4 hal yang akan gue jelasin di video kali ini adalah hal yang sangat mendasar yang perlu kita tahu untuk baca laporan keuangan. Ini adalah kerangka berpikir yang minimal harus lo punya supaya lo gak bingung-bingung amat ketika bertemu dengan istilah-istilah ini. Gak pedulilah terbelakang pendidikan lo apa, asalkan lo udah lulus SMP, gue cukup yakin lo akan mampu memahami konsep sederhana dari istilah-istilah yang akan gue jelasin kali ini. Gue akan membahas apa itu aset.
Liabilitas, ekuitas, dan laba. Di video sebelumnya, gue udah jelasin sedikit banget tentang laba dan hubungannya dengan pertumbuhan penjualan. Lo bisa cek videonya, linknya ada di pojok kanan atas. Kali ini bukan cuma laba, gue akan jelasin tiga sisanya.
Tapi seperti biasa, gue akan memberikan lo sedikit ilustrasi. Usahanya masih sama, bakso, perusahaan bakso A. Perusahaan bakso A ini punya harta dong. Harta yang kayak gimana? Ya lu total-totalin aja nih dari semua yang keliatan di ilustrasi ini, sama kira-kira aja lah ya.
Ada gerobak, panci, mangkok, gas LPG, ada juga pasti baksonya, mie, bihun, saus-sausan, mecin, sawi, dan kawan-kawan, terus juga ada kursi dan lain sebagainya. Yang setelah ditotal-total, harga semua barang tersebut adalah 10 juta rupiah. 10 juta ini disebut sebagai aset. Gini-gini, total dari semua kekayaan yang dimiliki perusahaan bahasa ini disebut sebagai aset.
Oke, lanjut ya. Ternyata setelah ditanyatanya lebih lanjut, ada nih barang yang ternyata statusnya masih ngutang kepada orang lain. Misalnya, baksonya ternyata masih ngutang dari ibu Budi. Ya nggak apa-apa dong, kan akan dibayar ketika bakso jualannya laku.
Jadi, ngutang ini adalah... adalah sesuatu yang wajar dan sah-sah aja. Dan ternyata waktu ditanya-tanya lagi, kursi bakso-nya masih ngutang juga.
Karena kursi ini statusnya minjem dari Pak Benny. Sisa barang lainnya, dimiliki secara langsung oleh si tukang bakso. Setelah ditotal-total, barang yang statusnya masih ngutang, itu nilainya adalah 2 juta rupiah. Nah, 2 juta ini disebut sebagai liabilitas.
Semua kekayaan yang statusnya bukan milik si tukang baso dan harus dibayar di kemudian hari disebut sebagai liabilitas Intinya, liabilitas adalah hutang Lanjut dulu lagi ya Yang ketiga, setelah aset dan liabilitas, gue akan jelasin tentang ekuitas Apa sih ekuitas? Tadi kan ada nih, barang-barang yang memang dimilih yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Yang berarti statusnya bukan mutang nih, tapi kepunyaan sendiri. Total nilainya ternyata setelah dihitung adalah 8 juta rupiah. Udah, segitu aja.
Gampang kan? Gue nggak tau lo sadar atau nggak, tapi tadi kan kita sempet ngitung ya di awal bahwa total dari seluruh kekayaannya adalah 10 juta. Terus dia punya hutang 2 juta berupa bakso dan kursi.
Dan dia punya modal bersih senilai 8 juta rupiah. Kalau lo perhatiin di sini, Kekayaan total perusahaan basonya adalah hutang ditambah dengan modal bersih alias aset sama dengan liabilitas ditambah dengan ekuitas. Iya kan? 10 juta kekayaan tadi setelah dibedah sedikit lebih dalam ternyata terdiri dari 2 juta dalam bentuk hutang dan 8 juta dalam bentuk modal bersih. Tujuannya apa sih?
Kita tahu aset berapa, liabilitas berapa, ekuitas berapa. Tujuannya ada banyak banget. Secara sekilas aja, normalnya kita akan cari perusahaan yang mana utangnya lebih kecil daripada total kekayaan bersihnya. Tuh, kenapa gitu?
Ya karena wajar aja dong. Di mana-mana, kalau utang lebih banyak dibandingkan dengan modal bersih, kita takut nanti suatu saat bisnisnya kenapa-napa bisa aja bangkrut dong kalau kebanyakan utangnya. Meskipun pada kenyataannya, ada model bisnis yang utangnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan modal bersihnya.
Misalnya bentuk bisnisnya adalah bank. Tapi secara umum, baiknya kita mencari perusahaan yang liabilitasnya lebih kecil dibandingkan dengan ekuitasnya. Setuju?
Next ya. Nah, yang terakhir ini tentang laba. Tapi gue nggak mau jelasin terlalu banyak. Karena ya lo pasti tahu, ini tukang basonya jualan, nggak lain nggak bukan untuk mencari laba atau bahasa lainnya adalah keuntungan.
Kita lanjut aja ya. Gue akan mengajak lo untuk membaca data di laporan keuangan asli milik perusahaan Ultra Jaya. Lo pasti tau ini perusahaan apa? Gue sengaja pilihin perusahaan yang mampu dengan mudah kita bayangin sama-sama. Perusahaan ini jualan minuman seperti susu ultra, teh kotak, dan lain-lain.
Ini laporan keuangan tahunan tahun 2019 milik Ultrajaya. Ketika lo buka laporan keuangan tahun 2019, di halaman keempat langsung ada informasi mengenai total aset dari Ultrajaya. Oh iya, ngomong-ngomong, untuk di video ini gue nggak akan jelasin terlalu dalam dulu, gue akan jelasin secara umum biar lo pada familiar dulu nih dengan laporan keuangan.
Di sana, total asetnya tertera sekian. Tapi ingat jangan lupa, angka ini dinyatakan dalam jutaan rupiah. Jadi, 6,6 juta tadi dikali 1 juta dulu.
Hasilnya adalah 6,6 triliun. Jadi, di otak kita harusnya udah muncul nih angka 6,6 triliun. Lu bayangin, semua gedung, pabrik susu, sapi-sapinya, terus segala macam kebun teh milik Ultrajaya, itu total nilainya adalah 6,6 triliun.
Gimana? Kebayang? Next.
Persis di halaman selanjutnya, ada keterangan liabilitas dari Ultrajaya. Tadi inget ya, liabilitas adalah hutang, yaitu senilai 953 miliar. Nah, lu bayangin lagi di otak lu, bahwa Ultrajaya memiliki hutang sebesar 953 miliar.
Hutangnya dalam bentuk apa? Ya, itu mah nanti aja lah ya. Sekarang, lu simpen dulu angkanya di otak lu.
Atau lu catat di kerdas 953 miliar, gitu. Selanjutnya kita ke ekuitas dulu. Kita scroll ke halaman selanjutnya.
Langsung kita lihat ke kata total ekuitas, yang nilainya 5,6 triliun. Yang berarti kekayaan bersih atau modal bersih dari perusahaan ultrajaya adalah 5,6 triliun. Dan lo bisa lihat nih di bawahnya, persis dari kata total ekuitas, ada bacaan total liabilitas dan ekuitas, yang nilainya adalah 6,6 triliun.
Apakah lo familiar dengan angka 6,6 triliun? Iya. Harusnya lo sedar bahwa total liabilitas dan ekuitas disebut juga sebagai aset. Jadi bener kan di awal bahwa aset adalah liabilitas ditambah ekuitas? Oke, selamat.
Yeay! Lo harusnya udah mulai kebayang konsep dari aset, liabilitas, dan ekuitas. Pertanyaan selanjutnya adalah, terus kalau udah kebayang, fungsinya apa? Gue tau hal-hal seperti itu. Seperti yang gue bilang di awal video ini, konsep dasar ini berfungsi sebagai modal elu.
untuk memahami rasio keuangan lainnya. Walaupun saat ini lo cuma tahu definisi dari aset, liabilitas, dan ekuitas aja, hal itu udah cukup membantu lo untuk membayangkan ini perusahaan bagus atau enggak. Hanya dari ketiga istilah itu.
Balik lagi ke perusahaan ultra jaya. Asetnya 6,6 triliun, yang terdiri dari liabilitasnya 953 miliar dan ekuitasnya 5,6 triliun. Misalnya lo bayangin nih, dunia ini kacau balau.
Misalnya ya, sehingga orang-orang nggak beli lagi nih susu ultra atau tekotak, yang sebenarnya nggak mungkin lah ya, nggak beli gitu. Intinya lagi ada masalah lah di perusahaan Ultrajaya. Apakah hutang 953 miliar ini akan jadi masalah bagi Ultrajaya? Jawabannya jelas, sangat bukan masalah. Kenapa?
Karena kekayaan bersihnya Ultrajaya aja itu 5,6 triliun. Hutang yang cuma 953 miliar, itu dengan mudah bisa dibayar oleh Ultrajaya. Dari kisah ini, hikmahnya adalah kalau lo cari perusahaan, usahain cari perusahaan yang hutangnya lebih dikit dibandingkan dengan modal bersihnya. Biar kalau nanti ada masalah, perusahaannya dengan mudah bayar hutangnya dan nggak dibayang-bayangi akan kebangkrutan.
Kan kalau kita milih perusahaan yang ujung-ujungnya bangkrut, uang investasi kita hilang dong, ya nggak? Dengan lo tau ini, harapannya adalah lo bisa memilih perusahaan yang kondisi keuangannya baik, yang utangnya sedikit. Karena, nggak semua perusahaan kondisi keuangannya baik. Gue rasa cukup. Semoga penjelasan gue tentang aset, liabilitas, ekuitas, dan sedikit tentang laba, mampu membantu lo punya kerangka berpikir yang baik tentang istilah-istilah tersebut.
Sekian video kali ini. Pesan gue tetep, jangan malu untuk belajar saham dari nol.