Kita masih belum bisa menemukan sumber sinyal misterius yang diterima sejak tahun 2018. Sinyal ini kita terima setiap 22 menit dan tidak ada yang bisa menjelaskannya. Beberapa ilmuwan bahkan percaya sinyal tersebut berasal dari peradaban lain yang belum pernah kita temui. Sinyal radio asing ini tidak ditemukan oleh ilmuwan yang sedang menjalankan misi serius, melainkan oleh seorang mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas kuliah. Tyron O'Doherty, mahasiswa di Curtin University di Australia, menyeleksi data lama dari langit selatan.
Dia sedang mencari sinyal radio yang berdenyut aneh. Dia akhirnya menemukan satu sinyal dari tahun 2018 yang tampak menembakkan gelombang radio ke arah bumi. Dengan penuh semangat, Tyrone membagikan temuannya kepada mentornya, astronom radio Natasha Hurley-Walker. Dia langsung meneliti sinyal ini, berharap menemukan sesuatu. Namun, meskipun telah memeriksa berbagai data frekuensi, mereka menemui jalan buntu.
Namun kemudian Natasha melihat sebuah pola. Sinyal tersebut berulang setiap 18 menit. Ini penemuan besar. Namun ketika mereka bersiap untuk mempelajarinya lebih lanjut, pof!
Sinyal itu lenyap setelah hanya 3 bulan meninggalkan masjid. mereka tanpa hasil tidak menyerah Natasya dan timnya mengamati langit lagi berusaha mencari petunjuk berbulan-bulan berlalu tapi tidak ada hasil mereka sudah siap untuk menyerah tapi tiba-tiba sebuah sinyal baru muncul. Yang satu ini terus berdenyut selama 5 menit, lalu menghilang, dan kemudian muncul kembali tepat 22 menit kemudian.
Pertanyaan utamanya adalah, apakah sinyal itu terkait dengan sinyal yang berkedip setiap 18 menit? Untuk mengetahuinya, Natasya memeriksa kembali data radio lama dari wilayah itu. Saat menggali lebih dalam, mereka menyadari bahwa sinyal-sinyal tersebut bukanlah sesuatu yang baru, melainkan telah memancar ke arah bumi selama 35 tahun.
Pada tahun 1988, teleskop-teleskop India dan Amerika pernah menangkap sinyal-sinyal itu, tapi tertimbun di antara begitu banyak data lainnya. Ini berita besar bagi para penjelajah antariksa, karena berarti kini mereka bisa menghitung seberapa jauh objek misterius ini. Setelah melakukan perhitungan, mereka menemukan bahwa jaraknya sangat jauh, bahkan dalam skala antariksa, yaitu 15.000 tahun cahaya dari bumi. Satu-satunya yang tersisa untuk diungkap adalah apa sebenarnya objek ini. Walker dan timnya mulai membandingkannya dengan semua objek pemancar sinyal radio yang diketahui di luar sana.
Namun sumbernya masih menjadi misteri. Sinyal-sinyal itu masih muncul setiap 22 menit di layar NASA. dan selalu diakhiri dengan pesan match not found yang membuat frustasi.
Para ilmuwan menyebutnya J183910. Beberapa menduga sinyal tersebut berasal dari makhluk ekstraterrestrial. Mungkin itu adalah sinyal yang ditunggu-tunggu oleh SETI atau Search for Extraterrestrial Intelligence.
Proyek ini telah berjalan selama lebih dari 50 tahun mencoba menemukan bukti kehidupan di luar bumi. Mereka juga memindai langit untuk mencari gelombang radio, denyut laser, dan sinyal-sinyal misterius lainnya. Jadi, mungkin ini cara bagi makhluk luar angkasa untuk memberi tahu lokasi mereka. Meskipun ide tersebut terdengar menarik, kita perlu berhati-hati dalam mengambil kesimpulan.
Pertama, kita tidak memiliki bukti yang kuat. Sebelum ada bukti konkret, itu hanyalah spekulasi. Selain itu, ada penjelasan lain yang lebih masuk akal. Kemungkinan besar itu berasal dari fenomena alam dan ada beberapa teori untuk menjelaskannya. Yang pertama adalah teori pulsar.
Bayangkan sebuah bintang sangat besar di luar angkasa, jauh lebih besar dibanding matahari. Terkadang bintang-bintang besar ini mengakhiri perjalanan hidupnya dalam peristiwa spektakuler yang disebut supernova. Ketika hal ini terjadi, inti bintang akan runtuh dan menjadi sangat padat, seakan-akan sedang memadatkan seluruh isi bintang ke dalam ruang yang sangat kecil. Inti yang sangat padat dan kecil itu disebut bintang neutron.
Sebagian dari bintang-bintang neutron ini sangat istimewa. Kita menyebutnya pulsar. Dinamai demikian karena tampak berdenyut dengan energi, seperti mercusuar angkasa.
Pulsar-pulsar ini memiliki medan magnet yang sangat kuat, jauh lebih kuat daripada yang ada di bumi. Mereka sepatutnya berada di dalam kualitas yang sangat kuat. seperti magnet yang sangat besar di antariksa. Karena itu, pulsar memancarkan energi. Pulsar juga berputar sangat cepat, sehingga pancaran energi ini tampak berdenyut saat berputar.
Nah, sinyal aneh yang terdeteksi tadi tampaknya memiliki kemiripan dengan pulsar, tapi tidak sepenuhnya. Pulsar biasanya memiliki umur yang bisa diprediksi dan melambat seiring waktu, dan akhirnya berhenti memancarkan sinyal radio. Sebaliknya, sinyal misterius yang ditemukan ini cukup awet dan berkedip lebih lama dari pulsar biasanya. Oke, mungkin ini bukan pulsar biasa atau malah sama sekali bukan pulsar.
Lalu ada juga teori magnetar. Magnetar adalah tipe lain dari bintang neutron. Magnetar seperti pulsar versi super dengan medan magnet yang lebih kuat dan... periode denyut yang lebih lama. Mungkin inilah yang menyebabkan sinyal tadi sangat kuat.
Namun ketika mengkategorikan data, sinyal tersebut ternyata juga tidak cocok dengan getaran magnetar. Magnetar tidak hanya memancarkan gelombang radio, tapi juga sinar X yang sangat kuat karena sangat energetik. Sedangkan sinyal yang kita terima hanya memancarkan gelombang radio. Jadi itu bukan pulsar maupun magnetar.
Perilaku sinyal itu sangat aneh dan menunjukkan sumber yang tidak alami. Artinya, mungkin ada sesuatu di alam semesta yang belum dijelajahi sepenuhnya oleh para ilmuwan. Dan ada sebuah objek ruangan. yang belum banyak kita ketahui. Teori terakhir adalah apa yang disebut pulsar katai.
Banyak sekali istilahnya, aku sampai pusing. Pulsar katai seperti bintang yang berkedip-kedip dengan kilatan cahaya, mirip seperti pulsar, tapi butuh waktu lebih lama untuk setiap kedipan. Biasanya kata putih merupakan sisa-sisa bintang yang lebih kecil.
Kata putih tidak berkedip karena medan magnetnya tidak sekuat pulsar. Tapi ketika kata putih menjadi sangat besar, hampir sama dengan masa matahari. Ia akan menjadi sangat padat dan mulai berenyut dengan medan magnet yang kuat, seperti halnya pulsar. Kata putih memiliki keunikan yang menarik, yaitu terdiri dari elektron, bukan neutron seperti pulsar.
Ketika elektron-elektron bermuatan ini mulai terpapang, papar medan magnet, mereka akan memancarkan kilatan cahaya secara periodik yang terjadi setiap 100 sampai 1000 detik. Seperti yang kamu ingat, sinyal tadi berdenyut tiap 22 menit atau 1320 detik. Sedikit lebih lama dari pulsar katai putih pada umumnya, tapi lebih mendekati kebenaran.
Sejauh ini penjelasan ini yang paling masuk akal. Tapi, teori ini pun belum sepenuhnya terkonfirmasi. Kondisi ini menunjukkan betapa banyak hal di alam semesta yang masih belum kita tahu.
Kita ambil contoh, semburan radio cepat atau FRB. Ini jenis sinyal misterius lainnya yang pernah terdeteksi. FRB layaknya semburan energi yang cepat dan intens dalam bentuk gelombang radio. Energi yang dimilikinya sangat besar.
FRB begitu kuat sehingga kadang bisa lebih terang dari seluruh galaksi. Bayangkan ini, energi yang dilepaskan FRB selama beberapa mili detik setara dengan yang dilepaskan matahari dalam 3 hari penuh. Ini terjadi di seluruh langit dengan frekuensi yang sangat besar, meskipun beberapa telah terdeteksi memiliki frekuensi lebih rendah.
Setiap hari, kita menangkap sekitar 10.000 FRB secara acak di langit. Beberapa di antaranya berulang, tapi sebetulnya tidak terjadi. sebagian besar terjadi sekali lalu menghilang selamanya. Sayangnya, sebagian besar hanya berlangsung sepersekian detik, dan saat energinya sampai ke kita, energi aslinya sudah seribu kali lebih lemah dibanding sinyal ponsel dari bulan. Inilah sebabnya, meskipun sangat terang, masih banyak yang belum kita pahami tentang FRB.
Kita masih berusaha mencari tahu apa yang menyebabkan terjadinya FRB. Bisa jadi FRB berasal dari sumber yang berbeda, seperti magnetar tadi, bintang yang bertabrakan, atau bahkan bergabungnya galaksi atau katai putih. Saat semburan ini melintasi antariksa, mereka mengambil informasi tentang lingkungan kosmik yang dilaluinya. Seperti awan gas antar bintang. Namun sangat tidak mungkin bahwa FRB adalah pesan dari makhluk luar angkasa.
Bukan hanya karena ada ribut, Peribuan semburan setiap harinya di seluruh penjuru langit, tapi juga karena kita tahu sumber semburan ini pasti sangat energetik. Tetangga kita harus memiliki peralatan yang lebih kuat dari seluruh galaksi untuk itu. Tapi intinya, meskipun semua sinyal ini sangat menarik, masih banyak yang harus dipelajari tentangnya.
Voyager 1 telah melintasi perjalanan ruang atas bintang selama lebih dari 45 tahun. Berarti mukanya udah kayak om-om. Om ya? Hehe, canda. Om-om.
Probe ini mulai mengirim sinyal aneh ke planet kita, tapi nggak ada tanda-tanda yang nunjukin kalau kondisinya telah rusak. Scientist dari NASA terus berusaha mati-matian untuk nyari tahu alasannya. Sebenarnya ada apa nih? Nah, Nah sebelumnya, aku mau ngebahas dulu soal Voyager 1 dan perjalanan panjangnya. Voyager 1 adalah pesawat luar angkasa milik Amerika Serikat.
Para saintis dari NASA mengirimnya ke luar angkasa pada 5 September 1977. Voyager punya misi untuk menjelajahi Jupiter dan Saturnus sebagai planet luar di tata surya kita. Awalnya, para saintis mengasumsikan misi ini akan memakan waktu selama 5 tahun. Haha, 5 tahun? Ternyata, probe ini bisa melampaui ekspektasi mereka. Nggak cuma menyelesaikan misinya, Voyager juga bisa berfungsi lebih lama dari estimasi awal.
Voyager 1 telah menjelajah di luar angkasa selama lebih dari 45 tahun. Peran Voyager 1 di dunia sains sangatlah besar. Probe ini berhasil mengirim banyak foto Jupiter dan Saturnus ke pengamat di bumi. Kita juga bisa melihatnya sendiri di situs web NASA. Berkat Voyager 1, para saintis bisa nemu beberapa satelit baru Jupiter dan sistem cincinnya yang belum diketahui.
Kita juga bisa tahu, bintik merah Jupiter yang terkenal itu ternyata adalah badai raksasa kuat. Setelah meninggalkan orbit Neptunus, Voyager juga mengirimkan banyak data penting mengenai plasma antar bintang. Jadi, Voyager 1 telah memperlihatkan peran pentingnya kepada para saintis.
Probe ini kemudian melanjutkan perjalanannya menuju sabuk Kuiper dan Heliosfer. Sabuk Kuiper adalah cincin objek es yang membentang di sepanjang Neptunus hingga sekitar 50 satuan astronomi dari matahari. Sabuk ini agak mirip dengan sabuk asteroid, tapi 20 kali lebih lebar dan 100 kali lebih berat. Sedangkan heliosfer adalah area di sekitar matahari yang tekanan angin surianya seimbang dengan tekanan gas antar bintang.
Kamu mulai bingung ya? Hehe, kedengarannya memang agak rumit. Tapi data ini sangat membantu kita dalam memahami alam semesta secara keseluruhan.
Jadi inilah tugas terakhir Voyager, memberi tahu kita lebih lanjut tentang ruang antar bintang. Prop ini telah mengirim lebih dari 60 frame mosaik tata surya dari jarak lebih dari 6,5 miliar kilometer dari bumi. Para saintis menggunakan frame ini untuk membuat gambar berwarna dengan ukuran besar Yang diberi nama pale blue dot atau titik biru pucat Kira-kira ini titik apa ya?
Oh ternyata begitu Jadi begitulah rupa buah kita bumi kita dari sudut pandang Voyager. Foto ini mampu nunjukin kalau kita sangat kecil dan planet kita sangat rapuh. Voyager 1 juga punya misi lain yang lebih penting yaitu memberitahu peradaban lain tentang manusia di bumi. Kamu pernah dengar soal piringan was Voyager yang terkenal itu kan?
Piringan mas ini berisi banyak file audio dan video yang terdiri dari beberapa bagian. Bagian pertama berisi kata halo dalam 55 bahasa termasuk bahasa kuno dan bahasa yang sudah punah. Hampir 80% dari rekaman ini berisi banyak jenis karya musik. Misalnya, musik klasik karya Bach, Beethoven, Mozart, Stravinsky, musik rakyat dari berbagai negara dan era, hingga blues seperti lagu-lagu terkenal karya Louis Armstrong dan Chuck Berry. 20% sisanya berupa rekaman suara manusia, alam, hewan, dan 116 foto yang dikodakan menjadi sinyal audio.
Ada juga rekaman pidato Kurt Wallheim, mantan sekretaris BBB, dan Jimmy Carter, mantan presiden Amerika Serikat yang merisi pesan persahabatan. Selain rekaman, para ilmuwan juga nyiapin jarum pemutarnya lengkap dengan gambar sederhana yang nunjukin cara pakainya. Mereka juga ngasih tahu cara mengubah pesan suara menjadi gambar.
Di dalam piringan ini juga ada koordinat bumi yang terbuat dari peta pulsar. Koordinatnya nunjukin posisi matahari di galaksi Bima Sakti. Rekaman ini dibungkus dalam kotak aluminium berlapis emas untuk melindunginya dari radiasi dan debu kosmik. Sambil membawa piringan ini, Voyager 1 memulai perjalanan panjangnya.
Jarak tepunya sudah lumayan jauh, dan posisinya saat ini sudah sejauh 154 satuan astronomi dari kita, atau sekitar 23 miliar kilometer. Karena inilah, Voyager 1 menjadi objek buatan manusia yang letaknya paling jauh. Gelar ini awalnya disematkan pada misi Pioneer 10, tapi Voyager 1 berhasil menggesernya pada tahun 1998. NASA bisa dibilang untung besar, karena Voyager 1 jauh melampaui batas masa pakainya. Bahkan saking kerennya, Voyager 1 telah menyalip saudara kembarnya, Voyager 2, yang diluncurkan ke luar angkasa dua minggu sebelumnya. Voyager 1 bergerak dengan kecepatan 17 km per detik atau 56.000 km per jam.
Mobil sport modern tercepat di dunia saja cuma bisa melaju dengan kecepatan 491 km per jam. Jadi, kecepatan Voyager 1 sulit dibayangin. Voyager 1 tengah melaju mendekati batas awan Oort, atau lapisan hipotetis objek es yang mengelilingi tata surya. Para astronom belum mengonfirmasi keberadaannya, tapi mereka sangat yakin objek tersebut memang ada di situ. Bahkan beberapa saat lalu, fenomena lubang hitam pun cuma dianggap teori.
Sayangnya Voyager 1 gak akan kembali ke tata surya kita. Probe ini mungkin akan terus berkomunikasi dengan bumi sampai tahun 2025 hingga akhirnya hilang kontak. Dalam waktu 300 tahun Voyager 1 akan kembali ke tata surya. akan sampai di batas awan Oort.
Dan setelah 30.000 tahun, ia akan meninggalkan tata surya. Dan pastinya, kita juga akan meninggalkan dunia ini. Kalau perjalanannya lancar 10.000 tahun kemudian, Voyager 1 akan terbang menuju bintang kata merah, Gliese 445, di rahasi bintang jerapa.
Nantinya, probe ini mungkin akan terus terbang di sekitar Bimasati. Oke, sekarang kita bahas soal sinyal misteriusnya ya. Memangnya ada apa sih?
Nah, jawabannya agak unik. Laboratorium Propulsi Jet NASA yang memantau dan mengendalikan duo Voyager melaporkan masalah ini pada bulan Mei 2022. Pesawat luar angkasa andalan kita ini tiba-tiba mengirimkan data aneh menuju bumi. Makanya, para insinyur NASA mulai kebingungan. Pasti kamu mikirnya gini kan, palingan Voyager 1 udah mulai rusak tuh, tapi kenyataannya nggak begitu. Voyager 1 masih berfungsi seperti biasa, bahkan masih bisa menerima dan menjalankan perintah dari bumi, serta mengumpulkan dan mengirimkan data ilmiah.
Tapi AACS atau Added and Articulation Control Subsystem nggak menunjukkan proses yang sebenarnya terjadi pada Voyager. Sistem ini mendukung orientasi probe di luar angkasa dan membantunya terus berkomunikasi dengan bumi. Pada dasarnya, sinyal ini nunjukkan kalau orientasi probe di luar angkasa sedang kacau.
Tapi menurut klaim para saintis, bukan ini masalahnya. Mereka tahu sumber sinyal antena tetap ada di posisi yang sama, relatif terhadap bumi. Jadi semuanya sudah sesuai dengan rencana. Masalah tersebut belum mengacaukan sistem penindungan kesalahan di Voyager 1. Probe ini juga belum memasuki mode aman.
Lalu, apa yang terjadi di luar angkasa sana? Ketua peneliti Suzanne Dodd mengatakan masalah ini sebetulnya bisa diprediksi, apalagi Voyager 1 sudah beroperasi selama 45 tahun. Para pakar menjelaskan proses di dalam probe memang masih menjadi misteri, mereka nggak tahu pasti sumber data yang salah, dan pengaruhnya terhadap pengoperasian Voyager masih belum jelas.
Suzanne Dodd menambahkan, masalah seperti ini bisa saja terjadi karena Voyager 1 berada di ruang antar bintang yang tingkat radiasinya sangat tinggi. Belum ada pesawat luar angkasa lain yang pernah sampai di tempat ini. Para saintis dari NASA mengatakan, mereka akan terus memantau data dari Voyager 1 hingga masalahnya bisa teridentifikasi. Kalau mereka berhasil, tim manajemen akan berusaha memperbaikinya. Tapi kalau gagal, mereka harus beradaptasi dengan kondisi baru.
Kalaupun masalahnya bisa ketemu, kemungkinan itu nggak akan cukup. Sinyal dari Voyager baru diterima setelah 20 jam 33 menit. Dan untuk meresponnya, mereka harus nunggu lagi selama itu. Seenggaknya Voyager itu masih baik-baik aja. Posisinya saat ini berada di ruang antar bintang sejauh 20 miliar kilometer dari bumi.
Kita cuma bisa nunggu informasi terbaru sambil berharap agar masalahnya bisa terpecahkan. Tapi berapa lama lagi Voyager 1 bisa bertahan? Seberapa mungkin probe ini akan sampai?
di batas awan Oort dalam 300 tahun? Menurutmu gimana? Share pendapatmu di kolom komentar ya. Deretan pesawat luar angkasa asing mulai masuk ke atmosfer bumi. Pesawat ini berseliwuran di atas planet kita dan melewati sejumlah kota sampai bikin publik heboh.
Tiba-tiba, pintu pesawat yang paling besar mulai membuka dan memperlihatkan mahluk. makhluk asing dengan meniru bahasa kita dia bilang kalau mereka berasal dari bintang jauh Proxima Centauri hal seperti ini bisa aja terjadi loh para ilmuwan baru saja menangkap sinyal radio misterius dari bintang tersebut Proxima Centauri adalah bintang yang paling dekat dengan tata surya Jaraknya cuma 4,2 tahun cahaya. Maka, seberkas cahaya yang berasal dari bintang ini akan sampai di bumi dalam waktu 4,2 tahun.
Perjalanannya sendiri setara dengan 270 ribu kali jarak dari bumi ke matahari. Bintang Proxima Centauri akan kelihatan buram di langit malam, kalau kita mengamatinya dengan mata telanjang. Tapi sistemnya ini juga menyimpan misteri.
Kita cek langsung ke lokasi aja yuk, biar bisa mengamati sistemnya dari dekat. Sip! Udah sampai di katai merah.
Ukurannya 7 kali lebih kecil dari matahari, dan beratnya 8 kali lebih ringan. Proxima Centauri 1,5 kali lebih besar dari Jupiter, dan bobotnya hampir 150 kali lebih berat. Objek yang kita cari masih agak jauh nih. Planet Proxima Centauri B, sangat mirip dengan bumi.
Ukurannya cuma 10% lebih besar dari bumi, dan lokasinya berada di zona laik huni bintang. Jaraknya sangat pas, jadi nggak terlalu jauh maupun terlalu mepet Suhunya juga pas, nggak terlalu panas ataupun dingin Airnya bisa aja berwujud cair, kalau memang di situ ada air Dengan begini, bentuk kehidupan akan bisa muncul dan berkembang Mungkin peradabannya malah sudah cukup berkembang sampai bisa mengirim sinyal menuju bumi Sinyal radio adalah bentuk gelombang yang memiliki panjang dan frekuensi. Para ahli juga bisa ngebedain antara sinyal buatan dengan sinyal alami. Sinyal yang tertangkap dari Proxima Centauri B punya frekuensi 982 MHz. Sedangkan, sinyal radio yang biasa kita dengarkan di dapur atau di mobil, punya frekuensi sekitar 100 MHz.
Makanya, para ilmuwan langsung menyimpulkan kalau sinyal tersebut buatan. Sinyal seperti ini mungkin telah digunakan di semesta yang berkembang. Kalau memang berisi pesan dari peradaban luar angkasa, para ahli perlu memecahkannya.
Dan siapapun juga perlu menerapkan metode enkripsi yang paling sederhana. Manusia telah mengirimkan sinyal radio ke ruang angkasa yang juga dikenal dengan sebutan pesan Arecibo. Pesan ini terdiri dari 1679 digit.
Bentuknya berupa persegi dengan 23 baris dan 73 kolom. Di dalamnya terdapat informasi tentang peradaban yang dilambangkan dengan kode biner. Di permukaan persegi ini, terdapat sistem angka yang kita gunakan dengan kode warna putih.
Kalau yang ungu ini sebetulnya kunci untuk membaca isi pesan berikutnya. Nomor atom unsur hidrogen, karbon, nitrogen, oksigen, dan fosfor. dilambangkan dengan sandi. Semua unsur ini sangat penting bagi terbentuknya kehidupan. Kalau si penerima sinyal bisa mengidentifikasi angka dan kunci ini, mereka akan bisa membaca pesan berikutnya.
Warna hijau ini merupakan unit dasar rantai DNA kita. Di bawahnya terdapat rantai DNA. Kotak putih merepresentasikan jumlah pasangan DNA, sedangkan warna biru nunjukin bentuk rantainya.
Selanjutnya ada gambar siluet manusia. Objek putih dan biru di sebelah kiri merupakan nomor kode tinggi rata-rata kita. Gambar manusia juga terdapat di ujung untai DNA, agar peradaban luar angkasa bisa mengetahui wujud kita.
Nah, kalau kotak putih di sebelah kanan ini... menunjukkan jumlah populasi kita saat pesan ini dibuat, yaitu sebanyak 4,2 miliar pada tahun 1974, hampir setengah kali dari populasi sekarang. Selanjutnya ada gambar tata surya. Kotak kuning besar ini adalah matahari, lalu diikuti semua planet di tata surya kita, termasuk Pluto. Saat itu, Pluto masih dianggap sebagai planet.
Posisi bumi agak bergeser ke sebelah sini, agar peradaban luar angkasa bisa tahu asal pesan ini. Gambar terakhir berupa Observatorium yang telah mengirimkan pesan ini ke ruang angkasa. Sinyal ini sudah dalam perjalanan menuju gugus bintang M13 sejauh 25.000 tahun cahaya dari bumi.
Jadi baru akan sampai di tempat tujuan 25.000 tahun lagi. Dan kita perlu nunggu 25.000 tahun berikutnya untuk dapat jawabannya. ...pobannya, kalaupun di luar angkasa sana memang ada peradaban yang menerima sinyal ini. Kalau sinyal dari Proxima Centauri juga berupa pesan, kita perlu waktu untuk memahami isinya. Oke, kita nyalain dulu komputer super canggihnya, lalu tunggu hasilnya.
Tapi sinyal misterius lain juga pernah tertangkap di bumi. Para ilmuwan merekam sinyalnya. Wow! Aneh pada tahun 1977 yang diperkirakan berasal dari rasi bintang Sagittarius. Teleskop menangkap sinyal asing ini selama 72 detik.
Lalu, peneliti yang mengamati catakannya menyimpulkan kalau sinyal ini ternyata buatan. Dia menulis kata WOW sebagai reaksinya. Saat dilakukan studi dan pengamatan lebih lanjut, sinyal ini malah nggak bisa terdeteksi lagi.
Menurut beberapa teori, sinyal ini berasal dari pesawat luar angkasa yang melintas. Dan setelah jaraknya sangat jauh, kita udah nggak bisa lagi mendeteksinya. Tapi kemungkinan, sinyal ini dihasilkan di bumi, lalu diarahkan ke atas, tapi malah memantul ke objek di ketinggian, seperti pesawat, satelit, atau puing luar angkasa yang mengorbit bumi. Kemudian, sinyal ini tertangkap teleskop.
Karena termasuk buatan manusia, panjang gelombang dan frekuensinya terbilang khas. Akibatnya, para ilmuwan bisa sangat kebingungan. Pada tahun 2017 lalu, mereka merekam suar di Proxima Centauri.
Dalam 10 detik saja, bintang ini bertambah terang sampai seribu kali lipat. Sebelumnya juga terdeteksi suar yang lebih lemah. tapi berlangsung sekitar 2 menit. Dengan suara ini, Proxima Centauri memancarkan radiasi yang sangat tinggi.
Meski di planet pendamping bintangnya ada kehidupan, suara ini kemungkinan telah menghancurkannya. Angin bintang pasti sudah mengempaskan atmosfernya dan bikin permukaannya tak bernyawa. Dibanding bumi, total radiasi energi tinggi yang diterima Proxima Centauri B sebanyak 60 kali lebih besar, sedangkan radiasi sinar X-nya 400 kali lebih kuat.
Para ahli kemudian memprediksi kemungkinan terbentuknya kehidupan di planet ini kira-kira 1 banding 100 juta. Mereka memang belum tahu pasti kalau sinyal ini termasuk buatan atau alami. Tapi skenario soal pesawat luar angkasa yang mampir ke bumi kemungkinan besar... tidak akan terjadi. Untuk mencari peradaban di luar angkasa, kita cuma bisa menggunakan gelombang radio.
Dan karakteristiknya mirip bunyi berisik yang menyebar dari planet kita ke berbagai penjuru pada kecepatan cahaya. Kendala utamanya yaitu jaraknya sangat jauh. Galaksi bimah sakti kita berdiameter 100 ribu tahun cahaya. Di seberangnya mungkin saja ada kehidupan. Jika kita mengirim sinyal radio ke galaksi tersebut, sinyalnya baru akan diterima 100 ribu tahun kemudian.
Lalu, kita baru bisa mendapatkan balasannya 100 ribu tahun lagi. Mekanisme seperti ini mirip-mirip seperti menelpon orang lain. Manusia baru bisa membuat dan menerima sinyal radio pada abad ke-19.
Kalau perkembangan peradaban di Bima Sakti sama seperti di bumi, mereka tentu punya radio. Tapi kita baru akan... mendapat sinyal mereka ribuan tahun kemudian. Selain itu, suara radio dari planet kita mulai hilang. Saat ini, kita menggunakan teknologi Bluetooth, serat optik, dan TV kabel.
Jadi, sekitar 100 tahun lagi, sinyal kita nggak akan terdeteksi lagi di semesta lain. Yang justru lebih parah. Peradaban di luar angkasa sana akan mengirim sinyal ke ruang angkasa kita Meski sinyalnya mencapai bumi, kita belum punya teknologi yang bisa mendeteksinya Semesta yang pengirimnya sudah maju pesat, tapi sinyalnya menghilang Kita mungkin menangkap sisa gelombang radio yang melintasi alam semesta Tapi sudah telat masang antena Ada sekitar 2 triliun galaksi di alam semesta kita. Masing-masing terdiri dari miliaran hingga triliunan bintang yang serupa dengan matahari. Dan mungkin, di sekelilingnya terdapat satu planet yang juga mirip dengan bumi.
Mungkin nggak sih, kalau di luar sana ada kehidupan? Jangan-jangan peradaban ini juga lagi mengamati teleskopnya sambil berupaya menangkap sinyal radio dari planet tak dikenal, sama seperti kita. Woy, bangun woy! Jangan tidur dulu, dengerin deh. Ada sinyal FM 5 detik yang berasal dari salah satu satelit Jupiter.
Kamu langsung meraih ponsel untuk memberitahu rekan-rekanmu. Mereka keheranan saat mencerna informasi darimu dan bergegas menuju ke lab. Selama bertahun-tahun, kamu telah bekerja sebagai ilmuwan di probe Juno yang menjelajahi Jupiter. Tapi baru kali ini kamu bisa mengamati fenomena seunik ini.
Ganymede merupakan satelit terbesar Jupiter sekaligus yang terjumbo di seantero tata surya kita. Kalau saja nggak ngorbit Jupiter, statusnya akan berubah menjadi planet. Malahan, ukurannya lebih besar dari Merkurius dan Pluto. Tapi uniknya, Ganymede punya medan magnet. Umurnya sudah 4,5 miliar tahun, atau kurang lebih setua Jupiter.
Untuk mengorbit planetnya, Ganymede perlu waktu selama 7 hari di bumi. Semua rekanmu sudah mengerumuni laboratorium dan nggak sabar ingin menyaksikan rekaman sinyal yang berasal dari luar angkasa itu. Mereka juga ikut menerka-nerka, mencoba mencari tahu sumbernya. Sekitar 40% permukaan genimit, gelap, dan diselimuti banyak kawah. Tapi 60% sisanya terang.
Di situ terdapat formasi geologi yang mungkin disebabkan oleh aktivitas tektonik atau pelepasan air dari bawah permukaannya. Para ilmuwan telah mendeteksi lapisan oksigen tipis yang terperangkap di atmosfer genimit. Suhu di sana sangat dingin, yaitu antara minus 110 sampai minus 130 derajat Celsius. Mereka juga masih belum tahu banyak soal aktivitas dan jenis unsur kimia yang tersimpan di dalamnya. Kemudian, beberapa rekanmu mencoba mensimulasikan kondisi yang sama seperti saat bunyi ini ditransmisikan, lalu menunggu sampai berjam-jam.
Tapi hasilnya nihil. Ah! Mungkin tadi cuma kebetulan Kamu langsung menuju sistem kontrol untuk mengaktifkan wahana antariksa Juno Misi ini bertujuan untuk mengamati gravitasi, medan magnet, atmosfer, dan evolusi Jupiter Beberapa bukti juga telah menunjukkan kalau satelit terbesar Jupiter ini mengalami evolusi Di sekitarnya terdapat medan magnet yang sering memicu terjadinya aurora Gas benderang ini menghiasi kutub utara dan selatan genimit.
Kalaupun ada tanda-tanda kehidupan, lokasinya kemungkinan besar ada di dasar lautnya yang sangat asin. Selama bertahun-tahun, para ilmuwan mengira kalau matahari menjadi komponen utama bentuk kehidupan. Tapi sekarang kita tahu, jauh di dasar laut juga ada organisme. Bahkan, mereka bisa bertahan hidup meski tanpa sinar matahari. Lautan di bumi menyimpan banyak organisme aneh dengan segala rupa dan bentuknya.
Lili laut hidup di kedalaman 3000 meter di bawah laut. Penampilannya memang mirip dengan bunga lili, tapi organisme ini bukan termasuk tumbuhan, melainkan hewan. Jangan salah dulu, bagian tubuh yang mirip batang dan daun ini sebetulnya punya ujung saraf untuk mendeteksi makanan di sekitar.
Hiu goblin, termasuk hiu teraneh yang ada di dasar laut, panjang tubuhnya bisa sampai 3,5 meter, dan moncongnya kelihatan sangat unik. Ada juga anglerfish. Sungut di kepalanya bisa berpendar untuk menarik mangsa, dan mencari jalan di dasar laut yang gelap. Mungkin mirip-mirip kayak senter alami yang nggak perlu baterai baru ya.
Senter alami ini cuma ada di kepala anglerfish betina. Hewan laut lain yang berpenampilan nyeleneh, misalnya bluefish. Habitatnya ada di samudera Atlantik, Pasifik, dan Hindia.
Tepatnya berada 2.700 meter di bawah permukaan laut. Oke lah, kembali ke misimu tadi sebagai ilmuwan. Meski kamu sudah mewanti-wanti rekanmu untuk tutup mulut soal bunyi aneh tadi, media tetap bisa mengendusnya lalu menjadikannya sebagai topik perbincangan yang hangat. Sejumlah kantor berita mulai menghubungimu untuk melakukan...
Bukan wawancara, mereka ingin tahu soal terobosanmu untuk membuktikan kalau di luar angkasa sana memang ada kehidupan. Tak lama kemudian, kamu datang ke stasiun berita itu untuk memaparkan hasil penemuanmu. Beribu pasang mata di dalam studio mengamati gerak-gerikmu.
Para kru berlarian untuk melakukan pengecekan terakhir sebelum acaranya dimulai. Make up artismu tinggal merapikan penampilanmu dan si pengarah suara memintamu untuk mengecek lagi mikrofonnya. Para produser duduk di kursi depan. Kemudian, lampu terang mulai dinyalakan.
Dalam hitungan, 3, 2, 1. Si pembawa acara memperkenalkanmu ke para penonton. Kemudian, kamu diminta untuk menjelaskan soal bunyi yang kamu dengar. Lalu, kamu mulai memaparkan soal probe antariksa Juno yang mengitari Jupiter.
Setelah mengajukan beberapa pertanyaan lain, si pembawa acara akhirnya memberimu pertanyaan yang paling menggelitik. Mungkin nggak sih, kalau suara misterius itu berasal dari peradaban lain? Semua penonton seketika terdiam, tapi kamu cuma bisa duduk terpaku karena bingung harus jawab apa. Di dasar laut masih ada kehidupan lho. Meski tekanannya seribu kali lebih kuat daripada permukaan laut, alga, yang notabene merupakan makanan bagi para hewan laut, nggak termasuk dalam menu pilihan para hewan laut dalam, karena di bawah sana sangat minim cahaya matahari.
Banyak penghuni bawah laut harus mengasup sisa makanan yang tenggelam. Suhu dingin dan tekanan kuat juga telah mengubah struktur sel di dalam tubuhnya, membuatnya lebih tahan banting dari ikan pada umumnya. Bakteri punya caranya sendiri untuk bertahan hidup. Penelitian menunjukkan organisme ini mengasup gas dan bahan kimia seperti sulfur dan karbon dioksida. Metana dan hidrogen terlepas saat lempeng tektonik saling bergesekan.
Senjublah bakteri juga mengasup gas tersebut. Tardigrade atau beruang laut termasuk hewan mikroskopis yang bisa bertahan hidup dalam kondisi ekstrim. Habitatnya ada di gunung berapi, gletser beku, dan bahkan di luar angkasa.
Nah, bisa jadi di Ganymede juga ada tanda-tanda kehidupan. Saat kamu memaparkan teorimu, para penonton mendengarkan dengan hikmat. Kamu juga menambahkan kalau kamu belum yakin soal asal-muasal suara unik tadi.
Bisa jadi itu dihasilkan peradaban lain, atau mungkin cuma fenomena alam biasa? Tapi bukan berarti di dasar lautan genimit nggak mungkin ada organisme aneh dan unik. Bisa aja kan kalau di dalamnya juga ada monster legendaris, seperti kraken atau leviathan, atau mungkin ada ikan berkepala dua yang bisa berpenang.
Ikan bertentakel dan bersirip jumbo, kepiting raksasa. Jenis bakterinya juga mungkin sebanyak di bumi. Dan kalaupun ada, tumbuhan di sana kemungkinan sangat kokoh dan bisa menahan suhu sampai nol mutlak.
Hewan yang mendiami satelit Jupiter ini juga mungkin sebesar paus biru atau sekecil plankton. Setelah wawancara, kamu kembali ke lab untuk mengecek rekamanmu lagi. Tapi di tengah perjalanan, ada poster yang menampilkanmu dan tulisan, Memangnya kita gak sendirian.
Wih deh, kamu sudah jadi orang terkenal tuh. Banyak orang mulai memotret. dan undangan wawancara lain mulai berdatangan. Sejumlah perusahaan majalah sains juga berlomba-lomba untuk menjadikan potretmu sebagai foto sampul majalah mereka. Tiap kali di lab, kamu menunggu-nunggu suara itu muncul lagi.
Tapi nihil, kamu juga mulai mengirimkan sinyal dari probe Juno agar bisa berinteraksi dengan sumber suara ini. Tapi semuanya sia-sia. Kamu tertidur lagi di meja kerjamu, tapi tiba-tiba kamu terbangun di tengah malam.
Mungkin ada yang sudah kamu lewatkan? Setelah membuat kalkulasi lagi, kamu baru nyadar kalau jawabannya ternyata sudah ada di hadapanmu. Suara itu nggak berasal dari peradaban lain.
Tapi dari elektron, tiap planet menghasilkan suaranya sendiri. Nah, suara ini terbentuk saat partikel bermuatan dari angin surian dan magnetosfer planet saling berinteraksi. Fenomena serupa juga terjadi di genimit. Elektron di medan magnetnya saling berinteraksi dengan cara yang aneh, kemudian ditangkap oleh probe.
Akibatnya, sejumlah frekuensi yang kurang rata makin menguat. Duh, kamu jadi malu sendiri deh. Sebelum fajar menyingsing, kamu segera menghambarkan berita ini ke rekanmu. Agensi yang tadi mewawancarai mumu segera bikin pernyataan resmi, yang isinya, peradaban lain nggak berinteraksi dengan kita.
Kamu cuma bisa terduduk di ruang kerjamu sambil menunggu peristiwa yang selanjutnya bakal terjadi. Menurut prediksi, satelit Jupiter lain, Eurupa... juga bisa menyokong kehidupan. Di dalamnya terdapat inti besi, mantel, dan lautan asin yang volumenya mencapai dua kali lautan di bumi.
Dan sama seperti di Genimit, lautan Eropa berada di bawah kerak es. Para ilmuwan mengklaim, kemungkinan Eropa juga punya gunung berapi aktif dan sejumlah bakteri tahan banting. Dengan kandungan air, bahan kimia, dan sumber energi spesifik yang cukup, Eropa bisa menghasilkan kehidupan.
Tapi kemungkinan di sana juga ada yang tidak. cuma ada mikroba kecil. Bunyi aneh tidak biasa yang entah dari mana datangnya menyebar di seluruh galaksi kita, terus berulang-ulang dan ini belum pernah kita dengar.
Para ilmuwan menemukannya pada tahun 2020 dan ini tidak menyerupai energi apapun yang pernah mereka pelajari. Berbagai sinyal radio kuat dan terang muncul dari waktu ke waktu, yang secara misterius menghilang dalam sehari. Sinyal ini tidak sesuai dengan profil objek ruang angkasa apapun yang kita kenal.
Sinyal itu agak mengganggu dan lenyap begitu saja. Saat para ilmuwan mencoba mencocokannya dengan beberapa teleskop lain, sinyal itu menghilang. Bintang-bintang bermasa rendah terkadang menyala dengan energi radio, tapi bukan, karena sebagian besar bintang-bintang ini disertai sinar X. Bintang-bintang sangat padat yang kolaps seperti pulsar dan magnetar juga bukan pilihan. Solusi terdekat yang mereka punya adalah kelas objek misterius yang kita kenal sebagai Galactic Center Radio Source.
Ini adalah sumber sinyal radio yang menjadi terang dan bersinar dengan cepat. Sinyal itu rusak di dekat pusat galaksi kita dan bisa membantu mengungkap misteri alam semesta. Kalau kamu punya mobil terbang yang bisa naik dengan kecepatan 95 km per jam, kamu cuma butuh 1 jam untuk memasuki ruang angkasa.
Bulan agak lebih jauh. yakni 400.000 km, sekitar 10 kali keliling planet kita. Itu artinya, perjalanan ke bulan akan seperti perjalanan keliling bola bumi 10 kali berturut-turut, yang akan makan waktu kurang dari 6 bulan. Perjalanan ke Pluto akan butuh waktu lebih dari 800 tahun.
Proxima b adalah tetangga terdekat kita yang mirip bumi. Ini adalah dunia kecil berbatu yang mengorbit bintang terdekat dengan matahari kita. Eksoplanet ini mengorbit zona layak huni bintang ini, yaitu suatu area yang cukup jauh dari bintang apapun hingga memiliki kondisi sedang.
Tidak terlalu dingin atau terlalu panas bagi keberadaan air dalam keadaan cair, paling tidak secara hipotesis. Jika kamu mencoba pergi ke Proxima b dengan kecepatan roket bulan Apollo, yaitu 40.200 km per jam, kamu butuh waktu 112.000 tahun untuk sampai di sana. Mungkin kamu tidak akan bisa bernapas di sana. Tak ada yang tahu apakah Proxima b punya atmosfer.
Manusia mengeksplorasi alam semesta sepanjang waktu, tapi kita cuma bisa melihat sekitar 5% materi di atas sana. Dan Albert Einstein adalah orang pertama yang menyadari ruang angkasa hampa sebetulnya tidak kosong. Sisanya yang tidak bisa dilihat sebenarnya terdiri dari materi tak kasat mata, yang dikenal sebagai materi gelap, sekitar 27%.
Dipadukan dengan sesuatu yang disebut energi gelap, sebanyak 68%. Jika kamu coba menuang air di ruang angkasa, tentu saja di luar pesawat ruang angkasa, air akan segera mendidih atau menguap. Itu karena tidak adanya udara atau tekanan udara di ruang angkasa.
Ketika tekanan udara turun, suhu yang biasanya kamu butuhkan untuk mendidihkan air juga turun. Dengan begitu, air jauh lebih cepat mendidih di puncak gunung daripada, misalnya, di permukaan laut. Di angkasa luar tidak ada tekanan udara, sehingga air bisa mendidih pada suhu yang sangat rendah.
Para ilmuwan percaya, paling tidak ada beberapa miliar galaksi di luar sana. Kita tidak tahu jumlah pastinya, dan mungkin tidak akan pernah tahu. Tapi mereka mencoba memperkirakannya dengan menghitung berapa galaksi yang bisa kita lihat di area langit yang sangat sempit dan terbatas.
Mungkin alam semesta tampak penuh dengan bintang dan planet di sana-sini. Tapi setidaknya, di galaksi kita ada 100 miliar planet. Jika kamu mengisi balon dengan helium dan melepaskannya, kamu akan melihatnya melayang sangat tinggi. Balon itu akan naik memasuki atmosfer, tapi tidak akan sampai ke angkasa luar.
Makin tinggi, makin tipis udara di atmosfer. Balonmu akan naik sampai titik di mana atmosfer di sekitarnya berbobot sama dengan helium di dalamnya. Itu akan terjadi pada ketinggian sekitar 32 km di atas permukaan tanah. Jadi sejauh itulah balon helium bisa naik. Kita tidak benar-benar tahu sebesar apa alam semesta kita.
Kita tidak bisa melihat tepinya, bahkan tidak tahu apakah alam semesta bertepi. Kita memakai teknologi untuk bisa melihat sejauh kira-kira 14 miliar tahun cahaya dari planet kita. Ini berarti kita bisa melihat diameter...
sekitar 28 miliar tahun cahaya, mulai dari lapisan terluar atmosfer yang berakhir pada ketinggian sekitar 960 km di atas planet kita. Meskipun ukuran alam semesta kita terus berubah dan makin besar seiring waktu. Merkurius adalah planet terdekat dengan matahari.
Jadi kebanyakan orang mengira planet ini yang paling panas. Tapi, Venus lah planet terpanas. Venus adalah planet kedua terdekat dengan bintang pusat kita. Jaraknya dari matahari sekitar 48 juta kilometer lebih jauh dibanding... Merkurius tidak memiliki atmosfer yang bertindak sebagai selimut penghangat dan membantu mempertahankan panas dari matahari.
Venus memiliki atmosfer yang tebalnya tak terduga, sekitar 100 kali lebih tebal daripada atmosfer kecil. kita. Atmosfer Venus tidak memungkinkan panas keluar. Planet ini menahannya sehingga membuat Venus makin panas.
Sebagian besar atmosfer Venus juga terdiri dari karbon dioksida yang dengan bebas membiarkan energi matahari masuk, tapi tidak begitu transparan untuk kehilangan radiasi gelombang panjang yang dilepaskan permukaan planet panas itu. Rata-rata suhu di sana sekitar 460 derajat Celcius, cukup panas untuk melelehkan kaleng. Suhu maksimal di planet planet tetangganya, Merkurius, adalah 420 derajat Celcius.
Mungkin dalam 2 miliar tahun lagi, suhu di planet kita yang berharga ini akan terlalu panas bagi kehidupan. Seiring ratusan juta tahun berlalu, matahari kita akan terus bertambah panas dan terang. Akhirnya, suhunya akan begitu tinggi, hingga lautan kita yang indah akan hilang. Karena lautan menghasilkan 70% oksigen yang kita butuhkan untuk hidup, maka tak akan ada lagi kehidupan.
Semua ini berarti planet kita cuma akan menjadi gurun luas, seperti halnya Mars sekarang. Sebenarnya, diameter Pluto, mantan planet sangat jauh yang sekarang menjadi planet katai, lebih kecil dibanding seluruh Amerika Serikat. Jarak terjauh di sana dari Maine ke California Utara, kira-kira 4.700 km.
Sedangkan diameter Pluto cuma 2.371 km. Pluto sangat jauh, tapi tepi tata surya kita seribu kali lebih jauh. kali lebih jauh daripada jarak ke planet, kata ini. Tapi para astronom menemukan banyak objek ruang angkasa yang mengorbit matahari kita yang jaraknya lebih jauh dibanding Pluto.
Juga terdapat awan komet Oort, yang jauhnya setengah tahun cahaya dari Pluto, yang juga seribu kali lebih jauh. Bintang neutron benar-benar berat. Satu sendok teh saja yang berisi bintang neutron, beratnya akan mencapai 6 miliar ton.
Bintang neutron adalah sisa-sisa dari bintang besar yang telah kehabisan bahan bakar. Bintang yang memudar ini meledak dan intinya berserakan. Tapi karena gravitasi, terbentuklah bintang neutron yang super padat.
Biasanya, masa bintang seperti ini sampai 3 kali masa matahari. Tapi radiusnya cuma 9,65 km. Sebab ini adalah salah satu benda paling padat di alam semesta.
Setidaknya yang kita ketahui. Alam semesta mempunyai warna, dan warnanya itu semacam krem. Atau di...
disebut juga kosmik latte. Alam semesta juga berbau. Baunya mengingatkan kita akan steak panggang atau logam panas. Setidaknya begitulah, kata para astronot yang melayang-layang di ruang angkasa sana.
Jika kamu ingin membuat pakaian antariksa, siap-siap aja kerja keras. Kita butuh 5.000 jam untuk membuat pakaian antariksa, dan biayanya lebih dari 14 miliar rupiah. Pakaian astronot yang sangat bagus terdiri dari 11 lapis bahan dan beratnya sekitar 5 50 kg dan pakaian ini harus nyaman kamu butuh lebih banyak ruang di dalamnya sebab tubuhmu akan memanjang sekitar 5 cm di ruang angkasa saat kamu sedang melayang-layang di antariksa gravitasi bumi tidak berdampak kepadamu itu sebabnya tulang belakangmu memanjang dan sedikit rileks yang artinya mungkin kamu akan tiga persen lebih tinggi untuk 180 cm tambahannya akan sekitar 5 cm tapi sekarang ini tidak permanen begitu Setelah turun ke bumi, kamu akan menyusut lagi ke ukuran biasa dalam beberapa bulan. Kalau kamu mau ngobrol sama teman, sebaiknya jangan di ruang angkasa ya. Sebab di atas sana bunyi sama sekali tidak merambat.
Di sana jarak antar molekul begitu jauh, sehingga getaran bunyi tidak bisa menjangkaunya. Yang secara otomatis berarti molekul itu tidak bisa bergetar. Film-film tidak akurat dalam hal ini. Tak seorang pun bisa mendengarmu berteriak di angkasa luar.
Kita bisa dibilang... hidup di dalam matahari. Matahari bukan saja bola cahaya panas besar yang lokasinya 150 juta kilometer dari kita.
Atmosfer luarnya jauh lebih luas lagi. Atmosfer ini melebar jauh di luar permukaan yang bisa kita lihat. Orbit planet kita melewati atmosfernya yang sangat tipis. Buktinya adalah ketika semburan angin matahari menghasilkan aurora australis dan borealis.
Itu berarti, bisa dikatakan, kita tinggal di dalam matahari. Bukan Bukan cuma kita, planet. planet lain juga, termasuk Neptunus yang jauh.
Heliosfer, yaitu atmosfer terluar matahari, membentang sampai sekitar 16 miliar kilometer. Pada tahun 70-an, kita menerima sinyal radio yang berlangsung lebih dari 1 menit dan sampai hari ini tidak tahu apa itu atau dari mana asalnya. Tapi sekarang, sebuah teori baru telah muncul. Mungkinkah misteri itu akhirnya terpecahkan? Pada tahun 1977, pukul 23.16, sebuah teleskop di Ohio menangkap sesuatu yang sangat tidak biasa di angkasa.
Itu adalah sinyal radio yang sangat pendek, hanya 72 detik. Sinyal itu begitu kuat dan aneh sehingga ilmuwan yang menemukannya menulis wow dengan tinta merah di sebelahnya. Itulah mengapa sinyal itu disebut sinyal wow. Di ruang angkasa, gas hidrogen terkadang melepaskan gelombang radio sejenis radiasi elektromagnetik.
Gelombang radio ini memancar pada frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas gas hidrogen. Hal ini membantu kita untuk menemukan, mengidentifikasi, dan mempelajarinya. Berkat hal ini.
Sinyal ini kita bisa mengetahui kalau frekuensi sinyal wow berasal dari tempat yang sama dengan gas ini. Tapi sepertinya itu tidak banyak membantu karena kita masih belum tahu apa yang memancarkannya. Yang lebih aneh lagi, sinyal itu hanya terjadi sekali meskipun kita berusaha keras untuk mendengarnya lagi, kita tidak pernah berhasil.
Dan tanpa sinyal yang berulang, mustahil untuk mengetahui apa itu. Bahkan sulit bagi kita untuk mendapatkan lokasi yang tepat karena sinyalnya hanya sebentar. Setelah jarak tertentu, sangat sulit untuk mengetahui dari mana sinyal radio yang berbeda berasal.
Dan dari situlah teori-teori itu dimulai. Frekuensi yang digunakan oleh sinyal WOW adalah frekuensi khusus tidak ramai dengan banyak sinyal lainnya. Ini seperti menemukan tempat yang tenang di ruangan yang bising, karena tidak ada banyak gangguan atau kebisingan.
Kalau kamu mengirim sinyal pada frekuensi ini sangat jauh, sinyal tidak akan hilang atau terdistorsi. Itu aneh sih, karena itu berarti bahwa tempat itu mungkin tempat yang sempurna untuk mengirim pesan jika kita ingin berkomunikasi dengan makhluk luar angkasa di luar sana. Jadi, mungkinkah mereka mencoba menghubungi kita?
Ini adalah kemungkinan ilmiah yang nyata. Tidak ada yang tahu pasti apa yang menyebabkan sinyal wow. Tapi jika itu berasal dari makhluk luar angkasa, mereka pasti berkomunikasi tidak seperti kita. Sinyal itu tidak terlihat seperti pesan yang disengaja.
Dan anehnya, itu hanya terjadi sekali. Kalau memang makhluk hijau kecil yang mencoba menghubungi kita, aneh kan kalau mereka hanya mencoba sekali? Tapi untuk berjaga-jaga pada tahun 2012, pada ulang tahun ketika...
35 sinyal wow kita memutuskan untuk mengirimkan sejumlah pesan ke bintang-bintang tertentu. Kita menggunakan kode khusus untuk memastikan makhluk luar angkasa yang menerima pesan-pesan itu tahu bahwa pesan-pesan itu berasal dari makhluk cerdas seperti kita. Sebagian besar cerdas.
Kita bahkan menggunakan banyak tenaga untuk memastikan pesan-pesan itu bisa menjangkau jarak yang sangat jauh. Para ilmuwan telah menemukan banyak ide tentang dari mana sinyal WOW berasal, tapi tidak ada satupun yang disepakati secara luas. Kita tahu pasti, sinyal ini tidak berasal dari bumi.
Suara-suara di bumi memang kadang mengganggu, tapi sinyal ini... jelas berasal dari luar angkasa. Ada juga teori yang mengatakan bahwa sinyal tersebut mungkin terpantul dari sampah antariksa dan kembali ke bumi. Tapi kemudian, kita menyadari persyaratan untuk hal itu terjadi sangat tinggi.
Tidak mungkin. Salah satu gagasan yang mungkin adalah bahwa sinyal tersebut mungkin disebabkan oleh kelap-kelip di ruang angkasa, seperti kelap-kelip bintang di langit. Namun, meskipun itu benar, tidak menutup kemungkinan bahwa sinyal tersebut dibuat oleh sesuatu yang artifisial.
Gagasan lainnya adalah sinyal tersebut bisa saja berasal dari sesuatu yang berputar, seperti mercusuar. Atau mungkin itu adalah sinyal yang berubah frekuensinya dari waktu kemudian. ke waktu atau hanya ledakan satu kali.
Sudah 50 tahun sejak sinyal radio yang aneh tertangkap, tapi baru-baru ini sebuah ide baru tentang asal-usulnya muncul. Bayangin sebuah komet yang melesat di angkasa, meninggalkan jejak gas di belakangnya seperti ekor. Gas inilah yang bisa jadi kunci untuk memahami sinyal radio misterius yang menarik perhatian para astronomi. bertahun-tahun lalu. Salah satu astronom mengamati sinyal WOW dan berpikir bahwa sinyal tersebut mungkin berhubungan dengan komet bernama 266P slash Christensen.
Ya, itu cukup besar. Komet ini berjarak sekitar 1.800 tahun cahaya. Komet ini belum diketahui pada tahun 1977 ketika sinyal pertama kali terdeteksi.
Tapi sekarang, komet ini bisa menjelaskan gelombang radio yang aneh. Komet bisa memancarkan gelombang radio saat mereka mendekati matahari seolah-olah gas-gas di sekelilingnya mulai berdengung dengan energi. Dengungan ini mungkin yang dimaksud dengan sinyal wow. Untuk menguji teori ini, kita menggunakan teleskop radio untuk mendengarkan gelombang radio dari komet-komet lain. Kita menemukan kalau sebagian komet memang memancarkan gelombang radio pada frekuensi yang sama dengan sinyal wow.
Kemudian kita mengarahkan teleskop ke komet khusus ini saat komet ini melewati bagian langit yang sama dengan tempat sinyal Wow terdeteksi. Gelombang radio komet itu bisa mencocokkan diri dengan sinyal tersebut. Meskipun komet tersebut tidak berada di tempat yang sama dengan sinyal, komet tersebut cukup dekat sehingga kita merasa ada sesuatu di sini.
Sinyal ini mungkin juga disebabkan oleh awan hidrogen dari dua komet. Komet yang telah kita sebutkan dan komet lainnya yang bernama P-2008Y2. Siapa sih yang milih nama-nama ini? Tapi, tidak semua orang yakin dengan ide tersebut. Ada yang mengatakan teori tentang dua komet yang menyebabkan sinyal tersebut tidak masuk akal karena komet biasanya tidak memancarkan gelombang radio seperti yang dibutuhkan untuk menjelaskan.
Jelaskan sinyal wow. Selain itu, sinyal tersebut tidak berulang dan hanya terjadi sekali, yang mana hal ini cukup aneh kalau memang itu adalah komet. Komet itu menyebarkan gasnya ke area yang luas, jadi sinyalnya seharusnya bertahan. Ada banyak sinyal misterius dan menarik di luar angkasa.
Sebagian besar berasal dari peristiwa alam, seperti sesuatu yang disebut semburan radiocepat. Semburan energi ini sangat kuat dan terjadi di seluruh langit, tetapi asal-usulnya masih belum jelas. Semburan ini hanya berlangsung selama sepersekian detik. Mungkin teleskop hanya menangkap sebagian dari salah satu semburan tersebut.
Ada juga... Sudah sinyal aneh yang kita terima sejak 2018, sinyal yang satu ini sebenarnya berulang setiap 22 menit. Tapi meskipun kita sudah berusaha keras, kita tidak tahu dari mana asalnya sinyal ini dimulai sejak tahun 1988 dan kita telah menyelidiki misteri ini selama 36 tahun. Setidaknya kita sudah mengetahui jarak objek misterius yang mengirimkan sinyal, yaitu 15.000 tahun cahaya.
Beberapa orang berspekulasi bahwa sinyal-sinyal ini mungkin berasal dari makhluk luar angkasa yang mencoba berkomunikasi dengan kita. Tapi kita tidak dapat mengatakan dengan pasti tanpa bukti yang kuat, hal ini masih bersifat spekulatif. Penjelasan lainnya adalah teori pulsar.
Pulsar adalah bintang neutron yang memancarkan berkas energi mirip dengan sinyal yang kita amati. Tapi perilaku sinyal-sinyal tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan apa yang kita lakukan. yang kita ketahui tentang pulsar. Ada juga teori magnetar yang menyatakan, sinyal-sinyal tersebut bisa jadi berasal dari bintang neutron bermuatan super, yang disebut magnetar. Tapi tidak satu pun dari teori-teori ini yang bisa menjelaskan perilaku aneh dari sinyal-sinyal tersebut.
Mungkin ada fenomena baru yang belum ditemukan di alam semesta. Jadi meskipun komet adalah sebuah kemungkinan, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang sinyal. Kita tidak tahu apa penyebabnya dan kita mungkin tidak akan pernah tahu, kita bahkan tidak tahu apakah sinyal itu berasal dari luar angkasa. atau dari suatu tempat di dalam tata surya.
Bagaimanapun meskipun sinyal Wow memiliki penyebab alamiah, bukan berarti kehidupan di luar bumi tidak ada. Studi yang membahas tentang hal ini juga membahas bintang mirip matahari yang bisa jadi tempat yang tepat untuk mencari tanda-tanda teknologi dari luar angkasa. Ada 14 bintang yang mirip dengan matahari di luar angkasa, meskipun kita belum bisa memastikan kecerlangannya.
Hal ini membuka kemungkinan yang menarik untuk mencari tanda-tanda peradaban maju di luar bumi.