Transcript for:
Politik Islam dan Tantangan Sekularisme

ketiga memang Barat ini menyebarluaskan politik alam mereka sekularisme maka akhirnya kemudian yang menjadi mainstream di tengah-tengah umat adalah politik ala Barat itu sekularisme dengan berbagai varian ya ya karena nanti ada titik ekstrim dari sekularisme hai hai sampai ke level ateis, misalkan menolak Tuhan, ada yang sampai ke level moderat. Islamnya masih kemudian dipakai, tapi kemudian disesuaikan dengan ala-ala barat. Makanya kita bisa membaca misalkan apa yang terjadi belakangan ini dengan isu moderasi Islam, itu juga tidak lepas dari kita sebut berbagai uslub barat.

Intinya menjauhkan... umat ini dari Islam yang sejatinya. Dari Islam yang kafah. Itu realitas yang kita hadapi. Jadi kalau pertanyaannya kita harus ngapain, bagaimana langkah yang harus kita lakukan di awal agar umat ini menganggap penting politik, tentu ini menjadi...

Keharusan bagi kita untuk menjelaskan tentang bahwa Islam itu kafah. Islam itu mengatur seluruh aspek kehidupan. Bahwa Islam itu tidak hanya sekedar agama ritual belaka. Hanya mengurusi ibadah mahdoh saja. Tapi Islam itu mengatur seluruh aspek kehidupan.

Dan salah satu di dalam aturan itu adalah aturan berkaitan dengan masalah politik. Jadi itu yang paling awal dan mendasar yang harus kemudian kita gencarkan di tengah-tengah umat. Bahwa Islam itu adalah mengatur seluruh aspek kehidupannya.

Islam itu adalah sebuah mabda. Apa itu? Dia akhidat akliah.

yang bafiku anhani dia pemikiran mendasar yang melahirkan berbagai aturan salah satunya adalah masalah politik, jadi itu yang paling awal dan mendasar yang harus kemudian terus kita genjarkan ke tengah-tengah umat karena kalau umat ini mulai memahami bahwa Islam itu mengatur juga di luar ibadah mahabbah, maka mereka perlahan akan kemudian mempelajarinya. Dan fenomena ini kan nampak yang kemudian kita sebut sebagai Muslim disruption. Jadi ada tren umat ini senang dengan hal-hal yang berbau Islam. Mulai dulu misalkan menggunakan kerudung, ada tren jilbab. Walaupun tadi ini kan PR juga bahwa menggunakan menutup aurat bagi muslimah terutama itu harus sampai ke level sempurna kerudung dan jilbab.

Tapi bahwa ada tren mereka ada keinginan menutup aurat. Itu contoh bahwa ternyata Islam juga mengatur masalah pakaian. Dan juga tren halal food.

Orang lainnya kemudian mencoba ketika cari makanan itu isu-isu halal itu diperhatikan. Ini juga menunjukkan mulai bertambah kesadaran bahwa Islam itu juga mengatur masalah makanan. Tidak hanya masalah ibadah saja. termasuk juga di fenomena muhammalah ada bank syariah itu perlu dikritisi ada asuransi syariah kemudian juga ada bisnis-bisnis dengan label syariah hotel syariah, properti syariah macam-macamnya itu menunjukkan sudah meluas jenisnya cakupan penerapan syariat islamnya itu tidak hanya sekedar ibadah mahamat tapi juga sudah ke hal-hal lain.

Politik mungkin masih a priori, karena praktika politik Islam yang ditunjukkan oleh partai-partai Islam. Sebenarnya ada fenomenanya, kita bisa sebut ada partai-partai Islam yang mengusung sebagai partai dakwah. Cuma ketika memang hidup dalam kubangan demokrasi barat yang masih afelistik di dalam politik praktis, ini kan menjadi tantangan buat mereka.

Akhirnya ketika mereka berkiprah, tidak kental perjuangan Islamnya. Kok partai Islam? korupsi juga kok part Islam ya tidak Islam ini kan jadi hal yang akhirnya mungkin tingkat kepercayaan umat terhadap mereka tidak kuat ini PR saya pikir itu ya jadi penting langkah awal itu adalah menjelaskan bahwa Islam itu mengatur aspek kehidupan sehingga ah Politik sebagai bagian dari Islam itu pun menjadi penting.

Kemudian yang kedua, penting juga untuk bisa menjelaskan bahwa politik Islam itu bukan hanya bicara kekuasaan. Tapi justru politik Islam itu, kalau dulu pakai istilahnya Prof. Amin Rais, itu ada low politik, ada high politik. Kalau low politik itu hanya bicara tentang kekuasaan.

Bicara politik itu ya bicara pemilu, partai politik, meraih kekuasaan, berkuasa. Tapi ada yang disebut dengan high politik, politik tingkat tinggi. Kalau dalam bahasa kita ini politik negarawan. Jadi menunjukkan kepedulian terhadap umat untuk diatur dengan aturan yang adil, dengan aturan yang baik, dengan aturan yang benar. Kalau dalam perspektif Islam itulah dengan aturan yang datang dari sang pencipta manusia, aturan dari Allah, itu adalah high politik.

Itu adalah kepedulian kita terhadap rakyat, kepedulian kita terhadap umat. Sehingga umat itu juga mau terjun, terlibat di dalam apa yang disebut tadi high politik, politik tingkat tinggi. Walaupun memang mungkin klasifikasi ini juga perlu kritisi.

Karena dianggap tingkat tinggi jadi susah. Politik idealis seperti itu. Dan itu memang harus ditubuhkan di kalangan umat. Bahwa ketika bicara politik itu bukan hanya sekedar bicara tentang politik praktis, tapi juga politik yang goals-nya di slide terakhir, goals-nya itu adalah membangun kesadaran umat.

Bahwa umat itu harus sadar. tentang kewajibannya, harus sadar tentang tanggung jawabnya, harus sadar tentang kepeduliannya. Itu yang kemudian harus dibangun.

Jangan sampai umat ini menjadi tadi sosok-sosok yang egois, yang selfish, yang hanya sekedar mengurusi urusan sendiri. Yang itu bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Karena Islam justru mendorong umat Islam itu menjadi orang yang berguna.

peduli terhadap orang lain kan begitu banyak hadits yang menyetir ya terkait dengan kewajiban kita itu untuk peduli terhadap umat kita termasuk juga bagaimana Rasul pun memesankan dia di akhir hayatnya kan bicara tentang umat umati-umati begitu nah ini ini juga yang kedua yang penting sebagai langkah awal pertama tadi memahamkan bahwa Islam itu kafah, termasuk mengatur politik. Yang kedua, memahamkan kepada umat bahwa politik itu bukan hanya politik praktis, tapi juga ada yang disebut dengan politik membangun kesadaran. Mudah-mudahan itu bisa menjawabnya. Terima kasih. ya syukran beliau langsung ibu keirunisannya langsung mengucapkan jazakallah mudah-mudahan bisa dipahami dan bisa diterima masih banyak nih ada 3 atau 4 lagi Kita lanjut.

Kita naik dulu, scroll dulu Masih ada kaitan dengan definisi politik dari Ustadz Dari mbak atau ibu ini ya, saya kurang tahu Ibu Nur Shamsiah dari Medan Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ustadz, saya mau bertanya tentang Bagaimana menjelaskan atau membantah di sini definisi politik barat tersebut salah. Jadi bagaimana menjelaskan membantah definisi politik barat itu salah. Sebab tadi sudah Ustadz singgung sedikit.

Syukron Ustadz. Ya, dari Bu Nur Syamsiah ya. Jadi. Sebenarnya kan yang namanya definisi, definisi itu kan apalagi definisi sosial ya, dalam ilmu sosial. Itu sangat relatif gitu ya, kalau bicara benar-salahnya gitu.

Definisi itu yang paling bagus adalah yang paling tepat, yang bisa menjelaskan apa yang ingin didefinisikan, kan begitu. harus mencakup definisi yang paling tepat itu nah makanya apa sih itu politik ya wajar kemudian muncullah berbagai definisi tentang politik itu karena setiap para pakar siapapun ya ketika ingin mendefinisikan mereka punya perspektif, punya maklumat, punya informasi terkait dengan apa yang dia ingin definisikan. Tinggal nanti masalahnya kan ini tepat atau tidak, sesuai dengan realitas atau tidak terkait dengan definisi itu. Makanya ketika ada definisi politik ala barat bahwa politik itu adalah kekuasaan, ya itu juga sebuah realitas. Bahwa politik itu adalah terkait dengan kekuasaan.

Sehingga wajar kemudian ada yang mendefinisikan seperti itu. Cuma masalahnya, tepat nggak politik itu dibatasi hanya sekedar politik itu adalah power atau kekuasaan. Seperti itu.

Beda dengan misalkan ketika di dalam kitab ini, saya Abdul Kandung Salum mendefinisikan bahwa politik itu adalah mengatur urusan umat. Baik mengatur dalam urusan dalam negeri ataupun mengatur dalam urusan luar negeri. Jadi itu tinggal masalah ketepatan saja antara... apa yang didefinisikan dengan realitasnya gitu ya dan menurut saya ini bukan sesuatu hal yang mesti dibantah gitu ya atau menjadi sesuatu hal yang apa jadi debat kusir ya justru kita semakin maksudnya semakin terbuka ya berbagai perspektif kita gitu Oh ternyata ada definisi begini definisi begini definisi begini gitu karena kan ini suatu hal yang sifatnya tadi ya luas dan setiap pakar, setiap orang bisa jadi punya punya alasan, punya pandangan terkait definisi saya pikir sih itu ya jadi tidak mesti dibantah justru Kita tunjukkan bahwa definisi yang tepat itu seperti apa. Sesuai dengan realitas yang dimaksud dengan politik itu sendiri.

Contoh misalkan, politik itu kan kalau dari sisi bahasa, itu kan tergantung kita menggunakan dari bahasa apa. Kalau kita pakai politik itu dari bahasa... Barat ya, dari politik, dari politia gitu ya. Yang itu kemudian dirujuk dari buku-buku yang dikarang oleh para filsuf Yunani. yang menulis buku tentang politik, itu kan menceritakan tentang kota.

Bagaimana tatanan pengaturan dalam sebuah kota. Tapi kalau kita ambil dari perspektif Islam, dari kata siasat, siasat, kemudian kita rujuk dalam, nanti ada sebenarnya di dalam pembahasan kita, kita rujuk dengan berbagai hadis rasul tentang bagaimana Rasulullah menunjukkan bahwa Bani Israel itu tasusuhumul anbiya mereka itu diurusi. Berarti kan sasaknya susu siasatan di situ diambil dari kata pengurusan. Nah ini kan dari perspektif bahasa pakai kata politik dengan pakai kata siasat itu bisa memberikan dua pandangan yang bisa berbeda tapi bisa juga kita cari irisannya. Ternyata yang dimaksud politik oleh orang-orang Yunani yang kemudian digunakan di barat yang dimaksud dengan siasah oleh dalam terminologi Islam ternyata ada irisannya.

Intinya adalah terkait dengan pengurusan. Bukan hanya sekedar, mungkin power itu ya. Para pakar politik menyebutkan bahwa Kenapa sih menjadi titik utamanya itu power?

Ada latar belakang. Itu nanti harus merujuk ke bukunya Mas Yafeli, Il Principe. Bahwa dia melihat politik itu tidak dilihat dari perspektif idealis.

Tadi mengurusi, menata itu kan perspektif idealis. Tapi dia melihatnya bahwa politik itu lahir realitasnya. Karena memang ada kekuasaan yang diperlukan, ada kekuasaan yang ingin diraih. Sehingga dia melihat justru inti politik itu adalah kekuasaan, bukan pengurusan. Ini kan sesuatu hal yang menurut saya bukan sesuatu yang perlu diperdebatkan.

Tinggal kita pakai kacamatanya atau kita melihatnya dari arah mana saja. Karena pasti kita bicara riayatus sunil umbah pun ada. power di situ, ada kekuasaan di situ. Dan ketika berbicara politik itu power, pertanyaan power itu untuk apa? Kalau bicara idealis, power itu untuk pengurusan.

Sama saja. Ya, walau-walau. Berarti bisa dibilang definisi politiknya belum kava. Tergantung kita melihatnya dari perspektif mana. Saya sih tidak dalam posisi judgement terhadap definisi, apalagi ini definisinya definisi waki, bukan definisi syari.

Kalau itu definisi syari ya? Ya, tergantung realitas yang dibahasnya. Kecuali kalau definisi syari ya, kalau definisi syari ya tentu kita rujukannya kan ke dalil. Tapi kalau definisi waki, fakta, ya kita... melihat mana yang paling tepat gitu dan itu sangat bergantung kepada perspektif itu oke walau ada kejadian Allah jadi ini beliau mengucapkan jazakallah kemudian kita masih ada waktu sekitar 10 menit lagi nih ada dua penanya lagi nih tiga gimana saja kita baca ini ya nggak ya lanjut Dari Bu Lela.

Assalamualaikum Ustadz. Kegagalan kebangkitan umat karena terpisahnya pemikiran dan perasaan dari para pemikir atau intelektual dengan rakyat. Mohon penjelasan, mungkin beliau mau mendapat penjelasan bagaimana maksudnya Nusa.

Kegagalan kebangkitan umat dikarenakan terpisahnya pemikiran dan perasaan dari pemikiran kalangan intelektual dengan rakyat. Tepat doang Ustaz. Ini saya coba merabah-rabah ya.

Mudah-mudahan sesuai dengan apa yang ditanyakan. Jadi memang kalau bicara tentang kebangkitan, itu kan nanti akan bergantung kepada aktor utama. Dan kalau bicara tentang faktor yang mempengaruhi kebangkitan itu didasarkan kepada kesadaran politik, dan di situ sangat dipengaruhi oleh Sarkofa, maka memang keberadaan intelektual itu menjadi signifikan. Maka ini para ulama, para pemikir, para intelektual itu menjadi pihak-pihak yang kunci di dalam proses kebangkitan umat.

Dan mereka juga yang menjadi aktor-aktor ketika digunakan oleh musuh-musuh Islam oleh Barat untuk menjauhkan dari... menjauhkan umat dari sakova Islam yang benar. Jadi mereka juga menjadi agen-agen Barat. Makanya kelompok intelektual ini menjadi kelompok yang signifikan di dalam proses kebangkitan umat seperti itu.

Makanya jangan sampai kemudian mereka ini para intelektual ini pertama jauh dari nilai-nilai Islam. Mereka justru menjadi orang-orang yang terdepan untuk menjadi penjaga Islam, penjaga sakova Islam. Karena umat ini akan bertanya ke siapa.

Pasti mereka akan bertanya kepada ahlinya. Dan para ahli itu para ulama, para intelektual. Kalau ahlinya saja justru digunakan oleh musuh-musuh Islam untuk menjauhkan umat dari Islam, ya tentu.

Akhirnya kemudian umat ini akan semakin terjauhkan, karena dibawa, dicerumuskan oleh para intelektual. Walau alam. Sangat besar peran para pemikir di tengah umat. Kalau saya tidak salah ini kutipan dalam kitab Atta Katul.

Kalau saya tidak salah ini. Mudah-mudahan apa yang dijelaskan oleh Al-Ustaz tadi bisa memberikan pemahaman pada Bu Lela tadi. Beliau bilang dalam kitab Atta Katul. Berarti saya tidak salah.

Oke, ini kita lanjut Nistad Kalau masih ada waktu Izin ini Nistad Ada pertanyaan selanjutnya dari Bapak Akhiruddin Nuralan Assalamualaikum Afan izin bertanya Ustadz Apakah untuk konteks saat ini Ketika sistem demokrasi diterapkan Pada hakikatnya politik Islam belum terwujud Kayaknya beliau memastikan apakah dengan demokrasi politik Islam itu sudah terwujud. Kira-kira begitu ya Pak Khiruddin Muralang? Iya, Pak. Pak Dholusa? Kita harus memahami bahwa demokrasi itu kan bisa dilihat dari dua hal.

Pertama, demokrasi sebagai goal. sebagai tujuan yang kedua demokrasi sebagai itu sebagai alat demokrasi sebagai tujuan dia prinsipnya adalah bagaimana kedaulatan itu apa namanya berada di tangan rakyat gitu dan ini tentu sangat bertentangan secara diametral ya dengan konsepsi Islam karena dalam pandang Islam namanya kedaulatan ya Syiadah itu li syari, dia harus ada di tangan Allah, bukan di tangan rakyat. Kehendak yang harus diwujudkan di dalam kehidupan itu kehendak Allah, bukan kehendak rakyat.

Dalam konteks ini pasti ketika demokrasi dijalankan oleh negara manapun dengan varian namanya. Jadi demokrasi itu sama dengan republik, cuma beda. Beda apa ya? Beda bahasa. Demo Kratos, Demo itu rakyat, Kratos itu, atau Kraten itu pemerintahan di tangan rakyat.

Republik Kret itu kembali, Republik kepada rakyat, itu kaitannya dengan revolusi Perancis dulu. Ketika menentang kediktatoran ingin mengembalikan kekuasaan ke rakyat, itu sama-sama saja sebenarnya. Jadi maka dari hakikat demokrasi semacam itu, pasti sistem demokrasi itu akan menafikan.

keberadaan Allah sebagai pemilik kehendak. Kalau memang Allah sebagai pemilik kehendak itu tidak boleh hadir, pastinya kalau kita bicara tadi politik Islam itu tidak mungkin bisa diwujudkan secara kafah di dalam sebuah sistem demokrasi. Karena contoh ketika Allah memerintahkan keharaman zina, gitu ya. Dengan sistem demokrasi bisa dibuat aturan berdasarkan kehendak rakyat, katanya begitu, bahwa boleh asal tanpa paksaan.

Itu yang kita kritik dari Permendikbud nomor 30 2001. Itu kan frasa itu yang sangat krusial. Betul mereka itu bicaranya, oh kami kan ini ingin menghilangkan. kekerasan seksual di dunia pendidikan.

Tapi tolong, frasa tanpa persetujuan itu juga dihapus. Jadi dengan atau tanpa persetujuan, perzinahan itu nggak boleh. Itu kata Allah di dalam Al-Quran, karena memang perintahnya begitu.

Cuma kan ketika bicara dalam sebuah sistem demokrasi, kehendak yang ingin diwujudkan bukan kehendak Allah, tapi kehendak wakil rakyat. kehendak penguasa. Itu secara substansi, secara goals, secara tujuan dari demokrasi. Demokrasi secara tools, sebagai alat, banyak partai-partai Islam hadir. Mereka bicara, kami ini menggunakan demokrasi untuk bisa mewujudkan idealisme Islam.

Berjuang melalui jalan demokrasi. Pertanyaannya kan, Betulkah demokrasi secara tools itu memberikan ruang untuk bisa mewujudkan politik Islam? Faktanya tidak ada juga. Demokrasi itu memberikan ruang sebagai alat Islam itu bisa ditegakkan.

Bahwa betul ada partai-partai Islam yang bisa menang melalui jalan demokrasi itu iya. Kita bisa sebut dulu ada FIS di Al-Zazair, kemudian ada Ikhwanul Muslimin di Mesir. Tapi kan realitasnya ketika partai-partai Islam akhirnya memenangkan pemilu dan mereka berkehendak mewujudkan Islam, demokrasi akhirnya kemudian bungkam. Mereka membiarkan lawan dari demokrasi katanya mereka itu bilang. kediktatoran, kudeta militer itu diperbolehkan untuk apa?

Untuk menghalangi kekuasaan Islam. Artinya tetap saja ada exception ada pengecualian siapapun boleh menggunakan demokrasi sebagai tools kecuali yang akan membunuh demokrasi itu sendiri karena pastinya kalau Islam berkuasa ya sistem demokrasi itu kan akan digantikan dengan dengan kedaulatan Allah dan itu pasti akan membunuh demokrasi itu sendiri. Dan itu pasti akan dihalangi walaupun caranya tidak demokratis dengan kudeta militer.

Dan itulah kemunafikan atau hipokritisme dari Barat dengan apa yang mereka agung-agungkan dengan istilah demokrasi. Wallahualam. Oke.

Saya kira sudah jelas ini Pak Akhiruddin ya, bahwa memang demokrasi menjadi alat penjajahan ya, kalau dibilang Ustadz tadi sebelumnya, di awal pembicaraan pada saat pembukaan tadi, atau pada saat penjelasan pengantar kitab tadi ya. Ini masih ada satu pertanyaan lagi nih Ustadz, tinggal waktu kita sudah pas 21.30. Boleh minta izin 5 menit lagi Sat, satu pertanyaan ini. Silahkan. Iya Sat ya.

Jadi waktu tinggal 5 menit saja. Ya nggak apa-apa. Pertanyaan satu lagi dari Ibu. Sebelumnya terima kasih Pak Khiruddin Sudah berpartisipasi Kemudian pertanyaan selanjutnya Dari Dari SAT Sekolah Sekolah Anak Tangguh Panjang namanya Saya lanjut aja start pertanyaan Assalamualaikum Ustadz, bagaimana pengaruh perjanjian Westepalia dalam konstelasi politik internasional dengan dunia Islam saat itu? Dulu saat kuliah, dulu saat kuliah dalam mata kuliah hukum internasional mendapat gambaran bahwa perjanjian Westepalia itu cikal bakal berdirinya di Bihari ini.

Mohon penjelasannya Ustadz, jazakallah khair. Ini orang haib. Saya juga mengampu mata kuliah hukum internasional di kampus.

Jadi, kalau kita baca sejarah, jadi perjanjian Westphalia itu kan perjanjian yang mengakhiri perang 30 tahun di Eropa. Perang 30 tahun itu perang ketika muncul gerakan-gerakan protestan, reformis, yang menentang kekuasaan gereja katolik yang dominasi. Kemudian ketika muncul reformasi agama di Eropa, bahkan mereka berkolaborasi dengan para politisi lokal. Kemudian... Terjadilah perang selama 30 tahun.

Dan akhirnya perang ini bisa diakhiri dengan sepakatan tadi dua hal. Pertama adalah agama jangan lagi ngurusi urusan politik. Akhirnya kemudian kekuasaan kepausan itu tidak lagi menjadi kekuasaan mutlak. mempengaruhi institusi-institusi politik yang ada di Eropa.

Itu dilepaskan. Urusan Kaisar untuk Kaisar, urusan Paus untuk Paus. Itu sekularisme. Kemudian yang terdapat dibuka ruang pembentukan negara-negara berdasarkan nation, berdasarkan bangsa. Makanya muncullah negara-negara baru di Eropa.

Negara-negara kecil. Luxembourg, kemudian Nederland. Negara-negara kecil.

Memang merasa mereka nation-nya beda. dengan negara hidupnya. Makanya muncullah paham nasionalisme atau negara bangsa. Dan itu menjadi tonggak kalau dalam hubungan internasional itu baik kemunculan HI, termasuk juga semakin kokohnya hukum internasional, itu memang dari perjanjian Westpania.

Walaupun dalam konteks hukum internasional sebenarnya ada perspektif lain terkait dengan munculnya pemikiran dari... Hugo de Groot atau Grotius ya, itu yang juga kadang disebut sebagai tongkat kemunculan hukum internasional. Nah ke PBB memang jauh ya dari sisi rentang waktu. PBB itu kan muncul 1945, sedangkan Westphalia itu 1648, 300 tahunan sebelumnya.

Jadi memang ada beberapa momen sebelum akhirnya ke PBB. Jadi kalau langsung dari Westphalia ke PBB itu loncat. Memang ada beberapa step dulu. Pertama misalkan setelah Westphalia itu kan muncul Concert of Europe. Bagaimana Eropa itu mereka mulai mengkonsolidasikan diri.

Pas kemudian muncul negara-negara bangsa baru, mereka melakukan konsolidasi. Mereka menegaskan tentang butuhnya persatuan Eropa. Ini menjadi...

jika bakal Uni Ropak kekinian. Tapi belum-belum ya. Terutama ketika mereka menghadapi munculnya kekuatan Islam di wilayah timur ya. Turki Usmani.

Makanya kemudian apa namanya, concept of Europe itu menjadi wadah bagaimana Eropa itu mengkonsolidasikan diri, bikin aturan di antara mereka. mereka bikin kesepakatan diantara mereka untuk menghadapi situasi-situasi menghadapi luar Eropa kemudian gagasan-gagasan Dari Westphalia, sekularisme dan nasionalisme ini dibawa oleh bangsa Eropa ketika mereka melakukan apa yang disebut dengan kolonialisme. Ketika negara-negara Eropa menjajah ke dunia ketiga, ke Afrika, ke Asia, ke Amerika Latin.

Nagagasan nation state dan sekularisme itu mereka bawa. Termasuk juga gagasan agama Kristen. Makanya kita bisa memahami kenapa ketika negara-negara penjajah itu masuk ke dunia Islam terutama, mereka menanamkan nilai-nilai tadi.

Agar umat Islam yang awalnya disatukan oleh akidah Islam, umat Islam disatukan dengan uhwa Islam, umat Islam masih menginduk setidaknya kepada kehilafan Islam Turki Usmani. Mereka dikompori bahwa mereka itu nation yang berbeda, mereka itu bangsa yang berbeda dengan Turki. Muncullah kemudian konflik-konflik di dunia Islam, melakukan pertentangan terhadap kehilafahan Turki Usmani.

Muncul misalkan antara pan-islamisme versus pan-arabisme, pan-turanisme dengan pan-arabisme. Jadi merasa... beda nation, merasa beda bangsa, ini mereka punya alasan untuk mengisahkan diri dari kesatuan uhuah Islam. Itu akibat dari kolonialisme. Makanya ketika pasca kolonialisme, terutama pasca perang dunia ke-1 dan ke-2, negara-negara barat mereka saling bersaing dalam konstelasi internasional, isu-isu nasionalisme itu juga dimainkan di antara mereka untuk bisa saling menyingkirkan satu pihak dengan pihak lain.

Membagi-bagi kekuasaan di antara negara-negara Eropa. Sehingga kemudian persaingan di antara bangsa Eropa itu pun dihadirkan di dunia ketiga. Persaingan mereka-mereka yang berada di bawah pengaruh bangsa Eropa. Ketika Indonesia dijajah Belanda.

Malaysia dijajah Inggris. Hanya walaupun mereka itu duduk diikat dalam satu uhuah Islam, satu kesatuan Islam, bahkan bangsanya pun juga sama, Melayu misalkan. Tapi karena penjajahnya beda, mereka bawa gagasan nation yang berbeda.

Akhirnya ketika merdeka, pas penjajahan mereka merasa harus merdeka dengan nation yang berbeda. Muncullah bangsa-bangsa baru. di dunia Islam terutama yang mereka itu mencari latar belakang sejarah yang lama dan menjadi alasan mereka itu eh bangsa yang berbeda dengan saudaranya sendiri sesama mati selang gitu itu memang tidak terlepas dari kolonialisme Barat di dunia Islam lebih begitu minta Emang panjang nih nanti sejarahnya.

Baru kemudian nanti belakangan diupayakan. Sebenarnya kalau ke PBB itu lebih ke bagaimana pengokohan adidaya baru Amerika Serikat dan Uni Soviet setelah berhasil menyingkirkan Inggris dan Perancis di Perang Dunia Kedua. Jadi lebih ke sana. Kalau kemunculan...

Indonesian state itu sebenarnya sebelum PBB itu sudah kokoh, terutama di LBB, di pasca perang dunia ke-1 yang muncul LBB. Baru kemudian, kalau LBB itu masih one state, one vote, semua negara itu sejajar. Tapi kalau di PBB kita tahu ada dua, ada Dewan Keamanan, ada Majelis Umum, yang Majelis Umum itu mirip LBB, tapi yang Dewan Keamanan itu menunjukkan realitas politik dunia. hanya ada anggota tetap yang dikuasai oleh negara-negara pemenang perang pada saat perang dunia ke-2 seperti itu.

Tapi memang nyambunglah ke arah sana. Ya kurang lebih begitu, Ibu dari SAT. Walau alam bisa.

Beliau ini dari Medan, Ustaz. Alhamdulillah, Masya Allah Kita sudah sampai di penghujung waktu Sekitar Waktu mengunjukkan 21.41 Semua pertanyaan yang Masuk dari Bapak Ibu sudah dijawab oleh Al-Ustaz, Umu Usama, tadi beliau namanya, Umu Usama Amirah. Semua pertanyaan yang sudah masuk melalui chat tadi sudah dijawab oleh Al-Ustaz. Mudah-mudahan pertemuan yang perdana ini bisa menjadi pemicu, mantik bagi kita.

Agar bisa konsisten, paling penting dalam mengkaji pemahaman Islam, terutama dalam pemikiran politik yang dijelaskan oleh beliau. Supaya ini menjadi bekal yang bisa kita bawa di tengah-tengah umat pastinya. Karena mudah-mudahan kita juga bisa menjadi orang yang berperan, berpartisipasi dalam berkontribusi walaupun hal yang kecil untuk menjemput kebangkitan Islam. Kami kira itu dulu Memang waktu sudah Melampaui waktu yang kita Sepakati Mudah-mudahan apa yang Dijelaskan oleh beliau Ustadz kita Budi Mulyana Dari awal tadi jam 20 Sampai jam 21 lewat bisa menjadi Amal jariah Bagi beliau Menjadi Amal soleh juga bagi beliau kemudian bisa menjadi bekal bagi kita.

Insya Allah kita ucapkan jazakallah khairan katir. Mudah-mudahan beliau selalu dilimpahkan kesehatan, kelancaran dari seluruh aktivitasnya, dan insya Allah di waktu yang akan datang, insya Allah minggu depan Ustadz ya. Insya Allah minggu depan kita akan ketemu lagi di jam yang sama. Kita doakan. Bapak Ibu semua juga dalam keadaan sehat Sehingga bisa kita ketemu lagi Pada pertemuan yang akan datang Mohon maaf Jika ada Atau ada penutup Ustadz?

Ya Ini pertemuan awal insya Allah Nanti untuk materi Saya titipan panitia ya Kalau memang mau kopi silahkan Karena ini pertemuan awal, pasti masih sangat general, masih sangat umum. Insya Allah nanti kita coba detilkan sesuai dengan bab-bab yang ada di dalam kitab Afkarsiasi. Insya Allah.

Masya Allah. Jadi beliau bersedia untuk bersama kita, untuk menjelaskan nanti lebih detail lagi bab per bab. Ya Bapak Ibu harus tetap semangat ini, karena ini bekal yang berharga. Kalau dalam ilmu investasi Dalam manajemennya investasi Layar ke atas ini paling mahal Di dunia Tidak akan mungkin kita dapatkan lagi Mudah-mudahan seperti yang kami sampaikan sebelumnya Allah memberikan Kesehatan pada beliau Juga ke lapangan bagi kita juga semua Kita tutup pertemuan malam ini Dengan bacakan hamdallah Alhamdulillahirrahmanirrahim Dan wabarakatuh majelis Subhanallahulalaihi wabarakatuh Assalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh Waalaikumsalam Jin pamit semua ya Waalaikumsalam Jazakallah Ustaz Jazakallah Ustaz