Indonesia Emas 2045. Benarkah akan terjadi? Indonesia Emas 2045 adalah visi pemerintah Indonesia untuk menjadikan negara ini sebagai bangsa yang berdaulat, maju, adil, dan makmur pada tahun 2045 bertepatan dengan peringatan 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Visi ini dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2019 dan memiliki beberapa target ambisius. Tujuan utama dari program Indonesia Emas 2045 ini pertama adalah menjadi ekonomi terbesar keempat atau kelima di dunia dengan GDP sebesar 7,3 triliun US DO dan pendapatan per kapita mencapai 25.000. Pilar pendukung dari narasi Indonesia Emas 2045 ini yang pertama adalah pembangunan manusia. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selanjutnya adalah pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. yaitu membangun ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Selain itu adalah pemerataan pembangunan, yaitu memastikan pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Selanjutnya adalah ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan, yakni dalam upaya atau dalam sebuah skema serius untuk memperkuat ketahanan nasional dan meningkatkan kualitas pemerintahan. Namun pertanyaan besarnya adalah akankah Indonesia Emas 2045 kejadian? Di tengah realitas masalah nasional dan juga masalah-masalah lokal di akal rumput sosial Indonesia yang saat ini menjadi daftar panjang dari permasalahan sosial yang ada, benarkah Indonesia Emas 2045 akan tetap terjadi? Salah satu indikator Indonesia Emas 2045 adalah tatanan masyarakat yang beradab. Namun belakangan indikator masyarakat beradab ini belum saya lihat secara pasti. Pasalnya banyak sekali kasus konflik kemanusiaan yang masih sangat menjadi daftar panjang dari hari-hari gelap Indonesia belakangan. Salah satu konflik kemanusiaan laten yang saat ini masih dan konsisten hadir sebagai masalah yang dihadapi oleh bangsa adalah terkait dengan kasus-kasus intoleransi di masyarakat. Intoleransi adalah sikap atau perilaku yang menolak atau tidak menerima perbedaan. Baik itu perbedaan agama, suku, ras, gender, orientasi seksual, atau pandangan politik. Intoleransi dapat memanifestasikan diri dalam berbagai bentuk seperti diskriminasi, prasangka, kekerasan, atau penolakan terhadap kelompok atau individu yang dianggap berbeda. Beberapa kasus intoleransi yang pernah menjadi daftar panjang masalah sosial di Indonesia. Yang pertama adalah kasus intoleransi terhadap mahasiswa Universitas Pamulang. Pada 5 Mei 2024, sekelompok warga melakukan tindakan intoleransi dan kekerasan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang melaksanakan doa Rosario di Cisauk, Tangerang Selatan. Komnas Perempuan bahkan mengecam tindakan ini dan meminta pemerintah daerah memastikan langkah-langkah pendampingan dan pemulihan dari trauma pada para korban. Pada tahun 2021, Bupati Garut mengeluarkan surat edaran pelarangan aktivitas penganut jemaat Ahmadiyah di Indonesia. Tindakan ini dianggap inkonstitusional karena menyalahi Undang-Undang Dasar 1945 dan UU Nomor 12 tahun 2005 tentang ratifikasi International Governance on civil and political rights. Yang masih hangat dalam ingatan kita bersama adalah kasus intoleransi terhadap Syiah di Jawa Barat. Pada Juli 2023, warga menggeruduk aktivitas ibadah kelompok bermazhab Syiah di Gegirkong, Bandung. Peristiwa ini menunjukkan kuatnya sentimen anti Syiah di Jawa Barat yang didukung oleh kelompok seperti Aliansi Nasional Anti Syiah atau Annas. Contoh kasus yang lain dari kasus intoleransi yang belakangan terjadi adalah kasus izin gereja di Jawa Barat. Gereja Kristen Pasundan atau GKP jemaat Dayah Kolot telah mengurus pembangunan gereja sejak 1999. Namun belum mendapatkan izin. Jemaat terpaksa melakukan ibadah di tempat lain karena bangunan gereja tidak dapat digunakan. Kasus-kasus tersebut menunjukkan bahwa intoleransi masih menjadi masalah serius di Indonesia, terutama terhadap kelompok minoritas agama. Pemerintah perlu memastikan perlindungan hak-hak warga negara, termasuk hak beragama dan berkeyakinan. Berdasarkan sederet kasus intoleransi tadi, akankah 2045 Indonesia menjadi negara emas di hari lahirnya yang ke-100? Ini adalah pertanyaan yang jawabannya sangat berat untuk kita temukan. Yeah. [Musik]