Transcript for:
Masyarakat Baduy dan Hak-haknya

Hai negara pemerintah lebih bijaksana lebih adil lebih melindungi memberikan hak kewajibannya apa gitu bicara kejepit BPJS kesehatan tetap dasarnya dari itu juga HPP ada syarat-syarat juga percaya kan sepertinya umum tujuannya tetap saya geng kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selama ini kan belum ada yang pustu atau puskesmas atau yang mendekatkan. Belum ada tapi nggak lengkap.

Adanya di keboleger. Seharusnya adat melundang aja. Yang menang siapa yang selamat.

Kalau perpolitikan pergolakan itu khawatir juga kesatuan adatnya. Hai ya terima kasih selamat pagi Tepat ini di perbatasan badi luar dan badi dalam, sungai Ciujung ini, yang disebut badi dalam, kampungnya ada tiga. Cibeyo, Cikartawana, Cikesik. Kalau untuk disebut badi luar, yang disebut badi luar itu luar dari tiga kampung badi dalam.

Nah, jumlah kampung, jumlah wilayah, jumlah kampung di badi ini ada 65 kampung. Kampung keseluruhannya penduduk Baduy nya lebih dari 11.700 berapa gitu 70 sekian tahun-ketahun meningkat penduduk kehidupan masyarakat Baduy mayoritasnya berladang bertani-tani nya tanihuma bukan sawah badu ini kan mempunyai kawasan tanah adat tanah ulayat yang seperti kemarin batasnya tuh dilihatin di batas itu tanah tanah ulayat dengan tetangga gitu itu ada dengan tetangga desa gitu Luas tanah ulayat adat Baduy, hasil pengukuran tahun 2001, seluas 5.136,8 hektare. Itu pun ada hutan lindung dan ada hutan gerapan dan pemukiman.

Hutan lindungnya, hutan-hutan kawasan hutannya. Sekitar 3.000 hektare, berarti luar dari 3.000 hektare masuk ke hutan gerapan dan perkampungan pemukiman. Kalau dihitung secara keseluruhan, masyarakat badui dengan jumlah populasinya.

banyak itu memang untuk berladang untuk setiap tahunnya ini harus dengan ininya keluar gitu keluar kawasan Baduyang bisa digarap oleh masyarakat Baduyang karena kalau semua ada di dalam lima ribu sekian itu itu udah penduduk kan udah 11.000 lebih gitu hai hai Adat sudah mengatur ciri khas pakaian adat badi dalam dan adat badi luar. Lebih jelas, mudah dilihat, diingat secara individu atau persoarangannya setiap berkunjung keluar, ketika dibadui. Bagi pengunjung, kelihatan dari pakaian, seperti yang saya pakai. Ini cilias berada di dalam, dua warna, warnanya hitam sama putih, ikut kepala polos putih.

Kalau makna ini sebenarnya kan bisa kak. Ke kehidupan sehari-hari, ke bentuk kesederhanaan, keikhlasan, kepatuhan, kejujuran, hati-hati, bahwa dengan sesama, dengan lingkungan, dengan alam, saling menghargai. Tujuan putih itu kan sebenarnya gimana ya, karena alam ini kan sudah pepasangan awalnya, ada siang dan malam, ada...

Putih dan hitam, ada laki dan perempuan, ada berbagai macam warna. Warna dasar, putih dan hitam. Sebenarnya manusia bertugas untuk beramal untuk kebaikan. Dari sisi hati, dari sisi pikiran, dari sisi sesama rasa bertanggung jawab, kesadaran.

Karena itu sebenarnya tugasnya sama-sama membantu, berbagi untuk kebaikan, keikhlasan. Itu semua tugas manusia, baik itu di katanan lembaga adat ataupun di tempat lain atau di masyarakat umum. Saya ingin menjelaskan tentang KTP, penduduk, tentang identitas. Pertimbangannya, Baduy sudah, penduduknya sudah banyak, nggak kayak dulu.

Lalu, sering berhubungan dengan luar atau keluar Baduy. Dan... Waktu ke waktu kan hal-hal seperti itu ada beberapa dari pihak pemerintah, dari pihak desa, dari pihak adat, dari pihak kebutuhan masyarakat. Itu menurut saya beda dengan dulu. Masyarakat sering keluar, baik itu kepentingan adat, untuk dirinya sendiri, usaha, ataupun ketika dia beli, jual-beli di luar, itu mau tidak mau sekarang kan sudah ada catatan yang kurat yang dipegang, baik itu berupa identitas sejenis domisili maupun misalkan kakak atau ktp.

Sebenarnya adat melihat KTP ini belum mengiahkan secara mutlak, karena harapan adat dan saya dengan teman-teman warga Baduy masih hak-haknya belum dipenuhi. Kami harap ada kebijakan khusus dari pemerintah, pusat maupun daerah, harapannya ada pengucalian. Dengan Perubahan-perubahan ini dulu kan KTP-nya bisa dicetak di kecamatan, KTP lokal.

Ada perubahan lagi, elektrik, KTP nasional. Maka waktu di kecamatan itu mudah dan itu bisa tercantum Sundawi kita. Sudah ditarik ke pusat kebijakan lain, katanya nggak bisa, nggak seperti itu.

Itu kan masalah di masyarakat suku Baduy. Itu sebenarnya inginnya suku Baduy, pemerintah saya harap dan kami berusaha juga sama tokoh-tokoh dan ini merupakan hak kami, hak Baduy. Ada kebijakan khusus untuk supaya bisa tercantum di kolam agama, di KTP. Kalau memang itu ini semuanya harus sudah punya KTP, harus bisa dicantumkan gitu.

Beberapa bulan lalu saya dapat rapat di desa, undangan hasil informasi, ikut rapat. Terima kasih. Ada kebijakan, ada perubahan, tapi tetap kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa. Harapan kami...

tetap Sundawitannya masuk gitu kepercayaan Sundawitan misalkan kalau memang belum bisa dimasukkan daripada diisi oleh kepercayaan lain itu masih patna umum agama lain misalkan ini dikosongkan karena ini kepada warga kami ini bisa timbul-timbul apa namanya sejenis ketidaknyamanan ketidak tenang, timbul pertanyaan itu kurang bagus gitu sekarang saya lihat ada yang kosong yang Kepercayaan, ada yang agama lain. Seharusnya kan negara, pemerintah lebih bijaksana, lebih adil, lebih melindungi, memberikan hak kewajibannya apa. Ini kan sebenarnya tidak merugikan orang lain, haknya adat itu sendiri. Kalau misalkan ada suku di tempat lain, saya gitu mesilahkan haknya tempat lain.

Agama mana, silahkan aja. Kita harus lebih... Dewasa lebih bijaksana, lebih legowo, ini maka negara menjamin memberikan keadilan, memberikan kebijakan khusus kepada sesuatu kesukuan, kan itu mahak negara. Selain kebutuhan tadi, menurut saya di Baduy ini kan selama ini misalkan lahan. Lahan ini masa depan Baduy penurunan nambah.

Supaya ini bisa tetap Baduy punya lahan, bisa menggarap, bisa menghasilkan untuk acara adat, untuk acara-acara kebutuhan keluarga, tetap ada lahan tambahan. Selain itu untuk ekonomi nih, karena masyarakat Baduy... Ini kan yang ada di baduy ini yang bisa menghasilkan dari tanaman baduy, hasil bumi misalkan yang bisa dijual, ada jahe, ada kencur, ada pisang, ada gula, terus kalau lagi musim ada durian, misalnya ini sepenir ya.

baik tenun maupun tas kojak, pakaian, itu yang bisa dijual. Pengunjung datang ke sini atau bisa sewaktu-waktu jika ada acara di luar. Itu sebagai ekonomi masyarakat badai seperti itu. Hampir dua tahun ini dengan adanya COVID ini, ini pageblug bahasa Indinyama, bahasa Baduyunyama, sesalat gitu, ini perekonomian dampaknya terasa gitu, hampir dua tahun ini. biasanya banyak pengunjung datang wisata tutup biasanya ada pemeran yang keluar yang itu juga ikut tutup gitu ya mudah-mudahan ini ya normal kembalilah seperti biasa gitu kan nggak harapan saya, harapan Bade juga ingin sehat, ingin ekonominya ingin lancar bertambah dan bisa sebagaimana kehidupan biasa Kebicaraan BPJS Kesehatan tetap dasarnya dari itu juga, KTP, ada syarat-syarat juga.

Justru itu sekarang kan saya melihat, mau BPJS, mau kebutuhan yang lain, dasarnya dari itu juga, maka KTP. itu mengapa penting mengapa harus jangan sampai salah buat pegangan masing-masing dan ketika diperkunak dipegang dibawa kemana itu jangan nantinya Oh bisa timbul masalah semua orang sakit harus ditolong dan harus diobatin dengan cara ngobatin nya cara nyariatnya cara baduy cara medis ada di Baduy ada ada bidan baduy ada bidan desa ada mantri Di adat ada paraji untuk melahirkan. Untuk yang sakit seperti luar dari kelahiran itu, ada orang yang suka nyerai atin, ada dukunnya, ada orang-orang sejenis tabib lah kalau di luar.

Kalau di sini orang yang bisa, yang punya kelebihan, kemampuan, menolong warga. Kalau di dalam... Nggak boleh naik kendaraan, itu kendala.

Kalau misalkan nggak lengkap di dekat sini, dibawa keluar sekian puluh kilo, misalkan sekian kilo, itu kan susah bawa. Selama ini kan belum ada yang push to, atau puskesmas atau yang mendekatkan belum ada tapi enggak lengkap adanya di Ciboleger gitu kalau misalkan ada di sini lah misalkan lengkap itu agak mendekatkan perkampungan dari sini kemencahuni ini Desek Boncau ini di pas di nongraya lapangan sekitar itu kan itu mudah kalau ada di situ gitu kalau puskesmas jalan ke Ciboleger karena mantunya puskesnya ada Ciboleger kalau enggak dihubungi Upaya itunya datang, bidannya, tapi kan itu resiko juga gitu kan. Kalau badi luar, dijemput mungkin pakai mobil, terus janjian di sini, di Nangerang atau Cijahe, baru dibawakan kuis kesmas.

Secara umum, badi desa Kanekes, menghargai ikut juga memberikan apa tempat-tempat untuk pembawa Cuman dari masyarakat baduy, dari baik dalam maupun luar, menurut adat itu sifatnya sederhana saja. Itu mah harapannya kalau memang sebagai yang ingin, silahkan datang. kalau yang tidak ingin memberikan suara itu jangan sampai masalah seharusnya adat melunang aja ikut yang menang siapa serenek kalau kalau perpolitikan pergolakan itu khawatir juga kesatuan adatnya nantinya gitu. Kita itu kan sudah gimana, artinya kita untuk menghargai aturan itu kita harus kesimbangan, jangan sampai kita dengan ketenterman, kenyamanan, kerukunan, kedamaian itu, misalkan timbul masalah oleh kejadian seperti itu, jangan gitu.

Harapan saya, harapan warga Baduy, besar harapan karena kami bagian juga dari warga negara Republik Indonesia, oleh Damar Kabupaten Lebak, Banten. dan juga ada Bupati, Gubernur, Menteri Presiden, penentu kebijakan, apa-apa yang kebutuhan masyarakat Baduy, mohon berikan. Ada kebijakan khusus, perhatian, dengan berbagai aspek tadi di dalam kebutuhan berbagai hal.

Karena warga Bade juga masih menjaga, menjalankan, menghormati, dan menjaga. Perlu ada jaminan, kepastian untuk masa depan adat Bade.