Kerusuhan Mei 1998 di Indonesia

Aug 22, 2024

Catatan Kuliah: Kerusuhan Mei 1998 di Indonesia

Pendahuluan

  • Tanggal kerusuhan: 13-15 Mei 1998
  • Sering disebut: Mei Berdarah
  • Pentingnya peristiwa ini dalam sejarah Indonesia

Latar Belakang

  • Krisis finansial Asia 1997 menyebabkan banyak perusahaan bangkrut.
  • Jutaan orang dipecat, 16 bank dilikuidasi.
  • Nilai tukar rupiah anjlok dari 2.500 menjadi 11.700.
  • Kenaikan harga barang, terutama sembako.

Kerusuhan di Jakarta

  • Demonstrasi bukan yang pertama, dipicu kerusuhan di Sumatera Utara.
  • Tanggal 12 Mei 1998, mahasiswa Universitas Trisakti melakukan aksi damai.
  • Kesepakatan antara mahasiswa dan polisi tidak tercapai.
  • Situasi memburuk setelah adanya provokasi dari aparat.

Tragedi Trisakti

  • Tembakan dan gas air mata digunakan oleh aparat.
  • 4 mahasiswa tewas: Lami Mulya Lasmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, Hendria Wansi.
  • 2 warga sipil juga menjadi korban: Vero dan Alam Mulyadi.

Reaksi Mahasiswa

  • Mahasiswa dari berbagai kota berkumpul untuk bela sungkawa.
  • Kerusuhan meluas, banyak bangunan dan kendaraan dibakar.
  • Presiden Soeharto berada di luar negeri saat kerusuhan terjadi.

Berita Geger

  • Koran Kompas memberitakan berita Presiden siap mundur.
  • Soeharto mengumumkan reformasi, namun situasi tetap tegang.

Tindakan Kriminal dan Pelecehan Etnis

  • Di tengah kerusuhan, terjadi juga tindakan kriminal dan penjarahan.
  • Pelecehan massal pada etnis Tionghoa, banyak perempuan menjadi korban.

Puncak Kerusuhan dan Kejatuhan Soeharto

  • Tanggal 16 Mei, mahasiswa menduduki gedung DPR-MPR.
  • 18 Mei, mahasiswa menduduki atap gedung DPR-MPR.
  • 21 Mei, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya setelah 32 tahun berkuasa.

Dampak Kerusuhan

  • Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) menemukan 1308 korban.
  • Kerugian fisik diperkirakan mencapai 2,5 triliun rupiah.

Penutup

  • Kerusuhan Mei 1998 adalah bagian penting dari sejarah Indonesia.
  • Pentingnya memahami peristiwa ini untuk generasi mendatang.