Transcript for:
Mendalami Al-Quran dan Interaksinya

Allahumma alhayyul quyyum alladzi allama bilqalam allama alinsana malam ya'lam ashadu an la ilaha illallahu ahdahu la sharikalah wa ashadu anna muhammadana abduhu wa Rasulullah Nabi Abad Allahumma salim wa barik ala Muhammad wa ala alihi wa sahabihi wa tabi'na man tabiahum bi'isan ila yawmiddin Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam Senantiasa kita menjatuhkan puji syukur kepadanya Karena banyak nikmat yang telah diberikan kepada kita Kita tidak mampu menghitungnya Begitu pula tidak lupa mengaturkan salawat Taslim dan salam kepada dunia kita Rasulullah Nabi Besar Muhammad SAW Allahumma salli ala Muhammad wa ala alihi Muhammad Yang terhormat Rektor Universitas Hasan Uddin, Bapak Profesor Dr. Insinyur Haji Jamaluddin Jompa MSC. Yang kaya menghormati penanggung jawab GUMS, Gerakan Unas Mengkaji dan Solat Berjamaah, Wakil Rektor I Universitas Hasan Uddin, Bapak Profesor Dr. Gigi Muhammad Ruslim. Sarjana Kedokteran Gigi, PSD. Yang kami hormati Bapak Wakil Rektor, Seunas, Ketua Sekretaris dan Anggota Majelis Wali Amanah, Universitas Asanudin. Ketua Sekretaris dan Anggota Senator Akademik Universitas Asanudin, Ketua Sekretaris dan Anggota Dewan Profesor Universitas Asanudin, para dekan, para wakil dekan, para ketua departemen, para ketua prodi, kemudian terkhusus yang hadir di sini yaitu Bapak Direktur Kemahasiswaan Universitas Asanudin, Bapak Dr. Abdullah Sonusi, SA, MSC, serta bapak-bapak, ibu-ibu yang tidak sempat kami sebutkan satu persatu, serta saudara-saudari mahasiswa sekalian yang kami muliakan.

Alhamdulillah, sekarang kita sudah memasuki lagi semester awal 2024-2025 dan kita lanjutkan bahwa setiap semester kita laksanakan gerakan unnas mengkaji dan sholat berjamaah kalau dulunya itu adalah gerakan unnas mengaji Tetapi ternyata tidak hanya sekedar mengaji, ternyata Al-Quran itu dibaca, mengaji, tetapi juga dikaji untuk memperdalam pengetahuan kita, memperdalam ilmu kita, dan juga memperdalam tentang pengetahuan dan pengamalan tentang Al-Quran. Dan ini adalah merupakan pertemuan pertama GUM selama 12 kali pertemuan untuk semester ini. Jadi karena itu...

Untuk menghemat waktu Pertama kita melaksanakan dan mendengar pembacaan kalam ilahi dan syarit tilawah yaitu Quran Surah Al-Fusilat Surah ke-41 ayat 41-46 yang akan dibacakan oleh Saudara Muhammad Pahri yaitu Imam Masjid Ihtiar Kampus Urnas Tamalandria dengan ini dipersilahkan dengan hormat Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh A'udzubillahiminasyaitanirrojim Bismillahirrahmanirrahim Inna alladhina kafaroo biddikri lammaa jaa'ahum Wa innahu lakitabun aziz La yateehi al-baatilu min bayni yadeehi wala min khalfih Tanzilun min hakeemin hamid Ma yuqalulaka illa ma qad qayla lil rusuli min qabalik In... Alhamdulillah, Tuhan Anda memiliki penyelesaian dan penyelesaian yang baik Walaupun kita menjadikannya Al-Quran yang lebih jelas, mereka akan mengatakan, jika tidak, ayat-nya akan hilang A'jamī wa'arabī Qul huwa lil-ladhīna āmanū hudan wa shifā'Wal-ladhīna lā yu'minūna fī ādānihim waqarū wa huwa alayhim ʿamā' وَإِنَّهُمْ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيبٌ بَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِي وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk Dengan menyebut nama Allah, Ya Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al-Quran Ketika Al-Quran itu disampaikan kepada mereka Mereka itu pasti akan calaka Dan sesungguhnya Al-Quran itu adalah kitab yang mulia yang tidak akan didatangi oleh kebatilan baik dari depan maupun dari belakang pada masa lalu dan yang akan datang yang didorongkan dari Tuhan yang Maha Bijaksana Maha Terpuji Apa yang dikatakan oleh orang-orang kafir kepadamu tidak lain adalah apa yang telah dikatakan kepada rasul-rasul sebelummu. Sungguh Tuhanmu mempunyai ampunan dan azab yang pedih.

Dan sekiranya Al-Quran kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab, disayang mereka mengatakan, mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya? Ayatnya, apakah patut Al-Quran dalam bahasa selain bahasa Arab sedang rasul orang Arab? Katakanlah, Al-Quran adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan.

Dan Al-Quran itu merupakan kegelapan bagi mereka. Mereka itu seperti orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh. Maka sungguh telah kami berikan kepada Musa kitab Taurat lalu dipersilisihkan.

Sekilanya tidak ada keputusan yang terdahulu dari Tuhanmu, orang-orang kafir itu pasti sudah dibinesakan. Dan sesungguhnya mereka benar-benar dalam keraguan yang mendalam terhadapnya. Barang siapa mengerjakan kebajikan, maka pahalanya untuk dirinya sendiri.

Dan barang siapa berbuat jahat, maka dosanya menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hambanya. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Terima kasih itulah tadi surat pusilat yang dibacakan oleh saudara Imam Masjid Ihtiar Kulah tidak lupa pula kami mengharikan pergahan kepada Ketua Penitian Gums yaitu Bapak Dr. Andes Haji Sulaiman Gossalam MSI yang senantiasa meluangkan waktu setiap saat untuk melaksanakan pembimbingan mudaris begitu pula panitia-panitia lain tidak sempat kami sebutkan yaitu Bapak Dr. Andes Adnan Nasirutin Ndmisi Senantiasa juga selalu memberikan sumbaksi tenaga pikiran dan waktunya untuk peraksanaan GUMS. Dan begitu pula para tenaga IT yang paling besar jasanya untuk menyebarluaskan informasi GUMS ini. Yang lain-lain juga tidak sempat kami sebutkan satu persatu. Terima kasih yang banyak. Kemudian selanjutnya kita masuk kepada mengaji.

Tahsinul Quran yang dibimbing langsung oleh Mudharis Ustaz Dr. Andres Haji Sulaiman Ghosalam MSI biasa disingkat dengan USG dan juga didamping oleh para mentor dan dipraktekkan bergiliran dan disimak sesama peserta GOMS yaitu Quran Surah Pusilat Surah 41 mulai ayat 47 dan seterusnya untuk itu saya persilakan kepada Ustaz Sulaiman Baik, Alhamdulillah, terima kasih Prof. Musbir Tahir, moderator kita. Untuk selanjutnya kita akan melanjutkan Tadarus bersama. Disimak, dibantu oleh mentor, tolong para asisten sains, mendampingi yang hadir luring, semua mahasiswa.

Kalau bisa maju-maju sedikit, tolong maju lagi satu baris. Vulkan, tolong papan namanya ini angkat ke depan supaya ya maju-maju angkat ke depan satu baris ya ya lagi maju sedikit maju ya silahkan maju ya kemudian yang ahwatnya juga silahkan diatur baik-baik mic-nya tolong di Yang di zoom ya, siapkan, saya kurang tahu ini aturannya sains ini, katanya ke belakang, ke belakang ya, tidak apa-apa begitu saja, silakan, baik, kita mulai ya. Yang di zoom silahkan raise hand, angkat tangan untuk mengaji kita Tadarus.

Ini diharapkan berpartisipasi ya. Silahkan raise hand atau langsung on mic-nya. Ada?

Silahkan. Tolong peserta GOMS yang ada di zoom ini sudah 988 ya, hampir seribu. Ya, oh ya banyak ini yang raise hand. Baik saya silakan. Yang di masjid silahkan di tolong bisa juga di ini ya kalau tidak ya bisa ikut di zoom baik para yang di zoom saya persilakan siapa ini namanya Ainun Ya Ainon silahkan baca lanjutan yang dibaca oleh kori kita tadi Di surah Fussilat surah ke 41 ayat 47 Ayat 47 halaman 482 Silahkan Taufat Dali Ayo Ya ayat 47 surah Fussilat Silahkan mana Ainun On mic, mic-nya diaktifkan Tolong host bantu Host, unhast Tolong jadikan co-host yang lain, panitia Sermasuk saya Aynun atau Nabil Banwaril, mana Nabil?

Ada? Ya silahkan Nabil ayat 47 Mana Nabil? Mana suaranya?

Sudah buka Qurannya? Semua buka Qurannya. Tolong kalau bisa di zoom juga ditampilkan Qurannya.

Nabil Banwaril, Surah Fusilat, mana suaranya? Aduh, iya kalau gitu yang di masjid dulu ya, mic-nya tolong siapa yang mau mengaji, mic-nya tolong, tolong operator bantu. Nah ini adek, adek, kasih dulu ya, kasih di belakang, di belakang, di belakang ya, ke belakang sana ya.

Yang lain siap-siap semua ya silahkan dulu. Ya tafadal. Surah Fustilat.

Ayat 47 silahkan. A'udhu Billahi Minash Shaitanir Rajeem Ilaihi Yuraddu Ilmu Saa'ah Wama Takhruju Min Thamaratin Min Akmamihah Wama Tahmilu Min Untha Wala Tada'u Illa Bi'ilmih Masya Allah, Alhamdulillah, luar biasa ya, sepertiga alaman saja ya Lanjut siapa? Sambil yang di zoom bisa ya Berikutnya siapa yang dekat?

Ayo, di belakang, ya coba Atau sampingnya, di belakangnya nih, tapi ada di belakangnya? Di belakang tak, ya Ya, berlomba-lomba ya, segera ya, silahkan Lanjut ayat 50 Bismillahirrahmanirrahim Walain azaknahu rahmatan minna minba'di dar'u amassathu layakulanna hazali Kul ara'aytum in kana min indillahi thumma kafartum bihi man adollu mimman huwa fi shiqaakin ba'id Eh coba saya cek dulu, ini di zoom kayaknya gak bunyi Tolong IT-nya, kenapa gak bunyi? Sudah ya, sudah bunyi? Ya, di Zoom kalau ada, Nabil Banwaril ada, silahkan.

Ini Nabil kenapa? Mana suaranya? Mana, silahkan. Nabil.

Coba, coba kasih suara sedikit yang di... Kenapa tidak ada ya suara? Ayah, Nabil, mana?

Silahkan. Mana suaranya? Sudah kedengaran ya? Itu belum kedengaran.

Coba. Operator. Assalamualaikum.

Ya, sudah kedengaran. Ya silahkan Ye Ayat 53 Surah Fusilat Surah 41 Ya disimak semua Yang lainnya juga Silahkan Ayat 5 Jangan ribut yang dekatnya Lanjut, lanjut. Kenapa kalian begitu berani?

Aduh, satu-satu. Mana? Kenapa ada suara lain? Kenapa ada suara?

Coba host bantu. Dimute, unmute. Dimute kan yang ini.

Hai baik siapa lagi yang di zoom masih satu lagi dari vokasi silakan Hai ayo dari vokasi sebut namanya Muhammad jangan bersamaan Kenapa ribut begitu Hai Muhammad Fajrin ya silakan silahkan ayat 54 ayya Allah dari tadi kita sudah baca surah fushilat surah ke 41 ayat 54 ya Allah coba yang di masjid saya kalau gitu yang tadi yang di belakang mana aduh Ya, ayat 54 Lanjut silahkan Ya yang di mesin saya, yang di mesin etiar silahkan Yang di belakang, yang pegang mic tadi ya Mana micnya? mana mic nya yang mana yang pegang mic oh disana kelar disana ya silahkan yang pegang mic silahkan ayat 54 mana orangnya bismillahirrahmanirrahim ta'awus dulu ta'awus dulu A'udhu Billahi Minash Shaitanir Rajeem Bismillahirrahmanirrahim Alainahumfimirayatinmillikaiirabbihimalainahu bikullisaiimmuhir Tok, Kulkola, lanjut surah baru Lanjut ya sini, baju biru ya Tolong ya Uzu billahi minasyaitanirrajim Bismillahirrahmanirrahim Hamim Ainsinqaf Kezalika yuuhi ilaika wa ila allazeena min qabalika Allahu al-aziz al-hakim Lahu maa fi assamawati wa maa fi al-arri Wa huwa al-aliyu al-azim Takadu assamawati yatafatturna min fawkihina wal malaaika Wal-malaa'ikat yusabihuna bihamdi rabbihim wa yastagfiruna liman fil ardi ala inna allaha huwal ghafoor alraheem Siap-siap di akhwat ya, siap-siap setelah ini lanjut akhwat Ya yang di depannya ada, sini siap-siap mic-nya yang di depannya saja ya Suka dekat ya, silahkan A'udzubillahiminasyaitanirrojim Bismillahirrohmanirrohim وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أُولَىٰ أُولِيَاءَ اللَّهُ هَفِيرٌ عَلَيْهِمْ وَمَا أَنتَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيلٍ Dan begitu kami menjelaskan kepada Anda Al-Quran Arab Al-Quran Arab untuk menunggu ibu al-qur'an wabahulaha wa tuziru yawmal jam'ilara ibad fi fariqun filjannati wafari kufi sawir walau cukup cukup ya suara kumbu ada Allah Perhatikan kalau saya ikut mengaji berarti sudah siap berhenti ya Aduh salah Baik Dari Ahwad Dari Ahwad ada, silahkan coba mic-nya ke belakang tolong Ada di belakang juga, di bawah ya Kalau siap juga di atas boleh Ya silahkan yang dari Ahwad Surah Ash-Shura'Surah ke-42 Ayat 8 Surah 42 ayat 8 Ayo, mana? Ya, tafad doli.

A'udzubillahiminasyaitanirrojim Bismillahirrohmanirrohim Walau syaa'Allahulaj'alahum ummata wahidah Walakin yudkhil man yasha'u fi rahmatih Walzalimuna ma lahum min wali walanasir Amittakhodu min dunihi awliya Fallahu huwa al-wali yuwa yuhyi almauta Wahua ala kulli shay'in qadir wa makhtalaftum fihi min shai'in fahukmuhu ilallah thalikumullahu rabbihi alaihi tawakkaltu wa ilaihi unib sadakallahul azim ya alhamdulillah berikutnya masih di akhwat Siapa berikutnya yang di akhwat Taufadoli, ayat 11, surah Ash-Shura surat 42 ayat 11. Siapa lagi? Iya lagi yang perempuannya. Silahkan, ayo yang akhwatnya silahkan. A'udhu Billahi Minash Shaitanir Rajeem Bismillahirrahmanirrahim Fadirul Samawati Ya Allah yang kuadir, Innahu bikulli shai'in alim. Ayo mana akhwatnya lanjut Taufat Doli Ayo disepakati cepat Ayat 13 Surah Asyura Asyura Surah keempat dua Ayat 13 Mana Tis Ya cepat Auzubillahimasyaitanirrojim Bismillahirrohmanirrohim Syara'alakum minat Pendek pendek Syara'alakum minat Ayo baca yang bagus, ndak apa belajar, ndak apa Syarualakum Begitu, coba ulang Syara'a lakum minad didi wa ma wassal bihi nukha waladzi awhayna ilayka wa ma wassainabihi ulang ulang wa ma wassalna ulang sedikit wa ma wassalna dari situ ulang Bihi Ibrahim Kenapa terputus?

Ibrahim wa muza wa isa an aqimud dini wa la tatafwaru bihi Perhatikan baik-baik An aqimud dini wa la Kabur alal musyriki nama tada'uhum ilaihi Allahu yajatabi ilaihi mayyasyau wa yahdi ilaihi mayyunib Yunib, kol-kola Yunib Ya Satu ayat lagi Satu ayat lagi Next, isyaf lagi Bisa satu ayat lagi? Kalau enggak kembali ke ikhwan sekarang. Lanjut ke ikhwan. Atau ke zoom dulu. Saya persilakan yang di zoom.

Yang di zoom. Ayo supaya nyambung nih. On mic silahkan. Mana Kamelia, Kamelia yang di zoom silahkan sambil mic-nya ke ikhwan sini ya yang di masjid Yang di zoom Kamelia, ong mic Kalau gitu yang di ikhwan silahkan, iya mana mic-nya Sana sana tabek Coba Afri siapa itu, Afrina yang di mute, ya silahkan, sebentar, yang di masjid saja dulu A'udhu Billahi Minash Shaitanir Rajeem Bismillahirrahmanirrahim Wama Tafraku Illa Min Ba'di Ma Ja'a Wa inna alladzina umisul kitab min ba'dihim lafee shakim minhum murib Wa umirtu li'adil Wa umirtu li'adil al-baynakum Allah Rabbuna warabbukum Lanaa a'maluna walaikum a'malukum La hujjat bayinana wabaynakum Allah yajma'u bayinana wa ilayhi'l-mas'im Masya Allah Satu lagi Ya, mic-nya ke depan, ada depan sana.

Yang mana ini, ada di zoom ya? Ya silahkan, yang di zoom tadi. Ya silahkan.

Ya, coba silahkan, tapi jangan suara yang lain ya. Ya, Muhammad. Yang mana kamu baca ya?

Berapa? 16 harusnya. Ayat 16. Coba ayat 16. Asyuro. Ya silahkan.

Bilhaqi Tak horib Masya Allah Alhamdulillah Yang di zoom, yang perempuan tadi Silahkan yang perempuan tadi Yang di zoom Silahkan Ayat 18 Siapa tadi? Saya pak Semoga sakit Hai bahasa ya Pak dan Juliana raya seminggu saya Pak saya Pak saya Pak kenapa siapa saya saya siapa sebut nama nyamuk adrin-adrin saya Muhammad kajurin apa ya semingga resmi dari peserta masyarakat coba satu-satu dengar aduh yang perempuan yang perempuan Siapa namanya hai hai Hai yang perempuan siapa namanya Hai sebutkan namanya saya saya siapa jangan sebut saya Hai ayah kalau gitu yang di masjid aja mana mic-nya ya tapi yang di depan sebelah sana ya hai hai A'udzu Billahi Minash Shaitanir Rajeem Bismillahirrahmanirrahim Yastadilu Binti alainnal lazeena yu maruna fissa atila fido lalim ba'id Allahul Latifun bi'ibadihi yadukum ayyasha wa huwal qawiyyul aziz sadakallahul aziz dalam baiknya kedepan Sini pak, sini ada tadi Sini ya, kesini yang di fakultas Kedateran ya Tapi yang baju putih ya Yang baju putih silahkan Ya terakhir ini ya, terakhir. Karena waktu kita sudah...

Saya pak. Sudah, sudah, sudah. Yang di zoom selesai.

Yang di masjid pak. Sudah, yang di... Jadi ada di lantai tiga.

Sudah, sudah, sudah. Tolong tabek. Karena waktu kita sangat terbatas. A'udzubillahiminasyaitanirrojim. Bismillahirrohmanirrohim.

Allah is the most merciful to His servants, we provide for whom He wills, and He is the Most Powerful, the Most Exalted. Whoever desires the Allahumma rahamna bilquran baik yang belum sempat mengaji insyaallah pekan depan masih ada kita akan berlanjut terus baik untuk selanjutnya saya serahkan kembali ke moderator kita tafadol tabi baiklah Terima kasih Pak Ustaz Sulaiman Ghosalam atas mundaririsnya pembacaan kalam ilahi. Kemudian selanjutnya kita masuk sesi kedua, yaitu pengantar dari koordinator tim sains, studi Al-Quran Intensive, yaitu Dewa Saputra.

Untuk itu saya persilakan, Tuhan. Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Alhamdulillahirrabbilalamin Wassalatu wassalamu ala ashrafil anbiya wal mursalin wa ala alihi wa sahbihi ajma'in amma ba'd Ya pertama-tama yang terhormat Bapak Wak Rektor dan Wakil Rektor Universitas Hasanuddin yang sempat hadir pada kesempatan kali ini. Yang kami hormati, Kepala SKPB, Subdirektorat Koordinasi Perkulian Bersama Universitas Hasanuddin, yang kami hormati. hormati dosen yang sempat hadir pada kesempatan kali ini, beserta mahasiswa muslim dan muslimah yang sempat hadir pada kesempatan kali ini. Kami ucapkan ahlan wa sahlan, selamat datang kepada praktikan sains studi Al-Quran Intensif periode semester ganjil 2024. Sains atau studi Al-Quran Intensif merupakan uadah atau program belajar Al-Quran terbesar yang ada di universitas.

Universitas Hasanuddin. Selain program belajar Al-Quran, di Sains ini adik-adik akan belajar cara memperbaiki bacaan Al-Quran. Di antara tujuan dari studi Al-Quran intensif yaitu untuk memberantas butaqsara kepada seluruh mahasiswa yang ada di Universitas Hasanuddin.

Baik, izinkan kami melaporkan beberapa penyampaian. Yang pertama, adapun fakultas yang memprogramkan sains pada semester kali ini, terdapat 10 fakultas. Dengan rincian yang pertama, fakultas hukum, fakultas kedokteran, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, fakultas matematika dan ilmu pengatuan alam, fakultas peternakan, fakultas kedokteran gigi, fakultas kesehatan masyarakat, fakultas farmasi, fakultas keperawatan, dan fakultas vokasi. Ada pun jumlah mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah PAI pada semester ganjil ini sebanyak 3.456 mahasiswa Dengan rincian untuk mahasiswa muslim atau laki-laki sebanyak 1.053 orang dan muslima sebanyak 2.403 orang Yang dimana mahasiswa baru nanti ini akan dibentuk sebuah kelompok atau halako belajar Al-Quran yang dilaksanakan sepekan sekali dipandu oleh asisten atau mentor dari tim sains. Jadi silahkan dipantau grup telegram dan grup perwakilan kelas karena pembagian kelompok atau halako akan di-share pada grup tersebut.

Kemudian ada pun jumlah halako yang terbentuk berjumlah 223 halako atau kelompok dengan rincian halako untuk muslim sebanyak 85 sedangkan muslima sebanyak 145 halako atau kelompok. Pada Ada pun timeline kegiatan sains pada kesempatan ini. Kali ini yaitu pembukaan sains dan gums perdana 29 Agustus 2024 Kemudian sains kelas kecil atau SKK sebanyak 6 kali pertemuan sepekan Kemudian ada sains special tax atau SST yang dimana ini merupakan penugasan kelompok di tengah perjalanan SKK untuk menguatkan materi dan sebagai ajang kreativitas mahasiswa. Kemudian ada final science dan penutupan science. Ada pun teknis pelaksanaan sains diantaranya untuk pra-SKK dilaksanakan pretest, kemudian untuk pertemuan pertama memuat materi pengantar ilmu tajwid dan makhrijul huruf, kemudian pertemuan kedua sampai kelima memuat materi makhrijul huruf dan hukum non-sukun dan tanwin, kemudian pertemuan terakhir pertemuan ke-6 membahas hukum mim sukun dan kolkola.

Ada pun bentuk penilaian dari sains ini yang dimana format untuk pre-test dan post-test yaitu nilai dari kurang cukup baik dan sangat baik. Kemudian untuk sains kelas kecil yang dimana kelancaran membaca Al-Quran nilai sebanyak 30%, kemudian kehadiran 50% dan final 20%. Yang dimana nantinya nilai sains ini akan dilaporkan ke SKPB dan dosen-dosen PAI yang bersangkutan. Baiklah mungkin itu yang dapat kami sampaikan.

Kurang lebihnya. dari sains kemudian selanjutnya Yaitu sepatah kata dari host gerakan UNAS Mengkaji dan Solat Berjamaah dari kantor pusat UNAS Rektorat yaitu Wakil Rektor Bidang 1 UNAS. Untuk itu saya persilakan Bapak Prof. Dr. Gigi Muhammad Ruslin, MKES, PSD dengan ini dipersilakan.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bisa suaranya? Waalaikumsalam, ya kedengaran prop ya Ya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahirrahmanirrahim Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam Waalaikumsalam Yang kami hormati Kami banggakan Bapak Rektor Uni Pertasanudin yang dalam hal ini diwakili oleh Wakil Rektor Bidang 4, Ruf Adi Maulana, yang kami hormati penanggung jawab kegiatan Gerakan Unas Mengkajian dan Selat Berjamaah, Bapak Ustadz Dutrandes Haji Suleman Gos Salam sebagai pendamping kegiatan ini, beserta para dosen pemimbing kegiatan ini. gerakan ungas mengkaji dan shalat berjaya maaf, serta tadi baru saja kita mendengar dari penanggung jawab dari kegiatan studi Al-Quran atau koordinator dari Sains Studi Al-Quran Intensive, dan Prof. Musbir sebagai moderator.

Alhamdulillahirrahmanirrahim. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah di sore hari ini, di awal tahun ajaran akademik 2024-2025, di semester gancil, kita memulai kegiatan gerakan unas, mengkaji, dan salat berjamaah, di mana di kegiatan saat ini kita mulai juga ikutkan kegiatan ini bersama dengan kegiatan sains, dan mudah-mudahan ini ke depan menjadi lebih kuat kegiatan. Direktur Kemaswaan bisa untuk... masukkan ke dalam kegiatan aktivitas bagian dari MKPK atau kegiatan yang akan direkognisi menjadi beberapa kegiatan yang ber-SKS.

Sekali lagi atas nama pimpinan, terima kasih banyak kepada semua pihak yang membantu penyelenggaraan ini dan kami sangat berharap kegiatan ini yang akan bagian salah satu bagian yang bisa menjalin siraturahmi. silaturahim yang lebih kuat diantara sekretas akademika Universitas Sanudin, baik antara dosen dengan tenaga pendidik, kemudian mahasiswa, dan sebaliknya. Dan mudah-mudahan juga kegiatan ini menjadi ladang amal jahiria bagi kita semua. Semoga adik-adik mahasiswa bisa ikut kegiatan ini secara rutin.

dan lebih hikmat dan mudah-mudahan ke depan kita bisa lebih kuat silaturahimnya dan hubungan kita ke Allah semakin kuat juga dan kita semua bisa saling support dan untuk kemajuan institusi dan kebersaan kita semua. Demikian dari kami. Lebih dan kurangnya maafkan. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Baik, terima kasih Bapak Wair Satunas Bapak Profesor Dr. Gigi Muhammad Ruslin Atas partisipasinya dan Tanggung jawabnya sebagai penanggung jawab gerakan urnas mengkaji dan sholat berjamaah. Kemudian selanjutnya kita memasuki sambutan sekaligus membuka acara gerakan urnas mengkaji dan sholat berjamaah oleh Rektor Universitas Hasanuddin dalam hal ini diwakili oleh WR4 Bapak Prof. Dr. Adi Maulana Master Engineering.

Dengan ini dipersilahkan dengan hormat. Bapak Wakil Rektor 1 Universitas Hasanuddin sebagai penanggung jawab program gerakan unhas mengkaji dan sholat berjamaah dan ini dirangkaikan dengan buka puasa bersama, saya kira ini merupakan hal yang sangat luar biasa. Kemudian juga hadir di sini Bapak Direktur Kemahiswaan. Sebagai penanggung jawab operasional kegiatan ini, terima kasih Pak Direktur. Kemudian penanggung jawab acara, Ustaz kita yang luar biasa, konsistensinya sangat luar biasa.

Bapak Sulaiman Gosalam, terima kasih Ustaz atas konsistensinya selama ini. Kemudian Prof. Musbir yang juga selalu mendampingi. Kemudian penitia dari adik-adik mahasiswa, pengurus mesjid ikhtiar kampus, kemudian juga saya sangat senang sekali juga pada hari ini saya melihat kolega-kolega saya dari beberapa fakultas, kemudian juga ada dari MKDU, terima kasih atas semua supportnya. Serta tentu saja adik-adik mahasiswa yang hadir, baik yang hadir secara langsung.

di Mesjid Ihtiar Kampus ini maupun juga yang hadir secara online. Atas nama Bapak Rektor, saya ingin menyampaikan permohon maaf yang sebesar-besarnya. Sedianya beliau tadi pagi mengkonfirmasi kepada saya itu akan hadir bersama-sama kita pada hari ini.

Namun beliau masih ada di suatu tempat, kebetulan hari ini ada... Penghargaan yang diterima oleh beliau sehingga kemungkinan besar mungkin pada saat beliau kembali ke kampus itu tidak bisa tepat waktu. Sehingga beliau meminta saya untuk menggantikan beliau dalam membuka acara pada hari ini dan sekaligus saya sebagai ketua masjid ihtiar kampus.

Oleh karena itu walaupun saya tidak diminta oleh beliau saya harus datang. Baik adik-adik sekalian, Bapak Ibu yang saya hormati, tentu saja gerakan unhas mengkaji dan solat berjamaah ditambah lagi dengan buka puasa bersama ini merupakan salah satu kegiatan yang menurut saya kegiatan yang betul-betul bisa memberikan dampak yang positif terhadap kita semua Sivitas Akademika di Universitas Hasanuddin maupun juga terutama pada adik-adik mahasiswa semua harus kita ingat bersama-sama Bahwa tujuan kita hidup di dunia ini, itu tidak hanya untuk mencapai kebahagiaan dunia. Tapi kita juga terus dituntut oleh Allah SWT, pencipta kita semua, Rabbul Alamin, untuk bisa menyimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Adik-adik semua dan tentu saja diri saya sendiri serta kolega-kolega semua, kita di Universitas Hasanuddin, Selain misi utama kita sekarang adalah internasionalisasi, tetapi kita juga terus berupaya agar di setiap aktivitas yang kita lakukan itu berimplikasi terhadap peningkatan iman dan takwa. Oleh karena itu, saya kira gerakan unhas mengkaji, kemudian sholat berjamaah, dan buka puasa bersama, ini mungkin saja...

Tidak ada yang lakukan di universitas lain yang betul-betul terstruktur dan tersistematis seperti yang kita lakukan. Saya masih ingat Pak Suleman tahun lalu ketika saya membuka salah satu sesi gerakan undang-undang mengkaji di Sastra, di Fakultas Ilmu Budaya. Itu pencaramanya dari UIN.

Dan beliau mengatakan di UIN sekalipun itu tidak ada program seperti ini. Di mana kita secara konsisten setiap minggu dan itu bahkan oleh pimpinan sekarang diakomodasi untuk kemudian bisa masuk di dalam kurikulum. Jadi adik-adik, mahasiswa terutama, kalian harus bersyukur masuk di universitas terbaik di Indonesia, salah satu terbaik yang ada di Indonesia.

Kemudian juga kita bertekad untuk masuk di seribu besar world class university. Universitas kelas dunia, tetapi di saat yang sama kami tetap menganggap bahwa mengkaji Al-Quran itu adalah sebuah hal yang wajib harus kita lakukan. Jadi itu adalah tanggung jawab kami di pimpinan untuk memastikan bahwa apa yang kita lakukan itu muaranya itu selalu adalah peningkatan iman dan takwa.

Ada-ada Bapak Ibu sekalian, saya ingin sedikit memberikan... Gambaran juga bahwa tentu saja kami di Universitas Sasanudin tidak hanya ingin mencetak generasi-generasi mahasiswa yang unggul akal dan fikiran. Kami juga ingin menyimbangkan, selain kami ingin menciptakan lulusan-lulusan yang memang betul-betul menguasai inovasi dan teknologi, kami juga ingin mereka bisa menyimbangkan antara iman dan takwa mereka.

Kita tahu bersama-sama bahwa iman dan takwa itu sangat diperlukan sebagai landasan etika. Tidak ada gunanya kita menjadi mahasiswa dengan lulusan dengan IPK yang 4,0. Tetapi kita tidak punya etika. Tidak ada gunanya.

Kita lulus dengan predikat summa cum laude, tetapi etika 0. Itu sangat-sangat tidak berguna nantinya. Nah sehingga kita harapkan iman dan takwa yang kita dapatkan, terutama dengan program-program yang dimana kita sekarang ada ini, itu nanti akan membantu kita untuk nanti tetap jujur, untuk tetap adil, untuk tetap bertanggung jawab, dan menghindari perilaku yang tidak etis, seperti pemalsuan data, kemudian penggelapan, dan lain sebagainya. Indonesia itu tidak kurang orang-orang pintar sebenarnya. Kita lihat banyak sekali orang-orang pintar berselewaran, menjadi pemimpin dan lain sebagainya. Tapi yang kurang adalah orang pintar yang beretika.

Sehingga program-program seperti ini kita harapkan mampu untuk kemudian meningkatkan etika. Kemudian yang selanjutnya, tentu saja kita juga ingin memberikan program yang kemudian nanti bisa Menjadikan kita itu menjadi rendah hati, jadi bukan rendah diri. Rendah hati, kenapa?

Karena akar dari keruntuhan seorang manusia itu adalah kesombongan. Nah, adik-adik mungkin terutama yang sudah lulus di UNHAS itu mungkin akan merasa hebat. Ya, kenapa? Karena bisa lulus di salah satu universitas terbaik di Indonesia.

Nah, dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini kita terus diingatkan. Bahwa kita tidak boleh sombong. Seorang ilmuwan itu salah satu syarat utamanya adalah tidak boleh sombong.

Kenapa? Karena ketika ilmuwan itu sombong, maka dia cenderung akan mengingkari kebenaran. Dia tidak bisa melihat kebenaran.

Karena dalam dirinya hanya dialah yang benar. Nah, kita harapkan dengan program-program seperti ini kita selalu diingatkan. Bahwa apa? Bahwa ada Tuhan, ada Allah SWT pencipta kita dan kita tidak boleh sedikitpun ada rasa sombong dalam hati kita. Kemudian selanjutnya integritas pribadi.

Jadi tadi etika, kemudian tidak boleh sombong, kemudian integritas. Integritas itu adalah seia sekata. Saudara-saudara diminta untuk betul-betul mempunyai etika, kemudian tidak sombong dan integritas tadi. Nah maka lengkaplah menjadi seorang ilmuwan nantinya. Sehingga kita berharap juga program-program seperti ini nantinya juga nanti akan membentuk integritas dalam diri saudara-saudara.

Apalagi ketika kemudian saudara nanti lulus, saudara nanti akan dihadapkan pada sebuah kondisi Indonesia itu bersiap-siap untuk menyongsong apa yang disebut dengan Indonesia emas. Indonesia emas ini perlu generasi-generasi muda yang tidak hanya pintar, tapi juga itu yang tadi saya sebutkan. Yang pertama punya etika, kemudian rendah hati dan tidak sombong, kemudian yang ketiga punya integritas.

Jadi kami dari pimpinan, Bapak Rektor itu selalu menitip pesan kepada wakil-wakil rektor, para dekan, para pimpinan universitas, untuk selalu bertanggung jawab terhadap Kualitas lulusan-lulusan Universitas Hasanuddin. Nah, oleh karena itu kita berupaya untuk membuat program, mensinergikan program yang memang betul-betul kita niatkan untuk memberikan kapasitas dan kompetensi bagi semua mahasiswa-mahasiswa yang ada. Terlebih lagi untuk mahasiswa muslim dan muslimah, di mana kita juga diminta, dituntut untuk kemudian bisa menyimbangkan. antara penguasaan, ilmu pengetahuan, inovasi dan teknologi dengan iman dan takwa yang saya sebutkan tadi.

Oleh karena itu, saya tidak ingin berlama-lama, saya hanya ingin titip pesan bahwa mudah-mudahan adik-adik semua bisa memanfaatkan kegiatan ini, kemudian bisa mendapatkan manfaat dari kegiatan ini, dan tentu saja kita harapkan kita bisa semua nanti mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Kenapa? Karena kita mengkaji kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

Terakhir saya ingin menyampaikan bahwa bulan depan kami akan meresmikan apa yang disebut dengan pusat studi bahasa Arab. Di lantai satu masjid ini. Jadi lantai satu masjid ini itu nanti kami akan modifikasi.

Kami akan renovasi salah satu komitmen kami kerjasama dengan Universitas Al-Azhar di Mesir dan kemudian juga beberapa universitas di Arab Saudi. Salah satu implementasi dari kegiatan itu adalah kita membuat pusat kajian bahasa Arab. Jadi di bawah masjid ini nanti akan ada ruang seminar, kemudian ruang rapat, kemudian ruang kuliah, ruang kajian dan lain sebagainya. Silahkan tadi saya mendengar ada studi Al-Quran intensif ya, kalau misalnya sudah jalan silahkan nanti berkoordinasi dengan kepala pusat, nanti di bawah WR4 kami nanti akan membentuknya, silahkan untuk berkoordinasi sehingga ketika ada kajian-kajian bahasa Arab, kajian Al-Quran dan lain sebagainya kita akan pusatkan di pusat kajian bahasa Arab dan budaya Timur Tengah, seperti itu.

Nah ini tidak lain dan tidak bukan. Upaya-upaya dari kami pimpinan untuk bisa menyimbangkan antara ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi dan lain sebagainya dengan iman dan takwa. Sehingga nantinya akan terbentuk insan-insan yang memang betul-betul bukan hanya menguasai keilmuan.

tetapi juga mempunyai sifat-sifat Al-Quran. Saya kira itu saja yang saya ingin sampaikan. Sekali lagi kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang support-nya sangat luar biasa. dalam mengawal, dalam mengkoordinasikan kegiatan gerakan unhas mengkaji ini. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan bernilai pahala dan kemudian memberikan manfaat bagi kita semua, bukan hanya di dunia tetapi juga di dunia.

tapi juga di akhirat. Tadi Panitia meminta saya dengan resmi atas nama Rektor Universitas Hasanuddin membuka program gerakan unhas mengkaji dan sholat berjamaah dan Alhamdulillah sekarang ditambah dengan buka puasa berjamaah. Sains juga ya, studi Al-Quran intensif dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim. Marilah kita bersama-sama membuka acara ini dengan resmi.

Baik. Demikian yang kami sampaikan, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. Wa billahi taufiq wal hidayah, wa allahu maufiq ila quwamit tariq.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Baik, terima kasih Bapak Prof. Adi Mulyana, Adi Maulana, WR4 UNAS atas membukanya acara tadi. sebagai Tuan Rumah karena beliau adalah Ketua Masjid Itiar Kampus Unas kemudian selanjutnya kita masuk ke materi itu kami undang Bapak Dokter Ahmad Mujahid MAG untuk membawa ke materi berjudul Bagaimana Seharusnya Muslim Berinteraksi Dengan Al-Quran Jadi Al-Quran ini banyak fungsinya Al-Quran itu sebagai petunjuk, sebagai pedoman untuk seluruh manusia Tetapi tidak semua manusia itu beriman kepada Al-Quran Hanya orang-orang Muslim dan berimanlah yang beriman kepada Al-Quran Tapi Al-Quran ini adalah sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia, bahkan seluruh makhluk hidup.

Terima kasih. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, alhamdulillahi rabbil alamin. Assalatu wassalamu ala rasulil kareem. Sayyidina wa maulana wa khabibina Muhammad. Wa ala alihi an nuril mushibil nisiyani binuri.

Fi kulli lamhatin wa napal. Yang saya muliakan dan saya hormati Bapak Rektor dalam hal ini diwakili oleh Bapak Wakil Rektor IV, Bapak Profesor Dr. Adi Mulyana, Master Engineering. Yang saya muliakan Bapak Direktur Kemahasiswaan Unhas.

Dalam hal ini, Bapak Abdullah Sanusi, PSD, yang saya muliakan, Bapak Koordinasi Perkuliaan Bersama, Bapak Rahmatullah, yang saya muliakan, Bapak Guru Ngaji kita, yakni Bapak Dr. Andes Suleiman Gusalam, dan yang saya muliakan seluruh Diajaran dosen yang hadir di acara ini dan yang saya sangat hormati dan muliakan perjuangan dari Ananda Science yang selama ini sudah lebih 10 tahun itu bersibaku untuk mencerdaskan orang-orang unhas, mahasiswa unhas untuk pandai dalam membaca Al-Quran. Saya kira itu patut untuk diberi apresiasi. Pada kesempatan ini, saya ingin sampaikan penghargaan saya kepada seluruh yang hadir baik di masjid ini maupun di Zoom. Yang saya lihat tadi ini prop sudah lebih seribu ini, seribu gayanya.

900 lebih, sampai saya tidak bisa masuk. Tidak, saya tidak bisa masuk. Baik, materi saya adalah dikasih tema bagaimana semestinya umat Islam berinteraksi dengan Al-Quran. Sebuah gerakan hadap diri.

Waktu saya tambah judul ini dengan gerakan hadap diri, maka yang saya maksud ini adalah apa yang saya akan sampaikan sebentar. Seharusnya menjadi semacam cermin untuk bisa kita bercermin untuk mengoreksi diri kita terkait interaksi kita atau keterhubungan kita dengan Al-Quran. Ini yang saya ingin sampaikan sebenarnya. Jadi saya ingin materi ini menggugah kita punya hati untuk mencoba mencari kekurangan kita. Kelemahan kita terkait dengan interaksi kita terhadap Al-Quran, lalu kemudian kita memperbaikinya.

Ini yang saya inginkan. Karena itu saya mengatakan, ruang pembahasan materi ini adalah bagaimana umat Islam itu hidup bersama Al-Quran di seluruh dimensi kehidupannya. Bagaimana umat Islam itu hidup bersama Al-Quran di seluruh dimensi kehidupannya?

Baik, saya mulai dulu dari pembahasan Al-Quran dan manusia. Salah satu nikmat terbesar yang diberikan Allah, yang dianugerahkan Allah kepada manusia adalah Al-Quran. adalah Al-Quran.

Dari mana kita bisa paham, itu ayat yang mengatakan, Auzubillahiminasyaitanirrajim Ar-Rahman, Allama Al-Quran, Halakal Insan, Allamahul Bayan. Ar-Rahman itu nama Satnya Allah. Jadi Ar-Rahman itu tidak sekedar nama sifatnya Allah.

Tetapi nama zatnya Allah. Setelah Allah menyebut namanya, nama zatnya, dia lalu mengatakan, Allama al-Quran. Dia mengajarkan al-Quran.

Artinya, al-Quran yang diajarkan Allah, ketika dia sandarkan kepada namanya, atau dirinya, sebagai ar-Rahman, itu memberi arti, bahwa rahmat Rahmani. Rahmat. rahmani yang terbesar bagi manusia adalah Al-Quran.

Bukan saja dia beri Al-Quran, bahkan dia katakan, Allah mahul bayan. Dia mengajari manusia bagaimana bisa berbicara tentang Al-Quran. Bagaimana Al-Quran itu diwacanakan. Bagaimana Al-Quran itu dipahami. Bagaimana Al-Quran itu dipelajari, ditadakburi, dan sebagainya.

Al-Quran yang sebagai rahmatan, rahmat rahmani, sebagai kebajikan teragung, itu ditujukan kepada seluruh manusia. Dia menjadi petunjuk bagi seluruh manusia. Hudan linnas. Itu ayat yang pertama, Syahrul Ramadan al-Latihun silapihil Quran. Hudan linnas pada bulan ramadhan Al-Quran itu diturunkan padanya, Al-Quran itu berfungsi sebagai hudan linnas petunjuk bagi manusia, pertanyaannya apakah seluruh manusia menjadikan Al-Quran itu sebagai petunjuk, jawabnya tidak manusia itu terkait dengan Al-Quran Dibagi dua, satu manusia pengingkar Al-Quran dan satu manusia penerima Al-Quran.

Dia menerima Al-Quran. Yang mengingkari Al-Quran, apa akibatnya? Kata Al-Quran, من أعراد عن ذكري فإن لهم إيشة دنكا Siapa yang berpaling dari Al-Quran, akibat keberpalingannya, dia akan hidup di dunia. Ma'i satan dangka, kehidupannya sangat sempit, diantara ciri kehidupan yang sempit itu hatinya tidak mampu, tidak mampu menerima perlakuan buruk orang lain kepadanya.

Hati yang lapang, perlakuan buruk pun mampu dia tangkap sebagai sebuah kebajikan dalam dirinya, itu hati yang lapang, hati yang luas. Dan itu hanya bisa dibuka oleh Al-Quran. Tanpa Al-Quran ada dalam hati, tidak mungkin hati orang itu menjadi luas.

Dia akan jadi sempit. Orang kafir di dunia terhadap Al-Quran, sempit kehidupannya. Efeknya di akhirat, dia dibangkitkan dalam keadaan buta.

Wa nah suruhu yaumal qiyamati a'ma. Di akhirat nanti, dia dibangkitkan dalam keadaan buta. Lalu dia protes sama Allah.

Dia mengatakan, Kenapa engkau membangkitkan ku Tuhan dalam keadaan buta? Apa jawabannya Allah? Begitulah.

Dulu di dunia, Ayatku sudah datang kepadamu. Ayat kami datang kepadamu. Tapi kalian melupakannya. وَكَذَلِكَ الْيَوْمَةُنْسَ Maka hari ini pun kalian dilupakan. Coba bayangkan bapak ibu sekalian, anak-anakku sekalian, kalau Allah yang melupakan kita, betapa meruginya kita.

Dalam ayat yang lain, Allah mengatakan, وَنُنَسِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا حَسَوَرًا Ini ayat, وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا حَسَارًا Al-Quran itu bagi pengingkarnya tidak membawa sedikit pun keuntungan, tapi dia hanya membawa kerugian. Mungkin ada yang berkata, kalau begitu Al-Quran merigukan orang. Tidak, bukan Al-Quran yang merigukan orang, tapi sikap manusia terhadap Al-Quran yang membuat dia... Merugi, karena Al-Quran itu keuntungan Tapi dia menolak keuntungan, maka dia raih kerugian Itu yang dimaksud Jadi bukan Al-Quran yang membawa kerugian Al-Quran membawa keuntungan, tapi sikap negatif terhadap Al-Quran dengan cara menolaknya, itu menjatuhkan dia dalam kerugian. Berbeda dengan orang yang menerima Al-Quran.

Kalau orang menerima Al-Quran, maka dia, Al-Quran, akan mengantarnya kepada tingkat derajat tertinggi dalam kedekatan kepada Allah, yakni taqwa kepada Allah. Dia menjadi orang-orang yang bertakwa. Itulah sebabnya dalam surah Al-Baqarah, Allah berfirman, Al-Iblam talikal kitab la raibati hudan lilmuttaqim.

Jadi Quran itu semestinya, sejatinya menjadikan kita ini sebagai orang-orang yang berada di puncak ketinggian spiritual. Yakni menjadi orang-orang yang bertakwa di sisi Allah SWT. Nah, sebelum saya... Maka pertanyaannya begini. Pertanyaannya begini.

Apakah semua orang yang menerima Al-Quran sampai pada tingkat derajat spiritual tertinggi itu? Ternyata jawabnya tidak. Ternyata jawabnya tidak. Apa buktinya?

Bahwa tidak semua orang yang kemudian... Beriman kepada Al-Quran tidak semua sampai pada derajat taqwa itu. Karena fakta sosial membuktikan, fakta sosial membuktikan, terkait perlakuan umat Islam terhadap Al-Quran. Yang pertama, ada orang yang mengaku beriman kepada Al-Quran, tapi tidak tahu baca Al-Quran.

Ada tidak? Ada. Yang kedua, Ada orang yang mengaku beriman kepada Quran, tahu baca Quran, tapi malasnya luar biasa. Bacaan prioritasnya bukan Al-Quran, tapi Quran. Padahal Quran itu isinya belum tentu benar.

Biar bisa hoaks dan sebagainya. Bacaan prioritasnya WA-nya. Baru bangun tidur, langsung WA dibuka. Mau tidur, WA dibuka. TikTok dibuka.

Padahal informasi di sana belum tentu benar. Sementara Al-Quran informasinya pasti benar. Lalu bagaimana kita mengabaikannya?

Kelompok yang ketiga. Ada lagi orang yang... Tahu baca Quran, rajin baca Quran, bahkan satu hari satu juz, tapi dia tidak tahu apa yang dia baca.

Apa makna yang dia baca, dia tidak tahu. Maka boleh jadi, dia baca lapas-lapasnya, tapi dia langgar hukum-hukumnya. Ada lagi kelompok yang keempat, dia tahu baca Quran, rajin baca Quran, paham apa yang dia baca, tapi sekedar penelitian ilmiah. Sekedar eksisais intelektual, tapi Quran tidak hidup dalam hatinya dan tidak hidup dalam amalan-amalannya.

Keempat kolompo ini sungguh telah bersikap negatif terhadap Al-Quran. Sungguh telah bersikap negatif terhadap Al-Quran. Dan itu problematik, itu bermasalah.

Mari kita lihat kenapa kita disebut dia bermasalah. Tapi sebelumnya saya ingin sampaikan dulu. Bagaimana sebenarnya itu Al-Quran Dan bagaimana kita harus menyikapinya Yang pertama Al-Quran itu Sadarilah dan pahamilah Di atas pak Kembali ke atas Saya robat tadi Al-Quran adalah warisan Pahamilah bahwa Al-Quran itu adalah warisan Allah kepada kita.

Warisan Allah kepada kita. Nanda sekalian, kalau dengar kata warisan, apa yang ada di pikiran Anda? Apa? Uang.

Apalagi barang-barang, tanah, rumah, itu yang ada di pikiran Anda. Tapi Allah mengatakan, ثُمَّ أَوْرَسْنَا الْكِتَابَ عَلْلَّذِينَ اسْتَبَيْنَاهُ مِنْ إِبَادِنَا Kemudian, Kemudian kami wariskan Al-Quran itu kepada hamba-hamba kami yang kami pilih. Hamba-hamba kami yang kami pilih.

Maka yang beriman kepada Al-Quran mendapatkan warisan dari Allah. Yang disebut warisan Al-Quran. Dengan warisan Al-Quran itu dia menjadi terpilih. Tapi tidak cukup. Yang terpilih itu bertingkat-tingkat.

Ada yang zalimun linafsi, ada yang menerima Quran, warisan Quran, tapi dia menzalimi dirinya. Itulah tadi empat yang saya sebutkan tadi. Kelompok orang yang saya sebutkan tadi itu menzalimi dirinya.

Ada lagi kelompok yang lebih baik dari ini. Muktasidan, kelompok pertengahan. Dia mampu menegakkan perintah-perintah Allah yang wajib.

Meskipun hanya yang wajib dan mampu meninggalkan larangan-larangan Allah yang diharamkan. Tapi yang paling penting adalah yang ketiga ini. Dia mampu menerima ketetapan takdir Allah dengan rida.

Rumi, Al-Abdul Qadir Jilani pernah berpesan dalam bukunya. Setiap muslim mestinya memiliki, wajib memiliki tiga hal. Pertama, Kemampuan menegakkan apa yang diperintahkan Allah.

Yang kedua, Kemampuan meninggalkan apa yang dilarang Allah. Dan yang ketiga, Kemampuan ridah terhadap apa yang ditetapkan Allah untuknya. Meskipun boleh jadi yang ditetapkan Allah untuknya itu, Tidak dia senangi. Pada prinsipnya, Ketidaksenangan terhadap ketetapan Allah, Kenapa kita tidak senang?

Karena kita merespon ketetapan Allah pakai hawa nafsu. Tapi kalau kita merespon ketetapan Allah pakai kalbu, pakai akal, pikiran yang murni, maka kita akan berkata, Alhamdulillah ala kulli hal. Segalanya kita syukuri karena kita yakin, apapun yang Allah tetapkan kepada kita, itu pasti baik dan tidak pernah buruk.

Karena Allah Maha Baik dan tidak pernah menzalimi hambanya. Itulah kualitas orang yang disebut sabikun bilkhairat. Dia senantiasa berkecimpung dalam kebenaran.

Jadi, pahami bahwa Quran itu warisan Allah. Ambillah warisan itu. Orang yang mengambil warisan itu tidak akan pernah merugi dan tidak akan pernah tersesat. Yang kedua, umat Islam wajib. Menjadikan Al-Quran sebagai imamnya, sebagai petunjuknya.

Nabi SAW bersabda, Alaykum bil-Quran, atas kalian Al-Quran, wajib kalian jadikan Al-Quran, imaman wa ka'idan. Fattahidhuhu imaman wa ka'idan. Maka jadikanlah Al-Quran itu sebagai imammu, dan sebagai pemberi petunjukmu.

Penggunaan kata alaikum itu menunjukkan kata wajib. Di hadis ini tidak menggunakan diksi lakum bil quran. Tapi dia menggunakan alaikum bil quran.

Nanti kalau sekolah bahasa Arab sudah disini, salah satu pembahasannya pemilihan diksi seperti ini. Hanya orang yang mengerti bahasa Arab yang bisa membedakan apa kata alaikum, makna alaikum dengan kata lakum. Jadi ambil Quran sebagai pedoman. Bagaimana contoh praktisnya?

Sabda Nabi memberi contoh praktis bagaimana mempraktekkan Al-Quran sebagai imam dan pedoman. Nabi mengatakan begini, إِذَا إِلْتَبَسَدْ عَلَيْكُمُ الْأُمُورِ Kalau sebuah urusan mengenai-Mu dan urusan itu sangat gelap, membingungkan, Maka Quran mengatakan, Alaykum bil Quran, Maka ambillah, Jadikanlah Al-Quran, Sebagai cahaya penerang, Kegelapan mas'alamu. Cahaya penerang, Kegelapan mas'alamu.

Kenapa? Karena Quran itu, Shafi'un mus'abba, Pemberi solusi yang terbaik, Yang paling kuat, dari setiap masalah, Yang dihadapi oleh manusia. Bahkan Nabi mengatakan, Siapa yang menjadikan Al-Quran itu dihadapannya, sebagai imannya dan petunjuknya, Maka Al-Quran akan membawanya ke surga. Surga mana?

Surga di dunia dan surga di akhirat. Surga di dunia dan surga di al. Mana itu surga di dunia?

Surga di dunia itu ketenangan hati, kebahagiaan hati, kelapanan hati, dan ketenangan, kebahagiaan, ketentraman hati hanya bisa dimiliki oleh orang yang menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk hidupnya. Lalu dia mengatakan, وَمَنْجَعْلَ حَلْفَهُ Barang siapa yang menjadikan Al-Quran di belakangnya Dia cuyakin, dia tinggalkan Saqahu ilan nar Maka dia akan terantar ke dalam neraka Neraka di dunia dan neraka di akhirat Saya sering membahasakan neraka di akhirat Kesensaraan abadi Sementara neraka di dunia kesensaraan sementara Tapi orang yang sensara sementara Dia pasti berakhir dalam sensara keabadian Yang ketiga, yakini bahwa Quran itu kekayaan sejati dan Quran itu pembebas dari kepakiran sejati. Orang yang sudah bersama dengan Al-Quran tidak akan pernah jadi pakir, apalagi miskin saja enggak.

Karena Quran tidak akan membuatnya miskin, dia Quran akan membuatnya kaya. Nabi berkata, Al-Qur'anu ginan, Quran itu kekayaan. La ginadunahu, tidak ada kekayaan selain Al-Qur'an.

Adik-adik bilang, banyaknya itu orang kaya pak, 10 mobilnya, 15 rumahnya, padahal satu di istrinya, satu ton di anaknya. Tapi 10 mobilnya pak. Mungkin kita mengatakan itu yang dimaksud kaya, tidak.

Meskipun seluruh dunia ini dimiliki oleh seseorang, tapi tidak mungkin, tidak mungkin. Orang kayanya makassar tidak memiliki seluruh makassar. Kalau orang kaya itu tidak menghiasi, mencahayai kekayaannya dengan Al-Quran, maka dia orang miskin.

Maka dia orang miskin. Karena apa? Tidak ada kekayaan selain Al-Quran. Dan Al-Quran itu, Kalau orang sudah memiliki Al-Quran, Al-Quran hidup dalam hatinya, Dalam pikirannya, Dalam eksennya, Dalam ahlaknya, Maka dia tidak akan pernah mengalami, Apa yang disebut dengan, Kepakiran dan kemiskinan. Ini.

Maka Nabi bilang, Al-Quran. Siapa yang sudah dikasih Al-Quran oleh Allah Apa buktinya dikasih? Dia beriman kepada Al-Quran Dia baca Al-Quran sebagai bacaan prioritasnya Dia dengarkan Al-Quran sebagai objek yang didengarkan yang paling prioritas Dia hafalkan Al-Quran secara kemampuannya Sudah itu dia pahami Dia pahami, dia pelajari Dia renungkan, dia pahami Dan hatinya menerimanya Dan meneroknya di hatinya Lalu dia amalkan Ini orang yang sudah dikasih Al-Quran Ini orang yang dikasih Al-Quran Kalau ada orang seperti ini Pasanna anna ahadan u'tiyak saru mimma u'tiyak Lalu dia masih menyangka Dan mengira Bahwa seseorang Ada seseorang Yang diberi melebihi dirinya Sungguh orang ini A'zamasagiran wasagarakabiran Dia telah membesarkan yang kecil dan mengecilkan yang besar.

Apa yang dia besarkan selain Al-Quran? Apa yang dia kecilkan ala Al-Quran? Ini sikap yang tidak pantas bagi orang yang menghidupkan Al-Quran.

hidup bersama Al-Quran saya kembali ke pertanyaan tadi itulah gambaran motivasi kenapa kita mesti bersama Al-Quran sekarang saya masuk Apakah semua, tadi kembali ke pertanyaan, apakah semua orang yang beriman kepada Al-Quran sampai ke derajat taqwa? Tidak. Kita sudah sebutkan tadi empat kelompok-kelompok yang bersikap negatif terhadap Al-Quran.

Sekarang kita lihat dalil-dalil atau isarat-isarat. Eksistensi dan keberadaan kelompok yang saya sebutkan tadi Yang bisa ditemukan di dalam Al-Quran Atau hadis Yang pertama Ada hadis Nabi bilang begini Saya'ati zamanun ala ummati La ya'ripuna al-Qur'ana Illa bisawutin hasanin Akan datang suatu masa Bagi umatku Salah satu ciri masa itu adalah La ya'rifun al-Quran Dia tidak mengetahui al-Quran Kecuali yang dia tahu Kalau al-Quran itu dibaca sebagai bacaan yang indah saja Jadi fokusnya pada keindahan bacaan Tapi apa makna bacaan yang dia baca Dia tidak paham Di sini Nabi tidak menggunakan La ya'rifun al-Quran Tapi dia menggunakan La ya'rifun al-Quran Boleh jadi, itu artinya, boleh jadi banyak orang yang membaca Quran, banyak orang yang mendengar Quran, banyak orang yang menghapal Quran, tapi dia tidak mengerti apa yang dia baca, dan apa yang dia hafal. Ini penyikapan negatif terhadap Al-Quran. Selanjutnya, Nabi bersabda, يَحْرُجُ سَمَانٌ مِنْ كِبَلِ الْمَسْرِكِ Akan datang suatu masa, akan datang sekelompok manusia, dia membaca Quran, tapi bacaannya tidak menembus, tidak melewati kerongkongannya, berhenti di kerongkongannya, tidak tembus ke dalam hatinya. Kata Nabi, Pembaca Quran seperti ini, itu mudah sekali meninggalkan Islam tanpa dia sadari.

Dan kalau sudah meninggalkan Islam, sulit untuk kembali kepada Islam. Perumpamaannya, anak panah yang keluar dari busurnya, cepat sekali melecet keluar dari busurnya. Dan anak panah itu tidak akan pernah kembali ke busurnya. Maka kalau sekedar baca, tidak paham.

Tidak amalkan, tidak merenungkan, khawatir kita jatuh dalam kelompok seperti ini. Ini mengajarkan kepada kita, hadis ini mengajarkan kepada kita, bahwa Al-Quran itu mesti dibaca, didengar, dihapal, ditadakburi, dianalisis, pakai hati. Karena memang Al-Quran.

Untuk hati, Allah berfirman Inna bi dhalika la zikra liman kana lahul qalb Sesungguhnya Al-Quran itu untuk orang yang punya hati Di surat Yasin disebutkan Li unsira man kana hayyan wa yahikal qawlu alal kafirin Li unsira supaya Muhammad memberi peringatan lewat Al-Quran Kepada orang yang punya hati Yang hatinya Hidup, hatinya hidup. Di dalam ayat yang lain, Tuhan berkata, Apalai ya tadabbarun al-Quran, am ala kulubin akpaluhan. Tidakkah mereka itu mentadaburi al-Quran, atau hatinya tertutup. Artinya, hanya dengan mentadaburi, membaca, mendengar, menghapal, memahami, merenungkan, hati terbuka. Dan kalau hati sudah terbuka, insya Allah.

Semuanya beres di sisi Allah SWT Hati yang tidak ada Quran di dalamnya Kata Nabi Sama dengan rumah yang rusak Rumah yang rusak Kata Nabi Orang yang tidak ada sedikit pun Al-Quran di dalam hatinya Seperti rumah yang rusak yang tidak bisa ditempatkan. Hati kita itu hakikat rumah kita. Kalau rumah kita tidak bercahaya dengan Al-Quran, hati tidak bercahaya dengan Al-Quran, itu rumah yang rusak.

Siapa yang mau tinggal sama rumah yang rusak? Yang punya rumah saja tidak mau tinggal. Apalagi yang tidak punya, yang bukan punya rumah.

Terakhir, saya dibesan 5 menit lagi, terakhir. Lalu apa yang kita harus lakukan terhadap Al-Quran? Saya ingin menyampaikan 3 metode. Model dan metode pembacaan terhadap Al-Quran.

Pembacaan dan model pertama saya sebut dengan model kira'ah. Model kira'ah. Pembacaan yang kedua saya sebut model tartil. Pembacaan yang ketiga, pembacaan model tilawah. Ini gradasi tahapan-tahapan model dan metode berinteraksi dengan Al-Quran.

Tahapan paling rendah adalah... Tahapan paling rendah adalah model kira'ah. Saya tersebut tahapan basic dan elementary. Tahapan selanjutnya, iman menuntut gerakan pembacaan dengan model dan metode tartil. Itu tahapan intermediate.

Tahapan yang lebih tinggi dan maju disebut tahapan advance. Yakni model dan metode tilawa. Apa perbedaannya ketiga-tiganya ini?

Kalau model kira'ah. Model kira'ah itu sangat sederhana. Targetnya hanya dapat pahala.

Targetnya hanya dapat berkah. Mudah. Quran mengatakan, Bacalah apa yang paling mudah dari Al-Quran.

Di sini dia menggunakan kata pakra'u. Bacalah. Dia tidak mengatakan tala atau tilawa.

Atau Uthlu, dia tidak mengatakan begitu. Lalu dia mengatakan, Al-mahiru bil-Quran ma'asabaril kiramil barora. Yang lancar baca Quran, bersama dengan malaikat.

Tapi, yang baca Quran, ya tak tak tak, terbata-bata. Karena kesulitan baca Quran, Allah kasih dua pahala. Maka metode kira'a cenderung hanya untuk mencari pahala dan...

Berberkah Tidak cukup itu Tidak cukup Jangan berhenti disitu Meningkatlah ke metode yang selanjutnya Yakni metode tilawa Kenapa saya mengatakan itu tidak cukup? Karena Hasan bin Ali berkata Bacalah Al-Quran Sehingga ia mencegahmu melakukan dosa Bila belum demikan Maka pada hakikatnya Engkau belum membaca Al-Quran Jadi kalau Al-Quran belum berfungsi Mencegah kita dari dosa belum mengerti membaca Quran metode tilawa, metode yang kedua disebut metode tartil apa itu metode tartil? metode membaca Quran dengan perlahan-lahan sehingga dilibatkan hati, dilibatkan pikiran untuk merenungkan apa yang dibaca ini, ini hadis nabi Ketika apa makna tartil, Nabi menjelaskan, Bayyin hu tibayanan, bacalah Quran sejelas-jelasnya.

Lalu dia mengatakan, hariku bihil kulub, ikutkan hatimu ketika baca Quran. Lalu dia bilang Nabi, Wala yakun hamma ahadikun ahiris suar. Janganlah seseorang tujuan dari seseorang pembaca Quran hanyalah ujungnya surah.

Artinya. Jangan hanya ujungnya just, jangan hanya tamat, tapi tidak mengerti apa yang dibaca. Yang terakhir sekali, metode tilawa. Ini metode paling tinggi yang harus dicapai.

Apa itu metode tilawa? Metode yang melibatkan pikiran, melibatkan hati, lalu dipahami, lalu kemudian diamalkan. Itu metode tilawa.

Ciri orang yang tilawa Quran itu yang disebut hakka tilawa. Dengan metode tilawak, inilah yang disebut dengan pembacaan yang sebenar-benarnya pembacaan. Mana yang sebenarnya pembacaan? Ini.

Yurat tiluna ayatihi. Dia membaca Al-Quran secara tartil. Dia paham maknanya.

Dia amalkan hukumnya. Dia berharap janji-janjinya. Dia takut ancamannya. Dia ambil pelajaran dari perumpamaan-perumpamannya.

Artinya, Al-Quran direnungkan, dipahami. lalu kemudian diamalkan apa etik dari pengamalan Al-Quran satu bekasannya orang yang mengamalkan Al-Quran semakin dia bersentuhan dengan Al-Quran Iman-nya semakin bertambah. Izzatuliyat ayatihi alaihim ayatuhu sadathum imana.

Yang kedua, senantiasa bergembira bersama Al-Quran. Wahum yastabashirun. Mereka senantiasa bergembira dengan Al-Quran. Pertanyaan saya, apa iman kita selama ini bertambah ketika masih terkait dengan Al-Quran?

Kalau tidak, bertimbun masuk dalam metode tilawah. Apa kita gembira hadir disini untuk belajar Al-Quran? Di Gums, di Sains. Kalau masih tidak gembira, itu bertanda kita belum sampai ke tingkat tilawah yang benar.

Yang keempat, orang ini yang paling hebat ini. Orang yang mentilawah Al-Quran, Haru sujjah dan wabuqiyah. Dia akan tersungkur mukanya, sujud sambil menangis. Pertanyaannya, apa bacaan Al-Quran kita? Membuat kita menangis Karena takut dan paham Apa yang kita baca Kalau belum sampai disitu Masih belum S3 Masih belum S2 Baru TK sampai SMA Terkait dengan Al-Quran Yang terakhir sekali Kata Allah Kalau dia mendengarkan Al-Quran dibacakan Tapi dua'yunuhum, meleleh air matanya.

Mimma arapu, karena dia mengerti apa yang dia baca. Dia bukan menangis karena suara imamnya, tidak. Dia tidak menangis karena keindahan suara imamnya.

Tapi dia menangis karena makna Al-Quran dia pahami. Kalau orang menangis karena suara imam, maka menangisnya berjamaah. Tapi kalau orang menangis karena... Mengerti apa yang dia pahami Orang lain ketawa Dia sendiri hatinya menangis Ini orang yang paham Al-Quran Saya kira yang paling terakhir adalah Orang yang baca Al-Quran itu Bertambah kehusuannya kepada Allah Hatinya menjadi husu Ini perlu dipahami Hati yang husu itu sejatinya Semakin tua orang Semakin tua orang Semakin bertambah umurnya orang, mestinya hatinya semakin khusus. Itu dijelaskan dalam sebuah hadis.

Suatu waktu saya jelaskan hadis itu. Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Itulah tadi tausiah dari Ustaz Dr. Ahmad Mujahid. Tentang bagaimana memahami Al-Quran.

Jadi ada beberapa tadi sikap menghadapi Al-Quran, yaitu ada beberapa sikap. Yang pertama tadi ada memang orang yang beriman kepada Al-Quran, kemudian ada yang mengkafiri, mengingkari Al-Quran. Dan orang beriman Al-Quran ini juga macam-macam. Jadi tadi sudah kita ketahui.

semua, kemudian orang beriman ini orang muslim ini membaca Quran itu ada tiga metode yang pertama itu kiraah yaitu hanya membaca saja sekedar mendapatkan pahala dan mendapatkan berkah, kemudian metode kedua adalah adalah tartil, yaitu membaca pelan-pelan, perlahan-lahan, mengerti isinya, kemudian mengamalkannya. Dan yang ketiga adalah tilawah, inilah tingkat paling tinggi, yaitu membaca Al-Quran, mengerti isinya, dilakukan dengan pikiran, dilakukan dengan hati, sehingga membacanya itu mencegah dari perbuatan dosa. Berkali untuk itu, mari kita diskusi. Kalau ada yang bertanya, silakan. Ada yang mau ditambahkan, ada yang mau ditanyakan, Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Nama saya Ahmad Dhani dari Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum.

Afwan Ustadz, Tabe Ustadz, saya mau meminta tips dari Ustadz, bagaimana cara kita untuk tetap menjaga hafalan Quran kita sebagai mahasiswa di tengah gempuran tugas-tugas dari dosen Ustadz. Karena kita juga mau konsisten antara hafalan Al-Quran dengan tugas-tugas juga Ustaz. Agar kita juga tidak meninggalkan Al-Quran, agar tidak termasuk menjadi golongan zolimun li nafsi. Yang zolim kepada dirinya sendiri.

Jadi mungkin itu saja Ustadz, saya cuma mau minta tips dan trik agar kami yang telah menghafal Al-Quran ini bisa tetap istiqomah menjaga hafalan kita dan juga istiqomah mengerjakan tugas-tugas dari dosen. Sekian dari saya, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Waalaikumsalam, kemudian selanjutnya yang kedua, silakan. Silahkan berdiri, sebutkan nama dan repakultasnya.

Baik, bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam. Sebelumnya, Tabe Ustadz. Pernahkah nama saya Aldi dari program studi administrasi publik.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Di sini saya ingin bertanya Ustadz Ustadz tadi menyinggung kalimat Apapun yang terjadi kepadamu itu adalah yang terbaik untukmu Nah kalimat ini sering didengungkan oleh banyak orang Saya ingin bertanya kepada Ustadz, sekarang kami ini sebagai mahasiswa baru, banyak dari teman-teman mungkin yang tidak rela dengan keadaannya sekarang, dengan kata lain atau tanda kutip di pilihan kedua mereka. Bagaimana cara agar kami selain daripada mendekatkan diri dengan cara sholat dan Al-Quran, bagaimana cara kami untuk menerima takdir kami yang mungkin kami rasa kami tidak suka dengan takdir tersebut. Mungkin ada cara atau tips dari Ustadz bagaimana kita lebih lapang dadanya. terima kasih banyak Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh kemudian ketiga silahkan ketiga yang disini kita masuk ke zoom ada ketiga ya bagi ahwat silahkan ditulis kalau ada Silakan tulisannya kemudian diberikan kepada panitia. Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam. Perkenalkan saya Perlian, saya Sebatalipu.

Mohon maaf sebelumnya, karena saya dari Fakultas Ilmu Budaya. Program Stori Sasra Arab. Izin bertanya.

Kebetulan saya pengurus di sini. Jadi izin bertanya. Bagaimana Ustadz ketika ada seseorang yang...

yang diberikan kelebihan oleh Allah, yaitu diberikan suara yang bagus. Tetapi ketika dia melantunkan Al-Quran, terus ada orang-orang di sekitarnya, timbul perasaan ria. Nah itu bagaimana caranya supaya hilang perasaan tersebut? Recording stopped.

Ya siapa lagi silahkan dari Yahwat Oh iya dijawab dulu Ya barangkali silahkan Pak Ustaz ada tiga penanya Terima kasih ya Ini pertanyaannya semuanya tips ya Jadi pertanyaannya singkat-singkat gitu ya Jawabannya singkat Pertama tipsnya Bagaimana menpertahankan hafal Anda penhafal kan Anda lebih hebat daripada saya. Pasti lebih banyak hafalanmu dari saya. Tapi saya ingin mengatakan begini.

Sebelum saya jawab itu, saya ingin mengungkatkan perkataan Abu Darda. Perhatikan ini baik-baik. Ada seorang laki-laki datang membawa anaknya kepada Abu Darda. Kepada Abu Darda. Abu Darda itu sahabatnya Nabi.

Lalu dia mengatakan, Wahai Abu Darda, anakku ini telah menghapal Al-Quran. Telah menghapal Al-Quran. menghapal Al-Quran kira-kira menurut Ananda apa yang ada di pikiranmu kalau dikasih tahu begitu sama orang pasti Anda mengatakan, hebat anakmu iya kan? tapi Abu Darda menjawab lain dia tidak menjawab itu tapi dia berdoa, ya Allah ampunilah dia ampunilah anak ini sesungguhnya orang yang menghapal Al-Quran itu, bu adalah orang yang mendengarkan memahaminya dan mengamalkannya.

Maka kata hapis itu bukan berarti menghapal, itu arti pengembangan. Tapi hapis itu adalah memelihara. Cara memelihara Al-Quran adalah menghapalnya, tapi itu tidak cukup. Pemeliharaan yang hakiki adalah memahami maknanya, lalu kemudian mengamalkannya dan menjadikan Al-Quran sebagai moralitas ahlakmu. Kalau mautisnya, menurut saya, tidak perlu memburu banyak hapalan.

Tapi hapalan yang kau sudah hafal sekarang, tetapkan, mutkinkan. Tapi mengerti maknanya. Paham, jadikan sebagai kodoman hidupmu Itu jauh lebih hebat Sahabat Nabi tidak semuanya penghapal Quran.

Tidak semuanya penghapal Quran. Tapi sahabat Nabi punya tradisi. Dia tidak akan meninggalkan lima ayat yang dia pelajari. Kecuali dia sudah paham artinya.

Dan dia sudah amalkan apa isi kandungannya. Dia tidak akan berpindah ke ayat yang lain. Kecuali kalau dia sudah amalkan.

Contoh. Pasti anda semua hafal surah Al-Asri kan? Surah Al-Asri kan?

Tapi apa benar Surah Al-Asri itu Mencahayai perilakuan Anda Sangat betul-betul Disiplin waktu Siap hatimu Untuk menerima nasihat Atau tidak Kalau belum berarti belum hidup Surah Al-Asri dalam diri kita Masing-masing Kajian Surah Al-Asri saya bisa bahas sampai 4-3 kali pertemuan Hanya Surah Al-Asri Baik Pertanyaan yang kedua Tius tentang keinginan, bagaimana saya ingin mengatakan begini Nanda, belum tentu keinginanmu itu yang terbaik bagimu, belum tentu keinginanmu itu yang terbaik bagimu. Saya kasih contoh, ada seseorang tahun 1988-1988 bebas tes di Unhas, dia masuk di jurusan pemerintahan Sospol, tahun 1988 itu susah jadi. jadi bebas tes di UNAS bro, susah tapi dia tidak masuk di UNAS tidak masuk dia tanya gurunya, kalau masuk di mana? masuk di UIN tapi siapa yang tahu tahun 97 dia dikirim ke UNAS mengajar dikirim ke UNAS mengajar siapa yang sangka Itu contoh, ada dosennya sastra, saya seleting, dia matematika hebat, tapi tidak lulus di MIPA, lulusnya di sastra Arab, tapi dia hebat sekarang di sastra Arab. Jadi tidak semua keinginan kita lebih baik daripada yang dipilihkan oleh Allah.

Apa yang ada kau sekarang seriusi jurusan itu. Insya Allah itu akan bermanfaat untukmu. Sekali lagi saya ingin mengatakan insya Allah.

Ingat menuntut ilmu bukan untuk mencari rezeki. Tapi menuntut ilmu untuk sampai kepada Tuhan. Jadikan ilmumu mengantarmu ke Tuhan. Nabi berkata, Ita'ata'alaiya yawm.

Kalau datang satu hari kepada saya, tapi ilmuku tidak bertambah untuk mendekatkanku kepada Allah. Maka tidak ada keberkahan bagiku selama matahari terbit. Apalagi antara ini Perasaan Ria Nanda Kalau kamu baca Quran Alif, Lam, Min Sampai Juz 1 Tidak riak, tidak riak, ikhlas.

Tiba-tiba ada orang lewat yang kau mau dipuji, maka kau perbesar suaramu. Maka kuburlah pahalamu sejak kamu riak. Tapi pahala sebelumnya, itu satu tidak. Jadi caranya bagaimana?

Kalau muncul disikap Ria, berhentilah membaca Setelah dia hilang, tolak dan hilang, bacalah lagi Itu tipsnya Kalau muncul Ria, berhenti Usahakan tolak. Jadi kalau dia bilang riak, langsung ada bisikan riak, tolak. Lalu berhenti. Setelah itu, dia hilang, mulailah kembali. Tak aus dan baca kembali.

Jadi kalau ada bisikan riak, bilang, aus bilal minasaitani rajim. Saya kira itu yang jawaban saya, tipsnya. Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Karena waktu sudah cukup, kita sudah hampir mendetik-detik menjelang hasan maghrib. Waalaikumsalam.

Dan karena itu pada hari ini kami sebagai Panitia GUMS mengucapkan terima kasih sebesarnya kepada narasumber Bapak Dr. Ahmad Mujahid, terima kasih kepada Bapak Rektor Universitas Sanudin, Bapak Prof. Dr. Nisru Jamal Dijompa MSC, kemudian terima kasih kepada WSATU UNAS, Bapak Prof. Dr. Gigi Mama Ruslin sebagai penanggung JabGUMS, terima kasih kepada Bapak Prof. Adi Mulyana. Maulana sebagai Tuan Rumah Masjid kita ini Masjid Itiar Kampus Unas Ketua GOMS Bapak Dutera Andesayu Sulaiman Para Panitia, Bapak Direktur Kemajuswaan, kemudian Bapak Kasubdit MKU Serta Bapak-Bapak sekalian, Panitia, GOMS Serta semua Bapak-Bapak yang tidak sempat Kami sebutkan satu persatu Dari mahasiswa Serta hadirin sekalian Mari kita tutup acara ini dengan Mengucapkan Subhanallah Asyhadu Allah Subhanallah Wassalamualaikum Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Adik-adik sekalian, bagi yang berpuasa boleh berpindah tempat sebelah kanan. Yang tidak berpuasa tidak usah berpindah-pindah.

Sampahnya mohon di... Jangan ada setitik air pun yang tumpah di karpet itu ya. Karena karpet ini karpet baru dan mahal. Kalau murah boleh tumpah ya. Kebetulan per meternya ini Rp.

900.000, mahal. Sampah-sampah telah disediakan panitia di luar.