Halo adik-adik, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ketemu lagi dengan Kak Hera di channel Biologasik Nah gimana nih adik-adik kabarnya? Semoga sehat-sehat semua ya Oke pada kesempatan kali ini kakak membahas materi kelas 10 SMA yaitu klasifikasi makhluk hidup Oke langsung aja yuk kita bahas Sebelum itu, buat adik-adik yang belum subscribe bisa subscribe dulu ya Cakupan materi yang akan kita bahas pada video kali ini, yang pertama kita akan membahas mengenai dasar-dasar dari klasifikasi makhluk hidup, yang kedua kita akan membahas mengenai tingkatan takson dalam klasifikasi makhluk hidup, yang ketiga kita akan membahas mengenai sistem tata nama makhluk hidup, yang keempat perkembangan sistem klasifikasi, dan yang terakhir identifikasi makhluk hidup. Sebelum kita membahas lebih jauh tentang klasifikasi, maka terlebih dahulu kita harus tahu dulu ya. apa sih klasifikasi itu? Nah, jadi klasifikasi itu adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri tertentu yang dimiliki.
Jadi, dalam klasifikasi itu, nanti kita akan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki. Misalnya, kalian melihat hewan memiliki ciri berbulu. Nah, semua hewan yang berbulu akhirnya dimasukkan ke dalam kelompok unggas atau haves. Nah, kurang lebih seperti itu maksud dari klasifikasi. Nah, lalu untuk apa klasifikasi itu?
Apa manfaatnya? Nah, manfaat dari klasifikasi adalah yang pertama, akan mempermudah kita dalam mempelajari objek kajian biologi yang sangat beragam. Jadi, adik-adik kan tahu ya bahwa biologi itu kan mempelajari makhluk hidup dengan segala aspeknya. Nah, berarti makhluk hidup itu kan sangat banyak ya dan sangat beragam. Nah, dengan kita melakukan klasifikasi, maka dalam mempelajari makhluk hidup itu akan lebih mudah karena sudah ada kelompok.
kelompoknya gitu ya kemudian yang kedua kita juga bisa mengetahui hubungan kekerabatan antarorganisme kita masuk ke materi yang pertama yaitu membahas mengenai dasar-dasar klasifikasi nah dasar klasifikasi yang biasa digunakan itu bisa menggunakan ciri fisik seperti morfologi kemudian bisa juga dari anatominya kemudian dari manfaatnya dari cara reproduksi dan lain sebagainya nah berdasarkan dasar-dasar klasifikasi tersebut sistem klasifikasi dibagi menjadi 4 yang pertama ada sistem klasifikasi alamiah atau alami nah ini adalah sistem klasifikasi yang dikemukakan pertama kali oleh Aristoteles sistem klasifikasi ini mengelompokkan tumbuhan berdasarkan sifat alamiahnya atau alaminya nah biasanya berdasarkan persamaan morfologinya contoh, tumbuhan itu yaitu berdasarkan struktur dan juga ukurannya, kan dibagi ada pohon, perdu, semak, dan juga herba ya. Nah, kalau pohon itu contohnya misalnya ada pohon kelapa, jadi yang tingginya itu biasanya 20-an lah ya, 20 meter. Nah, sedangkan perdu, nah itu biasanya yang pohon-pohon kecil, seperti tomat, terong, dan lain sebagainya.
Yang kedua, ada sistem klasifikasi buatan atau artificial. Nah, sistem klasifikasi ini dicetuskan oleh Karolus Lineus atau Bapak Taksonomi. Nah, sistem klasifikasi ini merupakan sistem klasifikasi dengan tujuan praktis. Jadi biasanya hanya berdasarkan kegunaan atau manfaatnya. Contoh, misalnya ada beberapa tanaman yang ternyata bisa dijadikan tanaman obat seperti jahe, kunyit, dan lain sebagainya.
Atau ada tanaman-tanaman yang bisa digunakan untuk tanaman hias karena bunganya itu cantik dan berwarna menarik. Nah yang ketiga ada sistem klasifikasi filogenetik. Nah sistem klasifikasi ini dikemukakan oleh Charles Darwin.
Nah berdasarkan sistem klasifikasi ini, pengelopakan tumbuhan itu dilihat berdasarkan hubungan kekerabatannya. Jadi melihat persamaan morfologi, fisiologi, anatomi, dan etologi atau perilaku dari organismenya gitu ya. Nah jadi nanti untuk sistem klasifikasi filogenetik ini akan digambarkan dengan menggunakan Pohon filogeni, nah seperti ini ya, nah ini adalah pohon filogeninya. Kemudian yang terakhir ada sistem klasifikasi modern.
Nah sistem klasifikasi ini sama seperti filogenetik, bedanya kalau yang modern itu berdasarkan hubungan kekerabatan, kemudian ada ciri gen atau kromosom, serta ciri biokimia. Jadi ada tambahannya yaitu ciri gen atau kromosom atau materi genetik lah ya, dan ciri biokimia. Selain itu, klasifikasi modern ini melihat perbandingan struktur dari molekulernya.
Kita masuk ke materi yang kedua yaitu membahas mengenai tingkatan takson dalam klasifikasi. Nah apa itu tingkatan takson? Nah jadi tingkatan takson itu adalah tingkatan unit atau tingkatan kelompok makhluk hidup yang disusun mulai dari tingkat tertinggi hingga tingkat terendah.
Nah kayak gini ya, jadi dari tinggi ke rendah. Nah untuk tingkatan takson itu urutannya dari yang tertinggi yang pertama ada kingdom atau kerajaan, lalu di bawahnya kingdom ada film atau divisi, Jadi film itu untuk hewan dan divisi itu untuk tumbuhan. Kemudian di bawahnya film atau divisi ada klasis atau kelas. Di bawahnya kelas ada ordo atau bangsa. Kemudian di bawah ordo atau bangsa ada family.
Kemudian di bawah family ada genus. Dan yang terakhir ada species. Nah sebenarnya di bawah species itu ada lagi varietas atau ras. Kita bahas yang pertama dari kingdom atau kerajaan. Jadi kingdom ini merupakan takson tertinggi dengan jumlah anggota.
terbanyak, selanjutnya di bawah kingdom ada film atau divisi nah jadi ingat, film itu untuk hewan, divisi itu untuk tumbuhan, nah pada tumbuhan, divisi itu nanti penulisannya diakhiri dengan kata pita, contoh ada briopita, teridopita atau spermatopita selanjutnya di bawah film itu nanti ada klasis atau kelas nah jadi Setiap anggota takson pada film ataupun divisi itu nanti akan dikelompokkan lagi berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Nah, untuk kelompok tumbuhan, jadi kelas untuk tumbuhan, itu ditandai dengan akhiran PC, Opsida, atau Edone. Lalu, di bawahnya lagi kelasis atau kelas, ada Ordo atau Bangsa.
Nah, jadi nanti dari kelas itu tadi dikelompokkan lagi berdasarkan ciri-ciri yang lebih khusus. Nah, itu disebutnya Ordo atau Bangsa. Untuk kelompok tumbuhan, Ordo itu... ditandai dengan akhiran ales. Jadi, sebagai contoh, ada mirtales, malvales, rosales, dan lain sebagainya.
Nah, berarti kalau ada belakangnya les, itu menandakan bahwa itu taksonnya adalah ordo. Nah, di bawah lagi ordo, itu ada famili atau suku. Jadi, sama seperti ordo tadi, bahwa nanti ordo itu akan dikelompokkan lagi berdasarkan ciri-ciri yang lebih spesifik, namanya famili atau suku. Nah, untuk kelompok tumbuhan, family itu ditandai dengan akhiran AC, sedangkan kelompok hewan itu ditandai dengan akhiran ID. Jadi, misalnya contoh, untuk tumbuhan ada rosaceae.
Jadi, tadi kalau rosales itu ordonya, kalau family-nya adalah rosaceae. Nah, untuk hewan itu kalau ordonya tadi nggak ada ya, jadi bisa berbeda-beda, tapi untuk family-nya itu ditandai dengan belakangnya ID. Contoh, kanide. hominide, dan lain sebagainya nah selanjutnya di bawah family atau suku itu ada genus atau marga, jadi family nanti akan dikelompokkan lagi berdasarkan ciri-ciri tertentu menjadi genus atau marga nah ingat untuk penulisan marga itu diawali dengan huruf kapital nah sedangkan yang paling bawah itu adalah species atau jenis nah jadi species ini nanti ditulis dengan huruf kecil Nah di bawahnya spesies itu ada lagi sebenarnya ya, jadi kalau mau boleh terakhir itu spesies atau di bawahnya sebenarnya di bawah spesies itu masih ada lagi yaitu ada varietas atau ras.
Jadi kalau varietas itu lebih ketumbuhan sedangkan ras itu untuk menunjukkan hewan. Nah semakin tinggi tingkatan takson, jadi makin ke atas itu jumlah organismenya itu akan semakin banyak. Jadi anggota tertinggi ini ya, jadi kingdom itu memiliki anggota takson yang paling banyak.
Sedangkan spesies itu memiliki anggota takson yang paling sedikit. Nah, tapi semakin ke bawah, biarpun jumlahnya semakin sedikit, tapi memiliki persamaan ciri yang semakin banyak. Contoh nih, kita kan sama-sama satu spesies ya, jadi contoh kita sesama manusia ya, otomatis kan persamaan cirinya semakin banyak. Misalnya contohnya kita dengan simpanse.
Nah, kita kan masih satu famili dengan simpanse, sehingga kita memiliki banyak persamaan ciri. Nah, tapi kalau semakin ke atas, itu persamaan cirinya pasti semakin... Jauh, contoh kan misalnya kita manusia, nih kingdom manusia itu kan berarti animalia. Sama tumbuhan, otomatis banyak perbedaannya ya, dibandingkan dengan yang satu kingdom.
Apalagi dibandingkan dengan yang satu spesies, pasti semakin banyak persamaan jirinya itu jika satu spesies. Nah, biar kalian nggak lupa nih ya, urutan tingkatan takson dari tinggi ke rendah, ingat aja nih cara cepatnya ya. Ada kivi atau kidi, ya jadi tinggal nanti dilihat itu hewan atau tumbuhan.
Jadi kalau film kan tadi hewan, kalau divisi tumbuhan ya. Jadi ingat aja cara cepatnya, kivikovages. Nah, jadi kalau kivikovages, maka kingdom, film, klasis, ordo, famili, genus, spesies. Jadi kalau tumbuhan, kingdom, divisi, klasis, ordo, famili, genus, spesies.
Nah ini adalah contoh penulisan tingkatan takson ya Dan ini kita pakai contohnya manusia Nah jadi untuk tingkatan takson pada hewan atau manusia Maka urutannya kan sama ya Kingdom, film, kemudian di bawah film sebenarnya ada lagi yang namanya sub-film ya Jadi kalau di bawahnya sub, kalau di atasnya super ya Nah jadi di bawah film maka ada sub-film Kemudian ada klasis, ordo, famili, genus, spesies Nah untuk kingdomnya maka manusia itu masuk ke dalam kingdom animalia ya kemudian untuk filmnya kita masuk ke dalam film Cordata karena kita memiliki notokort kemudian sub filmnya adalah Vertebrata jadi kita termasuk ke dalam sub film Vertebrata karena memiliki tulang belakang kemudian kelasnya itu adalah Mamalia karena memiliki kelenjar susu nah ordonya itu adalah Primata familinya adalah Homo Nidi nah jadi ingat ya kalau misalnya di hewan itu penulisan famili diakhiri dengan ide jadi kalau ini contohnya Homo Nidi nah sedangkan genusnya adalah homo, dan speciesnya adalah homo sapiens, nah satu lagi contoh penulisan tiga tantangson untuk tumbuhan, jadi untuk tumbuhan berarti kingdom divisi, subdivisi, klasis ordo, famili, genus, species nah untuk kingdomnya maka ini misalnya contoh ya, kita mau bikin tiga tantangson untuk jamu biji maka jamu biji kan dia termasuk kingdom tumbuhan atau planta jadi Divisinya adalah Spermatopita, karena ini termasuk tumbuhan berbiji, kelihatan ya ada bijinya ya. Lalu subdivisinya adalah Angiosperme, karena bijinya itu dia tertutup daging buah atau disebut biji tertutup. Kemudian kelasnya adalah Dicotiledone, lalu ordonya adalah Myrtales.
Nah ingat tadi ya, untuk tumbuhan itu penulisan ordonya itu dia diakhiri dengan les ya. Kemudian familinya Myrtase. Genusnya Sidium, spesiesnya Sidium Guajava.
Kita masuk ke materi yang ketiga yaitu membahas mengenai sistem tata nama makhluk hidup. Pada tahun 1735, Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem pemberian tata nama makhluk hidup. Karena kan makhluk hidup itu banyak banget ya, maka untuk mempermudah kita mengenali makhluk hidup tersebut, maka kita harus memberikan nama dong.
Pemberian nama tersebut itu menggunakan dua kata. Sehingga disebut dengan sistem tata nama ganda atau binomial nomenklatur. Sistem tata nama ganda atau binomial nomenklatur itu memiliki beberapa kaidah.
Yang pertama itu harus menggunakan bahasa latin atau dilatinkan. Jadi tidak boleh menggunakan bahasa daerah ya. Jadi penggunaan bahasa latin itu untuk membuatnya menjadi universal. Jadi biar tidak banyak perbedaan ya sebagai contoh. Kan kalau di Indonesia nih ya.
Jadi kan ada bahasa daerah, misalnya pisang itu kan kalau bahasa Jawa-nya gedang, tapi kalau dalam bahasa Sunda gedang itu artinya paya. Nah, jadi biar nggak berbeda-beda, akhirnya dibuat jadi sama ya. Jadi biar universal, yaitu menggunakan bahasa Latin. Nah, ini sebagai contoh ya, di sini ada harimau. Nah, harimau itu kan bahasa Indonesia ya, sedangkan nama ilmiahnya adalah pantera tigris.
Aturan yang kedua adalah dalam pemberian nama ilmiah itu harus menggunakan dua kata. Jadi kenapa tadi disebut tata nama ganda atau binomial? B itu artinya kan dua ya. Jadi harus terdiri dari dua kata. Dimana kata pertama itu penunjuk genus dan ditulis dengan awalan kapital.
Contoh tadi pantera tigris. Nah pantera ini adalah penunjuk genus. Nah genus itu harus ditulis dengan awalan kapital. Sedangkan kata kedua ini adalah penunjuk genus.
penunjuk spesies, nah untuk penunjuk spesies itu ditulis dengan huruf kecil yang ketiga penulisannya itu bisa ditulis tegak dengan garis bawah, ditulis miring tanpa garis bawah atau dicetak tebal, nah jadi seperti ini ya penulisan pantera tigris yang pertama itu bisa tegak tapi dikasih garis bawah seperti ini jadi di underline, jadi kalau di underline dia harus tegak, nah tapi ini biasanya adalah untuk penulisan dengan menggunakan tangan sebagai contoh, kalian bisa menulis nama ilmiah dengan menggunakan tangan, di buku nah itu penulisannya tidak usah dimiringin, tapi dengan ditulis tegak tapi dikasih garis bawah yang terpisah jadi garisnya juga tidak boleh nyambung jadi terpisah di setiap kata yang kedua bisa ditulis miring tapi kalau miring tidak boleh di garis bawah jadi kalau di garis bawah di underline terus tegak, nah kalau di italic atau dimiringkan, itu tidak usah dikasih garis bawah... Nah ini biasanya untuk penulisan yang diketik Nah saya itu bisa juga dengan dicetak tebal Nah tapi ini agak jarang ya Jadi bisa dicetak tebal, tegak lurus juga ya Jadi tidak dimiringkan Jika nama ilmiahnya itu lebih dari dua kata, maka kata kedua dan seterusnya itu digabung atau diberi tanda penghubung. Contoh, kembang sepatu atau bunga sepatu itu kan nama latinnya hibiscus rosa sinensis. Maka ini kan terdiri dari tiga kata.
Maka kata kedua dan ketiga itu bisa disambung atau kalau kalian mau tulis bisa juga hibiscus rosa sinensis. Nah, rosa dan sinensisnya itu dipisah, dikasih strip kayak gitu. Selanjutnya yang kelima, jika terdiri dari tiga kata, maka kata ketiga tersebut adalah penunjuk spesies. Nah, sebagai contoh ini ya, Felix Maniculata Domestica.
Nah, Domestica di sini adalah penunjuk subspesies. Dan yang terakhir, nama atau singkatan deskriptor itu dituliskan di belakang nama spesies dengan huruf tegak tanpa garis bawah. Contoh, Nah ini ada zeamis jagung ya, jadi jagung kan bahasa latinnya zeamis. Nah ini adalah, L ini adalah singkatan dari carolus lineus, jadi dari lineus ya.
Nah jadi ini disingkat dan ditulis tegak, jadi zeamisnya kan miring nih. Nah lineusnya itu tetap tegak dan tanpa garis bawah. Nah atau glisin max L mer, nah jadi L disini kan tadi inisial dari lineus. Nah mer disini adalah singkatan dari nama deskriptornya.
Selanjutnya kita akan membahas mengenai perkembangan sistem klasifikasi. Jadi seiring dengan perkembangan zaman, sistem klasifikasi itu juga ikut berubah dari masa ke masa. Ada beberapa sistem klasifikasi yang pernah digunakan secara internasional.
Yang pertama ada sistem klasifikasi 2 kingdom, 3 kingdom, 4 kingdom, 5 kingdom, 6 kingdom, 8 kingdom, dan sistem 3 domain. Yang pertama, sistem klasifikasi dua kingdom. Nah, jadi sistem klasifikasi ini pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles. Nah, jadi Aristoteles itu membagi makhluk hidup atau membagi kingdom makhluk hidup itu menjadi dua, yaitu plante atau tumbuhan dan animalia. Nah, pembagiannya ini berdasarkan dari cara atau kemampuannya dalam bergerak.
Jadi yang bergerak itu nanti disebutnya animal, yang tidak bergerak itu termasuk plante atau tumbuhan. Selanjutnya ada klasifikasi tiga kingdom. Nah, klasifikasi ini diungkapkan pertama kali oleh ilmuwan bernama Erna Sekel. Nah, berdasarkan sistem klasifikasi tiga kingdom, maka makhluk hidup dibagi menjadi tiga. Jadi kalau dua kingdom itu awalnya cuma plantai dan animalia, nah pada tiga kingdom akhirnya ditambahkan adep protista.
Hal tersebut didukung dengan penemuan mikroskop cahaya, sehingga ditemukanlah organisme yang bersalah satu. sehingga dibuatlah sistem klasifikasi 3 kingdom berdasarkan selnya jadi kalau yang bersel 1 atau uniseluler itu disebutnya protista sedangkan yang multiseluler nanti ada plantae dan animalia jadi pengelompokan sistem 3 kingdom ini berdasarkan jumlah selnya jadi kalau yang multiseluler nanti plantae dan animalia sedangkan yang uniseluler itu ada protista selanjutnya ada sistem klasifikasi 4 kingdom yang dikemukakan oleh Herbert Copeland dan Nah, jadi menurut sistem klasifikasi ini, mahluk hidup dibagi menjadi empat kingdom, yaitu monera, protista, planta, dan animalia. Nah, pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran inti atau karyoteka.
Jadi, organisme yang tidak memiliki membran inti itu disebut prokaryotik. Nah, di sini yang tidak memiliki prokaryotik adalah kingdom monera. Nah, protista, planta, dan animalia itu memiliki membran inti atau yang disebut eukaryotik.
Jadi, Hal tersebut didukung dengan ditemukannya mikroskop elektron. Jadi mikroskop tersebut bisa melihat bagian sel yang lebih mikroskopis lagi, yaitu si membran inti tadi. Nah akhirnya dibuatlah atau diklasifikasikan lagi makhluk hidup itu ada yang punya membran inti dan ada yang tidak punya.
Jadi yang tidak punya membran inti itu prokaryotik ademonera ya. Nah sedangkan yang punya ini ada tiga yaitu protista, plante, dan animalia. Selanjutnya ada sistem klasifikasi 5 kingdom yang dikemukakan oleh RHW Taker.
Nah jadi pada sistem klasifikasi ini tambah satu lagi yaitu kingdom fungi atau jamur ya. Nah jadi pengelompokan ini didasarkan pada cara makhluk hidup dalam memperoleh makanan. Jadi diketahui bahwa awalnya fungi itu kan masuk ke dalam kingdom plantae. Nah kemudian diketahui bahwa fungi itu tidak bisa berfotosintesis atau tidak bisa membuat makanan sendiri.
Sehingga fungi ini akhirnya dipisahkan dari kingdom plantae. Jadi dasar klasifikasi yang memisahkan jamur dari tumbuhan adalah dari cara memperoleh makanannya. Jadi fungi itu heterotroph, kalau tumbuhan atau plantae itu dia autotroph atau bisa membuat makanannya sendiri.
Selanjutnya ada sistem klasifikasi enam kingdom. Nah, sistem ini dicetuskan oleh Carl Wuss. Nah, jadi pada sistem klasifikasi enam kingdom, nah itu dipisahkan lagi di monera. Tadi kan awalnya, kalau lima kingdom itu monera, protista, fungi, plante, dan animal. Nah, moneranya kemudian dipecah menjadi dua, yaitu eubacter dan arquebacter.
Awalnya, arquebacter dan eubacter itu sama-sama termasuk ke dalam kingdom monera. Nah namun kemudian diketahui bahwa Archebacter dan Eubacter itu memiliki struktur yang berbeda yaitu dari dinding selnya Jadi Eubacter itu dinding selnya memiliki peptidoglycan Dan kalau Archebacter ternyata setelah diteliti itu tidak memiliki peptidoglycan dinding selnya ya Selain itu Archebacter itu biasanya ditemukan pada habitat yang ekstrim Sehingga Eubacter dan Archebacter akhirnya dipisahkan menjadi kingdom yang berbeda Selanjutnya ada sistem klasifikasi 8 Kingdom yang dicetuskan oleh Thomas Cavalier Smith. Nah jadi pada sistem klasifikasi 8 Kingdom ini protisanya yang kemudian dipecah menjadi 3. Jadi kalau di 6 Kingdom kan moneranya dipecah jadi 2 nih ya, Archebacter dan Eubacter. Nah pada sistem klasifikasi 8 Kingdom protisanya kemudian dipecah menjadi 3, yaitu Protozoa, Archeozoa, dan Chromista. Dan yang terakhir ada sistem klasifikasi tiga domain.
Nah, jadi ini sama ya. Tokohnya dicetuskan juga oleh Carl Wulff. Nah, jadi menurut Carl Wulff, jadi makhluk hidup itu bisa dikelompokkan menjadi tiga domain, yaitu eubacter, archaebacter, dan eukaryota. Jadi eubacter dan archaebacter itu kan prokaryot, namun terpisah menjadi kingdom yang berbeda karena struktur dinding selnya berbeda.
Nah, organisme sisanya itu termasuk eukaryota atau memiliki membran Jadi yang termasuk eukaryota berarti banyak ya semuanya lah ya. Jadi dari protista, kemudian fungi, plantae, dan animalia itu semuanya eukaryota. Kita masuk ke materi yang terakhir yaitu membahas mengenai identifikasi makhluk hidup.
Nah jadi identifikasi makhluk hidup ini dilakukan ketika kita menemukan suatu organisme baru atau yang belum kita ketahui ya. Jadi organisme tersebut maka harus diidentifikasi. Salah satu cara dalam mengidentifikasi makhluk hidup adalah dengan melihat ciri-ciri yang dimiliki.
Jadi kita amati dulu ciri-cirinya seperti apa, lalu kita akan mencari persamaan ataupun perbedaan dengan organisme yang sudah ada. Jadi misalnya kalian menemukan nih ada organisme mirip seperti laba-laba. Nah kalian nanti bandingkanlah dengan laba-laba, apakah bentuk tubuhnya sama, ataukah jumlah kakinya sama, dan seterusnya. Nah itulah cara dalam mengidentifikasi. Nah nanti setelah dibandingkan maka kita akan bisa memberikan nama dari organisme tersebut.
Nah salah satu cara dalam mengidentifikasi makhluk hidup adalah dengan menggunakan kunci determinasi. Nah jadi apa itu kunci determinasi? Kunci determinasi adalah petunjuk praktis untuk mengidentifikasi dan juga mengklasifikasi suatu organisme ke dalam suatu tingkatan takson tertentu. Nah Kunci determinasi ini disusun berdasarkan ciri-ciri organisme yang berlawanan, sehingga disebut juga dengan kunci dikotomi. Maksudnya apa ciri yang berlawanan?
Nah, seperti ini ya. Jadi, ini adalah salah satu contoh dari kunci determinasi pada hewan ya. Nah, misalnya sebagai contoh nih ya. Jadi, di sini 1A hidup di darat. Maka, yang 1B ini harus berlawanan, jadi harus hidup di air.
Jadi, sama-sama tentang habitat. Jadi, jangan nanti 1A-nya hidup di darat. yang 1B-nya misalnya berenang dengan sirip nah itu gak nyambung ya jadi kunci determinasi itu disusun berdasarkan ciri organisme yang berlawanan nah contoh kayak gini kan yang 2A memiliki rambut atau bulu 2B-nya memiliki zat tanduk atau memiliki sisik nah seperti itulah contohnya ya jadi harus berlawanan sehingga disebut juga dengan kunci dikotomi Nah berikut ini adalah langkah-langkah dalam menggunakan kunci determinasi. Jadi mungkin kalau kalian bingung nih, maksudnya apa sih kunci determinasi ini? Jadi seperti ini ya, contoh nih kalian menemukan organisme, anggap aja nih ada ikan ya, kalian nggak tahu ikan ini tuh masuknya kelas apa.
Nah jadi kalian bisa menggunakan kunci determinasi. Nah jadi pertama, jadi langkah dalam menggunakan kunci determinasi, kalian amati dulu ciri organisme yang ingin diidentifikasi. Anggaplah ikan ini kalian belum tahu ini ikan apa, kemudian kelasnya apa. Jadi kalian belum tahu Jadi kalian amati dulu ciri-cirinya Setelah itu sesuaikan ciri organisme yang kalian temukan tersebut Dengan ciri-ciri yang ada di kunci dikotomi atau kunci determinasi Jadi ini sudah ada kunci determinasinya Kalian tinggal cocokkan Misalnya ini gambarnya ikan Kan 1A ini 1A hidup di darat 1B hidup di air Nah menurut kalian organisme yang kalian temukan itu hidup di darat atau di air Nah misalnya karena ini ikan kan berarti hidup di air Maka yang pertama itu 1B 1B Nah, 1B di sini diminta ke nomor 4. Nah, kalian langsung aja ke nomor 4. Jadi, nomor 2, 3-nya nggak usah dibaca.
Nah, kemudian jadi langkah selanjutnya. Misalnya mendapatkan ciri yang sudah sesuai, selanjutnya beralih ke ciri yang di bawahnya sesuai dengan nomor yang tertulis di belakang pernyataan tersebut. Jadi, itu maksudnya tadi ya. Jadi, kalau misalnya ini kan tadi contohnya 1B hidup di air. Nah, 1B ke nomor 4. Nah, berarti langsung ke nomor 4. 4A alat gerak berupa sirip.
4B alat gerak bukaan sirip. Jadi menurut kalian nih ikan ini geraknya pakai sirip atau bukan? Nah jadi nanti kalian lanjutin lagi nih misalnya bergeraknya pakai sirip. Nah jadi lanjutlah ke nomor 5 dan seterusnya gitu ya.
Sehingga nanti di akhir itu kalian akan bisa menemukan nama organismenya atau family, ordo ataupun kelasnya. Jadi kalau disini contohnya kelas ya. Oke biar adik-adik makin paham maka sekarang kita coba praktek membuat kunci determinasi ya.
Nah, jadi misalnya nih kalian coba buat kunci determinasi dari pisang ya, dari pohon pisang. Nah, ingat caranya ya, yaitu dengan mencocokkan ciri dari organisme yang ingin kalian identifikasi dengan ciri yang ada pada kunci determinasi. Nah, sekarang lihat dari nomor 1 ya. 1A berpembuluh, 1B tidak berpembuluh. Nah, maka pisang itu pasti berpembuluh dong, sudah memiliki silem dan floem.
Karena pisang itu termasuk tumbuhan tingkat tinggi. Jadi, Pada kelompok tumbuhan yang tidak punya silem dan floem atau tidak punya pembulu itu hanya lumut. Jadi pisang kan bukan lumut ya. Maka nomor 1 dia 1A. 1A diminta ke nomor 2. Nah lanjut ke nomor 2. Berspora atau berbiji?
Nggak mungkin berspora ya. Berspora itu cuma lumut dan paku. Berarti nomor 2-nya dia 2B.
Jadi pisang dari 1A ke 2B. 2B ke nomor 3. Biji terbuka atau biji tertutup? Nah jadi biji terbuka itu kan bijinya tidak terlindung Sedangkan pisang itu bijinya berada di dalam buah Sehingga dia berarti tertutup Maka dari 2B ke 3B 3B nomor 4 4A memiliki 1 kotiledon 4B memiliki 2 kotiledon Nah maka pisang ini dia hanya memiliki 1 kotiledon Karena pisang ini monokotil ya Berarti 4A 4A diminta ke nomor 7 Nah jadi nomor 5 dan nomor 6 gak usah dibaca ya Lanjut ke nomor 7 Nomor 7A memiliki rizom, nomor 7B tidak memiliki rizom. Nah, maka rizoma itu kan akar tinggal.
Bisa nggak punya ya? Bisa kan berkembang dengan tunas, bukan dengan rizom. Jadi, yang rizoma itu kan contohnya jahe, kunyit, dan teman-temannya ya.
Nah, sehingga nomor 7 adalah 7B ya. 7B ke nomor 8 ya. Ini ke 7B ini, nomor 8. Baca nomor 8. Batang berpelepah atau daun berpelepah.
Maka pisang ini yang berpelepah kan batangnya ya, sehingga 8A. Nah, coba kalau kita lihat 8A itu familinya adalah Musase. Nah, benar ya bahwa pisang itu termasuk famili Musase. Oke, satu lagi ya, ini contohnya untuk yang hewan. Tadi kan untuk kunci determinasi tumbuhan ya.
Nah, sekarang kita coba buat kunci determinasi untuk hewan. Nah, sebagai contoh di sini kalian diminta untuk membuat kunci determinasi dari hewan yaitu Rusa, kalian diminta kelasnya rusak itu apa Berarti sama caranya ya Baca cirinya dari 1A dan 1B Hidup di darat, hidup di air Maka rusak pasti hidup di darat dong Berarti nomor 1 yang A 1A ke nomor 2 Nomor 2 memiliki rambut atau bulu Yang 2B memiliki zat tanduk Maka rusak itu berbulu, berambut, atau memiliki zat tanduk Rusak berarti memiliki rambut ya Berarti nomor 2-nya 2A. Nah, sekarang lanjut ke nomor 3. 3A memiliki kelenjar susu, 3B tidak memiliki kelenjar susu. Nah, maka rosa itu dia memiliki kelenjar susu ya. Sehingga...
Tiga-nya adalah 3A dan rusak termasuk ke dalam kelas mamalia. Oke adik-adik, itu tadi penjelasan mengenai klasifikasi makhluk hidup. Semoga dengan melihat video ini adik-adik bisa semakin paham ya tentang klasifikasi makhluk hidup. Tetap semangat belajarnya dan jangan lupa ya untuk like, komen, share, dan juga subscribe video ini. Biar kakak makin semangat lagi untuk bikin videonya ya.
Oke sampai ketemu lagi di video-video selanjutnya. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.