslimin. Dengan cara apa? Dengan cara kita nasihati.

Kita ajari agama. Kita lindungi dunianya. Kita jaga maslahatnya.

Kita berikan hak-haknya. Dan yang tidak kalah pentingnya, kita lindungi dari berbagai macam hal-hal yang sekarang ini mengganggunya, merusaknya, dan merugikannya. Sehingga Rasulullah SAW... katakan itu minim daripada makna nasihah di amat muslimin kita berikan nasihat agama secara tulus kita ceramahi secara ikhlas kita berikan berbagai macam nasihat-nasihat dengan kata-kata yang santun dan sopan Dan termasuk amr ma'ruf ni munkar adalah bagian nasihat Termasuk dakwah adalah bagian nasihat Memberikan hak kaum muslimin A'ati kulla dihakkin hakkahu Adalah termasuk bagian daripada nasihat Dan punca dari seluruh nasihat itu kata Rasulullah Fa'idhas tansaha ahadukum fansahuh Jika di antara kalian meminta nasihat, kasih masukan yang tulus.

Kasih wajangan yang baik. Kasih musyawarah yang tidak ada kesan kita itu berkhianat. Apa yang baik buat kita, baik juga buat dia. Apa yang merugikan kita, juga merugikan buat dia.

Apa yang tidak enak buat kita, juga tidak enak buat dia. Itulah minim daripada nasihat. Demikianlah mudah-mudahan.

khutbah yang pertama ini bermanfaat akulu kawli hadha wasafullaha li walakum wasafullaha aladim inna allaha wal ghafur rahim Alhamdulillahiladzi arassal rasuluhu bilhuda wa dinil haqqa liyuthiruhu ala ddini kullihi wa lukariya almushrikun asyadu an la ilaha illallah wahdahu la sharika lahwa anna muhammadin amtuhu wa rasuluh Allahumma salli wa sallim