Jangan nilain permen karet, nanti ususnya lengket lho. Jangan tembakan bijinya, nanti nembuh di perut lho. Ayo mas rumah udah malem, nanti diculik gue gomben.
Bener gak sih? Yuk berpikir kritis. Ketika kita dewasa, kita tahu cerita tadi sebetulnya tidak logis. Tapi tidak jarang pola pikir yang tidak logis ini terbawa hingga dewasa. sehingga membuat kita percaya pada hal-hal yang sebetulnya masih cuma asumsi.
Ini bahaya. Ketika kita tidak punya kemampuan berpikir kritis, kita menjadi orang yang mudah terombang ambing di tengah banjirnya informasi, kemudian jadi mudah terperosot. Provokasi, gila tuh orang gila banget. Diadu domba, kelompok gue yang bener.
Kelompok gue yang bener. Bahkan kena tipu. 10 juta.
Berpikir kritis adalah, cara berpikir yang jelas, rasional, terbuka, dan berdasarkan bukti dan fakta atas apa yang kita baca, dengar, atau lihat. Dengan kata lain, membuat penilaian yang masuk akal, dipikirkan secara seksama, dan berdasarkan fakta. Kita berpikir kritis ketika, Tidak mudah menelan bulat-bulat sebuah pernyataan atau kesimpulan Punya sikap mempertanyakan yang sehat terhadap pernyataan dan kesimpulan ini Dan tak kalah penting punya rasa penasaran dan keinginan mencermati bukti-bukti yang ada Untuk memahami sebuah pernyataan atau kesimpulan secara menyeluruh Pernyataan sensasional banyak bertebaran di sekitar kita Selamat Anda telah memenangkan 125 juta rupiah Untuk mengambil hadiah, klik tombol berikutnya Berlanggan uang, ikut diet ketat berbahaya, atau menyebar info yang membuat masa marah demi membela kakek malang yang ternyata hanya seorang aktor sandiwara. Setiap menerima informasi, tidak ada salahnya Anda mengenakan kacamata skrini. skeptis Anda dulu.
Lalu, banyaklah bertanya pada diri sendiri dan orang lain. Contoh, pernyataan, menelan permen karet membuat usus lengket. Apa benar?
Pertanyaan, Anda tahu dari mana? Siapa atau apa sumbernya? Apakah sumber ini terpercaya? Mengapa tubuh kita tidak bisa mencana permen karet? Permen karet terbuat dari apa?
Bagaimana proses mengeluarkan permen karet yang sudah terlanjur tertelan? Tanya terus sampai puas! Setelah ditelusuri, larangan menelan permen karet ternyata muncul karena kekhawatiran tersedak permen karet, tahayul turun-temurun, dan fakta bahwa tubuh kita memang tidak punya enzim yang membantu mencerna permen karet. Tapi permen karet akan tercampur dengan fesis dan akhirnya keluar dari tubuh kita.
Jadi kesimpulannya, menelan permen karet tidak membuat usus lengket. Sederet pertanyaan kritis kita melahirkan bukti dan jawaban pasti yang menjadi dasar kita mengambil kepentingan. Keputusan, baik itu keputusan kecil atau besar dalam keseharian kita. Berpikir kritis adalah keterampilan seorang pemimpin.
Mau maju? Mulai asa dan biasakan berpikir kritis.