Transcript for:
Pengertian dan Teknik Menulis Carpon

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Sampurasun Tepangdei sarang simkuring Dina materi pengajaran bahasa Sunda Kalesan dinadinten iya simkuring Bakal medar perkara carita pondok Kukituna Kanggo saderek anuta acan subscribe Mangga diantosela kanggo subscribe Ulahilap dibagikan ogeling na karabencangan Taras diantos like sarang komentarnak Jangan lupa untuk subscribe, like, dan komentar Jika Anda ingin menonton video ini, silakan langsung menonton karena materinya adalah cerita penduk Nah, dari cerita penduk cerita penduk ini juga disebut carpon Carpon ini adalah istilah di sastra Sunda Sejak berada di Jepang, kita harus menyebutnya Tadok. Kami-kami istilah di sastra Sunda, kami-kami singkatan di cerita Pondok. Tahu kami istilah di sastra Inggris disebutnya Short Story. Sebagai sebuah di sastra Indonesia disebutnya Carpen atau cerita pendek jadi, carpon teh adalah karangan fiksi atau rekaan yang lancaran atau prosa dan juga karena karya sastra yang sama dengan yang lancar jadi, carpon teh adalah karangan fiksi yang direka-reka, itu fiktifnya yang lancar, jadi lancaran ukurannya adalah ukuran yang lancar disebut lancar Lalu, kita akan mencari pengetahuan Umumnya, carpon antara 5-10 kaca di majalah Malah, di koran masih kaca Dibaca, 5-10 menitan Jadi, dari carponnya beda dengan novel kalau novel lebih panjang lebih banyak cerita biasanya jumlah cerita ukur 5000 x 7000 karakter atau 4 x 7 kaca per tas A4 jadi kurang lebih seperti ukuran cerita cerita itu karya sastra populer yang dikatakan kehidupan seorang poe Karya sastra itu tersebut disebut karya sastra yang tersebut karena alur ceritanya atau ide-ide ceritanya biasanya terlepas dari kehidupan masyarakat.

Jadi, ayat patal ini adalah kejadian-kejadian yang terhadap masyarakat. Jadi, saya rasa dekat dengan cerita pondok lantaran kegedean yang ditakun kehidupan di masyarakat. Carpon di ceritakan dengan ringkes bahasa yang sangat menarik untuk kita Jadi carpon itu beda dengan novel atau cerita yang kompleks yang panjang Carpon itu di ceritakan dengan ringkes bahasa yang sangat menarik untuk kita Jadi, kita harus berpikir dengan cara carpon biar kita bisa mencapai jalan cerita yang sangat menarik untuk kita Satu lina kejadian dina charpon biasanya tunggal saka peng carita nage ngehaja ngegantung atau open ending Nah jadi biasanya dina charpon mah carita nate ngehaja ngegantung gitu Jadi endingnya si etta charpon dipasrahkan kanu maca nah harap happy ending atau sad ending gitu Saterusnya nya etta ciri charpon yang pertama adalah cara cara menulis yang pertama adalah cara menulis cara menulis karena kalau kita menulis cerita kita harus menulis cara menulis yang kedua, sifat cerita naratif dan fiktif jadi sifat cerita cara menulis naratif dan fiksi fiktif, yang ketiga artinya kemampuan atau realistis Hai hari nunggah dana charpon mah beda jeng dongeng ari dongeng mah loba unsur-unsur pamohalan atau anu tasuk akal ari dina carita pondok mah dina charpon esinateh keharti atau realistis sabab anu dicari takkan dina charpon nyai ta kehidupan di masyarakat anu kaopat Biasanya menceritakan tentang kejadian atau kompleks dari novel Namun di novel menceritakan tentang hal, tentang kejadian Dari di cerita, di antara pendek Biasanya menceritakan tentang kejadian Yang kelima, jumlah orang yang di atasan Dari novel Karena pendek, itu orang yang sangat Yang keempat, ceritanya membahas sikap positif yang kita lihat Maksudnya, tenan memulakan sikap positif karena macete lantaran di nacarpon biasanya mundal kurupa-rupa ajen atikan ajen moral atau karakter-karakter pientengen karakter-karakter tuladen jadi biasanya cabada macet carpon akan menemukan hal-hal yang positif atau sikap-sikap yang positif di dalam acara. Satrasnya, nyata sejarah singkat kemakaran carpon. Kumaha sejarah singkatnya, hayu orang Bandungan sesarangan.

Karya sastra samperan. Kudaun disebut karya sastra samperan lantaran pengaruh dengan nyata di Eropa, nyata khususnya Walanda. Jadi istilah carpon acan tetela atau masih disarwakan jengdongeng Tapi beda jengdongeng, yang mengandung unsur pemohalan Kulantaran yang terbaik antara cara yang tepat dan cara yang tidak. Cara yang tepat dan tidak, seperti yang tadi, seperti yang jelas. Tapi, ada yang berbeda, yaitu, yang tepat adalah unsur yang paling penting.

Sedangkan, yang tepat adalah hal-hal yang asal atau realistis. Satu lagi, ada perbedaan antara cara penulis dengan cara tulis Biasanya, cara tulis anonim, terkait dengan cara penulis Sedangkan cara penulis, hanya penulis, hanya penulis Cara penulis dengan cara penulis berbeda Biasanya, cara penulis terkait dengan cara tulis Biasanya, cara penulis terkait dengan cara penulis Mimiti abad ke-20, Bekir Rea menulis Charpon, utamanya pada medan majalah Papahes Nonoman Jemparahyangan. Seterusnya, Charpon teh dikumpulkan serta medan jadi buku. Buku kumpulan Charpon memunggaran di Nasastra Sunda, yaitu judulnya Dogdog Pangrewong, Karangan GS. di Balai Pustaka tahun 1870 lebih kecilnya, di dalam buku Kumpulan Cerpen di Bahasa Indonesia yang judulnya Teman Duduk Karya M. Kasim yang di tahun 1870 jadi, antara buku Cerpen menggaran dan buku Cerpen menggaran di Bahasa Indonesia kurang lebih beda di tahun lebih kecilnya di bahasa Sunda Satulina Kemekaran Carpon Sabada Merdeka Sabada Merdeka, Carpon-Carpon Sunda terus mekar sumebar ngelewatan majalah-majalah Ayah Majalah Warga tahun 1850 Hijik Ayah Majalah Sunda 1852 Chandra 1854 Kujang 1856 Mangle 1857 Kiwari 1857 Sari 1862, Langen Sari 1860 Tiluk, Mingguan Sunda 1860 Genet, Hanjuang 1870 Hiji, Gondewa 1872, Giwangkara 1870 Tiluk, Galura 1870 Opat Jadi, sahabat-sahabat merdeka, carpon-carpon itu harus ditulis.

Pangerang-pangerang, harus menulis carpon dan dimuat atau semua berlalu majalah-majalah yang tadi ditataan. Terus, ada buku-buku kumpulan carpon. Ada yang lain.

Memiti tahun 1858 medaldai buku-buku kumpulan Carpon Nyata diantarana Ayat Carita Biasa tahun 1858 karya Raf Anuka II Dongeng Enteng Tipa Santren 1860 hiji masih karya Raf Papacangan 1860 karya Rusman Sutia Sumarga Ayat Neangan 1862 karya Caraka atau Wakwiranata Ayah Juri 1869 Karya Tini Kartini Diwadalkan Kasiluman 1865 Karya Kiumbara Dilumuren Cukutremis 1865 Karya Yusrusyana Nah, ini contoh buku-buku kumpulan carpon Sebenarnya, di tahun 1870-an dikakiwari O.G. segera carpon-carpon itu dimuat di rupa-rupa majalah atau koran serta Loh, banyak juga buku-buku kumpulan carpon yang harus diterbitkan. Nah, iya, pengarang yang carpon yang dileler hadiah sastra rancang. Ayah Yus Rusiana, Jajate Ninggang Papasten, 1888 Iskandar Wasid, Halimun Peting, 1880 Godi Suarna, Serat Sarwasastra, 1886 Saraka, Awewe Dulangtinande, 1888 M. Harustanlikar Takusuma, Amanat Dinanapas Panungtungan, 2005 Yos Hamdan, Gesuruk Bulan Purnama, 2006 Rukman HS, Oleh-Oleh Pertempuran, 2007 Haji Usep Romli HM, Sangges Umur Tunggang Kunung, 2010 Ustiharsa Halis Fasir, 2011 Ahmad Bakri Nadran, 2016 Aam Amelia Diatara Tilu Jaman, 2017 Ye Datta Hadiah Sastra Rancage, Ano Nepika, 2017 Pada tahun 2018, saya menghadirkan pilarian yang dikenal dengan nama Carpon adalah Dileler Hadiah Sastra Rajage Ia adalah unsur di Carpon Unsur intrinse yang berarti adalah Jejer atau Tema Nah, ada Jejer atau Tema yaitu hal-hal yang terjadi di bagian yang ditemukan oleh pengarang di karya atau bisa juga disebut Ide Poko Kedua, ada palaku.

Palaku adalah tokoh yang dilakukan atau dilakukan dengan cerita. Seperti yang tadi disebutkan, di cerita, umumnya palaku adalah manusia biasa. Beda dengan di cerita, itu adalah unsur-unsur seseorang, makhluk gaib, jin, atau barang-barang yang bisa kita bicara. Palaku atau tokoh di cerita umumnya berbentuk watak. atau karakter dalam kehidupan manusia biasa seperti sabar berbaring berbaring tukang bohong jujur cacingan dan lain-lain pokoknya, itu adalah kehidupan atau karakter-karakter masyarakat umum yang dikatakan adalah ukater latar bahwa seperti disebut setting, waktu yang tempat memaksa kejadian cerita latar waktu biasanya di cirianku, jam, tanggal, poe, tahun, berang, peting, dan lainnya latar tempat biasanya tempat kejadian di desa, di kota, di sekolah, di leweng atau mana itu latar keayaan atau situasi Pika siunan upamana, pika ruasen, bunga, mata kruas, dan sebagainya Anoka opat, yaitu galur Galur, atau disebut plot, yaitu jalanan cerita, atau runtuhan kejadian di cerita Jadi, galur itu ada seberapa rupa Di antara ini, yaitu galur merele, atau disebut galur maju Galur mundur, atau disebut...

disebut galur mobok tengah satu luna, anu kalima unsur intrinsik carpon teh ayah pusir sawangan pusir sawangan atau point of view nyata sawangan dipakai kupangarang menangka sarana piken bidang kentokoh tindakan, latar terus kejadian dina mengawangun carita dina carpon pusir sawangan teh ayah rupa-rupa, diantaranya nyata ayah Pusir sawangan jama kahiji Di pusir sawangan jama kahiji Biasanya pengarang Nyebutkan kuring Kuring atau ayat tambahan kuring Di caritanya Jadi di caritanya kuring Ada juga Anu keduanya Pusir sawangan jama katilu Biasanya di pusir sawangan jama katilu Pengarang nyebutkan manehna Atau bisa juga Langsung nyebutkan ngaran tokohna Ngaran jama itu ayat di caritanya cerita pendok kita. Jadi dari pusat seorang jamaah kehijimah ceritakan kuring dari pusat seorang jamaah ke atil rumah biasanya ceritakan jamaah sejen itu dicirikan dengan manis atau disebut dengan tokohnya langsung. Itu kangeneknya itu ada amanat, amanatnya menggambarkan gagasan atau pesan yang ditepikan oleh pengarang kanumaca. karena ada yang menuduhkan agen-agen moral, etika, ada yang mengatakan bahwa ada kejadian yang terjadi dan diterimaku tokoh, atau hal-hal yang ditepikan dengan sikap, pikiran, ahlak, ideologi, atau contoh-contoh paripolah manusia yang benar secara umum dan itu adalah sebenarnya Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Gaya bahasa Penulis Penulis Penulis Penulis Penulis Penulis Penulis Penulis menghadapi pengaruh atau efek yang lebih besar dari apa yang kita cerita jadi, bahasa ini berbeda dengan jenis lain ada bahasa Rahulan, ada bahasa Ebrehan, ada bahasa Mupamaken, ada bahasa Lalandian, ada bahasa Rautan, ada bahasa Masor dan banyak lagi akan dipedal dengan usus mengenai gaya bahasa jadi gaya bahasa di Cairpon tidak penting untuk menyebabkan atau mempengaruhi kekuatan, kekerasan, kepemirsaan atau kepenuhan Satu ini adalah unsur ekstrinsik di Cairpon Unsur ekstrinsik adalah unsur yang ada di luar Cairpon Anumana secara terlangsung unsur ekstrinsiknya mengaruhkan karena prosesnya menghidupkan patalima isi karya sastra yang kemengkaran zaman kebiasaan masyarakat yang ajen moral di kaya rupan Unsur ekstrinsiknya adalah unsur yang diluar carpon Anumana secara terlangsung unsur ekstrinsiknya mengaruhkan karena prosesnya menghidupkan carpon jadi ilmu pengaruh-pengaruh yang ditulis karena kebanyakan cara karena itu diinginkan oleh masyarakat hal-hal yang mengaruhkan atau faktor yang mengaruhkan orang karena kebanyakan cara karena ideologi negara, kondisi politik, sosial, dan ekonomi lalu bisa juga mengaruhkan atau nyata orang yang menulis secara psikologis atau aliran sastra yang lain atau juga nilai-nilai itu harus diperhatikan, karena di dalam cerpon itu ada agama-agama, sosial, budaya, dan lainnya jadi itu adalah unsur ekstrinsiknya itu adalah unsur di luar cerpen kita sendiri kemudian, bergurau-gurau dengan cerpon ini juga diajarkan bagaimana cara menggunakan cerpon ya, secara bergurau-gurau ini adalah ide atau ilham biasanya orang itu suka menggunakan ide gitu ya kegagasan atau ilham.

Kalau kamu ingin mencari ilham, kamu harus mencari dan mencari dan mencari dan mencari Hal yang paling mudah kalau kamu ingin mencari ilham adalah pengalaman Jadi, pengalaman yang kamu inginkan akan lebih lancar. tapi pengalaman kita tidak di ceritakan dengan benar atau tidak di ceritakan dengan benar karena itu adalah cerita, cerita yang fiktif berarti kita tidak rekayasa atau di rupiah jadi kita tidak bisa mencari pengalaman orang kita jadi cerita adalah yang tidak menyerah siapa yang menceritakan pengalaman yang tidak di ceritakan lebih baik kita curhat atau kita tidak menulis buku diari jadi di rupiah, di alus-alus yang paling banyak di reka-reka malar juga kaya acaranya yang ada di carpon itu kedua yaitu menentukan jejak atau tema sebagai ide orang harus menentukan jejak atau inti cerita yang di depan di mimpi ke akhir tema-tema yang dijadikan bahan untuk carpon bisa menyokot orang bergantian dengan warga, religi, sosial, pendidikan, budaya, dan lainnya karena itu adalah hal yang sering dipanggil dalam kehidupan orang tua atau bisa juga ide-ide atau tema-tema itu dekat dengan masyarakat jadi itu biasa dipasukkan di masyarakat sedangkan itu masih tidak terasa seperti tadi atau ketika tadi itu seperti itu, tapi itu bukan berlaku atau berbicara jengwatokna atau karakter jadi, jika ada tema atau jejak, kita akan menentukan peran reksa Hawaii, peran utama, peran tambahan terus karakternya juga, kita akan menentukan yang keempat, kita akan menentukan latar atau setting latarnya bisa di lingkungan padesaan di lingkungan kota, di lingkungan pasantren, sekolah, kita akan menentukan tempat waktu yang bisa berang penting, tanggal yang sama, tahun yang sama, situasi atau kekayaan yang bisa berbeda berbeda dengan sedih atau berbeda dengan ruasa yang tidak bisa ditentukan dengan orang yang lebih tema, lebih ide Anu kalima, nentukan galur atau plot Galur itu adalah runtuhan, tadinya runtuhan kejadian di awal dan akhir Galur itu ini adalah rontuan kejadian yang dimaksudkan pada akhir jadi, galur yang digunakan adalah pengarang biasanya galur maju atau merele galur mundur atau bobok tengah atau campuran di dalam karya yang dipilih oleh Nyan Charpon bisa juga menggunakan rangka-rangka seperti di dalam karya Kupamuka Charita atau Manggala Sastra biasanya di dalam Manggala Sastra, menceritakan tentang waktuk palaku, menggambarkan tempat menggambarkan waktu, menggambarkan keayaan lalu, karena inti cerita atau bisa disebut komplikasi biasanya di inti cerita ditelakan mengenai masalah yang ada di hadapan atau kepala di inti cerita, orang bisa menggambarkan masalah atau resolusi di bagian resolusi ini biasanya diceritakan cara atau merek bongbolongan yang ada di hadapan atau kepala melalui cerita. Jadi di resolusi diberi penjelasan atau solusi bagi masalah-masalah yang akan terjadi. Satu ini penutup cerita atau antasastra.

Ini penutup cerita, karena cerita ini akan menjadi nasib atau nasib yang akan terjadi. Nah, dengan sedih atau kebunuh atau bisa juga gantung tadi. Cerita di carpon bisa happy ending set ending atau gantung jadi di narara rangka T bisa dibagi 4 bagian ayat pamuka carita atau manggala sastra, ayat inti carita atau komplikasi ayat ngareng second masalah atau resolusi, jeng ayat panutup carita atau antasastra, anu kagenep nyetanang tuken pusir sawangan atau point of view Pada saat ini saya memilih cerita yang menurut saya seperti Jalmakaiji, saya akan menceritakan langsung. Jadi tadi saya menyebutnya Kuring atau Jalmakatilu, yang biasanya saya menyebutkan Manehna atau menceritakan hal-hal saya secara langsung. jadi kurang dipercaya cerita yang kering atau yang manis tapi biasanya lebih banyak atau lebih bebas orang mencari cerita karena pusat keuangan di dalam hati kita jadi orang mencari cerita yang baik Satu luna tujuh Nang tukun amanat Amanatnya itu pesan Nung yang ditepikan Ti pangarang Atau ti nunulis kanumaca Amanat itu bisa ditepikan secara tersurat Ngelewatan ungkara-ungkara kalimah Secara langsung Atau oke bisa tersirat Jadi ti na gembleng na carita Jadi tekudu diceritakan di akhir carita Jadi kudu na kil-kil-kil-kil Tekudu Jadi ari anu tersirat biasanya anum seperti menyindikkan orang lain karena tidak bisa dicokot di cerita keempat, bahasa yang digunakan bahasa itu adalah paka khasnya atau alat utama di negara jadi orang yang menganggap bahasa yang digunakan bahasa yang digunakan adalah bahasa itu benar itu merenah jadi, hadirin nama orang yang menggunakan makanan kadang-kadang sejen atau carpon-carpon sejen sehingga, apabila orang menggunakan carpon orang bisa menghargai kekecapan yang akan digunakan dengan menggunakan carpon supaya bahasa-bahasa atau runtuhan bahasa ini merenah serta mengirut makanan itu jadi, bagi penulis carpon, hadirin nama yang menggunakan carpon-carpon piken inspirasi di dalamnya jadi saya berpikir dalam cerita hal-hal yang perlu diperhatikan dalam cerita ini ada 8 hal pertama, saya akan menentukan judul judul adalah Pamukkalawang Pamukkalawang itu apa?

itu apa? jadi kalau judulnya matak nirut, matak ngondang kepanasaran, pasti anak macak itu bakal keirut, bakal hayang macak, nah itu kan judul di nakarangante hadena menggunakan dua atau teluk kecap itu juga tema atau ide utama sejabat itu judulnya juga pikar sepen atau ngahudang kepanasaran nah, itu gurat-gurat badak mengenai ngarang carpon jadi ayat 8 hal harus diperhatikan seupama orang yang ngarang carpon Hai tah ayo na satara senangnya naan pi tuduh ngarang cairpon pi tuduh na kudoku maha wae kahiji ditulis maka bahasa Sunda anu bener tur merenah bahasana sing komunikatif atau berbari ke Hai nama Maka lamun orang yang ngarang carpon lobakkan maca sangkan bahasa Sunda nabisa merele bener-bener nah komunikatif yang berbalik keharti kucara maca orang bakal menambahkan kosa kecap begitu nabak ala ngegampangkan orang dinangarang carpon bakal oba ide-ide kitunya bakal keinspirasi Tina kadang-kadang juga orang dibaca, tapi ingat lain artinya, orang nyamuk dengan bacaan yang lain tapi itu karena pelagiat karena pelagiat itu tidak menginspirasi kita dua hal yang berbeda pertama, tema yang aktual menceritakan hal-hal yang di ceritakan ya, salah satu trik yang bisa diceritakan jadi menceritakan hal-hal yang aktual Hal-hal yang diperbicara di ceritakan Biasanya masyarakat harus merasa dekat Dengan kejadian-kejadian yang diperbicara di ceritakan Atau diperbicara di ceritakan Untuk mana bisa mencobanya Jejar-jejar bekerja atau tema-tema mengenai sesalah, itunya atau penyakit yang sejajar bisa dilunjukkan dengan kondisi situasi masyarakat Anu katilu alur cari tanah ngelenjer atau ngeruntui hentek aditukadil Logika jeng hayalan teh kudu imbang Jadi soksanajan carpon teh piktif Karangan rekayasa karena itu benar-benar kejadian tapi tidak asup karena logika karena cara penjelasan itu beda dengan jenis yang lain tidak asup karena logika itu bukan, tidak asup akal hal-hal yang diceritakan itu lainnya hal-hal yang tidak sejujurnya akal jadi, sepertinya itu fiktif karasannya itu baik, karasannya itu aneh tetap ada di dalam jalur yang benar, yang mahal kejadian-kejadian ilahar di masyarakat jadi, apa yang harus dilakukan untuk kejadian yang sangat baik yang memiliki ciri, warna, atau karakternya jadi, seperti apa tempatnya di mana, sangat baik dan warna juga baik jadi, semua karakter masing-masing yang kuat gitu kejadiannya juga Puguh tempatnya dimana? Lamun temah ngaran kota disebutkan Kota na, lamun ngaran tempat Upamana di sakola, di nakareta Atau di lembur Disebutkan gitu, jadi ulah Itu sebenarnya ceritakan dimana Jadi ulah abu-abu jadi, ngarang carpon itu lain perkara yang gampang, tapi lain perkara yang gampang orang butuh persiapan, butuh ilmu, sehingga cara kita menjadi orang yang baik jadi orang yang baik, yang baik, dan yang positif, yang baik itu saja maka saya ingin mencoba Maca carpon jeng nulis atau ngarang carpon Rupina, sekitu materi di nadinten iyo Ngunaan carita pondok Urang tiasa tepangdei di nasanes waktos Di na materi-materi sanes Jika langsung saya menggunakan simpuring untuk membuatnya lebih cepat atau membuat hal-hal yang tidak terjadi atau membuat hal-hal yang tidak pas atau saya menggunakan simpuring yang salah, kesalahan adalah saya disimpuring, saya tidak tahu, Dianggap pas, mana dianggap kurang pas.

Hatunungun pisan, parantos manco, tikawit dugi ke akhir. Simkuring, amit mundur, amit mungkur. Ia ayat daftar kustakana, pamungkas di simkuring. Hayu bagikan salobalobana, sabab urang ulah pernah bosan babagi ilmu pangawaru. Hatunungun, sampurasun.

Terima kasih telah menonton! Terima kasih