apa yang menjadi visi dan misi daripada program studi kita. Jadi tentunya saya berharap bahwa sedapat mungkin Bapak dan Ibu sekalian sebagai mahasiswa program Pasca Sarjana IAIN Parepare ini penting untuk kita hafal. Paling tidak visi dan tujuan daripada program studi kita itu dihapal. Karena ini penting karena di setiap kali kita melakukan agredikasi program studi itu pasti akan diperlukan juga mahasiswa untuk berpartisipasi di dalam kegiatan untuk mengetahui sejauh mana atau seberapa jauh pemahaman mahasiswa itu tentang visi daripada program studinya. Nah, visi daripada program studi kita seperti ini.
Jadi ini ada unggul dalam kajian teknologi pembelajaran. kita itu fokusnya kepada teknologi pembelajaran PAI. Ini saya ulang kembali, visinya ini sedapat mungkin bisa dihapal Bapak-Ibu sekalian, unggul dalam kajian teknologi pembelajaran PAI yang akulturatif, religius, moderat, dan inovatif. Yang mana yang akulturatif di sini, ini adalah merupakan turunan daripada visi IIN pare-pare yang kemudian diturunkan juga menjadi visi daripada program pasca sarjana.
Di program studi pendidikan agama Islam dibuatkan juga visinya seperti ini, yang akulturatif ini adalah bagaimana kita menyatukan antara nilai-nilai budaya yang ada di dalam masyarakat kita yang lokalistik barangkali, yang ada di... pare-pare itu dengan nilai-nilai islami ataupun juga barangkali nilai-nilai kultur yang ada di dalam masyarakat Indonesia karena kita tahu program studi pendidikan agama Islam yang menyelenggarakan pendidikan virtual bukan jarak jauh ya, tetapi pembelajaran virtual itu juga ternyata ada mahasiswanya di luar daripada pare-pare. Sehingga kultur budaya yang ada secara nasional itu juga mungkin kita perlu pahami. Kita kemarin bisa melihat bagaimana kultur budaya yang dikembangkan pemerintah kita saat sekarang ini, yaitu dengan berpakaian tradisional ketika misalnya hari besar keagamaan.
Eh, sorry. Hari Besar Nasional, jadi kemarin peringatan 17 kita lihat hampir di setiap daerah bahkan di tingkat nasional itu menggunakan pakaian-pakaian adat. Nah kultur-kultur inilah yang kemudian saya kira diintegratifkan dengan suasana diakulturasi dengan nilai-nilai keislaman. Kita ingin tentu bagaimana program studi pendidikan agama Islam yang berbasis teknologi, dalam proses pembelajarannya ini itu bisa mengakumulasi menyatukan kultur-kultur yang ada dengan nilai-nilai keagamaan agama Islam itu terus kemudian kita juga harus religius, dalam artian barangkali bukan hanya ditandai oleh kalau saya lihat ini Bapak dan Ibu ini sudah Pak Alfian, Pak Nasrullah itu kelihatan nilai-nilai religiusnya ya Nilai-nilai religiusnya itu mungkin terlihat dari peci. Terkadang saya juga menggunakan itu.
Kemudian kalau dalam nuansa-nuansa akademik, saya juga biasa terkadang menggunakan itu. Tapi untuk hari ini dan kemarin itu saya belum. Mungkin dalam perkuliahan nanti kita akan...
sering-sering juga menggunakan itu. Itu karena ada nilai-nilai religius. Yang perempuan tentu ada nilai-nilai religius yang dimunculkan misalnya saja dengan, katakanlah misalnya dengan pakaian-pakaian yang tentu menggambarkan ciri-ciri nilai religius itu. Terus kemudian itu dalam berpakaian, dalam hal bersikap juga tentu kita berharap juga seperti itu. Ada nilai-nilai akademis, ada nilai-nilai religius.
Terus kemudian ada lagi yang disebut dengan moderat. Moderat dalam artian adalah bagaimana kita memiliki pemahaman yang komprehensif. Jadi yang komprehensif itu tentang... Katakanlah misalnya nilai-nilai agama yang dianut oleh seluruh agama yang ada di Indonesia ini adalah nilai-nilai ketuhanan.
Maka sifat moderatnya itu adalah bagaimana kita menghargai orang lain dengan nilai-nilai agamanya mereka. Jadi itu kita harus ada ini. Makanya ada materi yang diberikan kepada Anda itu adalah moderasi agamanya.
Ini adalah salah satu yang kemudian. Kemudian ada unggul dalam bidang inovatif. Inovatif dalam artian adalah bagaimana kita menanamkan di dalam diri kita, Bapak dan Ibu sekalian, itu adalah nuansa bisa menemukan hal-hal yang baru di dalam konteks pembelajaran. Inilah yang kemudian saya kira. menjadi item yang cukup penting untuk bisa kita pahami dalam kaitannya dengan visi.
Nah misinya itu yang pertama adalah bagaimana menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas mengelalui teknologi pembelajaran PAI berbasis akulturasi. Akulturasi budaya dan Islam. Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran kita itu adalah mengusung teknologi pembelajarannya.
Jadi di antara yang teknologi pembelajaran, mungkin ketika kita misalnya presentasi, paling tidak misalnya kita bisa menampilkan hasil presentasi dari PPT, kanva, terus kemudian ada lagi banyak presi, banyak teknologi-teknologi. pembelajaran yang bisa kita kembangkan, yang bisa kita adaptasi untuk melakukan proses pembelajaran itu. Yang akulturatif dan ada nilai-nilai budayanya.
Ini tidak boleh lepas dari hal tersebut karena kita tahu program studi pendidikan agama Islam itu adalah berbasis teknologi, sementara iain pare-pare. visinya itu adalah akulturasi budaya dan Islam. Yang kedua, jadi selain kita menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang kita laksanakan prosesnya di dalam kelas, kita juga diharapkan untuk bisa melakukan penelitian.
Nah, proses penelitian ini mungkin suatu saat Bapak Ibu sekalian yang katakanlah misalnya punya prestasi bagus di dalam hal kaitannya dengan penelitian. bisa membuat proposal, bisa melihat artikel-artikel, dan bisa melakukan citasi-citasi jurnal ilmiah, baik nasional maupun internasional, maka kemudian suatu saat mungkin akan dimintai Bapak dan Ibu itu untuk menjadi pendamping atau menjadi bersama-sama sebagai tim kolaboratif melakukan penelitian, tentu penelitian yang ada kaitannya dengan bidang. yang kita tekuni yaitu bidang pendidikan agama Islam yang tentunya dia harus sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat sekarang ini.
Nah penelitian yang kita kembangkan Bapak Ibu yang punya potensi itu harus misalnya kreatif. Kreatif dalam artian Bapak Ibu sekalian itu harus punya wawasan yang komprehensif bagaimana meramu. Jadi kreatif bagaimana meramu berbagai komponen ide-ide atau isu-isu yang berkembang saat sekarang ini untuk kemudian dijadikan sebagai bahan penelitian kita. Bagaimana juga kita memasukkan hal-hal yang sifatnya inovasi, inovatif di dalam penelitian kita.
Nah, sudah dua saya kira menjadi misi daripada program studi kita. Yang pertama adalah pengajaran, yang kedua adalah penelitian, terus kemudian yang ketiga adalah ini. pengabdian kepada masyarakat. Bapak-Ibu sekalian tentu masih tetap dibutuhkan juga walaupun aktif di dalam perkuliahan, tetapi nilai-nilai pengabdian kepada masyarakat itu tetap juga harus dijunjung tinggi. Suatu saat mungkin misalnya Bapak-Ibu dilihat potensinya bagus, Bapak-Ibu misalnya dibutuhkan untuk menjadi penceramah, gitu ya, hutbah jumat misalnya.
atau keberangkali misalnya masjid kita di Iaien Parepare atau misalnya di kawasan Parepare keturangan pencerama misalnya. Maka kalau yang laki-lakinya di bulan-bulan suci Ramadan misalnya itu akan diundang, akan dipanggil, siapa yang bisa cerama, siapa yang bisa memberikan pengajian. Ibu-ibu juga seperti itu.
Jadi bapak dan ibu yang punya potensi untuk bisa mengabdi di dalam kehidupan bermasyarakat. itu tentu kita berharap suatu saat nanti akan diakomodasi karena Bapak-Ibu sekalian ini, misi kita adalah bagaimana kita menyelenggarakan pengabdian kita kepada masyarakat. Itu dari nilai religiusnya.
Kita juga berharap pengabdian kepada masyarakat bukan cuma dari segi religiusnya saja, tetapi bagaimana kita berpartisipasi di dalam kegiatan-kegiatan yang sifatnya kemasyarakatan, gotong royong, dan lain sebagainya. Itu tentu harus terapulturasi di dalam nilai-nilai budaya kita dan nilai-nilai keislaman kita. Kemudian misi kita yang selanjutnya yang keempat adalah menyelenggarakan kerjasama yang sifatnya lokal, nasional, ataupun internasional.
dalam rangka meningkatkan kompetensi daripada lulusan program studi pendidikan agama Islam ini. Kemarin Bapak-Ibu sekalian, saya menawarkan kepada Bapak-Ibu sekalian, nanti ini ada angin segar sih sebenarnya saat sekarang ini, bahwa mahasiswa S2, S3 itu tidak lagi dibebankan untuk membuat apa itu. Ada yang tahu isunya? Nah, tidak lagi dibobankan untuk membuat tesis ya. Jadi sepertinya karya ilmiah dalam bentuk tesis itu sudah bukan lagi momok yang menakutkan untuk bisa selesai.
Nah, itu sementara sekarang ini mudah-mudahan di lembaga penjaminan mutu itu sementara digodok bagaimana aturan untuk bisa mereduksi pembuatan tesis itu bagi mahasiswa kita untuk bisa selesai, tetapi tentu dengan catatan bahwa ada produk-produk yang lain yang bisa menggantikan itu. Jadi misalnya kita kalau menurut Menteri kan misalnya ada produk-produk yang sifatnya inovatif yang bisa menggantikan hasil karya tesis, itu boleh tidak memakai tesis begitu. Nah... Yang lain juga ternyata penulisan karya tulis ilmiah.
Kemarin itu kakak leting Anda, itu masih dibebankan untuk bisa sebelum selesai, itu hasil karya tesisnya itu harus dijurnalkan dulu. Jadi itu adalah merupakan persyaratan utama sebelum ujian tutup. Nah, ternyata kalau menurut aturan yang baru ini nanti, jadi mudah-mudahan cepat digarap.
Anda juga mungkin selain daripada tidak lagi dibobankan untuk membuat tesis Tidak lagi dibobankan juga untuk membuat jurnal Tapi itu masih merupakan satu himbauan yang disampaikan oleh menteri Terus kemudian nanti akan dijabarkan Mudah-mudahan nanti Anda yang bisa menikmati itu ya Kebijakan-kebijakan yang sifatnya untuk tidak lagi tidak lagi dibuat seperti itu nah tetapi ini ada tetapinya ada kegiatan yang sangat urgent yang saya kira penting untuk kita tahu karena kita akan melakukan kerjasama yang sifatnya lokal maka Bapak Ibu sekalian mungkin suatu saat akan di undang atau dibebankan kepada setiap program studi itu untuk ikut dalam semacam benchmarking, semacam study tour atau benchmarking ke lembaga-lembaga atau perguruan tinggi yang lain yang tentu hasilnya nanti kita harapkan Bapak Ibu nanti akan presentasi atau seminar di presentasi makalah di satu tempat begitu. Apa kesifatnya lokal? Kalau lokal misalnya yang...
Iain Parepare mungkin yang sifatnya lokal, presentasi misalnya di program Pasca Sarjananya UMPAR program Pasca Sarjananya apalagi misalnya yang ada di Parepare, itu sifatnya lokal, kalau Bapak Ibu nanti diharapkan juga ada yang sifatnya nasional maka Bapak Ibu harus misalnya mungkin ada yang ke Sulawesi Tengah, ada yang sampai ke misalnya ke Jakarta barangkali untuk... melakukan presentasi dalam rangka kita melakukan kerjasama ini. Mungkin juga ada yang sifatnya kemarin itu ada yang kita lakukan, tetapi dalam taraf masih antara dosen dengan dosen yaitu kita melakukan kerjasama dengan menghadirkan pembicara-pembicara internasional.
Misalnya ada yang dari Malaysia, ada yang dari Singapura, terus kemudian ada yang kemarin yang kalau dari PBI, itu ada yang kita hadirkan dari... Kan ada kalau tidak salah kemarin itu ya. Ada pembicara internasional.
Nah kita berharap juga pengganti daripada penyusunan tesis dan karya tulis ilmiah, Bapak-Ibu nanti diharapkan untuk bisa berdampingan dengan dosen untuk menjadi pembicara di tingkat-tingkat lokal, nasional maupun internasional. Nah kita berharapkan tentu didukung nanti Bapak-Ibu sekarang ini digenjot untuk bisa juga memahami dua bahasa paling tidak dua bahasa asingnya bahasa apa itu Bapak Ibu sekalian Inggris Arab Arab Inggris Arab jadi kemarin itu bahkan sudah di apa disampaikan untuk dimasukkan dimatrikulasi ini dan Nah selanjutnya ada pun tujuan daripada program studi kita, itu paling tidak ada 6, 1, 2, 3, 4, 5, 6 tujuan daripada program studi kita Bapak Ibu, ini yang pertama adalah bagaimana kita meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran melalui teknologi pembelajaran PAI, ini adalah merupakan tujuan daripada misi 1. Kualitas daripada pendidikan dan pengajaran ini berbasis teknologi itu sudah harus kita tingkatkan, apalagi proses pembelajaran yang mungkin sebagian besar akan kita lakukan yaitu dengan menggunakan teknologi informasi saat sekarang ini, baik melalui Zoom maupun aplikasi-aplikasi lainnya. Yang kedua adalah menghasilkan lulusan yang berkualitas dan profesional. Tentu yang kita harapkan lulusan yang berkualitas profesional tentu di dalam bidang pendidikan agama Islam.
Kemudian menghasilkan penelitian yang kreatif dan inovatif dalam bidang PAI seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini lengkap Bapak-Ibu sekalian kemana arah daripada tujuan proses daripada pembelajaran kita. Yang selanjutnya adalah meningkatkan publikasi ilmiah dosen dan mahasiswa dalam bidang pendidikan seperti yang saya katakan tadi.
Jadi bagaimana kita meningkatkan publikasi ilmiah walaupun kita tahu bahwa sudah bukan menjadi kewajiban, tetapi bersama Anda mahasiswa dan dosen itu diharapkan tetap bisa saling berdampingan untuk menghasilkan karya tulis. yang mungkin akan dibebankan kepada Anda, bukan sebagai salah satu syarat untuk selesai, tetapi adalah merupakan sebagai salah satu syarat untuk bisa lulus di dalam mata kuliah. Jadi ada publikasi ilmiah dosen dan mahasiswa. Bisa jadi misalnya di akhir perkuliahan nanti Anda dibebankan untuk bisa membuat hasil karya tulis ilmiah.
Bahkan di dalam kegiatan matrikulasi kita ini, Bapak-Ibu sekalian nanti Anda sudah harus bisa melahirkan paling tidak satu karya tulis ilmiah minimal 15 halaman. Jadi ini perlu saya sampaikan sebagaimana jadwal materi yang ada di matrikulasi kita. Kita harapkan bahwa...
Bapak-Ibu nanti bisa melahirkan publikasi ilmiah ini. Terus kemudian menghasilkan pengabdian kepada masyarakat dengan wawasan akulturasi budaya dan Islam. Kita berharap juga nanti Bapak-Ibu sekalian Anda punya kegiatan-kegiatan yang dikoordinir oleh program studi yang sifatnya itu adalah pengabdian kepada masyarakat. Bagaimana kita supaya ada juga nilai-nilai yang... diterima oleh masyarakat kita sebagai imbas daripada Bapak-Ibu sekalian adalah sebagai mahasiswa program pasca sarjana.
Yang terakhir itu adalah menghasilkan kerjasama tridharma lokal nasional. Jadi ini wujud daripada proses kerja masyarakat tadi, ada menghasilkan kerjasama tridharma lokal nasional dan atau internasional dalam rangka meningkatkan kompetensi lulusan kita. Nah jadi mungkin suatu saat Bapak Ibu sekalian itu untuk bisa selesai di program pasca sarjana, kita harus bisa ada ini, terlibat langsung di dalam kegiatan-kegiatan, baik yang sifatnya lokal, nasional, apalagi internasional.
Bahkan kemarin diwacanakan program studi yang lain, misalnya saja program studi KPI kemarin itu diwacanakan akan melaksanakan kerjasama tridharma perguruan tinggi misalnya dengan apa bisa ikut ada pro ada ada mahasiswanya bisa ikut melakukan proses pembimbingan misalnya ibadah umroh patah lagi kalau ada yang bisa melakukan proses pembimbingan ibadah haji begitu ini bisa kita lakukan kerjasama yang sifatnya internasional gitu Nah kita berharap Jadi ada juga nanti mungkin kegiatan-kegiatan yang sifatnya internasional, Bapak Ibu sekalian tentu diharapkan untuk bisa ikut. Ini yang saya kira penting terkait dengan visi dan misi daripada program studi kita, Bapak Ibu sekalian. Dan oleh karenanya sesuai dengan peraturan pemerintah Republik Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu, Nomor 154 tahun 2014 tentang rumpun dan ilmu pengetahuan teknologi serta gelar lulusan yang diharapkan Bapak Ibu sekalian untuk bisa capai nantinya adalah Anda akan memperoleh gelar ini Bapak Ibu sekalian.
Di belakang namanya Anda akan tertulis ini, MPD. Jadi saya ulang, ini yang akan tertulis di belakangnya namanya Bapak dan Ibu sekalian. Jadi bukan MAG. Tetapi MPD.
Apa itu MPD? Ada yang tahu kepanjangannya itu MPD? Magister Pendidikan. Ah, Magister Pendidikan.
Magister Pendidikan. Oke. Nah, gelar-gelar ini Bapak-Ibu sekalian harus tahu.
Kalau yang di depan itu ada tertulis DR adalah dokter. Terus kemudian kalau ada di belakang, gelar-gelar itu juga harus kita tahu. SOSI misalnya.
School Sarjana Ilmu Sosial, MSOSI Magister Ilmu Sosial. Nanti saya kira di pedoman akademik ada semua itu. Ada yang biasa tertulis di belakangnya PHD. Dibaca apa itu PHD? Pendidikan.
PHD. Ah, itu dia. PHD. Jadi PHD itu biasa gelar S3 untuk program doktor. di mana?
Di luar negeri. Di luar negeri, Pak. Betul.
PSD. Jadi itu didapat dari luar negeri. Kita harap juga Bapak dan Ibu sekalian yang memang punya kompetensi bagus, boleh setelah selesai magister pendidikan di IAIN pare-pare, jangka waktunya yang kita bisa kasih, itu bisa Anda bisa...
maksimal bisa selesai 2 tahun atau 4 semester Bapak Ibu sekalian, sudah itu lanjut lagi S3 kalau belum bisa di luar negeri di dalam negeri, kalau Bapak di luar negeri, maka gelarnya akan mendapatkan PSD itu tadi kalau di dalam negeri itu masih tertulis DR di depan, dokter begitu tapi lebih keren katanya, meskipun PSD Katanya dia selalu mau ditulis juga Namanya tetap tertulis dokter di depan Karena katanya lebih keren itu dipanggil dokter Daripada PISD Padahal bagus gelarnya itu PISD Oke baik Bapak akan memperoleh gelar Bapak dan Ibu sekalian akan memperoleh gelar Sebagai MPD Jadi Master dalam bidang pendidikan Mau semua kan Bapak Ibu sekalian? Amin. Amin.
Oke. Nah bagaimana caranya? Bapak Ibu harus tahu bagaimana profil lulusan kita. Profil lulusan itu adalah jawaban terhadap pertanyaan bahwa program studi ini akan melahirkan apa. Bapak Ibu nanti akan di outcomenya disebut sebagai magisteri dalam pendidikan.
Nah profil lulusannya ini sesuai. sebagaimana yang ada di kurikulum kami, Bapak-Ibu akan kita arahkan bisa menjadi tiga ini. Jadi tiga ini sebagai pendidik dan praktisi di dalam bidang pendidikan. Yang kedua Bapak-Ibu sekalian diharapkan bisa menjadi peneliti. Yang ketiga Bapak-Ibu diharapkan bisa menjadi konsultan di dalam bidang pendidikan.
Apa itu konsultan di dalam pendidikan nanti kita... Sebagai pendidik, saya kira Bapak-Ibu sekalian, saya kira ada yang sudah menjadi guru, yang belum, karena kemarin S1-nya belum cukup untuk dianggap di daerahnya untuk bisa jadi guru. Sesudah Bapak-Ibu memperoleh gelar MPD, silakan mendaftar. Bapak boleh mendaftar PTK, P3K, ataupun Honorer, ataupun PNS, Bapak-Ibu sekalian.
Nah, kalau yang sudah, tentu kita berharap Bapak Ibu sekalian akan menjadi pendidik dan praktisi dalam bidang pendidikan secara profesional. Kita lihat apa yang termuat di dalam kaitannya dengan hal tersebut. Sebagai pendidik dan praktisi pendidikan, Bapak Ibu sekalian diharapkan yang pertama adalah itu Mampu di dalam manage, managerial sebagai akademisi dalam bidang pendidikan agama Islam, tentu berlandaskan ajaran dan etika keislaman, keilmuan dan keahlian. Ini termuat di dalam SNPT dan kurikulum KKNI kita. Yang kedua adalah bagaimana kita mampu juga di dalam, kaitannya di dalam proses pembelajaran itu Bapak Ibu harus punya...
kemampuan kritis, jadi bagaimana kita mengkritik teori-teori pendidikan saat sekarang ini, teori-teori pendidikan berbasis teknologi informasi untuk kemudian sesudah kita kritis Bapak dan Ibu sekalian, maka kita bisa memberikan sumbangan-sumbangan pemikiran positif paling tidak kepada teman-teman kita, kepada lembaga kita, kepada pemerintah ya, untuk untuk bisa mengembangkan potensi-potensi pendidikan demi mengarah kepada sesuatu yang lebih baik. Kemarin kita tahu misalnya guru, Bapak-Ibu sekalian, guru itu ternyata setelah terbitnya peraturan pemerintah tentang guru dan dosen, apa yang harus dilakukan guru terhadap muridnya, peserta didiknya, itu ternyata banyak menuai kritikan. Karena terkadang dulu...
Bapak-Ibu sekalian, yang seperti umur-umur saya, itu kalau misalnya mau pintar, lalu kemudian kita nakal, kita dicubit. Kita dicubit. Dicubit di bagian perut, dicubit bahkan itu dulu, buru itu bawa mistar, Pak, ke sekolah. Begitu, Bapak-Ibu, ya? Ada yang dapat itu.
Ada yang mengalami itu, kita bawa. Ada yang bawa mistar ke sekolah, ada yang bawa rotan malah ke sekolah. Dulu, gurunya. Nah, ternyata beberapa dekade terakhir ini itu dilarang, Bapak-Ibu sekalian. Dianggap melanggar HAM.
Nah, teorinya ternyata, teorinya itu banyak yang kritik. Wah, tidak boleh guru dibatasi seperti itu. Karena pesan orang tua kita ketika memasukkan dulu, dulu ke sekolah, anaknya... pesan orang tua kepada guru itu silakan saya serahkan anak saya kepada bapak dan ibu untuk dididik. Silakan bapak ibu mau apakan anak saya silakan, mau diapakan.
Yang penting sisakan nyawanya. Bayangkan dulu bapak ibu sekalian, sisakan nyawanya. Jadi tidak ada siswa yang berani kepada gurunya.
Tidak ada siswa yang berani kepada gurunya. Nah ternyata setelah masuknya HAM, itu dianggap pelanggaran itu katanya. Bahkan disentuh saja, disentuh sedikit saja itu siswa, itu sudah pelanggaran.
Bahkan lebih parahnya Bapak-Ibu sekalian, ketika kita memberikan kata-kata yang mungkin sifatnya keras, tapi mendidik, itu juga dianggap pelanggaran. Itu juga dianggap pelanggaran. Bahkan kita bisa dikenakan hukuman.
Nah sekarang kalau kita mengkritik ini Bapak-Ibu sekalian, teori-teori pendidikan, teori-teori pendidikan, ternyata bahwa apa yang dilakukan oleh guru-guru kita terdahulu itu sesungguhnya adalah merupakan proses pendidikan yang bagus. Proses pendidikan yang bagus. Nah kita berharap Bapak-Ibu sekalian bisa menjadi ini.
Menjadi pengkritik. daripada suasana lembaga pendidikan kita saat sekarang ini. Terus kemudian mampu mengembangkan teori-teori kependidikan, mampu mengembangkan alternatif solusi dan kasus pendidikan yang ada saat sekarang.
Banyak kasus-kasus pendidikan yang ada saat sekarang ini, bagaimana kita bisa mengembangkan alternatif solusi menghadapi masalah-masalah pendidikan kita. Belum lagi misalnya masalah pendidikan yang ada di daerah-daerah terpencil. Banyak sekali sih masalah Pak yang...
harus menjadi sarana wahana berpikir kita untuk memajukan lembaga pendidikan ini. Terus kemudian yang kelima mampu mengembangkan teori-teori riset pendidikan agama Islam. Enam, mampu mengembangkan model desain riset pendidikan agama Islam.
Tujuh, mampu mengembangkan tafsir ayat dan hadis pendidikan agama Islam. Nah ini tujuh hal ini di dalam kaitannya dengan eh kependidikan saya kira menjadi wahana yang akan menjadi sesuatu yang akan kita kembangkan ke depan. Baik Bapak Ibu sekalian yang selanjutnya adalah yang kedua adalah peneliti. Ada lima poin yang diharapkan Bapak Ibu sekalian untuk sebagai peneliti karena tadi sebagai pengajar ya, sebagai tenaga pendidik, yang kedua adalah sebagai peneliti.
Bapak-Ibu diharapkan bisa menjadi seorang peneliti yang mampu merencanakan, melaksanakan, dan mempublikasikan serta mengelola hasil penelitian tentu dalam bidang pendidikan agama Islam sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir berdasarkan ajaran-ajaran dan etika keislaman, keilmuan, dan keahlian. Ini penting Bapak-Ibu sekalian bahwa sebagai peneliti kita harus punya gagasan yaitu dengan cara membuat rencana-rencana kegiatan riset. Terus kemudian mampu melaksanakan kegiatan riset itu. Yang kedua adalah mampu meneliti, melakukan penelitian tren, isu, dan kasus pendidikan agama Islam saat sekarang ini.
Banyak sekali kasus-kasus pendidikan agama Islam saat sekarang ini, bahkan kalau misalnya dikaitkan dengan hukum keluarga, apakah betul misalnya pendidikan kita itu yang membuat Melahirkan teori-teori yang, mohon maaf, banyak yang menyebutnya bobrok. Bahkan melahirkan teori boleh kawin dengan di luar daripada agama Islam katanya. Ini sudah luar biasa kalau misalnya kita tidak bisa mereduksi isu-isu yang berkembang seperti itu. Terus kemudian mampu mengkritisi isu pendidikan Islam baik lokal maupun komunitas, mampu mengembangkan model kerjasama. dalam bidang penelitian, mampu mengkritisi program pembelajaran pendidikan agama Islam secara lokal maupun nasional.
Sebagai konsultan, Bapak-Ibu sekalian diharapkan bisa menjadi seorang konsultan dalam sistem kependidikan Islam. Paling tidak ada tiga hal. Yang pertama menganalisis, memecahkan masalah yang terjadi, mampu menemukan solusi.
Terus kemudian sebagai konsultan pendidikan, Bapak-Ibu sekalian bisa menjadi seorang yang berpengalaman. tempatnya orang guru-guru curhat kepada Bapak Ibu sekalian. Karena nanti sesudah Anda magister, Anda akan dipandang oleh rekan kerja Bapak Ibu sekalian sebagai orang yang sangat kompeten dalam memecahkan masalah-masalah di dalam dunia pendidikan kita.
Makanya Bapak Ibu sekalian bisa bertindak sebagai konsultan dalam bidang pendidikan. Capaian pembelajaran atau CPL yang diharapkan sesuai dengan peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012 tentang kerangka kualifikasi nasional pendidikan di Indonesia atau sistem KKNI, Bapak-Ibu sekalian. Padahal capaian pembelajaran meliputi empat hal ya.
Ada capaian pembelajaran sikap, ada capaian pembelajaran pengetahuan, ada capaian pembelajaran keterampilan umum. Ada capaian keterampilan pembelajaran khusus. Ini nanti Bapak-Ibu sekalian saya berharap bisa dipahami.
Ini penjabarannya dari yang pertama tadi. Jadi tentang capaian pembelajaran sikap, ini Bapak-Ibu sekalian paling tidak ada tiga hal. Pertama, memiliki keahlian, memiliki kemampuan merencanakan. Yang ketiga adalah memiliki kemampuan menganalisis. Nah ini adalah merupakan penjabaran daripada standar kompetensi lulusan pasal 6 ayat 1. Permendikbud RI no. 49 tahun 2024 tentang SNPT.
Apa itu SNPT? Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Yang kedua yaitu, ini banyak sekali Bapak-Ibu sekalian karena sesuai dengan kompetensi lulusan pasal 6, juga disebutkan seperti itu, pasal 7 juga disebutkan tentang bagaimana mengembangkan teori-teori pendidikan agama Islam yang terintegrasi dengan keilmuan lain. Jadi... Bapak-Ibu sekalian dalam melakukan elaborasi kegiatan pendidikan, Bapak-Ibu sekalian diharapkan itu bisa mengintegrasikan nilai-nilai keilmuan yang Bapak dan Ibu miliki dengan ilmu-ilmu lainnya.
Yang kedua adalah bagaimana mengembangkan konsep pendidikan lagama Islam sebagai bagian daripada studi keislaman komprehensif. Yang ketiga adalah menguasai teori pendekatan. dan ragam penilaian pembelajaran agama Islam ini nanti akan termuat di dalam penjabaran mata kuliah kita, Bapak-Ibu sekalian.
Terus kemudian mengembangkan, bagaimana mengembangkan kemampuan memecahkan masalah pendidikan secara logis, kritis, inovatif, dan kreatif. Jadi ada tujuh poin yang sangat penting saya kira terkait dengan poin dua ini di dalam kaitannya dengan capaian pembelajaran, pengesahan, pengetahuan. Dalam kaitannya dengan pembelajaran sikap, keterampilan umum, Bapak Ibu sekalian ada lima poin sesuai dengan standar kompetensi lulusan ayat 6, pasal 6 ayat 3 dengan undang-undang yang sama, ada lima hal, mampu mengembangkan pengetahuan dan teknologi dalam bidang ilmu pendidikan agama Islam, praktik profesionalnya melalui riset dan menghasilkan karya inovatif, mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu menganalisis dan memecahkan permasalahan pembelajaran PAI, mampu mengelola dan mengembangkan riset, mampu menghasilkan dan mempublikasikan karya ilmiah. Jadi banyak langkah-langkahnya, yang pertama mungkin kita mengetahui dulu pengetahuannya, yang kedua adalah bagaimana kita memanfaatkan pengetahuan, yang sesudah kita memanfaatkan bagaimana kita melakukan analisisnya, bagaimana kita mengelola dan mengembangkan risetnya, dan yang kelima itu adalah bagaimana kita mempublikasikan.
Jadi ini saya kira hal yang penting, yang kecapean pembelajaran keempat tentang keterampilan khusus program studi, itu dijabarkan ke dalam enam. Yang pertama mengembangkan kurikulum PAI. Yang kedua adalah mengembangkan perangkat dan desain pembelajaran PAI. Yang ketiga yaitu mengembangkan media atau alat bahan ajar pendidikan agama Islam berbasis ICT.
ICT adalah merupakan istilah daripada bagaimana kita bisa menguasai teknologi di dalam proses pembelajaran. Terus kemudian... Yang keempat adalah memetakan dan mengembangkan potensi keagaman peserta didik.
Jadi Bapak Ibu sekalian tentu harus dipetakan, oh Bapak Ibu punya keahlian di bidang ahli di dalam bidang hadis, ahli di dalam bidang pemikiran, ahli di dalam bidang teknologi, ahli di dalam media, dan sebagainya itu harus dipetakan begitu. Terus kemudian melakukan desain penilaian pembelajaran. terus kemudian mampu melaksanakan penelitian dalam bidang pendidikan.
Empat hal inilah yang akan menjadi domain penting Bapak-Ibu sekalian untuk bisa kita capai di dalam proses pembelajaran kita. Nah itulah yang kemudian termuat di dalam kurikulum kita, kurikulum dalam bentuk mata kuliah, Bapak-Ibu akan nanti diajarkan tentang studi Al-Quran dan hadis, kontemporer, teori belajar dan pembelajaran, pendekatan dan strategi pembelajaran. PAI berbasis TIK, Desain dan Produksi Media Pembelajaran PAI, Pembelajaran Jarak Jauh. Jadi ini adalah mata kuliah yang didapatkan di semester 1. Jadi ini adalah mata-mata kuliahnya di semester 1. Ini ada kodenya di belakang, semester 1. Terus kemudian nanti di semester 2, Bapak-Ibu sekalian akan diajarkan tentang pengembangan pembelajaran PAI berbasis IT.
Yang kedua adalah praktek teknologi dan media pembelajaran PAI. Yang ketiga adalah difusi dan inovasi teknologi pembelajaran PAI. Yang keempat yaitu pengembangan evaluasi dan PAI berbasis IT. Jadi banyak sekali materi-materi yang terkait dengan pendidikan agama Islam. Di semester tiga Bapak-Ibu sekalian akan diarahkan nanti untuk menghasilkan karyab dan produk-produk.
Apakah sifatnya bentuknya? masih tetap bentuk tesis atau dalam bentuk karya tulis ilmiah lain, maka Bapak Ibu nanti tetap disuguhkan dengan mata kuliah statistik dan metodologi penelitian pendidikan agama Islam. Terus kemudian ada juga usur seminar, hasil penelitian, dan kemudian Bapak Ibu saya lihat di sini masih ditekankan untuk menulis tesis. Tetapi ini akan...
akan beradaptasi dengan suasana yang lain nanti, apakah Bapak-Ibu sekalian masih tetap akan diberikan untuk membuat tesis atau dibebankan untuk membuat tesis atau mungkin digantikan dengan produk hasil karya yang lain. Saya kira ini terkait dengan kegiatan kita memahami program studi, memahami kurikulum di lembaga kita.