Halo Sahabat LIPI! Ayo coba kalian ingat dan perhatikan lingkungan tempat asal kalian. Apakah di sana ada suatu warisan budaya atau sebuah pengetahuan yang unik dan hanya dimiliki oleh warga setempat? Jika ada, itu semua termasuk pengetahuan lokal. Coba kamu perhatikan, apa saja kegiatannya dan apa yang dihasilkan? Siapa pelakunya? Bagaimana dan kapan dilakukan? Apa sih Pengetahuan Lokal itu? Menurut Clifford Geertz pengetahuan lokal adalah pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat lokal dalam suatu wilayah hingga berkembang suatu sistem budaya yang menjadi pedoman bagi masyarakat setempat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Pengetahuan lokal sangat terkait dengan lingkungan alam sosial, ataupun budaya tempat kelompok masyarakat itu hidup dan melakukan berbagai aktivitas dalam menjalankan kehidupannya. Sebagai negara yang luas dan kaya akan ragam budaya, Indonesia tentu punya beragam pengetahuan lokal dari berbagai wilayah Contohnya, masyarakat Aceh memiliki mawah yaitu pengetahuan lokal berupa pola kerja sama ekonomi dan bisnis yang dipraktikkan oleh masyarakat dengan menggunakan sistem bagi hasil sesuai dengan kesepakatan yang dibuat di awal. Lalu, warga Kalimantan memiliki Ulap Doyo yaitu kain tenun ikat berbahan serat daun doyo jenis tanaman pandan yang berserat kuat dan tumbuh secara liar di pedalaman Kalimantan yang terinspirasi dari flora dan fauna yang ada di tepian Sungai Mahakam. Di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, ada pengetahuan lokal berupa nilai kegotongroyongan yang disebut melesi yaitu tindakan meringankan beban satu sama lain, baik dalam suka maupun duka. Ketiga contoh tersebut hanya sebagian kecil dari ragam pengetahuan lokal yang ada di Indonesia Artinya, pengetahuan lokal itu sangat penting, ya! Jadi, sederhananya pengetahuan lokal berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup masyarakat lokal agar sejahtera, serasi, dan seimbang Pengetahuan lokal juga berfungsi sebagai penentu keberlanjutan identitas asli suatu komunitas Oleh karena itu pengetahuan lokal di suatu daerah tentunya patut menjadi sumber informasi untuk memperkaya khazanah pengetahuan bagi masyarakat. Selain untuk menunjukkan kekayaan budaya bangsa kita, sebuah pengetahuan lokal di suatu daerah mungkin juga bisa menjadi referensi bagi masyarakat di daerah lain untuk mengembangkan dan meningkatkan taraf hidup mereka. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mulai tahun 2020 memiliki “Program Akuisisi Pengetahuan Lokal”. Program ini bertujuan untuk mendukung dan memotivasi para penulis buku atau kreator audiovisual yang memiliki karya berupa pengetahuan lokal Tentunya ada insentif yang diberikan bagi pemilik konten. Kamu baru punya ide atau konsep? Bisa Kamu punya karya berupa buku dan sudah pernah terbit? Tentu Bisa Kamu punya film dokumenter atau animasi ? Bisa, dong “Program Akuisisi Pengetahuan Lokal” ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas publikasi nasional, baik dalam bentuk buku maupun audiovisual serta mendiseminasikannya melalui kanal publik sehingga masyarakat dapat mengakses berbagai informasi yang ber-muatan konten pengetahuan lokal dengan mudah. Gimana caranya? Sahabat LIPI bisa mengunjungi laman resmi LIPI Press lipipress.lipi.go.id/pages/program-kearifan-lokal untuk mendapatkan informasi selengkapnya terkait persyaratan dan pendaftaran program ini. Usaha pelestarian pengetahuan lokal harus terus dilakukan agar kita tahu bagaimana cara memperlakukan alam, menanggapi fenomena alam serta hubungan masyarakat lokal dari beragam wilayah di Nusantara. Yuk bersama kita rawat ingatan akan pengetahuan lokal yang ada di Indonesia