Intro Beli teh tarik tak pake sendal, seperti tak santun, tapi hati mengabaikannya. Berbagai macam produk pasar modal, exchange-traded fund salah satunya. Hai Sobat IDX, kembali bersama saya Marco Kawet dalam IDX Talks hari ini.
Intro Semoga teman-teman sekalian senantiasa dalam kondisi sehat walafiat, dan tentunya harus semangat dalam menjalankan aktivitas hari ini. Hari ini, kita akan ngobrol banyak mengenai salah satu produk unggulan pasar modal, yaitu Exchange Traded Fund, atau mungkin yang sering teman-teman dengar dengan istilah ETF. Tapi bukan saya akan berbicara, melainkan di tengah-tengah kita sudah hadir Mas Ignatius Denny. Apa kabar Mas?
Sehat? dan luar biasa baik. Luar biasa baik. Iya.
Senantiasa sehat ya? Senantiasa sehat. Bagaimana mas aktivitas belakangan ini di masa pandemi ini?
Aktivitas di masa pandemi lebih luar biasa lagi mas Marco karena kita lihat agak sulit gitu ya sebagai investor. Kita harus lebih semangat lagi. Kita harus lebih giat lagi. Semua kita lakukan by online.
Show must go on. Show must go on. Mas, hari ini kita akan ngobrol mengenai produk dari ETF. Berbagai macam ya. Pertanyaannya akan muncul nih.
Saya yakin teman-teman juga di rumah masih banyak yang ingin bertanya tentang apa sih produk ETF ini. Tapi mas, sebagai pengantar, saya juga penasaran. Kalau kita berbicara ETF, mungkin masih banyak orang belum begitu memahami. Tapi boleh nggak sih mas, mas Dini sedikit memberikan cerita, memberikan sedikit informasi kepada kita.
ETF itu perkembangannya seperti apa yang sudah ada di Indonesia? Silahkan. Baik, Mas Marto.
Terima kasih kesempatan ini. Jadi, kalau kita bilang investasi tadi sudah disampaikan melalui pantun yang sangat luar biasa dari Mas Marto. Tidak kenal maka tidak sayang. Jadi ETF sebenarnya sudah hadir di tengah kita dari tahun 2007. Sudah lumayan lama banget kan? Sudah berapa tahun ya?
Hampir 2 dekade. Hampir. Hampir 2 dekade.
Tapi memang perkembangan. Pengembangannya agak cukup lambat gitu ya, dari tahun 2007 sampai tahun 2017 itu dari 2 produk di 2007 baru meningkat menjadi 14 produk. Itu pun penerbitnya dari 2 baru meningkat menjadi 3. Jadi sangat terbatas gitu ya. Tapi 3 tahun terakhir ini Mas Marco, pengembangannya luar biasa. Tadi dari 14 produk kita meningkat di tahun 2020 mencapai 47 produk.
Itu kan luar biasa, hampir 3 kali lipat gitu ya. Dan lama-lama itu. yang singkat bertambahnya sebagian banyak ya? Nah, di 3 tahun terakhir ini, betul. Dan dari penerbitnya juga meningkat menjadi 22 penerbit.
Luar biasa kan? Oke, jadi sangat menarik sekali. Artinya bisa dikatakan dalam perkembangan dalam waktu singkat, ternyata produk ETF ini juga semakin berkembang di Indonesia. Betul.
Oke, biarkan pendengar sedikit penasaran. Penasaran dulu. Jadi kita sudah mendengar teman-teman, sudah mendengar apa yang disampaikan Mas Denny terkait dengan perkembangan di Indonesia. Nah, sekarang kita bicara soal ini. ETF ini mas?
Baik. Singkat saja mas, kalau kita berbicara ETF apa sih mas? Nah kayak saya tuh agak khawatir karena kan tadi banyak ngomong exchange to the fund. Belipet ya?
Pusing. Lidahnya kelipet. Kelipet lidahnya.
Padahal bahasa sipilnya tuh ada mas Warku. Exchange to the fund itu reksadana yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa. Atau kalau mau lo disingkat lagi, reksadana yang diperdagangkan di bursa. Jadi dia kawinan sebenarnya antara reksadana dan juga saham.
Jadi selama ini banyak orang mungkin reksadana sudah sangat familiar, tapi ternyata ini ada produk lain yang mirip dengan reksadana namun diperdagangkan. Begitu mas? Iya betul sekali. Jadi diambil sifat positif dari reksadana maupun sifat positif dari saham.
Jadi kawinannya diambil yang baik-baiknya aja. Mas Denny, tiga kata yang menggambarkan ETF. Siap, jadi jangan eksces. Efficient Standard Fund itu pasti belibet gitu kan. Itu tiga juga sih.
Itu tiga juga ya. Itu tiga juga tapi yang kita sering pakai ini, ETF-nya itu efisien. Kenapa produk efisien gitu ya?
Pertama, dia punya yang disebut pasar perdana dan pasar sekunder. Jadi ini luar biasa. Pasar perdana ini sama seperti kita jual beli reksadana.
Pasar sekunder sama seperti kita jual beli saham. Nah ini bisa dua-duanya. Jadi efisien.
Yang kedua efisien kenapa? Karena dari sisi pertukaran, portfolio. Jadi kalau kita beli saham, kita kan mesti mikirin diversifikasi.
Kalau kita beli ETF, ini sudah ter-diversifikasi. Paling tidak ada 20 saham di dalamnya. Jadi kita nggak usah takut spesifik ris dari suatu perusahaan kalau turun sendiri gitu ya sedangkan marketnya naik.
Diversifikasi juga salah satu mitigasi resiko, Mas. Betul, karena itu ini produk yang tadi ya, satu. E, efisien.
E, efisien. Mas Marco minta tiga kata. Tiga kata. Tiga hal. Tiga hal.
Yang kedua, T, transparan. Transparan. Transparan, jadi ngerawang.
Kalau transparan tuh kelihatan semua. Nggak perlu diterawang. Clear, jelas. Clear, jelas, betul. Jadi kalau...
Kita ibaratnya reksadana, itu kan biasanya ada fact sheet tiap bulan yang isinya top 10 apa aja sih yang diinvestasikan gitu ya. Nah kalau ETF ini setiap hari harus dipublikasikan seluruh isi portfolio. Berarti setiap hari?
setelah jam perdagangan selesai langsung dipublikasikan? iya jadi langsung kelihatan dan itu dipakai untuk referensi harga jadi kita langsung kelihatan transparan banget nih misalkan mandirinya ada berapa lot terus astra ada berapa semua detail termasuk komponen cashnya itu harus dipublikasikan 100% yang disebut ini transparan dan selain transparan jadinya kenapa? karena buka-bukaan gitu ya biasanya ETF ini lebih cocok untuk investasi pasif karena kalau aktif kan portfolio manajer kan cari ini saham-saham terbaik apa nih yang bisa naik gitu ya tapi abis itu dipublikasiin setiap hari orang contek setiap hari itu kan kurang menarik ya karena itu ETF tadi transparan dan biasanya untuk itu pasif, itu T nya, sekarang F nya tadi, fleksibel.
Jadi seperti rakyatnya saham, kita bisa transaksi kapan saja sesuai jam perdagangan, fleksibel, tinggal buka online trading, pilih ETF nya, beli. Nah itu adalah ETF. ETF, E nya efisien, T nya transparan, dan F nya fleksibel. Betul itu tiga.
Mas lebih disimplekan lagi, tadi sudah disampaikan mengenai 3 alat tentang ETF, kalau boleh digambarkan mungkin ada analogi. biologi khusus nggak terkait ETF ini? kalau simpelnya ini kan kayak reksadana masih ya kalau reksadana masih bingung kita mikir ini deh makan buah kalau kita... rujak rujak betul kalau kita milih sekarang buah apel besok buah jeruk gitu ya besok pir, ini kan vitaminnya dibagi-bagi nih kalau kita beli ETF itu kan langsung terdiversifikasi jadi kayak kita beli satu mangkok sok buah isinya saham-saham yang memang sudah sudah dipilihkan. Jadi sudah kita tidak terlalu mikirin tadi.
Ini sudah terdiversifikasi dan juga Samsung yang bagus isinya dengan harga yang murah. Kurang lebih itu. Mas, tadi saya menarik ketika Mas Dini sampaikan mengenai investasi yang ETF ini cenderung ke pasif.
Betul, betul. Mungkin ada sedikit cerita di balik itu kenapa Mas sampaikan sebagai investasi yang pasif? Yang pertama, kenapa ETF itu identik sama investasi pasif? itu simpel banget karena tadi aspek transparansi transparansi jadi ketika kita mengelola suatu ETF kan tadi kita harus menampilkan setiap hari portfolio nya isinya apa aja dijabarin semua dijabarin semua detail sampai dengan cash component nya nah kalau investasi aktif itu kan kita mencari saham-saham yang kira-kira bisa outperform YISG gitu ya nah nyarinya pasti metodologinya udah luar biasa rumit panjang gitu ya berbagai macam analisa berbagai macam analisa dilakuin kasih kesimpulannya kita beli saham ini ini ini, masa kita publish gitu aja? Nanti investor lain bisa nyontek, kan agak kurang cocok kayaknya gitu ya.
Karena itu ETF biasanya masuk ke investasi pasif. Nah ada cerita yang sangat menarik ini, ini salah satu cerita kenapa investasi pasif sekarang mulai mendominasi di dunia, maupun di Indonesia udah mulai meningkat nih trendnya. Ini ceritanya dari suhu kita nih, Om Warren Buffet. Opa-opa. Opa-opa.
Nah, kan kita udah tau banget dong, beliau ini investor aktif sebenarnya. Tapi pada saat itu dia... pembaruan ini taruhan dengan suatu hedge fund. Hedge fund itu kan investasi yang menggagalkan, eh, menghihakan berbagai macam cara.
Strateginya luar biasa, long, short lah, apalah macem-macem gitu ya. Tapi di lain sisi biasanya, hedge fund ini fee-nya besar. Nah, Warren Buffett taruhan dalam hal ini 10 tahun. Warren Buffett memegang investasi pasif, yaitu S&P 500. Awalnya adalah hedge fund.
yang udah canggih macam-macam investasi aktif, berbagai macam cara sementara OPA cukup mengambil S&P500 aja deh, lawan deh nih akhirnya setelah 10 tahun berjalan ya awalnya naik turun pas di H1 kan menang dulu, tiba-tiba turun karena aktif gitu ya sedangkan yang pasif ya stay di aja at the end hasilnya yang menang adalah investasi pasif atau OPA yang menang akhirnya nah ini sesuatu yang luar biasa yang mulai mendasari akhirnya orang-orang boleh berpikir juga ketika kita mau berpikir untuk investasi. investasi aktif gitu ya, apakah bener kita bisa menambah value added dari transaksi maupun investasi kita gitu ya, karena tadi investasi aktif biasanya fee nya cukup banyak dibandingkan dengan investasi pasif, nah itu salah satu cerita yang paling menarik ya, artinya mas kalau saya simbol bahwa memang berbicara ETF ini adalah salah satu produk yang bisa menjadi pilihan bagi mereka yang merasa sebagai investor pemula bisa betul tadi mas Denny sampaikan bahwa ada loh investor yang memang bingung kan bagaimana menganalisa dan ternyata dengan cara dan cara ini juga bisa menjadi alternatif mas ya diversifikasi yang dilakukan mas boleh jelasin gak sedikit mengenai perbedaan antara ETF ini dengan produk investasi pasar modal lainnya mungkin selama ini masyarakat taunya ya pasar modal adalah ya udah equity langsung saham mungkin yang lainnya mungkin mas ini bisa dijabarkan lagi ambil perbedaan antara contekan boleh ya boleh dong gapapa soalnya ada banyak banget perbedaan silahkan kita yang paling gede aja ya jadi yang saham saham reksadana, ETF. Karena tadi, ETF ini kawinan antara saham dan reksadana. Sekarang kita bahas satu-satu.
Yang pertama dari sisi perdagangan. Kalau saham, itu diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia. Selama jam perdagangan. Sama ya, jamnya sama. Itu kalau saham.
Kalau reksadana, biasanya kita boleh beli maupun jual gitu ya, tapi semuanya mengikuti akhir hari, jadi diperdagangkannya sebenarnya di akhir hari gitu ya, nah kalau ETF ini bisa setiap jam juga selama jam perdagangan, sama kayak saham jadi ya sama kayak saham, jadi mengambil kebaikannya nih kalau tadi Riksadana cuma bisa akhir hari, saham bisa seluruh hari gitu ya selama jam perdagangan ETF bisa selama jam perdagangan juga, itu satu, yang kedua agen penjual kalau saham karena ini sifatnya ini ya brokerage gitu ya jadi biasanya broker atau bursa yang menjadi agen penjual saham sedangkan kalau reksadana itu pastinya upper dan manager investasi investasinya gitu ya melakukan penjualan. Nah kalau ETF ini sebenarnya sifatnya produknya diperdagangkan di bursa karena itu sebenarnya yang paling utama itu adalah broker tapi karena ini produk manajer investasi juga tentunya manajer investasi juga terus melakukan edukasi maupun sosialisasi kepada investornya gitu ya ini dari sisi agen penjual. Nah ketiga nih yang menarik ini salah satu karakteristik kenapa ETF jadi produk yang menarik yang ketiga adalah jumlah satuan perdagangan Kalau saham kan 100 lembar.
Dan satu lembarnya ETF itu murah. Biasanya ada yang diangka 80 rupiah sampai 100 rupiah. Nah, ETF sama dengan saham. Kalau kita perjual belikan di pasar sekunder, maka satu lotnya 100 unit.
Tadi kalau harganya cuma 100 rupiah berarti berapa? Mau 10 ribu. Murah banget dong.
Starternya tidak harus tinggi juga. untuk yang isinya juga perusahaan-perusahaan yang bagus untuk perusahaan yang bagus betul sedangkan kalau reksadana memang tergantung dari reksadananya kadang-kadang ada yang 250 ribu, ada yang 500 ribu gitu ya jadi hal ini mematahkan selama ini orang berpikir bahwa investasi pasar modal itu sesuatu yang mahal iya sesuatu yang aduh diawang-awang banget tapi justru dengan informasi yang masih disampaikan salah dipatahkan salah banget apalagi ETF itu bayangin 10 ribu kita bisa dapat 30 saham terbaik di Bursa Efek Indonesia luar biasa gitu itulah Artinya masyarakat juga akan semakin tahu nih bahwa ini loh keuntungan dari ETF ya. Nah berbicara mengenai kelebihan ini mas, apa aja sih mas keuntungan dari ETF itu sendiri?
Kalau keuntungan ETF sih tadi ya sebenarnya dari sifatnya yang E, T, maupun F gitu ya. Itu kan sudah ada, sudah terlihat sebenarnya keuntungan dari sifatnya itu. Cuma kalau kita tambahkan lagi mungkin yang pertama mudah ya adik.
Jadi jual belinya mudah kapan aja gitu ya. Ada pasarnya. Dan juga ada pendagang kan dalam selama jangka besar.
Kedua, murah tadi kita bahas. 10 ribu dapat 30 saham terbaik di Indonesia. Bayangin Astra, Gubernur Arum, semua ada di situ. Pusing-pusing maksudnya. Pusing, kalau kita beli satuan sahamnya mungkin 100 ribu nggak dapat.
Tergantung sahamnya juga. Kalau 30 saham itu mungkin 5 juta juga belum terdapat. Kalau ini cukup 10 ribu, 20 ribu. Dres. Tiga transparan tadi pasti.
Ini adalah salah satu solusi dari orang yang mencari transparansi dalam industri reksadana. Yang ingin tahu sebenarnya portfolio saya itu dialokasikan untuk apa nih? Saya khawatir kalau ada saham-saham yang sebenarnya saya nggak mau beli di situ.
Karena kalau reksadana tadi hanya di mobilisikasikan 10 teratas. Kalau ini semuanya wajib di lokasikan. Jadi kalau mau ngecek kapanpun, apa nih isinya? Nah, langsung kelihatan. Itu luar biasanya, transparan gitu ya.
Diversifikasi kita udah bahas tadi panjang lebar gitu ya. Dengan membeli satu lot ETF aja, udah terdiversifikasi portfolio kita. Paling gak minimal 20 saham udah ada lah. Terakhir liquid. Jadi nggak usah khawatir kalau nanti takut misalnya udah beli, saya mau jual nggak ada yang beli.
Karena nanti ada kita perkenalkan yang namanya dealer partisipan di SmartPo. Dealer partisipan. Ini orang yang pihak bukan orangnya.
Securitas. yang bertugas untuk melakukan jual beli baik di pasar primer maupun sekunder biasanya mereka sudah melakukan kotasi sehingga investor bisa langsung melahirkan kotasinya artinya pasti ketika investor mau jual beli akan diserap siap betul sekali by the way mas tadi kan mas sampaikan mengenai ETF ini terdiri dari berbagai macam harga perusahaan yang ada di dalamnya betul saya penasaran bagaimana sih mas sebenarnya mekanisme pembentukan harga di ETF kalau kan banyak nih sahamnya betul betul kalau jadi Jadi kalau di ETF ini tadi ya, ada yang disebut harga indikasi harian. Harga indikasi harian.
Jadi kalau di reksadana dulu mungkin ya yang kita biasa paham, itu biasanya harganya baru keluar di akhir hari. Misalkan jam 5. Jam 5 nanti, nah ini loh portfolio saya, saya hitung nilai aktifa bersih akhir hari. Sedangkan kalau di ETF beda.
Dia setiap pagi atau kemarin sorenya biasanya sudah dipublikasikan, ini adalah satu-satuan. saya mau beli di pasar primer, nanti ada isi saham-sahamnya kan yang saya tadi bilang transparan sekali, nanti itu tinggal dikalikan dengan harganya. Jadi jumlahnya tadi dikasih, dikali dengan harganya, ditambah cash component, dapatlah nilai indikasi harian suatu ETF. Yang itu jalan tiap detik tuh. Karena misalkan tadi, dia ada Astra-nya tinggal lembar gitu ya, Bank Mandiri-nya ternyata 10 lembar, itu kan tinggal dikali harga, pas jam perdagangan kelihatan nanti harganya.
Oke. Oh kalau di jam segini kira-kira indikasinya tuh di angka segini. Di jam segini indikasinya di angka segini. Kan itu tadi.
Dia bisa diperdagangkan di selama jam perdagangan bursa. Karena indikasinya juga kelihatan. Karena fluktuasi itu juga real time.
Real time dan kelihatan. Jadi dealer partisipan juga memberikan harga sesuai dengan harga yang ada di market. Bid as spreadnya gitu ya. Jadi benar-benar sangat liquid sekali ya.
Artinya kita bisa mengikuti. Ya mungkin bagi investor yang selama ini sudah mengenal saham langsung. Ya jadi kurang lebih sama.
sama seperti itu benar betul sama seperti ini lebih murah juga konstituen yang hebat bagus dan fundamental baik juga bisa arbitras disini dalam artian tadi kita ada harga indikasi ada harga real di pasar sekunder nanti ketika indikasinya melenceng dengan harga realnya biasanya ada investor bisa ngambil keuntungan disitu indikasinya lebih mahal harga realnya lebih murah dibanding indikasinya nih beli nih waktu yang tepat gitu kan, nah itu juga bisa juga karena harga bergerak terus By the way mas, pihak-pihak siapa aja sih yang akan terlibat dalam perdagangan ETF ini? Pihak-pihaknya yang pertama pasti Bursa Efek Indonesia Tentu Pasti kan, karena ETF ini diperdagangkan di Bursa Yang kedua tadi kan saya bilang reksadana yang berbentuk kontrak investasi kolektif gitu ya Jadi kalau sedikit menyinggung kontrak investasi kolektif itu adalah kontrak antara manajer investasi dengan bank kustodian. Jadi itu membuat suatu payung hukum yang disebut kontrak investasi kolektif. Karena itu ada manajer investasi pasti.
Mereka yang akan meramu, yang akan mencari itu tadi ya, saham-saham apa yang akan dibeli, mereka yang akan bikin paket. Dan ada counterparty-nya, bank kustodian. Bank kustodian yang akan menghitung fair value-nya gitu ya, dan dia akan membantu mengurus untuk jual beli ETF-nya juga. itu tadi ada manajemen investasi dan bank kustodian selain itu yang paling unik, yang gak ada dimana-mana dealer partisipan dealer partisipan ini adalah fitur yang paling unik yang membuat ETF ini sangat fleksibel nanti mungkin kalau kita ada diskusi masalah primary market dan secondary market kita coba bahas lebih dalam disitu ya tapi kalau sementara ini dealer partisipan itu tadi pihak yang menyediakan likuiditas di pasar primer maupun di pasar sekunder nanti kenapa sih bisa sangat emosi efisien dengan ada IDP itu, nanti kita coba kupas tuntas lagi. Oke.
Tahan dulu, Mas Denny. Ini masih pembukaan. Ini masih awal, tetapi informasi yang disampaikan udah sangat informatif sekali dan semakin memberikan kita pencerahan. Prinsipnya dari yang kita tadi mungkin taunya sekian, sekarang udah langsung begini nih, Mas.
Wah, nanti bisa lebih tinggi lagi nih, Mas. Bisa lebih tinggi lagi. Tadi kita udah ngobrol mengenai apa itu ETF, bagaimana sedikit perkembangannya di pasar melalui Indonesia, dan juga kita lebih mengenal, Mas, ya, mulai dari keuntungan, lalu jenis-jenis ETF, sampai sedikit informasi mengenai bagaimana harga itu terbentuk. Tadi Mas Didi udah kasih teaser juga nih, nanti kita akan bahas lagi mengenai bagaimana sih penerapannya, mekanisme di pasar sekunder maupun pasar primer.
So, teman-teman Sobat EDX tetap stay tune, kita akan ketemu lagi dalam sesi selanjutnya. Terima kasih.