Transcript for:
Menjaga Hati dan Keimanan pada Allah

Intro Udahlah tidak usah kita berusaha disukai orang Tidak perlu berusaha disukai Allah Dan kita tidak perlu berusaha keras dicintai orang Karena yang membulat balik hati itu adalah Allah. Lempeng saja. Lempeng saja, adik-adik. Lakukan yang terbaik dengan ikhlas, tulus. Mungkin orang suka, mungkin tidak suka.

Mungkin biasa-biasa saja. Mungkin dicemoh, tidak apa-apa. Alhamdulillahi Rabbil Alamin Alladhi khalaqal mawta wal hayata liya bluakum ayyukum ahsanu amala wa huwan azizul kufur Allahumma salli ala muhammadinu ala alim Abadan abada birrohmatika ya arhamadrahimin.

Rabbana latuti qulubana. Ba'da idhadaitana. Wahablana milladunka rohmah.

Innaka antal wahab. Taqbal minna ya karim. Innaka antas samiul alim.

Amin ya rabbal alamin. Adidin menurut istri Rasulullah SAW. Doa yang paling sering dibacakan Rasulullah adalah.

Ya mukallibal kulub sabbit qalbi ala dinik Duhaya Allah yang membulat balik hati Tetapkan hati ini dalam agamamu Mengapa begitu penting? Karena hati ini ada di antara dua jemari Allah. Mudah bagi Allah membulak balik hati. Sekarang diberikan nikmat taat, nanti diambil oleh Allah. Kalau ketaatan bisa hilang seketika.

Berapa banyak yang asalnya ahli masjid dan sekarang tidak ke masjid. Yang asalnya tiap malam tahajud dan sekarang tidak tahajud. Yang asalnya hafal.

Al-Quran dan sekarang tidak baca Quran. Berapa banyak yang asalnya sungguh-sungguh kepada agama, sekarang melupakan agama. Dan kita juga dengar berapa banyak orang yang murtad keluar dari agama. Semua terjadi biiznillah. Maka kita tidak aman.

Kecuali minta tolong. Sebab apa yang bisa kita andalkan? Sholat?

Tidak khusyuk. Isya barusan kita tidak. Baca Quran Selain tidak ngerti Juga kadang tidak ikhlas Lebih ingin dipuji orang Sedekah Hanya sedikit dibanding dengan rezeki yang Allah berikan Itu pun belum tentu ikhlas. Nolong orang belum tentu tulus. Benar?

Zikir jarang. Sedang maksiat banyak. Mata berzina. Pikiran kotor. Mulut busuk.

Pendengaran sia-sia. Tubuh sering maksiat. Laleh.

Hati munafik. Musrik. Ria.

Ujug. Takabur. Apa amalan kita yang bisa menyelamatkan? selamatkan kita kalau tidak ditolong oleh Allah benar Hai apa coba andalan kita untuk membuat kita selamat tidak ada nyaris kita lebih banyak mengumpulkan dosa daripada ngumpulkan kebaikan Kalau Allah tanpa kasih sayangnya, sudah selesai kita ini. Tinggal dicabut hidayah, na'udzubillah.

Bisa tidak beriman. Seketika itu, berapa banyak orang yang dicabut nikmat iman. Maka karena kita mengandalkan amal masih sangat terbatas Andalkanlah doa Menghibah kepada Allah supaya ditetapkan ini Jangan sampai tercabut nikmat iman ini Allah yang membulak balik hati.

Di sisi lain, kekuasaan Allah di hati kita itu meliputi senang dan benci. Makanya kalau kita suka tidak boleh berlebihan, karena bisa jadi benci. Dan kalau kita benci tidak boleh berlebihan, karena bisa jadi suka.

Hati-hati ini hadirin. Wah amit-amit, saya benci kepada dia, bisa dijodohkan tuh oleh Allah. Atau cinta setengah mati, tidak ada lagi dalam hidup saya selain dia, tinggal dibalikan saja hatinya oleh Allah, jadi tidak suka, selesai itu cinta.

Mau janji saya hidup semati, tidak ngepek, kalau Allah cabut rasa suka, selesai itu sukanya. Maka, jangan berlebihan. Suka biasa saja, tidak suka juga harus proporsional.

Karena hati ini dibulak-balik oleh Allah. Termasuk calon mertua asalnya tidak setuju. Kalau Allah bikin mau dinikahkan itu anaknya, dibuat setuju itu sama sekali tidak sulit.

Dari tidak setuju menjadi setuju. Dari yang menolak lamaran menjadi ingin menikah, itu mudah sekali bagi Allah. Makanya jangan mengandalkan siapa-siapa, andalkan Allah. Mau nikah? Ah, penampilan saya kurang keren.

Saya tidak punya uang. Mungkin tidak ada yang mau sama saya. Dan Allah tahu, saudara mikir begitu. Di ijabah tidak ada yang mau. Salah sendiri, su'udon.

Habis, saya mah orang kecil. Sepatu juga nomor 32. Dikecilkan tuh kakinya. Yang nakdirkan jodoh itu Allah dan Allah itu tidak tergantung kepada wajah. Karena yang bikin wajah kita adalah Allah. Iya kan?

Tapi saya lulusannya hanya lulusan SMP. Eh tidak terhalang takdir Allah terhadap lulusan. Tapi saya tidak punya uang Kalau Allah mau menjodohkan Nanti digerakkan oleh Allah Orang ngasih uang Tadi, maaf ya Saya di pesawat Kesini Di atas Sudah pesawatnya delay Dari jam 1.20 Jadi jam 2.15 Sudah di atas, tidak bisa mendarat Karena hujan lebat Mau kembali ke Jakarta tidak Akhirnya di Purwakarta Muter-muter, satu jam lebih di atas Pas turun dari pesawat ada yang salaman, masukin uang ke saku, uang ini ada, kenal baru.

Jadi saya punya uang sekarang, kasihkan ke siapa ya? Nah kalau saudara ingin itulah yang menyebabkan saya gak mau ngasih gitu. Betul itu. Masya Allah, tadinya mau ngirit supaya jangan naik pesawat, ada saja. Langsung ngepalkan uang.

Apa ini Pak? Buat. Baru kenal Allah yang menggerakkan.

Ini cerita ini bukan hanya menimpa ke saya, kalau Allah mau ke siapapun. Yang tadinya mau nagih utang, tinggal dibalikan oleh Allah. Jadi prihatin melihat. Saya itu asalnya enak lihat saudara.

Tapi kenapa jadi prihatin? jadinya saya mau nagih, ya sudah halal, beres tidak sulit, sangat tidak sulit karena setiap hati dibulak-balik oleh Allah makanya kita tidak usah berusaha disukai orang karena di luar kekuasaan kita hati orang itu hati orang itu dikuasai Allah kita bagaimana cukup lah ingin disukai Allah nah sesudah itu terserah Allah apakah orang akan dibuat suka atau tidak itu Di luar kemampuan kita Makanya ikhwan kalau mau nikah dengan seseorang tidak usah lebay Kan ada tuh yang seorang wanita ditaksir Dia bawa bunga sekuntum Ini panas Akhirnya dia bawa bunga satu genggam Ini panas Akhirnya bawa pot Itu dia Ini panas, akhirnya dia pakai traktor bawa yang gede. Tidak ada gunanya, akhirnya perempuannya pergi, ini error dua-duanya. Ini saya lihat banyak santri baru, ini yang kuning ini santri baru ya?

Kan? Baru berapa bulan? Lama kan? Masih ingat cerita itu?

Ah, perlu ceritakan jangan? Khusus bagi yang belum tahu. Ya itu, yang beli bunga itu.

Masih ingat? Ayo ceritakan. Beli bunga untuk apa?

Ini calon saya. Romantis sekali ya masa gini. baru juga pergi beli lagi bunga sekuntum satu genggam buat siapa lagi nih Dek adiknya juga manis jadi jaga-jaga saja kalau enggak Kakak yaitu ke adik mulai tukang dagang pemuda ini serakah banget tapi ah ada penting bunga laku baru juga pergi balik lagi satu lagi deh Pak bunganya loh buat siapa ibunya juga cakep Pak kalau saya datang yang nyuguhin ibunya ah Sekaligus aja Pak, atas tukang jualan, ini pemuda kurang ajar, budak kakaknya, adiknya, ibunya, tak kemplang koe mungkin ya, tapi yang penting laku. Datang nenek Aduh kang mas Dede ya aduh kakak baik Ibu aduh calon baik Lagi duduk begitu Buel bunyi ting ting Bapak datang, bapak datang Pas lihat langsung berdoa khusus sekali lama sampai si calon ini bertanya berbisik bukan bertanya Kak Hai saya tidak nyangka Kakak tuh orangnya religius sekali ini doanya khusus dan lama sekali atas si kakak Iya saya juga nggak nyangka deh kalau bapak kamu tukang bunga gitu ada hai hai Ngerti? Kira-kira berapa hari doanya hadirin?

Ini memang tingkat tinggi gurau nya hadirin ya Ada yang loading terus, yang kurang kuota mah bingung sampai sekarang Kenapa? Ini tingkat tinggi ya, ada yang ikut ketawa sambil tidak ngerti, gak apa-apa Udahlah, tidak usah kita berusaha disukai orang. Tidak perlu berusaha disukai Allah.

Dan kita tidak perlu berusaha keras dicintai orang. Karena yang membulat balik hati itu adalah Allah. Lempeng saja.

Lempeng saja adik-adik. Lakukan yang terbaik dengan ikhlas, tulus. Mungkin orang suka, mungkin tidak suka. Mungkin biasa-biasa saja. Mungkin dicemok, tidak apa-apa.

Rasulullah SAW juga sempurna akhlaknya. Tetap saja ada yang tidak suka, ada yang benci. Dan itu bukan masalah.

Benci ke kita tidak ada masalah. Yang bahaya itu Dibenci Allah SWT Sebaik apapun yang kita lakukan Tidak mungkin semua orang suka ke kita Pasti ada yang tidak suka Dan bukan masalah kita Yang paling penting kita berusaha Agar Allah suka Terima kasih telah menonton