Pengamat komunikasi politik Universitas Parmadina Henry Satrio dan juga ahli tata negara Repli Harun diberi kesempatan berhadapan langsung dengan salah satu pendukung cita mati Jokowi, Muriono, ya sepelagi kalau bukan silpister Matutina yang sebelumnya menjadi serutan publik dengan sikap aroganya gegara kalah debat dengan Rocky Group. Namun, disini keberadaan silpister sama sekali mati rasa. tak bisa berkutik ketika berhadapan dengan pengamat politik Henry Satrio dan juga Repli Harun.
Henry Satrio bahkan menyarankan jika Jokowi jadi pindah ke IKN, jangan lupa bawa tukang cukur juga, sound ex saja. Pernyataan Henry tersebut membuat seisi studio tak bisa tahan tawa, lebih-lebih Repli Harun yang tak mampu menahan tawanya. Ditambah lagi, Henry mengatakan seandainya Jokowi tidak bawa tukang cukur, nanti Jokowi jadi guna. Kan gak mungkin Pak Jokowi 40 hari di sana pulang-pulang ke Jakarta pelantikan Pak Prabowo gondrong-gondrong gitu kayak John Wick jadi mesti diajak tuh tapi untungnya gak jadi jadi cukurnya juga udah aman oh saya aman tetap di Jakarta Muja Jokowi ini bahkan dirosting habis-habisan oleh Henry Satrio yang seharusnya temanya ada argumen justru kayak ajang komedian tak terbayang seberapa berisiknya isi kepala pemuda Jokowi kowe ini ketika junjungannya menjadi bahan olok-olokan sekarang begitu galau terus ngajak ngajak Iya kan yang susah kita semua jadinya saya mikirin lubang bukan dengan mikirin yang satu pengennya ikan jadi beneran deh ada groundbreaking Hotel deprima ya itu siapa yang mau tidur tuh kalau orang yang enggak ada jadi kalau menurut saya mendingan hai hai Ajak buka warung Madura yang banyak bang Kalau warung Madura, eh serius Kalau warung Madura itu dibuka Retailnya kan hidup Udah banyak bang itu bang Warung Madura udah banyak di IKM Udah banyak ya? 12 ada?
Lebih Oh, yang beli ada? Banyak bang Ya itu tadi pekerja-pekerja itu Makanya abang kesana juga biar lihat Iya Kan saya bukan influencer, saya ini akademisi, Pak Jokowi itu lebih percaya influencer daripada akademisi Jadi kita gak diundang Jadi semoga saja kehidupan retail di IKN itu cepat ada Itu tukang basuh ada tukang basuh? Saya mau jujur-jujurannya, saya tuh sebenarnya udah males ngikutin IKN tuh.
Ini saya hadir disini tuh karena saya pikir, pasti banyak nih yang kepikiran kayak saya tuh. Udah males mikirin IKN karena ini maunya apa sih Pak Jokowi tuh? Mau pindah, gak jadi pindah. Mau kirim ASN, gak jadi kirim ASN.
Dia bilang, mau... Hai eh SMP jadi-jadi jadi ini maunya apa Pak Jokowi itu sampai hari ini tuh masih bigung juga kegalau itulah dia dan pada saat dia bilang judul ini menyatakan Pak Jokowi galau ini adalah sebuah galau yang telat menurut saya musik galau itu dari dulu gitu nih galau nya sekarang-sekarang kan musiknya bisa hitung ya adiknya kira-kira nggak bisa ini kayak nih Dalam waktu dekat terjadi, yaudah gak usah ngomong gitu, gak usah diomongin targetnya. Desember 2024 inilah itulah gitu. Ya terus dalam usahanya meyakinkan publik bahwa IKN jadi kan banyak hal tuh yang dilakukan.
Misalnya 2022 lalu dikumpulin tuh gubernur-gubernur seluruh Indonesia bawa tanah. Itu mistis banget kan. Dikumpulin tanah-tanah tuh dari berbagai provinsi.
Ini biar jadi nih. Gak jadi juga. Tanah sama air tuh waktu itu dikumpulin.
Terus dia ajak influencer piknik. Piknik bang. Ke IKN. Kenapa saya bilang piknik? Abis itu kan balik lagi.
Kalau dia mau tinggal di situ lama kan, mesti gak usah piknik tuh. Terus istana jadi. Hari Kemerdekaan kita dua pelaksanaannya ada di Jakarta, ada di IKN. Banyak tamu-tamu undangan foto-foto gitu.
Tapi abis itu kan pulang lagi tamu-tamunya. Ini mau bikin ibu kota apa mau bikin backdrop sebetulnya? Backdrop. Buat foto-foto kan?
Foto-foto, disitu pulang. Jadi maksud saya dijelaskan aja masyarakat, warga negara Indonesia itu IKN-nya itu sampai dimana maunya gimana. Tapi kan kita sekarang susah marah sama Pak Jokowi.
Pak Jokowinya udah minta maaf. Maaf ya, tidak bisa menyerangkan semua pihak gitu kan. Jadi ya karena Pak Jokowinya sudah minta maaf, kita males juga marah-marah masa dia udah minta maaf kita marah-marah.
Tapi kan kita nanya boleh ya, jadi waktu itu tuh awal 2019 dikatakan tidak akan membebani APBN, kemudian ada investor masuk, terus segala macam itulah. Sampai akhirnya 400an triliun katanya biaya yang digunakan, terus ada dipersilahkan tinggal di sana sampai puluhan tahun itu. Tapi kan gak jalan gitu IKN-nya.
Jadi menurut saya... Seharusnya Pak Jokowi lebih realistis dengan mengatakan bahwa ini IKN itu menurut saya akan selesainya kapan ya? Atau akan pindahnya kapan gitu?
Atau secara terang-terangan ke publik memohon kepada Pak Prabowo untuk dilanjutkan. Ya oke IKNnya udah ada undang-undangnya, tapi kan terserah Pak Prabowo itu mau diterusin apa enggak. Jadi kalau Pak Jokowi mau jadi menurut saya itu memohon aja kepada Pak Prabowo tolong dilanjutkan.
Sehingga tidak jadi... Artificial ibu kota gitu. Ibu kota yang sebetulnya jauh dari kenyataan gitu loh Bang Karni. Nah. Ramowo kan udah janji akan melanjutkan.
Ya. Kira-kira. Artinya tidak perlu bermohon lagi, udah janji kok. Harus nge-please Pak.
Karena melanjutkan itu macam-macam Pak. Di studi ulang juga melanjutkan. Kira-kira oke atau tidak.
Nah itu kalau yang pertama menurut saya Pak Jokowi perlu menjelaskan ke publik bahwa memang IKN-nya ini diakui meleset dari target. Terus kemudian yang kedua ya jujuran aja ini kira-kira emang gak selesai di masa jabatan dia dan dia juga bingung kapan selesainya gitu. Nah banyak hal yang sebetulnya.
Kita tunggu juga dari ibu kota ini, kan kalau rakyat itu, saya terutama Bang Garni ya, saya sih gak perlu tahu terlalu detail seperti Bang Silvester juga gak apa-apa. Bang Silvester kan tahu berapa ribu pekerja gitu-gitu ya. Kalau kita mah sebagai membayar pajak, kan sudah selesai melaksanakan kewajiban, ya kita nantikan aja, itu ikannya jadi apa enggak? Kalau ikannya gak jadi-jadi, ya dijadiin lah. Terus mau jadi gimana sih?
Undang-undangnya udah ada, pembangunan-pembangunannya udah ada. Terus mau selesai sampai disini atau gimana? Saya sempat bilang di beberapa tempat, kan itu banyak yang mesti disediakan dari sebuah ibu kota baru itu.
Misalnya dari sisi akses, kan tadi Bang Sivertul bilang tuh, ini akan meningkatkan ekonomi. Iya kalau jadi, kalau gak jadi, ini jadi beban negara. Sehingga diperlukan menurut saya kejujuran dari pemerintah ini tuh akan jadi apa enggak. Kalaupun akan jadi tahun berapa jadinya. Pak Jokowi kalau gak salah udah beberapa kali ngomong deh ini gak bisa sebentar.
Terus hari ini kan dia bilang ini sulit pindah. Jadi dari awal gini loh Bang Silvester saya ngomong beberapa kali tuh. Sarat mendirikan ibu kota menurut sejarah ya itu tuh dua.
Ada jalur transportasi. Yang kedua ada sumber air dan biasanya diwakili oleh bukan biasanya dan itu diwakili oleh sungai. Nah kan di IKN gak ada sungai kalau gak salah itu. Jadi emang kalau kemudian gagal muncul atau gagal tumbuh, gagal dibangun itu menurut saya hal yang wajar. Karena...
Dari titiknya aja udah dilanggar, gak ada sungai, gak mana-mana gitu. Bikin juga ya. Hah?
Dibikin lagi sungai. Iya tapi jauh bang. Nah terus lagi gini. Ibu kota itu kan gak cuma presiden yang pindah ya.
Jadi kalau eksekutif pindah, legislatif juga harus pindah, unikatif juga harus pindah. Saya kok yakin ya bahwa selain Pak Jokowi, Pak Silverser, Pak Aswan sama Pak Sekjen Garuda, mungkin yang lain tuh berharap. Oh ini kelihatannya gak jadi nih, jadi saya gak usah pindah gitu.
Maksud saya harapan orang IKN harus jadi nih harus diperbesar. Karena semuanya sudah ada. Undang-undangnya ada.
Pekerja-pekerjanya sudah ada. Tapi kenapa gak ada yang mau pindah ke sana? Bahkan saya sempat menyarankan Pak Jokowi kalau jadi pindah ke sana kan tadinya 40 hari tuh. Mistis banget loh itu. Saya akan kerja pindah dan tinggal di IKN selama 40 hari.
Wah kenapa 40 hari? Itu kalau hitungan Jawa mistis loh tuh bang. Ini pasti ada hitungan-hitungannya. Eh dia gak jadi.
Karena alasannya nonton Indonesia Australia waktu itu. Ya gak apa-apa lah. Akhirnya kan turun tuh.
Salaman sama Martin Pas juga gak apa-apa bagus lah. Nah terus sekarang kan belum jadi lagi tuh. Mungkin cari hitungan mistis berikutnya.
Nah jadi. Karena gak jadi-jadi, akhirnya kan saya juga nanya nih, jadi gak sih IKN-nya? Beberapa hari yang lalu atau hari ini ya, dia bilang sulit pindahin ASN karena air belum ada.
Lah iya, kan saya udah bilang dari dulu. Ibu kota itu perlu air. Tapi kan terus kalau gak jadi, yaudah.
Jadi kapan ASN-nya pindah? Walaupun saya waktu itu mengusulkan yang juga harus diajak ke IKN itu. Kalau Pak Jokowi jadi pindah, itu tukang cukur bang. Kan gak mungkin Pak Jokowi 40 hari di sana, pulang-pulang ke Jakarta pelantikan Pak Prabowo, gondrong-gondrong gitu, kayak John Wick. Jadi mesti diajak tuh, tapi untungnya gak jadi.
Jadi tukang cukurnya juga udah aman, oh saya aman tetap di Jakarta. Nah itu tadi pelantikan juga tuh. Ini juga pelantikan gimana jadi ya?
Di Jakarta jadinya ya? Hai eh walaupun kita pertanyaan-pertanyaan juga tuh kan harus di bukota Jakarta sudah jadi DKJ status bukotanya dicabut kepresnya belum keluar kan ibu kota IKN saya tuh takutnya begini lu ada yang isi misalnya orang yang ahli tata negara ya ya sekelas Bang Fair apa Bang refli lah iseng itu ini Pak Prabowo nih melantikannya mesti di ingin Disengih dikit lah. Akhirnya digugat tuh.
Bahwa pelantikannya gak sah nih, melanggar peraturan gak usah di ibu kota. Wah. Pak Prabowo terus minta Mas Gibran yang jawab kan. Makin pusing deh orang ini.
Wah gimana lagi tuh. Jadi banyak problem nih, banyak masalah. Kalau menurut saya intinya ya, terburu-buru Pak Jokowi ini.
Coba kalau dia gak buru-buru mencabut status Jakarta. DKJ-nya itu. Coba dia gak usah buru-buru memaksakan DPR untuk mengesahkan undang-undang IKN. Jadi berproses saja gitu loh. Jadi kesannya itu Pak Jokowi karena ahli pencitraan yang luar biasa, semua artifisialnya itu dikeluarkan gitu.
Supaya ini seolah-olah jadi. Kalau gak terburu-buru mungkin juga masih ada plan-plan yang bisa dilakukan dan dilaksanakan. Supaya ini pemindahan di buku kotanya ini benar-benar jadi gitu.
Coba deh nanti kalau gak jadi kan. Bang Faisal Asagaf nanti ngomong lagi tuh. Saya sudah katakan beberapa bulan, beberapa hari sebelum pelantikan. Jangan sampai IKN ini mangkrak.
Begitu IKN yang mangkrak, Bang Faisal juga yang ngomongkan nanti Bang ya. Tuh kan udah saya bilang begitu. Jadi maksud saya.
Lesson learn-nya dari Pak Jokowi ini untuk presiden selanjutnya, yang pertama gak usah keburu-buru gitu. Yang kedua, ya rencana dengan implementasi itu harus sama. Yang ketiga, jangan keduluan janji daripada kenyataan gitu. Nah Bang Karni, saya dikit lagi ya Bang Karni, ini saya sekalian komplain-komplain lah ini.
Namanya rakyat kan... Nah itu kan uangnya banyak ya, 460 triliun. Terus kalau misalnya nih ribuan pekerja tuh udah di sana. Istananya sudah jadi, sudah jadi ijo katanya ya. Nah itu kalau berhenti itu nanti konsekuensinya ke Indonesia itu gimana tuh?
Konsekuensinya ke dunia internasional gimana tuh? Jadi kayak dunia internasional itu kan, tuh kan Indonesia itu kalau bikin plan proyek ya, gede-gede ujung-ujungnya mangkrak kan kita rugi. Jadi menurut saya terserahlah.
Bang Silverster mau ngomong ke Pak Jokowi, Bang Aswan juga mau ngomong ke Pak Jokowi. Pokoknya Pak Jokowi, gimana caranya harus jadi itulah. Pak Jokowi bilanglah sama Gibran, gimana caranya itu harus jadi. Kalau Gibran gak mau, jangan boleh pulang Pak Jokowi. Kalau Gibran gak bisa, jangan boleh pulang tuh.
Selesain. Itu harus diselesaikan teman-teman. Jangan ketawa nih.
Beneran loh. Itu harus diselesaikan. Karena, Yang malu itu kan kita semua.
Kalau kemudian memang gak bisa diselesaikan ternyata, yaudah diberhentiin aja dari sekarang. Itu maaf ya, ternyata IKN itu gak bisa jadi. Nah supaya kita tidak rugi kebanyakan, IKNnya kita stop aja. Kita ganti ya, kita alokasikan uang buat IKN itu full. Untuk makan bergizi gratis.
Jadi bisa bertahun-tahun, itu juga menurut saya gak apa-apa tuh. Jadi jangan kemudian Pak Jokowi nentuin IKN sendirian, nentuin titiknya sendirian, bahkan diakui ada tim yang diam-diam merencanakan IKN itu, terus begitu galau, ngajak-ngajak. Jadi seluruh rekan Indonesia dibikin, ayo dong ikutan, mikirin IKN.
Ya, waktu itu Pak Jokowi. Waktu nentuin gak ngajak-ngajak, sekarang begitu galau terus ngajak-ngajak. Iya kan yang susah kita semua jadinya.
Saya mikirin loh bang, bukan dengan mikirin ya, saya tuh pengennya IKN jadi beneran deh. Saya gak pengen IKN yang gak jadi, cuma saya pengen realisis aja kalau emang kagak bisa jadi. Yang kagak bisa jadi, gak bisa jadi.
Ya diomongin aja udah gak bisa jadi. Mumpung baru dikit bangunannya. Nah abis itu pekerja-pekerjanya tinggal diarahkan untuk mengerjakan yang lain-lain. Saya rasa Pak Jokowi akhir-akhir ini berusaha untuk realistis deh ngajarin kita.
Gimana caranya ASN mau pindah? Airnya belum siap. Terus sekolahnya mau dimana anak-anaknya?
Itu kan realistis tuh. Selama ini kan Pak Jokowi jarang banget ngomongin nikah yang realistis. Saya pindah Juli 2024, saya mau 40 hari di IKN.
Saya mau Desember 2024 udah jadi IKN-nya. Walaupun yang dia bilang HUT 17 Agustus kemarin kejadian tuh. Ya mudah-mudahan aja yang lain-lain kejadian juga.
Tapi kalau memang gak bisa jadi yaudah diakuin aja, udah sorry ya. Guys, gak bisa jadi nih. kelihatannya juga uang kita gak ada kan kita defisit ya 150 triliun tuh Bu Sri Mulyani baru ngomong tuh siang tadi kalau gak salah defisit kita 150 triliun jadi ya defisit mau bangun-bangun gitu kan walaupun kata Bu Sri Mulyani masih aman ya Bu Sri Mulyani kan emang tugasnya nanangin kita ya masih aman tenang gitu tapi defisit jadi intinya Bang Karni ini terima kasih saya diajak Mengomong IKN jadi saya menumpahkan tuh kegalauan. Jadi kalau emang gak jadi katakanlah gak jadi.
Kalau emang jadi ya katakanlah juga jadi. Kalau emang jadi tapi entar-entaran aja ya gak apa-apa juga. Katakan saja ini IKN jadi tapi entar-entaran. Tapi kalau entar-entaran kira-kira kapan jadinya ya?
Sebetulnya ya emang ya? Kan hari ini, eh kemarin ya? Eh hari ini ya? Ada groundbreaking hotel deprima ya? Itu siapa yang mau tidur tuh?
Kalau orang yang gak ada. Jadi kalau menurut saya, mendingan ajak buka warung Madura yang banyak bang. Kalau warung Madura, eh serius. Kalau warung Madura itu dibuka, retailnya kan hidup.
Udah banyak bang itu bang. Warung Madura udah banyak di IKN. Udah banyak ya?
12 ada? Lebih. Oh, yang beli ada?
Banyak bang. Ya itu tadi pekerja-pekerja itu kan. Abang kesana juga biar lihat.
Iya. Kan saya bukan influencer. Saya ini akademisi. Pak Jokowi itu lebih percaya influencer daripada akademisi. Jadi kita gak diundang.
Henry Satrio kamu apa? Akademisi pak. Oh udah ntar.
Didi? Apa? Influencer? Oh diajak. Saya gak ikut.
Saya gak dalam kubu itu. Oh tidak dalam kubu itu. Saya kubu yang tidak.
Oh influencer juga ada kubu-kubuan yang benar juga tuh. Saya di kubu yang tidak setidaknya. Oh boleh. Jadi, kalau mau dipercepat menurut saya bukan bangunan sih.
Tapi emang diajak gimana caranya orang-orang itu ke situ. Jamannya Pak Soeharto, transmigrasi, itu juga ngajak orang-orang ke sana dikasih tanah. Maka mau dia pindah ke sana. Jadi menurut saya bukan bangunan-bangunan yang harus dibangun, tapi gimana caranya orang itu mau pindah ke sana, dikasih tanah di sana, mau hidup di sana.
Selama orangnya cuma pekerja-pekerja aja, ya susah nanti proyeknya selesai. Mungkin dia akan kembali ke Jakarta, mungkin dia akan kembali ke Solo. Mungkin dia akan kembali ke Jogja dan lain-lain tempatnya. Jadi semoga saja kehidupan retail di IKN itu cepat ada. Itu tukang basuh ada tukang basuh?
Jalan-jalan atau? Kalau yang begitu pasti banyak. Kan pekerja banyak.
Oh perlu tukang basuh. Iya. Tukang cukur juga ada dong.
ya ya ya, oke lah