Transcript for:
Struktur dan Jaringan Tumbuhan

Halo teman-teman, selamat datang kembali di Gia Akademi Youtube Channel Semoga teman-teman selalu sehat dan terus semangat Selama pandemi, kita lebih banyak berkegiatan di rumah dan salah satu kegiatan di rumah yang menyenangkan adalah membantu ibu berkebun di halaman. Kita bisa mengamati pertumbuhan tanaman yang ada di sekitar kita dari tunas menjadi panggung. Pohon kecil tumbuh akar yang kuat hingga pohon berbunga dan berbuah. Tahukah teman-teman kenapa tumbuhan bisa tumbuh semakin tinggi dan besar?

Hal tersebut terjadi karena sel pada tumbuhan aktif untuk membelah. Sel-sel tersebut akan berkumpul dalam jumlah banyak dengan bentuk, fungsi, dan sifat yang sama sehingga menjadi sebuah jaringan. Lalu, apa saja jenis jaringan pada tumbuhan yang membuat tumbuhan menjadi besar dan tinggi? Nah, untuk mengetahui jenis-jenis dan fungsi jaringan pada tumbuhan, di video kali ini kita akan membahas struktur jaringan tumbuhan. Jadi, jaringan tumbuhan merupakan gabungan.

gabungan sel pada tumbuhan yang mempunyai bentuk, struktur, dan fungsi yang sama. Berdasarkan tipe dan fungsinya, jaringan pada tumbuhan terbagi dua, jaringan meristem, dan jaringan dewasa. Yuk kita bahas satu per satu! Jaringan meristem merupakan jaringan yang aktif membelah dan belum mengalami diferensiasi. Jaringan meristem memiliki dinding sel yang tipis, nukleus yang besar, bersitoplasma padat, vokula kecil bahkan hampir tidak ada, dan selnya tidak mencari.

menyimpan cadangan makanan jaringan meristem ini memiliki sifat prototip potensi yang tinggi yaitu kemampuan sel untuk tumbuh dan bergembang menjadi individu lengkap seperti induknya berdasarkan asalnya jaringan Meristem tumbuhan terdiri dari meristem primer dan meristem sekunder. Meristem primer merupakan jaringan muda yang berasal dari sel-sel embryonik, terdapat pada ujung batang dan akar, sehingga dapat membuat akar dan batang bertambah panjang. Sedangkan meristem sekunder berasal dari jaringan dewasa yang berhenti tumbuh, tetapi menjadi embryonal kembali.

Terdiri dari cambium yang terdapat pada akar dan batang, dan cambium gabus yang ada pada kulit batang, dan dan dapat menjadikan tumbuhan bertambah besar dan lebar. Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi, meristem yang terdapat pada ujung batang dan akar merupakan meristem apikal, sehingga akar bertambah panjang dan batang bertambah tinggi. Meristem yang terdapat di antara jaringan dewasa dan pangkal ruas batang disebut meristem interkalar, menyebabkan ruas pada batang semakin panjang, dan meristem yang terletak sejajar dengan bagian permukaan.

Kebukaan organ merupakan meristem lateral. Meristem apikal berasal dari promaristem atau tunas apikal. Meristem interkalar pada ruas-ruas batang memiliki bagian-bagian berikut. Epidermis, kambium ke arah dalam membentuk silem, sedangkan ke arah luar membentuk phloem, juga terdapat kambium.

Kambium vaskuler atau kambium gabus pada bagian luar yang menyebabkan antar ruas batang menjadi semakin panjang, seperti pada ruas bambu. Meristem lateral pada bagian batang juga memiliki kambium vaskuler dan kambium yang berbentuk silem dan phloem, sehingga batang menjadi bertambah besar. Selain itu, juga terdapat akar lateral atau akar cabang yang tumbuh untuk memperluas area akar.

Dan teman-teman, inilah catatan untuk bagian-bagian jaringan meristem yang terdiri dari meristem apikal, meristem interkalar, dan meristem lateral. Bisa dipahami ya? Jaringan berikutnya adalah jaringan dewasa. Jaringan dewasa merupakan jaringan yang selnya sudah berhenti membelah dan mengalami diferensiasi. Jaringan dewasa memiliki sel yang relatif besar, kadang-kadang selnya sudah mati dan terdapat ruang antar sel, dinding sel mengalami penebalan, vokulanya besar, dan sitoplasmanya sedikit.

Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dibedakan menjadi 4 jenis. Pertama, jaringan pelindung, terdiri dari jaringan epidermis dan jaringan gabus. Kedua, jaringan dasar, contohnya jaringan parenkim.

Berikutnya, jaringan penguat, berupa jaringan kolenkim dan sklarenkim. Dan terakhir, jaringan pengangkut, Terdiri dari Silem dan Floem. Yuk kita bahas lebih lanjut. Kita mulai dari jaringan pelindung, epidermis.

Jaringan ini terletak di bagian paling luar yang menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Terdiri atas satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ada ruang antar sel. Selnya merupakan sel hidup tanpa klorofil. Jaringan epidermis ini berfungsi sebagai pelindung, menyerap air dan mineral, dan menyekresikan lapisan lilin atau kutikula yang bisa mencegah evaporasi pada batang dan daun. Sebagian sel epidermis berkembang menjadi alat tambahan yang disebut derivat epidermis Bentuk-bentuk derivat epidermis pada tumbuhan antara lain Stomata atau mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran gas Trikoma yang berupa rambut sisik, contohnya pada bagian bawah daun durian Sel kipas atau buliform, contohnya pada daun padi Gunanya untuk menyimpan air dan mengurangi penguapan Spina yang berupa duri Contohnya pada batang bugenville, filament yang terdapat pada epidermis akar gantung tumbuhan berfungsi untuk menimbun air yang diperolehnya dan mengikat oksigen seperti pada tanaman anggrek dan sel kresik yang menyebabkan batang menjadi keras, contohnya pada tebu.

Jaringan pelindung berikutnya adalah jaringan gabus. Setelah batang tumbuhan membesar, maka epidermis akan pecah, sehingga fungsinya digantikan oleh jaringan gabus. Jaringan gabus terdiri dari phalem ke arah luar, phelogen, dan pheloderm ke arah dalam.

Ketiganya merupakan bagian dari peridermis. Sedangkan silem ke arah dalam, cambium vascular, dan phloem ke arah luar merupakan kelompok endodermis. Jadi jaringan gabus tersebut adalah jaringan gabus.

gabus berfungsi sebagai pelindung menggantikan epidermis yang sudah rusak atau menebal ya selanjutnya jaringan dasar jaringan dasar yang pertama adalah jaringan parenkim jaringan ini memiliki dinding sel sitoplasma dan fakola sel penyusunnya renggang sehingga terdapat ruang antar sel jaringan parenkim terletak hampir di semua bagian tumbuhan memiliki ruang antar sel yang berguna untuk pertukaran gas dinding sel selnya tipis sedangkan fakulanya besar untuk menyimpan cadangan makanan dan selnya berbentuk segi banyak atau polihedral. Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim terdiri dari beberapa jenis jaringan berikut. Parenkim asimilasi atau klorenkim berperan dalam melakukan fotosintesis sehingga hanya terdapat pada bagian tumbuhan berwarna hijau yang mengandung klorofil. Parenkim udara atau airenkim terdapat pada alat pengapung tumbuhan hidrofiltrasi.

serofit seperti pada encing Gondo parenkim penimbun sebagai tempat penyimpan cadangan makanan contohnya umbi akar rimpang biji dan M pulur batang selanjutnya parenkim penutup luka yang merupakan regenerasi parenkim baru disebut juga felogen atau jaringan gabus parenkim pengangkut yang terdapat pada silem dan floem dan parenkim air untuk menyimpan air contohnya tanaman serofit dan epifit yang batangnya berlendir dan hidup di tempat yang panas. Sedangkan berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim terbagi menjadi parenkim palisade, selnya berbentuk tegak dan banyak mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun, parenkim bunga karang atau spons, bentuk sel tidak teratur, memiliki banyak ruang antar sel, dan juga terdapat pada mesofil daun. Parenkim bintang atau aktinankim, bentuk sel seperti bintang yang saling menyambung, contohnya pada tangkai bunga kanasp dan parenkim lipatan, dinding sel berbeda.

misalnya melipat ke arah dalam dan mengandung kloroplast contohnya pada mesofil daun pinus dan padi Oke teman-teman sampai di sini berarti kita sudah membahas dua kelompok jaringan jaringan pelindung yang terdiri dari jaringan epidermis dan gabus dan jaringan dasar yaitu jaringan parenkim berikutnya kita bahas jenis jenis jaringan penguat dan pengangkut. Tonton terus videonya ya! serta telah mengalami spesialisasi jaringan ini berfungsi sebagai penegak dan penguat daun melindungi embryo biji melindungi tumbuhan dari gangguan mekanis memperkuat jaringan RN Kim dan melindungi jaringan pengangkut berdasarkan bentuk dan sifatnya dibagi dua yaitu jaringan kolen Kim dan jaringan skleren Kim Pertama, jaringan kolenkim, merupakan organ penguat pada organ tumbuhan yang masih aktif membelah. Terdapat pada akar, batang, daun, bunga, dan buah yang terkena sinar matahari, tersusun atas sel hidup. Dinding sel tidak ada lignin, tetapi mengandung selulosa, pektin, dan hemiselulosa.

Jaringan kolankin ini menjadi penguat utama organ tumbuhan yang masih muda. Jaringan kolankin dibedakan menjadi empat, yaitu Jaringan penguat kedua adalah jaringan sklerenkem Merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan yang telah berhenti memperoleh membelah dan tidak mengalami pertumbuhan. Terjadi penebalan merata pada seluruh dinding sel, selnya merupakan sel mati.

Dinding sekunder tebal dan disusun oleh lignin, terdiri dari serabut sklerenkim dan sklereid atau sel batu. Serabut sklerein kim merupakan sel yang membentuk serat, contohnya pada tanaman agave dan hibiscus canabinus. Sklereid merupakan sel yang mati saat dewasa, tapi protoplasmanya tetap aktif.

Contohnya adalah buah pir, kulit kacang, daun dan kulit biji dikotil, dan batok kelapa. Kelompok jaringan berikutnya adalah jaringan pengangkut. Pertama, silem, berperan mengangkut air dan zat hara dari akar ke daun. Sel sudah mati dengan dinding sekunder yang tebal dan tersusun atas lignin, terdiri dari di unsur tracheal yaitu trachea dan tracheid serabut silem dan parenkin silem juga terdapat unsur pembuluh ketiga komponen silem tadi memiliki karakteristik dan fungsinya masing-masing untuk Unsur tracheal berperan dalam mengangkut air dan zat hara. Trachea terdiri atas sel yang tersusun memanjang dengan ujung berlubang dan bersambungan pada ujung dan pangkalnya.

Tracheid merupakan sel panjang dengan ujung yang runcing tanpa ada lubang sehingga terbentuk dengan pasangan noktah pada dua ujung tracheid yang saling menimpa. Serabut silem merupakan sel panjang dengan dinding sekunder yang berliknin dan terdiri atas serabut tracheid dan lipat. LibriFoam, parenkim silem, tersusun atas sel yang masih hidup dan berfungsi sebagai cadangan makanan, terdiri dari dua macam yaitu parenkim kayu dan parenkim jari-jari empulur. Jaringan pengangkut berikutnya adalah floem, terdiri atas sel hidup dan sel mati yang meliputi unsur-unsur kibral atau sel tapis dan komponen pembuluh tapis, sel pengiring, sel albumin, parenkim floem, dan serabut floem. Jaringan phloem berfungsi untuk mengangkut zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan sebagai tempat penyimpanan zat organik dan menunjang pertumbuhan tumbuhan.

Kelima komponen phloem tadi. tadi juga memiliki karakteristik dan fungsinya masing-masing sel tapis memiliki bentuk seperti tabung dengan ujung berlubang sel ini berikatan dengan sel tapis lainnya dan saling berlekatan antara dinding ujung sel di bawah dan diatasnya sel pengiring merupakan deretan sel hidup yang menyerupai parenkim berperan dalam transport zat makanan dan tidak dijumpai pada gimnospermi dan teridopita sel albumin terletak di dekat sel tapis kaya akan zat albumin yang menyusun jari-jari empulur dan hanya bisa ditemukan pada gimnosperme. Parenkim phloem, terletak di bagian buluh tapis dan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.

Terakhir, serabut phloem, berbentuk panjang dengan ujung sel saling berhimpitan, dinding sel mengalami penebalan sekunder sehingga berfungsi sebagai penguat phloem. Nah teman-teman, itulah keseluruhan jaringan pada jaringan dewasa. Bisa dipahami ya?

Selanjutnya kita akan membahas bagaimana proses pengangkutan air dan mineral pada tumbuhan. Jadi pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua macam pengangkutan zat yang diperoleh dari tanah, yaitu proses pengangkutan ekstrafaskular dan intrafaskular. Yuk kita bahas!

Pertama, pengangkutan ekstravaskular. Proses pengangkutan ini terjadi di luar pembuluh angkut silem dan phloem. Zat diangkut dari rambut akar melewati epidermis, diteruskan sepanjang kortex, memasuki bagian edodermis, hingga sampai ke perisikel di dekat silinder pusat atau phloem dan silem. Nah, berdasarkan jalurnya, proses pengangkutan ini dibedakan menjadi dua, yaitu transportasi simplas, pengangkutan zat melalui plasmodes mata di sitoplasma, dan transportasi apoplas, pengangkutan zat melalui dinding sel. Jadi, transportasi simplas memasuki bagian dalam sel ke sel, sedangkan apoplas hanya melewati bagian tepi dinding sel.

Nah teman-teman, kira-kira beginilah pengangkutan ekstrafaskular jika kita buatkan skemanya. Bagian-bagian yang dilalui adalah epidermis, kortex, endodermis, perisikel, dan akhirnya kesilem. Pada transportasi simplas, zat hanya melewati plasmodes mata, sedangkan apoplas hanya melewati dinding sel.

Dan inilah catatan untuk perbedaan jenis transportasi ekstravaskular. Transportasi simplas dapat melewati bagian dalam sel melalui plasmodes mata, sedangkan transportasi apoplas hanya melewati ruang antar dinding sel. Hal tersebut terjadi karena adanya pita kaspari yang menghalangi zat melewati endodermis.

Pada transportasi simplas, perpindahan air tanah terjadi secara osmosis dan transport aktif, dari tanah diserap akar melalui proses difusi dan transport pasif. Jenis pengangkutan zat berikutnya, pengangkutan intrafaskular, terjadi melalui berkas pembuluh kayu, silem, atau pembuluh tapis, floem. Urutan prosesnya adalah silem akar, silem batang, silem tangkai daun, silem tulang daun, mesofil. Air mencapai batang dan daun karena ada daya tekan akar, daya kapilaritas silem, dan daya isap daun.

Sebagian air digunakan untuk fotosintesis, dan sebagian lagi untuk transpirasi. Nah, sampai di sini teman-teman bisa memahaminya ya. Agar teman-teman semakin paham, mari kita selesaikan contoh soal berikut.

Soal pertama, diberikan ciri-ciri jaringan tumbuhan, kita diminta menentukan ciri jaringan meristem. Untuk menjawabnya, kita ingatkan ciri-ciri jaringan tumbuhan. Ingat lagi perbedaan jaringan meristem dan jaringan dewasa.

Jaringan meristem memiliki sel yang kecil, aktif membelah dan belum mengalami diferensiasi, dining selnya tipis, sitoplasma banyak, nukleus yang besar, dan tidak ada ruang antar. karsel sedangkan jaringan dewasa sebaliknya jadi berdasarkan ciri-ciri yang ada pada soal yang termasuk ciri jaringan meristem adalah nomor 2 dan 3 jawaban yang benar adalah C hai hai Soal kedua, terdapat gambar jaringan tumbuhan, kita diminta menentukan jaringan yang berperan dalam proses fotosintesis. Nah, untuk menjawabnya, kita perlu tahu bagian-bagian jaringan sesuai nomor yang ditunjukkan dan fungsinya. Nomor 1 1. Merupakan jaringan epidermis sebagai pelindung dan penyerap air dan mineral.

  1. Parenkim palisade. 3. Parenkim spons. Kedua jaringan parenkim ini berguna untuk fotosintesis. 4. Derivat epidermis yaitu stomata yang berguna sebagai tempat pertukaran gas.

Jadi jawaban yang benar adalah D. Soal berikutnya, diberikan organ-organ tanaman seperti gambar pada soal, kita diminta menentukan organ yang memiliki jaringan parenkim penimbun. Kita perlu tahu, parenkim penimbun merupakan parenkim yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, Karena memiliki fakula yang berukuran besar, terdapat pada empulur batang dan akar, umbi, akar rimpang, serta biji. Cadangan makanan yang disimpan oleh parenkim penimbun dapat berupa gula, tepung, lemak, dan protein. Nah, ototnya.

Organ tanaman yang ada pada soal memiliki tipe parenkim berikut. Batang kaktus, parenkim penyimpan air, enceng gondok dan genjer, parenkim penyimpan udara, sedangkan umbi bawang merah dan rimpang jahe, menyimpan cadangan makanan dengan parenkim penimbun. Jadi jawabannya E, 4 dan 5. Soal terakhir, diberikan pernyataan tentang transport simplas dan apoplas, kita diminta menentukan pernyataan yang sesuai dengan transport simplas.

Sebelumnya, kita sudah tahu perbedaan antara transport simplas dan apoplas. Jadi, transport simplas membawa zat melewati sitoplasma terjadi secara osmosis dan transport aktif. Berdasarkan pernyataan pada soal, yang merupakan transport simplas adalah B, sedangkan pernyataan lainnya merupakan transport apoplas.

Jawaban yang benar adalah B Oke teman-teman, di video kali ini kita sudah belajar jenis-jenis jaringan dan proses pengangkutan zat pada tumbuhan Jaringan meristem ada meristem apikal, interkalar, dan lateral Jaringan dewasa terdiri dari jaringan meristem pelindung, jaringan dasar, penguat, dan pengangkut. Dan pengangkutan zat pada tumbuhan terbagi menjadi ekstrafaskuler dan intrafaskuler. Bisa dimengerti ya? Demikianlah pembahasan kita tentang struktur jaringan tumbuhan.

Jangan lupa tonton terus video-video terbaru di channel kita ya. Sampai jumpa di video berikutnya.