Pendidikan dan pelatihan dengan Diklat terpercaya Raih semua tujuan mulia pendidikan kita bersama Diklat online Sumber belajar bersama Bersama Diklat online Sumber belajar bersama Diklat online Diklat online Diklat online Sumber belajar bersama Diklat Dari desa hingga kota, dari berbagai usia Semua belajar bersama, demi mendirikan kita Bersama Diklat online, sumber belajar bersama Bersama Di Klat Online, sumber belajar bersama. Di Klat Online, di Klat Online, kita. Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat malam dan saya ucapkan selamat datang Bapak-Ibu peserta Diklat Nasional yang telah bergabung di Room Zoom dan juga streaming YouTube. Di hari ini Bapak-Ibu hari kedua kegiatan Diklat Nasional optimalisasi pemanfaatan teknologi pembelajaran dalam kultur merdeka. Di hari ini hari kedua Bapak-Ibu dan juga malam... ini, malam Sabtu ya jadi saya ingin menyampaikan dulu Bapak Ibu apakah masih semangat dan juga siap untuk mengikuti kegiatan di Klat pada malam hari ini boleh dibantu dijawab di kolom chatnya Bapak Ibu Wah, siap.
Luar biasa. Semangat ya. Oke, terima kasih Bapak Ibu atas responnya. Nah, saya juga ingin mendengar suara Bapak Ibu nih.
Boleh ya kita terlebih dahulu menyorakan tagline di klat online bersama-sama. Sama seperti kemarin Bapak Ibu ketika saya bilang di klat online Bapak Ibu bisa menjawabnya dengan sumber belajar bersama. Bagi Bapak-Ibu yang sudah di streaming Youtube juga bisa ikut meramakannya dengan cara menjawabnya di kolom komentar.
Baik saya mulai Bapak-Ibu, di klat online. Sumber selalu bersama. Berjaga bersama. Berjaga bersama. Wah tampaknya sudah tidak sabar ya, semangatnya ini sangat terasa nih sampai sini.
Tandak itu sebelum kita... ke sesi materi, saya akan mengenalkan terlebih dahulu materi kita pada malam hari ini yaitu adanya Dika Faris dengan profil beliau yaitu Duta Teknologi Kemendikbut Ristek dengan karya dan pengalaman beliau yaitu yang pertama guru Duta Kanva kemudian penelah aksi nyata PMM banding dan reguler, selanjutnya yaitu penggerak komunitas belajar, kemudian guru prima PGRI Kabupaten Pamekasan, kemudian GP dan pengajar praktik guru penggerak, selanjutnya yaitu tim IKM Jatim, unit Kemendikbutristek, selanjutnya influencer teman penggerak Kemendikbutristek, kemudian duta teknologi Kemendikbutristek pada tahun 2023, dilanjutkan sebagai kuisit super trainer tahun 2024, dan penulis modul pembatik. Tahun 2024 Luar biasa sekali karya dan juga Pengalaman beliau selama ini ya Semoga dapat menginspirasi Bagi Bapak Ibu semuanya tentunya Dan mari kita sambut bersama-sama Halo selamat malam Pak Andika Selamat malam Bapak Halo selamat malam Mbak Ana Apa kabar? Hari ini kabarnya Alhamdulillah baik Pak Andika, semoga sehat semangat, Pak. Wah, saya nggak sabar nih.
Pesertanya sudah luar biasa nih. Bikin semangatnya saya tambah menyala, Mbak. Betul sekali.
Karena di Room Zoom sudah ada seribu peserta. Ada juga di streaming YouTube yang juga tidak kalah banyak nih, Pak Andika. Oke, Pak Andika, hari ini kita akan membahas tentang apa nih, Pak? Iya.
Pada malam hari ini kita akan sharing terkait meneruskan di pertemuan pertama kemarin malam, terkait otomisasi pemerhatian teknologi pembelajaran dalam kurikulum Merdeka. Dalam hal ini, bagaimana caranya implementasi teknologi dalam proses pembelajaran di kurikulum Merdeka itu? Jadi pasti menarik Pak, karena melanjutkan dari materi hari kemarin.
Untuk itu langsung saja saya persilahkan Pak Adhika untuk memulai sesi materi pada malam hari ini. Silahkan Pak. Ini saya kok jadi ini Mbak ya. Luar biasa nih pesertanya, banyak banget ya. Baik, terima kasih Kak Ana.
Luar biasa. Saya belum menyiapkan pantun, belum menyiapkan apa nih pada malam hari ini Bapak Ibu semuanya. Tapi dengan semangatnya Bapak Ibu pada malam hari ini juga membakar semangat saya nih untuk berbagi.
Di sesi kedua. Diklan Nasional, Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran dalam Kulit Merdeka. Nah, sebelumnya izin saya memulai. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat malam Bapak dan Ibu semuanya. Salam sejahtera, salam um swastiastu, namo buddhaya, salam kebajikan, rahayu. Baik Bapak Ibu, bagaimana nih kabarnya pada malam hari ini? Malam hari kedua di... Diklat Online Semoga Bapak Ibu semuanya Tetap menjaga semangatnya Dan dalam keadaan Yang sehat, well afiat Serta tetap Dalam lindungannya Terima kasih juga kepada Diklat Online Atas kolaborasinya Dan teruntuk Bapak Ibu Atas semangatnya yang terus menyala Semangat belajarnya pada malam hari ini yang harusnya Bapak Ibu sudah beristirahat gitu ya, tapi masih stay nih di depan perangkatnya untuk belajar bersama.
Sesuai dengan tagline-nya di Cloud Online ini tadi seru banget ya. Sumber belajar bersama. Keren banget lagunya. Baik Bapak Ibu, terima kasih.
Supaya lebih efektif juga waktu saya. Saya tidak akan berlama-lama lagi di sini Bapak Ibu. Saya ingin berbagi layar saya dulu nih. Oke.
Izin, ini layar saya sudah tampil, Mbak Anang? Sudah, Bapak. Mungkin bisa di-share show, Pak.
Ya, belum bisa di-share show ya. Oke. Kok macet ya?
Ini aman, Mbak Anang? Iya, sudah terlihat, Pak. Oke, baik. Terima kasih, Bapak Ibu semuanya. Dan hari ini saya ingin berbagi terkait...
Pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran di kurikulum merdeka tentunya ya Dan ini juga menjadi Apa yang namanya ya Menjadi mungkin nih nantinya juga akan Menjadi inspirasi buat Bapak Ibu semuanya Setelah saya menerapkan Tiga tahun jalan nih Menerapkan kurikulum merdeka di kelas saya Baik saya lanjutkan Nah saya tentunya belum nyaman nih Kalau saya tidak memastikan Perasaannya Bapak Ibu pada malam hari ini, sebelum saya lanjut ke sesi, saya ingin cek ombaknya dulu Bapak Ibu. Silahkan tuliskan di Zoom ataupun di kanal YouTube nih, perasaannya Bapak Ibu pada saat ini, pada malam hari ini, seperti apa. Jika Bapak Ibu lagi bahagia, senang gitu ya, boleh ketikan angka satu.
Atau lagi berbunga-bunga hatinya, atau lagi happy entah satu hal yang hatinya bikin. Berjelak gitu ya, boleh ketikan angka 2 atau cari emoji lope-lope gitu ya. Kemudian ketika Bapak Ibu mungkin saat ini sedang sakit atau sedang sedih ataupun lagi kurang nyaman perasaannya, boleh ketikan angka 3 atau menggunakan emoji lagi nangis nih.
Boleh, saya cek dulu. Wah, luar biasa di sini. Satu sama dua ya yang dominan.
Keren, deres banget chatnya. Oh, ada yang ketawa. Ini happy-nya luar biasa berarti yang ketawa ya. Oke, wow. Ada juga beberapa yang tiga.
Cukup banyak juga yang tiga ya. Oh, satu, dua, satu, dua. Iya, iya, iya.
Keren sekali ini Bapak Ibu ya. Iya, banyak banget yang senang hari ini, malam ini ya. Oke, ada yang jempol lagi. Oke, baik Bapak Ibu. Di sini yang tiga cukup banyak juga ya.
Dan di kanal YouTube saya coba cek juga di sini. Cukup deres juga yang tiga ya ternyata. Oke, saya coba cek Bapak Ibu.
Saya ingin memastikan nih, karena di sesi saya ini, harapannya Bapak Ibu mengikuti sesi saya ini dengan perasaan semuanya nih rata-rata bahagia gitu ya. Kita akan senang-senang nih Bapak Ibu selama kurang lebih satu setengah jam ke depan. Bagi yang emoji tiga atau angka tiga tadi yang memilih.
Kita doakan bersama-sama nih. Mungkin ada yang sakit atau ada yang bersedih. Kita doakan semoga lekas sembuh.
Dan juga kesedihannya cepat berakhir gitu ya. Baik, terima kasih Bapak Ibu atas responnya. Dan ini setilas terkait saya. Pengalaman belajar saya gitu Bapak Ibu ya.
Dan saya sebenarnya di sini nunjukin sebuah tagline juga Bapak Ibu. Kalau di cloud online tadi taglinenya sumber belajar bersama gitu ya. Kalau saya ini taglinenya yang sebelah sini Bapak Ibu, belajar atau tergantikan. Ini tagline saya Bapak Ibu ya. Jadi ini tagline yang merupakan motivasi saya juga nih.
Kalau saya nggak belajar, saya akan tergantikan untuk tergantikan dengan apa. Nah itu banyak faktor Bapak Ibu. Ya akan bisa menggantikan.
Kita juga nantinya. Jadi Bapak Ibu sudah tepat nih. Pada malam hari ini kita belajar bersama-sama. Di Diklat Online pada malam hari ini. Oke, terima kasih.
Saya lanjutkan kembali. Namun di sini saya ingin memastikan juga nih Bapak Ibu. Karena ini juga daring gitu ya.
Saya nggak tahu nih Bapak Ibu lagi ngapain. Lagi tiduran atau lagi nongkrong, ngopi dan sebagainya. Saya ingin memastikan.
penelihatannya Bapak Ibu ini sudah fokus ke layar atau belum nih? Coba Bapak Ibu amati di video berikut, kemudian ketikan nih di kolom chat bentuk apa sih yang nampak. Boleh langsung ketikan di kolom chat Zoom ataupun di kanal YouTube. Silakan.
Kira-kira ini dari deburan ombak yang menghantam air sama air. Kira-kira ini bentuknya jadi apa ya? Saya cek. Penari. Orang menari.
Oke. Manusia menari. Orang menari. Untuk yang di kanal Youtube, mana nih semangatnya? Yang di kanal Youtube, belum di komen-komen nih.
Kira-kira bentuk apa nih? Wah, dress banget chatnya ya. Oke, Baleriana ya. Baleriana ya.
Balerina. Oke, Balerina lagi. Penari.
Perempuan sedang menari. Oke. Orang menari-orang menari di Youtube juga banyak ya.
Yang di Youtube ini mana nih? Jangan selender-selender dong. Saya ingin memastikan nih penglihatannya Bapak Ibu. Oke, menari-menari-menari. Oke, saya sudah cukup.
Memastikan Bapak Ibu sudah menyimak dengan baik pada malam hari ini. Terima kasih. Dan saya lanjutkan kembali.
Tentunya nih, saya juga harus cek nih pendengarannya Bapak Ibu pada malam hari ini sudah. Fokus ke perangkatnya, silakan Bapak Ibu dengarkan lagu berikut, kemudian tuliskan judulnya. Apa judul dari musik yang keluar dari perangkatnya Bapak Ibu semuanya. Kemudian langsung tuliskan di kolom chat ataupun di kolom...
masyah mungkin pelajar Pancasila P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P5 P Nek Delman, orang menari lagu P5. Iya, profil pelajar Pancasila. Nek Delman, ya padahal nih Bapak Ibu, terima kasih ya Bapak Ibu ya.
Padahal nih satu musik aja nih, kita bisa mendapatkan banyak jawaban dari Bapak Ibu yang sangat beragam. Ini kok bisa ya, padahal satu musik nih, satu lagu, satu nada yang sama, ini judulnya jadi banyak. Gimana ceritanya tuh? Ya ini berarti sudah mendengar semua ya. Iya, iya, iya.
P5, banyak yang P5 nih. Nah, Bapak Ibu nih. Ini juga bisa menjadi sumber belajar nih Bapak Ibu ya.
Bapak Ibu saya meyakini nih, tahu lagu P5 yang sebenarnya judul lagunya ini adalah lagu becak gitu ya. Yang dikemas atau di cover, ambil ladanya kemudian diubah liriknya sampai jadi beberapa judul di sini yang saya baca. Ada Tamasya, ada...
P5, profil project, ada yang tadi bilang anti-bullying lagi. Banyak sekali ya. Nah, ini juga sebagian kecil dari media pembelajaran yang bisa kita gunakan kepada murid.
Dan juga pastinya Bapak Ibu saya meyakini juga mendapatkan informasi sampai keluar judul-judul P5 dan sebagainya itu. Saya meyakini. informasinya Bapak Ibu mendapatkan dari yang namanya teknologi.
Baik itu dari sosial media, dari YouTube, dan sebagainya. Seperti itu ya Bapak Ibu. Kita lanjutkan untuk mengulik lebih dalam lagi nantinya. Nah, sharing session pada malam hari ini Bapak Ibu, ada tiga nih. Apa sih kaitannya antara teknologi pembelajaran dan juga proses pembelajaran?
Kemudian yang kedua, gimana sih contohnya teknologi pembelajaran yang dapat... mendukung dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Dan juga yang ketiga, gimana sih gunakan teknologi yang sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik murid, dan juga kebutuhan muridnya. Seperti itu ya. Namun nih Bapak Ibu sebelumnya, Saya ingin ritual dulu nih Bapak Ibu, silahkan Bapak Ibu ketikan atau buka nih perangkat apapun yang dapat terhubung ke internet.
Baik itu laptop, ponsel, Chromebook, tablet, dan sebagainya. Komputer gitu ya, silahkan buka kemudian akses joinmyquiz.com. Nah, sesi ini kita ritual nih, saya ingin melihat dulu nih. Seperti apa semangatnya Bapak Ibu yang tentunya terkait topik yang juga sangat dibutuhkan nih oleh Bapak Ibu semuanya. Silahkan boleh langsung diketikan.
Oke, oke mana dan? Oke Bapak Ibu. Saya coba di sini dulu. Ini belum disimpan ternyata.
Silakan buka quiz. Join my quiz, Bapak-Ibu. Kemudian Bapak-Ibu bisa masukkan kodenya di sini. Ini saya bantu kopikan di kolom chat.
Bapak-Ibu bisa langsung akses via chat Zoom. Atau Bapak-Ibu bisa ketikan kode 850-052. Atau Bapak-Ibu bisa nih kalau menggunakan ponsel langsung ditembak gitu ya. Langsung di-scan QR Code-nya dan langsung masuk ke quiz-nya.
Jangan lupa namanya ya. Silakan Bapak-Ibu saya tunggu selama mungkin satu menit. dan jumlahnya terbatas juga Bapak Ibu silahkan Baik, Bapak Ibu.
Sepertinya sudah penuh ya? Iya, benar sekali Bapak Ibu. Ternyata sudah penuh. Nah, ini kuisis yang sudah terintegrasi akun belajar ID.
Izin, Mbak, suara saya masih ada? Cek, cek. Iya, masih jelas, Pak. Masih jelas ya?
Baik, terima kasih. Ya, Bapak Ibu, bagi kuisis yang sudah terintegrasi akun belajar ID, ini maksimal 500 sudah, Bapak Ibu. Dan keren sekali nih.
untuk kuisis saat ini ya Bapak Ibu ya. Oke, kita mulai Bapak Ibu. Silakan Bapak Ibu isi sesuai dengan pemahamannya Bapak Ibu di awal. Oke, makanan khas tempat tinggal Bapak Ibu saat ini yang paling terkenal.
Coba tuliskan. Laksa. Rendang. Oke, dikasih dari. Sumatera nih Budak, Jogja nih Papeda, Papua, keren banget Tahu, tahu nih banyak nih Tahu mana nih?
Tahu Kediri Tahu Semudang kan Uja Soto Konro, konronya apa ya? Uja Cinggur Jawa Timur nih Uja Cinggur nih, Manado Bubur Manado, iya iya Ayam Betutu, Bali tuh Soto Banjar Pasti dari Banjar Teruk-beruk basah, otok-otok. Joto Makassar.
Ini sudah pasti ya dari Makassar ya. Tempoyak. Tempoyak.
Iya, tempoyak. Dari mana tempoyak ya? Joto Makassar. Ada di Sinonggi juga.
Ada Rawon. Rawon khas Jawa Timur ya. Oke, Amplang. Batagor.
Ini dari Jabar ya. Dari Bandung ya. Rendang.
Upang, Lontong, Surabaya, Soto. Soto juga banyak ya. Yang paling terkenal nih Bapak-Ibu yang menggambarkan kiri khas kotanya. Dodol, Herutian. Oke, Bolu, Kemenjo, Rawon, Pecel.
Pecel juga banyak nih variatif. Ada pecel blitar, pecel pediri, pecel mana nih? Masih general gitu ya?
Belum menunjukkan yang khas yang belum ada di daerah yang lain? Sinonggi, ya. Pempek, Palembang pastinya ya. Nasi Uduk. Oke, waktunya habis Bapak Ibu.
Dan di sini sudah beragam sekali nih. 443 orang yang sudah menjawab. Baik, terima kasih Bapak Ibu.
Ini sudah keren banget nih jawabannya. Sudah merata seluruh sentara sepeti umur kumpul di satu ruangan yang setara pada malam hari ini. Oke, pertanyaan kedua. Bapak ibu lahir pada datang tahun berapa?
Ini berarti sempat ini ya, seingin tahun nih. Hai jawab sesuai dengan realita Bapak Ibu ya baik waktunya sudah habis Bapak Ibu Oke saya coba cek dulu di sini dan ternyata Bapak Ibu ini lahirnya oke ada 3 orang yang perlu saya appreciate banget, 46 sampai 64 ada 3 orang ini dari 500 sampel ya Bapak Ibu ada 96, 65 sampai 79, keren banget tetap hadir pada malam hari ini 80 sampai 94 Paling banyak di sini, 2.202 ya. Oke, 101 lahir tahun 1995 sampai 2009. Oke, ada 7 orang nih.
Wah, ini adik-adik nih ya. 2010 sampai 2024. Yakin nih? Untuk Bapak tidak muncul di layar, Pak.
Oh, tidak muncul di layar. Iya, hanya backgroundnya saja yang terlihat Oh iya Maaf, sorry Belum dibuka, saya barusan ambil ini Kalian tutup pintu Terima kasih Mbak Ya Bapak Ibu, kita lanjutkan nih Mohon maaf Bapak Ibu ya Ada sedikit ini Oke, kita lanjutkan ke quiz-nya Ya, Bapak-Ibu, saya sudah menerpatkan informasinya. Pada malam hari ini yang bergabung rata-rata di 80, 94, dan 95. Oke, sudah sembilan.
Baik, terima kasih, Bapak-Ibu. Nah, kita lanjutkan kembali. Nah, sekarang kita cepat-cepat.
keren jawabannya sudah habis Bapak Ibu oke jawabannya sudah habis Bapak Ibu kita lihat nih Oke, jadi ya benar sekali Bapak Ibu ya. Jadi teknologi dalam pembelajaran ini Bapak Ibu penggabungan nih atau penggunaan teknologi secara sadar dan terencana dalam proses belajar-mengajar. Ini perlu digarisbawahi Bapak Ibu ya. Secara sadar dan juga terencana dalam proses belajar-mengajar. Sederhananya nih Bapak Ibu.
Kita gunakan perangkat atau aplikasi teknologi untuk membantu murid belajar dengan lebih efektif dan juga menyenangkan. Nah seperti apa sih Pak, kok bisa dengan teknologi saja bisa lebih efektif dan juga menyenangkan? Nanti kita akan bahas bersama-sama. Keren banget nih. Iya Bapak Bang Bang pun nomor.
Oke, kita lanjutkan kembali. Ya benar banget Bapak. Tapi alat dan daya, sebut dayanya.
Hai jawabannya hati-hati Oke kita lihat hidupnya ibu Umihani dibawahnya dari bulena ya hai hai Nah sekali Bapak Ibu ya semua jawabannya benar Jadi apa yang menjadi tantangan dari implementasi ketika kita akan menggunakan teknologi ini Dalam proses pembelajaran kita tentunya disini tantangannya Bapak Ibu Yang pertama itu keterbatasan infrastruktur dan juga sumber dayanya nih Tidak semua sekolah nih sarana dan prasarananya juga lengkap gitu ya infrastrukturnya juga sama Ada yang Pakai internet sudah di sekolahnya, ada yang tidak. Nah ini menjadi tantangan Bapak Ibu. Kemudian tantangan berikutnya juga kurangnya nih dari pemahaman gurunya sendiri terhadap kurikulum.
Nah kurikulum, apa hubungannya sih Pak dengan kurikulum gitu ya? Nanti kita akan spill. Kemudian yang ketiga di sini kurangnya keterampilan guru dalam menggunakan teknologi.
Nah ini sebenarnya yang juga menjadi tantangan nih. Bapak Ibu untuk menciptakan atau ketika kita ingin menerapkan pembelajaran yang berbasis teknologi ini. Terlebih saat ini teknologinya sudah digital ya Bapak Ibu. Bagaimana nantinya kita bisa lebih terampil dalam memanfaatkan teknologi. Jadi sederhana begini Bapak Ibu.
Ketika kita sudah ada infrastrukturnya lengkap, tapi kita keterampilan instruksionalnya dalam pemanfaatan teknologi ini masih terbatas. Nah jadi tidak bermanfaat juga nih infrastruktur yang ada. Bagaimana sih untuk menjadi atau mengatasi tantangan-tantangan ini? Salah satunya seperti Bapak Ibu saat ini nih, belajar bareng gitu ya, belajar bersama di satu ruang yang sama, kita sharing kemudian untuk menemukan formula atau solusi nih dari yang ada di dalam kelas kita.
Seperti itu. dan harapannya nanti juga bisa menjadi lebih mampu untuk memanfaatkan teknologi yang kita harapkan termasuk oke kita nanti still di dalam lagi oke lanjut Ini di atas ya masih ya? Belum tergeserkan?
Iya benar sekali. Jadi jawabannya semuanya benar Bapak Ibu ya. Peluangnya setelah kita melihat tantangannya tadi tentunya saya meyakini tuh di setiap kelas tidak hanya ada tantangan tapi tetap ada peluang tuh.
Juga saya yakin tuh Bapak Ibu bukan saya merasa jadi apa gitu ya. Karena Yang saya rasakan di kelas beberapa tahun mengajar, di setiap kelas itu pasti memiliki tantangan. Dan juga memiliki peluang.
Nah, seperti ini nih. Yang peluangnya peningkatan sumber daya manusia atau keterampilan atau kepotensi Bapak-Ibu semuanya. Kemudian peningkatan kualitas layanan dan juga manajemen kewaranan yang baik.
Ini kita akan lebih lanjut untuk membahasnya. Rating yang penasih juga, dengan jawab, dengan tekan gitu ya. Jangan, jangan kebagian diisi gitu ya, karena kita lingkungan.
Ini sudah habis. Saya penasaran nih dengan responnya Bapak-Ibu sampling ini. Ibu Lena sama Ibu Sari Rahayu dan Ibu Mita.
Iya jawabannya semuanya benar. Ini cukup banyak juga nih yang masih. Kenapa nih?
Salah pencet atau gimana? Ya Bapak Ibu ya. Kenapa semua benar sih?
Karena semuanya yang digunakan oleh guru tersebut adalah teknologi Bapak Ibu. Kok bisa teknologi sih Pak? Kan dia menggunakan buku tulis. Dan juga pen, bold pen gitu ya. Nanti kita akan bahas juga ini Bapak Ibu.
Oke, cukup macet ya. Oke, kita lanjutkan kembali. Oke, ya jadi kesenjangan digital ini Bapak Ibu merupakan keadaan di mana Terjadi gap nih antara mereka yang dapat mengakses internet melalui infrastruktur teknologi informasi dengan mereka yang sama sekali tidak terjangkau oleh teknologi.
Nah ini menurut Sudarga juga Nasution di tahun 2007. Nah namun nih saat ini Bapak Ibu, kalau saya boleh spill juga sedikit tuh, ternyata platform-platform yang ada ini sebenarnya memikirkan kesenjangan digital ini Bapak Ibu. Dimana caranya, meskipun daerah yang tidak terjangkau oleh yang namanya internet, dan juga terbatas gitu ya, secara ekografis dan sebagainya, ini juga dimasilitasi tuh, dicari caranya, bagaimana juga bisa dimanfaatkan. Termasuk salah satunya nih, dukungan dari pemerintah sendiri ketika kita implementasi platform Merdeka. Dimana? Platform Merdeka Mengajar.
Nah, itu yang semula daring gitu ya, online. itu juga bisa diakses secara offline atau luring gitu Bapak-Ibu ya dengan awan penggerak namanya termasuk tuh di quizzes bahkan di Google Workspace for Education itu juga sudah tersedia tuh mode offline gitu ya yang bisa digunakan ketika kita tidak terhubung ke internet nah itu masih bisa kita kerja tuh ini juga menjadi apa namanya ya untuk menuntaskan tuh untuk memperhatikan, untuk mengatasi kesenjangan digital yang ada pada saat ini. Baik, terima kasih atas jawabannya. Banyak masih yang salah mencet nih ternyata. Ibu Lena, Sri Rahayu, Ibu Merta.
Masih tunggu. Lebih banyak yang salah pencet. Ya, terima kasih. Oke, kita lanjutkan kembali. Oke, mulai dari sini ya.
Baik, terima kasih Bapak Ibu. Kita lihat nih, berapa banyak. Masih posisinya nggak tergeser kan.
Ya sekarang baru nih, banyak bener gitu ya. Baik banget nih kuisisnya. Sebenarnya bukan kuisisnya Bapak Ibu, saya tadi yang kopinya itu belum diubah ketika membuat soal. Baik kita lanjutkan kembali.
Oke, bukaan tujuannya 21. Pali ya. Hai menjawab kayaknya agak rumit ya susah rumit ya pertanyaannya ya tergeserkan sekarang Ibu Rizky Atun Wow Cukup banyak yang salah pencet. Jadi Bapak-Ibu, tujuannya dalam integrasi teknologi ini, dalam pembelajaran, semuanya ini benar Bapak-Ibu.
Di antaranya tujuannya atau manfaatnya murid jadi lebih terlibat aktif dan juga berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang kita lakukan. Kemudian bisa meningkatkan kualitas pembelajaran murid kita. Kemudian bisa jadi ngurangin dalam biaya, dalam pembelajaran. Nguranginnya di mana sih Pak?
Misalkan di asesmen, ketika kita asesmen yang sebelumnya kita cetak berlembar-lembar, bagi perangkat ajar, itu sudah bisa kita gunakan ketika kita mengoptimalkan teknologi yang kita miliki. Dengan dikemas ke digitalisasi. Kemudian di sini, nyiapin murid untuk menghadapi tuntutan dunia kerja.
Ya, ini juga betul sekali, Bapak Ibu. Dunia kerja saat ini itu sudah bergeser sedikit dari dunia kerja yang sebelumnya. Termasuk di pendidikan sendiri, Bapak Ibu. Ini sudah bergeser sedikit.
Jadi semua jawaban di sini benar, Bapak Ibu. Baik, kita lanjutkan kembali. Ter Oke, langsung ke last Ya, ternyata di sini lebih banyak, paling banyak dimanfaatin oleh Bapak Ibu adalah kan favorit education.
Kedua, platform adegan mengajar. Keren. Oke, kemudian ada kuisis. Oke, kemudian ada kuisis. Dan juga yang keempat.
ada dual workspace for education ini gak kebalik nih yakin nih, bukannya GWE duluan gitu ya kemudian belum sama sekali 16, wah ini kenapa nih yang 16 nih ada di antara orang-orang atau geografis yang menjadi kesenjangan digital sendiri tadi atau belum mampu nih untuk menguasai atau memaksimalkan Atau infrastrukturnya Banyak faktor ya Bapak Ibu ya Yang bisa kita gali juga nanti Mungkin kalau ada waktu ya Baik terima kasih Bapak Ibu Kanva ya Oke yang terakhir Mengikuti webinar saat ini Ibu dan Bapak Menggunakan rekan apa? Hai sekali Oke, kurang lebih, ya Terima kasih Bapak Ibu. Oke, dan tanpa terasa Bapak Ibu semuanya saat ini telah mengoptimalisasi teknologi dalam pembelajaran nih secara tidak sadar gitu ya.
Ternyata Bapak Ibu sudah diajak tuh untuk memaksimalkan atau menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Apapun perangkatnya. yang Bapak Ibu gunakan. Sejatinya, Bapak Ibu sudah memaksimalkan, sudah menggunakan dengan bergabung di webinar, mendaftar, dan sebagainya. Bapak Ibu sudah menggunakan.
Kenapa yang tadi pilihnya, ketika saya nanya dalam pembelajaran, jawabannya masih ragu-ragu. Oke, saya coba cek di sini. Chromebook ada 6. Wow, ini padahal banyak.
Yang sudah dapat bantuan, cuma mungkin untuk sekolah saja ya. Tidak bisa dibawa pulang ya Bapak-Ibu ya. Mungkin ini punya sendiri nih kerumbuknya. Kemudian laptop, 115 orang.
Paling banyak di sini ponsel, 136 orang. Tablet, kemudian ada komputer. Oke, luar biasa sekali nih Bapak Ibu. Saya sudah mendapatkan informasinya. Dan tentunya nih, saya juga akan membahas sesuai dengan apa yang sudah saya dapatkan informasinya di sesi quiz ini Bapak Ibu.
Sekali lagi terima kasih. Dan juga kita lihat nih siapa yang sudah mantap pengahamannya dalam penerbangan teknologi dalam pembelajaran. Oke, yang pertama ada... Ibu Mitra, Ibu Hani, Ibu Rahma, dan juga Ibu Sari Rahayu. Wah yang tadi tergeser tuh ya nomor satu terus ya.
Baik terima kasih Bapak Ibu semuanya. Dan sesi ritualnya kita sudahi saja. Dan sekarang nih kita akan lanjutkan sesi kita. Untuk mengulik sedikit atau berbagi nih peratus baik yang sudah saya lakukan Bapak Ibu. Nah, supaya tidak sekarang senam jari gitu ya.
Senam jari. Yuk kita sadari nih Bapak Ibu. Pilih nomor satu atau dua. Yang nomor satu ini, Bapak Ibu, mending ketinggalan ponsel atau dompet untuk saat ini nih, untuk masa-masa saat ini atau zaman sekarang gitu ya. Kalau misalkan mending ketinggalan dompet nih, boleh ketikan angka dua.
Ataupun... Saya mending ketinggalan handphone nih, ketinggalan ponsel. Boleh tekan angka 1 atau ketikan, mending ketinggalan ponsel gitu ya. Boleh ketikan di kolom chat. Zoom ataupun di kanal Youtube nih.
Saya ingin cek. Mungkin nih Bapak Ibu lebih ke ketinggalan ponsel gitu ya. Oke. Dua-dua-dua mending ketinggalan dompet berarti ya.
Rata-rata di sini dua. Ada yang satu. Yang satu ini kenapa ya?
Yang satu ini mungkin lebih banyak kartu kreditnya atau kartu... Oke, dompet. Mungkin pikirannya gini, dompet karena handphonenya ada di dalam dompet.
Nah, tapi bukan seperti itu Bapak Ibu ya, tapi dompet aja gitu. Tidak ada handphone di dalamnya. Jadi pilih mana nih? Pilih dompet, dompet. Wow, luar biasa sekali.
Ternyata di sini... Iya, iya, iya Ternyata disini Bapak Ibu lebih mending Ketinggalan dompet Iya, sudah saya tangkap Sudah saya duga Iya, iya, iya Ini lebih ketinggalan HP Karena nggak punya HP mungkin ya Iya Bapak Ibu Untuk saat ini Untuk zaman saat ini Ini juga sudah Di luar prediksi BMKG gitu Bapak Ibu ya. Kalau dulu nih dompet itu harus dibawa kemana-mana gitu ya.
Jangan sampai terpinggal. Saya melihat di sini mayoritas sudah mending ketinggalan dompet pilihannya. Kenapa sih kok mending ketinggalan dompet gitu ya.
Daripada ponsel. Ini juga menjadi banyak faktor juga. Fungsinya juga sangat beragam, Bapak Ibu. Selain juga konser sekarang sebagai alat komunikasi dan juga bisa menjadi koneksi, bisa menghubungi keluarga, teman, dan sebagainya. Dan juga bisa menjadi sumber untuk mengakses informasi.
Jadi kalau misalkan sebagai informasi tadi, sebagai alat komunikasi, kalau dompet ketinggalan, Itu kita bisa telepon orang rumah tuh. Mungkin ya, kalau misalkan ponsel yang ketinggalan, apakah kita memungkinkan tuh bisa menghubungi orang rumah gitu ya, untuk menanyakan apakah ponsel saya ketinggalan gitu ya. Nah itu juga menjadi keadaan, kondisi saat ini Bapak Ibu. Juga dengan ponsel ini...
Dari perkembangan yang ada, akses informasinya itu juga lebih mudah. Juga dari, mungkin juga saya meyakini ya, pembayaran digital. Pembayaran digital yang Bapak Ibu lakukan, pembayaran ketika kita akan belanja, yang sebelumnya menggunakan dompet. Untuk saat ini kita bisa berprasaksi secara digital. Banyak sekali itu, termasuk e-commerce.
dan sebagainya yang bisa kita gunakan hanya dalam satu benjaman gitu ya dan ini sudah menjadi gambar yang kecil ya Bapak kecil tapi besar dampaknya terhadap pertembangan teknologi yang ada saat ini kita harus menyadari semuanya Bapak Ibu ya kalau zamannya saat ini sudah berubah termasuk itu Ketika kita gak bawa kendaraan pun gitu ya. Sekarang kita pakai handphone aja sudah bisa gitu. Atau kesasar nih kemana. Dengan handphone saja sudah bisa ya. Mungkin nih kalau zaman sebelumnya.
Itu bisa juga tuh. Hanya dengan dompet gitu ya. Naik angkot.
Setelah kesini kesana. Nanya orang gitu ya. Nah sosialnya lebih kuat tapi tuh. Daripada yang saat ini gitu.
Nah kenapa tuh. Termasuk di kurikulumnya nanti yang juga sedikit saya ulik. Bisa berubah-ubah gitu ya.
Baik, terima kasih Bapak Ibu atas responnya. Saya kesini untuk melanjutkan. Nah, ternyata Bapak Ibu tidak hanya berujung di dompet dan ponsel gitu ya ceritanya. Ini juga masuk ke dunia pendidikan kita saat ini.
Kalau dulu tuh... Kita menyadari Bapak Ibu ya kondisi kelasnya seperti apa zaman dulu. Seperti ini ya yang nampak pada layar ya yang dulu ya.
Termasuk di metode pembelajarannya, metodenya itu masih konvensional. Kemudian ini lebih banyak ke teacher center. Ceramah terus di depan muridnya. Dan ini sisma cuma mendengarkan. Setelah mendengarkan, diminta mencatat.
Kalau nggak mencatat, ya menghafal. Nah, itu yang jaman-nya metode konvensional. Kemudian...
setelah ini hafalan juga disini juga sedikitnya interaksi itu antara murid dan juga guru kalau yang dulu gitu ya, termasuk di teknologinya sendiri Bapak Ibu, kita melihat teknologinya di kelas yang dulu itu sangat minim gitu ya, sangat minim dan juga ini pemanfaatan teknologinya dalam ketika kita melakukan proses pembelajaran Ini juga sangat terbatas. Alat yang seharusnya mampu, yang umum digunakan, seperti yang Pak pada layar ini. Papan tulis, kapur, tongkat, bahkan menghapus buat ngelempar. Dulu, dulu Bapak Ibu.
Tongkat ini sebenarnya fungsinya juga banyak Bapak Ibu. Kalau dulu. Selain itu alat tunjuk di Papa, juga fungsinya beda lagi nih.
Nah itu apa? Yang saya rasakan seperti itu Bapak-Ibu. Ini dari sisi teknologinya tuh, muridnya ya seperti itu. Manut, baca, tulis, dan sebagainya seperti itu Bapak-Ibu. Kemudian termasuk di uang kelas yang ada pada layar ini Bapak-Ibu juga cukup.
klasik gitu ya, cukup berbeda ya dengan yang sebelahnya ini. Kita hanya mendapatkan sebuah fasilitas, kalau dulu itu media sama kursi yang sudah tersambung gitu ya, media-nya tersambung dengan kursi. Nah mungkin tuh anak-anak generasi Z, Alpa, belum kebagian tuh di kelas-kelas yang seperti ini. Ini sedikit sharing juga ya, Bapak-Ibu. Juga setelah bantu ini, juga fasilitas lainnya juga sangat terbatas kalau dulu ya, Bapak-Ibu.
Seperti ketika kita ingin mengakses sebuah sumber belajar, buku, dan juga sumber belajar satu-satunya ini adalah guru dan juga buku. Kalau di sekolah. Kalau bukan buku, ya gurunya.
Sumber belajarnya. Nah, berbeda juga dengan yang sekarang nih, Bapak-Ibu. Kalau saat ini, ini juga cukup. Ini di kelas saya, Bapak-Ibu.
Di kelas saya ketika saya melakukan pembelajaran blended. Saya juga merasa kok gini ya. Ketika saya melihat perbedaan yang cukup kontras. Yang cukup kontras antara yang dapat pada gambar ini, Bapak-Ibu.
Kondisi pada zaman sekarang ini, metode pembelajarannya dulu nih yang saya bahas, juga sangat bervariatif, beragam, interaktif, dan juga sangat memungkinkan untuk menciptakan pembelajaran yang kolaboratif dengan ataupun tidak menggunakan teknologi. Nah ini yang saya lakukan nih contohnya ketika... beberapa kesempatan pembelajaran, tujuan pembelajaran saya coba terapin pembelajaran dengan Google Meet, misalkan nih ada beberapa rombongan belajar di sekolah saya dan ini saya mendatangkan ahli gitu ya, ketika ingin belajar budaya misalkan, nah saya hubungin tuh saya minta untuk menyampaikan apa yang ini ditanyakan oleh murid saya langsung bersama ahlinya melalui virtual.
Seperti yang kita lakukan saat ini. Nah, bedanya murid saya tetap di kelas. Dan di kelas sebelah lagi, A dan B. Di B ini juga gabung di satu ruang virtual yang sama.
Dan semuanya itu aktif, interaktif, tanya langsung sama tokohnya, sama pakarnya, sama ahlinya. Termasuk di ketika dulu. Pertama nerapin kurikulum RDK ini, coba juga Bapak Ibu, ada tiga kelas malah, ada tiga rombil.
Ketika kita ingin mempelajari terkait gotoroyong di tingkat kelurahan dan juga kecamatan. Jangankan ke Pak Camat dan Pak Lurahnya nih, tahu namanya gitu ya. Tempatnya aja nggak tahu di mana kantor kecamatan, di mana kantor kelurahan. Kemudian di mana nih, apa tugasnya dan sebagainya.
Nah, ini juga saya heran gitu ya. Saya heran gimana caranya gitu. Sedangkan... informasinya yang saya dapat ini juga sangat terbatas terkait siapa aja ruangannya di kecamatan itu ada apa aja di kelurahan itu ada apa aja nah ini nih yang bisa menjadi solusi saya atau peluang saya tuh untuk memfasilitasi mulut saya langsung berinteraksi jadi tiga kelas, tiga rombel ini menggunakan Google Meet langsung berinteraksi dengan Pak Camatnya langsung dengan Pak Lurahnya langsung jadi ya Sebenarnya saya tidak sepil dari keunggulan teknologinya sendiri, Bapak Ibu. Tapi bagaimana saya bisa ingin untuk memfasilitasi secara langsung.
Itu saya tidak lanjutkan juga di pembelajaran konteksualnya. Jadi tidak hanya di jaring, karena juga terbatas. Tanya di mana ini, Pak? Masih belum tahu, penasarannya masih tinggi.
Nah, ini kalau anak-anak generasi ini, generasi apa namanya? Itu sangat, rasa ingin taunya itu sangat besar Bapak Ibu. Rasa percaya dirinya dan sebagainya gitu ya. Mohon maaf Pak Andika, mengingatkan nanti waktunya 10 menit lagi ya Pak. 10 menit lagi, wah materinya masih panjang nih Mbak.
Baik Bapak Ibu, dan ini Bapak Ibu juga berdampak nih, pasang belajar di rumah gitu ya, yang sebelumnya menggunakan, apa nih namanya nih, apa namanya, pantulis yang... Ini juga berbeda ketika kita belajar di rumah. Anak-anak itu sekarang sumber belajarnya sangat beragam. Sangat luas, bisa akses di mana saja, apa saja. Ketika diberikan sebuah tugas, sebuah pekerjaan rumah, mereka sebenarnya bisa mengakses sendiri.
Apalagi sudah hadir yang namanya AI. Jadi pinter-pinternya kita sebagai guru untuk menyajikan Misalkan mengasih tugas nih, jangan secara minimal tuh bisa terlibat. Kalau saya nih, misalnya Bapak-Ibu di beberapa kesempatan, ini saya meminta untuk langsung membuat video aktivitas yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang saya harapkan.
Jadi langsung tuh, langsung konteks itu aja gitu tugasnya. Baik, saya lanjutkan. Nah, sebenarnya Bapak-Ibu di sini...
Ini kalau saya bahas cukup panjang, dan ini juga menjadi catatan saya juga ya kepada Bapak-Ibu semuanya tadi yang sudah memilih generasi yang ada pada saat atau perkembangan generasi ke generasi. Dan ini sangat beragam sekali Bapak-Ibu. Ada generasi Baby Bomers, generasi X, generasi Y, generasi Z, dan juga generasi Alpha yang saat ini. Tetapi ini juga generasi digital native ya.
Sebenarnya dari Y, Z, Alpha. Alfa ini adalah generasi digital natif yang sudah bersentuhan dengan yang namanya teknologi. Kalau India sama Z ini mungkin ya ketika dewasa teknologi masuk.
Ketika X ini transformasinya. Ketika generasi Alfa ini yang paling banyak populasinya sampai dari tahun 2010 sampai tahun 2024 saat ini, ini merupakan generasi terbesar. Yang dimana generasi ini lahir tuh sejak lahir sudah terpapar dengan yang namanya teknologi.
Teknologi canggih gitu Bapak Ibu ya. Teknologi digital. Nah seperti apa tuh?
Kalau kita juga bahas nih juga ngalir ke kurikulumnya sendiri Bapak Ibu. Ini kemarin sudah seperti spil tuh sama Miss Prima ya. Cuma disini saya petakan menjadi masa ke masa.
Pada dasarnya sama Bapak Ibu ya. Saya katakan menjadi 4 kurikulum berasal dari penelitian pembelajaran. Tahunya juga ada di bawah sini. Saya tidak akan skill lebih banyak.
Begitu kurikulum berasal dari kompetensi. Dan kurikulum merdeka saat ini. Oke. Kemudian ini saya skip saja.
Nah ini kita lanjut ke proses pembelajaran di kurikulum merdeka sendiri Bapak Ibu. Jadi ada 3 ya. Pada dasarnya cuma 3 Bapak Ibu. Kita merelapkan kurikulum merdeka di dalam kelas kita. ketika kita akan melakukan pelajaran.
Nah, pelajaran sama asesmen ini yang tidak mungkin terpisahkan. Jadi satu-kesatuan. Jadi kita hanya melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, dan juga asesmen.
Nah, seperti apa penerapannya? Nah, ini yang kita tadi dikuis itu, Bapak-Ibu ya. Ada teknologi dalam pembelajaran ini juga dibagi menjadi dua ya.
Ada tingkat rendah dan juga ada tingkat tinggi. Tingkat rendah ini yang seperti kita gunakan tuh. Gitu ya.
Sebenarnya yang... Pembelajaran yang di kelas zaman dulu itu sudah menggunakan yang namanya teknologi Bapak Ibu. Cuma tingkatnya rendah tuh.
Hanya kapur, pensil, papan tulis, kertas. Nah seperti itu ya. Itu juga termasuk teknologi Bapak Ibu. Tapi tingkatannya rendah nih. Berbeda dengan yang saat ini.
Tingkat tinggi. Dimana kita bisa lebih berselancar di internet dan sebagainya. Dan seperti yang sudah Bapak Ibu pilih tadi ya.
Nah, ini saya sudah sepilih sedikit tadi. Kemudian ini mungkin menjadi satu pertanyaan yang abadi, Bapak-Ibu. Kita harus mulainya dari mana sih untuk menerapkan pembelajaran yang berbasis teknologi ini.
Terutama di teknologi digitalnya. Nah, mungkin ini Bapak-Ibu bisa tuliskan dulu nih. Karena ini juga penting ya, Bapak-Ibu. Di episode 15. Merdeka Belajar, ini episode yang membahas tentang apa, boleh tuliskan di kolom chat dan juga kanal Youtube Bapak Ibu, silahkan pada episode 15 Merdeka Belajar boleh, boleh diketikan Bapak Ibu, dan di kanal Youtube juga membahas tentang apa sih Ada apa sih di episode 15?
Platform Merdeka Mengajar. Oke. Ayo. Siapa yang ngikutin nih? Waktu di episode 15. PMM.
Kurikulum Merdeka dan PMM. Yang di kanal Youtube mana nih? Program Pelajaran Digital. Oke.
Oke, apa tuh? Kurmer dan PMM. Oke, Dres.
Dres nangis di kanal Youtube. Mana nih? Kanal Youtube.
Kanal Youtube. Oke, terima kasih Bapak Ibu. PMM. Ya, benar sekali Bapak Ibu ya.
Episode ke-15 Merdeka Belajar adalah platform Merdeka Mengajar dan juga... Baringan nih, sama kurikulum Merdeka yang kita gunakan, yang sudah menjadi kurikulum nasional saat ini, dan juga menjadi transformasi digitalnya, Bapak-Ibu, di platform Merdeka Mengajar sebenarnya. Oke, saya lanjutkan kembali. Nah, kita lanjutkan.
Nah, yang tadi tiga itu, Bapak-Ibu, di perencanaan, pembelajaran, dan juga asesmen ini, tentunya kita bisa mengoptimalkan platform-platform yang ada di... yang sebenarnya sudah kita lakukan. Termasuk di sini, ketika kita ingin merencanakan di kurikulum berdeka ini, tentunya ada tahapannya. Pertama, kita harus analisis kebutuhannya dulu.
Ini dalam konteks pemanfaatan teknologinya, Bapak-Ibu. Jadi, identifikasi dulu kebutuhan belajar muridnya seperti apa. Dan juga pastikan dulu, kalau yang... kita analisis ini sesuai dengan data yang kita dapetin. Datanya dari mana?
Bisa ketika kita melakukan asesmen awal kepada murid. Nah, dengan itu kira-kira kita menggunakan atau mendapatkan data tersebut dari mana? Ada banyak faktor, Bapak Ibu.
Pertama itu kita bisa membuat terutama di SMP, SMA, SMK itu, kita bisa memaksimalkan LMS, Bapak Ibu. Learning Management System. Nah, untuk aku belajar ID sendiri sudah terintegrasi tuh Bapak-Ibu ya.
Di Google Workspace for Education, ada yang namanya Google Classroom. Ada juga Moodle, ada juga Canvas yang bisa kita maksimalkan untuk membuat kelas daring. Nah, di COVID dulu, sekolah saya di SD, Bapak-Ibu, ini sudah punya tuh yang namanya LMS.
Berbasis web gitu ya, tidak menggunakan Google Classroom, tidak menggunakan Moodle. Cuman setelah... pandemi selesai, itu tidak digunakan lagi, cuman CBT-nya yang digunakan nah kemudian ketika kita mengumpulkan data, kita bisa menggunakan seperti Google Classroom atau Bisa melakukan observasi langsung tuh bisa saja Bapak Ibu ya. Nah kemudian yang kedua di sini susun rencana pembelajaran.
Nah rencana pembelajaran di sini kita bisa mengadaptasi dari performa deka mengajar. Kemudian tools-nya nih, tools, alatnya kita bisa memanfaatkan seperti Google Doc, Google Sheet, kemudian Google Word gitu ya, Microsoft Word, kemudian Microsoft Excel. Bahkan di kanva juga bisa Bapak-Ibu ya, ketika kita ingin menyusun, merancang pembelajaran, yang termasuk di tujuan pembelajarannya, materi, metode, dan sebagainya, dan juga asesmennya, seperti yang dicontohkan Miss Prima kemarin. Bahkan di yang terakhir ini ada AI.
AI-nya ini bisa, dan saya melihat nih Bapak-Ibu, semua platform yang ada itu sepertinya arahnya sudah terintegrasi atau... menggunakan AI semua nih Bapak Ibu. Dan tidak menutup kemungkinan tuh nanti ke depan akan berbasis AI semuanya nih platform teknologi yang ada Bapak Ibu.
Kemudian kembangin materi pembelajaran. Nah ini yang juga perlu nih untuk dilakukan dalam proses perencanaan pembelajaran ketika kita ingin memanfaatkan teknologi di dalam kelas kita. Kita bisa nyiapin bahan ajar dan juga sumber belajar yang pastinya dibutuhkan sama murid dan juga murid merasa senang, merasa mudah menerima informasi yang kita sampaikan.
Kita bisa beragam, Bapak-Ibu. Kita bisa menggunakan video pembelajaran, kita bisa menggunakan presentasi interaktif, kita bisa menggunakan kuis, bisa menggunakan kanvas. Audio juga boleh sekali.
Atau multimedia pembelajaran. Ini pengembangannya ada di perencanaan Bapak Ibu. Bukan.
Jadi kita siapin sebelum melakukan pembelajaran. Kita lanjut ke pembelajarannya. Ini juga penting Bapak Ibu. Ini paling asik nih Bapak Ibu ketika kita perencanaan. Saya lupa nih di sini.
Ini sebenarnya yang akan mempermudah Bapak Ibu semuanya. Ini saya menampilkan foto ini. Tujuannya nih Bapak Ibu.
Perencanaan pembelajaran ini, kalau kita diskusikan di dalam ekosistem sekolah kita, ini akan lebih mudah untuk menemukan inspirasi, apalagi banyak tantangan di kelasnya. Jadi saran saya, Bapak-Ibu, diskusikan di dalam komunitas belajar, di dalam sekolahnya. Kita bangun, kita tanya-tanya gimana caranya bikin pom, kita tanya caranya bikin gulisit, dan sebagainya itu yang Bapak-Ibu inginkan dan sesuai dengan... karakteristik sekolah dan juga muridnya. Oke, lanjut.
Di pembelajaran. Nah, pembelajaran sendiri Bapak-Ibu di sini luar biasa sekali. Contohnya di kelas saya, saya juga ingin menerapkan berbagai metode atau model pembelajaran yang sangat kreatif. Tujuannya cuma satu, Bapak-Ibu. Saya tidak ingin murid saya itu bosan di dalam kelas.
Saya ingin menciptakan pembelajaran yang... nyaman, yang bikin murid senang. Gimana caranya? Kembali lagi ke tadi ya. Murid saya ini saya sudah tahu nih, karakteristik murid saya seperti apa.
Mereka adalah murid yang digitalatif nih, yang generasi alfa, sejak lahir sudah bersentuhan langsung dengan yang namanya teknologi. Jadi saya gimana caranya untuk jadiin alat ini nih, sebagai media aja gitu. Supaya materi yang saya sampaikan, ini bisa mudah sampai, kemudian mudah. diterapin dalam kehidupan sehari-harinya informasi yang didapatkan.
Banyak sekali ragam yang bisa diterapin Bapak Ibu. LMS juga sangat membantu sekali ketika kita sudah punya LMS, informasinya secara berkelanjutan soalnya Bapak Ibu. Kanvas seperti kita ketemu bersama sebagai desain, quizzes yang juga menjadi mitranya pemerintah saat ini, sangat powerful sekali ketika kita membuat sebuah yang namanya assessment.
YouTube, virtual reality, augmented reality, dan juga seperti ini Google Meet juga sangat mendukung. Dan pada dasarnya aplikasi ini Bapak-Ibu juga terintegrasi dengan akun belajar ID ketika kita menggunakan akun belajar ID. Beberapa platform yang sebelumnya premium sudah menjadi gratis ketika kita menggunakan akun belajar ID ketika mendaftar di...
Seperti kanva, kemudian kuisis, dan sebagainya. Ini sebagian yang bisa saya tampilkan di sisi pembelajaran. Dan ini harapannya dari sisi saya sendiri, Bapak Ibu, saya ingin memperkaya dengan beberapa strategi atau modal pembelajaran, metode pembelajaran yang tentunya membuat milik saya juga senang seperti itu ketika mengikuti pembelajaran saya. Dan ini di bagian asesmennya, karena dari proses pembelajaran juga ada tiga ya Bapak Ibu, yang terpenting dalam asesmen ini adalah PEMBELAJARAN Kita bisa merhatikan tujuannya. Ada dua ya Bapak-Ibu ya.
Ada formatif dan juga sumatif. Tujuannya untuk memberikan uang balik untuk di formatif, untuk perbaikan. Saya rasa ini di sini Bapak-Ibu sudah banyak yang mendapatkan informasi terkait asesmen formatif dan juga sumatif. Cuma nih, yang perlu kita perhatikan. Mohon maaf, Tandika.
Waktunya habis. Mungkin nanti bisa dilanjutkan di sesi tanya-tanya. Siap. Terima kasih, Mbak.
Ini Bapak-Ibu sebagai penutup. Ini dari Bill Gates. Saya kutip dari Bill Gates langsung. Teknologi hanyalah alat.
Namun, untuk menjadikan anak-anak bisa saling bekerjasama dan termotivasi, guru adalah yang paling penting. Jadi, Bapak-Ibu harapannya belajar karena cinta, karena keinginannya. Kemudian mengajarlah dengan... rasa, karena yang tidak dimiliki sama teknologi ini adalah rasa dan juga kita bisa berkarya dengan penuh makna, sehingga bisa menginspirasi sesama sekian, mari kita diskusi terima kasih, saya kembalikan ke Mbak Menderata terima kasih banyak Pak Andika atas materinya yang sangat luar biasa dan memaafkan sekali, karena memang waktunya terbatas, jadi nanti bisa dilanjutkan di sesi tanya jawab mungkin ya Oke, tadi merupakan materi yang luar biasa, tentunya sangat mencerahkan bagi Bapak-Ibu semua terkait dengan teknologi pembelajaran setelah itu.
Sedikit saya rangkum poin-poin apa saja yang sudah disampaikan oleh Pak Andika, yaitu mengenai sharing session pada hari ini, yang diawali dengan menggunakan kuisis, langsung memanfaatkan teknologi dengan disimulasikan langsung bersama dengan Pak Andika mengenai apa-apa saja. pertanyaan dan juga pertanyaan yang berkaitan dengan implementasi teknologi dalam pembelajaran. Kemudian juga apa saja kaitan antara teknologi pembelajaran dan proses pembelajaran. Kemudian dijelaskan juga bagaimana contoh teknologi pembelajaran yang dapat mendukung proses pembelajaran dan bagaimana penggunaan teknologi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik, dan kebutuhan murid.
Tadi sudah banyak sekali sharing bersama dengan Pak Andika. Terima kasih sekali lagi, Pak. Oke, sebelum kita ke sesi tanya jawab, Pak Ibu, saya ingin menyapa dulu apakah masih semangat lewat kita menyorakan tagline dari Diklat Online. Oke, jadi ketika saya bilang Diklat Online, Bapak Ibu bisa menjawabnya dengan semangat, sumber belajar bersama.
Sudah siap, Bapak Ibu? Di Cloud Online. Oke baik, terima kasih atas responnya.
Lumayan semangat nih, semoga makin semangat lagi di sesi tanya jawab. Oke Bapak Ibu dan juga Pak Andika di sesi tanya jawab kali ini. Seperti biasa kan ada dua sesi, yaitu sesi pertama di Room Zoom.
Dan yang kedua yaitu sesi di 5 meter yang telah dibagikan. Baik untuk sesi pertama yaitu di room zoom. Bagi Bapak Ibu yang ingin bertanya, silakan untuk raise hand dan diaktifkan kameranya.
Silakan Bapak Ibu. Oke, ini ada dari Bapak Andi Baharudin. Halo, selamat malam. Bapak bisa diaktifkan mic-nya sebelumnya? Admin bisa di...
Oke. Pak Andi, halo, selamat malam. Bisa diaktifkan mic-nya, Bapak? Bisa, Bik. Sudah terdengar, saya, Bu.
Terdengar, Bapak. Silahkan. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kebetulan saya baru di MS dari SMP Negeri 2 Tampo, di selatan. Hanya doku ini mungkin yang saya ingin minta diperjelas.
Tadi di dalam penjelasannya bahwa ada aplikasi yang bisa digunakan dalam pembuatan asesmen. Jadi kalau bisa... Adakah aplikasi yang bisa memuat lebih dari 200 kata atau dengan kata lain?
Jawaban pertanyaan esai itu, ya itu yang pertama. Yang kedua, pada generasi kita sekarang, jadi mulai tahun 2021 sampai saat ini saya lihat, mereka kayaknya males lagi membaca dengan kehadiran HP. Itu tadi yang dikatakan bahwa ada generasi alpha, jadi hanya mereka mengandalkan HP. Kira-kira bagaimana kira-kira? sehingga semangat literasi numerasi mereka kembali timbul seperti sedekalah.
Karena saya lihat apabila ada tugas, selalu mengandalkan HP-nya saja. Itu mungkin pertanyaan saya dan terima kasih untuk Bapak Peneliti dan Ibu Moderator supaya mungkin bisa dipertajam lagi. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih Bapak atas pertanyaannya. Selanjutnya silakan Pak Andika untuk langsung menjawab pertanyaan dari Pak Andi. Baik, terima kasih Kak Ana.
Luar biasa sekali Pak Andi pertanyaannya. Keren, ada dua pertanyaan dari Pak Andi. Ya Bapak, yang pertama pertanyaannya, izin menjawab ya Bapak. Bapak tadi tanya terkait asesmen. Asesmen yang memungkinkan untuk kata, 200 kata gitu Pak ya.
200 kata ya. Jadi begini Bapak di Google Form sebenarnya sudah bisa juga ya. Namun nih Pak, jika kita sudah menggunakan ini Bapak, ingin lebih progresif lagi nih Pak.
Ini konteksnya untuk membuat esai atau membuat sebuah naskah atau karya tulis atau apa Pak. Kita bisa gunakan itu Pak yang namanya. Dokumen. Jadi ada tempatnya sendiri. Fungsinya dokumen ini untuk apa.
Fungsinya Google Set ini untuk apa. Google Word. Microsoft Word. Seperti itu Pak ya. Kemudian.
Ini kita harus lebih tahu tuh Pak. Fungsinya untuk apa. Nanti di Google Form misalkan menggunakan Google Form. Kita gunakan fitur attachment. Atau bisa diunggah gitu Pak dokumennya.
Nah ini sebenarnya juga bisa tuh Pak. Ketika kita menggunakan Canva. Di fitur kanva juga bisa memungkinkan dokumen ketika kita ingin memberikan sebuah penugasan kepada murid.
Nah ini juga mampu untuk melakukan kolaborasi. Di dalam kelasnya kanva sendiri juga boleh. Atau mengirikan tautannya. Dan yang paling menarik di sini juga puisis Bapak.
Untuk sekaligus menjawab pertanyaan yang kedua nih Pak. Benar sekali Pak, ini adalah tantangan kita bersama ya. Perkembangan zaman yang sudah semakin besar untuk anak-anak saat ini.
Tidak di ini ya Pak. Saya melihat anak-anak bayi saja Pak. Konten-konten bayi ini viewernya luar biasa sekali Pak. Kalah konten dewasa Pak. Ini artinya apa?
Berarti banyak ditonton sama bayi-bayi gitu ya Balita. 5 tahun ke bawah. Nah ini seperti apa nih?
Kalau kita bayangkan 10 tahun lagi akan seperti apa tuh? tentunya akan lebih dari saat ini. Kembali lagi ke assessment. Sebaiknya seperti yang saya sampaikan tadi, ketika kita memberikan sebuah assessment, di kuisis itu juga banyak. Ada fitur yang namanya mengirim dengan sebuah video, mengirim dengan sebuah audio.
Kita bisa manfaatkan fitur itu supaya murid bisa langsung menjawab secara langsung menggunakan video. Jadi yang namanya AI pakai gini. Nah, mungkin seperti itu Bapak Andi yang sempat saya sampaikan atau saya jawab. Semoga menjawab Bapak ya.
Saya kembalikan ke Kak Anna. Oke baik, terima kasih Pak Andika sudah menjawab pertanyaan dari Pak Andi. Semoga dapat terjawab ya Bapak, terima kasih.
Oke baik Bapak Ibu dan juga Pak Andika, kita beralih ke pertanyaan yang ada di link Mentimeter. Pertanyaan dari Bapak Nobertus Victor I. Saya ingin bertanya bagaimana solusinya memberikan materi efektif tanpa media teknologi, Pak? Dikarenakan di tempat saya mengajar kurang fasilitas.
Silahkan Pak Andika untuk langsung menjawab. Ini pertanyaannya kurikulum merdeka banget nih, Pak. Terima kasih Bapak Nobertus Victor I. Kalau yang saya tangkap ini Pak... Dari kru-kru Merdeka ini sesuai dengan pertanyaannya Bapak. Jadi kita tidak harus memanfaatkan teknologi kalau kondisi sekolah kita, kemudian apa yang kita miliki di sekolah, di rumah, kita tidak perlu memaksakan juga untuk menerapkan teknologi digital terutama.
Nah ini kita balik lagi nih. solusinya ketika kita tidak ingin atau terbatas tuh dengan mengerjakan teknologi digitalnya seperti apa banyak sekali Pak cara-cara saya Bapak ketika mengajar karena saya mengajar juga tidak selalu tidak melulu menggunakan teknologi Pak jadi saya kombinasikan Pak dengan apa yang disukai yang diminati murid saat itu tuh saya Misalnya nih Pak, mungkin di tempatnya Bapak juga sama, murid itu apalagi di jenjang SD, kadang musiman, musim kartu, musim layangan, musim kelereng, musim apa. Ini yang bisa kita manfaatin, apa yang dia sukai. Kalau saya seperti itu, Pak. Contoh nih Pak, ketika saya ingin mengejar matematika, maksudnya materi matematika tentang perkalian dan pembagian.
Mereka suka main wayang. Jadi saya main Pak Atip. Suka wayang ya.
Jadi saya tidak melarang itu Pak. Main wayang. Oke, main. Tapi saya integrasikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin saya capai. Jadi main itu murid.
Jumlah awalnya berapa sih punya kamu? Kemudian punya temannya berapa? Kemudian saya main itu Pak. Integrasikan dengan tujuan pembelajaran yang sudah saya buat. Seperti itu.
Banyak sekali Pak dengan cara-cara yang mungkin bisa diterapin yang sesuai dengan interpretasi Pak. Apa yang murid inginkan. Tentunya juga memperhatikan lagi dari kesiapan belajarnya murid. Jadi kalau murid belum siap, mau diintegrasikan dengan teknologi pun, itu sepertinya tidak akan optimal. Kelasnya tidak akan efektif.
Jadi perhatikan dari kesiapan belajarnya juga Pak. Banyak sekali Pak, bisa Pak. Mau contoh lagi mungkin Pak ya? Atau cukup pertanyaan yang lain?
Oke, mungkin kita bisa next ke pertanyaan selanjutnya. Pak Andika, terima kasih. Baik, terima kasih Kak Ana dan Kak Mbak Betus.
Oke, ada yang bertanya, bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam belajar bagi sekolah? yang memiliki keterbatasan gaul hanya ada laptop pribadi, ponsel pintar, dan internet silahkan tanya oke terima kasih Bapak ya Bapak siapa ini namanya nih Pak Narsum belum ada ini ya namanya ya ya jadi Bapak-Ibu, ini terbatasnya, berarti Bapak ini sudah mengetahui itu, sudah mengidentifikasi karakteristik di sekolahnya. Gawainya juga terbatas. Hanya laptop pribadi, konser pintar, dan juga internet.
Internetnya sudah ada, berarti di perangkatnya nih, perangkat yang terbatas di sekolah. Nah, ini coba nih Pak, kalau mau mengoptimalkan dengan cepat gitu ya, dengan cepat dalam hal ini. Sebenarnya kita bisa konsultasi dengan kepala sekolah, bagaimana supaya sekolah jadi punya surplusnya, punya kerumpuk, jadi punya internet yang lebih memadai. Bisa dikonsultasikan dengan mungkin mengajukan proposal dan sebagainya. Untuk saat ini, Bapak bisa menggunakan mode, kalau misalkan kita menggunakan platform yang sudah menjadi mitranya pemerintah, ini akan digunakan.
GWE, Guru Workspace for Education, dan juga kuisis. Dan ini semuanya sebenarnya bisa diakses secara offline, Pak. Contohnya ketika kita akan melakukan sebuah asesmen awal, kita bisa membuatnya secara tercetak.
Jadi buatnya di rumah dulu, atau ketika ingin membuat sebuah asesmen atau pembelajaran, menampilkan sebuah media pembelajaran, bisa diunduh dulu atau ditampilkan dari gawanya Bapak ke... layar seperti itu kalaupun disini tidak ada layar yang keterangannya ya proyektor dalam hari ini Itu bisa kita manfaatin di ini, Pak. Banyak cara untuk dimanfaatkan ini, Pak. Oke, ponsel pintar dan internet.
Hanya laptop pribadi, ponsel pintar dan internet. Berarti tidak punya proyektor. Jadi kita manfaatin itu, Pak. Di perencanaan, pastikan Bapak sudah ada nih yang akan dibawa ke kelas ketika pembelajaran.
Jadi di perlancaran itu, saya nggak bisa untuk menampilkan di layar. Berarti bukan video yang akan dipakai. Berarti harus tercetak semua. Karena kita tidak punya tools, alat, sebagai proyektor ini menampilkan secara umum kepada murid.
Jadi cetak semua boleh. Jadi seperti itu, Pak. Kalau puisis, mungkin kalau puisis mode kertas tidak memungkinkan juga. Karena puisis mode kertas, karakteristiknya harus menampilkan pertanyaan dan juga ada jawaban di layar proyektor.
Jadi solusinya gimana? Terapiin di mode paper aja dulu Pak. Sambil konsultasikan dengan kepala sekolahnya mungkin untuk pengadaan proyektor dan sebagainya.
Mungkin seperti itu Kak Ana. Semoga menjawab. Oke.
Terima kasih Pak Andika atas jawabannya. Jadi lebih tantangan bagi Bapak Ibu Guru untuk berinovasi lebih kreatif lagi dengan situasi kondisi yang ada. Oke. Pertanyaan tadi sekaligus menutup perjumpaan kita di hari kedua ini.
Sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak Pak Andika sudah bersama kita di hari kedua ini. Mungkin dari Pak Andika ada ingin memberikan pesan bagi Bapak Ibu, silahkan. Bapak mohon maaf masih di mute.
Walau, masih di mute ya. Baik, sedikit mungkin. Sebelumnya Bapak Ibu, terima kasih. Pada sesi yang sangat luar biasa ini, saya juga banyak belajar tentang bagaimana cara kita semuanya berproses nih Bapak Ibu.
Jadi dari saya mohon dimaafkan nih jika ada yang kurang berkenan dan mungkin untuk penutup juga. Dan ini mungkin juga sebagai bahan refleksi kita bersama pada malam hari ini sebagai penutup. Yuk!
Bapak Ibu, kita gerak dan terus tumbuh. Dapatkan informasinya secara utuh. Tetaplah menjadi pendidik yang tangguh.
Karena tidak ada yang tahu apakah umur kita sampai besok subuh. Seperti biasa, saya Ndek Kevaris. Selamat malam. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
Terima kasih Bapak. Tadi sudah memberikan motivasi yang luar biasa sekali. Semoga Bapak Ibu dapat termotivasi dan juga semangatnya semakin besar seperti itu.
Sebelum ditutup, mari kita adakan foto bersama terlebih dahulu. Bapak Ibu silakan untuk diaktifkan kameranya. Oke baik, saya hitung hingga hitungan ketiga Bapak Ibu.
Satu, dua, tiga. Oke, boleh lagi berganti pose. Satu, dua, tiga. Oke, sekali lagi Bapak Ibu. Satu, dua, tiga.
Oke, terima kasih Bapak Ibu yang sudah bergabung hari ini. Antusiasmenya saya, Cungi Jempol, luar biasa sekali. dan semoga di hari esok juga tidak kalah semangat dibandingkan dengan hari ini. Dan juga terima kasih banyak ke Pak Andika, semoga Bapak selalu sehat dan juga sukses selalu, dan kita bisa dipertemukan di kegiatan selanjutnya Bapak, terima kasih. Oke, dan saya rasa cukup sekian untuk hari ini Bapak Ibu, sampai jumpa di hari esok, selamat malam dan selamat beristirahat, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hai semua selamat malam selamat malam selamat malam selamat malam semua nya Sampai jumpa semuanya lalu besok absen ke Hai seinggris selamat beraktifitas selanjutnya hari siang semangat untuk hari esok selamat berjumpa di hari kurenihar tipe turun kembali bye-bye Hai pengaruh aja suka-suka minggu-minggu tanya nih hari kecelakaan presensi enggak ya Hai pagi ini ini ada-ada ini link-link daftar aja nih saling hai hai Hai Terima kasih. Diklat online, sumber belajar bersama Diklat online, diklat online Diklat online, sumber belajar bersama Diklat online, diklat online Diklat online, sumber belajar bersama Ayo semua belajar dimana saja Dengan cara menyenangkan Kapan saja Pendidikan dan pelatihan Dengan diklat terpercaya Dari semua tujuan mulia Pendidikan kita bersama di cloud online super belajar bersama bersama di cloud online super belajar bersama selamat datang dan terima kasih Bapak Ibu guru online ikat online super belajar bersama Hai Di Club Online, sumber belajar bersama Kuyen Di Club Online, di Club Online Kita online, sumber belajar bersama Di Club Online, di Club Online Di Club Online, sumber belajar bersama