Pembagian Agama di Indonesia: Ardi dan Samawi

Jul 11, 2024

Catatan Kuliah: Pembagian Agama di Indonesia

Pengantar

  • Pembicara: Guru Gembul
  • Topik: Kategori agama Ardi dan Samawi di Indonesia
  • Pendekatan: Pengkajian dan penelusuran asal-usul pembagian ini dalam masyarakat dan teks keagamaan.

Definisi dan Karakteristik

Agama Samawi

  • Asal: Wahyu ilahi dari Tuhan
  • Ciri-ciri:
    • Monoteisme mutlak (tauhid)
    • Disampaikan oleh Nabi/Rasul
    • Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia
    • Ajarannya tetap dan universal, berlaku untuk setiap manusia
  • Contoh: Islam, Yahudi, Kristen

Agama Ardi

  • Asal: Pemikiran manusia, ekspresi budaya
  • Ciri-ciri:
    • Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan
    • Umumnya tidak memiliki kitab suci atau kitab sucinya berubah-ubah
    • Ajaran berubah sesuai dengan pola pikir masyarakat
    • Konsep ketuhanannya tidak jelas (politeisme, animisme, dinamisme, dll.)
    • Kebenarannya tidak universal
  • Contoh: Konghuchu, Taoisme, Hindu, Buddha

Kritik terhadap Pembagian Ini

  • Tidak ada dalam Quran dan Hadis: Pembagian ini tidak punya dasar dalam teks-teks utama Islam.
  • Menyalahi Ajaran Islam: Bertentangan dengan keyakinan bahwa semua suku bangsa telah menerima Nabi/Rasul.
  • Ulama Awal Islam: Tidak ada pembagian seperti ini dalam ajaran ulama-ulama terdahulu.
  • Bidah: Pengkategorian ini dianggap sebagai bidah yang merusak umat Islam.

Makna Sejati dalam Islam

  • Nabi untuk Semua Suku Bangsa: Setiap suku bangsa telah menerima nabi, sesuai Quran.
  • Jejak-jejak Tauhid: Tauhid dapat ditemukan dalam berbagai tradisi kepercayaan di seluruh dunia.
  • Tugas Nabi dan Rasul: Utama dalam penyampaian bahwa Tuhan itu esa dan adanya akhirat.
  • Istilah Musyrik: Menyebut konsep mengenal Tuhan tapi menyekutukannya dengan yang lain.

Kesalahan dalam Pembagian Agama

  • Sumber Tak Jelas: Tidak diketahui dari mana asal pembagian ini.
  • Pengaruh Negatif: Menghambat keterbukaan dan penerimaan terhadap ilmu dari luar.
  • Contoh Penulis Buku: Mengambil referensi dari agama lain tapi menjelekkan mereka (mis. ramalan Nabi Muhammad dalam kitab Hindu).

Pentingnya Keterbukaan dalam Islam

  • Contoh Ulama Zaman Dulu: Terbuka terhadap ilmu dari Yunani, India, Mesir, dll.
  • Perbandingan dengan Sekarang: Umat Islam kini lebih tertutup, tidak menerima tradisi dari luar.
  • Kebutuhan untuk Kritis dan Skeptis: Menerima berita atau ide perlu dilakukan dengan kritis.
  • Nilai-nilai yang Berasal dari Wahyu: Semua ajaran agama datang dari wahyu dan nabi terdahulu.

Kesimpulan

  • Tidak Memisahkan Agama Samawi dan Ardi: Berdasarkan ajaran Islam, semua agama memiliki asal yang sama dari Tuhan.
  • Bukti dari Ulama Hebat: Misalnya, Ibnu Taimiyah menyebut Sidarta Gautama sebagai Nabi.
  • Kesadaran akan Sejarah Islam: Memahami bahwa tradisi ilmu pengetahuan dalam Islam selalu terbuka pada ajaran dari berbagai budaya.

Penutup

  • Pesan Guru Gembul: Pentingnya memahami asal-usul ajaran agama dan tetap kritis terhadap pembagian yang tidak berdasarkan pada sumber yang sahih.
  • Salam: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.