Sistem Pengolahan Air Limbah
Sistem pengolahan air limbah terdiri dari beberapa tahapan yang saling berkesinambungan:
1. Pengolahan Pendahuluan
- Unit yang terlibat: Bar screen dan grid chamber.
- Fungsi Bar Screen: Memisahkan sampah dari air limbah.
- Fungsi Grid Chamber: Memisahkan pasir dan partikel berat lainnya.
- Tujuan: Memisahkan bahan-bahan yang dapat mengganggu proses selanjutnya.
2. Pengolahan Pertama
- Unit yang terlibat: Pengendapan pertama.
- Fungsi: Mengendapkan partikel suspensi yang terbawa dari pengolahan pendahuluan.
- Proses: Partikel suspensi mengendap menjadi lumpur.
- Karakteristik: Terdapat dua bentuk tangki pengendapan: persegi dan bulat.
- Tangki persegi: Inlet di salah satu sisi, outlet di sisi seberang.
- Tangki bulat: Inlet di tengah, outlet di pinggir.
3. Pengolahan Kedua
- Unit yang terlibat: Tangki aerasi dan tangki pengendapan kedua.
- Fungsi Tangki Aerasi: Mikroorganisme memakan bahan organik dari pengolahan pertama.
- Proses: Oksigen diperoleh dari aerasi, mikroorganisme berkembang menjadi flok.
- Pengendapan Kedua: Flok mikroorganisme diendapkan menjadi lumpur.
- Rasio FM (Food to Microorganism): Perbandingan antara makanan dan mikroorganisme.
- Rasio FM tinggi: Tangki aerasi berbentuk persegi.
- Rasio FM rendah: Tangki oxidation ditch.
- Supply udara: Menggunakan aerator blower atau impeller.
4. Pengolahan Ketiga
- Fungsi: Pemberian akhir untuk meningkatkan kualitas air sebelum dibuang atau didaur ulang.
- Tujuan: Menghilangkan senyawa anorganik, nitrogen, dan fosfor.
- Desinfeksi: Agar air limbah yang diolah memenuhi baku mutu lingkungan.
Catatan Tambahan
- Sampah yang tertangkap di Bar Screen: Kertas, daun, tisu, pampers.
- Partikel di Grid Chamber: Pasir, kerikil, kancing baju.
- Pembersihan Unit: Bar screen dan grid chamber perlu dibersihkan secara berkala.
- Pengendapan: Lumpur dari pengendapan pertama dan kedua berbeda; lumpur kedua berupa flok mikroorganisme.