Transcript for:
Memahami Perbedaan dalam Islam

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Saya masuk Islam pada tahun 2002 karena pertanyaan kenapa? Kenapa sih Tuhan itu harus Allah? Kenapa sih Rasul itu harus Muhammad?

Kenapa sih agama itu harus Islam? Dan kenapa sih saya harus masuk Islam? Karena saya masuk Islam dengan pertanyaan kenapa?

Maka pertanyaan pertama yang saya tanyakan ketika saya masuk Islam juga kenapa? Kenapa sih Islam yang begitu hebat yang saya temukan ini, Islam yang begitu indah yang saya temukan ini, ternyata pada kejadiannya, pada faktanya, tidak seperti teorinya. Islam yang sangat hebat, sempurna, paripurna, tidak ada tandingan, tapi ternyata pada kenyataannya, kaum muslimin dimana-mana terburuk, kaum muslimin dimana-mana terjajah, sangat mudah sekali diprovokasi, mereka punya mental yang buruk, mereka punya skill individu yang tidak baik, mereka juga tidak bisa dipercaya.

Inilah yang saya jawab dalam buku saya Beyond the Inspiration Why? Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah, puja dan syukur Senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT Salat dan salam juga semoga tercurah dan terlimpahkan Kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW Alhamdulillah teman-teman sekalian InsyaAllah dirahmati Allah Alhamdulillah hari ini kita bisa live Allah berikan kesempatan Allah berikan kesehatan dan mudah-mudahan apa yang Allah berikan ini senantiasa mampu kita manfaatkan yang paling maksimal untuk Islam Alhamdulillah, atas keimanan atas kelapangan, atas semua hal yang Allah berikan pada hari ini pada kita kesemuanya adalah kenikmatan-kenikmatan yang layak kita syukuri dan apapun yang mungkin kita merasa kurang daripada Allah SWT sejatinya itu mungkin hanya kekurang syukuran kita terhadap Allah SWT Maka salat dan salam semoga tercurah dan terlimpahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW Manusia mulia yang senantiasa kita muliakan Apapun yang datang daripada beliau, baik itu adalah lisannya, baik itu adalah perbuatannya Dan kita berusaha untuk meniru apapun perbuatan-perbuatan beliau semaksimal yang kita bisa Dan mudah-mudahan karena itulah kita menjadi layak untuk digabungkan ke dalam barisannya Rasulullah SAW Teman-teman sekali, saya berahmati Allah. Islam itu apa sih sebenarnya?

Kita sudah membahas ketika pas bagian akhidah, pas bagian akar, Islam itu adalah sebuah tawhid. Inti daripada Islam adalah tawhid. Kalau kita membicarakan tentang Islam, apa yang menjadi perbedaan antara agama yang lain, maka terang saja Islam sangat esensinya di dalamnya itu adalah esensi tawhid. Tapi kalau kita membahas tentang syariat, mungkin bisa jadi definisinya menjadi berbeda. Karena kalau dalam pengertian definisi syariat, Islam adalah sebuah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada hambanya Nabi Muhammad SAW dengan perantaran Jibril untuk mengatur hidup manusia.

Yang hidup manusia itu ada bagaimana cara kita untuk berhubungan dengan Allah, yang kita kenal dengan nama Hablum min Allah. Lalu kemudian dia juga mengatur bagaimana hubungan dengan orang lain atau dan dia juga mengatur bagaimana berhubungan dengan diri kita sendiri atau yang lebih sering disebut dengan ahlak. Yaitu adalah ajaran Islam.

Jadi ajaran Islam sesederhananya itu definisinya seperti itu. Tapi sebenarnya kalau kita lihat daripada apa yang sudah kita bahas sebelumnya, Islam ini layaknya sebuah pohon. Pohon itu secara singkat ada dua bagian.

Ada bagian yang tidak kelihatan, ada bagian yang kelihatan Allah sampaikan di dalam surat Ibrahim Bahwasannya orang-orang mengucapkan dua kalimat syahadat Sesungguhnya kalimat yang baik itu seperti pohon yang baik Seperti apa pohon yang baik? Maka pohon yang baik atau yang namanya Islam itu Seperti ini, akarnya menghujam ke tanah, kokoh ke tanah, lalu kemudian cabang-cabangnya mengarah ke udara, mengambil sebaik-baiknya cahaya, lalu kemudian Dan dia memberikan buah-buahan yang ranum, yang segar, yang manis, yang bergizi, setiap waktunya atas izin daripada Tuhannya. Ini adalah Islam.

Maka yang tidak kelihatan itulah yang sudah kita bahas sampai ke episode 26. Dan yang kelihatan di atas inilah yang kita bahas dalam episode 27 dan seterusnya Sampai sekarang episode yang ke-36 Jadi kalau kita lebih singkatkan lagi, teman-teman sekalian Cuma mereview supaya teman-teman bisa lebih enak nyambungnya Islam itu dimulai daripada pertanyaan why? Kenapa saya harus menjadi seorang muslim? Setelah kemudian pertanyaan why ini kita jawab dalam bab akidah, kita tahu alasan kenapa kita jadi seorang muslim, akar kita sudah kuat, maka kita masuk ke dalam pertanyaan what and how. Kita masuk ke dalam pertanyaan...

apa itu Islam dan bagaimana cara Islam bekerja. Kita sudah dapat, andaikan orang itu menggunakan akalnya, maka dia akan mendapatkan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang bisa diyakini dengan logika. Bahwasannya Islam adalah agama yang benar kalau merasakan Mereka mau menggunakan akal. Ini yang kita dapatkan ketika kita sudah membahas yang lalu.

Maka dalam kemudian bab yang sekarang yang kita bahas. Bahwasannya ketika kita sudah yakin bahwa Allah adalah Tuhan kita. Dan kita semua adalah hambanya Allah. Maka hubungan antara kita dan Allah adalah hubungan penyembahan.

Hubungan ketaatan. Hubungan kepatuhan. Hubungan ketundukan kepada Allah.

Maka bagaimana ketundukan itu? Ketundukan itu dengan syariat. Dan kita sudah bahas juga kemarin.

Apa yang disebut dengan syariat? syariat Islam? Syariat Islam adalah aturan-aturan yang diturunkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala untuk menjamin agar manusia itu bisa tetap baik.

Agar manusia itu bisa tetap dengan fitrahnya. Agar manusia itu tidak rusak, agar manusia itu tidak khawatir, tidak sedih, tidak tersesat, dan tidak sengsara. Sebagaimana sudah kita bahas sebelumnya.

Jadi siapa yang perlu dengan syariat Allah? Kita. Bukan Allah yang perlu dengan syariatnya sendiri.

Kita yang perlu dengan syariatnya Allah karena setiap penyelewengan terhadap terhadap syariat Allah, itu pasti akan mengakibatkan kerusakan. Pastinya. Karena Allah sudah jamin di dalam Al-Quran. Maka bagaimana cara kita menaati Allah? Maka kita tahu bahwa ada dua sumber primer di dalam Islam, yaitu adalah Al-Quran dan Al-Hadith.

Al-Quran adalah kalam Allah, adalah perkataan Allah subhanahu wa ta'ala yang sudah dibukukan di zaman kita. Ada 30 juz, 114 surat, dan sekitar 6.000 Nanti kalau saya salah silahkan perbaiki 6.800, sorry 6.363 ayat Atau 6.836 ayat Nanti coba nanti dicek Yang jelas ada 6.000-an ayat kalau saya nggak salah Nah berarti ini adalah mulanya ayat-ayat yang sudah jelas di dalam Al-Quran Dan inilah kemudian syariat Islam sumber yang pertama Sedangkan sumber yang kedua tentu saja Kalau ada kurikulumnya Maka sumber yang kedua tentu saja pengajarnya, yaitu adalah Rasulullah SAW. Dan Rasulullah ketika menyampaikan sesuatu, melisankan sesuatu sesuai dengan agama ini, maka itu namanya adalah hadis.

Begitupun juga dengan perbuatan Rasul, itu juga adalah hadis. Begitupun juga diamnya Rasulullah, itu juga adalah hadis. Dan ini sumber hukum primer di dalam Islam.

Dua sumber hukum primer ini menghasilkan dua lagi yang lain, yang menjadi dalil daripada hukum syariat. Yaitu adalah ijma atau kesepakatan para sahabat. Dan yang keempat adalah kias atau analogi.

Dan kita sudah sedikit banyak membahas di antaranya. Dan sekarang kita coba untuk menjawab satu pertanyaan yang dari kemarin teman-teman coba tanyakan. Sebenarnya kalau kita sudah sampai pada pembahasan Islam kayak gini, kalau gitu Islam tuh ada berapa sih sebenarnya? Islam tuh ada berapa aliran sih? Ada berapa aliran sih di dalam Islam?

Dengar-dengar katanya Rasulullah SAW menghadiskan bahwa Islam ada 73 golongan. Memang benar Islam ada 73 golongan. Ataukah yang selamat itu katanya cuma alusunawal jamaah Lalu seperti apa?

Nah ini yang coba akan kita bahas sedikit demi sedikit Satu persatu dan mudah-mudahan Apa yang kita bahas ini memberikan pengertian Jadi gini ceritanya teman-teman sekalian Al-Quran itu satu Al-Hadis itu juga satu. Dan ketika di masa para sahabat, sahabat tinggal bersama Rasulullah, sahabat hidup bersama Rasulullah, maka mereka punya satu orang yang langsung ditanya ketika ada sesuatu. Ketika mereka bingung, ketika mereka nggak paham, ketika mereka baca Al-Quran, mereka kemudian ingat Al-Quran, dan mereka ada yang nggak paham, mereka langsung mendatangi Rasulullah SAW, ya nggak?

Pastinya, karena Rasulullah ada di sana. Dan siapa yang lebih ngerti Al-Quran dibandingkan dengan orang yang bawa yaitu Rasulullah SAW. Ketika mereka nggak paham tentang satu ayat, mereka tanya.

Ketika mereka nggak paham tentang satu ayat, mereka tanya. Ketika mereka ragu, mereka tanya. Ketika mereka berantem, mereka tanya.

Artinya, Rasulullah SAW senantiasa jadi pemutus di antara para sahabat ketika mereka punya pemahaman-pemahaman yang mungkin berbeda di antara mereka ketika memahami Al-Quran. Dan apakah ada perbedaan dalam memahami Al-Quran di zaman itu? Jawabannya, Ada. Atau apakah ada perbedaan dalam memahami hadis Rasulullah?

Jawabannya juga adalah ada. Dan perbedaan-perbedaan ini biasa. Kenapa? Karena Islam adalah agama yang Allah turunkan untuk manusia. Dan kalau kita sudah bicara tentang manusia, maka manusia pasti punya perbedaan.

Dan karena itulah dalam memahami sesuatu pun, mungkin mereka berbeda-beda. Contoh misalnya, kalau kita bicara tentang perbedaan, perbedaan ini bukan hanya ada di masa kita, tapi bahkan ada di masa Rasulullah SAW. Bedanya adalah, bedanya kita sama mereka adalah, Kalau di zaman Rasul mereka langsung bisa nyelesain Kalau kita tentu saja kita harus mengulik dulu Kita harus berusaha dulu untuk mencari apa dan bagaimana cara untuk menyelesaikan perbedaan kita Jadi pertama-tama saya pengen nyampein dulu Bahwa perbedaan kita adalah Perbedaan dalam memahami sesuatu di dalam Islam, perbedaan dalam memahami dalil-dalil syariat itu sudah biasa.

Karena sudah biasa di zaman dulu, harusnya juga biasa di zaman sekarang. Karena di zaman dulu boleh, harusnya juga boleh di zaman sekarang. Saya pengen cerita. Suatu saat ketika tahun kelima hijriah, ada satu perang yang termasuk perang paling sulit di zaman Rasulullah SAW.

Namanya Perang Hondak. Ketika Perang Hondak ini berlangsung kemudian berhari-hari, setelah perang ini selesai, para sahabat dan Rasulullah tentu capek dong. Dan mereka balik lagi ke Madinah. Setelah mereka balik ke Madinah, Rasulullah kembali kemudian ke diamannya.

Kemudian Rasulullah sedang menaruh pedang dan perlengkapan perangnya. Begini. Begitu Rasul sedang menaruh perlengkapan perangnya, langsung kemudian Jibril datang, lalu berkata pada Rasulullah SAW, kamu sudah naruh pedangmu nih. Kami aja belum, katanya para malaikat. Kenapa?

Karena Allah memerintahkan kamu untuk pergi segera ke Bani Quraidah. Jadi Bani Quraidah ini adalah perkampungan orang-orang Yahudi yang mereka berkoalisi dengan orang-orang kafir Quraish. Ketika perang hondak dan mereka tidak hanya berkoalisi, mereka menimbulkan gonjang-ganjing yang sangat besar.

Geger yang sangat besar pada saat itu pada kaum muslimin. Maka mereka harus diberikan sebuah pelajaran. Dan mereka harus menanggung resiko dan konsekuensinya. Maka... Para malaikat berkata Kami sedang menuju ke sana Maka segeralah menuju ke sana Maka kemudian Rasulullah memberitahuan para-para sahabat Wahai sahabat Kalian sekarang harus langsung pergi ke Bani Quraidah.

Maka Rasul berpesan pada mereka, La yusoliannal asar, jangan kalian sholat asar, atau la yusolianna ahadun asar, jangan kalian kemudian satupun yang sholat asar, illa fi Bani Quraidah. Kecuali kalau kalian sudah sampai di Bani Quraidah. Ini jelas banget ya Jadi ibaratkan contoh begini Kita semua adalah pasukan Rasulullah Lalu kemudian pas kita mau istirahat Rasulullah kemudian keluar lagi dari kediamannya Lalu berkata pada kita semuanya Kalian semua harus pergi ke Bani Quraythah Dan jangan kalian sholat asar Kecuali di Bani Quraythah Para sahabat kemudian mengatakan Bahwa hadis ini munculnya Seolah-olah kayak Pas zuhur dan asar Jadi ada sahabat yang sudah melakukan sholat zuhur, ada sahabat yang belum melakukan sholat zuhur.

Dan semuanya itu disuruh pergi untuk ke Bani Quraidah. Dan mereka jalan. Setelah mereka jalan, sampai pada satu tempat, lalu kemudian waktu itu asar sudah lewat, zuhur sudah pasti sudah lewat, asar sudah lewat, dan menjelang maghrib.

Ketika menjelang maghrib, antum bisa memahami ya, kondisinya adalah mereka belum sholat asar, ada yang bahkan belum sholat zuhur. Dan ini tidak bisa dijama. Karena kalau sudah sampai maghrib, selesai Nggak bisa dijama antara zuhur dan asar Maka Rasulullah katakan Jangan sholat asar Kecuali kalau sampai bani quraidah Maka ketika dalam kondisi begini Para sahabat ada yang Belum sholat zuhur Yang jelas semuanya belum sholat asar Dan sebentar lagi sholat maghrib Maka ada yang diantara mereka bilang Bro, sama yang lain Bro, sholat yuk Lain-lain bilang, sholat apa bro? Ya sholat asar Kan kita belum sholat asar ini. Lalu kemudian yang lain bilang, loh, emang kamu nggak dengar tadi kata Rasulullah?

Kata Rasulullah tadi, yang jelas banget tadi, jangan kalian sholat asar. La yusol liyan al-asar, atau la yusol liyan ahadun asar, jangan kalian melihat satupun sholat al-asar, kecuali kalau kalian sampai ke Bani Quraidah. Kan sudah jelas banget.

Lalu kemudian mereka bilang, iya sih, tapi kayaknya menurut saya, Dalam pemahaman saya nih, Rasul ngomong kayak gitu supaya kita cepet-cepet. Supaya kita nggak lalai, supaya kita nggak lambet-lambet segera langsung pergi ke Bani Quraizoh. Tapi sekarang faktanya adalah sudah mau maghrib.

Lah kalau sudah maghrib nanti sholat asalnya lewat pak. Tapi yang lain bilang, enggak. Kalau Rasul sudah bilang jangan sholat.

asar, berarti jangan sholat asar nanti kita pas bani, sorry pas sampai bani qura'idhah baru kita sholat asar, gitu pokoknya akhirnya para sahabat tetap kemudian terpecah, yang satu kemudian mengatakan kita tetap harus sholat asar karena di dalam Al-Quran sudah jelas sekali sesungguhnya sholat itu bagi orang-orang mu'min adalah kita bama'uquta, sebuah Sebuah waktu-waktu yang sudah tertulis jelas Pokoknya kita harus tetap sholat Karena waktu-waktunya sudah tertulis Subuh sudah ada waktunya Zuhur sudah ada waktunya Asar ada waktunya Maghrib ada waktunya Isya ada waktunya Maka gak boleh dirapel Maka kita sholat sekarang Tapi sebagian diantara mereka bilang tidak Rasulullah SAW paling tahu tentang Al-Quran, maka beliau tidak mungkin menyuruh sesuatu yang akan menyengsarakan dan membuat kita salah. Maka Rasulullah pasti benar, maka tidak sholat asar kecuali sudah sampai Bani Quraidah. Lalu kemudian sebagian berjalan, sebagian sholat, dan kemudian berjalan ke Bani Quraidah. Mereka kemudian mengapung Bani Quraidah, dan ceritanya setelah mereka sampai di sana, waktu sudah hampir tengah malam. Atau malah sudah lewat tengah malam.

Akhirnya sebagian di sana sholatnya dirapel. Salat asar, salat maghrib, salat isya'Lalu kemudian sebagainya karena sudah salat, mereka tinggal melanjutkan salat sisanya Nah, ketika kesemuanya ini balik ke tempat Rasulullah SAW Maka kemudian mereka saling mengadu Ya kiranya kalau zaman sekarang ginilah Ada yang ngadu pada gurunya Guru, coba lihat guru Masa ya? Ada orang ya?

Masa salatnya itu dirapel? Coba bayangin Salat asar, salat maghrib, salat isya'dirapel Itu muslim macam apa itu? Lalu kemudian yang dengar dan kebetulan mungkin mereka yang termasuk rapel, mungkin ngomongnya begini, mungkin ya.

Ini karangan saya aja ya, mungkin ngomongnya begini. Daripada mereka itu guru, masa ada yang diperintah langsung, perintahnya jelas, jangan sholat asar, kecuali di Bani Qurayzo, tapi masih mereka, sholat asar, tapi bukan di Bani Qurayzo. Itu kan namanya menentang perintah langsung.

Nah, ketika kemudian para sahabat saling berdiskusi di depan Rasulullah untuk menentukan siapa sih yang sebenarnya benar di antara mereka, siapa yang paling mendekati kebenaran di antara mereka, Rasulullah SAW tersenyum. Kemudian Rasul mengatakan pada mereka, nggak ada masalah, kalian semua benar. Kenapa? Karena sama-sama sholat. Ini kemudian yang Rasulullah sampaikan, berarti ada perbedaan dan dua perbedaan ini nggak mesti salah satu benar dan salah satu salah.

Kenapa? Karena dua-duanya bisa jadi benar atau dua-duanya bisa jadi salah. Kenapa dua-duanya bisa jadi benar? Karena mereka berdua tidak sama dalam memahami syariat, tapi tetap menjalankan syariat berdasarkan pandangan Islam. Apa itu pandangan Islam?

Pandangan Islam adalah sesuatu yang didasari oleh argumen Islam atau dalil Islam. Jadi kalau punya dalil, nggak ada masalah. Tergantung kemudian dia bisa, apa namanya, menggali enggak hukumnya?

Nah di zaman para sahabat mereka levelnya tentu dong sudah lebih daripada kita semuanya mereka sudah paham tentang Rasulullah, mereka paham dengan Al-Qur'an, uang Al-Qur'an itu diturunkan ketika mereka masih hidup mereka menghafalkan Al-Qur'an dan mereka memutuskan tentu saja berdasarkan pengetahuan Islam yang mereka miliki maka dua-duanya benar, di dalam zaman sekarang namanya ijtihad ijtihad itu kata Rasulullah kalau ijtihadnya dilakukan oleh orang yang mumpuni, dilakukan oleh ulama dilakukan oleh orang yang memang sudah punya ilmu itu kalau salah pahalanya satu kalau benar pahalanya dua kalau saya jangan dengerin karena saya belum sampai derajat istihad atau mujtahid maka yang sudah sampai itu tadi kalau misalnya dia memutuskan dapat benar pahalanya dua kalau dia memutuskan dapat salah pahalanya tetap Satu. Akhirnya nggak ada yang salah. Kenapa? Karena memang Islam adalah ajaran yang memungkinkan adanya hal yang berbeda. Jadi dua hal ini bisa jadi sama-sama benar.

Nah kenapa? Karena memang pemahaman terhadap Quran, pemahaman terhadap hadis itu tidak selalu sama satu dengan yang lain. Nah dari situlah kita bisa tahu, oh perbedanya di situ. Tapi bukan Islamnya yang berbeda. Islamnya sama.

Kalau kita ibaratkan pohon gitu kan ya, pohonnya satu. Cuma pohon itu nanti setelah dari tanah ada satu. pokok yang besar, lalu kemudian dia muncul cabang-cabang, makanya kata Allah wafar uhafis sama maka cabang-cabangnya itu ada banyak, tapi sama-sama mengarah ke udara kenapa? sama-sama mengharap ridho Allah udara itu maksudnya langit, dan langit itu maksudnya ridho Allah, dan mereka sama-sama menerapkan syariat, sama-sama berdasarkan dalil, dalilnya apa? Akar yang sama.

Maksudnya gitu. Yaitu Quran dan Sunnah yang sama. Cuma dalam memahami aturan-aturan fikihnya menjadi berbeda. Itu yang menjadi kemudian perbedaan di dalam Islam. Bukan aliran-aliran.

Karena Islam nggak ada aliran. Karena Islam tuh ya satu pohon. Cuma cabangnya banyak. Dan cabang itu berasal daripada akar yang sama. Tapi Ustadz ada juga katanya perbedaan di dalam akidah.

Perbedaan di dalam akidah nggak boleh. Di dalam akidah Islam, semuanya sama. Rukun Islamnya sama, sama-sama 6. Rukun Islamnya sama, sama-sama 5. Tapi ada yang berbeda kata Yusad. Bisa jadi dalam hal cabang akidah.

Nah, jadi coba lihat ya. Kalau pohon itu kan pokoknya satu. Pokoknya kan satu yang di atas tanah tuh. Pokok batang besarnya itu ya.

Di bawahnya itu juga akarnya juga satu. Tapi kemudian juga bercabang-cabang. Tapi akarnya sama. Tapi bukan berarti pohon yang berbeda gitu loh. Maksudnya, nah dalam Islam juga ada namanya cabang akidah.

Dan bisa jadi cabang akidah ini berbeda, tapi tidak mengganggu kemudian rukun iman dan rukun Islamnya. Ustaz, tapi ada juga ustaz yang rukun imannya berbeda. Nah kalau udah rukun imannya berbeda berarti bukan. Karena rukun... iman itu ya nggak ada berbeda karena itu sudah dari sesuatu yang sangat jelas sekali Ustadz kalau misalnya ya di dalam Islam Tuhan-Tuhannya ada dua boleh nggak?

ya nggak boleh, karena itu sudah bagian daripada akidah, tapi kalau perbedaan-perbedaan cabang yang diakibatkan daripada argumen Argumen-argumen yang sama di dalam Islam, tapi hasilnya berbeda, jadinya boleh. Contoh, di Indonesia yang sangat terkenal. Taraweh ada yang 11 rokaat total.

Ada yang 23 rokaat total. Yang benar yang mana? Dia dua-duanya benar. Yang salah siapa?

Yang salah yang nggak sholat. Bukan juga. Yang nggak sholat Taraweh juga nggak salah.

Lah kenapa? Karena Islam bukan hanya satu hukum di dalam hukum Islam. Oke, coba lihat ya.

Kita sekarang masuk pada hukum dari manusia. Sorry, hukum untuk manusia, bukan hukum dari manusia. Hukum untuk manusia itu cuma ada 5 kalau berdasarkan hukum syariat. Yang pertama adalah sesuatu yang bersifat wajib.

Yang kedua adalah sesuatu yang bersifat sunnah atau manduk. Yang ketiga adalah sesuatu yang bersifat mubah. Yang keempat adalah sesuatu yang bersifat makruh. Yang kelima adalah sesuatu yang bersifat haram. Cuma 5 ini aja.

Jadi berkitarnya di antara 5. Ini yang dasarnya. Yang wajib kalau dikerjakan berarti berpahala. Nggak dikerjakan berarti berdosa. Seperti apa? Solat wajib, puasa wajib, itu wajib.

Kalau wajib itu berarti meng... mengikat kalau kita enggak lakukan dosa kalau kita lakukan pahala yang kedua manduk atau sunnah maksudnya apa sesuatu yang kalau kita lakukan berpahala kalau kita enggak lakukan enggak mengapa tapi sayang banget kalau enggak dilakukan contoh daripada sunnah ya sholat sholat apa namanya sholat rawatib gitu kan ya ketika kita habis sholat zuhur lalu sholat dua rokaat lalu habis sholat maghrib sholat dua rokaat dan seterusnya ini adalah sholat sholat sunnah maka sholat sunnah ini kalau dibuat Dapat pahala Kalau nggak dibuat Ya nggak apa-apa Cuma sayang aja Kalau yang mubah Boleh dilakukan Boleh tidak Contoh Nonton drakor Wah seneng tuh yang drakor Nonton drakor tuh mubah Atau nonton bola itu ya mubah Apalagi misalnya Makan ikan bakar itu mubah makan cendol itu mubah dan banyak sekali hal-hal yang mubah di dalam misal boleh dilakukan wanita bekerja itu saya mengambil pendapat hukumnya mubah ini kan ya lalu apalagi yang ketiga yang makruh apa ini makruh kalau dilakukan dia Dia tidak apa-apa, tapi kalau ditinggalkan, ah ini dia mendapatkan pahala. Ya, jadi bedanya dengan sunnah apa? Kalau sunnah dilakukan, mendapatkan pahala, tidak dilakukan, nggak apa-apa, tapi sayang.

Kalau yang makruh, tidak dilakukan, malah... Dapat pahala, tapi kalau Anda Lakukan, maka Nggak apa-apa ya, tapi masa Anda Lakukan sesuatu yang dibenci Allah, karena makruh Ini kan artinya sesuatu yang dibenci Allah, contoh Makruh apa, ya dalam satu pendapat Nanti saya jelasin, namanya juga ada perbedaan Dalam Dalam satu pendapat, merokok itu makruh. Tapi saya mengambil pendapat merokok yang haram.

Kenapa? Karena sudah pasti berbahaya bagi orang yang melakukan dan juga bagi orang-orang di sekelilingnya. Tapi pendapat terbanyak tentang merokok ya tetap aja makruh. Makruh apa?

Dibenci. Tapi tidak sampai haram. Karena yang haram ini kalau ditinggalkan berpahala, dilakukan berdosa. Itu maksudnya. Nah, cuma lima ini aja.

Maka hukum-hukum yang di antara lima ini, Ahkamu Khamsah ini, juga bisa jadi berbeda-beda tergantung. Tergantung orang yang menggali hukumnya tadi. Kan kita sudah sampaikan. Al-Quran, As-Sunnah, atau Al-Quran, Al-Hadis.

Lalu kemudian Ijma'para sahabat dan kias. Ini kan memberikan sebuah, apa ya? Menjadi sebuah dalil hukum syariat.

Ketika menggalinya, bisa jadi hasilnya berbeda. Tapi dalam hal-hal yang sangat banyak sekali tidak ada perbedaan di dalam Islam. Tentang yang mana yang wajib, yang mana yang sunnah, yang mana yang mubah, yang mana yang makruh, yang mana yang haram. Kalau madhab itu seperti apa? Mereka...

Madhhab artinya jalan. Berarti dalam memahami fikih, karena kita nggak semua bisa memahami Al-Quran dan Sunnah, maka kita perlu imam-imam madhhab yang menggalikan buat kita, yang kemudian menyajikan buat kita, kita tinggal makan aja. Jadi kira-kira gitu. Nah, termasuk ada yang nanya dari kemarin, musik hukumnya apa? Tergantung Anda mau ambil pendapat yang mana.

Karena hadisnya sudah jelas. Hadisnya adalah akan datang satu masa, umatku akan menghalalkan. Alat musik, lalu kemudian homer, lalu kemudian biduan. Nah, tergantung memahami ini.

Coba lihat ya. Ada yang memahami dalil ini bahwa, oh, nanti orang-orang muslim akan menghalalkan biduan seperti mereka menghalalkan alat musik, seperti mereka menghalalkan homer. Kalau kata wow yang di tengah-tengah, alat musik wow itu kan dan. Alat musik dan biduan dan homer.

Kalau dan di situ dimaknai bahwa dan di situ adalah Alat musik dan atau Homer dan atau biduan maka tiga-tiganya kalau berdiri sendiri ya dia jadi kena tapi ada ulama yang lain memahami memahaminya apa? biduan alat musik bergabung dengan biduan bergabung dengan Homer maka ini tidak boleh Buktinya apa? Ketika alat musiknya berdiri sendiri, Rasulullah memperbolehkan dalam berbagai situasi. Nah berarti ini adalah sesuatu yang mudah menjadi ciri.

Bahwasannya yang namanya musik tuh hukumnya mubah, boleh. Jadi ada perbedaan pendapat. Terus kalau gitu nggak boleh. boleh pokoknya musik itu pasti haram. Lah kan sudah kita bilang ketika kita mempelajari Islam maunya kita adalah ketika kita tahu dari mana hukumnya ini muncul kita jadi lebih tolerir.

Contoh misalnya salah satu Ustadz yang saya kenal yang tidak pakai musik adalah Ustadz Umar Mita. Tapi Ustadz Umar Mita itu enggak pernah memaksakan pendapatnya kepada orang-orang yang masih yang masih memubahkan musik. Beliau enggak mau dengar musik tapi beliau tidak Punya pendapat, sorry bukan, tidak memperlakukan saudaranya Yang masih kemudian memubahkan musik dengan sesuatu yang Yang apa namanya, ya yang buruk gitu loh maksudnya Hadisnya jelas, hadisnya sama-sama kita baca Cuman pemahaman terhadap hadis ini perlu kemudian dibahas Makanya ulama-ulama berbeda pendapat Contoh ulama-ulama yang memubahkan musik misalnya Ulama-ulama Azhar itu memubahkan musik Ulama-ulama dari kemudian Nahdlatul Ulama Baik Muhammadiyah itu juga memubahkan musik Ulama-ulama yang mengharamkan musik Biasanya ulama-ulama yang beraliran Hanabilah, Ahmad bin Hanbal Mengikuti madhabnya Ahmad bin Hanbal Ataupun Ibnu Taimiyah dan segala macamnya Nah tapi yang jelas kita sama-sama menghormati Karena dua-duanya adalah pendapat Islam Atau argumen di dalam Islam Tidak perlu dipermasalahkan Sebagaimana tadi para sahabat Ada yang sholatnya Sebelum sampai di Bani Qurayz Ada yang sholatnya setelah Bani Qurayz Dan itu biasa-biasa saja Dan perbedaan pendapat Umum terjadi diantara para sahabat Yang gak boleh terjadi adalah Murid-murid kalau berbeda Itu yang gak boleh, kenapa? Karena murid itu gak punya ilmu Mereka harusnya ngikut aja pada yang punya ilmu Tapi kalau guru berbeda, itu boleh-boleh saja Karena mereka punya ilmu Maka coba lihat, kalau guru yang berbeda Kalau orang berilmu yang berbeda, gak jadi masalah Gak hujat-hujatan Gak musuh-musuhan Gak unfall-unfallan Gak apa ya? Yang gak nyinyir-nyinyiran Tapi begitu muridnya yang yang berbeda, padahal gurunya udah selesai dalam perbedaan itu, gurunya udah legowo gurunya tau karena guru aja berilmu yaudah beres, tapi kalau muridnya yang berbeda, Masya Allah, karena gak punya ilmu itu, nyinyir-nyinyiran unfall-unfallan, bahkan kafir-kafiran, dia kafir enggak, dia yang kafir, dan seterusnya lalu kemudian main, kemudian hina-hinaan main kemudian serang-serangan nah ini yang berbahaya, kenapa?

adanya perbedaan di dalam Islam itu bukan terjadi pada masa sekarang aja tapi dari masa Rasulullah SAW Nah kenapa ada perbedaan? Untuk memudahkan kaum muslimin dalam kehidupan mereka. Maka banyak hal yang berbeda di dalam Islam.

Tapi selama kita Islam dan selama kita punya dalil, insya Allah kita punya bagian daripada kebaikan di situ. Nah lebih mudahnya gimana? Mudahnya sudah ada ulama-ulama madhab.

Kalau saya sederhana aja, yaudah tinggal ambil aja Di Indonesia, karena lebih banyak adalah madhab syafi'i, kita pakai madhab syafi'i Sederhana, gampang banget Madhab kita madhab syafi'i, fikihnya adalah ngambil kemudian fikih syafi'i Kemudian ngambil pendapat akidahnya juga dari kemudian ulama-ulama syafi'i Gitu kan ya, dan kemudian semua jadi gampang Tinggal kita lihat aja dalilnya mana Untuk memperkuat apa yang kemudian sudah kita lakukan selama ini Jadi Dalil syariat itu ada empat balik lagi, Quran, Sunnah, Ijma'para sahabat dan kias. Selama dia punya argumen, maka dia boleh berbeda dan bisa jadi dua-duanya adalah sesuatu yang baik. Dan banyak sekali contoh-contoh perbedaan di dalam Islam, baik yang terjadi di zaman Rasulullah. Sallallahu alaihi wasallam Ataupun di zaman sekarang Yang memang diperbolehkan Karena memang dalilnya Memperbolehkan untuk berbeda Tapi ada yang gak boleh untuk berbeda Apa?

Akarnya gak boleh berbeda Islam tuh satu Bagaimana dengan yang 73 golongan? Insya Allah nanti kita akan bahas Dalam bahasan-bahasan yang lain Tapi yang jelas Ahlus sunnah wal jamaah Itu bukan klaim Itu bukan sebuah label Tapi itu sebuah sifat Siapapun yang mengikuti sunnah Rasulullah SAW Dan juga kemudian mengikuti al-jamaah Dalam arti yang sangat luas Maka insya Allah mereka semua termasuk Yang selamat di akhirat Termasuk ahlu sunnah wal-jamaah Dan saya pikir insya Allah di Indonesia Semua ormas-ormas Nggak ada yang berbeda dalam hal akidah Ya kecuali kalau misalnya ada ya Yang berbeda misalnya siapa? Ya ada beberapa kemudian Ada beberapa aliran-aliran Kayak misalnya contoh syiah yang sudah menambah-nambah kemudian dalam hal keimanan itu yang berbeda.

Tapi kalau selama mereka masih sama rukun iman, sama rukun islam, kebanyakan ormas di Indonesia semuanya sama Semua pergerakan di Indonesia semua sama, hampir semuanya itu adalah ahlus sunnah wal jamaah Dan insyaallah tidak ada alasan kita untuk berpecah ketika Allah sudah mempersatukan kita Insyaallah kita akan berjumpa dalam kemudian yang lain lagi, mudah-mudahan bermanfaat Nanti kita akan bahas yang lebih banyak lagi Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Terima kasih.